RANQANUN_ACEH Pengembangan Investasi

download RANQANUN_ACEH Pengembangan Investasi

of 14

Transcript of RANQANUN_ACEH Pengembangan Investasi

  • 7/29/2019 RANQANUN_ACEH Pengembangan Investasi

    1/14

    QANUN ACEH

    NOMOR .. TAHUN 2010

    TENTANGPEMBENTUKAN PT PENGEMBANGAN INVESTASI ACEH

    BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIMDENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

    GUBERNUR ACEH,

    Menimbang : a.Bahwa dalam rangka mewujudkan Visi Aceh 2017 danmenghadapi perkembangan ekonomi global, maka dipandangperlu membentuk Induk Perusahaan (Holding Company) BadanUsaha Milik Aceh berupa Perseroan Terbatas (PT)

    Pengembangan Investasi Aceh sebagai wadah untuk menciptakandan mendorong Badan Usaha Milik Aceh, baik yang sudahdidirikan maupun yang akan didirikan oleh Pemerintah Aceh;

    b.Bahwa Perusahaan Perseroan Terbatas (PT) yang akan didirikantersebut bertujuan untuk melakukan pembinaan terhadap BadanUsaha Milik Aceh yang berorientasi bisnis, mandiri danmempunyai daya saing tinggi di tingkat nasional dan Internasional,menjadi perusahaan handal, bersih, transparan dan menjujungtinggi prinsip Good Corparate Governance, menciptakan lapangankerja untuk seluruh masyarakat Aceh, menjadi BUMA sebagai

    lokomatif pembangunan di Aceh dan melakukan kerjasamadengan BUMA Pemerintah kabupaten/kota untuk meningkatkantaraf hidup masyarakat dan menciptakan perusahaan berskalanasional dan regional;

    c.Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud padahuruf a dan b di atas, perlu membentuk Qanun Aceh tentangPembentukan PT Pengembangan Investasi Aceh.

    Mengingat :

    1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1956 tentang PembentukanDaerah Otonomi Propinsi Atjeh dan Perubahan PeraturanPembentukan Propinsi Sumatera Utara (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1956 Nomor 64, Tambahan LembaranNegara Nomor 1103);

    2. Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 5 Tahun 1962Tentang Perusahaan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1962 Nomor 10, Tambahan Lembaran NegaraNomor 2387);

    3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan

    Pemerintahan Yang Bersih dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi, danNepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3851);

    4. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1999 tentang PenyelenggaraanKeistimewaan Propinsi Daerah Istimewa Aceh (Lembaran Negara

  • 7/29/2019 RANQANUN_ACEH Pengembangan Investasi

    2/14

    - 2 -

    Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 172, TambahanLembaran Negara Nomor 3893);

    5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang PembentukanPeraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran NegaraNomor 4389);

    6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang PememerintahanDaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437), sebagaimanatelah beberapa kali diubah dengan Undang-Undang nomor 12Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-UndangNomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

    7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang PerimbanganKeuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran

    Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, TambahanLembaran Negara Nomor 4438);

    8. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang PerseroanTerbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4756);

    9. Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 11 Tahun 2006Tentang Pemerintah Aceh (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2006 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Nomor4633);

    Dengan Persetujuan Bersama

    DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ACEH

    dan

    GUBERNUR ACEH

    MEMUTUSKAN :

    Menetapkan : QANUN ACEH TENTANG PEMBENTUKAN PT PENGEMBANGANINVESTASI ACEH.

    BAB I

    KETENTUAN UMUM

    Pasal 1

    Dalam Qanun ini yang dimaksud dengan :

    1. Qanun Aceh adalah peraturan perundang-undangan sejenis peraturan daerahtingkat provinsi yang mengatur penyelenggaraan Pemerintahan dan kehidupanmasyarakat Aceh.

  • 7/29/2019 RANQANUN_ACEH Pengembangan Investasi

    3/14

    - 3 -

    2. Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) adalah Dewan Perwakilan Rakyat ditingkat Provinsi sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Aceh yang anggotanyadipilih melalui pemilihan umum.

