Rangkuman Audit Utang Usaha, Aktiva Tetap, Akun2 Income & Expense

8
Makalah Kelompok Anggota Kelompok : Taufiq Jibu Yoga Pratama Boni Budiardi Mata Kuliah : Auditing 2 CF Audit Utang Usaha, Aktiva Tetap, Akun-akun Income & Expense tang !aha tang u!aha merupakan ke"a#iban lan$ar terbe!ar% dengan &olume tran utang u!aha rentan terhadap !alah !a#i' (ehingga utang u!aha lebih ditekankan kelengkapan daripada ek!i!ten!i atau ke#adian% dikarenakan $enderung di rendah agar dapat melaporkan po!i!i keuangan )ang lebih menguntungkan' *!a +,- dimana dikatakan bah"a untuk mengaudit !uatu entita! auditor haru! entita! ter!ebut% pengendalian internal )ang ada dan #uga ri!iko.ri!ik peru!ahaan ter!ebut' Begitu #uga dengan utang u!aha% auditor haru! me tentang !truktur utang dalam peru!ahaan ter!ebut% e!tima!i akuntan!in)a !epert hal lain )ang berkaitan dengan utang u!aha )ang ada di dalam peru!ahaan ter!eb *!a ++/ men)ebutkan Jika auditor telah menentukan bah"a ri!iko !alah !a#i m ditentukan pada tingkat a!er!i merupakan ri!iko !ignifikan% auditor ha pro!edur !ub!tantif )ang !e$ara khu!u! untuk mere!pon ri!iko ter!ebut' Bila Pendekatan terhadap ri!iko !ignifikan han)a terdiri dari pro!edur !ub!tantif% pro!edur te men$akup pengu#ian rin$ian' Pengu#ian (ub!tantif tang !aha Pro!edur a"al Pemahaman Bi!ni! 0 *ndu!tri Menelu!uri !aldo a"al tahun !ebelumn)a Menelu!uri buku be!ar 0 #urnal ata! ke!e!uaian !aldo 0 akun' Pro!edur Analiti! Mengembangkan ek!pekta!i ata! utang u!aha dengan menggunakan tentan akti1ita! bi!ni! peru!ahaan% !eperti termin perdagangan normal' Menghitung a!io.ra!io Menganali!i! ha!il ra!io dibandingkan dengan ek!pekta!i berda!arkan !ebelumn)a'

description

akuntansi

Transcript of Rangkuman Audit Utang Usaha, Aktiva Tetap, Akun2 Income & Expense

Makalah KelompokAnggota Kelompok : Taufiq JibuYoga PratamaBoni BudiardiMata Kuliah : Auditing 2 CF

Audit Utang Usaha, Aktiva Tetap, Akun-akun Income & Expense

Utang UsahaUtang usaha merupakan kewajiban lancar terbesar, dengan Volume transaksi tinggi, utang usaha rentan terhadap salah saji. Sehingga utang usaha lebih ditekankan pada asersi kelengkapan daripada eksistensi atau kejadian, dikarenakan cenderung ditetapkan terlalu rendah agar dapat melaporkan posisi keuangan yang lebih menguntungkan.Isa 315 dimana dikatakan bahwa untuk mengaudit suatu entitas auditor harus memahami entitas tersebut, pengendalian internal yang ada dan juga risiko-risiko yang ada pada perusahaan tersebut. Begitu juga dengan utang usaha, auditor harus memiliki pengetahuan tentang struktur utang dalam perusahaan tersebut, estimasi akuntansinya seperti apa, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan utang usaha yang ada di dalam perusahaan tersebut.Isa 330 menyebutkan Jika auditor telah menentukan bahwa risiko salah saji material yang ditentukan pada tingkat asersi merupakan risiko signifikan, auditor harus melaksanakan prosedur substantif yang secara khusus untuk merespon risiko tersebut. Bila Pendekatan terhadap risiko signifikan hanya terdiri dari prosedur substantif, prosedur tersebut harus mencakup pengujian rincian.Pengujian Substantif Utang Usaha Prosedur awal Pemahaman Bisnis & Industri Menelusuri saldo awal tahun sebelumnya Menelusuri buku besar & jurnal atas kesesuaian saldo & akun. Prosedur Analitis Mengembangkan ekspektasi atas utang usaha dengan menggunakan tentang aktivitas bisnis perusahaan, seperti termin perdagangan normal. Menghitung Rasio-rasio Menganalisis hasil rasio dibandingkan dengan ekspektasi berdasarkan tahun sebelumnya. Pengujian Rincian Transaksi Menelusuri hutang yang dicatat ke dok pendukung Melaksanakan Pengujian Pisah Batas Pembelian & Pengeluaran kas Melakukan pencarian hutang yg belum tercatat Pengujian Rincian Saldo Konfirmasi Utang Usaha Merekonsiliasi utang yang belum dikonfirmasi dengan laporan pemasok Penyajian & Pengungkapan Memeriksa klasifikasi utang usaha di neraca Mengajukan pertanyaan kepada manajemen untuk menemukan komitmen yang belum diungkapan dan utang bersyarat, dan periksa penjelasan yang bersangkutan dengan utang tersebut.

