Rancangan SKTTK Tahun 2017... · Web viewJudul Unit: Memasang Alat Berat bagi Analis Muda1 Kode...
-
Upload
truongkien -
Category
Documents
-
view
227 -
download
0
Transcript of Rancangan SKTTK Tahun 2017... · Web viewJudul Unit: Memasang Alat Berat bagi Analis Muda1 Kode...
ContentsKode Unit : D.35.112.00.090.1.........................................................................................1
Judul Unit : Memasang Alat Berat bagi Analis Muda................................................1Kode Unit : D.35.112.00.091.1.........................................................................................1
Judul Unit : Memasang Balance Of Plant (BOP) bagi Analis Muda.......................1Kode Unit : D.35.112.01.092.1.........................................................................................1
Judul Unit : Memasang Boiler bagi Analis Muda........................................................1Kode Unit : D.35.112.00.093.1.........................................................................................1
Judul Unit : Memasang Chlorination plant bagi Analis Muda.................................1Kode Unit : D.35.112.00.094.1.........................................................................................1
Judul Unit : Memasang Cooling Tower bagi Analis Muda........................................1Kode Unit : D.35.112.00.095.1.........................................................................................1
Judul Unit : Memasang Generator dan Exciter bagi Analis Muda........................1Kode Unit : D.35.112.00.096.1.........................................................................................1
Judul Unit : Memasang Heat Exchanger bagi Analis Muda....................................1Kode Unit : D.35.112.03.097.1.........................................................................................1
Judul Unit : Memasang HRSG bagi Analis Muda.........................................................1Kode Unit : D.35.112.00.098.1.........................................................................................1
Judul Unit : Memasang HVAC bagi Analis Muda.........................................................1Kode Unit : D.35.112.00.099.1.........................................................................................1
Judul Unit : Memasang Hydrogen plant bagi Analis Muda.....................................1Kode Unit : D.35.112.09.100.1.........................................................................................1
Judul Unit : Memasang Kelistrikan, kontrol dan instrumen PLTS bagi Analis Muda 1
Kode Unit : D.35.112.00.101.1.........................................................................................1Judul Unit : Memasang Kondenser bagi Analis Muda...............................................1
Kode Unit : D.35.112.00.102.1.........................................................................................1Judul Unit : Memasang Kontrol dan Instrumen (DCIS) bagi Analis Muda..........1
Kode Unit : D.35.112.07.103.1.........................................................................................1Judul Unit : Memasang Mesin Diesel bagi Analis Muda...........................................1
Kode Unit : D.35.112.00.104.1.........................................................................................1Judul Unit : Memasang Pembuangan abu bagi Analis Muda.................................1
Kode Unit : D.35.112.00.105.1.........................................................................................1Judul Unit : Memasang Pengolah Air (WTP) bagi Analis Muda..............................1
Kode Unit : D.35.112.00.106.1.........................................................................................1Judul Unit : Memasang Pengolah Limbah bagi Analis Muda..................................1
Kode Unit : D.35.112.01.107.1.........................................................................................1Judul Unit : Memasang Sistem Penyaluran Bahan Bakar Batubara bagi Analis Muda................................................................................................................................1
Kode Unit : D.35.112.00.108.1.........................................................................................1Judul Unit : Memasang Switchgear System, HV dan LV bagi Analis Muda.......1
Kode Unit : D.35.112.00.109.1.........................................................................................1Judul Unit : Memasang Transformator bagi Analis Muda........................................1
Kode Unit : D.35.112.05.110.1.........................................................................................1Judul Unit : Memasang Turbin Air bagi Analis Muda.................................................1
Kode Unit : D.35.112.09.111.1.........................................................................................1Judul Unit : Memasang Turbin angin bagi Analis Muda...........................................1
Kode Unit : D.35.112.00.112.1.........................................................................................1Judul Unit : Memasang Turbin Gas bagi Analis Muda..............................................1
Kode Unit : D.35.112.00.113.1.........................................................................................1Judul Unit : Memasang Turbin Uap bagi Analis Muda..............................................1
Kode Unit : D.35.112.00.090.1Judul Unit : Memasang Alat Berat bagi Analis MudaDeskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pekerjaan
memimpin pelaksanaan pembangunan dan pemasangan Alat Berat yang memerlukan analisis terbatas dengan memanfaatkan ketentuan yang baku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1 Merencanakan pembangunan dan pemasangan Alat Berat
1.1 SPK dan instruksi kerja sebagai dasar pelaksanaan pembangunan dan pemasangan diketahui sesuai ketentuan
1.2 Prosedur pembangunan dan pemasangan Alat Berat, termasuk: batasan pelaksanaan pembangunan dan pemasangan; metoda komunikasi; dan standar pelaporan, serta standar lain yang berlaku dipahami.
1.3 Perlengkapan keselamatan ketenaga-listrikan (K2), peralatan utama dan pendukung pembangunan dan pemasangan Alat Berat, diidentifikasi.
2 Menyiapkan sarana pembangunan dan pemasangan Alat Berat
2.1 SPK, IK, formulir uji, check list, pembangunan dan pemasangan Alat Berat disiapkan di lokasi kerja sesuai kebutuhan.
2.2 Perlengkapan keselamatan ketenaga-listrikan (K2) dan peralatan pendukung lainnya disiapkan dilokasi kerja.
2.3 Waktu pelaksanaan dan prosedur pembangunan dan pemasangan Alat Berat , serta sumber daya yang diperlukan dikoordinasikan dengan pihak terkait.
2.4 Lokasi dan sarana kerja , disiapkan dan diamankan sesuai standar
3 Melaksanakan Pembangunan dan pemasangan Alat Berat
3.1 Prosedur pembangunan dan pemasangan Alat Berat , termasuk pembangunan dan pemasangan peralatan pada jenjang yang berada di bawah koordinasinya diterapkan.
3.2 Prosedur keselamatan ketenagalistrikan (K2) diterapkan.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
3.3 Hal-hal yang berada diluar prosedur , baik prosedur pembangunan dan pemasangan Alat Berat, maupun prosedur keselamatan ketenagalistrikan sepanjang bersifat faktual dan masih terkait dengan standar yang baku, diputuskan
3.4 Hal-hal yang berada diluar prosedur, baik prosedur pembangunan dan pemasangan Alat Berat, maupun prosedur keselamatan ketenagalistrikan, dan belum didukung oleh standar yang baku dilaporkan kepada atasan yang berwenang
3.5 Pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada Butir 3.4 yang didukung perintah resmi (tertulis atau ter-rekam melalui saluran yang baku) dilaksanakan.
4 Mengevaluasi progres pembangunan dan pemasangan Alat Berat
Progres pelaksanaan pembangunan dan pemasangan Alat Berat dievaluasi sesuai prosedur perusahaan
5 Membuat laporan hasil pembangunan dan pemasangan Alat Berat
Laporan pelaksanaan pembangunan dan pemasangan Alat Berat , termasuk pembangunan dan pemasangan peralatan pada jenjang yang berada di bawah koordinasinya, dibuat sesuai standar yang berlaku.
Batasan Variabel10. Konteks Variabel
Pelaksanaan kompetensi ini merujuk sepenuhnya kepada prosedur-prosedur resmi (disahkan oleh yang berwenang), sehingga semua hal yang berada diluar prosedur-prosedur termaksud harus dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Pihak yang berwenang untuk memutuskan.
