RAPBN 2012 Percepatan dan Perluasan Pertumbuhan Ekonomi...

3
Press conference RAPBN 2012 "Percepatan dan Perluasan Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas, Inklusif, dan Berkeadilan Bagi Peningkatan Kesejahteraan Rakyat" RAPBN 2012 disusun untuk memenuhi amanat pasal 23 UUD 1945 Amendemen Keempat. Penyusunan RAPBN 2012 mengacu pada Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2010-2014, Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2012, serta Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal tahun 2012. Penyusunan RAPBN 2012 juga memperhatikan saran dan pendapat DPR-RI serta pertimbangan DPD-RI yang disampaikan dalam forum pembicaraan pendahuluan tanggal 1-23 Juni 2011 yang lalu. Di sam ping itu, proses dan mekanisme penyiapan, penyusunan, dan pembahasan RAPBN Tahun Anggaran 2012, juga dilakukan berdasarkan Undang-Undang No 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPRD dan DPD. Tema pembangunan RKP tahun 2012 adalah: "Percepatan dan Perluasan Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas, Inklusif, dan Berkeadilan Bagi Peningkatan Kesejahteraan Rakyat". Selanjutnya, dalam RKP tahun 2012 juga ditetapkan 11 (sebelas) prioritas pembangunan nasional, yaitu (1) Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola, (2) Pendidikan, (3) Kesehatan dan Kependudukan, (4) Penanggulangan Kemiskinan, (5) Ketahanan Pangan, (6) Infrastruktur, (7) Iklim Investasi dan Iklim Usaha, (8) Energi, (9) Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana, (10) Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Pasca-Konflik, dan (11) Kebudayaan, Kreativitas, dan Inovasi Teknologi. Selain itu, RKP 2012 juga menambahkan 3 (tiga) prioritas lainnya, yaitu (1) bidang politik, hukum, dan keamanan; (2) bidang perekonomian, dan (3) bidang kesejahteraan. Dengan tema dan prioritas pembangunan nasional RKP 2012 tersebut, kebijakan fiskal dalam RAPBN tahun 2012 diarahkan terutama untuk mendukung kegiatan ekonomi nasional dalam memacu peningkatan kesejahteraan rakyat dengan bertumpu pada empar pilar strategis, yaitu: (a) meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkualitas (pro growth); (b) menciptakan dan memperluas lapangan kerja (pro job); (c) meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui program-program jaring pengaman sosial yang berpihak kepada masyarakat miskin (pro poor); dan (d) meningkatkan kualitas pengelolaan lingkungan hidup (pro- environment). Selanjutnya, strategi tersebut dijabarkan dalam inisiatif-inisiatif baru, antara lain (1) masterplan percepatan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia (MP3EI); (2) percepatan pembangunan Papua, Papua Barat, dan Nusa Tenggara Timur; (3) mendorong pelaksanaan program klaster empat; dan (4) mendorong peningkatan kesempatan kerja. RAPBN 2012 disusun berdasarkan pada perkembangan ekonomi global dan perekonomian domestik terkini, dan prospeknya ke depan. Kerangka asumsi dasar ekonomi makro yang menjadi dasar perhitungan berbagai besaran dalam RAPBN tahun 2012 adalah sebagai berikut: (a) pertumbuhan ekonomi 6,7 persen; (b) laju inflasi 5,3 persen; (c) suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan 6,5 persen; (d) nilai tukar Rp8.800 per dolar Amerika Serikat; (e) harga minyak US$90,0 per barel, dan (f) fifting minyak sebesar 950 ribu barel per hari. 1

Transcript of RAPBN 2012 Percepatan dan Perluasan Pertumbuhan Ekonomi...

Press conference

RAPBN 2012

"Percepatan dan Perluasan Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas, Inklusif, danBerkeadilan Bagi Peningkatan Kesejahteraan Rakyat"

RAPBN 2012 disusun untuk memenuhi amanat pasal 23 UUD 1945 Amendemen Keempat.Penyusunan RAPBN 2012 mengacu pada Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentangKeuangan Negara, berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional(RPJMN) tahun 2010-2014, Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2012, serta KerangkaEkonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal tahun 2012. Penyusunan RAPBN 2012 jugamemperhatikan saran dan pendapat DPR-RI serta pertimbangan DPD-RI yang disampaikandalam forum pembicaraan pendahuluan tanggal 1-23 Juni 2011 yang lalu. Di sam ping itu,proses dan mekanisme penyiapan, penyusunan, dan pembahasan RAPBN Tahun Anggaran2012, juga dilakukan berdasarkan Undang-Undang No 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR,DPRD dan DPD.