    3. Daerah adalah Daerah Otonomi Aceh.

    4. Gubernur adalah Kepala Pemerintahan Aceh yang dipilih melalui suatu proses

    pemilihan secara demokratis berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia,jujur, dan adil.

    5. Pemerintah kabupaten/kota adalah penyelenggara urusan pemerintahan diKabupaten/Kota dan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/Kota sesuai denganfungsi dan wewenang masing-masing.

    6. Pemerintah Aceh adalah penyelenggara urusan pemerintahan di tingkat provinsibersama Dewan Perwakilan Rakyat Aceh sesuai dengan fungsi dan wewenangmasing-masing.

    7. Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh untuk selanjutnya disingkat denganAPBA

    8. PT. Pengembangan Investasi Aceh yang selanjutnya disingkat PT. PIA adalahBadan Usaha Milik Aceh.

    9. Anggaran Dasar adalah Anggaran Dasar Perseroan Terbatas PengembanganInvestasi Aceh.

    10. Perseroan Terbatas adalah Perseroan Terbatas Pengembangan Investasi Aceh.

    11. Perusahaan Induk (holding company) adalah perusahaan yang menjadiperusahaan utama yang membawahi beberapa perusahaan yang tergabung kedalam satu grup perusahaan.

    12. Anak-anak perusahaan adalah beberapa perusahan yang tergabung ke dalam

    satu grup perusahan utama.

    13. Rapat Umum Pemegang Saham selanjutnya disebut RUPS adalah Rapat UmumPemegang Saham Perseroan Terbatas Pengembangan Investasi Aceh sebagaiorgan perseroan yang merupakan wadah pemegang saham dalam mengambilkeputusan dan memegang kekuasaan tertinggi dalam perseroan.

    14. Stakeholders adalah kelompok atau individu yang dukungannya diperlukan demikesejahteraan dan kelangsungan hidup organisasi, dalam hal ini PemerintahAceh, DPRA, Pemegang Saham, Komisaris, Direksi, Karyawan, pelanggan danbahkan lingkungan.

    15. Komisaris adalah Komisaris Perseroan Terbatas Pengembangan Investasi Aceh.

    16. Direktur adalah Direktur Perseroan Terbatas Pengembangan Investasi Aceh.

    17. Pegawai adalah Pegawai Perseroan Terbatas Pengembangan Investasi Aceh.

    18. Perseroan adalah Perseroan Terbatas Pengembangan Investasi Aceh.

    19. Memberdayakan adalah mendorong orang lain agar lebih terlibat dalam prosespengambilan keputusan dan aktifitas yang mempengaruhi pekerjaan mereka.

    20. Ekonomi Rakyat adalah kegiatan ekonomi rakyat banyak, J ika dikaitkan dengankegiatan pertanian, maka yang dimaksud kegiatan ekonomi petani atau peternakatau nelayan kecil, petani gurem, petani tanpa tanah, nelayan tanpa perahu, dan

    sejenisnya dan bukan perkebunan atau peternak besar.21. Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan

    biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan dimasa-masa yang akan datang.

  • 7/29/2019 RANQANUN_ACEH Pengembangan Investasi

    4/14

    - 4 -

    BAB II

    PENDIRIAN

    Pasal 2

    (1) Berdasarkan Qanun ini Perusahaan Daerah Pembangunan Aceh (PDPA)diubah badan hukumnya dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi PerseroanTerbatas (PT) dengan nama PT Pengembangan Investasi Aceh sebagaiPerusahaan Induk (Holding Company).

    (2) Gubernur diberikan wewenang untuk melaksanakan pembentukan perseroansebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai peraturan perundang-undangan.

    BAB III

    VISI DAN MISI

    Pasal 3

    (1) Visi Perseroan adalah menjadi salah satu perusahaan milik daerah yang terbaik diIndonesia yang mampu memberikan nilai tambah ekonomi bagi para stakeholdersdan mampu tumbuh menjadi perusahaan kelas dunia.