11. Peraturan yang diperlukan2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan Pasal
44 dan 502.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang
Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan12. Norma dan Standar
3.1 Norma3.1.1 Pada pembangunan dan pemasangan «Alat», setiap
perintah dilakukan secara resmi (tertulis atau terekam), dengan menggunakan sarana dan prosedur yang berlaku.
3.1.2 Pembangunan dan pemasangan Alat Berat harus dilakukan secara optimal sehingga pada saat ditemui adanya perbedaan di antara beberapa standar yang harus dirujuk, maka optimasi pembangunan dan pemasangan harus diutamakan.
3.1.3 Setiap perintah resmi dari atasan wajib dipatuhi.3.1.4 Dalam hal perintah/petunjuk yang ditunggu tidak
diperoleh, atau dianggap meragukan, maka atasan dari atasan langsung adalah Pihak yang harus dihubungi.
3.1.5 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1. dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.2 Standar
3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan pada pembangunan dan pemasangan Alat Berat.
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1. tetap berlaku.
13. Peralatan dan perlengkapan4.1 Peralatan
4.1.1 Peralatan terkait pembangunan dan pemasangan Alat Berat sesuai prosedur
4.2 Perlengkapan4.2.1 APD4.2.2 Dokumen SOP di lokasi uji kompetensi
PANDUAN PENILAIAN1. Konteks penilaian
1.1. Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan.
1.2. Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3. Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.4. Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan / wawancara, observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
2. Persyaratan Kompetensi 2.1 Memasang Alat Berat bagi Pelaksana Utama
3. Pengetahuan dan Keterampilan3.1 Pengetahuan
3.1.1 Memahami Ketentuan keselamatan ketenagalistrikan (K2)3.1.2 Memahami prinsip kerja, logic sequence dan konversi
energi terkait Alat Berat3.1.3 Memahami material dan prosedur pemasangan peralatan
Alat Berat3.1.4 Memahami prosedur evaluasi progres pemasangan Alat
Berat3.1.5 Memahami bagaimana menganalisis unjuk kerja Alat
Berat3.1.6 Memahami plant interlock operasi Alat Berat3.1.7 Memahami mekanika fluida dan penukar kalor3.1.8 Memahami teknik pembuatan laporan
3.2 Keterampilan3.2.1 Menerapkan Ketentuan keselamatan ketenagalistrikan
(K2)3.2.2 Menerapkan prosedur evaluasi progres pemasangan Alat
Berat3.2.3 Menerapkan bagaimana menganalisis unjuk kerja Alat
Berat3.2.4 Menerapkan prosedur plant interlock operasi Alat Berat3.2.5 Menerapkan mekanika fluida dan penukar kalor3.2.6 Menerapkan teknik pembuatan laporan
4. Sikap kerja yang diperlukan4.1 Disiplin dalam menegakkan prosedur di kelompoknya.4.2 Cermat di dalam mengamati data perkembangan kondisi
peralatan Alat Berat dan sistem kelistrikan yang dilayani.4.3 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam
memberikan perintah
5. Aspek Penting5.1 Mampu melaksanakan pembangunan dan pemasangan Alat Berat
dengan konsisten di tiap elemen kompetensi.5.2 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.3 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan tuntutan pembangunan dan pemasangan Alat Berat ini.
STANDAR KOMPETENSITENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIKSUB BIDANG PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN
Kode Unit : D.35.112.00.091.1Judul Unit : Memasang Balance Of Plant (BOP) bagi Analis MudaDeskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pekerjaan
memimpin pelaksanaan pembangunan dan pemasangan Balance Of Plant (BOP) yang memerlukan analisis terbatas dengan memanfaatkan ketentuan yang baku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1 Merencanakan pembangunan dan pemasangan Balance Of Plant (BOP)
1.1 SPK dan instruksi kerja sebagai dasar pelaksanaan pembangunan dan pemasangan diketahui sesuai ketentuan
1.2 Prosedur pembangunan dan pemasangan Balance Of Plant (BOP), termasuk: batasan pelaksanaan pembangunan dan pemasangan; metoda komunikasi; dan standar pelaporan, serta standar lain yang berlaku dipahami.
1.3 Perlengkapan keselamatan ketenaga-listrikan (K2), peralatan utama dan pendukung pembangunan dan pemasangan Balance Of Plant (BOP), diidentifikasi.
2 Menyiapkan sarana pembangunan dan pemasangan Balance Of Plant (BOP)
2.1 SPK, IK, formulir uji, check list, pembangunan dan pemasangan Balance Of Plant (BOP) disiapkan di lokasi kerja sesuai kebutuhan.
2.2 Perlengkapan keselamatan ketenaga-listrikan (K2) dan peralatan pendukung lainnya disiapkan dilokasi kerja.
2.3 Waktu pelaksanaan dan prosedur pembangunan dan pemasangan Balance Of Plant (BOP) , serta sumber daya yang diperlukan dikoordinasikan dengan pihak terkait.
2.4 Lokasi dan sarana kerja , disiapkan dan diamankan sesuai standar
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
3 Melaksanakan Pembangunan dan pemasangan Balance Of Plant (BOP)
3.1 Prosedur pembangunan dan pemasangan Balance Of Plant (BOP) , termasuk pembangunan dan pemasangan peralatan pada jenjang yang berada di bawah koordinasinya diterapkan.
3.2 Prosedur keselamatan ketenagalistrikan (K2) diterapkan.
3.3 Hal-hal yang berada diluar prosedur , baik prosedur pembangunan dan pemasangan Balance Of Plant (BOP), maupun prosedur keselamatan ketenagalistrikan sepanjang bersifat faktual dan masih terkait dengan standar yang baku, diputuskan
3.4 Hal-hal yang berada diluar prosedur, baik prosedur pembangunan dan pemasangan Balance Of Plant (BOP), maupun prosedur keselamatan ketenagalistrikan, dan belum didukung oleh standar yang baku dilaporkan kepada atasan yang berwenang
3.5 Pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada Butir 3.4 yang didukung perintah resmi (tertulis atau ter-rekam melalui saluran yang baku) dilaksanakan.
4 Mengevaluasi progres pembangunan dan pemasangan Balance Of Plant (BOP)
Progres pelaksanaan pembangunan dan pemasangan Balance Of Plant (BOP) dievaluasi sesuai prosedur perusahaan
5 Membuat laporan hasil pembangunan dan pemasangan Balance Of Plant (BOP)
Laporan pelaksanaan pembangunan dan pemasangan Balance Of Plant (BOP) , termasuk pembangunan dan pemasangan peralatan pada jenjang yang berada di bawah koordinasinya, dibuat sesuai standar yang berlaku.
Batasan Variabel23. Konteks Variabel
Pelaksanaan kompetensi ini merujuk sepenuhnya kepada prosedur-prosedur resmi (disahkan oleh yang berwenang), sehingga semua hal yang berada diluar prosedur-prosedur termaksud harus dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Pihak yang berwenang untuk
memutuskan. 24. Peraturan yang diperlukan
2.5 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan Pasal 44 dan 50
2.6 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan Tenaga Listrik
2.7 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang Tenaga Listrik
2.8 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
25. Norma dan Standar3.3 Norma
3.1.6 Pada pembangunan dan pemasangan «Alat», setiap perintah dilakukan secara resmi (tertulis atau terekam), dengan menggunakan sarana dan prosedur yang berlaku.
