Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012
-
Upload
kreshna-aditya -
Category
Education
-
view
4.447 -
download
6
description
Transcript of Rapat Kerja DPR - Kurikulum 2013 - 13 Desember 2012
Konsep dan Strategi Implementasi Kurikulum 2013
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN13 Desember 2012
1
Paparan Mendikbud Pada Rapat Kerja dengan Komisi X DPR RI
Pengantar
2
• Hasil Survei Integritas Sektor Publik Tahun 2012• Hasil Survei Kepuasan Stakeholder Kemdikbud, 2011-2012• SNMPTN 2013
3
Hasil Survei KPK Integritas Sektor Publik Tahun 2012
4
1. PT. Jamsostek (7,49),
2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (7,43),
3. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) (7,29),
4. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) (7,24),
5. Kementerian Kesehatan (7,07),
Hasil Survei Integritas Sektor Publik Tahun 2012
Kemdikbud masuk dalam 5 terbaik Indeks Integritas
Sumber : Hasil Survey Integritas 2012 KPK
5
Hasil Survei Kepuasan Stakeholder Kemdikbud
Tahun 2011-2012
TINGKAT KEPUASAN STAKEHOLDER KEMDIKBUD TOTAL
KEMDIKBUD
Pendidik & Tenaga Kependidikan
Peserta Didik
Pengelola Satuan Pendidikan
DPD RI, DPR RI, & DPRD
Pemerintah Daerah
LSM & Ormas (Pendidikan)
Media Massa
Stakeholder Primer
Stakeholder Sekunder
(N= 9.000, error sampling +/- 1,14 pada interval kepercayaan 95,0%)
Skala jawaban responden adalah skala Likert (1 – 5) dikonversikan ke skala (0 – 100)
Dinas Pendidikan
Dunia Industri & Dunia Usaha
73,168,9
73,168,470,266,4
65,957,172,264,6
70,1TA
62,956,0
64,661,068,1TA
Indeks 2012Indeks 2011
2012: 73,02011: 68,4
2012: 66,12011: 59,9
BERDASARKAN PARAMETER KEPUASAN
PERBANDINGAN STAKEHOLDER PRIMER & SEKUNDER 2012 Indeks diukur berdasarkan skor rata-rata dari jawaban responden
Skala jawaban responden adalah skala Likert (1 – 5) lalu dikonversikan ke skala (0 – 100)
Periz
inan
Lem
baga
Tunj
anga
n Pr
ofes
i
Buku
Tek
s
Refo
rmas
i Biro
kras
i
Sara
na &
Pra
sara
na
Angg
aran
Pen
didi
kan
Nasio
nal
Biay
a Pe
ndid
ikan
Beas
iswa
Pese
rta D
idik
Peni
ngka
tan
Kapa
sitas
PTK
Peng
elol
aan
Lem
baga
Akre
dita
si
Kurik
ulum
Ujia
n Pe
nerim
aan,
UN,
& S
PMB
Serti
fikas
i Gur
u/Do
sen
Dana
Ope
rasio
nal (
BOP/
BOS)
Peny
elen
ggar
aan
RSBI
/SBI
/Inte
rn
25
50
75 72.4 74.772.1 71.6 72.8
65.270.1
74.1 74.8 74.577.3 75.0 76.8 77.1
72.4 73.1
69.5 71.667.2 66.7 66.8
58.763.1
66.8 67.2 66.6 69.066.2 67.4 67.6
62.3 62.1
Stakeholder Primer Stakeholder Sekunder
+2,97+11,07
PERBANDINGAN INDEKS STAKEHOLDER PRIMER
INDEKS KEPUASAN TOTAL BERDASARKAN PROVINSI
Indeks Total Kemdikbud
Stakeholder Primer (73,0)
No. Provinsi Indeks1. Gorontalo 76,92. Sulawesi Tenggara 76,13. Kalimantan Selatan 76,04. Sumatera Selatan 75,85. Jawa Timur 75,16. Kalimantan Timur 74,17. Bali 74,18. Nusa Tenggara Barat 74,19. Jawa Tengah 74,0
10. DI Yogyakarta 73,811. DKI Jakarta 73,812. Sulawesi Selatan 73,813. Bangka Belitung 73,814. Maluku 73,615. Kepulauan Riau 73,116. Sulawesi Utara 73,017. Jawa Barat 72,818. Papua 72,119. Sumatera Utara 72,120. Sulawesi Barat 72,1
No. Provinsi Indeks21. Kalimantan Barat 72,122. Lampung 72,123. Aceh 72,024. Jambi 72,025. Kalimantan Tengah 71,526. Riau 71,527. Maluku Utara 71,528. Sumatera Barat 71,429. Banten 70,830. Nusa Tenggara Timur 70,531. Papua Barat 70,432. Bengkulu 69,833. Sulawesi Tengah 69,0
Indeks diukur berdasarkan skor rata-rata dari jawaban respondenSkala jawaban responden adalah
skala Likert (1 – 5) lalu dikonversikan ke skala (0 – 100)
PERBANDINGAN INDEKS STAKEHOLDER SEKUNDER
INDEKS KEPUASAN TOTAL BERDASARKAN PROVINSI
Indeks Total Kemdikbud
Stakeholder Sekunder (66,1)
No. Provinsi Indeks1. Papua 76,02. Sumatera Selatan 75,43. DI Yogyakarta 74,24. Gorontalo 71,25. Sulawesi Tenggara 70,56. Bali 69,97. DKI Jakarta 69,68. Kepulauan Riau 69,09. Jawa Tengah 68,8
10. Jawa Timur 68,711. Sulawesi Selatan 68,612. Kalimantan Tengah 68,113. Banten 67,914. Kalimantan Selatan 67,515. Lampung 66,916. Nusa Tenggara Barat 66,417. Sulawesi Utara 66,218. Nusa Tenggara Timur 66,119. Sumatera Utara 64,820. Sulawesi Barat 64,3
No. Provinsi Indeks21. Maluku 64,322. Jawa Barat 64,123. Aceh 63,324. Bangka Belitung 63,025. Sumatera Barat 62,426. Papua Barat 61,627. Sulawesi Tengah 61,428. Kalimantan Timur 61,329. Maluku Utara 60,230. Jambi 59,331. Kalimantan Barat 59,332. Riau 58,233. Bengkulu 56,6
Indeks diukur berdasarkan skor rata-rata dari jawaban respondenSkala jawaban responden adalah
skala Likert (1 – 5) lalu dikonversikan ke skala (0 – 100)
10
SNMPTN 2013
Permendiknas no. 34/2010 Perguruan Tinggi Negeri harus menerima paling sedikit 60% mahasiswa baru pada tahun bersangkutan, dari Jalur Seleksi
NasionalPerguruan Tinggi Negeri dapat menerima paling banyak 40% mahasiswa baru pada tahun bersangkutan, dari Jalur Seleksi
Mandiri
SNMPTN 2013
Peraturan Pemerintah no. 66/2010 Seluruh sistem penerimaan mahasiswa baru di Perguruan
Tinggi Negeri dilaksanakan setelah UN SLTA
11
12
“continuity” bagi siswa dari satu daerah masuk ke PT di wilayah lain (mengurangi disparitas antar wilayah dalam
penerimaan mahasiswa baru melalui seleksi nasional) [PP 66/2010]
“continuity” untuk masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi
...semangat perbaikan UN adalah untuk meningkatkan kredibilitas dan prestasi, serta sebagai “passport”untuk melanjukan ke jenjang lebih tinggi
UjianNasional
...semangat perbaikan UN juga untuk pemetaan, sebagai landasan perbaikan mutu pendidikan secara merata (mempersempit standar deviasi antar wilayah)...