    (2) Misi Perseroan adalah mengembangkan investasi pada sektor strategis yangberbasis sumberdaya lokal untuk pertumbuhan ekonomi Aceh.

    (3) Menjadi mitra bagi usaha rakyat dan para investor nasional maupun internasional.

    BAB IV

    MAKSUD DAN TUJ UAN

    Pasal 4

    (1) Maksud didirikannya Perseroan Terbatas sebagai Perusahaan Induk adalah untukmembentuk dan membina anak-anak perusahaan yang handal, bersih, transparandan menjunjung prinsip Good Corporate Governance dalam rangka membina,mengembangkan dan memberdayakan ekonomi rakyat Aceh secara professionalsebagai perwujudan Visi Aceh Tahun 2017.

    (2) Tujuan:

    a. sebagai perusahaan induk (holding company) bagi anak-anak perusahaan

    yang akan dibentuk oleh PT. Pengembangan Investasi Aceh;b. meningkatkan pendapatan asli daerah;

    c. meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan rakyat Aceh; dan

    d. sebagai mitra bagi investor dalam dan luar negeri.

    BAB V

    TEMPAT KEDUDUKAN DAN KEGIATAN USAHA

    Pasal 5

    Perseroan berkedudukan dan berkantor pusat di Banda Aceh dan dapat membukacabang atau perwakilan perusahaan di dalam atau di luar negeri atas keputusanDireksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

  • 7/29/2019 RANQANUN_ACEH Pengembangan Investasi

    5/14

    - 5 -

    Pasal 6

    (1) Ruang lingkup kegiatan Perseroan adalah sebagai berikut :

    a. Menumbuhkembangkan, usaha anak-anak perusahaan sesuai rencanastrategis bisnis masing-masing unit usaha, meliputi identifikasi peluang usaha,

    prioritas kegiatan usaha, strategi pengembangan usaha dan melakukanpenyertaan investasi maupun penyertaan aktiva lainnya pada perusahaanyang memiliki prospek yang baik;

    b. Mengoptimalkan struktur keuangan perseroan, meliputi struktur permodalan,strategi penggalangan, dan pengembangan alternatif pembiayaan ataupendanaan untuk seluruh kegiatan usaha perseroan secara ekonomis;

    c. Mempersiapkan berbagai peluang pengembangan usaha perseroan baikmelalui pendirian usaha baru, usaha patungan, pengambil alihan danpenggabungan usaha;

    d. Mencari sumber pendanaan melalui penyertaan modal pemerintah daerah,

    penyertaan pihak lainnya, pinjaman dari lembaga keuangan, penerbitan surathutang (obligasi) dan melalui penawaran umum (Initial Public Offering/IPO);

    e. Melakukan analisis atas rencana bisnis dari setiap unit usaha strategis danmelaporkan secara periodik kepada pemegang saham;

    f. Melakukan peningkatan nilai (value) dari setiap unit usaha strategis, melaluiorientasi ke pasar ekspor dan domestik, fokus pada bisnis inti (core business).

    (2) Untuk pengembangan usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapatbekerjasama dengan pemerintah kabupaten/kota dan atau pihak lain di dalamnegeri dan atau di luar negeri.

    BAB VI

    MODAL DAN SAHAM

    Pasal 7

    (1) Modal dasar perseroan sebesar Rp. 500.000.000.000,- (lima ratus milyar rupiah)

    (2) Modal dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan penyertaan modalPemerintah Aceh berupa kekayaan Pemerintah Aceh dalam bentuk uang tunai,asset-asset, dan konsesi lainnya.

    (3) Penyertaan modal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) merupakankekayaan Pemerintah Aceh yang dipisahkan.

    (4) Ketentuan lain-lain mengenai perubahan modal dasar perseroan ditetapkan olehRUPS sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar sesuai peraturan perundang-undangan.

    (5) Penambahan modal perseroan bersumber dari APBA.

    Pasal 8

    (1) Saham yang dikeluarkan oleh perseroan adalah saham atas nama.

    (2) J enis dan nilai nominal saham ditetapkan oleh RUPS.