3.1.7 Pembangunan dan pemasangan Balance Of Plant (BOP) harus dilakukan secara optimal sehingga pada saat ditemui adanya perbedaan di antara beberapa standar yang harus dirujuk, maka optimasi pembangunan dan pemasangan harus diutamakan.
3.1.8 Setiap perintah resmi dari atasan wajib dipatuhi.3.1.9 Dalam hal perintah/petunjuk yang ditunggu tidak
diperoleh, atau dianggap meragukan, maka atasan dari atasan langsung adalah Pihak yang harus dihubungi.
3.1.10 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1. dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.4 Standar
3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan pada pembangunan dan pemasangan Balance Of Plant (BOP).
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1. tetap berlaku.
26. Peralatan dan perlengkapan4.3 Peralatan
4.1.2 Peralatan terkait pembangunan dan pemasangan Balance Of Plant (BOP) sesuai prosedur
4.4 Perlengkapan4.2.3 APD4.2.4 Dokumen SOP di lokasi uji kompetensi
PANDUAN PENILAIAN6. Konteks penilaian
1.5. Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan.
1.6. Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.7. Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang lingkup, kompetensi, persyaratan
peserta , dan tempat asesmen1.8. Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan
/ wawancara, observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
7. Persyaratan Kompetensi 2.1 Memasang Chlorine Plant bagi Pelaksana Utama2.2 Memasang Desalination Plant bagi Pelaksana Utama2.3 Memasang Hydrogen plant bagi Pelaksana Utama2.4 Memasang Pengolah Air (WTP) bagi Pelaksana Utama
8. Pengetahuan dan Keterampilan3.3 Pengetahuan
3.1.1 Memahami Ketentuan keselamatan ketenagalistrikan (K2)3.1.2 Memahami prinsip kerja, logic sequence dan konversi
energi terkait Balance Of Plant (BOP)3.1.3 Memahami material dan prosedur pemasangan peralatan
Balance Of Plant (BOP)3.1.4 Memahami prosedur evaluasi progres pemasangan
Balance Of Plant (BOP)3.1.5 Memahami bagaimana menganalisis unjuk kerja Balance
Of Plant (BOP)3.1.6 Memahami plant interlock operasi Balance Of Plant (BOP)3.1.7 Memahami mekanika fluida dan penukar kalor3.1.8 Memahami teknik kimia dasar3.1.9 Memahami teknik pembuatan laporan
3.4 Keterampilan3.2.1 Menerapkan Ketentuan keselamatan ketenagalistrikan
(K2)3.2.2 Menerapkan prosedur evaluasi progres pemasangan
Balance Of Plant (BOP)3.2.3 Menerapkan bagaimana menganalisis unjuk kerja Balance
Of Plant (BOP)3.2.4 Menerapkan prosedur plant interlock operasi Balance Of
Plant (BOP)3.2.5 Menerapkan mekanika fluida dan penukar kalor3.2.6 Menerapkan teknik kimia dasar3.2.7 Menerapkan teknik pembuatan laporan
9. Sikap kerja yang diperlukan4.4 Disiplin dalam menegakkan prosedur di kelompoknya.4.5 Cermat di dalam mengamati data perkembangan kondisi
peralatan Balance Of Plant (BOP) dan sistem kelistrikan yang dilayani.
4.6 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan perintah
10. Aspek Penting5.4 Mampu melaksanakan pembangunan dan pemasangan Balance Of
Plant (BOP) dengan konsisten di tiap elemen kompetensi.5.5 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar yang
berlaku.5.6 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
sesuai dengan tuntutan pembangunan dan pemasangan Balance Of Plant (BOP) ini.
STANDAR KOMPETENSITENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIKSUB BIDANG PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN
Kode Unit : D.35.112.01.092.1Judul Unit : Memasang Boiler bagi Analis MudaDeskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pekerjaan
memimpin pelaksanaan pembangunan dan pemasangan Boiler yang memerlukan analisis terbatas dengan memanfaatkan ketentuan yang baku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1 Merencanakan pembangunan dan pemasangan Boiler
1.1 SPK dan instruksi kerja sebagai dasar pelaksanaan pembangunan dan pemasangan diketahui sesuai ketentuan
1.2 Prosedur pembangunan dan pemasangan Boiler, termasuk: batasan pelaksanaan pembangunan dan pemasangan; metoda komunikasi; dan standar pelaporan, serta standar lain yang berlaku dipahami.
1.3 Perlengkapan keselamatan ketenaga-listrikan (K2), peralatan utama dan pendukung pembangunan dan pemasangan Boiler, diidentifikasi.
2 Menyiapkan sarana pembangunan dan pemasangan Boiler
2.1 SPK, IK, formulir uji, check list, pembangunan dan pemasangan Boiler disiapkan di lokasi kerja sesuai kebutuhan.
2.2 Perlengkapan keselamatan ketenaga-listrikan (K2) dan peralatan pendukung lainnya disiapkan dilokasi kerja.
2.3 Waktu pelaksanaan dan prosedur pembangunan dan pemasangan Boiler , serta sumber daya yang diperlukan dikoordinasikan dengan pihak terkait.
2.4 Lokasi dan sarana kerja , disiapkan dan diamankan sesuai standar
3 Melaksanakan Pembangunan dan pemasangan Boiler
3.1 Prosedur pembangunan dan pemasangan Boiler , termasuk pembangunan dan pemasangan peralatan pada jenjang yang berada di bawah koordinasinya diterapkan.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
3.2 Prosedur keselamatan ketenagalistrikan (K2) diterapkan.
3.3 Hal-hal yang berada diluar prosedur , baik prosedur pembangunan dan pemasangan Boiler, maupun prosedur keselamatan ketenagalistrikan sepanjang bersifat faktual dan masih terkait dengan standar yang baku, diputuskan
3.4 Hal-hal yang berada diluar prosedur, baik prosedur pembangunan dan pemasangan Boiler, maupun prosedur keselamatan ketenagalistrikan, dan belum didukung oleh standar yang baku dilaporkan kepada atasan yang berwenang
3.5 Pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada Butir 3.4 yang didukung perintah resmi (tertulis atau ter-rekam melalui saluran yang baku) dilaksanakan.
4 Mengevaluasi progres pembangunan dan pemasangan Boiler
Progres pelaksanaan pembangunan dan pemasangan Boiler dievaluasi sesuai prosedur perusahaan
5 Membuat laporan hasil pembangunan dan pemasangan Boiler
Laporan pelaksanaan pembangunan dan pemasangan Boiler , termasuk pembangunan dan pemasangan peralatan pada jenjang yang berada di bawah koordinasinya, dibuat sesuai standar yang berlaku.
Batasan Variabel36. Konteks Variabel
Pelaksanaan kompetensi ini merujuk sepenuhnya kepada prosedur-prosedur resmi (disahkan oleh yang berwenang), sehingga semua hal yang berada diluar prosedur-prosedur termaksud harus dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Pihak yang berwenang untuk memutuskan.
