Rangkaian Pengendali Panas Dengan Lm35
6
RANGKAIAN PENGENDALI PANAS DENGAN LM35 pada INKUBATOR 1. DAFTAR KOMPONEN Ri 2,7KΩ R1 27KΩ R2 12KΩ VR=2xR2 VR=24 KΩ menggunakan VR 50KΩ Rf = 24,3 KΩ maka VR = 2 X 24 =48KΩ VR = 50KΩ IC LM741 IC LM35 Lampu Pijar DC 12V LED Transistor TRSD400 Relay 2. FUNGSI ALAT Rangkaian ini memanfaatkan LM35 sebagai sensor suhunya yang akan dikonversikan menjadi tegangan pada kaki output pin 2. Fungsi dari rangakain pengendali panas ini sendiri adalah untuk mengontrol suhu pada alat-alat yang memakai suhu sebagai salah satu parameternya seperti pada alat Inkubator. 3. PRINSIP KERJA Rangkaian ini menggunakan LM35 sebagai sensor suhunya. Ketika lm35 sudah mendapatkan tegangan maka akan langsung mendeteksi suhu yang ada disekitarnya yang selanjutnya akan dikeluarkan melalui pin 2 dalam bentuk tegangan dimana 1⁰C sama dengan 10mVolt tegangan. Tegangan keluaran dari pin 2 LM35 akan digunakan sebagai inputan pada kaki 3 non inverting LM741 yang selanjutnya akan dikuatkan sebesar 10X pada pin 6 LM741. Tegangan keluaran dari LM741 tersebut akan menjadi tegangan inputan pada kaki non inverting komparator yang selanjutnya akan di bandingkan dengan tegangan refrensi pada kaki inverting. Pada saat keadaan awal ketika lm35 belum dipanaskan maka tegangan pada kaki 2 akan lebih tinggi dibandingkan dengan tegangan pada kaki 3 sehingga keluaran pada pin6 akan –saturasi tegangan akan mengalir dari ground ke kekaki anoda LED merah dan kekaki 4 tegangan – pada LM741. Hal ini akan mengakibatkan Transistor D400 reverse bias, sehingga akan terjadi rangkaian terturup pada rangkaian relay dan lampu sehingga lampu menyala. Ketika lampu telah menyala dan LM35 dipanaskan maka tegangan akan dikeluarkan melalui pin 2 LM35 yang selanjutnya akan dikuatkan sebesar 10 kali pada blok rangkaian penguat 741. Tegangan pada pin6 LM741 akan menjadi inputan pada
description
Pengendali panas
Transcript of Rangkaian Pengendali Panas Dengan Lm35
RANGKAIAN PENGENDALI PANAS DENGAN LM35 pada INKUBATOR
1. DAFTAR KOMPONENRi 2,7KR1 27KR2 12K VR=2xR2 VR=24 K menggunakan VR 50KRf = 24,3 K maka VR = 2 X 24 =48K VR = 50KIC LM741IC LM35Lampu Pijar DC 12VLEDTransistor TRSD400Relay 2. FUNGSI ALATRangkaian ini memanfaatkan LM35 sebagai sensor suhunya yang akan dikonversikan menjadi tegangan pada kaki output pin 2. Fungsi dari rangakain pengendali panas ini sendiri adalah untuk mengontrol suhu pada alat-alat yang memakai suhu sebagai salah satu parameternya seperti pada alat Inkubator.3. PRINSIP KERJARangkaian ini menggunakan LM35 sebagai sensor suhunya. Ketika lm35 sudah mendapatkan tegangan maka akan langsung mendeteksi suhu yang ada disekitarnya yang selanjutnya akan dikeluarkan melalui pin 2 dalam bentuk tegangan dimana 1C sama dengan 10mVolt tegangan.Tegangan keluaran dari pin 2 LM35 akan digunakan sebagai inputan pada kaki 3 non inverting LM741 yang selanjutnya akan dikuatkan sebesar 10X pada pin 6 LM741. Tegangan keluaran dari LM741 tersebut akan menjadi tegangan inputan pada kaki non inverting komparator yang selanjutnya akan di bandingkan dengan tegangan refrensi