    (3) Pengalihan saham milik pemerintah Aceh sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

  • 7/29/2019 RANQANUN_ACEH Pengembangan Investasi

    6/14

    - 6 -

    (4) Perubahan pengalihan saham milik Pemerintah Aceh sebagaimana dimaksuddalam Pasal 7 ayat (2), ditetapkan oleh RUPS dan sesuai dengan peraturanperundang-undangan.

    (5) Untuk tetap mempertahankan struktur permodalan pada masing-masing anakperusahaan sebagai akibat pemasukan (inbreng) saham-saham milik PemerintahAceh sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) perlu dilakukan konsultasipermodalan.

    Pasal 9

    Ketentuan dan peraturan tentang daftar pemegang saham, pemindah-tanganan sahamdan duplik saham diatur dalam peraturan tersendiri oleh RUPS sesuai peraturanperundang-undangan.

    Pasal 10

    Setiap pemegang saham harus tunduk dan patuh pada keputusan yang secara sahtelah ditetapkan oleh RUPS.

    BAB VII

    RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM

    Pasal 11

    (1) RUPS merupakan pemegang kekuasaan tertinggi.

    (2) RUPS terdiri atas RUPS tahunan dan RUPS lainya.

    (3) RUPS diadakan sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun.

    (4) RUPS tahunan diadakan dalam waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahunbuku ditutup.

    (5) RUPS lainnya dapat diadakan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan.

    (6) RUPS dipimpin oleh Komisaris Utama.

    (7) RUPS dihadiri oleh unsur-unsur, Pemerintah Aceh, pemegang saham, komisarisdan direksi.

    (8) Keputusan RUPS diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat dan apabilamusyawarah mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil mengacu kepadaundang-undang yang berlaku.

    (9) Tata tertib penyelenggaraan RUPS ditetapkan oleh RUPS pertama denganberpedoman pada Anggaran Dasar.

    BAB VIII

    PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN DIREKSI

    Pasal 12

    (1) Perseroan dipimpin oleh Direksi, yang terdiri dari seorang Direktur atau lebih,apabila diangkat lebih dari seorang Direktur maka salah seorang diantaranyadapat diangkat sebagai Direktur Utama.

    (2) Prosedur dan persyaratan pengangkatan, masa jabatan, tugas dan wewenangserta pemberhentian Direksi diatur dalam Anggaran Dasar

  • 7/29/2019 RANQANUN_ACEH Pengembangan Investasi

    7/14

    - 7 -

    (3) Pemilihan Direksi untuk periode pertama dilakukan dengan cara penunjukkanlangsung oleh gubernur dan untuk periode selanjutnya dilakukan dengan caraterbuka melalui fit and proper test.

    (4) Masa jabatan Direksi adalah selama 4 (empat) tahun, kemudian dapat dipilihkembali untuk 1 (satu) masa jabatan berikutnya.

    (5) J abatan Direksi hanya boleh dijabat maksimum 2 (dua) kali masa jabatan untukjabatan yang sama.

    Pasal 13Kriteria Direksi

    a. Memiliki komitmen yang tinggi terhadap perusahaan dan profesional di

    bidangnya;

    b. Memiliki pengalaman 10 tahun pada perusahaan berskala nasional minimal

    sebagai Manajer Senior;

    c. Memiliki pendidikan minimal Strata Satu (S1) dan mampu berbahasa Inggris

    secara aktif;

    d. Memiliki visi bisnis dan memahami strategic management;

    e. Memiliki kemampuan untuk memahami manajemen keuangan;

    f. Memiliki integritas tinggi dan tidak memiliki catatan criminal;

    g. Memiliki kemampuan komunikasi baik dengan kalangan birokrasi maupun

    legislative;

    h. Memahami prinsip Good Corporate Governance; dan

    i. Lulus fit and proper test.

    Pasal 14

    Direksi dapat diberhentikan jika :a. berakhir masa jabatannya;b. mengundurkan diri;c. terbukti melakukan tindak pidana;d. melanggar pakta integritas;e. cacat seumur hidup yang menggangu kinerja; dan

    f. meninggal dunia.