37. Peraturan yang diperlukan2.9 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan Pasal
44 dan 502.10Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik2.11Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.12Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
38. Norma dan Standar3.5 Norma
3.1.11 Pada pembangunan dan pemasangan «Alat», setiap perintah dilakukan secara resmi (tertulis atau terekam), dengan menggunakan sarana dan prosedur yang berlaku.
3.1.12 Pembangunan dan pemasangan Boiler harus dilakukan secara optimal sehingga pada saat ditemui adanya perbedaan di antara beberapa standar yang harus dirujuk, maka optimasi pembangunan dan pemasangan harus diutamakan.
3.1.13 Setiap perintah resmi dari atasan wajib dipatuhi.3.1.14 Dalam hal perintah/petunjuk yang ditunggu tidak
diperoleh, atau dianggap meragukan, maka atasan dari atasan langsung adalah Pihak yang harus dihubungi.
3.1.15 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1. dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.6 Standar
3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan pada pembangunan dan pemasangan Boiler.
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1. tetap berlaku.
39. Peralatan dan perlengkapan4.5 Peralatan
4.1.3 Peralatan terkait pembangunan dan pemasangan Boiler sesuai prosedur
4.6 Perlengkapan4.2.5 APD4.2.6 Dokumen SOP di lokasi uji kompetensi
PANDUAN PENILAIAN11. Konteks penilaian
1.9. Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan.
1.10.Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.11.Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.12.Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan / wawancara, observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
12. Persyaratan Kompetensi 2.1 Memasang Boiler bagi Pelaksana Utama2.2 Memasang ID, FD, PA dan Seal Air Fan bagi Pelaksana Utama2.3 Memasang Superheater dan Reheater bagi Pelaksana Utama
2.4 Memasang Sistem Bahan Bakar minyak / gas bagi Pelaksana Utama
13. Pengetahuan dan Keterampilan3.5 Pengetahuan
3.1.1 Memahami Ketentuan keselamatan ketenagalistrikan (K2)3.1.2 Memahami prinsip kerja, logic sequence dan konversi
energi terkait Boiler3.1.3 Memahami material dan prosedur pemasangan peralatan
Boiler3.1.4 Memahami prosedur evaluasi progres pemasangan Boiler3.1.5 Memahami bagaimana menganalisis unjuk kerja Boiler3.1.6 Memahami plant interlock operasi Boiler3.1.7 Memahami mekanika fluida dan penukar kalor3.1.8 Memahami thermodinamika3.1.9 Memahami teknik pembuatan laporan
3.6 Keterampilan3.2.1 Menerapkan Ketentuan keselamatan ketenagalistrikan
(K2)3.2.2 Menerapkan prosedur evaluasi progres pemasangan
Boiler3.2.3 Menerapkan bagaimana menganalisis unjuk kerja Boiler3.2.4 Menerapkan prosedur plant interlock operasi Boiler3.2.5 Menerapkan mekanika fluida dan penukar kalor3.2.6 Menerapkan thermodinamika3.2.7 Menerapkan teknik pembuatan laporan
14. Sikap kerja yang diperlukan4.7 Disiplin dalam menegakkan prosedur di kelompoknya.4.8 Cermat di dalam mengamati data perkembangan kondisi
peralatan Boiler dan sistem kelistrikan yang dilayani.4.9 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam
memberikan perintah
15. Aspek Penting5.7 Mampu melaksanakan pembangunan dan pemasangan Boiler
dengan konsisten di tiap elemen kompetensi.5.8 Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.9 Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan tuntutan pembangunan dan pemasangan Boiler ini.
STANDAR KOMPETENSITENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIKSUB BIDANG PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN
Kode Unit : D.35.112.00.093.1Judul Unit : Memasang Chlorination plant bagi Analis MudaDeskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pekerjaan
memimpin pelaksanaan pembangunan dan pemasangan Chlorination plant yang memerlukan analisis terbatas dengan memanfaatkan ketentuan yang baku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1 Merencanakan pembangunan dan pemasangan Chlorination plant
1.1 SPK dan instruksi kerja sebagai dasar pelaksanaan pembangunan dan pemasangan diketahui sesuai ketentuan
1.2 Prosedur pembangunan dan pemasangan Chlorination plant, termasuk: batasan pelaksanaan pembangunan dan pemasangan; metoda komunikasi; dan standar pelaporan, serta standar lain yang berlaku dipahami.
1.3 Perlengkapan keselamatan ketenaga-listrikan (K2), peralatan utama dan pendukung pembangunan dan pemasangan Chlorination plant, diidentifikasi.
2 Menyiapkan sarana pembangunan dan pemasangan Chlorination plant
2.1 SPK, IK, formulir uji, check list, pembangunan dan pemasangan Chlorination plant disiapkan di lokasi kerja sesuai kebutuhan.
2.2 Perlengkapan keselamatan ketenaga-listrikan (K2) dan peralatan pendukung lainnya disiapkan dilokasi kerja.
2.3 Waktu pelaksanaan dan prosedur pembangunan dan pemasangan Chlorination plant , serta sumber daya yang diperlukan dikoordinasikan dengan pihak terkait.
2.4 Lokasi dan sarana kerja , disiapkan dan diamankan sesuai standar
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
3 Melaksanakan Pembangunan dan pemasangan Chlorination plant
3.1 Prosedur pembangunan dan pemasangan Chlorination plant , termasuk pembangunan dan pemasangan peralatan pada jenjang yang berada di bawah koordinasinya diterapkan.
3.2 Prosedur keselamatan ketenagalistrikan (K2) diterapkan.
3.3 Hal-hal yang berada diluar prosedur , baik prosedur pembangunan dan pemasangan Chlorination plant, maupun prosedur keselamatan ketenagalistrikan sepanjang bersifat faktual dan masih terkait dengan standar yang baku, diputuskan
3.4 Hal-hal yang berada diluar prosedur, baik prosedur pembangunan dan pemasangan Chlorination plant, maupun prosedur keselamatan ketenagalistrikan, dan belum didukung oleh standar yang baku dilaporkan kepada atasan yang berwenang
3.5 Pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada Butir 3.4 yang didukung perintah resmi (tertulis atau ter-rekam melalui saluran yang baku) dilaksanakan.
4 Mengevaluasi progres pembangunan dan pemasangan Chlorination plant
Progres pelaksanaan pembangunan dan pemasangan Chlorination plant dievaluasi sesuai prosedur perusahaan
5 Membuat laporan hasil pembangunan dan pemasangan Chlorination plant
Laporan pelaksanaan pembangunan dan pemasangan Chlorination plant , termasuk pembangunan dan pemasangan peralatan pada jenjang yang berada di bawah koordinasinya, dibuat sesuai standar yang berlaku.
Batasan Variabel49. Konteks Variabel
Pelaksanaan kompetensi ini merujuk sepenuhnya kepada prosedur-prosedur resmi (disahkan oleh yang berwenang), sehingga semua hal yang berada diluar prosedur-prosedur termaksud harus dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Pihak yang berwenang untuk
memutuskan. 50. Peraturan yang diperlukan
2.13Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan Pasal 44 dan 50
2.14Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan Tenaga Listrik
2.15Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang Tenaga Listrik
2.16Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
51. Norma dan Standar3.7 Norma
3.1.16 Pada pembangunan dan pemasangan «Alat», setiap perintah dilakukan secara resmi (tertulis atau terekam), dengan menggunakan sarana dan prosedur yang berlaku.
