Rasulullah is My Doctor

6
Rasulullah Is My Doctor 3 Komentar Ketika kita sakit, apakah dan siapakah yang diingat? Jujur saja, apakah kita langsung ingat pada Allah yang Maha Penyembuh? atau pada dokter yang akan memberikan kita obat? Dewasa ini sebagian besar penduduk dunia mengkonsumsi makanan dan obat-obatan yang telah dicampur oleh zat-zat sintetis. Kenyataannya zat seperti antibiotik, fluoride, thimerosal, merkuri, ammoniak, serta beragam diagnosa dengan radiasi telah membuat sebagian besar penduduk dunia menjadi sangat tidak sehat. Manusia saat ini mudah menjadi sakit dan ketika harus sakit pun masih akan mengalami penderitaan mulai dari mahalnya beban biaya kesehatan, penggunaan obat dan tindakan medis yang tidak perlu dan terkesan dipaksakan. Orang miskin saat ini seolah dilarang sakit karena harus menghadapi kenyataan pahit dalam pengobatan. Dengan kenyataan yang ada, maka sudah selayaknya bagi umat Islam kembali kepada Din. Al-Qur’an dan Hadits adalah sumber informasi yang sangat informatif dalam menemukan obat untuk berbagai penyakit. Obat Ala Nabi dan obat alami adalah solusi untuk kesehatan yang baik. Oleh sebab itu layak jika disebut Rasulullah SAW adalah dokter bagi umat. Karena pengobatan yang beliau wariskan adalah pengobatan yang rasional dan sangat jauh dari efek samping yang membahayakan. Yang paling utama dan mendasar yang perlu dibangun baik untuk penyembuhan penyakit maupun untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari adalah keyakinan kita bahwa Allah Maha Kuasa atas segalanya. Allah Maha Penyembuh dan Allah telah menurunkan wakil tebaiknya yang patut menjadi teladan yaitu Rasulullah Sallallahu Alaihi Wassalam dan taruhlah keyakinan 100% kepada apa yang Allah dan RasulNya turunkan. Ditengah munculnya beragam penyakit dan berbagai macam bahan

description

resensi buku

Transcript of Rasulullah is My Doctor

Page 1: Rasulullah is My Doctor

Rasulullah Is My Doctor 3 Komentar

Ketika kita sakit, apakah dan siapakah yang diingat? Jujur saja, apakah kita langsung ingat pada Allah yang Maha Penyembuh? atau pada dokter yang akan memberikan kita obat?

Dewasa ini sebagian besar penduduk dunia mengkonsumsi makanan dan obat-obatan yang telah dicampur oleh zat-zat sintetis. Kenyataannya zat seperti antibiotik, fluoride, thimerosal, merkuri, ammoniak, serta beragam diagnosa dengan radiasi telah membuat sebagian besar penduduk dunia menjadi sangat tidak sehat. Manusia saat ini mudah menjadi sakit dan ketika harus sakit pun masih akan mengalami penderitaan mulai dari mahalnya beban biaya kesehatan, penggunaan obat dan tindakan medis yang tidak perlu dan terkesan dipaksakan. Orang miskin saat ini seolah dilarang sakit karena harus menghadapi kenyataan pahit dalam pengobatan.

Dengan kenyataan yang ada, maka sudah selayaknya bagi umat Islam kembali kepada Din. Al-Qur’an dan Hadits adalah sumber informasi yang sangat informatif dalam menemukan obat untuk berbagai penyakit. Obat Ala Nabi dan obat alami adalah solusi untuk kesehatan yang baik. Oleh sebab itu layak jika disebut Rasulullah SAW adalah dokter bagi umat. Karena pengobatan yang beliau wariskan adalah pengobatan yang rasional dan sangat jauh dari efek samping yang membahayakan.

