Ratusan Truk Urung Berlayar - ftp.unpad.ac.id fileyang harus datang tepat waktu ... Tarif Calo CPNS...

1
Faishol Taselan Kelautan Tuban Sunarto sudah meminta warga tidak melaut karena gelombang tidak bersa- habat. “Kekurangan ikan laut ditutupi hasil budi daya ikan darat,” tandasnya. Kondisi yang sama juga ber- laku di Jawa Barat. Kali ini, yang mendorong program alih usaha adalah dinas perikanan dan kelautan. “Di Jawa Barat ada 100 ribu nelayan, 70% di antaranya ne- layan kecil dan tidak bisa me- laut karena ombak tinggi. Kami mendorong mereka beralih dengan beternak bandeng dan lele,” kata sang kepala dinas, Ahmad Hadadi. Program alih usaha sudah dilakukan di daerah Karang- song dan Balongan, Kabupaten Indramayu. Dari Kepulauan Karimun- jawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, dilaporkan warga mulai waswas karena gelom- bang tinggi membuat pasokan pangan terhambat. Persediaan pangan hanya cukup untuk 1 menunggu cuaca normal. “Tiga perahu saya sudah diangkat ke darat. Saya seka- rang mencoba berdagang,” kata Khozim, 48, nelayan Desa Ke- mantren, Kecamatan Paciran, Lamongan. Nelayan lain, Saiful, 28, war- ga Desa Glodok, Kecamatan Palang, Tuban, mengaku ba- nyak nelayan beralih menjadi kuli bangunan dan kerja kasar lainnya. “Padahal, dalam 1-2 bulan ini tangkapan ikan lagi bagus-bagusnya.” Kepala Dinas Perikanan dan ka (BMKG) Maritim Tanjung Perak, Surabaya, memper- ingatkan adanya cuaca buruk di Laut Jawa yang menyebab- kan gelombang tinggi. Akibat- nya, sejumlah kapal antarpulau tidak berani berangkat dari pelabuhan ini. Truk pengangkut sayur dan sembako tidak bisa berangkat. “Sudah lima hari kami di sini, menunggu kepastian kapan bisa berangkat,” kata Rohandi, sopir truk dari Malang. Ratusan sopir mengeluh ka- rena tidak mendapat kepastian bisa berangkat, padahal barang yang dibawa mudah busuk. Se- lain itu, banyak barang pesanan yang harus datang tepat waktu sesuai perjanjian. Derita para sopir truk setali tiga uang dengan para nelayan di pantai utara Jawa Timur. Belasan ribu nelayan di Kabu- paten Tuban dan Lamongan belum berani melaut karena ombak setinggi 3 meter. Sejum- lah nelayan terpaksa mencari pekerjaan sampingan sambil S ETELAH di Pelabuh- an Merak, Banten, dan Bakauheni, Lampung, antrean panjang truk pengangkut sembako dan sayuran terjadi juga di Pela- buhan Tanjung Perak, Sura- baya, Jawa Timur, kemarin. Di dermaga Jamrud ratusan truk tujuan Balikpapan, Kalimantan Timur, dan Maumere, Nusa Tenggara Timur, memenuhi lokasi parkir. Pekan lalu, Badan Meteo- rologi Klimatologi dan Geofisi- Ombak setinggi 3-4 meter mengancam pelayaran dan aktivitas nelayan di Laut Jawa. Alih usaha harus mulai dipikirkan untuk nelayan. Tim SAR Temukan lagi 2 Korban Letusan Merapi TIM Search and Rescue (SAR), TNI, dan Polri, kemarin, menge- vakuasi dua jenazah korban letusan Gunung Merapi. Ke- dua jenazah itu ditemukan di se latan barak Glagaharjo di Glagahmalang, Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kedua jenazah yang ditemu- kan itu secara fisik sudah tidak bisa dikenali lagi karena yang sudah sangat rusak. ‘’Tinggal tulang sehingga identifikasi akan sangat sulit,’’ kata Koman- dan Pos Aju SAR DIY Ferrdy Ardianto. Menurut dia, jenazah yang di temukan itu selanjutnya dikirim ke instalasi forensik RSUP Dr Sardjito. Setelah menemukan dua jena- zah tersebut, tim SAR akan kem- bali melakukan penyisiran guna mencari korban yang mungkin masih belum ditemukan. Sementara itu, Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak Kementerian Pekerjaan umum akan terus melakukan normali- sasi dam penahan sedimen (sabo) pada aliran sungai yang berhulu di puncak Merapi. Kondisi dam sabo itu sendiri kini sebagian besar dipenuhi material vulkanis akibat erupsi Gunung Merapi. Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak Kementeri- an Pekerjaan Umum Bambang Hargono mengungkapkan pi- Sudah lima hari kami di sini, menunggu kepastian kapan bisa berangkat.” Rohandi Sopir truk haknya telah mendapatkan dana Rp20 miliar dari BNBP untuk normalisasi dam sabo. Ini dimaksudkan agar dam sabo dapat berfungsi maksimal serta bisa kembali menahan laju lun- curan material vulkanis. “Dana tersebut dipakai un- tuk normalisasi sabo serta memperkuat tepian sungai ter- utama di bagian kelokan. Yakni dengan pemasangan beronjong agar material Merapi tetap bisa mengikuti aliran sungai dan ti- dak membeludak ke daratan.” Menurutnya, berdasarkan pada masterplan pengendalian lahar Merapi 2001, telah direncana- kan pembangunan sebanyak 279 dam sabo yang diperkira- kan bisa menampung 8 juta meter kubik volume material lahar. Padahal, perkiraan mate- rial erupsi Merapi yang terjadi saat ini bisa mencapai 140 juta meter kubik. Dari Magelang, Jawa Tengah, Asosiasi Peternak Lele Lereng Merapi (APLLM) berniat meng- arahkan warga eks pengungsi untuk mengembangkan budi daya lele dumbo. “Budi daya lele menggunakan terpal bisa menjadi solusi saat menghadapi kesulitan ekonomi pascaletusan Gunung Merapi,” ujar Ketua APLLM, Sugeng, Sabtu (18/12). Bisnis ini, katanya, mudah dan praktis, serta tidak membutuhkan lahan yang luas. (AU/AT/TS/N-1) Tarif Calo CPNS Riau Rp150 Juta per Orang Ia mengaku telah membayar panjar sebesar Rp40 juta dari total Rp80 juta demi jaminan kelulusan untuk CPNS. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Riau Said Saqlul Amri meminta kepada 50 ribu peserta CPNS, baik di Pemprov Riau maupun kabupaten/ko- ta, yang akan mengikuti tes se rentak pada 21 Desember mendatang agar tidak tertipu ulah calo yang menjanjikan kelulusan. (RK/N-1) oknum panitia daerah dari pem- prov dan pemerintah kabupa- ten/kota setempat. Setiap panitia daerah diberi jatah oleh oknum panitia dari perguruan tinggi terkemuka di Indonesia. Setelah ada deal, oknum calo dari panitia daerah akan mengumpulkan no- mor peserta ujian beserta tanda tangan calon peserta ujian CPNS yang bersangkutan. Taya, peserta tes CPNS di Kabupaten Siak, membenarkan praktik percaloan tersebut. 2010 ini sudah ditransaksikan. Sisanya, sekitar 40%, dibagikan dalam bentuk jatah pejabat. Kemudian untuk jurusan yang langka baru dibuka secara murni bagi peserta umum. ‘’Untuk kerabat terdekat, bi- asanya dibuka harga Rp70 juta untuk lulusan S-1. Kelulusan sudah diatur dari panitia peme- riksa soal dari perguruan tinggi yang telah ditunjuk,’’ jelasnya. Dari keterangannya diketa- hui, jaringan percaloan meliputi men capai Rp125 juta-Rp150 juta. Sementara untuk lulusan S-1, harga standar mencapai Rp100 juta-Rp125 juta, sedang- kan untuk lulusan D-3 ditetap- kan sebesar Rp70 juta-Rp80 juta. ‘’Harga juga tergantung dari jumlah lowongan tersedia. Jika lowongan yang ada hanya di bawah tiga orang, harga akan semakin tinggi,’’ ujarnya. Bahkan, sumber itu berani me- ngatakan hampir 60% dari 2.738 lowongan CPNS di Riau untuk PRAKTIK percaloan dalam tes calon pegawai negeri sipil (CPNS) terus terjadi. Seperti di Riau, transaksi calo untuk lulus dalam tes CPNS pada 21 Desember mendatang menca- pai Rp150 juta per orang. Berdasarkan keterangan se- orang calo CPNS berinisial M kepada Media Indonesia, kemarin, nilai transaksi untuk jaminan ke- lulusan ujian CPNS bervariasi. Nilai harga tertinggi terdapat pada lowongan dokter, yang bulan dan bahan bakar minyak untuk 1 minggu lagi. Ombak setinggi 4-5 meter di perairan ini membuat penye- berangan Jepara-Karimunjawa, yang dilayani kapal Muria, tidak bisa dilakukan. Begitu juga dengan kapal cepat Jepara- Karimunjawa dan Semarang- Karimunjawa. “Kapal Muria yang biasa menyeberang tiga kali dalam sepekan tidak berani berlayar. Sembako dan BBM tidak bisa dikirim ke Karimunjawa, Genteng, Kemojan, Parang, Menjangan Besar, Menjangan