pada kaki inverting. Pada saat keadaan awal ketika lm35 belum dipanaskan maka tegangan pada kaki 2 akan lebih tinggi dibandingkan dengan tegangan pada kaki 3 sehingga keluaran pada pin6 akan saturasi tegangan akan mengalir dari ground ke kekaki anoda LED merah dan kekaki 4 tegangan pada LM741. Hal ini akan mengakibatkan Transistor D400 reverse bias, sehingga akan terjadi rangkaian terturup pada rangkaian relay dan lampu sehingga lampu menyala.Ketika lampu telah menyala dan LM35 dipanaskan maka tegangan akan dikeluarkan melalui pin 2 LM35 yang selanjutnya akan dikuatkan sebesar 10 kali pada blok rangkaian penguat 741. Tegangan pada pin6 LM741 akan menjadi inputan pada tegangan kaki 3 non inverting blok rangkaian komparator yang akan dibandingkan dengan tegangan pada kaki inverting. Ketika tegangan pada kaki 3 lebih tinggi dari pada tegangan pada kaki inverting ( tegangan refrensi yang dipakai pada rangkaian ini bisa 3,5 V dan 4V) maka tegangan keluaran pada kaki 6 blok rangkaian komparator akan menjadi +saturasi, maka arus akan mengalir dari kaki 6 ke kaki anoda LED hijau (maka LED hijau menyala) dan akan membias maju transistor D400 yang akan mengaktifkan rangkaian relay, yang awalnya pada posisi normaly close akan menjadi normaly open, sehingga lampu akan mati karena tidak mendapatkan grounding.4. BLOK DIAGRAM RANGKAIAN PENGUATRANGKAIAN KOMPARATOR
SENSORHEATERSWITCH
HEATERHeater digunakan sebagai sumber panas pada LM35 yang akan dideteksi oleh LM35 yang akan dikeluarkan melalui pin 2 sebagai tegangan SENSORSensor suhu yang dipakai pada rangkaian ini adalah LM35, setiap 1C yang terdeteksi oleh LM35 maka akan dikonversikan menjadi 10mV pada pin 2 keluaran LM35 RANGKAIAN PENGUATBlok penguat yang dipakai pada rangkaian ini merupakan rangkaian penguat noninverting dengan lm741. Penguatan dirancang sebesar 10X dengan perhitungan rancangan :A = 10XA = 1 + 10X = 1 + 27 K = 2,7 K + RfRf = 24,3 K maka VR = 2 X 24 =48K VR = 50K RANGKAIAN KOMPARATOR Pada blok komparator ini menggunakan rangkaian komparator noninverting dengan LM35. Tegangan referensi yang dimasukkan pada kaki 2 inverting sebesar 3,5V dan 4V. Dengan perhitungan rancangan sbb:Vref 35CVref = x Vcc
3,5V = x 12V
3,5( )= 12R2
3,5R2 + 94,5K = 12R2
94,5 K = 12R2-3,5R294,5K = 8,5R2
R2 = = 11,11 K maka VR = 2 X 11 =22K VR = 50K
Vref 40CVref = x Vcc
4V = x 12V
4V ( )= 144
4R1 + 48 = 144
4R1 = 144 48
R1 = = 24 K diganti dengan R 27 K
R2 = 12K maka VR = 2 X 12 =24K VR = 50K
RANGKAIAN SWITCHINGBlok switching pada rangkaian ini menggunakan rangkaian switching elektronik dengan relay normaly close. 5. GAMBAR RANGKAIAN
6. KESIMPULANDalam rangakain tersebut terdapat beberapa penyimpangan, penyimpangan ini dipengaruhi oleh :Kualitas Lm35 dan 741 yang kurang bagus dan merupakan kelas 3.Output tegangan dari power supply tidak stabil.
LAPORAN MODUL UAS RANGKAIAN PENGENDALI PANAS DENGAN LM35 pada INKUBATOR ELEKTRONIKA TERAPAN
Dosen : Drs. Adisman BEDISUSUN OLEH ;
ELAN AGUS TANTRINIP2.31.38.012.012
DIPLOMA TIGA JURUSAN ELEKTROMEDIKPOLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN JAKARTA II