Yang paling utama dan mendasar yang perlu dibangun baik untuk penyembuhan penyakit maupun untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari adalah keyakinan kita bahwa Allah Maha Kuasa atas segalanya. Allah Maha Penyembuh dan Allah telah menurunkan wakil tebaiknya yang patut menjadi teladan yaitu Rasulullah Sallallahu Alaihi Wassalam dan taruhlah keyakinan 100% kepada apa yang Allah dan RasulNya turunkan.

Ditengah munculnya beragam penyakit dan berbagai macam bahan pangan dan masakan yang ‘tidak sehat’ Buku Rasulullah is My Doctor menjadi Buku Panduan Wajib bagi setiap keluarga. Buku ini ditulis dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti, sehingga enak untuk dibaca. Dalam buku ini kita pun akan menemukan cara-cara pengobatan untuk berbagai macam penyakit tanpa menggunakan obat-obat kimia dan menggunakan berbagai ramuan dan bahan makanan yang mudah ditemui.

Berbeda dengan beragam buku tentang ramuan tradisional dan herbal, buku ini selain aplikatif berisi berbagai pengetahuan yang sangat bermanfaat. Dan yang terpenting dari buku ini adalah menyadarkan kita untuk selalu menyerahkan segalaNya pada Allah Swt. Segala macam pengobatan tidak akan berhasil jika kita tidak yakin pada Allah .

Page 2: Rasulullah is My Doctor

Buku Rasulullah is My Doctor bukan sekedar panduan tentang gaya hidup sehat ala Rasulullah, obat-obatan yang digunakan oleh Rasulullah dengan berbagai herbal, tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan, tetapi yang paling mendasar adalah menyadarkan kembali akan makna Tauhid.

Buku Rasulullah is My Doctor terdiri dari tiga bagian;

Bagian satu: Kedokteran NabiPada bagian ini terdiri dari bahasan mengenai; Menyadari dan Mempercayai, Doa: Obat yang Dibutuhkan, Habbatussauda, Bekam Bagian Dua: Ramuan Alami dan Saran-SaranPada bagian ini terdiri dari bahasan mengenai;Tajamkan Pandangan Anda “Secara Alami”, Ramuan dari Pasar Bagian Tiga: Berbahaya Bagi Kesehatan AndaPada bagian ini terdiri dari bahasan tentang Kekacauan Medis (antara lain obat modern justru membunuh, sistem yang rusak, mabuk, pengobatan modern adalah sebab dari hampir semua penyakit) dan Kebenaran Yang Menakutkan Mengenai Vaksin (meliputi thimerosal dan Merkuri serta vaksin cacar berbahaya untuk kesehatan Anda)

Buku Ini diterbitkan oleh Sinergi Publishing, Gema Insani Press dan menjadi salah satu buku “Best-Seller” dengan penjualan yang cukup signifikan di toko buku-toko buku ternama maupun toko buku Online. Salah satu kutipan dari Jerry D. Gray dalam bukunya Rasulullah is My Doctor“Jangan lupa bahwa apa yang terjadi atau tidak terjadi di bumi atau di akhirat tidak dapat terjadi tanpa kehendak dan pengetahuan Allah SWT. Ini adalah hal yang sangat penting yang tidak boleh Anda lupa.”

Jerry seorang mualaf yang lahir di pada 1960 di Wiesbaden, Jerman dan kemudian bermigrasi ke Amerika Serikat dan menghabiskan sebagian waktunya di Amerika dengan bergabung pada Angkatan Udara AS. Ia menjadi mualaf pada tahun 1984 di Arab Saudi dan mulai mendalami penngobatan ala Nabi melalui hadist-hadist. Buku yang ditulisnya ini bukan hanya berdasarkan hadist dan sumber-sumber ilmiah, namun ia pun mempraktekan dan telah merasakan khasiatnya, karena ia menaruh kepercayaannya kepada Allah dan Rasulullah SAW.

Jadi segeralah pesan buku ini di Plaza Eramuslim dan dapatkan diskon 20% untuk 50 pemesan pertama!

