RDF

18
MAKALAH MATA KULIAH INSTRUMENTASI DAN NAVIGASI RADIO DIRECTION AND FINDER (RDF) Disusun Oleh : Kukuh Adi Wicaksana (12/36261/PN/13039) Dosen Pengampu : Dr. Ir. Djumanto, M.Sc. Dr. Suwarman Partosuwiryo, A.Pi., MM.

description

Makalah Mata Kuliah Instrumentasi dan Navigasi

Transcript of RDF

MAKALAH MATA KULIAH INSTRUMENTASI DAN NAVIGASIRADIO DIRECTION AND FINDER (RDF)

Disusun Oleh :

Kukuh Adi Wicaksana (12/36261/PN/13039)Dosen Pengampu :

Dr. Ir. Djumanto, M.Sc.

Dr. Suwarman Partosuwiryo, A.Pi., MM.

JURUSAN PERIKANAN FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2015DAFTAR ISI

I. Pendahuluan..................................................................................................................... 1. Latar Belakang ................................................................................................................ 1

2. Tujuan ............................................................................................................................. 3

II. Pembahasan .................................................................................................................... 1. Sejarah, Perkembangan dan Kegunaan RDF.. 42. Pengertian dan Metode RDF... 53. Prinsip Kerja, Kelebihan dan Kekurangan RDF. 64. Pengoperasian RDF. 7III. Penutup.......................................................................................................................... 1. Kesimpulan ..................................................................................................................... 82. Saran ............................................................................................................................... 8 Daftar Pustaka .................................................................................................................... 10

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Permukaan laut memiliki luas sekitar 71 % dari luas bumi dan pada beberapa daerah memiliki kedalaman hingga mencapai lebih dari 10.000 m. Laut merupakan habitat organisme air baik hewan maupun tumbuhan dari ukuran yang besar hingga ukuran mikroskopis. Kandungan sumberdaya alam yang ada di laut cukup melimpah, sehingga laut dapat memberikan hasil yang cukup bagi kehidupan manusia. Pemanfaatan laut yang dapat diambil antara lain sumber mineral, sarana transportasi, organisme air yang hidup didalamnya dan lain-lain. Pemerintah Indonesia bertanggungjawab menetapkan pengelolaan sumberdaya alam Indonesia bagi kepentingan seluruh masyarakat, dengan memperhatikan kelestarian dan keberlanjutan sumberdaya tersebut. Hal ini juga berlaku bagi sumberdaya perikanan, seperti ikan, lobster dan udang, teripang, dan kerang-kerangan seperti kima, dan kerang mutiara. Sumberdaya ini secara umum disebut atau termasuk dalam kategori dapat pulih.

Kemampuan alam untuk memperbaharui ini bersifat terbatas. Jika manusia mengeksploitasi sumberdaya melelebihi batas kemampuannya untuk melakukan pemulihan, sumberdaya akan mengalami penurunan, terkuras dan bahkan menyebabkan kepunahan. Penangkapan berlebih atau over-fishing sudah menjadi kenyataan pada berbagai perikanan tangkap di dunia Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) memperkirakan 75% dari perikanan laut dunia sudah tereksploitasi penuh, mengalami tangkap lebih atau stok yang tersisa bahkan sudah terkuras hanya 25% dari sumberdaya masih berada pada kondisi tangkap kurang. Pemanfaatan sumberdaya kelautan salah satunya adalah dengan penangkapan. Dalam penangkapan dibutuhkan peralatan yang mumpuni untuk menghasilkan tangkapan dengan jumlah besar. Bernavigasi adalah merupakan bagian dari kegiatan melayarkan kapal dari suatu tempat ketempat lain. Pengetahuan tentang alat-alat navigasi sangat penting untuk membantu seorang pelaut dalam melayarkan kapalnya.