Merancang Tes Substantif Atas Saldo Aktiva Tetapa. Prosedur Awal. Meliputi: Memahami bisnis klien. Apakah perusahaan klien itu lebih banyak melakukan investasi dalam aktiva tetap atau tidak. Telusuri saldo awal aktiva tetap dan akumulasi penyusutan ke kertas kerja tahun sebelumnya. Hitung kembali saldo akun aktiva tetap dan beban penyusutan yang ada di buku besar. Kemudian periksa apakah ada tanggal transaksi yang tidak biasa jumlahnya. Kemudian kita harus menentukan apakah dalam skedul penambahan, penarikan, dan beban penyusutan aktiva tetap yang diberikan oleh klien itu akurat atau tidak dengan cara melakukan footing dan crossfooting.

b. Prosedur Analitis. Pada prosedur ini akan dilakukan perhitungan rasio-rasio. Misalnya rasio perputaran aktiva tetap, beban reparasi terhadap penjualan, dan tingkat pengembalian atas aktiva. Misalnya untuk menghitung rasio perputaran aktiva tetap ini diketahui. Penjualan bersih poda tahun 2011 $ 200.000 Asset Tetap 2011 $ 250.000 Asset Tetap 2010 $ 200.000Perputaran Asset Tetap= $200.000/{($200.000+$250.000)/2} = $200.000/$225.000 = 0,88 kaliJadi, setiap dollar dalam aset tetap, PT. X akan menghasilkan penjualan sebesar 0,88 kali. Dengan menghitung rasio ini, auditor dapat mengetahui seberapa efisien perusahaan menggunakan aktiva tetapnya untuk menghasilkan penjualan. Dan apabila ada kenaikan yang tidak terduga pada perputaran aktiva tetapnya berarti kemungkinan perusahaan tersebut tidak mengkapitalisasi aktiva yang dapat disusutkan.Setelah menghitung rasio-rasio ini lalu dibandingkan dengan rasio tahun lalu ataupun data lainnya dari tahun sebelumnya.

c. Pengujian Rincian TransaksiPada tahap ini, auditor memeriksa dokumen-dokumen yang terkait dengan penambahan aktiva tetap ataupun pelepasan aktiva tetap. Pengujian substantif ini mencakup tiga jenis transaksi yang berkaitan dengan aktiva tetap: Memvouching penambahan aktiva tetapSemua penambahan yang normal harus didukung oleh dokumentasi berupa otorisasi dalam notulen rapat, voucher, faktur, kontrak dan cek-cek yang dibatalkan. Jumlah yang dicatat harus divouching untuk mendukung dokumentasi. Memvouching pelepasan aktiva tetapBukti-bukti tentang penjualan, penarikan, dan tukar tambahharus tersedia bagi auditor dalam bentuk nota pembayaran kas , otorisasi tertulis, dan perjanjian penjualan. Dokumentasi tersebut harus ditelaah secara seksama untuk menentukan ketepatan dan kelayakan catatan akuntansi termasuk pengakuan keuntungan atau kerugian. Mereview ayat jurnal ke beban reparasi dan pemeliharaanTujuan auditor dalam melaksanakan pengujian ini adalahuntuk menentukan kelayakan dan konsistensi pembebanan ke beban reparasi. Kelayakan meliputi pertimbangan meliputi pertimbangan mengenai apakan klien telah melakukan pembedaan yang tepat antara pengeluaran modal dan pendapatan.