Inte
gras
i Kua
lifika
si
Integrasi Kewilayahan
Inte
gras
i Sos
ial
Integrasi Vertikal
“continuity” bagi implementasi kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi (Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia)
[Perpres 8/2012 tentang KKNI]
“continuity” bagi siswa dari sosial ekonomi kurang
mampu masuk ke PT[PP 66/2010]
mendukung mendukung
mendukung
Peningkatan Mutu UN dan Pemanfaatannya
Keterkaitan SNMPTN 2013 dengan UNHasil Ujian Nasional (UN) digunakan sebagai evaluasi akhir
terhadap kelulusan SNMPTN
13
SNMPTN(EVALUASI RAPOR DAN PRESTASI
LAINNYA)
HASIL UJIAN NASIONAL
LULUS SNMPTN 2013
• 60% dari daya tampung PTN dilaksanakan melalui jalur undangan seleksi nasional (SNMPTN 2013).
• Pendaftaran tidak dipungut biaya.
Daftar Isi
Urgensi Pengembangan Kurikulum 20131
Alasan Pengembangan Kurikulum 20132
Lingkup Utama Perubahan Kurikulum 20133
Tema Pengembangan Kurikulum 20134
Perubahan Utama pada Kurikulum 20135
Rumusan SKL pada Kurikulum 20136
Kompetensi Inti pada Kurikulum 20137
Dampak Pengembangan Kurikulum 20138
Faktor Keberhasilan Implementasi Kurikulum 20139
Strategi Implementasi Kurikulum 201310
14
Tim Pengembangan Kurikulum 2013
A. Narasumber:1. Prof. Dr. Juwono Sudarsono, 2. Prof. Dr. Taufik Abdullah, 3. Goenawan Mohamad, 4. Prof. Dr. Yohanes Surya, 5. Dr. Anies Baswedan6. Dr. Ratna Megawangi,7. Dr. Muchlis,8. Dr Suparno
B. Tim Teknis:– Kemdikbud, Kemenag, BSNP, Perguruan Tinggi, Guru, Praktisi
Pendidikan, dan Pemerhati Pendidikan
15
Urgensi Pengembangan Kurikulum 2013
1
16
100 tahun kemerdekaan"Bonus Demografi"
Bonus Demografi Sebagai Modal
SDM Usia Produktif
Melimpah
Kompeten
Tidak Kompeten Beban Pembangunan
Modal Pembangunan
Transformasi Melalui Pendidikan
- Kurikulum- PTK
- Sarpras- Manajemen
17
Pembangunan Ekonomi Berbasis Sumberdaya
Sumber Daya Alam sebagai
Modal Pembangunan
Sumber Daya Manusia sebagai
Beban Pembangunan
Pembangunan Kesejahteraan Berbasis
Peradaban
Peradaban sebagai Modal Pembangunan
SDM Beradabsebagai
Modal Pembangunan
Abad 21 - dsts/d Dekade Akhir Abad 20
TransformasiMelalui
Pendidikan
Kekayaan PeradabanKekayaan Alam
SDM Beradab: Berpendidikan [berpengetahuan dan berketerampilan] dan Berbudaya [Berkarakter kuat]
Penduduk Sebagai Pasar/Pengguna
Penduduk Sebagai Pelaku/Produsen
Pergeseran Paradigma Pembangunan
18
Pembangunan Kesejahteraan Berbasis Peradaban
Modal Sosial
Modal Budaya
Modal Pengetahuan/Keterampilan
Modal Peradaban
Modal SDM
Pem
bang
unan
Ke
seja
hter
aan
19
Alasan Pengembangan Kurikulum 2013
2
20
Perkembangan
Akademik
Industri
Sosial-Budaya
Perubahan Kebutuhan
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap
Peng
emba
ngan
Ku
rikul
um
SDM yang Kompeten
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap
Pedagogi, Psikologi
Dinamika Kurikulum
21
Refleksi dari Hasil TIMSS 2007
Knowing
Applying
Reasoning
Hanya 5% siswa Indonesia yang dapat mengerjakan soal-soal dalam katagori tinggi dan advance [memerlukan reasoning], sedangkan 71% siswa Korea sanggup. Dalam perspektif lain, 78% siswa Indonesia hanya dapat mengerjakan soal-soal dalam katagori rendah
[hanya memerlukan knowing, atau hafalan] , sedangkan hanya 10% siswa Korea yang hanya dapat mengerjakan soa-soal semacam itu. Perlunya mengembangkan kurikulum yang menuntut penguatan reasoning
SUMBER: TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study) 2007, Global Institute
Catatan: Nilai Rata-rata Siswa Indonesia untuk TIMSS-Sains : 427 (2007)
22
TIMSS 2011 International Benchmarks of Science Achievement (Kelas 8)
Refleksi Hasil TIMSS-Sains 2011: Perspektif Internasional
Countries are ranked in descending order according to the percentage of students reaching the Advanced International Benchmark .Source: Trend in International Mathematics and Science Studies (TIMSS) 2011 International Results Science
Catatan: Nilai Rata-rata Siswa Indonesia untuk TIMSS-Sains: 406 (2011) dan 427 (2007) 23
TIMSS 2011 International Benchmarks of Mathematics Achievement (Kelas 8)Refleksi Hasil TIMSS-Matematika 2011:
Perspektif Internasional
Countries are ranked in descending order according to the percentage of students reaching the Advanced International Benchmark .Source: Trend in International Mathematics and Science Studies (TIMSS) 2011 International Results in Mathematics
Catatan: Nilai Rata-rata Siswa Indonesia untuk TIMSS-Matematika : 386 (2011) dan 397 (2007) 24
PIRLS 2011 International Benchmarks of Reading Assignment (Kelas 4)
Refleksi Hasil PIRLS 2011: Perspektif Internasional
Countries are ranked in descending order according to the percentage of students reaching the Advanced International Benchmark .Source: Progress in International Reading and Literacy Studies (PIRLS) 2011 International Results in Reading.