Penulis : Jerry D. Gray

Penerbit : Sinergi Publishing,GIP

Page 3: Rasulullah is My Doctor

Cetakan Pertama : Dzulqa’dah 1431/ Oktober 2010

Tebal : 268 hlm, 21 cm, Soft Cover

Bila kita membaca buku ini akan terbuka tabir yang selama ini menutupi keagungan ajaran Islam. Misalnya bagaimana Islam menganjurkan ummatnya untuk rajin berpuasa, rajin berbekam, makan habbatussaudah (jintan hitam), minum madu, dsb.Semakin kita mendalami maka semakin terlihatlah bahwa ajaran islam memang ajaran atau wahyu dari Allah SWT. Nabi Muhammad Saw yang hidup 14 abad lampau dan tidak pernah belajar di fakultas kedokteran modern ternyata ajarannya tentang ilmu kesehatan sangatlah tinggi nilainya.Diceritakan, dahulu kala terkenal seorang dokter di kalangan Arab bernama Syarmadel bin Qubats Al-Ka’bi, yang tinggal di daerah Najran. Ketika ia tahu Rasulullah memiliki pengetahuan tentang kedokteran, ia bergegas mendatanginya, kemudian mengujinya dengan mengajukan berbagai pertanyaan tentang penyakit dan cara pengobatannya. Rasulullah SAW pun mampu menjawab semua pertanyaan. Namun, saat rasul balik bertanya tentang satu penyakit, Syarmadel terkejut karena tak bisa menjawabnya. Lalu, ia berkata, “ Wahai Rasulullah, Demi Bapak dan Ibuku, aku adalah seorang dukun dan tabib di kalangan kaumku, apa yang harus aku lakukan? Lalu Rasul menjawab,” bedahlah uratnya, tusuklah jika terpaksa dan gunakanlah sana (sejenis tumbuhan) dan janganlah engkau mengobati seseorang sebelum mengetahui jenis penyakitnya.”Hingga tahun 1996, ilmu kedokteran modern masih menyatakan jumlah sendi 340. Namun, setelah diteliti lagi ternyata ada susunan sendi yang menyatu, jika dipisah-pisah lagi, jumlahnya menjadi 360, sesuai dengan hadist nabi.Dari kisah inilah, tak bisa disangkal bahwa nabi Muhammad saw adalah seorang dokter. Meski tak ada satu kisah pun yang menceritakan dari mana nabi belajar medis. Tentu saja, sebagai utusan Allah, nabi memiliki ilmu mukasyafah, yang bersifat batiniah. Hanya Allahlah yang mengajarkan ilmu ini. “Dan (juga karena) Allah telah menurunkan kitab dan hikmah kepadamu dan telah mengajarkan kepadamu apa yang belum kamu ketahui. Karunia Allah sangat besar atasmu.” (QS. An-Nisa: 113)Cara hidup nabi yang sehat sudah banyak diulas. Seperti diungkapkan oleh Anas ra, “Rasulullah saw berkulit cerah, seakan-akan keringatnya adalah mutiara, jalannya tegap, tidak pernah menyentuh sutera, dan tidak ada yang lebih lembut dari telapak tangan nabi saw. Aku tidak pernah mencium minyak wangi misik dan ambar yang lebih wangi dari aroma beliau” (Musnad Ahmad).Dalam berbagai hadist, nabi mengulas soal kebersihan sangat detail, baik kebersihan fisik, maupun lingkungan. Ia mengajarkan kepada umatnya, mulai memotong kuku, membersihkan ruas jari, mencabut bulu ketiak, bersiwaq hingga bagaimana cara beliau makan. Bahkan, untuk soal makan saja, nabi merincinya, karena nabi berkata pada istrinya, “wahai Aisyah menahan diri adalah obat, perut adalah sarang penyakit, dan biasakan setiap anggota badan sesuai kemampuannya.” Beberapa anjuran dalam soal

