Rasionalisasi Pembiayaan TKHL -...
Transcript of Rasionalisasi Pembiayaan TKHL -...
FORUM INDONESIAUNTUK TRANSPARANSI ANGGARANPROVINSI RIAU
Rasionalisasi Anggaran Prioritas Untuk Perbaikan Tata Kelola Hutan dan Lahan di Provinsi Riau Tahun Anggaran 2016
Isustrategis lingkungandiProvinsiRiaumasih
berkaitaneratdengangangguankawasanhutan
dan eksploitasi lahan yang mengakibatkan
deforestasi, degradasi lahan, kerusakan lahan
gambut, dan bencana alam. Secara teknokratis
permasa lahan -permasa lahan te r sebut
seharusnya ditindaklanjuti dengan rumusan
kebijakan umum dan program pembangunan
daerah sekaligus menetapkan kebutuhan
anggaransecarajangkamenengahdantahunan.
Revitalisasi sasaran kebijakan pemerintah daerah yang berkaitan dengan lingkungan
hidup berkualitas di dalam proses revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Provinsi Riau 2014-2019 dapat menggunakan pendekatan yang partisipatif
berdasarkanpadaprinsip-prinsiptatakelolahutandanlahanyangbaikataugoodlandsand
forestgovernance.
Tatakelolahutandanlahan(TKHL)merupakansuatupendekatanperencanaandanpengelolaan
sumber daya kehutanan, pertambangan dan perkebunan secara terbuka, partisipatif dan
bertanggungjawab yang didukung dengan penataan ruang secara tepat, pemeliharaan
lingkunganhidupsecaraberkelanjutan,danpenegakanhukumsecaraadildanberkualitas.
LahirnyaUUNo.23tahun2014tentangPemerintahanDaerahyangtelahmengalamidua
kali perubahan menjadi UU No. 2 tahun 2015 dan UU No. 9 tahun 2015 telah membawa
perubahancukupsigni�ikanbagipemerintahdaerahprovinsiberkaitandengankewenangan
pada sektor kehutanan dan pertambangan. Konsekwensi atas penyelenggaraan dua urusan
tersebuttentusajaberimplikasikepadarasionalisasikebutuhananggaran.
FITRARiautelahmengidenti�ikasikegiatanstrategisyangseharusnyamenjadiprioritas
kebijakan oleh masing-masing sektor terkait tata kelola hutan dan lahan serta proyeksi
kebutuhan anggaran secara rasional berdasarkan hasil kajian terhadap dokumen anggaran
pendapatandanbelanja daerah (APBD)ProvinsiRiau tahun anggaran2014Realisasi, 2015
Perubahandan2016Murni.
Kajianrasionalisasikebutuhananggarantatakelolahutandanlahantersebutkemudian
dikemas dalam rekomendasi kebijakan agar dapat dipergunakan oleh pemerintah daerah
provinsi Riau untuk memperbaiki fokus kebijakan anggaran pada perubahan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), perubahan Anggaran Pendapatan dan
BelanjaDaerah(APBD)tahun2016,danRencanaKerjaPemerintahDaerah(RKPD)tahun2017.
1R a s i o n a l i s a s i A n g g a r a n P e r b a i k a n T K H L P r o v i n s i R i a u
NaskahRekomendasiKebijakanPolicy Brief
A.Pengantar
B. RevitalisasiKebijakan:MemilahKegiatanPrioritas
Matrikspembagianurusanpemerintahankonkurenantarapemerintahpusatdandaerahprovinsidandaerahkabupaten/kotasebagai lampirantidakterpisahkandariUUNo.23tahun 2014 telah memandu secara detail terhadap penentuan kegiatan yang dapatdilaksanakan oleh pemeritah daerah provinsi, khususnya pada sektor kehutanan,pertambangan,perkebunan,lingkunganhidupdanpenataanruang.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2014-2019, Rencana KerjaPemerintah Daerah (RKPD) tahun 2016, dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah(APBD) Provinsi Riau tahun 2016 masih merujuk kepada regulasi lama tentangpemerintahandaerahdanturunannyayaituUUNo.32tahun2004danPPNo.38tahun2007.Sehinggakewenanganbarunyabelumtercermindalamarahkebijakandansasaranstrategisyangmengakibatkan proyeksi anggaran di dalamnya belummemadai untuk percepatanperbaikantatakelolahutandanlahan.
DuatahunberlakukanyaUUtentangPemerintahanDaerahyangbarumenjadimomentumstrategis bagi pemerintah daerah provinsi Riau untuk melakukan revitalisasi kebijakanjangkamenengahmelaluirevisiPeraturanDaerahNo.7tahun2014tentangRPJMDtahun2014-2019. Sehingga dokumen kebijakan tersebut sudah dapat menjadi rujukan untukmelakukanperubahantargetkinerjadanalokasianggaranpadaAPBDtahun2016.