    Pasal 15

    Pemberhentian Direksi yang belum berakhir masa jabatannya dapat dilakukan atasusul Pemerintah Aceh.

    BAB IX

    KOMISARIS

    Pasal 16

    (1) Komisaris terdiri dari dua orang, satu orang mewakili Pemerintah Aceh, dan satuorang mewakili tokoh masyarakat/akademisi.

  • 7/29/2019 RANQANUN_ACEH Pengembangan Investasi

    8/14

    - 8 -

    (2) Prosedur dan persyaratan pengangkatan, masa jabatan, tugas dan wewenangserta pemberhentian Komisaris diatur dalam Anggaran Dasar.

    (3) Penetapan Komisaris untuk periode pertama dilakukan dengan cara penunjukkanlangsung oleh Pemerintah Aceh.

    (4) Masa jabatan Komisaris adalah selama 4 (empat) tahun, kemudian dapat dipilih

    kembali untuk 1 (satu) masa jabatan berikutnya.(5) J abatan Komisaris hanya boleh dijabat maksimum 2 (dua) kali masa jabatan

    untuk jabatan yang sama.

    Pasal 17

    Kriteria Komisaris

    (1) Komisaris Utama :a. Mewakili Pemerintah Aceh;

    b. Memiliki waktu untuk menjalankan sistem pengawasan;

    c. Memiliki kecakapan dan memahami Good Corporate Governance;

    d. Memiliki kemampuan komunikasi dengan kalangan legislatif;

    e. Memiliki kemampuan untuk memahami laporan keuangan; dan

    f. Memiliki integritas.

    (2) Komisaris Independen :a. Mewakili dari tokoh masyarakat atau akademisi;

    b. Memiliki waktu untuk menjalankan sistem pengawasan perusahaan;

    c. Memiliki kecakapan untuk memahami Good Corporate Governance;

    d. Memiliki kemampuan komunikasi dengan kalangan legislatif;

    e. Memiliki kemampuan untuk memahami laporan keuangan; dan

    f. Memiliki integritas.

    BAB X

    KEPEGAWAIAN

    Pasal 18

    (1) Pegawai perseroan diangkat dan diberhentikan oleh Direksi sesuai peraturanperundang-undangan yang berlaku.

    (2) Kedudukan, kewajiban dan hak pegawai diatur oleh Direksi sesuai peraturanperundang-undangan, dengan memperhatikan kemampuan keuangan Perseroan.

    BAB XI

    TAHUN BUKU, RENCANA KERJ A DAN ANGGARANPasal 19

    (1) Tahun buku Perseroan adalah akhir tahun.

  • 7/29/2019 RANQANUN_ACEH Pengembangan Investasi

    9/14

    - 9 -

    (2) Rencana kerja dan Anggaran Biaya disusun dan diajukan oleh Direktur kepadaKomisaris untuk memperoleh pengesahan.

    (3) Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya sebagaimana dimaksud padaayat (2), ditetapkan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelum tahun bukuditutup.

    Pasal 20

    (1) Direksi berkewajiban membuat dan menyampaikan laporan keuangan perseroanyang terdiri atas neraca, perhitungan laba rugi, laporan perubahan modal dancatatan atas laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah penutupan tahun buku.

    (2) Selambat-lambatnya 4 (empat) bulan setelah tahun buku ditutup, Direksimembuat laporan tahunan untuk diajukan dan dibahas dalam RUPS tahunan;

    BAB XII

    PENETAPAN DAN PEMBAGIAN LABA BERSIH

    Pasal 21

    (1) Pembagian laba (dividen) ditetapkan berdasarkan keputusan RUPS.

    (2) Pembagian laba sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan dialokasikan untuk :

    a. pendapatan asli daerah dan atau pemegang saham;

    b. dana pengembangan usaha;

    c. dana kesejahteraan pegawai;

    d. tantiem direksi dan komisaris;

    e. dana cadangan; dan

    f. dana CSR (corporate social responsibility)

    (3) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (2) huruf d ditetapkansebesar-besarnya 10% (sepuluh persen) dari laba bersih.