Kecil, dan puluhan pulau lain yang didiami sekitar 1.800 keluarga,” kata Sujarwo, petugas di Pelabuhan Kartini, Jepara. Hisyam, guru di Karimun- jawa, mengaku sembako masih bisa dibeli di warung dan toko. Pemkab Jepara juga sudah mendistribusikan beras ban- tuan. (Tim/N-2) [email protected] MENUMPUK: Ratusan truk yang membawa muatan kebutuhan pokok antre di dermaga Jamrud Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, kemarin. Cuaca buruk yang melanda Laut Jawa membuat kapal penyeberangan tidak berani melaut. MI/PALCE AMALO RUMAH EKS PENGUNGSI: Suasana permukiman pengungsi eks Timor Timur yang dibangun di ruas jalan antara Atambua dan Kecamatan Tasifeto Timur, Belu, Nusa Tenggara Timur, beberapa waktu lalu. Kami Cinta Negeri Ini S EBELAS tahun bukan waktu yang pendek. Selama 11 tahun itulah para pengungsi eks Timor Timur di Kupang, Nusa Tenggara Timur, kenyang dicekoki janji. Pemerintahan dan Presi- den RI sudah berganti empat kali. Presiden terkini, Susilo Bambang Yudhoyono, pun juga ikut menebar janji, saat berkampanye sebelum me- mimpin negeri pada 2004 lalu. Kalimat SBY yang disam- paikan saat berkampanye masih terngiang-ngiang di telinga Marcelino Hornay, koordinator kamp Noelbaki. “Timor Timur adalah bagian dari saya, dan saya adalah bagian dari Timor Timur,” ujar SBY seperti ditirukan kembali oleh Marcellino. Pada Pemilu 2004 dan 2009 Marcelino menjadi tim sukses pemenangan SBY dan Partai Demokrat. Mereka merangkul warga eks pengungsi Timor Timur. “Sebanyak 75% warga di sini waktu itu mendukung Pak SBY. Tapi apa balasan- nya? Ya seperti ini. Ketemu anggota DPR dari Demokrat saja susah,” jelas Marcelino, dengan nada geram. Kamp Noelbaki adalah satu dari dua kamp pengungsi eks Timor Timur yang berada di Kabupaten Kupang. Sejak 1999 sampai saat ini, 475 kepala keluarga pengungsi masih bertahan di kamp itu. Mereka tinggal di rumah rata-rata berukuran 3x7 meter persegi, yang umumnya ter- buat dari kayu yang disusun rapat dan beratap daun nira. Sebagian lagi beratap seng. Satu rumah berimpitan di- huni 10-11 anggota keluarga. Hampir semua pengungsi laki-laki dewasa bekerja seba- gai buruh tani dan peladang penggarap. Perempuan de- wasa membuka warung dan mengais rontokan buah dari lahan warga Kupang. Kamp pengungsi kedua adalah Tuapukan, yang terletak beberapa kilometer dari Noelbaki. Kamp ini dihuni 267 kepala keluarga. Seperti di kamp Noelbaki, mayoritas laki-laki dewasa di kamp Tuapukan juga bekerja sebagai petani dan peladang penggarap. Janji manis SBY untuk menyejahterakan kehidupan pengungsi eks Timtim tidak pernah terealisasi. Pemerintah telah memba- ngun ribuan rumah untuk para pengungsi di luar Noel- baki dan Tuapukan dalam program resettlement. Tetapi, menempati rumah-rumah itu bukanlah perkara mudah. Rumah memang disedia- kan. Namun, rumah-rumah berukuran sekitar 5x6 meter persegi itu dibangun di atas tanah warga setempat. Itu pun sebagian sudah roboh. “Janji memberikan beras 50 kg dan uang lauk pauk Rp2,5 juta per bulan bagi setiap keluarga tidak ada realisasi- nya. Hanya saluran listrik dan kegiatan posyandu yang dibantu pemerintah daerah,” papar Marcelino Lopez, koor- dinator di Kamp Tuapukan. Ekses kemiskinan dan redupnya harapan hidup selama 11 tahun memaksa sebagian warga kehilangan harga diri. Sejumlah warga menginformasikan, akibat tekanan hidup, beberapa perempuan pengungsi di Ku- pang hingga Atambua menja- di pekerja seks komersial. Realitas hidup warga peng- ungsi eks Timtim tersebut adalah tragedi kemanusiaan. Tokoh pejuang integrasi Euri- co Gutteres menandaskan, “Kami cinta negara ini, karena memang kami yang memilih bergabung. Tapi, kalau negara tidak cinta kami, ya terserah.” (K Wisnubroto/N-2) 6 | Nusantara SENIN, 20 DESEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA MI/FAISOL TASELAN Ratusan Truk Urung Berlayar

