Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

98
Konsep dan Strategi Implementasi Kurikulum 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 13 Desember 2012 1 Paparan Mendikbud Pada Rapat Kerja dengan Komisi X DPR RI

description

Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

Transcript of Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

Page 1: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

Konsep dan Strategi Implementasi Kurikulum 2013

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN13 Desember 2012

1

Paparan Mendikbud Pada Rapat Kerja dengan Komisi X DPR RI

Page 2: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

Pengantar

2

• Hasil Survei Integritas Sektor Publik Tahun 2012• Hasil Survei Kepuasan Stakeholder Kemdikbud, 2011-2012• SNMPTN 2013

Page 3: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

3

Hasil Survei KPK Integritas Sektor Publik Tahun 2012

Page 4: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

4

1. PT. Jamsostek (7,49),

2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (7,43),

3. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) (7,29),

4. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) (7,24),

5. Kementerian Kesehatan (7,07),

Hasil Survei Integritas Sektor Publik Tahun 2012

Kemdikbud masuk dalam 5 terbaik Indeks Integritas

Sumber : Hasil Survey Integritas 2012 KPK

Page 5: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

5

Hasil Survei Kepuasan Stakeholder Kemdikbud

Tahun 2011-2012

Page 6: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

TINGKAT KEPUASAN STAKEHOLDER KEMDIKBUD TOTAL

KEMDIKBUD

Pendidik & Tenaga Kependidikan

Peserta Didik

Pengelola Satuan Pendidikan

DPD RI, DPR RI, & DPRD

Pemerintah Daerah

LSM & Ormas (Pendidikan)

Media Massa

Stakeholder Primer

Stakeholder Sekunder

(N= 9.000, error sampling +/- 1,14 pada interval kepercayaan 95,0%)

Skala jawaban responden adalah skala Likert (1 – 5) dikonversikan ke skala (0 – 100)

Dinas Pendidikan

Dunia Industri & Dunia Usaha

73,168,9

73,168,470,266,4

65,957,172,264,6

70,1TA

62,956,0

64,661,068,1TA

Indeks 2012Indeks 2011

2012: 73,02011: 68,4

2012: 66,12011: 59,9

Page 7: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

BERDASARKAN PARAMETER KEPUASAN

PERBANDINGAN STAKEHOLDER PRIMER & SEKUNDER 2012 Indeks diukur berdasarkan skor rata-rata dari jawaban responden

Skala jawaban responden adalah skala Likert (1 – 5) lalu dikonversikan ke skala (0 – 100)

Periz

inan

Lem

baga

Tunj

anga

n Pr

ofes

i

Buku

Tek

s

Refo

rmas

i Biro

kras

i

Sara

na &

Pra

sara

na

Angg

aran

Pen

didi

kan

Nasio

nal

Biay

a Pe

ndid

ikan

Beas

iswa

Pese

rta D

idik

Peni

ngka

tan

Kapa

sitas

PTK

Peng

elol

aan

Lem

baga

Akre

dita

si

Kurik

ulum

Ujia

n Pe

nerim

aan,

UN,

& S

PMB

Serti

fikas

i Gur

u/Do

sen

Dana

Ope

rasio

nal (

BOP/

BOS)

Peny

elen

ggar

aan

RSBI

/SBI

/Inte

rn

25

50

75 72.4 74.772.1 71.6 72.8

65.270.1

74.1 74.8 74.577.3 75.0 76.8 77.1

72.4 73.1

69.5 71.667.2 66.7 66.8

58.763.1

66.8 67.2 66.6 69.066.2 67.4 67.6

62.3 62.1

Stakeholder Primer Stakeholder Sekunder

+2,97+11,07

Page 8: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

PERBANDINGAN INDEKS STAKEHOLDER PRIMER

INDEKS KEPUASAN TOTAL BERDASARKAN PROVINSI

Indeks Total Kemdikbud

Stakeholder Primer (73,0)

No. Provinsi Indeks1. Gorontalo 76,92. Sulawesi Tenggara 76,13. Kalimantan Selatan 76,04. Sumatera Selatan 75,85. Jawa Timur 75,16. Kalimantan Timur 74,17. Bali 74,18. Nusa Tenggara Barat 74,19. Jawa Tengah 74,0

10. DI Yogyakarta 73,811. DKI Jakarta 73,812. Sulawesi Selatan 73,813. Bangka Belitung 73,814. Maluku 73,615. Kepulauan Riau 73,116. Sulawesi Utara 73,017. Jawa Barat 72,818. Papua 72,119. Sumatera Utara 72,120. Sulawesi Barat 72,1

No. Provinsi Indeks21. Kalimantan Barat 72,122. Lampung 72,123. Aceh 72,024. Jambi 72,025. Kalimantan Tengah 71,526. Riau 71,527. Maluku Utara 71,528. Sumatera Barat 71,429. Banten 70,830. Nusa Tenggara Timur 70,531. Papua Barat 70,432. Bengkulu 69,833. Sulawesi Tengah 69,0

Indeks diukur berdasarkan skor rata-rata dari jawaban respondenSkala jawaban responden adalah

skala Likert (1 – 5) lalu dikonversikan ke skala (0 – 100)

Page 9: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

PERBANDINGAN INDEKS STAKEHOLDER SEKUNDER

INDEKS KEPUASAN TOTAL BERDASARKAN PROVINSI

Indeks Total Kemdikbud

Stakeholder Sekunder (66,1)

No. Provinsi Indeks1. Papua 76,02. Sumatera Selatan 75,43. DI Yogyakarta 74,24. Gorontalo 71,25. Sulawesi Tenggara 70,56. Bali 69,97. DKI Jakarta 69,68. Kepulauan Riau 69,09. Jawa Tengah 68,8

10. Jawa Timur 68,711. Sulawesi Selatan 68,612. Kalimantan Tengah 68,113. Banten 67,914. Kalimantan Selatan 67,515. Lampung 66,916. Nusa Tenggara Barat 66,417. Sulawesi Utara 66,218. Nusa Tenggara Timur 66,119. Sumatera Utara 64,820. Sulawesi Barat 64,3

No. Provinsi Indeks21. Maluku 64,322. Jawa Barat 64,123. Aceh 63,324. Bangka Belitung 63,025. Sumatera Barat 62,426. Papua Barat 61,627. Sulawesi Tengah 61,428. Kalimantan Timur 61,329. Maluku Utara 60,230. Jambi 59,331. Kalimantan Barat 59,332. Riau 58,233. Bengkulu 56,6

Indeks diukur berdasarkan skor rata-rata dari jawaban respondenSkala jawaban responden adalah

skala Likert (1 – 5) lalu dikonversikan ke skala (0 – 100)