    BAB XIII

    PENGGABUNGAN, PELEBURAN DAN PENGAMBIL ALIHAN

    Pasal 22

    (1) Penggabungan, peleburan dan pengambil-alihan Perseroan ditetapkan olehRUPS sesuai peraturan perundang-undangan.

    (2) Tata cara penggabungan, peleburan dan pengambilalihan dimaksud pada ayat(1) dituangkan dalam Anggaran Dasar.

    BAB XIV

    PEMBUBARAN DAN LIKUIDASIPasal 23

    (1) Pembubaran dan likuidasi Perseroan ditetapkan dalam RUPS dan PenetapanPengadilan.

  • 7/29/2019 RANQANUN_ACEH Pengembangan Investasi

    10/14

    - 10 -

    (2) Tata cara pembubaran dan likuidasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dituangkan dalam Anggaran Dasar.

    BAB XV

    KETENTUAN PENUTUP

    Pasal 24

    Hal-hal yang belum diatur dalam Qanun ini, sepanjang mengenai pelaksanaannyaakan ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS.

    Pasal 25

    Dengan berlakunya Qanun ini Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa AcehNomor 4 Tahun 1994 tentang Pendirian Perusahaan Daerah Pembangunan Acehyang mengatur tetang Perusahaan Daerah Pembangunan Aceh dicabut dandinyatakan tidak berlaku.

    Pasal 26

    Qanun ini mulai berlaku pada tanggal diundangkanAgar semua orang mengetahui, memerintahkan pengundangan Qanun ini denganpenempatannya dalam Lembaran Daerah

    Disahkan di Banda Aceh,Pada tanggal 2010

    1431

    GUBERNUR ACEH

    IRWANDI YUSUF

    Diundangkan di Banda AcehPada tanggal 2010

    1431

    SEKRETARIS DAERAH ACEH

    HUSNI BAHRI TOB

    LEMBARAN DAERAH ACEH TAHUN 2010 NOMOR .....

  • 7/29/2019 RANQANUN_ACEH Pengembangan Investasi

    11/14

    - 11 -

    PENJ ELASAN

    ATAS

    QANUN ACEHNOMORTAHUN 2010

    TENTANGPEMBENTUKAN PT PENGEMBANGAN INVESTASI ACEH

    UMUM

    Untuk menwujudkan Visi Aceh 2017 serta untuk menyonsong Era Informasi dalamrangka menghadapi perekonomian global dewasa ini salah satu langkah yang

    ditempuh Pemerintah Aceh dengan meningkatkan pembangunan bidang ekonomi,diantaranya daya saing BUMD yang dimiliki oleh Pemerintah Aceh, yaitu dengancara menciptakan kebijaksanaaan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi.

    Posisi Aceh dengan letak yang strategis serta mempunyai kekayaan alam yangmelimpah memberikan kesempatan yang cukup besar untuk pengembangan danmenciptakan peluang usaha dengan orientasi bisnis guna mewujudkan GoodCorporate Govermance dalam rangka menghadapi persaingan bisnis yang semakinkompetitif di era globalisasi

    Saat ini Aceh memiliki 4 BUMA yang bergerak dalam berbagai bidang usaha, yakni

    PT. Bank Pembangunan Daerah Aceh (BPD Aceh), PDGM, BPR Mustaqim, danPDPA yang memerlukan wadah untuk pembinaan dan pengembangan sehinggadapat menjadikan BUMA tersebut sebagai lokomotif pembangunan Aceh dalamrangka meningkatkan kesejahteraan rakyat Aceh, menciptakan lapangan kerjauntuk seluruh masyarakat Aceh, sekaligus memberikan dukungan terhadappercepatan laju perekonomian daerah

    Selanjutnya untuk mengantisipasi era globalisasi dan pasar bebas sertamendukung perwujudan Visi Aceh 2017. Pemerintah Aceh memandang perluadanya upaya untuk melakukan pembinaan dan pengembangan BUMA denganmembentuk PT. Pengembangan Investasi Aceh yang memiliki Visi dan tujuan untuk

    melakukan pengembangan, pengawasan serta peningkatan nilai (value) dari BUMAdi Aceh