Transcript of Ratusan Truk Urung Berlayar - ftp.unpad.ac.id fileyang harus datang tepat waktu ... Tarif Calo CPNS...

Page 1: Ratusan Truk Urung Berlayar - ftp.unpad.ac.id fileyang harus datang tepat waktu ... Tarif Calo CPNS Riau Rp150 Juta per Orang ... oknum panitia daerah dari pem-prov dan pemerintah

Faishol Taselan

Kelautan Tuban Sunarto sudah meminta warga tidak melaut karena gelombang tidak bersa-habat. “Kekurangan ikan laut ditutupi hasil budi daya ikan darat,” tandasnya.

Kondisi yang sama juga ber-laku di Jawa Barat. Kali ini, yang mendorong program alih usaha adalah dinas perikanan dan kelautan.

“Di Jawa Barat ada 100 ribu nelayan, 70% di antaranya ne-layan kecil dan tidak bisa me-laut karena ombak tinggi. Kami mendorong mereka beralih dengan beternak bandeng dan lele,” kata sang kepala dinas, Ahmad Hadadi.

Program alih usaha sudah dilakukan di daerah Karang-song dan Balongan, Kabupaten Indramayu.

Dari Kepulauan Karimun-jawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, dilaporkan warga mulai waswas karena gelom-bang tinggi membuat pasokan pangan terhambat. Persediaan pangan hanya cukup untuk 1

menunggu cuaca normal.“Tiga perahu saya sudah

diangkat ke darat. Saya seka-rang mencoba berdagang,” kata Khozim, 48, nelayan Desa Ke-mantren, Kecamatan Paciran, Lamongan.

Nelayan lain, Saiful, 28, war-ga Desa Glodok, Kecamatan Palang, Tuban, mengaku ba-nyak nelayan beralih menjadi kuli bangunan dan kerja kasar lainnya. “Padahal, dalam 1-2 bulan ini tangkapan ikan lagi bagus-bagusnya.”

Kepala Dinas Perikanan dan

ka (BMKG) Maritim Tanjung Perak, Surabaya, memper-ingatkan adanya cuaca buruk di Laut Jawa yang menyebab-kan gelombang tinggi. Akibat-nya, sejumlah kapal antarpulau tidak berani berangkat dari pelabuhan ini.

