Ras

4
2.1 Definisi Sariawan merupakan bahasa awam untuk berbagai macam lesi/benjolan yang timbul di rongga mulut. Namun biasanya jenis sariawan yang sering timbul sehari-hari pada rongga mulut kita disebut (dalam istilah kedokteran gigi) adalah Stomatitis Aftosa Rekuren. Sariawan atau stomatitis adalah radang yang terjadi pada mukosa mulut, biasanya berupa bercak putih kekuningan. Bercak itu dapat berupa bercak tunggal maupun berkelompok. Sariawan dapat menyerang selaput lendir pipi bagian dalam, bibir bagian dalam, lidah, gusi, serta langit-langit dalam rongga mulut. Meskipun tidak tergolong berbahaya, namun sariawan sangat mengganggu. Ada pula yang mengatakan bahwa sariawan merupakan reaksi imunologik abnormal pada rongga mulut. 2.2 Etiologi Sampai saat ini penyebab utama dari Sariawan belum diketahui. Namun para ahli telah menduga banyak hal yang menjadi penyebab timbulnya sariawan ini, diantaranya adalah : Penyebab yang berasal dari keadaan dalam mulut seperti : - Kebersihan mulut yang kurang - Letak susunan gigi/ kawat gigi - Makanan /minuman yang panas dan pedas - Rokok - Pasta gigi yang tidak cocok - Lipstik - Infeksi jamur - Overhang tambalan atau karies, protesa (gigi tiruan) - Luka pada bibir akibat tergigit/benturan. Bagian dari penyakit sistemik antara lain : - Reaksi alergi : seriawan timbul setelah makan jenis makanan tertentu. Jenis makanan ini berbeda untuk tiap-tiap penderita. - Hormonal imbalance - Stres mental - Kekurangan vitamin B12 dan mineral - Gangguan pencernaan - Radiasi. Infeksi virus dan bakteri juga diduga sebagai pencetus timbulnya Sariawan ini. Ada pula yang mengatakan bahwa sariawan merupakan reaksi imunologik abnormal pada rongga

description

Reccurent aphtous stomatitis

Transcript of Ras

Page 1: Ras

2.1 Definisi

Sariawan merupakan bahasa awam untuk berbagai macam lesi/benjolan yang timbul di rongga mulut. Namun biasanya jenis sariawan yang sering timbul sehari-hari pada rongga mulut kita disebut (dalam istilah kedokteran gigi) adalah Stomatitis Aftosa Rekuren. Sariawan atau stomatitis adalah radang yang terjadi pada mukosa mulut, biasanya berupa bercak putih kekuningan. Bercak itu dapat berupa bercak tunggal maupun berkelompok. Sariawan dapat menyerang selaput lendir pipi bagian dalam, bibir bagian dalam, lidah, gusi, serta langit-langit dalam rongga mulut. Meskipun tidak tergolong berbahaya, namun sariawan sangat mengganggu. Ada pula yang mengatakan bahwa sariawan merupakan reaksi imunologik abnormal pada rongga mulut.

2.2 EtiologiSampai saat ini penyebab utama dari Sariawan belum diketahui. Namun para ahli telah menduga banyak hal yang menjadi penyebab timbulnya sariawan ini, diantaranya adalah :Penyebab yang berasal dari keadaan dalam mulut seperti :- Kebersihan mulut yang kurang- Letak susunan gigi/ kawat gigi- Makanan /minuman yang panas dan pedas- Rokok- Pasta gigi yang tidak cocok- Lipstik- Infeksi jamur- Overhang tambalan atau karies, protesa (gigi tiruan)- Luka pada bibir akibat tergigit/benturan.

Bagian dari penyakit sistemik antara lain :- Reaksi alergi : seriawan timbul setelah makan jenis makanan tertentu. Jenismakanan ini berbeda untuk tiap-tiap penderita.- Hormonal imbalance- Stres mental- Kekurangan vitamin B12 dan mineral- Gangguan pencernaan- Radiasi.Infeksi virus dan bakteri juga diduga sebagai pencetus timbulnya Sariawan ini. Ada pula yang mengatakan bahwa sariawan merupakan reaksi imunologik abnormal pada rongga mulut. Dan imunologik sangat erat hubungannya dengan psikologis (stress). Faktor psikologis (stress) telah diselidiki berhubungan dengan timbulnya stomatitis (sariawan) di sebagian besar masyarakat.