d. Pengujian Rincian Saldo Menginspeksi Aktiva TetapInspeksi aktiva tetap akan memungkinkan auditor untuk mendapatkan pengetahuan pribadi yang langsung mengenai eksistensinya. Dalam penugasan yang berulang, inspeksi yang terinci dapat dibatasi pada pos-pos yang tercantum pada skedul penambahan aktiva tetap. Akan tetapi, auditor harus mengunjungi aktiva tetap lainnya sambil tetap waspada terhadap bukti relevan lainnya tentang aktiva tetap. Memeriksa Dokumen dan Kontrak Hak KepemilikanKepemilikan atas kendaraan dapat ditetapkan dengan memeriksa sertifikat hak (BPKB), sertifikat pendaftaran (STNK), dan Polis Asuransi. Untuk peralatan, perabotan, dan furniture, faktur yang telah dibayar mungkin merupakan bukti terbaik mengenai kepemilikan. Bukti tentang kepemilikan dalam industri real estatedapat ditemukan dalam akte pembelian, polis asuransi pemilikan, tagihan pajak property, tanda terima pembeyaran hipotek, dan polis asuransi kebakaran.

e. Pengujian Rincian Saldo : Estimasi Akuntansi Review Penyisihan Untuk PenyusutanDalam pengujian ini, auditor mencari bukti tentang kelayakan, konsistensi, dan ketetapan beban penyusutan. Titik tolak yang asensial bagi auditor dalam melakukan pengujian ini adalah memastikan metode penyusutan yang digunakan oleh klien selama tahun yang sedang diaudit. Penurunan Nilai Aktiva TetapAuditor harus mengevaluasi apakan klien telah memperhitungkan secara layak penurunan nilai (impairment) aktiva tetap apabila terjadi perubahan yang material bagaimana suatu aktiva digunakan, atau apabila terjadi perubahan yang material dalam lingkungan bisnis. Bukti untuk mengevaluasi penurunan nilai ini didasarkan pada estimasi arus kas masa depan yang belum didiskontokan dari aktiva itu

Audit akun-akun yang ada di laporan laba rugiPerusahaan diwajibkan untuk menyusun laporan laba rugi komprehensif. Untuk itu, perusahaan wajib mencantumkan komponen pendapatan komprehensif lain dalam laporan laba rugi komprehensif yang disusunnya.Pendapatan komprehensif berarti seluruhperubahan ekuitas pemilik perusahaan diluar dari transaksi kontribusi atau distribusi dari dan kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagaimana pemilik perusahaan. Sebelum dikeluarkannyaPSAK No. 1 (revisi 2009), informasi mengenai pendapatan komprehensif lain disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas. Dengan adanya perubahan ini, maka para pengguna laporan keuangan dapat mengetahui semua informasiyang berkaitan dengan perubahan ekuitas pemilik yang bukan berasal dari kontribusi dan distribusi pemilik dalam laporan laba rugi komprehensif.