Truk pengangkut sayur dan sembako tidak bisa berangkat. “Sudah lima hari kami di sini, menunggu kepastian kapan bisa berangkat,” kata Rohandi, sopir truk dari Malang.

Ratusan sopir mengeluh ka-rena tidak mendapat kepastian bisa berangkat, padahal barang yang dibawa mudah busuk. Se-lain itu, banyak barang pesanan yang harus datang tepat waktu sesuai perjanjian.

Derita para sopir truk setali tiga uang dengan para nelayan di pantai utara Jawa Timur. Belasan ribu nelayan di Kabu-paten Tuban dan Lamongan belum berani melaut karena ombak setinggi 3 meter. Sejum-lah nelayan terpaksa mencari pekerjaan sampingan sambil

SETELAH di Pelabuh-an Merak, Banten, dan Bakauheni, Lampung, antrean panjang truk

pengangkut sembako dan sayuran terjadi juga di Pela-buhan Tanjung Perak, Sura-baya, Jawa Timur, kemarin. Di dermaga Jamrud ratusan truk tujuan Balikpapan, Kalimantan Timur, dan Maumere, Nusa Tenggara Timur, memenuhi lokasi parkir.

Pekan lalu, Badan Meteo-rologi Klimatologi dan Geofi si-

Ombak setinggi 3-4 meter mengancam pelayaran dan aktivitas nelayan di Laut Jawa. Alih usaha harus mulai dipikirkan untuk nelayan.

Tim SAR Temukan lagi 2 Korban Letusan MerapiTIM Search and Rescue (SAR), TNI, dan Polri, kemarin, menge-vakuasi dua jenazah korban letusan Gunung Merapi. Ke-dua jenazah itu ditemukan di se latan barak Glagaharjo di Gla gahmalang, Cang kringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Kedua jenazah yang ditemu-kan itu secara fi sik sudah tidak bisa dikenali lagi karena yang su dah sangat rusak. ‘’Tinggal tu lang sehingga identifikasi akan sangat sulit,’’ kata Koman-dan Pos Aju SAR DIY Ferrdy Ardianto.

Menurut dia, jenazah yang di temukan itu selanjutnya di kirim ke instalasi forensik RSUP Dr Sardjito.

Setelah menemukan dua jena-zah tersebut, tim SAR akan kem-bali melakukan penyisir an guna mencari korban yang mungkin masih belum ditemukan.

Sementara itu, Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak Kementerian Pekerjaan umum akan terus melakukan normali-sasi dam penahan sedimen (sabo) pada aliran sungai yang berhulu di puncak Merapi.

Kondisi dam sabo itu sendiri kini sebagian besar dipenuhi material vulkanis akibat erupsi Gunung Merapi.

Kepala Balai Besar Wilayah Su ngai Serayu Opak Kementeri-an Pekerjaan Umum Bambang Hargono mengungkapkan pi-

“Sudah lima hari kami di sini, menunggu kepastian kapan bisa berangkat.”

RohandiSopir truk

haknya telah mendapatkan dana Rp20 miliar dari BNBP untuk normalisasi dam sabo. Ini dimaksudkan agar dam sa bo dapat berfungsi maksimal serta bisa kembali menahan laju lun-curan material vulkanis.

“Dana tersebut dipakai un-tuk normalisasi sabo serta mem perkuat tepian sungai ter-utama di bagian kelokan. Yakni dengan pemasangan beronjong agar material Merapi tetap bisa mengikuti aliran sungai dan ti-dak membeludak ke daratan.” Menurutnya, berdasarkan pa da masterplan pengendalian lahar Merapi 2001, telah direncana-kan pembangunan sebanyak 279 dam sabo yang diperkira-kan bisa menampung 8 juta meter kubik volume material lahar. Padahal, perkiraan mate-rial erupsi Merapi yang terjadi saat ini bisa mencapai 140 juta meter kubik.

Dari Magelang, Jawa Tengah, Asosiasi Peternak Lele Lereng Merapi (APLLM) berniat meng-arahkan warga eks pengungsi untuk mengembangkan budi daya lele dumbo.