3.1.17 Pembangunan dan pemasangan Chlorination plant harus dilakukan secara optimal sehingga pada saat ditemui adanya perbedaan di antara beberapa standar yang harus dirujuk, maka optimasi pembangunan dan pemasangan harus diutamakan.
3.1.18 Setiap perintah resmi dari atasan wajib dipatuhi.3.1.19 Dalam hal perintah/petunjuk yang ditunggu tidak
diperoleh, atau dianggap meragukan, maka atasan dari atasan langsung adalah Pihak yang harus dihubungi.
3.1.20 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1. dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.8 Standar
3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan pada pembangunan dan pemasangan Chlorination plant.
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1. tetap berlaku.
52. Peralatan dan perlengkapan4.7 Peralatan
4.1.4 Peralatan terkait pembangunan dan pemasangan Chlorination plant sesuai prosedur
4.8 Perlengkapan4.2.7 APD4.2.8 Dokumen SOP di lokasi uji kompetensi
PANDUAN PENILAIAN16. Konteks penilaian
1.13.Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan.
1.14.Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.15.Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang lingkup, kompetensi, persyaratan
peserta , dan tempat asesmen1.16.Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan
/ wawancara, observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
17. Persyaratan Kompetensi 2.1 Memasang Chlorine Plant bagi Pelaksana Utama
18. Pengetahuan dan Keterampilan3.7 Pengetahuan
3.1.1 Memahami Ketentuan keselamatan ketenagalistrikan (K2)3.1.2 Memahami prinsip kerja, logic sequence dan konversi
energi terkait Chlorination plant3.1.3 Memahami material dan prosedur pemasangan peralatan
Chlorination plant3.1.4 Memahami prosedur evaluasi progres pemasangan
Chlorination plant3.1.5 Memahami bagaimana menganalisis unjuk kerja
Chlorination plant3.1.6 Memahami plant interlock operasi Chlorination plant3.1.7 Memahami teknik kimia industri3.1.8 Memahami teknik pembuatan laporan
3.8 Keterampilan3.2.1 Menerapkan Ketentuan keselamatan ketenagalistrikan
(K2)3.2.2 Menerapkan prosedur evaluasi progres pemasangan
Chlorination plant3.2.3 Menerapkan bagaimana menganalisis unjuk kerja
Chlorination plant3.2.4 Menerapkan prosedur plant interlock operasi Chlorination
plant3.2.5 Menerapkan teknik kimia industri3.2.6 Menerapkan teknik pembuatan laporan
19. Sikap kerja yang diperlukan4.10Disiplin dalam menegakkan prosedur di kelompoknya.4.11Cermat di dalam mengamati data perkembangan kondisi
peralatan Chlorination plant dan sistem kelistrikan yang dilayani.4.12 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam
memberikan perintah
20. Aspek Penting5.10Mampu melaksanakan pembangunan dan pemasangan
Chlorination plant dengan konsisten di tiap elemen kompetensi.5.11Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.12Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan tuntutan pembangunan dan pemasangan Chlorination plant ini.
STANDAR KOMPETENSITENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIKSUB BIDANG PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN
Kode Unit : D.35.112.00.094.1Judul Unit : Memasang Cooling Tower bagi Analis MudaDeskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pekerjaan
memimpin pelaksanaan pembangunan dan pemasangan Cooling Tower yang memerlukan analisis terbatas dengan memanfaatkan ketentuan yang baku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1 Merencanakan pembangunan dan pemasangan Cooling Tower
1.1 SPK dan instruksi kerja sebagai dasar pelaksanaan pembangunan dan pemasangan diketahui sesuai ketentuan
1.2 Prosedur pembangunan dan pemasangan Cooling Tower, termasuk: batasan pelaksanaan pembangunan dan pemasangan; metoda komunikasi; dan standar pelaporan, serta standar lain yang berlaku dipahami.
1.3 Perlengkapan keselamatan ketenaga-listrikan (K2), peralatan utama dan pendukung pembangunan dan pemasangan Cooling Tower, diidentifikasi.
2 Menyiapkan sarana pembangunan dan pemasangan Cooling Tower
2.1 SPK, IK, formulir uji, check list, pembangunan dan pemasangan Cooling Tower disiapkan di lokasi kerja sesuai kebutuhan.
2.2 Perlengkapan keselamatan ketenaga-listrikan (K2) dan peralatan pendukung lainnya disiapkan dilokasi kerja.
2.3 Waktu pelaksanaan dan prosedur pembangunan dan pemasangan Cooling Tower , serta sumber daya yang diperlukan dikoordinasikan dengan pihak terkait.
2.4 Lokasi dan sarana kerja , disiapkan dan diamankan sesuai standar
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
3 Melaksanakan Pembangunan dan pemasangan Cooling Tower
3.1 Prosedur pembangunan dan pemasangan Cooling Tower , termasuk pembangunan dan pemasangan peralatan pada jenjang yang berada di bawah koordinasinya diterapkan.
3.2 Prosedur keselamatan ketenagalistrikan (K2) diterapkan.
3.3 Hal-hal yang berada diluar prosedur , baik prosedur pembangunan dan pemasangan Cooling Tower, maupun prosedur keselamatan ketenagalistrikan sepanjang bersifat faktual dan masih terkait dengan standar yang baku, diputuskan
3.4 Hal-hal yang berada diluar prosedur, baik prosedur pembangunan dan pemasangan Cooling Tower, maupun prosedur keselamatan ketenagalistrikan, dan belum didukung oleh standar yang baku dilaporkan kepada atasan yang berwenang
3.5 Pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada Butir 3.4 yang didukung perintah resmi (tertulis atau ter-rekam melalui saluran yang baku) dilaksanakan.
4 Mengevaluasi progres pembangunan dan pemasangan Cooling Tower
Progres pelaksanaan pembangunan dan pemasangan Cooling Tower dievaluasi sesuai prosedur perusahaan
5 Membuat laporan hasil pembangunan dan pemasangan Cooling Tower
Laporan pelaksanaan pembangunan dan pemasangan Cooling Tower , termasuk pembangunan dan pemasangan peralatan pada jenjang yang berada di bawah koordinasinya, dibuat sesuai standar yang berlaku.
Batasan Variabel62. Konteks Variabel
Pelaksanaan kompetensi ini merujuk sepenuhnya kepada prosedur-prosedur resmi (disahkan oleh yang berwenang), sehingga semua hal yang berada diluar prosedur-prosedur termaksud harus dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Pihak yang berwenang untuk memutuskan.
63. Peraturan yang diperlukan
2.17Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan Pasal 44 dan 50
2.18Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan Tenaga Listrik
2.19Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang Tenaga Listrik
2.20Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
64. Norma dan Standar3.9 Norma
3.1.21 Pada pembangunan dan pemasangan «Alat», setiap perintah dilakukan secara resmi (tertulis atau terekam), dengan menggunakan sarana dan prosedur yang berlaku.
3.1.22 Pembangunan dan pemasangan Cooling Tower harus dilakukan secara optimal sehingga pada saat ditemui adanya perbedaan di antara beberapa standar yang harus dirujuk, maka optimasi pembangunan dan pemasangan harus diutamakan.
