Rangkuman Teori Belajar Menurut Bruner

9
A. RANGKUMAN TEORI BELAJAR MENURUT BRUNER 1. Pengertian Belajar Penemuan Pendidikan selalu dapat dibedakan menjadi teori dan praktek. Teori pendidikan merupakan sebuah sistem konsep yang terpadu, menerangkan dan prediktif tentang peristiwa-peristiwa pendidikan. Dengan kata lain, teori pendidikan adalah pengetahuan tentang makna dan bagaimana seyogyanya pendidikan itu dilaksanakan. Sedangkan praktek merupakan pelaksanaan pendidikan secara konkret. Namun demikian, teori dan praktek seyogyanya tidak dipisahkan. Sebab proses pembelajaran dalam kenyataannya akan dapat mencapai sasaran bila dilandasi dengan teori tertentu. Salah satu bentuk kegiatan dalam proses pendidikan adalah kegiatan belajar. Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks sebagai tindakan yang hanya dialami oleh siswa itu sendiri. Untuk itu, sebuah pembelajaran harus mampu mengaktifkan siswa dan mengurangi kecenderungan guru untuk mendominasi proses pembelajaran tersebut. Proses belajar seperti inilah yang kemudian dikenal sebagai pembelajaran penemuan. Dalam pelaksanaannya, pembelajaran apapun modelnya selalu didasarkan pada teori-teori belajar. Sebab, tujuan pembelajaran tidak akan tercapai tanpa dilandasi dengan teori-teori belajar. Pembelajaran penemuan merupakan sebuah pembelajaran yang berlandaskan pada teori belajar penemuan. Teori belajar ini pada dasarnya muncul dari sebuah pemikiran mengenai dari mana pengetahuan manusia berasal dan bagaimana ia memperoleh pengetahuan. Dari teori belajar tersebut kemudian memunculkan model pembelajaran inquiri dan

description

kimi

Transcript of Rangkuman Teori Belajar Menurut Bruner

Page 1: Rangkuman Teori Belajar Menurut Bruner

A. RANGKUMAN TEORI BELAJAR MENURUT BRUNER

1. Pengertian Belajar Penemuan

    Pendidikan selalu dapat dibedakan menjadi teori dan praktek. Teori pendidikan

merupakan sebuah sistem konsep yang terpadu, menerangkan dan prediktif tentang peristiwa-

peristiwa pendidikan. Dengan kata lain, teori pendidikan adalah pengetahuan tentang makna

dan bagaimana seyogyanya pendidikan itu dilaksanakan. Sedangkan praktek merupakan

pelaksanaan pendidikan secara konkret. Namun demikian, teori dan praktek seyogyanya tidak

dipisahkan. Sebab proses pembelajaran dalam kenyataannya akan dapat mencapai sasaran

bila dilandasi dengan teori tertentu.

Salah satu bentuk kegiatan dalam proses pendidikan adalah kegiatan belajar. Belajar

merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks sebagai tindakan yang hanya dialami

oleh siswa itu sendiri. Untuk itu, sebuah pembelajaran harus mampu mengaktifkan siswa dan

mengurangi kecenderungan guru untuk mendominasi proses pembelajaran tersebut. Proses

belajar seperti inilah yang kemudian dikenal sebagai pembelajaran penemuan. Dalam

pelaksanaannya, pembelajaran apapun modelnya selalu didasarkan pada teori-teori belajar.

Sebab, tujuan pembelajaran tidak akan tercapai tanpa dilandasi dengan teori-teori belajar.

Pembelajaran penemuan merupakan sebuah pembelajaran yang berlandaskan pada teori

belajar penemuan. Teori belajar ini pada dasarnya muncul dari sebuah pemikiran mengenai

dari mana pengetahuan manusia berasal dan bagaimana ia memperoleh pengetahuan. Dari

teori belajar tersebut kemudian memunculkan model pembelajaran inquiri dan discoveri yang

sering digunakan dalam proses pembelajaran. Lebih detil penjelasan mengenai prinsip-prinsip

dasar teori belajar penemuan selanjutnya akan penulis bahas dalam makalah ini.