Page 10: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

10

SNMPTN 2013

Page 11: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

Permendiknas no. 34/2010 Perguruan Tinggi Negeri harus menerima paling sedikit 60% mahasiswa baru pada tahun bersangkutan, dari Jalur Seleksi

NasionalPerguruan Tinggi Negeri dapat menerima paling banyak 40% mahasiswa baru pada tahun bersangkutan, dari Jalur Seleksi

Mandiri

SNMPTN 2013

Peraturan Pemerintah no. 66/2010 Seluruh sistem penerimaan mahasiswa baru di Perguruan

Tinggi Negeri dilaksanakan setelah UN SLTA

11

Page 12: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

12

“continuity” bagi siswa dari satu daerah masuk ke PT di wilayah lain (mengurangi disparitas antar wilayah dalam

penerimaan mahasiswa baru melalui seleksi nasional) [PP 66/2010]

“continuity” untuk masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi

...semangat perbaikan UN adalah untuk meningkatkan kredibilitas dan prestasi, serta sebagai “passport”untuk melanjukan ke jenjang lebih tinggi

UjianNasional

...semangat perbaikan UN juga untuk pemetaan, sebagai landasan perbaikan mutu pendidikan secara merata (mempersempit standar deviasi antar wilayah)...

Inte

gras

i Kua

lifika

si

Integrasi Kewilayahan

Inte

gras

i Sos

ial

Integrasi Vertikal

“continuity” bagi implementasi kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi (Kerangka

Kualifikasi Nasional Indonesia)

[Perpres 8/2012 tentang KKNI]

“continuity” bagi siswa dari sosial ekonomi kurang

mampu masuk ke PT[PP 66/2010]

mendukung mendukung

mendukung

Peningkatan Mutu UN dan Pemanfaatannya

Page 13: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

Keterkaitan SNMPTN 2013 dengan UNHasil Ujian Nasional (UN) digunakan sebagai evaluasi akhir

terhadap kelulusan SNMPTN

13

SNMPTN(EVALUASI RAPOR DAN PRESTASI

LAINNYA)

HASIL UJIAN NASIONAL

LULUS SNMPTN 2013

• 60% dari daya tampung PTN dilaksanakan melalui jalur undangan seleksi nasional (SNMPTN 2013).

• Pendaftaran tidak dipungut biaya.

Page 14: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

Daftar Isi

Urgensi Pengembangan Kurikulum 20131

Alasan Pengembangan Kurikulum 20132

Lingkup Utama Perubahan Kurikulum 20133

Tema Pengembangan Kurikulum 20134

Perubahan Utama pada Kurikulum 20135

Rumusan SKL pada Kurikulum 20136

Kompetensi Inti pada Kurikulum 20137

Dampak Pengembangan Kurikulum 20138

Faktor Keberhasilan Implementasi Kurikulum 20139

Strategi Implementasi Kurikulum 201310

14

Page 15: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

Tim Pengembangan Kurikulum 2013

A. Narasumber:1. Prof. Dr. Juwono Sudarsono, 2. Prof. Dr. Taufik Abdullah, 3. Goenawan Mohamad, 4. Prof. Dr. Yohanes Surya, 5. Dr. Anies Baswedan6. Dr. Ratna Megawangi,7. Dr. Muchlis,8. Dr Suparno

B. Tim Teknis:– Kemdikbud, Kemenag, BSNP, Perguruan Tinggi, Guru, Praktisi

Pendidikan, dan Pemerhati Pendidikan

15

Page 16: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

Urgensi Pengembangan Kurikulum 2013

1

16

Page 17: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

100 tahun kemerdekaan"Bonus Demografi"

Bonus Demografi Sebagai Modal

SDM Usia Produktif

Melimpah

Kompeten

Tidak Kompeten Beban Pembangunan

Modal Pembangunan

Transformasi Melalui Pendidikan

- Kurikulum- PTK

- Sarpras- Manajemen

17

Page 18: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

Pembangunan Ekonomi Berbasis Sumberdaya

Sumber Daya Alam sebagai

Modal Pembangunan

Sumber Daya Manusia sebagai

Beban Pembangunan

Pembangunan Kesejahteraan Berbasis

Peradaban

Peradaban sebagai Modal Pembangunan

SDM Beradabsebagai

Modal Pembangunan

Abad 21 - dsts/d Dekade Akhir Abad 20

TransformasiMelalui

Pendidikan

Kekayaan PeradabanKekayaan Alam

SDM Beradab: Berpendidikan [berpengetahuan dan berketerampilan] dan Berbudaya [Berkarakter kuat]

Penduduk Sebagai Pasar/Pengguna

Penduduk Sebagai Pelaku/Produsen

Pergeseran Paradigma Pembangunan

18

Page 19: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

Pembangunan Kesejahteraan Berbasis Peradaban

Modal Sosial

Modal Budaya

Modal Pengetahuan/Keterampilan

Modal Peradaban

Modal SDM

Pem

bang

unan

Ke

seja

hter

aan

19

Page 20: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

Alasan Pengembangan Kurikulum 2013

2

20

Page 21: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

Perkembangan

Akademik

Industri

Sosial-Budaya

Perubahan Kebutuhan

Pengetahuan

Keterampilan

Sikap

Peng

emba

ngan

Ku

rikul

um

SDM yang Kompeten

Pengetahuan

Keterampilan

Sikap

Pedagogi, Psikologi

Dinamika Kurikulum

21

Page 22: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

Refleksi dari Hasil TIMSS 2007

Knowing

Applying

Reasoning

Hanya 5% siswa Indonesia yang dapat mengerjakan soal-soal dalam katagori tinggi dan advance [memerlukan reasoning], sedangkan 71% siswa Korea sanggup. Dalam perspektif lain, 78% siswa Indonesia hanya dapat mengerjakan soal-soal dalam katagori rendah

[hanya memerlukan knowing, atau hafalan] , sedangkan hanya 10% siswa Korea yang hanya dapat mengerjakan soa-soal semacam itu. Perlunya mengembangkan kurikulum yang menuntut penguatan reasoning

SUMBER: TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study) 2007, Global Institute

Catatan: Nilai Rata-rata Siswa Indonesia untuk TIMSS-Sains : 427 (2007)

22

Page 23: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

TIMSS 2011 International Benchmarks of Science Achievement (Kelas 8)

Refleksi Hasil TIMSS-Sains 2011: Perspektif Internasional

Countries are ranked in descending order according to the percentage of students reaching the Advanced International Benchmark .Source: Trend in International Mathematics and Science Studies (TIMSS) 2011 International Results Science

Catatan: Nilai Rata-rata Siswa Indonesia untuk TIMSS-Sains: 406 (2011) dan 427 (2007) 23

Page 24: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

TIMSS 2011 International Benchmarks of Mathematics Achievement (Kelas 8)Refleksi Hasil TIMSS-Matematika 2011:

Perspektif Internasional

Countries are ranked in descending order according to the percentage of students reaching the Advanced International Benchmark .Source: Trend in International Mathematics and Science Studies (TIMSS) 2011 International Results in Mathematics

Catatan: Nilai Rata-rata Siswa Indonesia untuk TIMSS-Matematika : 386 (2011) dan 397 (2007) 24

Page 25: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

PIRLS 2011 International Benchmarks of Reading Assignment (Kelas 4)

Refleksi Hasil PIRLS 2011: Perspektif Internasional

Countries are ranked in descending order according to the percentage of students reaching the Advanced International Benchmark .Source: Progress in International Reading and Literacy Studies (PIRLS) 2011 International Results in Reading.