Seiring dengan perkembangan zaman, modernisasi peralatan navigasi sangatmembantuakurasi penentuan posisi kapal di permukaan bumi, sehingga dapat menjamin terciptanya aspek-aspek ekonomis. Sistem navigasi di laut mencakup beberapa kegiatan pokok, antara lain:

Menentukan tempat kedudukan (posisi), dimana kapal berada di permukaan bumi.

Mempelajari serta menentukanrute/jalanyang harus ditempuh agar kapal denganaman, cepat, selamat, dan efisien sampai ke tujuan.

Menentukan haluan antara tempat tolak dan tempat tiba yang diketahui sehingga jauhnya/jaraknya dapat ditentukan.

Menentukan tempat tiba bilamana titik tolak haluan dan jauh diketahui.

Kapal-kapal tangkap dengan teknologi yang canggih sekarang telah menggunakan Radio Direction and Finder (RDF) yang termasuk alat navigasi elektronik modern yang ada saat ini. Alat ini adalah suatu susunan radio penduga arah yang terdiri dari sebuah penerima dan suatu susunan antena yang digunakan untuk menentukan arah datangnya gelombang radio.

2. Tujuan

Pembuatan makalah ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari salah satu alat navigasi yaitu RDF ( Radio Direction and Finder).

BAB II

PEMBAHASAN

5. Sejarah, Perkembangan dan Kegunaan RDF

Radio Direction Finder (RDF) bekerja dengan membandingkan kekuatan sinyal dari pemancar dari arah yang berbeda. Konvensional pemancar yang diaktifkan dan operator untuk menentukan arah di mana sinyal dari stasiun datang serta kuat atau lemahnya. Sistem ini telah banyak digunakan sejak tahun 1940-an dan 1930an. Pemancar RDF pada pra-Perang Dunia II digunakan pada pesawat terbang, yang melingkar di bawah baling bagian belakang badan pesawat terbang atau di atas kokpit (ruang pilot).

Gambar. Radio Direction and Finder

Radio Arah Menemukan bekerja dengan cara membandingkan kekuatan sinyal antena directional menunjuk ke arah yang berbeda. Pada awalnya, sistem ini digunakan oleh tanah dan operator radio berbasis kelautan, menggunakan antena loop sederhana rotatable terkait dengan indikator derajat. Sistem ini kemudian diadopsi untuk kedua kapal dan pesawat, dan telah banyak digunakan di tahun 1930-an dan 1940-an. Pada pra-pesawat Perang Dunia II, antena RDF mudah untuk mengidentifikasi sebagai loop dipasang melingkar di atas atau di bawah badan pesawat. Kemudian desain loop antena yang terlampir dalam fairing, butiran air mata berbentuk aerodinamis. Dalam kapal dan perahu kecil, penerima RDF pertama kali digunakan logam antena loop yang besar, mirip dengan pesawat terbang, tapi biasanya dipasang di atas penerima bertenaga baterai portabel.Dalam penggunaan, operator RDF lagu pertama akan penerima ke frekuensi yang benar, kemudian secara manual gilirannya loop, baik mendengarkan atau menonton meter S untuk menentukan arah null (arah di mana sinyal diberikan adalah terlemah) yang panjang gelombang (LW) atau gelombang menengah (AM) siaran suar atau stasiun (mendengarkan null lebih mudah daripada mendengarkan sinyal puncak, dan biasanya menghasilkan hasil yang lebih akurat). null ini bersifat simetris, dan dengan demikian mengidentifikasi kedua gelar yang benar pos ditandai pada kompas radio naik dan juga sebaliknya 180 derajat.

Walaupun informasi ini memberikan baseline dari stasiun ke kapal atau pesawat udara, navigator masih perlu tahu terlebih dahulu jika ia adalah ke timur atau barat stasiun untuk menghindari merencanakan kursus 180-derajat ke arah yang salah. Dengan mengambil bantalan untuk dua atau lebih stasiun siaran dan merencanakan bantalan memotong, navigator dapat menemukan posisi relatif dari kapal atau pesawat udara. Kemudian, set RDF dilengkapi dengan antena loopstick rotatable ferit, yang membuat set lebih portabel dan kurang besar.