3.1.23 Setiap perintah resmi dari atasan wajib dipatuhi.3.1.24 Dalam hal perintah/petunjuk yang ditunggu tidak
diperoleh, atau dianggap meragukan, maka atasan dari atasan langsung adalah Pihak yang harus dihubungi.
3.1.25 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1. dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.10Standar
3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan pada pembangunan dan pemasangan Cooling Tower.
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1. tetap berlaku.
65. Peralatan dan perlengkapan4.9 Peralatan
4.1.5 Peralatan terkait pembangunan dan pemasangan Cooling Tower sesuai prosedur
4.10Perlengkapan4.2.9 APD4.2.10 Dokumen SOP di lokasi uji kompetensi
PANDUAN PENILAIAN21. Konteks penilaian
1.17.Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan.
1.18.Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.19.Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.20.Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan
/ wawancara, observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
22. Persyaratan Kompetensi 2.1 Memasang Cooling Tower bagi Pelaksana Utama
23. Pengetahuan dan Keterampilan3.9 Pengetahuan
3.1.1 Memahami Ketentuan keselamatan ketenagalistrikan (K2)3.1.2 Memahami prinsip kerja, logic sequence dan konversi
energi terkait Cooling Tower3.1.3 Memahami material dan prosedur pemasangan peralatan
Cooling Tower3.1.4 Memahami prosedur evaluasi progres pemasangan
Cooling Tower3.1.5 Memahami bagaimana menganalisis unjuk kerja Cooling
Tower3.1.6 Memahami plant interlock operasi Cooling Tower3.1.7 Memahami mekanika fluida dan penukar kalor3.1.8 Memahami teknik pembuatan laporan
3.10Keterampilan3.2.1 Menerapkan Ketentuan keselamatan ketenagalistrikan
(K2)3.2.2 Menerapkan prosedur evaluasi progres pemasangan
Cooling Tower3.2.3 Menerapkan bagaimana menganalisis unjuk kerja Cooling
Tower3.2.4 Menerapkan prosedur plant interlock operasi Cooling
Tower3.2.5 Menerapkan mekanika fluida dan penukar kalor3.2.6 Menerapkan teknik pembuatan laporan
24. Sikap kerja yang diperlukan4.13Disiplin dalam menegakkan prosedur di kelompoknya.4.14Cermat di dalam mengamati data perkembangan kondisi
peralatan Cooling Tower dan sistem kelistrikan yang dilayani.4.15 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam
memberikan perintah
25. Aspek Penting5.13Mampu melaksanakan pembangunan dan pemasangan Cooling
Tower dengan konsisten di tiap elemen kompetensi.5.14Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.15Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan tuntutan pembangunan dan pemasangan Cooling Tower ini.
STANDAR KOMPETENSITENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIKSUB BIDANG PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN
Kode Unit : D.35.112.00.095.1Judul Unit : Memasang Generator dan Exciter bagi Analis MudaDeskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pekerjaan
memimpin pelaksanaan pembangunan dan pemasangan Generator dan Exciter yang memerlukan analisis terbatas dengan memanfaatkan ketentuan yang baku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1 Merencanakan pembangunan dan pemasangan Generator dan Exciter
1.1 SPK dan instruksi kerja sebagai dasar pelaksanaan pembangunan dan pemasangan diketahui sesuai ketentuan
1.2 Prosedur pembangunan dan pemasangan Generator dan Exciter, termasuk: batasan pelaksanaan pembangunan dan pemasangan; metoda komunikasi; dan standar pelaporan, serta standar lain yang berlaku dipahami.
1.3 Perlengkapan keselamatan ketenaga-listrikan (K2), peralatan utama dan pendukung pembangunan dan pemasangan Generator dan Exciter, diidentifikasi.
2 Menyiapkan sarana pembangunan dan pemasangan Generator dan Exciter
2.1 SPK, IK, formulir uji, check list, pembangunan dan pemasangan Generator dan Exciter disiapkan di lokasi kerja sesuai kebutuhan.
2.2 Perlengkapan keselamatan ketenaga-listrikan (K2) dan peralatan pendukung lainnya disiapkan dilokasi kerja.
2.3 Waktu pelaksanaan dan prosedur pembangunan dan pemasangan Generator dan Exciter , serta sumber daya yang diperlukan dikoordinasikan dengan pihak terkait.
2.4 Lokasi dan sarana kerja , disiapkan dan diamankan sesuai standar
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
3 Melaksanakan Pembangunan dan pemasangan Generator dan Exciter
3.1 Prosedur pembangunan dan pemasangan Generator dan Exciter , termasuk pembangunan dan pemasangan peralatan pada jenjang yang berada di bawah koordinasinya diterapkan.
3.2 Prosedur keselamatan ketenagalistrikan (K2) diterapkan.
3.3 Hal-hal yang berada diluar prosedur , baik prosedur pembangunan dan pemasangan Generator dan Exciter, maupun prosedur keselamatan ketenagalistrikan sepanjang bersifat faktual dan masih terkait dengan standar yang baku, diputuskan
3.4 Hal-hal yang berada diluar prosedur, baik prosedur pembangunan dan pemasangan Generator dan Exciter, maupun prosedur keselamatan ketenagalistrikan, dan belum didukung oleh standar yang baku dilaporkan kepada atasan yang berwenang
3.5 Pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada Butir 3.4 yang didukung perintah resmi (tertulis atau ter-rekam melalui saluran yang baku) dilaksanakan.
4 Mengevaluasi progres pembangunan dan pemasangan Generator dan Exciter
Progres pelaksanaan pembangunan dan pemasangan Generator dan Exciter dievaluasi sesuai prosedur perusahaan
5 Membuat laporan hasil pembangunan dan pemasangan Generator dan Exciter
Laporan pelaksanaan pembangunan dan pemasangan Generator dan Exciter , termasuk pembangunan dan pemasangan peralatan pada jenjang yang berada di bawah koordinasinya, dibuat sesuai standar yang berlaku.
Batasan Variabel75. Konteks Variabel
Pelaksanaan kompetensi ini merujuk sepenuhnya kepada prosedur-prosedur resmi (disahkan oleh yang berwenang), sehingga semua hal yang berada diluar prosedur-prosedur termaksud harus dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Pihak yang berwenang untuk
memutuskan. 76. Peraturan yang diperlukan
2.21Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan Pasal 44 dan 50
2.22Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan Tenaga Listrik
2.23Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang Tenaga Listrik
2.24Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
77. Norma dan Standar3.11Norma
3.1.26 Pada pembangunan dan pemasangan «Alat», setiap perintah dilakukan secara resmi (tertulis atau terekam), dengan menggunakan sarana dan prosedur yang berlaku.
3.1.27 Pembangunan dan pemasangan Generator dan Exciter harus dilakukan secara optimal sehingga pada saat ditemui adanya perbedaan di antara beberapa standar yang harus dirujuk, maka optimasi pembangunan dan pemasangan harus diutamakan.
3.1.28 Setiap perintah resmi dari atasan wajib dipatuhi.3.1.29 Dalam hal perintah/petunjuk yang ditunggu tidak
diperoleh, atau dianggap meragukan, maka atasan dari atasan langsung adalah Pihak yang harus dihubungi.
3.1.30 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1. dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.12Standar
3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan pada pembangunan dan pemasangan Generator dan Exciter.
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1. tetap berlaku.