Catatan: Nilai Rata-rata Siswa Indonesia untuk PIRLS : 431 (2011) dan 410 (2006) 25
Shanghai-China
Singapore
Chinese Taipei
Hong Kong-ChinaKore
aJapan
Thailand
Indonesia0%
10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
Refleksi dari Hasil PISA 2009
Singapore
Shanghai-China
Japan
Hong Kong-ChinaKore
a
Chinese Taipei
Thailand
Indonesia0%
10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
Level 6Level 5Level 4Level 3Level 2Level 1Below Level 1
Singapore
Shanghai-China
Japan
Hong Kong-ChinaKore
a
Chinese Taipei
Thailand
Indonesia0%
20%
40%
60%
80%
100%Level 6
Level 5
Level 4
Level 3
Level 2
Level 1b
Level 1a
Below Level 1
Hampir semua siswa Indonesia hanya menguasai pelajaran sampai level 3 saja,
sementara negara lain banyak yang sampai level 4, 5, bahkan 6. Dengan keyakinan bahwa semua manusia diciptakan sama, interpretasi dari hasil ini hanya satu, yaitu: yang kita ajarkan berbeda
dengan tuntutan zaman penyesuaian kurikulum
Matematika IPA
Bahasa
26
o Total waktu pembelajaran yang diakokasikan oleh banyak guru untuk beberapa mata pelajaran di SD, SMP, dan SMA lebih kecil daripada total waktu pembelajaran yang ditetapkan menurut Standar Isi.
o Guru mengalami kesulitan dalam melaksanakan KTSP waktu yang dialokasikan dalam Standar Isi tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya.
1 Perbandingan alokasi waktu yang digunakan oleh guru dan waktu yang digunakan dalam Standar Isi
27
Hasil Evaluasi KTSP oleh Puskurbuk (2010)
Banyak kompetensi yang perumusannya terlalu kompleks, sehingga sulit dipahami guru, dan sulit dijabarkan ke dalam indikator capaian, pembelajaran, dan penilaian.
2 Kesulitan berkaitan dengan Kompetensi
28
Memperhatikan tingkat kesulitan dalam pelaksanaan KTSP diperlukan perumusan kompetensi yang:o lebih mudah dipahami oleh guru, o sesuai dengan tingkat perkembangan siswa
Umumnya kompetensi dasar yang bermasalah adalah kompetensi yang membutuhkan daya nalar dan tingkat analisis yang tinggi yang berhubungan dengan pemecahan masalah, serta yang berkaitan dengan aplikasi/penerapan dalam kehidupan sehari-hari.
3 Kesimpulan
Informasi (tersedia dimana saja, kapan saja)
Komputasi (lebih cepat memakai mesin)
Otomasi (menjangkau segala pekerjaan rutin)
Komunikasi (dari mana saja, ke mana saja)
Pembelajaran diarahkan untuk mendorong peserta didik mencari tahu dari berbagai sumber
observasi, bukan diberi tahu
Pembelajaran diarahkan untuk mampu merumuskan masalah [menanya], bukan hanya
menyelesaikan masalah [menjawab]
Pembelajaran diarahkan untuk melatih berfikir analitis [pengambilan keputusan] bukan berfikir
mekanistis [rutin]
Pembelajaran menekankan pentingnya kerjasama dan kolaborasi dalam menyelesaikan
masalah
Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21Model PembelajaranCiri Abad 21
29
Pembelajaran dan Inovasi• Kreatif dan inovasi• Berfikir kritis menyelesaikan masalah• Komunikasi dan kolaborasi
Informasi, Media and Teknologi• Melek informasi• Melek Media• Melek TIK
Kehidupan dan Karir• Fleksibel dan adaptif• Berinisiatif dan mandiri• Keterampilan sosial dan budaya• Produktif dan akuntabel• Kepemimpinan&tanggung jawab
Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008
Kerangka Kompetensi Abad 21
Kerangka ini menunjukkan bahwa berpengetahuan [melalui core
subjects] saja tidak cukup, harus dilengkapi:
- Berkemampuan kreatif - kritis- Berkarakter kuat [bertanggung
jawab, sosial, toleran, produktif, adaptif,...]
Disamping itu didukung dengan kemampuan memanfaatkan
informasi dan berkomunikasiPartnership: Perusahaan, Asosiasi Pendidikan, Yayasan,... 30
Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008
Kerangka Kompetensi Abad 21
•Mendukung Keseimbangan penilaian: tes satandar serta penilaian normatif dan sumatif
•Menekankan pada pemanfaatan umpan balik berdasarkan kinerja peserta didik
•Membolehkan pengembangan portofolio siswa
•Menciptakan latihan pembe-lajaran, dukungan SDM dan infrastruktur
•Memungkinkan pendidik untuk berkolaborasi, berbagi pengala-man dan integrasinya di kelas
•Memungkinkan peserta didik untuk belajar yang relevan dengan konteks dunia
•Mendukung perluasan keterlibatan komunitas dalam pembelajaran, baik langsung maupun online
Perlunya mempersiapkan proses penilaian yang tidak hanya tes saja, tetapi dilengkapi dengan penilaian lain
termasuk portofolio siswa. Disamping itu dierlukan dukungan lingkungan pendidikan yang memadai
31
Lingkup Utama Perubahan Kurikulum 2013
3
32
6 9 120 SD SMP
Wajar Dikdas 9 Tahun
SM
PMU
+ 4-6 jam/m
inggu
Lama Tingga
l di S
ekolah
Efektivitas Pembelajaran(Kurikulum,
Guru, ....)
Mulai 2013Periode 1994-2012
Pembelajaran siswa aktif berbasis kompetensi
Strategi Peningkatan Capaian Pendidikan
33
Kurikulum 2013 Untuk Peningkatan Efektivitas Pembelajaran
Sistem Nilai:- Universal- Nasional
- Lokal
Efektivitas Pemahaman
Efektivitas Interaksi
Efektivitas Penyerapan
Transformasi Nilai
Iklim akademik, budaya sekolah/ kampus, ....