    PASAL DEMI PASAL

    Pasal 1

    Cukup jelas

    Pasal 2Ayat (1)

  • 7/29/2019 RANQANUN_ACEH Pengembangan Investasi

    12/14

    - 12 -

    Pendirian PT. Pengembangan Investasi Aceh dimaksudkan sebagaiPerusahaan Induk (Holding Company) yang berhak dan berwenangmembentuk anak-anak perusahaan sesuai dengan kebutuhan

    Ayat (2)Cukup jelas

    Pasal 3Cukup jelas

    Pasal 4Ayat (1)

    Pengelolaan bisnis yang melibatkan kepentingan stakeholders sertapenggunaan sumber daya yang berkeadilan. Untuk itu perlu adanya PanduanGood Corperate Governance (GCG).

    Ayat (2)

    Cukup jelas

    Pasal 5Cukup jelas

    Pasal 6Cukup jelas

    Pasal 7

    Cukup jelas

    Pasal 8Cukup jelas

    Pasal 9Cukup jelas

    Pasal 10Cukup jelas

    Pasal 11Cukup jelas

    Pasal 12

    Ayat (1)

    Cukup jelas

    Ayat (2)

    Cukup jelas

    Ayat (3)

    Mekanisme pelaksanaan fit and proper test dilaksanakan oleh komisiyang dibentuk untuk keperluan tersebut .

    Ayat (4)

  • 7/29/2019 RANQANUN_ACEH Pengembangan Investasi

    13/14

    - 13 -

    Cukup jelas

    Ayat (5)

    Cukup jelas

    Pasal 13

    Cukup jelas

    Pasal 14

    huruf a

    Cukup jelas

    huruf b

    Cukup jelas

    huruf cMelakukan tindak pidana berupa kejahatan dengan ancamanhukuman maksimum 5 tahun. Apabila pengadilan menyatakantidak terbukti bersalah setelah keputusan yang berkuatan hukumtetap, yang bersangkutan dapat diangkat dan dipilih kembalisesuai dengan batas waktu yang tersisa dari batas waktumaksimum.

    huruf dPakta Integritas akan disusun kemudian oleh PengurusPerseroan.

    huruf e

    Cukup jelas

    huruf f

    Cukup jelas

    Pasal 15

    Dapat dilakukan setelah adanya evaluasi kinerja yang dilakukan oleh TimIndependen berdasarkan SOP

    Pasal 16Cukup jelas

    Pasal 17Cukup jelas

    Pasal 18

    Ayat (1)

    Dimulai 1 J anuari dan berakhir 31 Desember pada tahun yangsama

    Ayat (2)

  • 7/29/2019 RANQANUN_ACEH Pengembangan Investasi

    14/14

    - 14 -

    Cukup jelas

    Ayat (3)

    Cukup jelas

    Pasal 19

    Ayat (1)Laporan Tahunan diajukan dan dibahas dalam Rapat UmumPemegang Saham memuat sekurang-kurangnya : Perhitungantahunan yang terdiri dari neraca akhir tahun buku yang lampaudan perhitungan laba rugi dari tahun buku yang bersangkutanserta penjelasan atas dokumen tersebut; Neraca gabungan dariperseroan yang tergabung dalam satu group, disamping neracadari masing-masing perseroan tersebut; Laporan mengenaikeadaan dan jalannya perseroan serta hasil yang telah dicapai;Kegiatan utama perseroan dan perubahan salama tahun buku;Rincian masalah yang timbul selama tahun buku yang

    mempengaruhi kegiatan perseroan.

    Ayat (2)Cukup jelas

    Pasal 20Cukup jelas

    Pasal 21Cukup jelas

    Pasal 22Cukup jelas

    Pasal 23Cukup jelas

    Pasal 24Cukup jelas

    Pasal 25

    Cukup jelas

    Pasal 26Cukup jelas

    TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH ACEH NOMOR