78. Peralatan dan perlengkapan4.11Peralatan
4.1.6 Peralatan terkait pembangunan dan pemasangan Generator dan Exciter sesuai prosedur
4.12Perlengkapan4.2.11 APD4.2.12 Dokumen SOP di lokasi uji kompetensi
PANDUAN PENILAIAN26. Konteks penilaian
1.21.Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan.
1.22.Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.23.Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang lingkup, kompetensi, persyaratan
peserta , dan tempat asesmen1.24.Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan
/ wawancara, observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
27. Persyaratan Kompetensi 2.1 Memasang Generator dan exciter bagi Pelaksana Utama2.2 Memasang Sistem Proteksi bagi Pelaksana Utama2.3 Memasang Switchgear System, HV dan LV bagi Pelaksana
Utama
28. Pengetahuan dan Keterampilan3.11Pengetahuan
3.1.1 Memahami Ketentuan keselamatan ketenagalistrikan (K2)3.1.2 Memahami prinsip kerja, logic sequence dan konversi
energi terkait Generator dan Exciter3.1.3 Memahami material dan prosedur pemasangan peralatan
Generator dan Exciter3.1.4 Memahami prosedur evaluasi progres pemasangan
Generator dan Exciter3.1.5 Memahami bagaimana menganalisis unjuk kerja
Generator dan Exciter3.1.6 Memahami plant interlock operasi Generator dan Exciter3.1.7 Memahami teknik proteksi tenaga listrik3.1.8 Memahami teknik tenaga listrik3.1.9 Memahami teknik pembuatan laporan
3.12Keterampilan3.2.1 Menerapkan Ketentuan keselamatan ketenagalistrikan
(K2)3.2.2 Menerapkan prosedur evaluasi progres pemasangan
Generator dan Exciter3.2.3 Menerapkan bagaimana menganalisis unjuk kerja
Generator dan Exciter3.2.4 Menerapkan prosedur plant interlock operasi Generator
dan Exciter3.2.5 Menerapkan teknik proteksi tenaga listrik3.2.6 Menerapkan teknik tenaga listrik3.2.7 Menerapkan teknik pembuatan laporan
29. Sikap kerja yang diperlukan4.16Disiplin dalam menegakkan prosedur di kelompoknya.4.17Cermat di dalam mengamati data perkembangan kondisi
peralatan Generator dan Exciter dan sistem kelistrikan yang dilayani.
4.18 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan perintah
30. Aspek Penting5.16Mampu melaksanakan pembangunan dan pemasangan Generator
dan Exciter dengan konsisten di tiap elemen kompetensi.5.17Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar yang
berlaku.5.18Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
sesuai dengan tuntutan pembangunan dan pemasangan Generator dan Exciter ini.
STANDAR KOMPETENSITENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIKSUB BIDANG PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN
Kode Unit : D.35.112.00.096.1Judul Unit : Memasang Heat Exchanger bagi Analis MudaDeskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pekerjaan
memimpin pelaksanaan pembangunan dan pemasangan Heat Exchanger yang memerlukan analisis terbatas dengan memanfaatkan ketentuan yang baku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1 Merencanakan pembangunan dan pemasangan Heat Exchanger
1.1 SPK dan instruksi kerja sebagai dasar pelaksanaan pembangunan dan pemasangan diketahui sesuai ketentuan
1.2 Prosedur pembangunan dan pemasangan Heat Exchanger, termasuk: batasan pelaksanaan pembangunan dan pemasangan; metoda komunikasi; dan standar pelaporan, serta standar lain yang berlaku dipahami.
1.3 Perlengkapan keselamatan ketenaga-listrikan (K2), peralatan utama dan pendukung pembangunan dan pemasangan Heat Exchanger, diidentifikasi.
2 Menyiapkan sarana pembangunan dan pemasangan Heat Exchanger
2.1 SPK, IK, formulir uji, check list, pembangunan dan pemasangan Heat Exchanger disiapkan di lokasi kerja sesuai kebutuhan.
2.2 Perlengkapan keselamatan ketenaga-listrikan (K2) dan peralatan pendukung lainnya disiapkan dilokasi kerja.
2.3 Waktu pelaksanaan dan prosedur pembangunan dan pemasangan Heat Exchanger , serta sumber daya yang diperlukan dikoordinasikan dengan pihak terkait.
2.4 Lokasi dan sarana kerja , disiapkan dan diamankan sesuai standar
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
3 Melaksanakan Pembangunan dan pemasangan Heat Exchanger
3.1 Prosedur pembangunan dan pemasangan Heat Exchanger , termasuk pembangunan dan pemasangan peralatan pada jenjang yang berada di bawah koordinasinya diterapkan.
3.2 Prosedur keselamatan ketenagalistrikan (K2) diterapkan.
3.3 Hal-hal yang berada diluar prosedur , baik prosedur pembangunan dan pemasangan Heat Exchanger, maupun prosedur keselamatan ketenagalistrikan sepanjang bersifat faktual dan masih terkait dengan standar yang baku, diputuskan
3.4 Hal-hal yang berada diluar prosedur, baik prosedur pembangunan dan pemasangan Heat Exchanger, maupun prosedur keselamatan ketenagalistrikan, dan belum didukung oleh standar yang baku dilaporkan kepada atasan yang berwenang
3.5 Pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada Butir 3.4 yang didukung perintah resmi (tertulis atau ter-rekam melalui saluran yang baku) dilaksanakan.
4 Mengevaluasi progres pembangunan dan pemasangan Heat Exchanger
Progres pelaksanaan pembangunan dan pemasangan Heat Exchanger dievaluasi sesuai prosedur perusahaan
5 Membuat laporan hasil pembangunan dan pemasangan Heat Exchanger
Laporan pelaksanaan pembangunan dan pemasangan Heat Exchanger , termasuk pembangunan dan pemasangan peralatan pada jenjang yang berada di bawah koordinasinya, dibuat sesuai standar yang berlaku.
Batasan Variabel88. Konteks Variabel
Pelaksanaan kompetensi ini merujuk sepenuhnya kepada prosedur-prosedur resmi (disahkan oleh yang berwenang), sehingga semua hal yang berada diluar prosedur-prosedur termaksud harus dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Pihak yang berwenang untuk memutuskan.
89. Peraturan yang diperlukan
2.25Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan Pasal 44 dan 50
2.26Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan Tenaga Listrik
2.27Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang Tenaga Listrik
2.28Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
90. Norma dan Standar3.13Norma
3.1.31 Pada pembangunan dan pemasangan «Alat», setiap perintah dilakukan secara resmi (tertulis atau terekam), dengan menggunakan sarana dan prosedur yang berlaku.
3.1.32 Pembangunan dan pemasangan Heat Exchanger harus dilakukan secara optimal sehingga pada saat ditemui adanya perbedaan di antara beberapa standar yang harus dirujuk, maka optimasi pembangunan dan pemasangan harus diutamakan.
3.1.33 Setiap perintah resmi dari atasan wajib dipatuhi.3.1.34 Dalam hal perintah/petunjuk yang ditunggu tidak
diperoleh, atau dianggap meragukan, maka atasan dari atasan langsung adalah Pihak yang harus dihubungi.
3.1.35 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1. dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.14Standar
3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan pada pembangunan dan pemasangan Heat Exchanger.
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1. tetap berlaku.