Kewenangan prioritas terkait perbaikan tata kelola hutan dan lahan seharusnya dipilahsecaraseriusberdasarkankebutuhanuntukmenyelesaikanmasalahkritisdanmendesakyangadadiProvinsiRiau.Halinitentusajamembutuhkanketerampilanteknokrasiyangbaikdariparapengambilkebijakanuntuk tidaksekedarmemasukkanseluruhdaftarpanjangkegiatan (long list) sebagaimana yang tercantum di dalam matriks pembagian urusanpemerintahankonkuren,melainkanharusmenetapkanbeberapakegiatansuperprioritasuntukdibiayaidalamAPBDsetiaptahun.
Salahsatucarauntukmenentukankegiatanprioritasadalahmelaluiidenti�ikasipermasalahankritisnyaterlebihdahulu.Kemudianbaruditentukanintervensikegiatanspesi�ikapayangpalingsesuaiuntukmenyelesaikanpermasalahantersebutsecaraterukur.Artinyakegiatan-kegiatanyangtidakprioritasmeskipunsudahtersediadaftarnyadidalamtemplate,tidakperludimasukkandidalamrencanakerjadananggaran(RKA)sektoralsetiaptahunagarpenggunaananggaranlebihoptimaldanlebihtepatsasaran.
R a s i o n a l i s a s i A n g g a r a n P e r b a i k a n T K H L P r o v i n s i R i a u
Kehutanan
Matriks1–KesesuaianKegiatandenganPermasalahanKritis
- BelumterdapatarealpencadanganhutandesadanHKm
- 99,96%kawasanhutanterbakarpadatahun2015
- Lajudeforestasisetiaptahunrata-ratasebesar84.958Ha
- Luaslahankritisdidalamkawasanhutansebesar2.875.633Ha
- FasilitasiizinpencadanganarealHutanDesadanHKmseluas1.022Ha/desapada382.000HaHutanProduksi,523.000ribuHutanProduksiTerbatas,dan117.000HaHutanProduksiyangdapatDikonversi(PIAPKLHK2015)
- PengembangankelembagaandanusahaHDdanHKm
- Pencegahan&penanggulanganKarhutla
Urusan PermasalahanKritis Kegiatan Prioritas
NaskahRekomendasiKebijakanPolicy Brief
2
Pertambangan
- 41izindari91izinusahapertambanganmasihbelumcleanandclear(KorsupKPK2015)
- 367.729Hakegiatanpertambanganberadadidalamkawasanhutan(StatistikKehutananRiau2014)
- Sebagianbesarperusahaantidakmenyediakanjaminanreklamasidanpascatambang(KorupKPK2015)
- Kualitaskegiatanpertambanganrakyatmasihrendah(RPJMDRiau2014 2019)
- EvaluasiseluruhIzinUsahaPertambangansecarakolaboratifdenganpemangkukepentingan
- MenyusundanmempublikasikanblacklistpemegangIUP
- MenyusunregulasitentangReklamasidanPascaTambang
- MembentukKomitePengawasPertambangan
- Dukunganpengembanganwilayahpertambanganrakyat
LingkunganHidup
- Identikdenganpermasalahankehutanan,pertambangan,danperkebunan
Pengendaliankebakaranhutandanlahanmelalui:1. Pembentukantimkoordinasi
(SKPD,OMS,TNI,POLRI)2. Pembinaanmasyarakatpeduli
api(MPA)3. Pembinaandesabebasasap
- Pemantauanizinlingkungansektorkehutanan,perkebunandanpertambangan
- Penilaian,pembinaandanpengawasanAMDAL
- Auditlingkunganhidupterhadapaktivitasindustrikehutanan,perkebunandanpertambangan
- Penanganankasuslingkunganhidup
- Koordinasidansupervisiketaatanperusahaan kehutanan,perkebunandanpertambangan
R a s i o n a l i s a s i A n g g a r a n P e r b a i k a n T K H L P r o v i n s i R i a u
- Terdapatkebutuhan1.128personiluntukmengelola32KPHL/Pdenganluasareal3.661.304Ha
- Rehabilitasihutandanlahankritispada1.400.000Ha(50%daritotallahankritis)
- Pembentukandanpenguatan2KPHL dan30 KPHP
C. ProyeksiKebijakanAnggaran
Substansi urusan yang dibagi antara pemerintah pusat dan daerah provinsi mencakup
kewenangandalampengelolaanunsurmanajemendankewenangandalampenyelenggaraanfungsi
manajemen. Yang dimaksud dengan unsur manajemen adalah meliputi sarana dan prasarana,
personil, bahan-bahan dan metode kerja. Sedangkan fungsi manajemen sendiri meliputi aspek
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengoordinasian, penganggaran, pengawasan,
penelitiandanpengembangan,standarisasi,danpengelolaaninformasi.