Pembelajaran yang mengedepankan pengalaman personal melalui Mengamati (menyimak, melihat, membaca, mendengar), Menanya, Menalar, Mencoba, Mengkomunikasikan, ....
Manajemen dan Kepemimpinan
Penilaian pada kemampuan proses, nilai dan pengetahuan, serta kemampuan menilai sendiri
Kesinambungan Pembelajaran secara horisontal dan vertikal
34
Rasionalitas Penambahan Jam Pelajaran
35
No Rasionalitas1 Perubahan proses pembelajaran [dari siswa diberi tahu menjadi
siswa mencari tahu] dan proses penilaian [dari berfokus pada pengetahuan melalui penilaian output menjadi berbasis kemampuan melalui penilaian proses dan output] memerlukan penambahan jam pelajaran
2 Kecenderungan akhir-akhir ini banyak negara menambah jam pelajaran [KIPP (Knowledge Is Power Program) dan MELT (Massachusetts Extended Learning Time) di AS, Korea Selatan]
3 Perbandingan dengan negara-negara lain menunjukkan jam pelajaran di Indonesia relatif lebih singkat
4 Walaupun pembelajaran tatap muka di Finlandia relatif singkat, tetapi didukung dengan pembelajaran tutorial
ChileIs
rael
Netherla
nds
Spain
France
Irela
nd
Portugal
Icela
nd
Turkey
Austria
Japan
Germ
any
Norway
Hungary
Sweden2
Czech
Republic
1
Russia
n Federa
tion
Estonia
0
1 000
2 000
3 000
4 000
5 000
6 000
7 000
8 000
9 000
10 000Ages 12 to 14Ages 9 to 11Ages 7 to 8
To
tal n
um
be
r o
f in
ten
de
d in
stru
ctio
n h
ou
rs
1. Minimum number of hours per year.2. Estimated because breakdown by age is not available.3. "Ages 12-14" covers ages 12-13 only.Countries are ranked in descending order of the total number of intended instruction hours.Source: OECD. Table D1.1. See Annex 3 for notes (www.oecd.org/edu/eag2012).
= 15%
36
Jumlah Jam Belajar di Sekolah Negeri untuk Usia 7-14 Tahun
Tema Pengembangan Kurikulum 2013
4
37
Peran Pendidikan dan Kebudayaan Pe
ndid
ikan
Bang
sa y
ang
Cerd
as
Intelektual
Spiritual
Sosial
Kinestesis
Produktif
Inovatif
Bang
sa y
ang
Kola
bora
tif-K
ompe
titif
Bang
sa B
erpe
nget
ahua
n da
n Be
rbud
aya
Bang
sa y
ang
Bera
dab
Kebu
daya
an
Kultural Afektif38
Kreatif
Tema Pengembangan Kurikulum 2013Kurikulum yang dapat menghasilkan insan indonesia yang:
Produktif, Kreatif, Inovatif, Afektif melalui penguatan
Sikap, Keterampilan, dan Pengetahuan yang terintegrasi
39
Posisi Kurikulum 2013
ProduktifKreatifInovatifAfektif
40
41
Proses Pembelajaran yang Mendukung KreativitasDyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Bus. Review:• 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui
pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik.• Kebalikannya berlaku untuk kemampuan intelijensia yaitu: 1/3 dari
pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik.• Kemampuan kreativitas diperoleh melalui:
- Observing [mengamati]- Questioning [menanya]- Associating [menalar]- Experimenting [mencoba] - Networking [Membentuk jejaring]
Personal
Inter-personal
Perlunya merumuskan kurikulum yang mengedepankan pengalaman personal melalui proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba [observation based learning] untuk meningkatkan kreativitas peserta didik. Disamping itu, dibiasakan bagi peserta didik untuk
bekerja dalam jejaringan melalui collaborative learning41
Keliling persegi panjang ini = ....
4
61. -Hanya ada satu jawaban-Hafalan rumus-Mekanistis-Tidak terlihat prosesnya-Kebenaran dilihat dari jawaban-Pemahaman hanya biner, bukan spektrum
Hitung keliling persegi panjang ini dengan jawaban terstruktur
4
62. -Banyak cara menjawab-Algoritmis-Terlihat prosesnya-Kebenaran dilihat dari cara berfikirnya, bukan jawabannya
-Dapat diukur spektrum pemahamannya
1. Diketahui: -panjang = 6-Lebar = 42. Ditanya:-Keliling3. Rumus yang digunakan:- Keliling = (panjang + lebar) x 2
4. Penyelesaian:Keliling = (6 + 4 ) x 2
= 10 x 2= 20
5. Jawab: 20
Mudah untuk Membuat Anak Berpikir Sistematis dan Kreatif
42
3. 20
a. Persegi panjang yang dapat dibentuk dari kawat ini adalah....