“Budi daya lele menggunakan terpal bisa menjadi solusi saat menghadapi kesulitan ekonomi pascaletusan Gunung Merapi,” ujar Ketua APLLM, Sugeng, Sabtu (18/12). Bisnis ini, katanya, mudah dan praktis, serta tidak membutuhkan lahan yang luas. (AU/AT/TS/N-1)

Tarif Calo CPNS Riau Rp150 Juta per OrangIa mengaku telah membayar pan jar sebesar Rp40 juta dari total Rp80 juta demi jaminan kelulusan untuk CPNS.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Riau Said Saqlul Amri meminta kepada 50 ribu peserta CPNS, baik di Pemprov Riau maupun kabupaten/ko-ta, yang akan mengikuti tes se rentak pada 21 Desember men datang agar tidak tertipu ulah calo yang menjanjikan kelulusan. (RK/N-1)

oknum panitia daerah dari pem-prov dan pemerintah kabupa-ten/kota setempat. Setiap panitia daerah diberi jatah oleh oknum panitia dari perguruan tinggi terkemuka di Indonesia. Setelah ada deal, oknum calo dari panitia daerah akan mengumpulkan no-mor peserta ujian beserta tanda tangan calon peserta ujian CPNS yang bersangkutan.

Taya, peserta tes CPNS di Ka bupaten Siak, membenarkan praktik percaloan tersebut.

2010 ini sudah ditransaksikan. Sisanya, sekitar 40%, dibagikan dalam bentuk jatah pejabat. Kemudian untuk jurusan yang langka baru dibuka secara murni bagi peserta umum.

‘’Untuk kerabat terdekat, bi-asanya dibuka harga Rp70 juta untuk lulusan S-1. Kelulusan sudah diatur dari panitia peme-riksa soal dari perguruan tinggi yang telah ditunjuk,’’ jelasnya.

Dari keterangannya diketa-hui, jaringan percaloan meliputi

men capai Rp125 juta-Rp150 juta. Sementara untuk lulusan S-1, harga standar mencapai Rp100 juta-Rp125 juta, sedang-kan untuk lulusan D-3 ditetap-kan sebesar Rp70 juta-Rp80 juta. ‘’Harga juga tergantung dari jumlah lowongan tersedia. Jika lowongan yang ada hanya di bawah tiga orang, harga akan semakin tinggi,’’ ujarnya.

Bahkan, sumber itu berani me-ngatakan hampir 60% dari 2.738 lowongan CPNS di Riau untuk

PRAKTIK percaloan dalam tes calon pegawai negeri sipil (CPNS) terus terjadi. Seperti di Riau, transaksi calo untuk lu lus dalam tes CPNS pada 21 Desember mendatang menca-pai Rp150 juta per orang.

Berdasarkan keterangan se-orang calo CPNS berinisial M kepada Media Indonesia, kemarin, nilai transaksi untuk jaminan ke-lulusan ujian CPNS bervariasi.

Nilai harga tertinggi terdapat pada lowongan dokter, yang

bulan dan bahan bakar minyak untuk 1 minggu lagi.

Ombak setinggi 4-5 meter di perairan ini membuat penye-berangan Jepara-Karimunjawa, yang dilayani kapal Muria, tidak bisa dilakukan. Begitu juga dengan kapal cepat Jepara-Karimunjawa dan Semarang-Karimunjawa.

“Kapal Muria yang biasa menyeberang tiga kali dalam sepekan tidak berani berlayar. Sembako dan BBM tidak bisa dikirim ke Karimunjawa, Genteng, Kemojan, Parang, Menjangan Besar, Menjangan Kecil, dan puluhan pulau lain yang didiami sekitar 1.800 keluarga,” kata Sujarwo, petugas di Pelabuhan Kartini, Jepara.

Hisyam, guru di Karimun-jawa, mengaku sembako masih bisa dibeli di warung dan toko. Pemkab Jepara juga sudah mendistribusikan beras ban-tuan. (Tim/N-2)

[email protected]

MENUMPUK: Ratusan truk yang membawa muatan kebutuhan pokok antre di dermaga Jamrud Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, kemarin. Cuaca buruk yang melanda Laut Jawa membuat kapal penyeberangan tidak berani melaut.