Catatan: Nilai Rata-rata Siswa Indonesia untuk PIRLS : 431 (2011) dan 410 (2006) 25

Page 26: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

Shanghai-China

Singapore

Chinese Taipei

Hong Kong-ChinaKore

aJapan

Thailand

Indonesia0%

10%20%30%40%50%60%70%80%90%

100%

Refleksi dari Hasil PISA 2009

Singapore

Shanghai-China

Japan

Hong Kong-ChinaKore

a

Chinese Taipei

Thailand

Indonesia0%

10%20%30%40%50%60%70%80%90%

100%

Level 6Level 5Level 4Level 3Level 2Level 1Below Level 1

Singapore

Shanghai-China

Japan

Hong Kong-ChinaKore

a

Chinese Taipei

Thailand

Indonesia0%

20%

40%

60%

80%

100%Level 6

Level 5

Level 4

Level 3

Level 2

Level 1b

Level 1a

Below Level 1

Hampir semua siswa Indonesia hanya menguasai pelajaran sampai level 3 saja,

sementara negara lain banyak yang sampai level 4, 5, bahkan 6. Dengan keyakinan bahwa semua manusia diciptakan sama, interpretasi dari hasil ini hanya satu, yaitu: yang kita ajarkan berbeda

dengan tuntutan zaman penyesuaian kurikulum

Matematika IPA

Bahasa

26

Page 27: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

o Total waktu pembelajaran yang diakokasikan oleh banyak guru untuk beberapa mata pelajaran di SD, SMP, dan SMA lebih kecil daripada total waktu pembelajaran yang ditetapkan menurut Standar Isi.

o Guru mengalami kesulitan dalam melaksanakan KTSP waktu yang dialokasikan dalam Standar Isi tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya.

1 Perbandingan alokasi waktu yang digunakan oleh guru dan waktu yang digunakan dalam Standar Isi

27

Hasil Evaluasi KTSP oleh Puskurbuk (2010)

Page 28: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

Banyak kompetensi yang perumusannya terlalu kompleks, sehingga sulit dipahami guru, dan sulit dijabarkan ke dalam indikator capaian, pembelajaran, dan penilaian.

2 Kesulitan berkaitan dengan Kompetensi

28

Memperhatikan tingkat kesulitan dalam pelaksanaan KTSP diperlukan perumusan kompetensi yang:o lebih mudah dipahami oleh guru, o sesuai dengan tingkat perkembangan siswa

Umumnya kompetensi dasar yang bermasalah adalah kompetensi yang membutuhkan daya nalar dan tingkat analisis yang tinggi yang berhubungan dengan pemecahan masalah, serta yang berkaitan dengan aplikasi/penerapan dalam kehidupan sehari-hari.

3 Kesimpulan

Page 29: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

Informasi (tersedia dimana saja, kapan saja)

Komputasi (lebih cepat memakai mesin)

Otomasi (menjangkau segala pekerjaan rutin)

Komunikasi (dari mana saja, ke mana saja)

Pembelajaran diarahkan untuk mendorong peserta didik mencari tahu dari berbagai sumber

observasi, bukan diberi tahu

Pembelajaran diarahkan untuk mampu merumuskan masalah [menanya], bukan hanya

menyelesaikan masalah [menjawab]

Pembelajaran diarahkan untuk melatih berfikir analitis [pengambilan keputusan] bukan berfikir

mekanistis [rutin]

Pembelajaran menekankan pentingnya kerjasama dan kolaborasi dalam menyelesaikan

masalah

Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21Model PembelajaranCiri Abad 21

29

Page 30: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

Pembelajaran dan Inovasi• Kreatif dan inovasi• Berfikir kritis menyelesaikan masalah• Komunikasi dan kolaborasi

Informasi, Media and Teknologi• Melek informasi• Melek Media• Melek TIK

Kehidupan dan Karir• Fleksibel dan adaptif• Berinisiatif dan mandiri• Keterampilan sosial dan budaya• Produktif dan akuntabel• Kepemimpinan&tanggung jawab

Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008

Kerangka Kompetensi Abad 21

Kerangka ini menunjukkan bahwa berpengetahuan [melalui core

subjects] saja tidak cukup, harus dilengkapi:

- Berkemampuan kreatif - kritis- Berkarakter kuat [bertanggung

jawab, sosial, toleran, produktif, adaptif,...]

Disamping itu didukung dengan kemampuan memanfaatkan

informasi dan berkomunikasiPartnership: Perusahaan, Asosiasi Pendidikan, Yayasan,... 30

Page 31: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008

Kerangka Kompetensi Abad 21

•Mendukung Keseimbangan penilaian: tes satandar serta penilaian normatif dan sumatif

•Menekankan pada pemanfaatan umpan balik berdasarkan kinerja peserta didik

•Membolehkan pengembangan portofolio siswa

•Menciptakan latihan pembe-lajaran, dukungan SDM dan infrastruktur

•Memungkinkan pendidik untuk berkolaborasi, berbagi pengala-man dan integrasinya di kelas

•Memungkinkan peserta didik untuk belajar yang relevan dengan konteks dunia

•Mendukung perluasan keterlibatan komunitas dalam pembelajaran, baik langsung maupun online

Perlunya mempersiapkan proses penilaian yang tidak hanya tes saja, tetapi dilengkapi dengan penilaian lain

termasuk portofolio siswa. Disamping itu dierlukan dukungan lingkungan pendidikan yang memadai

31

Page 32: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

Lingkup Utama Perubahan Kurikulum 2013

3

32

Page 33: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

6 9 120 SD SMP

Wajar Dikdas 9 Tahun

SM

PMU

+ 4-6 jam/m

inggu

Lama Tingga

l di S

ekolah

Efektivitas Pembelajaran(Kurikulum,

Guru, ....)

Mulai 2013Periode 1994-2012

Pembelajaran siswa aktif berbasis kompetensi

Strategi Peningkatan Capaian Pendidikan

33

Page 34: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

Kurikulum 2013 Untuk Peningkatan Efektivitas Pembelajaran

Sistem Nilai:- Universal- Nasional

- Lokal

Efektivitas Pemahaman

Efektivitas Interaksi

Efektivitas Penyerapan

Transformasi Nilai

Iklim akademik, budaya sekolah/ kampus, ....