Sebagaimana telah diuraikan di atas, bahwa para ahli psikologi mendefinisikan

belajar sesuai dengan aliran filsafat yang dianutnya. Salah satunya adalah Bruner,

berpendapat bahwa belajar adalah cara-cara bagaimana orang memilih, mempertahankan dan

mentransformasi informasi secara aktif yang didasarkan pada dua asumsi. Asumsi pertama

ialah bahwa perolehan pengetahuan merupakan suatu proses interaktif. Asumsi kedua yaitu

orang mengkonstruksi pengetahuannya dengan menghubungkan informasi yang masuk

dengan informasi yang dimiliki sebelumnya. Model belajar seperti ini kemudian dikenal

dengan belajar penemuan (discovery learning), yaitu proses belajar dimana siswa berusaha

sendiri mencari pemecahan masalah serta pengetahuan yang benar-benar bermakna.

Page 2: Rangkuman Teori Belajar Menurut Bruner

Dalam pelaksanaannya, belajar penemuan didasarkan pada teori belajar penemuan,

yakni teori yang menekankan bahwa pengetahuan seseorang adalah konstruksi (bentukan)

sendiri. Dalam pandangan Sund, seorang ahli psikologi yang merupakan salah seorang tokoh

dari teori ini, menyatakan bahwa belajar penemuan adalah proses mental di mana siswa

mengasimilasi proses konsep dan prinsip-prinsip. Belajar penemuan terjadi apabila individu

terlibat secara aktif dalam menggunakan mentalnya agar memperoleh pengalaman, sehingga

memungkinkan untuk menemukan konsep atau prinsip. Maka dari itu, dapat dikatakan bahwa

teori belajar penemuan lahir dari suatu pemikiran bahwa pegetahuan itu dibangun dalam

pikiran seseorang.

Pembelajaran penemuan dikembangkan berdasarkan pandangan kognitif tentang

pembelajaran dan prinsip-prinsip konstruktivis. Dalam pandangan aliran kognitif bahwa ilmu

pengetahuan dibangun dalam diri seseorang melalui proses interaksi yang berkesinambungan

dengan lingkungan. Sebagaimana diungkapkan oleh Piaget bahwa pengetahuan dibentuk oleh

individu, sebab individu melakukan interaksi terus menerus dengan lingkungan. Dengan kata

lain bahwa keaktifan siswa dalam pandangan ini sangat diperlukan dalam proses

pembelajaran. Prinsip dasar inilah yang kemudian digunakan dalam mengembangkan

pembelajaran penemuan.

Sedangkan prinsip-prinsip konstrukstivis yang digunakan dalam pengembangan

pembelajaran penemuan adalah bahwa manusia harus mengkonstruksi pengetahuan dan

memberi makna melalui pengalaman nyata. Maka dari itu, dalam pandangan konstruktivis

belajar merupakan proses mengasimilasikan dan menghubungkan pengalaman atau bahan

yang dipelajarinya dengan pengertian yang sudah dimiliki, sehingga pengertiannya menjadi

berkembang. Dalam prakteknya, menurut prinsip ini siswa dilatih dan didorong untuk dapat

belajar secara mandiri atau dapat dikatakan bahwa belajar dalam pandangan konstruktivis

lebih menekankan pada proses belajar yang dilakukan siswa dalam memperoleh pengetahuan.

Pada dasarnya pandangan aliran kognitif dan konstruktivis yang digunakan dalam

pengembangan belajar penemuan menunjuk pada pemikiran mengenai bagaimana

pengetahuan itu diperoleh. Berkenaan dengan hal ini, Richard Suchman mengusulkan sebuah

gagasan mengenai pembelajaran dengan kegiatan belajar-mengajar dari situasi didominasi

guru ke situasi melibatkan siswa dalam proses mental melalui tukar pendapat berwujud

diskusi, seminar, dan sebagainya. Artinya, menurut pandangan ini pengetahuan seorang siswa

diperoleh melalui interaksi yang dilakukannya melalui proses pembelajaran di mana siswa

didorong berfikir sendiri, sehingga dapat menemukan prinsip umum berdasarkan bahan atau

data dari guru.