6. Pengertian dan Metode RDFRadio Direction Finderadalah alat untuk mendeteksi dan mencari sinyal pemancar yang dioperasikan melalui penerimaan gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh pemancar. Gelombang radio yang dipancarkan dari antena pemancar berjalan melalui atmosfer sebagai pemampatan dan pembiasan garis-garis gaya listrik. Panjang gelombang dari puncak ke lembah disebut panjang gelombang.Gelombang radio berjalan dari antena dengan kecepatan 3x108 m/detik sama dengan kata lain gelombang radio berjalan sejauh 7,5 kali keliling bumi dalam satu detik (Gumbira, 2011). Dalam komunikasi radio, modulasi adalah suatu sistem atau cara mengirimkan sinyal informasi agar dapat dibawa oleh gelombang radio yang dipancarkan melalui pemancar (Formby, 1988).

Burczynski (1982) mengungkapkan bahwa metode akustik digunakan untuk menentukan perubahan kelimpahan stok ikan, dengan menggunakan sistem pemancar yang memancarkan sinyal akustik secara vertikal. Metode akustik merupakan metode yang menggunakan gelombang suara dan perambatannva untuk mendeteksi obvek atau target dalam suatu medium. Metode akustik ini dapat memberikan informasi yang detail tentang densitas, distribusi kedalaman renang, ukuran panjang ikan dan variasi migrasi diurnal (Susandi, 2004). Menurut Hodges (2010), istilah "akustik" mengacu pada gelombang suara yang bergerak dalam berbagai media. Gelombang akustik datang dalam dua jenis: longitudinal atau kompresi dan transversal atau bergeser. Di dalam air, hanya hanya gelombang longitudinal atau kompresi saja yang didukung karena air memiliki kekuatan bergeser yang lemah. Alat navigasi yang menggunakan metode ini salah satunya adalah RDF.

7. Prinsip Kerja, Kelebihan dan Kekurangan RDFAntena pesawat Radio Direction Finder (RDF) akan menerima gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh stasion pemancar. Oleh karena antena itu merupakan suatu penghantar yang baik maka gelombang elektromagnetik dari pemancar yang diterima oleh antena akan membangkitkan arus gelombang yang getarannya sama dengan getaran gelombang elektromagnetik dari pemancar. Bila bidang bingkai antena searah dengan arah datangnya isyarat dari pemancar maka tegangan yang dijangkitkan dalam antena akan maksimum dan bila bidang bingkai antena diputar 90otidak searah lagi dengan arah datangnya isyarat maka tidak ada tegangan yang terjangkit dalam antenna dan isyarat tidak akan terdengar isyarat yang diterima oleh antenna diteruskan ke kotak penerima dan arah pemancar akan berada pada suara yang terkeras. Karena petunjuk arah dihubungkan dengan antena maka arah datangnya isyarat dapat dibaca pada indikatornya. Pada sistem dua bingkai, bingkai yang satu mengarah ke haluan dan buritan sedangkan yang lain ke sisi iri dan kanan pada kapal. Ujung masing-masing bingkai dihubungkan pada dua buah kumparan yang terpisahkan dan berkedudukan tegak lurus satu sama lain di dalam pesawat penerima. Bila pemancar berada antara dua bingkai itu maka kedua bingkai itu akan menghasilkan tegangan yang menimbulkan medan magnit. Tiap medan magnit akan menggambarkan sebagai vektor, jumlah vektor itulah menunjukkan arah tempat di mana pemancar berada. Sementara itu, kelebihan dari RDF adalah keakuratan data yang diperoleh saat mencari posisi. Sedangkan kelemahan dari RDF adalah metode kerja yang sangat tergantung pada lokasi posisi kita terhadap posisi transmitter.