Pembelajaran yang mengedepankan pengalaman personal melalui Mengamati (menyimak, melihat, membaca, mendengar), Menanya, Menalar, Mencoba, Mengkomunikasikan, ....

Manajemen dan Kepemimpinan

Penilaian pada kemampuan proses, nilai dan pengetahuan, serta kemampuan menilai sendiri

Kesinambungan Pembelajaran secara horisontal dan vertikal

34

Page 35: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

Rasionalitas Penambahan Jam Pelajaran

35

No Rasionalitas1 Perubahan proses pembelajaran [dari siswa diberi tahu menjadi

siswa mencari tahu] dan proses penilaian [dari berfokus pada pengetahuan melalui penilaian output menjadi berbasis kemampuan melalui penilaian proses dan output] memerlukan penambahan jam pelajaran

2 Kecenderungan akhir-akhir ini banyak negara menambah jam pelajaran [KIPP (Knowledge Is Power Program) dan MELT (Massachusetts Extended Learning Time) di AS, Korea Selatan]

3 Perbandingan dengan negara-negara lain menunjukkan jam pelajaran di Indonesia relatif lebih singkat

4 Walaupun pembelajaran tatap muka di Finlandia relatif singkat, tetapi didukung dengan pembelajaran tutorial

Page 36: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

ChileIs

rael

Netherla

nds

Spain

France

Irela

nd

Portugal

Icela

nd

Turkey

Austria

Japan

Germ

any

Norway

Hungary

Sweden2

Czech

Republic

1

Russia

n Federa

tion

Estonia

0

1 000

2 000

3 000

4 000

5 000

6 000

7 000

8 000

9 000

10 000Ages 12 to 14Ages 9 to 11Ages 7 to 8

To

tal n

um

be

r o

f in

ten

de

d in

stru

ctio

n h

ou

rs

1. Minimum number of hours per year.2. Estimated because breakdown by age is not available.3. "Ages 12-14" covers ages 12-13 only.Countries are ranked in descending order of the total number of intended instruction hours.Source: OECD. Table D1.1. See Annex 3 for notes (www.oecd.org/edu/eag2012).

= 15%

36

Jumlah Jam Belajar di Sekolah Negeri untuk Usia 7-14 Tahun

Page 37: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

Tema Pengembangan Kurikulum 2013

4

37

Page 38: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

Peran Pendidikan dan Kebudayaan Pe

ndid

ikan

Bang

sa y

ang

Cerd

as

Intelektual

Spiritual

Sosial

Kinestesis

Produktif

Inovatif

Bang

sa y

ang

Kola

bora

tif-K

ompe

titif

Bang

sa B

erpe

nget

ahua

n da

n Be

rbud

aya

Bang

sa y

ang

Bera

dab

Kebu

daya

an

Kultural Afektif38

Kreatif

Page 39: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

Tema Pengembangan Kurikulum 2013Kurikulum yang dapat menghasilkan insan indonesia yang:

Produktif, Kreatif, Inovatif, Afektif melalui penguatan

Sikap, Keterampilan, dan Pengetahuan yang terintegrasi

39

Page 40: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

Posisi Kurikulum 2013

ProduktifKreatifInovatifAfektif

40

Page 41: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

41

Proses Pembelajaran yang Mendukung KreativitasDyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Bus. Review:• 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui

pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik.• Kebalikannya berlaku untuk kemampuan intelijensia yaitu: 1/3 dari

pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik.• Kemampuan kreativitas diperoleh melalui:

- Observing [mengamati]- Questioning [menanya]- Associating [menalar]- Experimenting [mencoba] - Networking [Membentuk jejaring]

Personal

Inter-personal

Perlunya merumuskan kurikulum yang mengedepankan pengalaman personal melalui proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba [observation based learning] untuk meningkatkan kreativitas peserta didik. Disamping itu, dibiasakan bagi peserta didik untuk

bekerja dalam jejaringan melalui collaborative learning41

Page 42: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

Keliling persegi panjang ini = ....

4

61. -Hanya ada satu jawaban-Hafalan rumus-Mekanistis-Tidak terlihat prosesnya-Kebenaran dilihat dari jawaban-Pemahaman hanya biner, bukan spektrum

Hitung keliling persegi panjang ini dengan jawaban terstruktur

4

62. -Banyak cara menjawab-Algoritmis-Terlihat prosesnya-Kebenaran dilihat dari cara berfikirnya, bukan jawabannya

-Dapat diukur spektrum pemahamannya

1. Diketahui: -panjang = 6-Lebar = 42. Ditanya:-Keliling3. Rumus yang digunakan:- Keliling = (panjang + lebar) x 2

4. Penyelesaian:Keliling = (6 + 4 ) x 2

= 10 x 2= 20

5. Jawab: 20

Mudah untuk Membuat Anak Berpikir Sistematis dan Kreatif

42

Page 43: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

3. 20

a. Persegi panjang yang dapat dibentuk dari kawat ini adalah....

-Banyak jawaban-Paham konsep persegi panjang-Kreatif, bahkan ada yang nyeleneh

b. Bandingkan luas persegi panjang yang dibuat dan cari yang luasnya terbesar dan yang bentuknya beda tetapi luasnya sama

-Banyak jawaban-Paham konsep luas-Kreatif, bahkan ada yang nyeleneh-Mengamati perilaku observation based learning-Mencoba -Menyimpulkan discovery learning

c. Apa bisa dipakai membuat ini -Mengerjakan tanpa menghitung, dengan informasi kurang lengkap

-Menalar / asosiasi-Menyimpulkan discovery learning

64

d. Apa bisa dipakai membuat ini -Mengerjakan tanpa menghitung, dengan informasi kurang lengkap

-Menalar / asosiasi-Menyimpulkan

6

4

Mudah untuk Membuat Anak Berpikir Sistematis dan Kreatif

43

Page 44: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

44

Proses Penilaian yang Mendukung Kreativitas

Sharp, C. 2004. Developing young children’s creativity: what can we learn from research?:Guru dapat membuat peserta didik berani berperilaku kreatif melalui:

• tugas yang tidak hanya memiliki satu jawaban tertentu yang benar [banyak/semua jawaban benar],

• mentolerir jawaban yang nyeleneh, • menekankan pada proses bukan hanya hasil saja, • memberanikan peserta didik untuk mencoba, untuk menentukan sendiri yang kurang

jelas/lengkap informasinya, untuk memiliki interpretasi sendiri terkait dengan pengetahuan atau kejadian yang diamatinya