-Banyak jawaban-Paham konsep persegi panjang-Kreatif, bahkan ada yang nyeleneh
b. Bandingkan luas persegi panjang yang dibuat dan cari yang luasnya terbesar dan yang bentuknya beda tetapi luasnya sama
-Banyak jawaban-Paham konsep luas-Kreatif, bahkan ada yang nyeleneh-Mengamati perilaku observation based learning-Mencoba -Menyimpulkan discovery learning
c. Apa bisa dipakai membuat ini -Mengerjakan tanpa menghitung, dengan informasi kurang lengkap
-Menalar / asosiasi-Menyimpulkan discovery learning
64
d. Apa bisa dipakai membuat ini -Mengerjakan tanpa menghitung, dengan informasi kurang lengkap
-Menalar / asosiasi-Menyimpulkan
6
4
Mudah untuk Membuat Anak Berpikir Sistematis dan Kreatif
43
44
Proses Penilaian yang Mendukung Kreativitas
Sharp, C. 2004. Developing young children’s creativity: what can we learn from research?:Guru dapat membuat peserta didik berani berperilaku kreatif melalui:
• tugas yang tidak hanya memiliki satu jawaban tertentu yang benar [banyak/semua jawaban benar],
• mentolerir jawaban yang nyeleneh, • menekankan pada proses bukan hanya hasil saja, • memberanikan peserta didik untuk mencoba, untuk menentukan sendiri yang kurang
jelas/lengkap informasinya, untuk memiliki interpretasi sendiri terkait dengan pengetahuan atau kejadian yang diamatinya
• memberikan keseimbangan antara yang terstruktur dan yang spontan/ekspresif
Perlunya merumuskan kurikulum yang mencakup standar penilaian yang mencakup pertanyaan yang tidak memiliki jawaban tunggal, memberi nilai bagi jawaban nyeleneh, menilai proses pengerjaannya bukan hanya hasilnya, penilaian spontanitas/ekspresif, dll
44
45
Membentuk Kemampuan Pikir Order Tinggi Sejak DiniCenter on the Developing Child, Harvard University [2011]. Building the Brain ‘ATC’ System: How Early Experiences Shape the Development of Executive Function.• Arsitektur otak dibentuk berdasarkan lapisan-lapisan yang berisi jaringan-jaringan
neuron yang terkait satu sama lain• Jejaringan tersebut terbentuk mulai masih anak-anak, walaupun masih berkembang
sampai umur 30 tahun tetapi penambahannya tidak secepat pada saat anak-anak• Kompleksitas jaringan tersebut menentukan tingkat kemampuan berfikir seseorang
[low order of thinking skills untuk pekerjaan rutin sampai high order of thinking skills untuk pekerjaan pengambilan keputusan eksekutif ]
• Untuk itu diperlukan sistem pembelajaran yang dapat membangun kemampuan high order thinking skill tersebut [melalui mencari tahu bukan diberi tahu] sejak dini melalui pemberian kebebasan untuk menentukan apa yang harus dilakukan
Perlunya merumuskan kurikulum yang mengedepankan proses mengamati, menanya, menalar, menyimpulkan sampai memutuskan sehingga peserta didik sejak kecil sudah
terlatih dalam berfikir tingkat tinggi yang nantinya diperlukan untuk pengambilan keputusan 45
Pembelajaran
Peran Kurikulum sebagai Integrator Sistem Nilai, Pengetahuan dan Keterampilan
Sistem Nilai
Kompetensi:- Sikap
- keterampilan- Pengetahuan
Peng
etah
uan
&
Kete
ram
pila
nAktualisasi
(Action)Internalisasi (Reflection)
Watak/Perilaku Individu
Kurikulum
PTK dan dukungan lain: SarPras,...
-Produktif-Inovatif-Peduli-...
Watak/Perilaku Kolektif
46
Perubahan Utama Pada Kurikulum 2013
5
47
Elemen Perubahan pada Kurikulum 2013
Elemen Perubahan
48
Elemen PerubahanElemen Deskripsi
SD SMP SMA SMKKompetensi Lulusan
• Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan
Kedudukan mata pelajaran(ISI)
• Kompetensi yang semula diturunkan dari matapelajaran berubah menjadi matapelajaran dikembangkan dari kompetensi.
Pendekatan (ISI)
Kompetensi dikembangkan melalui:• Tematik Integratif
dalam semua mata pelajaran
• Mata pelajaran
• Mata pelajaran wajib dan pilihan
• Mata Pelajaran wajib, pilihan, dan vokasi
49
Elemen PerubahanElemen
DeskripsiSD SMP SMA SMK
Struktur Kurikulum (Mata pelajaran dan alokasi waktu)(ISI)
• Holistik dan integratif berfokus pada alam, sosial, dan budaya)
• Pembelajaran dilaksanakan dengan pendekatan sains
• Jumlah matapelajaran dari 10 menjadi 6
• Jumlah jam bertambah 4 JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran
• TIK menjadi media semua matapelajaran
• Pengembangan diri terintegrasi pada setiap matapelajaran dan ekstrakurikuler
• Jumlah matapelajaran dari 12 menjadi 10
• Jumlah jam bertambah 6 JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran
• Perubahan sistem: ada matapelajaran wajib dan ada matapelajaran pilihan
• Terjadi pengurangan matapelajaran yang harus diikuti siswa
• Jumlah jam bertambah 2 JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran
• Penyesuaian jenis keahlian berdasarkan spektrum kebutuhan saat ini
• Penyeragaman mata pelajaran dasar umum
• Produktif disesuaikan dengan tren perkembangan Industri
• Pengelompokkan mata pelajarn produktif sehingga tidak terlau rinci pembagiannya
5050
Elemen PerubahanElemen
DeskripsiSD SMP SMA SMK
Proses pembelajaran
• Standar Proses yang semula terfokus pada Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi dilengkapi dengan Mengamati, Menanya, Mengolah, Menalar, Menyajikan, Menyimpulkan, dan Mencipta.
• Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan masyarakat
• Guru bukan satu-satunya sumber belajar.• Sikap tidak hanya diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan
• Tematik dan terpadu
• IPA dan IPS masing-masing diajarkan secara terpadu
• Adanya mata pelajaran wajib dan pilihan sesuai dengan bakat dan minatnya
• Kompetensi keterampilan yang sesuai dengan standar industri
51
ElemenDeskripsi
SD SMP SMA SMK
Penilaian hasil belajar
• Penilaian berbasis kompetensi• Pergeseran dari penilain melalui tes [mengukur kompetensi pengetahuan
berdasarkan hasil saja], menuju penilaian otentik [mengukur kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil]
• Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil belajar didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal)
• Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti dan SKL • Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama
penilaian Ekstrakurikuler • Pramuka (wajib)
• UKS• PMR• Bahasa Inggris
• Pramuka (wajib)• OSIS• UKS• PMR• Dll• Perlunya ekstra kurikuler partisipasi aktif siswa dalam
permasalahan kemasyarakatan (menjadi bagian dari pramuka)
Elemen Perubahan
52
Rumusan SKL pada Kurikulum 2013
6
53
Ruang Lingkup SKL
Dunia (Peradaban) Global
Negara
Sosial-Ekonomi-Budaya
Sat PendidikanKe
luar
ga
Peserta Didik
Faktual
Konseptual
Prosedural
Meta-kognitif
SD
SMP
SMA/K
PT
SDSMPSMA/KPT 54
DOMAIN Elemen SD SMP SMA-SMK
SIKAP
Proses Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan
Individu BERIMAN, BERAKHLAK MULIA (JUJUR, DISIPLIN, TANGGUNG JAWAB, PEDULI, SANTUN), RASA INGIN TAHU, ESTETIKA, PERCAYA DIRI, MOTIVASI INTERNAL
Sosial TOLERANSI, GOTONG ROYONG, KERJASAMA, DAN MUSYAWARAH
Alam POLA HIDUP SEHAT, RAMAH LINGKUNGAN, PATRIOTIK, DAN CINTA PERDAMAIAN
KETERAMPILANProses Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji + Menalar + Mencipta
Abstrak MEMBACA, MENULIS, MENGHITUNG, MENGGAMBAR, MENGARANG
Konkret MENGGUNAKAN, MENGURAI, MERANGKAI, MEMODIFIKASI, MEMBUAT, MENCIPTA
PENGETAHUANProses Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi
Obyek ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, DAN BUDAYA
Subyek MANUSIA, BANGSA, NEGARA, TANAH AIR, DAN DUNIA
Gradasi antar Satuan Pendidikan memperhatikan;1. Perkembangan psikologis anak2. Lingkup dan kedalaman materi3. Kesinambungan4. Fungsi satuan pendidikan5. Lingkungan
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) - RINCI
55
Kompetensi Inti pada Kurikulum 2013
7
56
Prosedur Penyusunan Kompetensi Inti dan Dasar
SK-KD Lama Mapel per kelas
Standar Kompetensi Lulusan Baru
• Mempertahankan SK KD lama yang sesuai dengan SKL Baru
• Merevisi SK KD lama disesuaikan dengan SKL Baru
• Menyusun SK KD Baru
Evaluasi
Sumber Kompetensi [Mapel per kelas]
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar Baru
57
Standar Kompetensi Lulusan SD Kompetensi Inti Kelas I SD
Memiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, mengamalkan] perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam , di sekitar rumah, sekolah, dan tempat bermain
Menerima dan menjalankan ajaran agama dan kepercayaan yang dianutnya.
Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, mencipta] kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang ditugaskan kepadanya.
Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
Memiliki [melalui mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi] pengetahuan faktual dan konseptual dalam ilmu pengetahuan, teknologi,seni, budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain
Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah
58
SKL dan Kompetensi Inti Kelas I SD
IV (K)
Menyajikan pengetahuan faktual dalam:
• Bahasa yg jelas dan logis• Karya yg estetis• Gerakan yang sehat• Tindakan akhlak mulia
+ secara sistematis + pengetahuan konseptual+ secara kritis
III (P)Memahami pengetahuan
faktualMengamati & MenanyaDi rumah dan sekolah
+ tempat bermain+ konseptual+ Mencoba
II (S)Jujur, disiplin, tanggung jawab,
santun, peduli, percaya diri(keluarga, teman, guru)
(+tetangga) (+ cinta tanah air)
I (S) Menerima dan menjalankan ajaran agamanya + menghargai
I II III IV V VIKIKelas
Tabel Peningkatan Kompetensi Inti Kelas I-VI SD
Penguatan Penguatan
Penguatan Penguatan
Penguatan Penguatan
59
S: Sikap (I: Sikap Spiritual, II: Sikap Sosial), P: Pengetahuan, K: Keterampilan
Contoh Perumusan Kompetensi Dasar dari Kompetensi Inti Untuk PPKN Kelas I SD
60
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar lama Rumusan Kompetensi Dasar Usulan1. Menerima dan
menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
1. Menjelaskan perbedaan jenis kelamin, agama, dan suku bangsa
2. Memberikan contoh hidup rukun melalui kegiatan di rumah dan di sekolah
3. Menerapkan hidup rukun di rumah dan di sekolah
4. Menjelaskan pentingnya tata tertib di rumah dan di sekolah
5. Melaksanakan tata tertib di rumah dan di sekolah
6. Menjelaskan hak anak untuk bermain, belajar dengan gembira dan didengar pendapatnya
7. Melaksanakan hak anak di rumah dan di sekolah
8. Mengikuti tata tertib di rumah dan di sekolah
9. Melaksanakan aturan yang berlaku di masyarakat
1. Menerima keberagaman karakteristik individu (agama, suku, fisik, psikis) sebagai anugerah Tuhan
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
1. Menunjukkan perilaku baik (jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli/kasih sayang, dan percaya diri) dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru, sebagai perwujudan nilai dan moral Pancasila.
2. Memiliki sikap dan perilaku patuh pada tata tertib dan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan sekolah.
3. Memiliki sikap toleran terhadap keberagaman karakteristik individu (agama, suku, fisik, psikis) di rumah dan sekolah.
4. Menunjukkan perilaku kebersamaan dalam keberagaman di rumah dan sekolah
Contoh Perumusan Kompetensi Dasar dari Kompetensi Inti Untuk PPKN Kelas I SD
61
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar lama Rumusan Kompetensi Dasar Usulan3. Memahami pengetahuan
faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah
1. Mengenali keberagaman karateristik individu melalui pengamatan di rumah dan sekolah
2. Mengetahui tata tertib dan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan sekolah
3. Mengetahui arti bersatu dalam keberagaman melalui pengamatan di rumah dan sekolah
4. Mengenal Pancasila dan simbol-simbol sila Pancasila dalam lambang negara “Garuda Pancasila” melalui lagu, gambar, dan/atau permainan
Contoh Perumusan Kompetensi Dasar dari Kompetensi Inti Untuk PPKN Kelas I SD
62
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar lama Rumusan Kompetensi Dasar Usulan
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
1.Menyajikan kebersamaan dalam keberagaman karakteristik individu di rumah dan sekolah melalui permainan
1.Menyajikan Pancasila dan simbol-simbol sila Pancasila melalui lagu, cerita, gambar, dan/atau permainan
Dampak Pengembangan Kurikulum 2013
8
63
No Entitas Pendidikan Perubahan Yang Diharapkan
1 Peserta Didik Lebih produktif, kreatif, inovatif, afektifLebih bergairah dan senang di sekolah dan belajar
2 Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Lebih bergairah dalam mengajarLebih mudah dalam memenuhi ketentuan 24 jam per minggu
3 Manajemen Satuan Pendidikan
Lebih mengedepankan layanan pembelajaran termasuk bimbingan dan penyuluhanAntisipasi atas semaraknya variasi kegiatan pembelajaran
4 Negara dan Bangsa
Meningkatkan reputasi internasional dalam bidang pendidkanMeningkatkan daya saing Berkembangnya Peradaban Bangsa
5 Masyarakat Umum
Memperoleh lulusan sekolah yang kompetenKebutuhan pendidikan dapat dipenuhi oleh sekolahDapat meningkatkan kesejahteraannya
Dampak Pengembangan Kurikulum 2013
64
Faktor Keberhasilan Implementasi Kurikulum 2013
9
65
Pese
rta
Did
ik
Lulu
san
yang
Ko
mpe
ten
Penguatan peran pemerintah dalam
pembinaan dan pengawasan
Penguatan manajemen dan budaya sekolah
Kesesuaian kompetensi PTK dengan kurikulum
dan buku teks
Faktor Keberhasilan Implementasi Kurikulum
66
Kurikulum
Ketersediaan buku sebagai bahan ajar dan sumber belajar yang mengintegrasikan standar