Tema pembangunan RKP tahun 2012 adalah: "Percepatan dan Perluasan PertumbuhanEkonomi yang Berkualitas, Inklusif, dan Berkeadilan Bagi Peningkatan Kesejahteraan Rakyat".Selanjutnya, dalam RKP tahun 2012 juga ditetapkan 11 (sebelas) prioritas pembangunannasional, yaitu (1) Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola, (2) Pendidikan, (3) Kesehatan danKependudukan, (4) Penanggulangan Kemiskinan, (5) Ketahanan Pangan, (6) Infrastruktur,(7) Iklim Investasi dan Iklim Usaha, (8) Energi, (9) Lingkungan Hidup dan PengelolaanBencana, (10) Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Pasca-Konflik, dan (11) Kebudayaan,Kreativitas, dan Inovasi Teknologi. Selain itu, RKP 2012 juga menambahkan 3 (tiga) prioritaslainnya, yaitu (1) bidang politik, hukum, dan keamanan; (2) bidang perekonomian, dan(3) bidang kesejahteraan.

Dengan tema dan prioritas pembangunan nasional RKP 2012 tersebut, kebijakan fiskal dalamRAPBN tahun 2012 diarahkan terutama untuk mendukung kegiatan ekonomi nasional dalammemacu peningkatan kesejahteraan rakyat dengan bertumpu pada empar pilar strategis, yaitu:(a) meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkualitas (pro growth);(b) menciptakan dan memperluas lapangan kerja (pro job); (c) meningkatkan kesejahteraanrakyat melalui program-program jaring pengaman sosial yang berpihak kepada masyarakatmiskin (pro poor); dan (d) meningkatkan kualitas pengelolaan lingkungan hidup (pro­environment). Selanjutnya, strategi tersebut dijabarkan dalam inisiatif-inisiatif baru, antara lain(1) masterplan percepatan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia (MP3EI);(2) percepatan pembangunan Papua, Papua Barat, dan Nusa Tenggara Timur; (3) mendorongpelaksanaan program klaster empat; dan (4) mendorong peningkatan kesempatan kerja.

RAPBN 2012 disusun berdasarkan pada perkembangan ekonomi global dan perekonomiandomestik terkini, dan prospeknya ke depan. Kerangka asumsi dasar ekonomi makro yangmenjadi dasar perhitungan berbagai besaran dalam RAPBN tahun 2012 adalah sebagai berikut:(a) pertumbuhan ekonomi 6,7 persen; (b) laju inflasi 5,3 persen; (c) suku bunga SuratPerbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan 6,5 persen; (d) nilai tukar Rp8.800 per dolar AmerikaSerikat; (e) harga minyak US$90,0 per barel, dan (f) fifting minyak sebesar 950 ribu barel perhari.

1

Berdasarkan asumsi ekonomi makro, serta arah dan strategi kebijakan fiskal tersebut di atas,maka postur RAPBN 2012 akan meliputi pokok-pokok besaran sebagai berikut:

a. Pendapatan negara dan hibah ditargetkan sebesar Rp1.292,9 triliun, atau mengalamikenaikan 10,5 persen dari target APBN-P tahun 2011. Kenaikan terse but disumbang olehpenerimaan perpajakan yang direncanakan mencapai Rp1.019,3 Jriliun, atau naik Rp140,6triliun (16,0 persen) dari target APBN-P 2011. Tax ratio meningkat dari 12,2 persen padatahun 2011 menjadi 12,6 persen pada tahun 2012, dan kontribusi penerimaan pajakmeningkat menjadi hampir 79 persen dari total pendapatan negara dan hibah 2012.