Page 4: Rasulullah is My Doctor

makan dan supaya terhindar dari penyakit, misalnya melarang meniup makanan atau bernapas dalam gelas, tidak pernah tidur dengan tangan masih ada bekas makanan dan gigi ada bekas makanan, tidak makan kecuali setelah lapar dan berhenti makan sebelum kenyang, mengkonsumsi buah-buahan dan biji-bijian serta madu, berpuasa dan berolahraga.Fakta-fakta di atas menunjukkan betapa Rasululloh ternyata juga mengerti dan paham soal kesehatan. Islam sebagai sebuah pedoman hidup yang paripurna ternyata tidak hanya mengatur persoalan nilai-nilai saja, namun ternyata juga memberikan panduan yang rinci bagi umatnya dalam menyelesaikan problem kesehatannya.Di zaman Rasulullah ada Syarmadel bin Qubats Al-Ka’bi. Kini ada Jerry D.Gray, dalam bukunya itu disebutkan mengonsumsi madu, habbatassauda (jintan hitam), dan bawang putih adalah cara Rasulullah saw menyehatkan diri. Ada pula ruqyah dan hijama (bekam) yang masuk dalam pengobatan ala Nabi Muhammad SAW. Pengobatan-pengobatan ini memberikan efek luar biasa pada manusia. Jerry D.Gray mengkombinasikan pengobatan Nabi dengan resep-resep yang ia dapat dari pengalaman dan telusurannya.Dari berbagai hadits diketahui bahwa Rasulullah biasa berbekam. Dan Rasulullah boleh dikata tidak pernah sakit kecuali ketika sakarotul maut, diriwayatkan beliau semasa hidup hanya mengalami tiga kali sakit dan tidak pernah sakit perut. Dari Ibnu Abbas ra bahwa Nabi SAW pernah berbekam dalam keadaan ihram dan pernah berbekam sewaktu berpuasa ( Riwayat Bukhari). Hadis riwayat Ibnu Buhainah ra.: Bahwa Nabi saw. pernah membekam tengah kepalanya ketika beliau berada di jalan menuju kota Mekah ketika beliau dalam keadaan ihram. (Shahih Muslim No.2088). Hadis riwayat Anas bin Malik ra.: Nabi bersabda: Sebaik-baik obat yang kamu gunakan adalah berbekam, atau: Berbekam adalah obat yang paling baik bagimu (Shahih Muslim No.2952).Hadis riwayat Jabir bin Abdullah ra.: Dari Ashim bin Umar bin Qatadah bahwa Jabir bin Abdullah menjenguk Muqanna`, kemudian berkata: Aku tidak akan pulang sebelum engkau mau berbekam sebab saya pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya di dalam berbekam itu terdapat pengobatan (Shahih Muslim No.4085).Selain bekam, Nabi juga biasa meminum madu untuk menjaga stamina dan kesehatan. Madu kalorinya sangat tinggi sehingga menjadikan tubuh kita kuat dan berenergi. Selain itu madu juga bisa untuk menyembuhkan luka baik di luar tubuh mau pun di dalam. Kakak ipar saya pernah ambeien hingga mengeluarkan darah dari anusnya. Akhirnya dia minum madu 3 kali sehari dan alhamdulillah sembuh.Dalam pengobatan herbal, sering kita dengar tentang ‘Propolis’, apa itu propolis? ternyata propolis itu adalah air liur yang terdapat pada lebah. Propolis dikumpulkan oleh lebah dari bahan-bahan bunga, daun muda dan kulit tumbuhan. Lalu dicampur dengan air liur dan lilin lebah. Berfungsi untuk menambal lubang dalam sarang lebah dan sebagai pelindung populasi lebah dari serangan luar dan menjaga sarang lebah agar tetap steril dari serangan Virus Bakteri dan Jamur. Maha Besar Allah dengan segala ciptaannya.