pembentuk kurikulum
Faktor Penentu
Faktor Pendukung
IKLIM DAN BUDAYA SEKOLAH
KURIKULUMSarana
Prasarana
Lulusan yang Kom
petenSistem Implementasi Kurikulum
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN
67
Peserta Didik
Strategi Implementasi Kurikulum 2013
10
68
A Kerangka Implementasi Kurikulum
B
D Penyiapan Guru
Uji Publik
C Penyiapan Buku
E Jadwal Induk
Kerangka Implementasi Kurikulum
A
69
Penataan Kurikulum Implementasi Kurikulum
Perangkat Kurikulum
Perangkat Pembelajaran dan Buku Teks
Implementasi Terbatas
Implementasi Meluas
Reflective Evaluation (Validitas Isi, Akseptabilitas. Aplikabilitas, Legalitas) melalui: diskusi internal Tim Inti, Tim Internal, Tim Pakar
Formative Evaluation Summative Evaluation
• Kerangka Dasar• Struktur
Kurikulum dan Beban Belajar
• Kompetensi (SKL, KI, SKMP/K, KDMP)
Implementasi Terbatas Penilaian menyeluruh terhadap pelaksanaan kurikulum baru secara nasional
Juni 2013Des 2012 Juni 2016
Kerangka Implementasi Kurikulum
pelatihan guru dan tenaga kependidikan
Alternatif :1. Dipilih beberapa kelas (I, IV, VII, X) untuk seluruh sekolah2. Dipilih beberapa kelas (I, IV, VII, X) untuk beberapa sekolah
• Buku Babon Guru (Silabus, Panduan Pembelajaran dan Penilaian Mata Pelajaran)
• Buku Teks Pelajaran
Mar 2013
Uji Publik dan Sosialisasi
70
No Jenjang Satuan
Kelas Tahun2013 2014 2015
1 SD IIIIIIIVVVI
2 SMP VIIVIIIIX
3 SMA/SMK XXIXII
Jadwal Implementasi
71
Perkembangan Penyiapan Kurikulum (status: 12 Desember 2012)
72
NO. KEGIATAN SD SMP SMA SMK
1 Standar Kompetensi Lulusan
2 Struktur Kurikulum
3 Kompetensi Inti
4 Kompetensi Dasar
Catatan:= Pencapaian = 100% = Pencapaian 76-<100% = Pencapaian 51-75%
Keterangan:
Dokumen kurikulum direncanakan selesai pada akhir Desember 2012
72
Uji Publik
B
73
Jadwal Uji Publik(29 November – 23 Desember 2012)
A. Dialog Tatap MukaI. Tingkat Nasional
a) Jakarta b) Yogyakarta c) Medand) Makassare) Denpasar
II. Tingkat Daerah (33 Provinsi)
B. Dialog Virtualhttp://kurikulum2013.kemdikbud.go.id
C. Tertulis (bahan dikirim ke perguruan tinggi dan lembaga kemasyarakatan pemerhati pendidikan)
74
Pelaksanaan Uji Publik
Nov
• Denpasar• Surabaya
Palembang
Jakarta (awal)
• Medan• Jambi• Bengkulu
• Serang• Makassar• Tanjung Pinang• Padang
Banda Aceh
Yogyakarta
29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Mataram• Banjarmasin• Samarinda• Kendari• Palu• Jayapura
• Gorontalo• Manado• Ternate• Ambon• Manokwari
• Bandar Lampung• Pangkal Pinang• Pekanbaru• Bandung
• Semarang• Kupang• Pontianak• Palangkaraya• Mamuju
Desember
Akhir
75
Sudah selesaiSedangBelum
Komentar PublikMelalui Tatap Muka
LokasiYang
diundangYang Hadir
LokasiYang
diundangYang Hadir
Jakarta 350 332 Bengkulu 218 218Yogyakarta 360 360 Denpasar 317 317Palembang 180 180 Surabaya 252 400Mataram 218 263 Serang 390 290Banda Aceh 252 254 Makassar 317 254Medan 317 317 Tanjung Pinang 254 254Jambi 208 218 Padang 252 263Profil yang hadir:Kepala Dinas Pendidikan Provinsi/Kab/Kota, Kopertis, Dewan Pendidikan, Anggota DPRD, Kepala Sekolah, Guru, Pengawas, Pemerhati Pendidikan, LSM dan Wartawan.Total yang diundang: 3.885 Orang Total yang hadir: 3.920 Orang
76
Masukan dan Komentar Publik
77
Status : Senin, 10 Desember 2012; 15.00 WIB *)Pengguna Aktif : 6.172Berkomentar : 3.132
Melalui On-Line
Profil yang berkomentar:Sebagian besar guru dan masyarakat umum.Beberapa pengamat pendidikan juga memberikan komentar.
Subtansi Komentar:Diklasifikasikan ke dalam 5 isu pokok: 1) Struktur Kurikulum; 2) Penambahan Jam Pelajaran; 3) Proses Pembelajaran; 4) Standar Penilaian; 5) Implementasi
*) Per tanggal 13 Desember 2012 Pukul 14.15 tercatat: Pengguna Aktif: 7.812 dan Berkomentar: 4.021
7878
79
79
Distribusi Persentase Komentar Menurut Provinsi
MalutPapua
MalukuGorontalo
Papua BaratBangka Belitung
KaltengNTT
SulbarJambiSultraKalsel
SultengNAD
KepriSulut
KaltimBengkulu
KalbarRiau
SumselSumut
NTBBali
LampungSulsel
SumbarBanten
DIYDKI JakartaJawa Barat
Jawa TimurJawa tengah
0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00
0.030.030.13
0.160.160.260.260.290.290.350.420.450.45
0.51
0.540.57
0.830.99
1.251.311.311.371.47
1.501.79
2.302.55
3.357.89
11.8113.28
16.5725.54
N= 3.132
80(%)
Guru
Masy
arakat umum
Lain-la
inDose
nPNS
Dinas Pendidikan
LSM
Politikus
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.0068.71
21.30
4.02 2.78 2.36 0.51 0.26 0.06
N= 3.132
Distribusi Persentase Komentar Menurut Profesi
81
(%)
A UMUM
B KHUSUS
82
Analisis Masukan Publik
1 Struktur Kurikulum
2
4 Standar Penilaian
Penambahan Jam Pelajaran
5 Implementasi
3 Proses Pembelajaran
o Mayoritas publik mendukung Kurikulum 2013o Masukan dan kritik pada umumnya berkisar pada
persoalan implementasi terutama yang berkaitan dengan kesiapan guru.
o Terdapat kesalahan dalam mempersepsikan antara hilangnya dan substansi mata pelajaran IPA dan IPS untuk SD, serta TIK untuk SMP dan SMA/SMK. Substansi IPA, IPS dan TIK tetap diberikan dalam Kurikulum 2013.
