reaktivasi raksa

2
Unsur-unsur logam transisi merupakan unsure logam yang memiliki orbital electron d atau f. Unsur logam transisi mempunyiai karakteristik, beberapa diantaranya yaitu ionnya berwarna-warni, dapat membentuk senyawa kompleks, dan banyak digunakan sebagai katalis. Aplikasi dari unsure logam transisi ini yaitu dapat digunakan sebagai reduktor, sebagai bahan bangunan, dan dapat juga digunakan sebagai bahan perhiasan. Percobaan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengamati perubahan-perubahan yang terjadi selama proses reaksi ion-ion logam transisi dengan menggunakan pereaksi tertentu, dengan adanya percobaan ini nantinya juga dapat diketahui sifat fisik dari unsure logam transisi, dan dari perubahan-perubahan baik fisik maupun kimia tidak lepas dari suatu reaksi yang dapat dituliskan dalam persamaan reaksi tertentu. Unsur logam transisi memiliki sifat-sifat yang khas, yaitu dapat membentuk senyawa berwarna, Warna pada senyawa tersebut disebabkan oleh transisi elektron dalam dua tipe yaitu yang pertama adanya transfer muatan kompleks. Elektron dapat melompat dari orbit ligan ke orbit logam, membentuk ligant to metal charge transfer (LMCT). Hal ini dapat dilihat dengan mudah jika logam sedang pada bilangan oksidasi yang tinggi, selanjutnya transisi metal to ligand charge transfer (MLCT) terjadi ketika logam dalam bilangan oksidasi yang rendah sehingga ligan dengan mudah tereduksi. Tipe yang kedua transisi d-d, sebuah elektron melompat dari satu orbit d ke orbit d yang lain. Pada senyawa logam transisi yang kompleks, antar orbit d mempunyai tingkat energi yang berbeda. Pola pemisahan orbit d dapat dihitung dengan teori medan kristal. Tingkat pemisahan tergantung pada jenis logam, bilangan oksidasi, dan sifat dari ligan. Sifat lain dari unsure logam transisi ini yaitu semua logam transisi adalah logam dan merupakan konduktor listrik . Secara umum, logam transisi mempunyai massa jenis yang tinggi serta titik leleh dan titik didih yang tinggi. Hal tersebut dikarenakan adanya ikatan logam dengan elektron yang mudah

description

laporan kimia Anorganik 2

Transcript of reaktivasi raksa

Page 1: reaktivasi raksa

Unsur-unsur logam transisi merupakan unsure logam yang memiliki orbital electron d atau f. Unsur logam transisi mempunyiai karakteristik, beberapa diantaranya yaitu ionnya berwarna-warni, dapat membentuk senyawa kompleks, dan banyak digunakan sebagai katalis. Aplikasi dari unsure logam transisi ini yaitu dapat digunakan sebagai reduktor, sebagai bahan bangunan, dan dapat juga digunakan sebagai bahan perhiasan.

Percobaan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengamati perubahan-perubahan yang terjadi selama proses reaksi ion-ion logam transisi dengan menggunakan pereaksi tertentu, dengan adanya percobaan ini nantinya juga dapat diketahui sifat fisik dari unsure logam transisi, dan dari perubahan-perubahan baik fisik maupun kimia tidak lepas dari suatu reaksi yang dapat dituliskan dalam persamaan reaksi tertentu.

Unsur logam transisi memiliki sifat-sifat yang khas, yaitu dapat membentuk senyawa berwarna, Warna pada senyawa tersebut disebabkan oleh transisi elektron dalam dua tipe yaitu yang pertama adanya transfer muatan kompleks. Elektron dapat melompat dari orbit ligan ke orbit logam, membentuk ligant to metal charge transfer (LMCT). Hal ini dapat dilihat dengan mudah jika logam sedang pada bilangan oksidasi yang tinggi, selanjutnya transisi metal to ligand charge transfer (MLCT) terjadi ketika logam dalam bilangan oksidasi yang rendah sehingga ligan dengan mudah tereduksi. Tipe yang kedua transisi d-d, sebuah elektron melompat dari satu orbit d ke orbit d yang lain. Pada senyawa logam transisi yang kompleks, antar orbit d mempunyai tingkat energi yang berbeda. Pola pemisahan orbit d dapat dihitung dengan teori medan kristal. Tingkat pemisahan tergantung pada jenis logam, bilangan oksidasi, dan sifat dari ligan.

Sifat lain dari unsure logam transisi ini yaitu semua logam transisi adalah logam dan merupakan konduktor listrik. Secara umum, logam transisi mempunyai massa jenis yang tinggi serta titik leleh dan titik didih yang tinggi. Hal tersebut dikarenakan adanya ikatan logam dengan elektron yang mudah berpindah, yang menyebabkan kohesi yang meningkatkan jumlah elektron bersama.

Percobaan pertama yang dilakukan yaitu mengenai besi. Percobaan mengenai besi ini dilakukan 2 jenis percobaan, yang pertama yaitu sintesis pirit dan yang kedua yaitu reaksi senyawa besi dengan menggunakan beberapa pereaksi. Sintesis pirit dilakukan dengan mereaksikan serbuk besi dan belerang dengan perbandingan 1:1 yang dipanaskan. Pemanasan dibutuhkan untuk membentuk pirit, karena reaksi ini berlangsung secara endoterm. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, produk hasil reaksi ini yaitu berupa padatan berwarna hitam. Padatan tersebut akan menjadi kerak ketika didinginkan. Padatan tersebut merupakan senyawa sulfide yaitu Besi(II) sulfide. Reaksi yang terjadi pada percobaan ini adalah:

Fe(s)……..

Percobaan kedua mengenai besi ini selanjutnya yaitu mereaksikan senyawa besi dengan beberapa larutan pereaksi, pada percobaan ini