• memberikan keseimbangan antara yang terstruktur dan yang spontan/ekspresif

Perlunya merumuskan kurikulum yang mencakup standar penilaian yang mencakup pertanyaan yang tidak memiliki jawaban tunggal, memberi nilai bagi jawaban nyeleneh, menilai proses pengerjaannya bukan hanya hasilnya, penilaian spontanitas/ekspresif, dll

44

Page 45: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

45

Membentuk Kemampuan Pikir Order Tinggi Sejak DiniCenter on the Developing Child, Harvard University [2011]. Building the Brain ‘ATC’ System: How Early Experiences Shape the Development of Executive Function.• Arsitektur otak dibentuk berdasarkan lapisan-lapisan yang berisi jaringan-jaringan

neuron yang terkait satu sama lain• Jejaringan tersebut terbentuk mulai masih anak-anak, walaupun masih berkembang

sampai umur 30 tahun tetapi penambahannya tidak secepat pada saat anak-anak• Kompleksitas jaringan tersebut menentukan tingkat kemampuan berfikir seseorang

[low order of thinking skills untuk pekerjaan rutin sampai high order of thinking skills untuk pekerjaan pengambilan keputusan eksekutif ]

• Untuk itu diperlukan sistem pembelajaran yang dapat membangun kemampuan high order thinking skill tersebut [melalui mencari tahu bukan diberi tahu] sejak dini melalui pemberian kebebasan untuk menentukan apa yang harus dilakukan

Perlunya merumuskan kurikulum yang mengedepankan proses mengamati, menanya, menalar, menyimpulkan sampai memutuskan sehingga peserta didik sejak kecil sudah

terlatih dalam berfikir tingkat tinggi yang nantinya diperlukan untuk pengambilan keputusan 45

Page 46: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

Pembelajaran

Peran Kurikulum sebagai Integrator Sistem Nilai, Pengetahuan dan Keterampilan

Sistem Nilai

Kompetensi:- Sikap

- keterampilan- Pengetahuan

Peng

etah

uan

&

Kete

ram

pila

nAktualisasi

(Action)Internalisasi (Reflection)

Watak/Perilaku Individu

Kurikulum

PTK dan dukungan lain: SarPras,...

-Produktif-Inovatif-Peduli-...

Watak/Perilaku Kolektif

46

Page 47: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

Perubahan Utama Pada Kurikulum 2013

5

47

Page 48: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

Elemen Perubahan pada Kurikulum 2013

Elemen Perubahan

48

Page 49: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

Elemen PerubahanElemen Deskripsi

SD SMP SMA SMKKompetensi Lulusan

• Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan

Kedudukan mata pelajaran(ISI)

• Kompetensi yang semula diturunkan dari matapelajaran berubah menjadi matapelajaran dikembangkan dari kompetensi.

Pendekatan (ISI)

Kompetensi dikembangkan melalui:• Tematik Integratif

dalam semua mata pelajaran

• Mata pelajaran

• Mata pelajaran wajib dan pilihan

• Mata Pelajaran wajib, pilihan, dan vokasi

49

Page 50: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

Elemen PerubahanElemen

DeskripsiSD SMP SMA SMK

Struktur Kurikulum (Mata pelajaran dan alokasi waktu)(ISI)

• Holistik dan integratif berfokus pada alam, sosial, dan budaya)

• Pembelajaran dilaksanakan dengan pendekatan sains

• Jumlah matapelajaran dari 10 menjadi 6

• Jumlah jam bertambah 4 JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran

• TIK menjadi media semua matapelajaran

• Pengembangan diri terintegrasi pada setiap matapelajaran dan ekstrakurikuler

• Jumlah matapelajaran dari 12 menjadi 10

• Jumlah jam bertambah 6 JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran

• Perubahan sistem: ada matapelajaran wajib dan ada matapelajaran pilihan

• Terjadi pengurangan matapelajaran yang harus diikuti siswa

• Jumlah jam bertambah 2 JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran

• Penyesuaian jenis keahlian berdasarkan spektrum kebutuhan saat ini

• Penyeragaman mata pelajaran dasar umum

• Produktif disesuaikan dengan tren perkembangan Industri

• Pengelompokkan mata pelajarn produktif sehingga tidak terlau rinci pembagiannya

5050

Page 51: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

Elemen PerubahanElemen

DeskripsiSD SMP SMA SMK

Proses pembelajaran

• Standar Proses yang semula terfokus pada Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi dilengkapi dengan Mengamati, Menanya, Mengolah, Menalar, Menyajikan, Menyimpulkan, dan Mencipta.

• Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan masyarakat

• Guru bukan satu-satunya sumber belajar.• Sikap tidak hanya diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan

• Tematik dan terpadu

• IPA dan IPS masing-masing diajarkan secara terpadu

• Adanya mata pelajaran wajib dan pilihan sesuai dengan bakat dan minatnya

• Kompetensi keterampilan yang sesuai dengan standar industri

51

Page 52: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

ElemenDeskripsi

SD SMP SMA SMK

Penilaian hasil belajar

• Penilaian berbasis kompetensi• Pergeseran dari penilain melalui tes [mengukur kompetensi pengetahuan

berdasarkan hasil saja], menuju penilaian otentik [mengukur kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil]

• Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil belajar didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal)

• Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti dan SKL • Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama

penilaian Ekstrakurikuler • Pramuka (wajib)

• UKS• PMR• Bahasa Inggris

• Pramuka (wajib)• OSIS• UKS• PMR• Dll• Perlunya ekstra kurikuler partisipasi aktif siswa dalam

permasalahan kemasyarakatan (menjadi bagian dari pramuka)

Elemen Perubahan

52

Page 53: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

Rumusan SKL pada Kurikulum 2013

6

53

Page 54: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

Ruang Lingkup SKL

Dunia (Peradaban) Global

Negara

Sosial-Ekonomi-Budaya

Sat PendidikanKe

luar

ga

Peserta Didik

Faktual

Konseptual

Prosedural

Meta-kognitif

SD

SMP

SMA/K

PT

SDSMPSMA/KPT 54

Page 55: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

DOMAIN Elemen SD SMP SMA-SMK

SIKAP

Proses Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan

Individu BERIMAN, BERAKHLAK MULIA (JUJUR, DISIPLIN, TANGGUNG JAWAB, PEDULI, SANTUN), RASA INGIN TAHU, ESTETIKA, PERCAYA DIRI, MOTIVASI INTERNAL

Sosial TOLERANSI, GOTONG ROYONG, KERJASAMA, DAN MUSYAWARAH

Alam POLA HIDUP SEHAT, RAMAH LINGKUNGAN, PATRIOTIK, DAN CINTA PERDAMAIAN

KETERAMPILANProses Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji + Menalar + Mencipta