Page 3: Rangkuman Teori Belajar Menurut Bruner

2. Teori Instruksi Bruner

Jerome Bruner dilahirkan dalam tahun 1915. Jerome Bruner, seorang ahli psikologi

yang terkenal telah banyak menyumbang dalam penulisan teori pembelajaran, proses

pengajaran dan falsafah pendidikan. Bruner bersetuju dengan Piaget bahawa perkembangan

kognitif kanak-kanak adalah melalui peringkat-peringkat tertentu. Walau bagaimanapun,

Bruner lebih menegaskan pembelajaran secara penemuan iaitu mengolah apa yang diketahui

pelajar itu kepada satu corak dalam keadaan baru (lebih kepada prinsip konstruktivisme).

Beliau bertugas sebagai profesor psikologi di Universiti Harvard di Amerika

Syarikat dan dilantik sebagi pengarah di Pusat Pengajaran Kognitif dari tahun 1961 sehingga

1972, dan memainkan peranan penting dalam struktur Projek Madison di Amerika Syarikat. 

Setelah itu, beliau menjadi seorang profesor Psikologi di Universiti Oxford di England.

Jerome S. Bruner adalah seorang ahli psikologi perkembangan dan ahli psikologi

belajar kognitif. Pendekatannya tentang psikologi adalah eklektik. Penelitiannya yang

demikian banyak itu meliputi persepsi manusia, motivasi, belajar dan berfikir. Dalam

mempelajarai manusia, ia menganggap manusia sebagai pemroses, pemikir dan pencipta

informasi. Bruner menganggap, bahwa belajar itu meliputi tiga proses kognitif, yaitu

memperoleh informasi baru, transformasi pengetahuan, dan menguji relevansi dan ketepatan

pengetahuan. Pandangan terhadap belajar yang disebutnya sebagai konseptualisme

instrumental itu, didasarkan pada dua prinsip, yaitu pengetahuan orang tentang alam

didasarkan pada model-model mengenai kenyataan yang dibangunnya, dan model-model itu

diadaptasikan pada kegunaan bagi orang itu.

Pematangan intelektual atau pertumbuhan kognitif seseorang ditunjukkan oleh

bertambahnya ketidaktergantungan respons dari sifat stimulus. Pertumbuhan itu tergantung

pada bagaimana seseorang menginternalisasi peristiwa-peristiwa menjadi suatu ”sistem

simpanan” yang sesuai dengan lingkungan. Pertumbuhan itu menyangkut peningkatan

kemampuan seseorang untuk mengemukakan pada dirinya sendiri atau pada orang lain

tentang apa yang telah atau akan dilakukannya.

Menurut Bruner belajar bermakna hanya dapat terjadi melalui belajar penemuan.

Pengetahuan yang diperoleh melalui belajar penemuan bertahan lama, dan mempunyai efek

transfer yang lebih baik. Belajar penemuan meningkatkan penalaran dan kemampuan berfikir

secara bebas dan melatih keterampilan-keterampilan kognitif untuk menemukan dan

memecahkan masalah.

Page 4: Rangkuman Teori Belajar Menurut Bruner

Teori instruksi menurut Bruner hendaknya mencakup:

1.      Pengalaman-pengalaman optimal bagi siswa untuk mau dan dapat belajar, ditinjau dari

segi aktivasi, pemeliharaan dan pengarahan.

2.      Penstrukturan pengetahuan untuk pemahaman optimal, ditinjau dari segi cara penyajian,

ekonomi dan kuasa.

3.     Perincian urutan-urutan penyajian materi pelajran secara optimal, dengan

memperhatikan faktor-faktor belajar sebelumnya, tingkat perkembangan anak, sifat

materi pelajaran dan perbedaan individu.