Untuk mengamankan sasaran penerimaan perpajakan itu, Pemerintah akan terusmelanjutkan langkah-Iangkah reformasi perpajakan, termasuk melanjutkan reformasiperaturan dan perundang-undangan pajak serta sistem administrasi perpajakan. Dalamrangka meningkatkan penerimaan pajak secara optimal, akan dilakukan langkah-Iangkahpenggalian potensi pajak yang lebih progresif, yang diwujudkan melalui program SensusPajak Nasional yang akan mulai dilaksanakan pada akhir September tahun ini. Bersamaandengan itu, Pemerintah senantiasa terus memperbaiki sistem pengawasan di DirektoratJenderal Pajak, termasuk peningkatan kualitas pemeriksaan pajak serta penyempurnaanmekanisme keberatan dan banding, dengan tujuan menghindari penyalahgunaanwewenang dan memberantas berbagai bentuk praktik korupsi di bidang perpajakan.

b. Belanja negara direncanakan sebesar Rp1.418,5 triliun, atau naik Rp97,7 triliun (7,4persen) dari pagu belanja negara dalam APBN-P 2011. Dari jumlah tersebut, belanjapemerintah pusat direncanakan sebesar Rp954,1 triliun, atau mengalami peningkatanRp45,9 triliun (5,1 persen) dari pagu APBN-P 2011. Sementara itu, anggaran transfer kedaerah direncanakan sebesar Rp464,4 triliun, yang berarti naik Rp51,9 triliun atau 12,6persen dari pagu APBN-P 2011.

Sesuai dengan prioritas RKP tahun 2012, anggaran belanja pemerintah pusat akandiarahkan penggunaannya untuk mencapai 9 (sembilan) sasaran utama, yaitu:(1) meningkatkan belanja infrastruktur untuk mengatasi sumbatan infrastruktur, keterkaitandan keterhubungan domestik, memperkuat ketahanan pangan, dan ketahanan energi, sertameningkatkan kesejahteraan masyarakat; (2) menuntaskan program reformasi birokrasi;(3) meningkatkan program perlindungan sosial, pemberdayaan masyarakat, danpenanggulangan bencana; (4) memperkuat program-program pro-rakyat melalui langkah­langkah keberpihakan pada penanggulangan kemiskinan dan peningkatan lapanganpekerjaan; (5) meningkatkan kualitas belanja negara melalui pelaksanaan penganggaranberbasis kinerja dan kerangka pengeluaran jangka menengah; (6) mempertahankan tingkatkesejahteraan aparatur negara; (7) meningkatkan kapasitas mitigasi dan adaptasiperubahan iklim; (8) memenuhi anggaran pendidikan sesuai amanat konstitusi, danmeningkatkan alokasi anggaran untuk riset dan pengembangan kapasitas SDM; dan(9) memberikan dukungan kepada pelaksanaan proyek/kegiatan kerjasama pemerintah­swasta (Public Private Partnership).

c. Dengan rencana pendapatan negara dan hibah sebesar Rp1.292,9 triliun (15,9 persenterhadap PDB), dan rencana anggaran belanja negara sebesar Rp.1.418,5 triliun (17,5persen terhadap PDB) tersebut, maka defisit anggaran diperkirakan sebesar Rp125,6triliun (1,5 persen terhadap PDB). Jumlah ini, turun sebesar Rp25,2 triliun dari target defisitanggaran dalam APBN-P 2011 sebesar Rp150,8 triliun atau 2,1 persen terhadap PDB. Disaat beberapa negara Eropa mengalami krisis fiskal dan utang pemerintah akibat kenaikandefisit mereka yang mencapai lebih dari 10 persen terhadap PDB, Indonesia masih mampumengendalikan defisit dan menjaga ketahanan fiskal.

2

d. Pembiayaan defisit RAPBN 2012 direncanakan berasal dari sumber-sumber pembiayaandalam negeri sebesar Rp125,9 triliun, dan pembiayaan dari luar negeri (neto) diperkirakansebesar negatif RpO,3 triliun.

Kebijakan pembiayaan anggaran akan diarahkan pada penggunaan sumber-sumberpembiayaan yang stabil dan berkelanjutan, serta beban dan risiko seminimal mungkin.Sumber utama pembiayaan dalam negeri, akan tetap berasal dari penerbitan SuratBerharga Negara (SBN), sedangkan sumber pembiayaan luar negeri akan berasal daripenarikan pinjaman luar negeri, berupa pinjaman program dan pinjaman proyek.

Dengan langkah-Iangkah tersebut, rasio utang Pemerintah terhadap PDB diharapkan turundari sekitar 25,0 persen pada akhir tahun 2011 menjadi sekitar 24,0 persen pada akhirtahun 2012.

3