MI/PALCE AMALO

RUMAH EKS PENGUNGSI: Suasana permukiman pengungsi eks Timor Timur yang dibangun di ruas jalan antara Atambua dan Kecamatan Tasifeto Timur, Belu, Nusa Tenggara Timur, beberapa waktu lalu.

Kami Cinta Negeri Ini

SEBELAS tahun bukan waktu yang pendek. Selama 11 tahun itulah

para pengungsi eks Timor Timur di Kupang, Nusa Tenggara Timur, kenyang dicekoki janji.

Pemerintahan dan Presi-den RI sudah berganti empat kali. Presiden terkini, Susilo Bambang Yudhoyono, pun juga ikut menebar janji, saat berkampanye sebelum me-mimpin negeri pada 2004 lalu.

Kalimat SBY yang disam-paikan saat berkampanye masih terngiang-ngiang di

telinga Marcelino Hornay, koordinator kamp Noelbaki. “Timor Timur adalah bagian dari saya, dan saya adalah bagian dari Timor Timur,” ujar SBY seperti ditirukan kembali oleh Marcellino.

Pada Pemilu 2004 dan 2009 Marcelino menjadi tim sukses pemenangan SBY dan Partai Demokrat. Mereka merangkul warga eks pengungsi Timor Timur. “Sebanyak 75% warga di sini waktu itu mendukung Pak SBY. Tapi apa balasan-nya? Ya seperti ini. Ketemu anggota DPR dari Demokrat saja susah,” jelas Marcelino, dengan nada geram.

Kamp Noelbaki adalah satu dari dua kamp pengungsi eks Timor Timur yang berada di Kabupaten Kupang. Sejak 1999 sampai saat ini, 475 kepala keluarga pengungsi masih bertahan di kamp itu.

Mereka tinggal di rumah rata-rata berukuran 3x7 meter persegi, yang umumnya ter-buat dari kayu yang disusun rapat dan beratap daun nira. Sebagian lagi beratap seng.

Satu rumah berimpitan di-huni 10-11 anggota keluarga. Hampir semua pengungsi laki-laki dewasa bekerja seba-gai buruh tani dan peladang penggarap. Perempuan de-wasa membuka warung dan mengais rontokan buah dari

lahan warga Kupang.Kamp pengungsi kedua

adalah Tuapukan, yang terletak beberapa kilometer dari Noelbaki. Kamp ini dihuni 267 kepala keluarga. Seperti di kamp Noelbaki, mayoritas laki-laki dewasa di kamp Tuapukan juga bekerja sebagai petani dan peladang penggarap.

Janji manis SBY untuk menyejahterakan kehidupan pengungsi eks Timtim tidak pernah terea lisasi.

Pemerintah telah memba-ngun ribuan rumah untuk

para pengungsi di luar Noel-baki dan Tuapukan dalam program resettlement. Tetapi, menempati rumah-rumah itu bukanlah perkara mudah.

Rumah memang disedia-kan. Namun, rumah-rumah berukuran sekitar 5x6 meter persegi itu dibangun di atas tanah warga setempat. Itu pun sebagian sudah roboh.

“Janji memberikan beras 50 kg dan uang lauk pauk Rp2,5 juta per bulan bagi setiap keluarga tidak ada realisasi-nya. Hanya saluran listrik dan kegiatan posyandu yang dibantu pemerintah daerah,” papar Marcelino Lopez, koor-dinator di Kamp Tuapukan.

Ekses kemiskinan dan redupnya harapan hidup selama 11 tahun memaksa sebagian warga kehilangan harga diri. Sejumlah warga menginformasikan, akibat tekanan hidup, beberapa perempuan pengungsi di Ku-pang hingga Atambua menja-di pekerja seks komersial.

Realitas hidup warga peng-ungsi eks Timtim tersebut adalah tragedi kemanusiaan. Tokoh pejuang integrasi Euri-co Gutteres menandaskan, “Kami cinta negara ini, karena memang kami yang memilih bergabung. Tapi, kalau negara tidak cinta kami, ya terserah.” (K Wisnubroto/N-2)

6 | Nusantara SENIN, 20 DESEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA

MI/FAISOL TASELAN

Ratusan Truk Urung Berlayar