4.      Bentuk dan pemberian reinforsemen.

Beliau berpendapat bahawa seseorang murid belajar dengan cara menemui struktur

konsep-konsep yang dipelajari. Kanak-kanak membentuk konsep dengan

mengasingkan benda-benda mengikut ciri-ciri persamaan dan perbezaan. Selain itu,

pengajaran didasarkan kepada perangsang murid terhadap konsep itu dengan

pengetahuan sedia ada. Misalnya,kanak-kanak membentuk konsep segiempat dengan

mengenal segiempat mempunyai 4 sisi dan memasukkan semua bentuk bersisi empat

kedalam kategori segiempat,dan memasukkan bentuk-bentuk bersisi tiga kedalam

kategori segitiga.

Dalam teori belajarnya Jerome Bruner berpendapat bahwa kegiatan belajar akan

berjalan baik dan kreatif jika siswa dapat menemukan sendiri suatu aturan atau kesimpulan

tertentu. Dalam hal ini Bruner membedakan menjadi tiga tahap. Ketiga tahap itu adalah: (1)

tahap informasi, yaitu tahap awal untuk memperoleh pengetahuan atau pengalaman baru, (2)

tahap transformasi, yaitu tahap memahami, mencerna dan menganalisis pengetahuan baru

serta ditransformasikan dalam bentuk baru yang mungkin bermanfaat untuk hal-hal yang lain,

dan (3) evaluasi, yaitu untuk mengetahui apakah hasil tranformasi pada tahap kedua tadi

benar atau tidak.

Page 5: Rangkuman Teori Belajar Menurut Bruner

B. ANALISIS TEORI BELAJAR MENURUT BRUNER

Kelebihan dari Teori Belajar Penemuan (Free Dicovery Learning) adalah :

1.      Belajar penemuan dapat digunakan untuk menguji apakah belajar sudah bermakna.

2.      Pengetahuan yang diperoleh si belajar akan tertinggal lama dan mudah diingat.

3.      Belajar penemuan sangat diperlukan dalam pemecahan masalah sebab yang diinginkan

dalam belajar agar si belajar dapat mendemonstrasikan pengetahuan yang diterima.

4.      Transfer dapat ditingkatkan di mana generalisasi telah ditemukan sendiri oleh si belajar

daripada disajikan dalam bentuk jadi.

5.      Penggunaan belajar penemuan mungkin mempunyai pengaruh dalam menciptakan

motivasi belajar.

6.      Meningkatkan penalaran si belajar dan kemampuan untuk berfikir secara bebas.

Kelemahan dari Teori Belajar Penemuan (Free Discovery Learning) adalah :

1.      Belajar Penemuan ini memerlukan kecerdasan anak yang tinggi. Bila kurang cerdas,

hasilnya kurang efektif.

2.      Teori belajar seperti ini memakan waktu cukup lama dan kalau kurang terpimpin atau

kurang terarah dapat menyebabkan kekacauan dan kekaburan atas materi yang dipelajari.

C. PENERAPAN TEORI PENEMUAN

Penerapan prinsip belajar penemuan pada pelajaran Kimia, misalnya pada materi perhitungan

kimia (stokiometri). Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menerapkan

metode belajar penemuan adalah:

a. Guru menjelaskan. Pertemuan diawali dengan mengarahkan/memberi penjelasan

tentang metode penemuan.

b. Guru menjelaskan materi (misalnya: Konsep mol)

c. Guru menyajikan  masalah untuk ditemukan sendiri oleh siswa (misalnya :

Banyaknya zat-zat yang diperlukan atau dihasilkan dalam reaksi kimia dapat dihitung

dengan menggunakan reaksi setara

d. Siswa menyelesaikan soal-soal dengan bantuan LKS

e. Guru memberi kesempatan pada siswa untuk melakukan penemuan

Page 6: Rangkuman Teori Belajar Menurut Bruner

f. Guru keliling membimbing dan mengawasi serta menilai pekerjaan siswa apakah

sudah betul

g. Membesarkan hati siswa yang giat dalam penemuan

h. Guru membimbing siswa menyimpulkan jawaban dan hasil penemuannya

i. Guru memberikan soal penerapan untuk mengecek pemahaman siswa