Abstrak MEMBACA, MENULIS, MENGHITUNG, MENGGAMBAR, MENGARANG

Konkret MENGGUNAKAN, MENGURAI, MERANGKAI, MEMODIFIKASI, MEMBUAT, MENCIPTA

PENGETAHUANProses Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi

Obyek ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, DAN BUDAYA

Subyek MANUSIA, BANGSA, NEGARA, TANAH AIR, DAN DUNIA

Gradasi antar Satuan Pendidikan memperhatikan;1. Perkembangan psikologis anak2. Lingkup dan kedalaman materi3. Kesinambungan4. Fungsi satuan pendidikan5. Lingkungan

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) - RINCI

55

Page 56: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

Kompetensi Inti pada Kurikulum 2013

7

56

Page 57: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

Prosedur Penyusunan Kompetensi Inti dan Dasar

SK-KD Lama Mapel per kelas

Standar Kompetensi Lulusan Baru

• Mempertahankan SK KD lama yang sesuai dengan SKL Baru

• Merevisi SK KD lama disesuaikan dengan SKL Baru

• Menyusun SK KD Baru

Evaluasi

Sumber Kompetensi [Mapel per kelas]

Kompetensi Inti

Kompetensi Dasar Baru

57

Page 58: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

Standar Kompetensi Lulusan SD Kompetensi Inti Kelas I SD

Memiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, mengamalkan] perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam , di sekitar rumah, sekolah, dan tempat bermain

Menerima dan menjalankan ajaran agama dan kepercayaan yang dianutnya.

Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.

Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, mencipta] kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang ditugaskan kepadanya.

Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

Memiliki [melalui mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi] pengetahuan faktual dan konseptual dalam ilmu pengetahuan, teknologi,seni, budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain

Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah

58

SKL dan Kompetensi Inti Kelas I SD

Page 59: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

IV (K)

Menyajikan pengetahuan faktual dalam:

• Bahasa yg jelas dan logis• Karya yg estetis• Gerakan yang sehat• Tindakan akhlak mulia

+ secara sistematis + pengetahuan konseptual+ secara kritis

III (P)Memahami pengetahuan

faktualMengamati & MenanyaDi rumah dan sekolah

+ tempat bermain+ konseptual+ Mencoba

II (S)Jujur, disiplin, tanggung jawab,

santun, peduli, percaya diri(keluarga, teman, guru)

(+tetangga) (+ cinta tanah air)

I (S) Menerima dan menjalankan ajaran agamanya + menghargai

I II III IV V VIKIKelas

Tabel Peningkatan Kompetensi Inti Kelas I-VI SD

Penguatan Penguatan

Penguatan Penguatan

Penguatan Penguatan

59

S: Sikap (I: Sikap Spiritual, II: Sikap Sosial), P: Pengetahuan, K: Keterampilan

Page 60: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

Contoh Perumusan Kompetensi Dasar dari Kompetensi Inti Untuk PPKN Kelas I SD

60

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar lama Rumusan Kompetensi Dasar Usulan1. Menerima dan

menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

1. Menjelaskan perbedaan jenis kelamin, agama, dan suku bangsa

2. Memberikan contoh hidup rukun melalui kegiatan di rumah dan di sekolah

3. Menerapkan hidup rukun di rumah dan di sekolah

4. Menjelaskan pentingnya tata tertib di rumah dan di sekolah

5. Melaksanakan tata tertib di rumah dan di sekolah

6. Menjelaskan hak anak untuk bermain, belajar dengan gembira dan didengar pendapatnya

7. Melaksanakan hak anak di rumah dan di sekolah

8. Mengikuti tata tertib di rumah dan di sekolah

9. Melaksanakan aturan yang berlaku di masyarakat

1. Menerima keberagaman karakteristik individu (agama, suku, fisik, psikis) sebagai anugerah Tuhan

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.

1. Menunjukkan perilaku baik (jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli/kasih sayang, dan percaya diri) dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru, sebagai perwujudan nilai dan moral Pancasila.

2. Memiliki sikap dan perilaku patuh pada tata tertib dan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan sekolah.

3. Memiliki sikap toleran terhadap keberagaman karakteristik individu (agama, suku, fisik, psikis) di rumah dan sekolah.

4. Menunjukkan perilaku kebersamaan dalam keberagaman di rumah dan sekolah

Page 61: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

Contoh Perumusan Kompetensi Dasar dari Kompetensi Inti Untuk PPKN Kelas I SD

61

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar lama Rumusan Kompetensi Dasar Usulan3. Memahami pengetahuan

faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah

1. Mengenali keberagaman karateristik individu melalui pengamatan di rumah dan sekolah

2. Mengetahui tata tertib dan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan sekolah

3. Mengetahui arti bersatu dalam keberagaman melalui pengamatan di rumah dan sekolah

4. Mengenal Pancasila dan simbol-simbol sila Pancasila dalam lambang negara “Garuda Pancasila” melalui lagu, gambar, dan/atau permainan

Page 62: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

Contoh Perumusan Kompetensi Dasar dari Kompetensi Inti Untuk PPKN Kelas I SD

62

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar lama Rumusan Kompetensi Dasar Usulan

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

1.Menyajikan kebersamaan dalam keberagaman karakteristik individu di rumah dan sekolah melalui permainan

1.Menyajikan Pancasila dan simbol-simbol sila Pancasila melalui lagu, cerita, gambar, dan/atau permainan

Page 63: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

Dampak Pengembangan Kurikulum 2013

8

63

Page 64: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

No Entitas Pendidikan Perubahan Yang Diharapkan

1 Peserta Didik Lebih produktif, kreatif, inovatif, afektifLebih bergairah dan senang di sekolah dan belajar

2 Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Lebih bergairah dalam mengajarLebih mudah dalam memenuhi ketentuan 24 jam per minggu

3 Manajemen Satuan Pendidikan

Lebih mengedepankan layanan pembelajaran termasuk bimbingan dan penyuluhanAntisipasi atas semaraknya variasi kegiatan pembelajaran

4 Negara dan Bangsa

Meningkatkan reputasi internasional dalam bidang pendidkanMeningkatkan daya saing Berkembangnya Peradaban Bangsa

5 Masyarakat Umum

Memperoleh lulusan sekolah yang kompetenKebutuhan pendidikan dapat dipenuhi oleh sekolahDapat meningkatkan kesejahteraannya