A UMUM
83
o Publik mendukung pembelajaran tematik integratif di SD.o Terkait dengan Struktur Kurikulum SD, pada umumnya setuju
dengan pengintegrasian IPA-IPS mulai dari kelas I–VI, namun ada juga yang mengusulkan pemisahan mata pelajaran tersebut pada Kelas IV-VI.
o Publik mendukung dihilangkannya sistem penjurusan di SMA.
1 Struktur Kurikulum
84
B KHUSUS
o Pada umumnya publik tidak mempermasalah kan penambahan jam pelajaran.
2 Penambahan Jam Pelajaran
o Publik mendukung proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan ilmiah (Scientific Approach), yang mencakup mengamati, menanya, mengasosiasi, mencoba dan mengomunikasikan.
3 Proses Pembelajaran
85
o Publik mendukung penilaian berdasarkan proses dan hasil pembelajaran.
o Publik mendukung penilaian yang bersifat menyeluruh mencakup kognitif, afektif dan psikomotor.
o Perlu peninjauan penyelenggaraan UN untuk SD jika Kurikulum 2013 dilaksanakan.
4 Standar Penilaian
86
o Publik cenderung mengusulkan Kurikulum 2013 dilaksanakan secara bertahap.
o Banyak yang berpendapat bahwa keberhasilan pelaksanaan Kurikulum 2013 sangat ditentukan oleh kesiapan guru di lapangan.
o Perlu adanya sosialisasi dan komunikasi yang lebih intensif dengan para pemangku kepentingan khususnya di tingkat satuan pendidikan.
5 Implementasi
Isu Pokok SetujuTidak setuju
Tidak berpendapat
Landasan Pemikiran
75,76 3,77 20,47
Struktur Kurikulum
58,57 6,50 34,93
Penambahan Jam Pelajaran
74,82 13,86 11,32
Standar Penilaian 85,08 4,07 10,85
Implementasi 68,76 4,82 26,42
Hasil Uji Publik Tatap Muka
Catatan: Responden Uji Publik di Medan, Palembang dan Mataram
(Dalam Persen)
87
Penyiapan Buku
C
88
Alur Penyusunan Silabus
SKL KI KD Silabus
SKL : Standar Kompetensi LulusanKI : Kompetensi IntiKD: Kompetensi Dasar
89
Proses Pembelajaran
Proses Penilaian
SD, SMP, SMA/SMK SD, SMP, SMA/SMK
: SD dan SMP
: SMA
: SMK
Penyiapan Naskah Buku
Silabus
Tema (SD)
Materi Buku (SMP, SMA/SMK)
NaskahBuku
90
Penyiapan Guru
D
91
PEREKRUTAN PESERTA
PELATIHAN TINGKAT
NASIONAL
MASTER TEACHER
DIKLAT GURU DI KELOMPOK KERJA (KECAMATAN, KAB/KOTA)
Layanan konsultasi Online, VCD Pembelajaran Tematik, Penilaian Menyeluruh
Evaluasi peserta Diklat Penjaminan Mutu Diklat Kurikulum
Desember 2012 Januari 2013
Februari - Maret Februari - April Maret - Juni
Alur Diklat Kurikulum 2013
92
Peserta Diklat
Guru SD (Kelas I dan IV) 762,6 ribu 1 Pengawas Sekolah2 Kepala Sekolah
3 Guru Kelas (Kelas I dan IV) 4 Pendidikan Agama 5 Pend. Jasmani, OR & Kes.
Guru SMP (Kelas VII) 401,5 ribu1 Kepala Sekolah2 Pendidikan Agama 3 PPKn 4 Bahasa Indonesia 5 Matematika 6 Ilmu Pengetahuan Alam 7 Ilmu Pengetahuan Sosial 8 Bahasa Inggris 9 Seni Budaya
10 Pend. Jasmani, OR & Kes. 11 Prakarya
Guru SMA/SMK (Kelas X) 406.8 ribu 1 Kepala Sekolah2 Pendidikan Agama 3 PPKn 4 Bahasa Indonesia 5 Bahasa Inggris 6 Matematika 7 Fisika 8 Biologi 9 Kimia
10 Sejarah 11 Geografi 12 Ekonomi 13 Sosiologi 14 Sastra Indonesia 15 Antropologi 16 Seni Budaya 17 Pend. Jasmani, OR & Kes. 18 Teknologi Informasi dan Komunikasi 19 Keterampilan/Bahasa Asing
Sasaran akhir diklat adalah guru SD kelas I dan IV, Guru SMP kelas VII, dan Guru SMA/SMK kelas X.
Catatan: Jumlah sasaran akan dioptimasi sesuai dengan prioritas 93
Strategi Pelatihan PTK
TIM PENGEMBANG KURIKULUM
MASTER TEACHER
GURU
PELATIHUnsur Dinas Pendidikan, Dosen, Widyaiswara, Guru Inti Nasional,
Pengawas dan Kepala Sekolah berprestasi
Guru Inti, Pengawas, Kepala Sekolah
Guru kelas, guru mata pelajaran, SD, SMP, SMA, SMK
94
Materi dan Bahan Diklat
• Informasi Kurikulum 2013• Standar Kompetensi Lulusan (SKL)• Kompetensi Inti (KI)• Kompetensi Dasar (KD)• Buku Pegangan Guru• Buku Pelajaran • Metodologi Mengajar• Evaluasi Pembelajaran• Pre-test dan Post-test
95
Jadwal Induk
E
96
Mar 2013Feb 2013Jan 2012Des 2012 Juni 2013
Jadwal Induk Implementasi Kurikulum
97
Juli 2013Mei 2013April 2013
IMPLEM
ENTASI
KURIKU
LUM
Proses Lelang/PengadaanPenulisan Buku
Guru TerlatihPelatihan Guru
Buku Tersedia
Persiapan Pelatihan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 42 3 4
Pelatihan Tingkat Nasional
dan Pelatihan Master
Pelatihan Nasional
Terima Kasih
98