NaskahRekomendasiKebijakanPolicy Brief
3
R a s i o n a l i s a s i A n g g a r a n P e r b a i k a n T K H L P r o v i n s i R i a u
Gambarandarimatriksdiatasmenunjukkanbahwasalahsatupemiculambatnyaperbaikantatakelolahutandanlahanadalahketidaktepatanpemerintahdalammengelolaanggaransetiap tahun. Sehingga besarnya anggaran yang dialokasikan, sebagian besar hanyadibelanjakanuntukkegiatanyangtidakberkontribusiterhadappenyelesaianpermasalahankritispadasetiapsektor.Olehkarenaitukebijakananggaranpadaketigasektortersebutharusdirumuskanmenjadilebihfokusdantepatsasaran.
UntukkepentinganPerubahanAPBDTahun2016,proyeksikebijakananggaranpadasektorlingkungan hidup, kehutanan, dan ESDM (khususnya pertambangan) dapat dilakukandenganmenggunakantotalbiayadarikegiatanyangrelevanterhadaptatakelolahutandanlahan(TKHL)sebagaibaseline.Kemudiandisinkronisasidenganpermasalahankritisyangharusdiselesaikanpadasatutahunanggaran.
Kebijakananggarantigatahunterakhirpatutdire�leksikansecaraseriuskarenaberpotensi
menimbulkanpemborosan,ketidakhematandanin-e�isiensi.Pertama,programyangtidak
berkaitanlangsungdenganpenyelenggaraanurusan(non-urusan)rata-ratamenghabiskan30
persendaritotalalokasi.Kedua,sebagianbesardaftarkegiatandidalamprogramterkaiturusan
jugatetapdianggarkanmeskipuntidakrelevanterhadapisustrategissektoraldidaerah.
Matriks2–TingkatRelevansiKegiatanterkaitTKHLTA2016
Sumber:APBDProvinsiRiauTahunAnggaran2016
Matriks3–ProyeksiAnggaranTKHLPadaAPBDPerubahan2016
NaskahRekomendasiKebijakanPolicy Brief
4
Estimasi anggaran pada sektor lingkungan hidup adalah sebesar Rp5,5 miliar yangmerupakan50persendaritotalpagusebesarRp11,2miliar.Perhitungantersebutdilakukanuntukmemastikan bahwa kegiatan prioritas yang relevan dengan TKHL tersebut dapatmenjangkauseluruhwilayahkabupaten/kota.
KebutuhananggaransektorkehutananpadaPerubahanAPBDtahun2016untukmembiayaikegiatanprioritasyangrelevandenganpermasalahankritisadalahsebesar36,3miliaratausamadengan75persendaripaguanggaranRp48,4miliar.Penarikanseluruhkewenanganpadaurusankehutanandariseluruhkabupaten/kotamembutuhkanalokasianggaranyangmemadaiuntukmendukungpercepatantatakelolahutandanlahansecarabaik.
Dari Sub-Urusan ESDM yang paling relevan dengan tata kelola hutan dan lahan adalahpertambangan mineral dan batubara. Adapun kegiatan penting yang relevan dengankewenanganbarupemerintahprovinsiadalahpengembanganregulasiterkaitpengawasanreklamasi dan pasca tambang serta kelembagaannya, evaluasi izin usaha pertambangansecara kolaboratif, dan dukungan pengembangan wilayah pertambangan rakyat. Untukmengefekti�kanpelaksanaankegiatan-kegiatantersebut,padaPerubahanAPBD2016harustersediaanggaranRp7,1miliarataupalingsedikit10persendaripaguyangsudahdikelolayaitusebesarRp70,9miliar.
D. Rekomendasi
1. Melibatkanmasyarakat sipil yang kompeten untukmembantumemperbaiki sasaranstrategis,targetcapaiandanjeniskegiatandidalamrevisiRPJMDProvinsiRiau2014-2019
2. MelakukanrefocusinganggaranhanyauntukmembiayaikegiatanyangrelevandenganpermasalahantatakelolahutandanlahanpadaPerubahanAPBDTahun2016danRAPBDTahun2017,melaluiupayasebagaiberikut:a. Mengurangialokasipadaprogramnon-urusandisetiapsektor/SKPDpalingsedikit
50persenuntukdirealokasikepadakegiatanyangrelevandenganTKHLb. MemasukkankegiatanbaruyangrelevandenganTKHLdengansumberpembiayaan
melaluirealokasianggarandarikegiatanpadaprogramurusanyangtidakrelevan
Mendeklarasikan komitmen alokasi anggaran yang lebih memadai untuk mempercepatperbaikantatakelolahutandanlahanbersamapemangkukepentinganstrategis.
NaskahRekomendasiKebijakanPolicy Brief
R a s i o n a l i s a s i A n g g a r a n P e r b a i k a n T K H L P r o v i n s i R i a u 5