8. Pengoperasian RDFMenghidupkan atau mematikan dan mengoperasikan atau menggunakan pesawat R.D.F pada prinsipnya sama dengan peralatan radio lainnya.

Cara menghidupkan:

Hubungkan pesawat dengan jala-jala listrik agar pesawat mendapat tenaga dengan menempatkan switch pada kedudukan ON.

Tunggu beberapa menit sampai pesawat mendapat panas yang cukup dan kemudian tempatkan power switch pada keduudkan yang dikehendaki menurut jumlah voltage yang masuk.

Tombol-tombol diatur pada kedudukan yang diperlukan untuk mendapat arah stasionnya.

Menggunakan pesawat R.D.FSebelum mengoperasikan/menggunakan pesawat R.D.F harus hafal namanama tombol serta kegunaannya. Hal ini adalah untuk memudahkan dalam mengoperasikannya.

Letakkan power switch pada kedudukan 1,2,3 menurut jumlah voltage yang masuk.

Letakkan sistem switch pada kedudukan receiver.

Tempatkan band switch pada band yang dikehendaki kalau untuk radio beacon tempatkan pada band 1 dan kalau untuk broad cast tempatkan pada band 2.

Letakan wave form switch menurut mode isyarat yang dikehendaki (lihat kegunaan masing-masing kedudukan).

Carilah frekuensi gelombang radio yang akan dibaring dengan menggunakan tombol tuning.

Tombol auto frekuensi gain dan receiver frekuensi diatur sampai mendapatkan volume suara yang baik.

Apabila diagram angka delapan yang terlihat pada tabir terlampau pendek, maka tombil radius diatur pelan-pelan sampai panjang yang dikehendaki.

Dalam mendapatkan diagram angka delapan diusahakan sampai dapat membentuk satu garis lurus dengan menggunakan tombol fine control.

Cara mematikan :Untuk mematikan RDF setelah digunakan maka tombol-tombol seperti AF gain, RF gain radius ditempatkan pada kedudukan minimum.

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Mengetahui jenis dan fungsi alat navigasi sangat penting, hal ini dikarenakan banyaknya bahaya navigasi yang dapat mengancam keselamatan pelayaran, dan untuk menghindarinya dibutuhkan pengetahuan tentang alat-alat navigasi untuk menentukan alat mana yang harus digunakan pada saat terjadi suatu bahaya navigasi. Radio Direction Finder(RDF) adalah alat untuk mendeteksi dan mencari sinyal pemancar yang dioperasikan melalui penerimaan gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh pemancar. Gelombang radio yang dipancarkan dari antena pemancar berjalan melalui atmosfer sebagai pemampatan dan pembiasan garis-garis gaya listrik. Panjang gelombang dari puncak ke lembah disebut panjang gelombang. RDF merupakan salah satu alat navigasi elektronik modern saat ini.2. Saran

Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu dibutuhkan kritik dan saran sebagai masukan untuk penulis guna memperbaiki segala kekurangan yang ada pada penulisan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Burczynski, J. 1982.Introduction to The Use of SONAR Systems for estimating Fish

Biomass. FAO: Rome.

Formby, Craig. and Muir, K. (1988).Modulation and gap detection for broadband and

filtered noise signals.J. Acoust. Soc. Am., 84, 545-550.

Gumbira G. 2011.Aplikasi Instrumen Multibeam Sonar Dalam Kegiatan Peletakan Pipa

Bawah Laut (Contoh Studi Perairan Balongan).[Skripsi]. Program Studi Ilmu dan

Teknologi Kelautan. Institut Pertanian Bogor.

Hodges, Richard P. 2010.Underwater Acoustics: Analysis, Design and Performance of

SONAR. John Wiley & Sons, Ltd: United Kingdom

Susandi, Feri. 2004.Pendugaan Nilai dan Sebaran Target Strenght Ikan Pelagis Di Selat

Makasar Pada Bulan Oktober 2003.Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.