Dampak Pengembangan Kurikulum 2013

64

Page 65: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

Faktor Keberhasilan Implementasi Kurikulum 2013

9

65

Page 66: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

Pese

rta

Did

ik

Lulu

san

yang

Ko

mpe

ten

Penguatan peran pemerintah dalam

pembinaan dan pengawasan

Penguatan manajemen dan budaya sekolah

Kesesuaian kompetensi PTK dengan kurikulum

dan buku teks

Faktor Keberhasilan Implementasi Kurikulum

66

Kurikulum

Ketersediaan buku sebagai bahan ajar dan sumber belajar yang mengintegrasikan standar

pembentuk kurikulum

Faktor Penentu

Faktor Pendukung

Page 67: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

IKLIM DAN BUDAYA SEKOLAH

KURIKULUMSarana

Prasarana

Lulusan yang Kom

petenSistem Implementasi Kurikulum

Pendidik dan Tenaga Kependidikan

MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN

67

Peserta Didik

Page 68: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

Strategi Implementasi Kurikulum 2013

10

68

A Kerangka Implementasi Kurikulum

B

D Penyiapan Guru

Uji Publik

C Penyiapan Buku

E Jadwal Induk

Page 69: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

Kerangka Implementasi Kurikulum

A

69

Page 70: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

Penataan Kurikulum Implementasi Kurikulum

Perangkat Kurikulum

Perangkat Pembelajaran dan Buku Teks

Implementasi Terbatas

Implementasi Meluas

Reflective Evaluation (Validitas Isi, Akseptabilitas. Aplikabilitas, Legalitas) melalui: diskusi internal Tim Inti, Tim Internal, Tim Pakar

Formative Evaluation Summative Evaluation

• Kerangka Dasar• Struktur

Kurikulum dan Beban Belajar

• Kompetensi (SKL, KI, SKMP/K, KDMP)

Implementasi Terbatas Penilaian menyeluruh terhadap pelaksanaan kurikulum baru secara nasional

Juni 2013Des 2012 Juni 2016

Kerangka Implementasi Kurikulum

pelatihan guru dan tenaga kependidikan

Alternatif :1. Dipilih beberapa kelas (I, IV, VII, X) untuk seluruh sekolah2. Dipilih beberapa kelas (I, IV, VII, X) untuk beberapa sekolah

• Buku Babon Guru (Silabus, Panduan Pembelajaran dan Penilaian Mata Pelajaran)

• Buku Teks Pelajaran

Mar 2013

Uji Publik dan Sosialisasi

70

Page 71: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

No Jenjang Satuan

Kelas Tahun2013 2014 2015

1 SD IIIIIIIVVVI

2 SMP VIIVIIIIX

3 SMA/SMK XXIXII

Jadwal Implementasi

71

Page 72: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

Perkembangan Penyiapan Kurikulum (status: 12 Desember 2012)

72

NO. KEGIATAN SD SMP SMA SMK

1 Standar Kompetensi Lulusan

2 Struktur Kurikulum

3 Kompetensi Inti

4 Kompetensi Dasar

Catatan:= Pencapaian = 100% = Pencapaian 76-<100% = Pencapaian 51-75%

Keterangan:

Dokumen kurikulum direncanakan selesai pada akhir Desember 2012

72

Page 73: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

Uji Publik

B

73

Page 74: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

Jadwal Uji Publik(29 November – 23 Desember 2012)

A. Dialog Tatap MukaI. Tingkat Nasional

a) Jakarta b) Yogyakarta c) Medand) Makassare) Denpasar

II. Tingkat Daerah (33 Provinsi)

B. Dialog Virtualhttp://kurikulum2013.kemdikbud.go.id

C. Tertulis (bahan dikirim ke perguruan tinggi dan lembaga kemasyarakatan pemerhati pendidikan)

74

Page 75: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

Pelaksanaan Uji Publik

Nov

• Denpasar• Surabaya

Palembang

Jakarta (awal)

• Medan• Jambi• Bengkulu

• Serang• Makassar• Tanjung Pinang• Padang

Banda Aceh

Yogyakarta

29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

Mataram• Banjarmasin• Samarinda• Kendari• Palu• Jayapura

• Gorontalo• Manado• Ternate• Ambon• Manokwari

• Bandar Lampung• Pangkal Pinang• Pekanbaru• Bandung

• Semarang• Kupang• Pontianak• Palangkaraya• Mamuju

Desember

Akhir

75

Sudah selesaiSedangBelum

Page 76: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

Komentar PublikMelalui Tatap Muka

LokasiYang

diundangYang Hadir

LokasiYang

diundangYang Hadir

Jakarta 350 332 Bengkulu 218 218Yogyakarta 360 360 Denpasar 317 317Palembang 180 180 Surabaya 252 400Mataram 218 263 Serang 390 290Banda Aceh 252 254 Makassar 317 254Medan 317 317 Tanjung Pinang 254 254Jambi 208 218 Padang 252 263Profil yang hadir:Kepala Dinas Pendidikan Provinsi/Kab/Kota, Kopertis, Dewan Pendidikan, Anggota DPRD, Kepala Sekolah, Guru, Pengawas, Pemerhati Pendidikan, LSM dan Wartawan.Total yang diundang: 3.885 Orang Total yang hadir: 3.920 Orang

76

Page 77: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

Masukan dan Komentar Publik

77

Status : Senin, 10 Desember 2012; 15.00 WIB *)Pengguna Aktif : 6.172Berkomentar : 3.132

Melalui On-Line

Profil yang berkomentar:Sebagian besar guru dan masyarakat umum.Beberapa pengamat pendidikan juga memberikan komentar.

Subtansi Komentar:Diklasifikasikan ke dalam 5 isu pokok: 1) Struktur Kurikulum; 2) Penambahan Jam Pelajaran; 3) Proses Pembelajaran; 4) Standar Penilaian; 5) Implementasi

*) Per tanggal 13 Desember 2012 Pukul 14.15 tercatat: Pengguna Aktif: 7.812 dan Berkomentar: 4.021

Page 78: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

7878

Page 79: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

79

79

Page 80: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

Distribusi Persentase Komentar Menurut Provinsi

MalutPapua

MalukuGorontalo

Papua BaratBangka Belitung

KaltengNTT

SulbarJambiSultraKalsel

SultengNAD

KepriSulut

KaltimBengkulu

KalbarRiau

SumselSumut

NTBBali

LampungSulsel

SumbarBanten

DIYDKI JakartaJawa Barat

Jawa TimurJawa tengah

0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00

0.030.030.13

0.160.160.260.260.290.290.350.420.450.45

0.51

0.540.57

0.830.99

1.251.311.311.371.47

1.501.79

2.302.55

3.357.89

11.8113.28

16.5725.54

N= 3.132

80(%)

Page 81: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

Guru

Masy

arakat umum

Lain-la

inDose

nPNS

Dinas Pendidikan

LSM

Politikus

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

80.0068.71

21.30

4.02 2.78 2.36 0.51 0.26 0.06

N= 3.132

Distribusi Persentase Komentar Menurut Profesi

81

(%)

Page 82: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

A UMUM

B KHUSUS

82

Analisis Masukan Publik

1 Struktur Kurikulum

2

4 Standar Penilaian

Penambahan Jam Pelajaran

5 Implementasi

3 Proses Pembelajaran

Page 83: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

o Mayoritas publik mendukung Kurikulum 2013o Masukan dan kritik pada umumnya berkisar pada

persoalan implementasi terutama yang berkaitan dengan kesiapan guru.

o Terdapat kesalahan dalam mempersepsikan antara hilangnya dan substansi mata pelajaran IPA dan IPS untuk SD, serta TIK untuk SMP dan SMA/SMK. Substansi IPA, IPS dan TIK tetap diberikan dalam Kurikulum 2013.