Komponen pendapatan komprehensif lain sebagaimana tercantum dalam PSAK No.1 (revisi 2009) par.07 mencakup :1.Perubahan dalam surplus revaluasi (lihat PSAK 16 (revisi 2007) : Aset Tetap dan PSAK 19 (revisi 2009) : Aset tidak berwujud )2.Keuntungan dan kerugian aktuarial atas program manfaat pasti yang diakui sesuai dengan PSAK 24 : Imbalan Kerja)3.Keuntungan dan kerugian yang timbul dari penjabaran laporan keuangan darentitas asing (lihat PSAK 10 (revisi 2009) : Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing)4.Keuntungan dan kerugian dari pengukuran kembali aset keuangan yang dikategorikan sebagai tersedia untuk dijual (lihat PSAK 55 (revisi 2006) : Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran )5.Bagian efektif dari keuntungan dan kerugian instrumen lindung nilai dalam rangka lindung nilai arus kas (lihat PSAK 55 (revisi 2006) : Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran ).

Dalam kaitannya dengan format laporan laba rugi komprehensif, entitas dapat menyajikan seluruh pos penghasilan dan beban yang diakui dalam satu periode dengan memilih salah satu format sebagaimana tercantum dalam PSAK No.1 (revisi 2009) par. 78 berikut :1.Dalam bentuk satu laporan laba rugi komrehensif, atau2.Dalam bentuk dua laporan :-Laporan yang menunjukkan komponen laba rugi (laporan laba rugi terpisah) ; dan-Laporan yang dimulai dengan laba rugi dan menunjukkan komponen pendapatan komprehensif lain (laporan laba rugi komprehensif)

Sifat dan ContohPerkiraan laba rugi terdiri atas :-Perkiraan pendapatan operasi-Harga pokok penjualan-Beban Operasi-Pendapatan-Beban diluar Operasi-Pos Luar Biasa

Definisi Penghasilanberdasarkan Kerangka dasar Penyusunan Penyajian Laporan Keuangan(PSAK No. 23(revisi 2009))sebagai peningkatan manfaat ekonomi selama periode akuntans dalam bentuk arus masuk atau peningkatan aset atau penurunan liabilitas yang mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.Penghasilan (income) meliputi pendapatan (revenue) maupun keuntungan (gain). Pendapatan adalah penghasilan yang timbul selama dalam aktivitas normal entitas dan dikenal dengan bermacam macam sebutan yang berbeda seperti penjualan, penghasilan jasa (fees), bunga, dividen dan royalti.Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal entitas selama suatu periode jika arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.

Kesimpulan dari saya, pendapatan ialah arus kas masuk yang diperoleh dari kegiatan operasional perusahaan dalam dalam suatu periode sehingga dapat meningkatkan jumlah ekuitas perusahaan.

Pemeriksaan perkiraan laba rugi

Prinsip konservatisme (conservatism) dalam pengakuan pendapatan dan beban :a. Beban yang belum pasti terjadi tetapi diperkirakan akan menjadi beban perusahaan pada periode yang diperiksa, jumlahnya bisa diestimasi dan cukup material, harus dicatat sebagai beban b.Pendapan yang pasti terjadi, belum boleh dicatat sebagai pendapatan perusahaan.Pengecualian :Konsep matching cost against revenue, harus dibandingkan pendapatan yang menjadi hak perusahaan dalam periode yang diperiksa dengan biaya yang menjadi beban perusahaan untuk periode yang sama (tanpa memperhatikan apakah uangnya sudah diterima untuk pendapatan dan dibayarkan/belum untuk biayaMenurut PSAK, pendapatan dan beban harus dicatat dengan dasar akrual (accrul basis) bukan dasar kas (cash basis) Periksa pendapatan/biaya, perhatikan jangan sampai ada pergeseran waktu dalam pengakuan pendapatan dan beban.Waktu yang digunakan untuk memeriksa perkiraan pendapatan dan bebas (pos Laba Rugi) tidak sebanyak waktu untuk pos Neraca.