Klasifikasi Stomatitisa. Stomatitis Primer, meliputi :- Recurrent Aphtouch Stomatitis (RAS)Merupakan ulcer yang terjadi berulang. Bentuknya 2 – 5 mm, awal lesi kecil, dan berwarna kemerahan. Akan sembuh ± 2 minggu tanpa luka parut.- Herpes Simplek StomatitisStomatitis yang disebabkan oleh virus. Bentuknya menyerupai vesikel.- Vincent’s StomatitisStomatitis yang terjadi pada jaringan normal ketika daya tahan tubuh menurun. Etiologinya, bakteri normal yang ada pada mulut, yaitu B. Flora. Bentuk stomatitis ini erythem, ulcer dan

Page 2: Ras

nekrosis pada ginggival.- Traumatik UlcerStomatitis yang ditemukan karena trauma. Bentuknya lesi lebih jelas, dan nyeri tidak hebat.b. Stomatitis Sekunder, merupakan stomatitis yang secara umum terjadi akibat infeksi oleh virus atau bakteri ketika host (inang) resisten baik lokal maupun sistemik.2.3 PatofisiologiIdentifikasi pada pasien dengan resiko tinggi, memungkinkan dokter gigi untuk memulai evaluasi pra-perawatan dan melakukan tindakan profilaktis yang terukur untuk meminimalkan insidens dan morbiditas yang berkaitan dengan toksisitas rongga mulut. Faktor resiko paling utama pada perkembangan komplikasi oral selama dan terhadap perawatan adalah pra-kehadiran penyakit mulut dan gigi, perhatian yang kurang terhadap rongga mulut selama terapi dan faktor lainnya berpengaruh pada ketahanan dari rongga mulut. Faktor resiko lainnya adalah : tipe dari kanker (melibatkan lokasi dan histology), penggunaan antineoplastik, dosis dan administrasi penjadwalan perawatan, kemudian area radiasi, dosisnya, jadwal dilakukan radiasi (kekerapan dan durasi dari antisipasi myelosuppresi) serta umur pasien. Keadaan sebelum hadirnya penyakit seperti adanya kalkulus, gigi yang rusak, kesalahan restorasi, penyakit periodontal, gingivitis dan penggunaan alat prostodontik, berkontribusi terhadap berkembangnya infeksi lokal dan sistemik. Kolonisasi bakteri dan jamur dari kalkulus, plak, pulpa, poket periodontal, kerusakan operculum, gigi palsu, dan penggunaan alat-alat kedokteran gigi merupakan sebuah lahan yang subur buat organisme opportunistik dan pathogenistik yang mungkin berkembang pada infeksi lokal dan sistemik. Tambalan yang berlebih atau peralatan lain yang melekat pada gigi, membuat lapisan mulut lebih buruk, menebal dan mengalami atropi, kemudian menghasilkan ulserasi local (stomatitis).

2.4 Manifestasi Klinisa. Masa prodromal atau penyakit 1 – 24 jam :Hipersensitive dan perasaan seperti terbakarb. Stadium Pre UlcerasiAdanya udema / pembengkangkan setempat dengan terbentuknya makula pavula serta terjadi peninggian 1- 3 haric. Stadium UlcerasiPada stadium ini timbul rasa sakit terjadi nekrosis ditengah-tengahnya, batas sisinya merah dan udema tonsilasi ini bertahan lama 1 – 16 hari. Masa penyembuhan ini untuk tiap-tiap individu berbeda yaitu 1 – 5 minggu.

Gambaran Klinis dari Stomatitisa. Lesi bersifat ulcerasib. Bentuk oval / bulatc. Sifat tersebard. Batasnya jelase. Biasa singulas (sendiri-sendiri) dan multiple (kelompok)f. Tepi merahg. Lesi dangkalh. Lesi sembuh tanpa meninggalkan jaringan parut

Page 3: Ras

1. Tahap premonitori, terjadi pada pada 24 jam pertama perkembangan lesi SAR. Pada waktu prodromal, pasien akan merasakan sensasi mulut terbakar pada tempat dimana lesi akan muncul. Secara mikroskopis sel-sel mononuklear akan menginfeksi epitelium, dan edema akan mulai berkembang.

2. Tahap pre-ulserasi, terjadi pada 18-72 jam pertama perkembangan lesi SAR. Pada tahap ini, makula dan papula akan berkembang dengan tepi eritematous. Intensitas rasa nyeri akan meningkat sewaktu tahap preulserasi ini.

3. Tahap ulseratif, akan berlanjut selama beberapa hari hingga 2 minggu. Pada tahap ini papula-papula akan berulserasi dan ulser itu akan diselaputi  oleh lapisan fibromembranous yang akan diikuti oleh intensitas nyeri yang berkurang.

4. Tahap penyembuhan, terjadi pada hari ke-4 hingga 35. Ulser tersebut akan ditutupi oleh epitelium. Penyembuhan luka terjadi dan selalu tidak meninggalkan jaringan parut dimana lesi SAR pernah muncul. Oleh karena itu, semua lesi SAR menyembuh dan lesi baru berkembang.

Anemia juga sering memunculkan sariawan. Terutama pada wanita yang menjelang menstruasi. Baik pengaruh hormonal ataupun karena anemia. “Ketika akan menstruasi, hormonal meningkat. Saat itu juga darah keluar apalagi banyak muncul anemia. Anemia ini memicu faktor bawaan atau genetic, yang bersifat alergi serta imunitas,” kata dokter Harum.

Rahayu (40) salah satunya. Setiap menjelang haid, ia selalu mengalami sariawan. Tapi jika haidnya sudah lancar, sariawan itupun hilang dengan sendirinya. “Enggak enak juga tiap mau haid sariawan. Biasanya diminumin jus buah, lama-lama sembuh sendiri,” kata ibu dua anak warga Duren Sawit ini.