A UMUM

83

Page 84: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

o Publik mendukung pembelajaran tematik integratif di SD.o Terkait dengan Struktur Kurikulum SD, pada umumnya setuju

dengan pengintegrasian IPA-IPS mulai dari kelas I–VI, namun ada juga yang mengusulkan pemisahan mata pelajaran tersebut pada Kelas IV-VI.

o Publik mendukung dihilangkannya sistem penjurusan di SMA.

1 Struktur Kurikulum

84

B KHUSUS

Page 85: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

o Pada umumnya publik tidak mempermasalah kan penambahan jam pelajaran.

2 Penambahan Jam Pelajaran

o Publik mendukung proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan ilmiah (Scientific Approach), yang mencakup mengamati, menanya, mengasosiasi, mencoba dan mengomunikasikan.

3 Proses Pembelajaran

85

Page 86: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

o Publik mendukung penilaian berdasarkan proses dan hasil pembelajaran.

o Publik mendukung penilaian yang bersifat menyeluruh mencakup kognitif, afektif dan psikomotor.

o Perlu peninjauan penyelenggaraan UN untuk SD jika Kurikulum 2013 dilaksanakan.

4 Standar Penilaian

86

o Publik cenderung mengusulkan Kurikulum 2013 dilaksanakan secara bertahap.

o Banyak yang berpendapat bahwa keberhasilan pelaksanaan Kurikulum 2013 sangat ditentukan oleh kesiapan guru di lapangan.

o Perlu adanya sosialisasi dan komunikasi yang lebih intensif dengan para pemangku kepentingan khususnya di tingkat satuan pendidikan.

5 Implementasi

Page 87: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

Isu Pokok SetujuTidak setuju

Tidak berpendapat

Landasan Pemikiran

75,76 3,77 20,47

Struktur Kurikulum

58,57 6,50 34,93

Penambahan Jam Pelajaran

74,82 13,86 11,32

Standar Penilaian 85,08 4,07 10,85

Implementasi 68,76 4,82 26,42

Hasil Uji Publik Tatap Muka

Catatan: Responden Uji Publik di Medan, Palembang dan Mataram

(Dalam Persen)

87

Page 88: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

Penyiapan Buku

C

88

Page 89: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

Alur Penyusunan Silabus

SKL KI KD Silabus

SKL : Standar Kompetensi LulusanKI : Kompetensi IntiKD: Kompetensi Dasar

89

Proses Pembelajaran

Proses Penilaian

SD, SMP, SMA/SMK SD, SMP, SMA/SMK

: SD dan SMP

: SMA

: SMK

Page 90: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

Penyiapan Naskah Buku

Silabus

Tema (SD)

Materi Buku (SMP, SMA/SMK)

NaskahBuku

90

Page 91: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

Penyiapan Guru

D

91

Page 92: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

PEREKRUTAN PESERTA

PELATIHAN TINGKAT

NASIONAL

MASTER TEACHER

DIKLAT GURU DI KELOMPOK KERJA (KECAMATAN, KAB/KOTA)

Layanan konsultasi Online, VCD Pembelajaran Tematik, Penilaian Menyeluruh

Evaluasi peserta Diklat Penjaminan Mutu Diklat Kurikulum

Desember 2012 Januari 2013

Februari - Maret Februari - April Maret - Juni

Alur Diklat Kurikulum 2013

92

Page 93: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

Peserta Diklat

Guru SD (Kelas I dan IV) 762,6 ribu 1 Pengawas Sekolah2 Kepala Sekolah

3 Guru Kelas (Kelas I dan IV) 4 Pendidikan Agama 5 Pend. Jasmani, OR & Kes.

Guru SMP (Kelas VII) 401,5 ribu1 Kepala Sekolah2 Pendidikan Agama 3 PPKn 4 Bahasa Indonesia 5 Matematika 6 Ilmu Pengetahuan Alam 7 Ilmu Pengetahuan Sosial 8 Bahasa Inggris 9 Seni Budaya

10 Pend. Jasmani, OR & Kes. 11 Prakarya

Guru SMA/SMK (Kelas X) 406.8 ribu 1 Kepala Sekolah2 Pendidikan Agama 3 PPKn 4 Bahasa Indonesia 5 Bahasa Inggris 6 Matematika 7 Fisika 8 Biologi 9 Kimia

10 Sejarah 11 Geografi 12 Ekonomi 13 Sosiologi 14 Sastra Indonesia 15 Antropologi 16 Seni Budaya 17 Pend. Jasmani, OR & Kes. 18 Teknologi Informasi dan Komunikasi 19 Keterampilan/Bahasa Asing

Sasaran akhir diklat adalah guru SD kelas I dan IV, Guru SMP kelas VII, dan Guru SMA/SMK kelas X.

Catatan: Jumlah sasaran akan dioptimasi sesuai dengan prioritas 93

Page 94: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

Strategi Pelatihan PTK

TIM PENGEMBANG KURIKULUM

MASTER TEACHER

GURU

PELATIHUnsur Dinas Pendidikan, Dosen, Widyaiswara, Guru Inti Nasional,

Pengawas dan Kepala Sekolah berprestasi

Guru Inti, Pengawas, Kepala Sekolah

Guru kelas, guru mata pelajaran, SD, SMP, SMA, SMK

94

Page 95: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

Materi dan Bahan Diklat

• Informasi Kurikulum 2013• Standar Kompetensi Lulusan (SKL)• Kompetensi Inti (KI)• Kompetensi Dasar (KD)• Buku Pegangan Guru• Buku Pelajaran • Metodologi Mengajar• Evaluasi Pembelajaran• Pre-test dan Post-test

95

Page 96: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

Jadwal Induk

E

96

Page 97: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

Mar 2013Feb 2013Jan 2012Des 2012 Juni 2013

Jadwal Induk Implementasi Kurikulum

97

Juli 2013Mei 2013April 2013

IMPLEM

ENTASI

KURIKU

LUM

Proses Lelang/PengadaanPenulisan Buku

Guru TerlatihPelatihan Guru

Buku Tersedia

Persiapan Pelatihan

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 42 3 4

Pelatihan Tingkat Nasional

dan Pelatihan Master

Pelatihan Nasional

Page 98: Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012

Terima Kasih

98