Tujuan Pemeriksaan (Audit Objektives)Perkiraan Laba RugiTujuan pemeriksaan perkiraan laba rugi, ialah:1.Untuk mengetahui apakah terdapatinternal controlyang baik atas pendapatan dan beban termasuk apakah perusahaan menggunakanacrual basisuntuk mencatat pendapatan maupun beban.2.Untuk memeriksa apakah semua pendapatan yang menjadi hak perusahaan telah dicatat di buku perusahaan, dan apakah pendapatan yang dicatat betul betul merupakan hak perusahaan dengan menggunakancut-offyang tepat.3.Untuk memeriksa apakah semua biayayang menjadi beban perusahaan telah dicatat di buku perusahaan, dan apakah semua biaya yang dicatat betul betul merupakan beban perusahaan, dengan memperhatikancut-offyang tepat.4.Untuk memeriksa apakah terdapat fluktuasi yang besar dalam perkiraan pendapatan dan beban jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya maupun jika dibandingkan bulan per bulan atau jika dibandingkan dengan anggaran pendapatan dan beban.5.Untuk memeriksa apakah pendapatan dan beban telah dilaporkan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan ETAP/PSAK/IFRS

Audit Prosedur Yang disarankan1.Pelajari dan evaluasiinternal controlatas pendapatan dan biaya. (gunakan internal control quetionnaires, flow chart atau narrative memo)2.Minta rincian laporan laba rugi untuk periode yang diperiksa dengan angka perbandingan untuk periode sebelumnya, dan lakukan analytical review procedures. Buat analisisrasio dan hitung juga ROI dan ROE. Rasio yang dihitung untuk tahun yang diperiksa dibandingkan denga rasio tahun lalu dan rasio industri.3.Minta rincian laba rugi untuk periode yang diperiksa, yang dibandingkan dengan budget untuk periode yang sama.Hitung variance yang terjadi dalam rupiah maupun persen. Viarance yang jumlahnya material harus diselidiki sebab-sebabnya. Dari analisis variance tersebut kemungkinan bisa diketahui seandainya perusahaan melaporkan angka yang tidak sebenarnya dengan tujuan agartidak terjadi penyimpangan yang besar dari budget yang sudah ditetapkan. Misalnyawindow dressingpenjualan, pergeseran mata anggaran atau pergeseran waktu pencatatan.4.Minta rincian penjualan menurut jenis barangnya atau menurut area penjualannya yang mencantumkankuantitas barang yang dijual maupun nilai uangnya selama setahun (dibuat per bulan). Kemudian bandingkan kuantitas yang dijual, secara tes basis, dengan pengeluaran barang yang tercatat pada kartu persediaan.5.Periksacut - offpenjualan, untuk mengetahui ada atau tidaknya pergeseran waktu pencatatan penjualan. Periksacut-offpembelian, untuk mengetahui adanya pergeseran waktu pencatatan pembelian.6.Periksasubsequentpaymentuntuk mengetahui kemungkinan adanyaunrecorded liabilities.Periksa jugasubsequent collectionuntuk mengetahui kemungkinan adanyaunrecorded receivables.7.Buat analisis terhadap beberapa perkiraan biaya atau pendapatan yang kemungkinan bisa ditanyakan oleh pihak pajak atau diperlukan dalam pengisian SPT untuk membuat koreksi fiskal, atau yang memungkinkan timbulnyacontingent liability.8.Untuk biaya biaya dan pendapatan yang ada kaitannya dengan pajak harus diperiksa apakah peraturan perpajakan yang berlaku telah ditaati.9.Khusus untuk biaya gaji :periksa daftar gaji untuk satu atau beberapa bulan, kemudian tes perhitungan PPh 21 untuk mengetahui apakah perhitungannya sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku.10.Bandingkan total biaya gaji yang tercantum dalam perhitungan laba rugi dengan SPT PPh 21. (perhatikan apakah PPh 21 ditanggung karyawan atau perusahaan)11.Secara tes basis bandingkan data yang ada dalam daftar gaji denganpersonnel fileuntuk mengetahui apakah jumlah gaji, status keluarga sama atau tidak.12.Lakukan observasi pada saat pembayaran gaji (biasanya dilakukan pada perusahaan yang pegawainya sangat banyak) untuk mengetahui apakah adapegawai yangfiktif.13.Periksa apakah penyajian pos pos laba rugi sudah sesuai dengan Standar Akuntansi Keungan ETAP/PSAK/IFRS.