91. Peralatan dan perlengkapan4.13Peralatan
4.1.7 Peralatan terkait pembangunan dan pemasangan Heat Exchanger sesuai prosedur
4.14Perlengkapan4.2.13 APD4.2.14 Dokumen SOP di lokasi uji kompetensi
PANDUAN PENILAIAN31. Konteks penilaian
1.25.Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan.
1.26.Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.27.Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.28.Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan
/ wawancara, observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
32. Persyaratan Kompetensi 2.1 Memasang Heat Exchanger bagi Pelaksana Utama
33. Pengetahuan dan Keterampilan3.13Pengetahuan
3.1.1 Memahami Ketentuan keselamatan ketenagalistrikan (K2)3.1.2 Memahami prinsip kerja, logic sequence dan konversi
energi terkait Heat Exchanger3.1.3 Memahami material dan prosedur pemasangan peralatan
Heat Exchanger3.1.4 Memahami prosedur evaluasi progres pemasangan Heat
Exchanger3.1.5 Memahami bagaimana menganalisis unjuk kerja Heat
Exchanger3.1.6 Memahami plant interlock operasi Heat Exchanger3.1.7 Memahami mekanika fluida dan penukar kalor3.1.8 Memahami teknik pembuatan laporan
3.14Keterampilan3.2.1 Menerapkan Ketentuan keselamatan ketenagalistrikan
(K2)3.2.2 Menerapkan prosedur evaluasi progres pemasangan Heat
Exchanger3.2.3 Menerapkan bagaimana menganalisis unjuk kerja Heat
Exchanger3.2.4 Menerapkan prosedur plant interlock operasi Heat
Exchanger3.2.5 Menerapkan mekanika fluida dan penukar kalor3.2.6 Menerapkan teknik pembuatan laporan
34. Sikap kerja yang diperlukan4.19Disiplin dalam menegakkan prosedur di kelompoknya.4.20Cermat di dalam mengamati data perkembangan kondisi
peralatan Heat Exchanger dan sistem kelistrikan yang dilayani.4.21 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam
memberikan perintah
35. Aspek Penting5.19Mampu melaksanakan pembangunan dan pemasangan Heat
Exchanger dengan konsisten di tiap elemen kompetensi.5.20Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.21Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan tuntutan pembangunan dan pemasangan Heat Exchanger ini.
STANDAR KOMPETENSITENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIKSUB BIDANG PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN
Kode Unit : D.35.112.03.097.1Judul Unit : Memasang HRSG bagi Analis MudaDeskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pekerjaan
memimpin pelaksanaan pembangunan dan pemasangan HRSG yang memerlukan analisis terbatas dengan memanfaatkan ketentuan yang baku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1 Merencanakan pembangunan dan pemasangan HRSG
1.1 SPK dan instruksi kerja sebagai dasar pelaksanaan pembangunan dan pemasangan diketahui sesuai ketentuan
1.2 Prosedur pembangunan dan pemasangan HRSG, termasuk: batasan pelaksanaan pembangunan dan pemasangan; metoda komunikasi; dan standar pelaporan, serta standar lain yang berlaku dipahami.
1.3 Perlengkapan keselamatan ketenaga-listrikan (K2), peralatan utama dan pendukung pembangunan dan pemasangan HRSG, diidentifikasi.
2 Menyiapkan sarana pembangunan dan pemasangan HRSG
2.1 SPK, IK, formulir uji, check list, pembangunan dan pemasangan HRSG disiapkan di lokasi kerja sesuai kebutuhan.
2.2 Perlengkapan keselamatan ketenaga-listrikan (K2) dan peralatan pendukung lainnya disiapkan dilokasi kerja.
2.3 Waktu pelaksanaan dan prosedur pembangunan dan pemasangan HRSG , serta sumber daya yang diperlukan dikoordinasikan dengan pihak terkait.
2.4 Lokasi dan sarana kerja , disiapkan dan diamankan sesuai standar
3 Melaksanakan Pembangunan dan pemasangan HRSG
3.1 Prosedur pembangunan dan pemasangan HRSG , termasuk pembangunan dan pemasangan peralatan pada jenjang yang berada di bawah koordinasinya diterapkan.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
3.2 Prosedur keselamatan ketenagalistrikan (K2) diterapkan.
3.3 Hal-hal yang berada diluar prosedur , baik prosedur pembangunan dan pemasangan HRSG, maupun prosedur keselamatan ketenagalistrikan sepanjang bersifat faktual dan masih terkait dengan standar yang baku, diputuskan
3.4 Hal-hal yang berada diluar prosedur, baik prosedur pembangunan dan pemasangan HRSG, maupun prosedur keselamatan ketenagalistrikan, dan belum didukung oleh standar yang baku dilaporkan kepada atasan yang berwenang
3.5 Pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada Butir 3.4 yang didukung perintah resmi (tertulis atau ter-rekam melalui saluran yang baku) dilaksanakan.
4 Mengevaluasi progres pembangunan dan pemasangan HRSG
Progres pelaksanaan pembangunan dan pemasangan HRSG dievaluasi sesuai prosedur perusahaan
5 Membuat laporan hasil pembangunan dan pemasangan HRSG
Laporan pelaksanaan pembangunan dan pemasangan HRSG , termasuk pembangunan dan pemasangan peralatan pada jenjang yang berada di bawah koordinasinya, dibuat sesuai standar yang berlaku.
Batasan Variabel101. Konteks Variabel
Pelaksanaan kompetensi ini merujuk sepenuhnya kepada prosedur-prosedur resmi (disahkan oleh yang berwenang), sehingga semua hal yang berada diluar prosedur-prosedur termaksud harus dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Pihak yang berwenang untuk memutuskan.
102. Peraturan yang diperlukan2.29Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan Pasal
44 dan 502.30Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik2.31Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.32Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
103. Norma dan Standar3.15Norma
3.1.36 Pada pembangunan dan pemasangan «Alat», setiap perintah dilakukan secara resmi (tertulis atau terekam), dengan menggunakan sarana dan prosedur yang berlaku.
3.1.37 Pembangunan dan pemasangan HRSG harus dilakukan secara optimal sehingga pada saat ditemui adanya perbedaan di antara beberapa standar yang harus dirujuk, maka optimasi pembangunan dan pemasangan harus diutamakan.
3.1.38 Setiap perintah resmi dari atasan wajib dipatuhi.3.1.39 Dalam hal perintah/petunjuk yang ditunggu tidak
diperoleh, atau dianggap meragukan, maka atasan dari atasan langsung adalah Pihak yang harus dihubungi.
3.1.40 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1. dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.16Standar
3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan pada pembangunan dan pemasangan HRSG.
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1. tetap berlaku.
104. Peralatan dan perlengkapan4.15Peralatan
4.1.8 Peralatan terkait pembangunan dan pemasangan HRSG sesuai prosedur
4.16Perlengkapan4.2.15 APD4.2.16 Dokumen SOP di lokasi uji kompetensi
PANDUAN PENILAIAN36. Konteks penilaian
1.29.Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan.
1.30.Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.31.Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.32.Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan / wawancara, observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
37. Persyaratan Kompetensi 2.1 Memasang HRSG bagi Pelaksana Utama2.2 Memasang Sistem Bahan Bakar minyak / gas bagi Pelaksana
Utama
38. Pengetahuan dan Keterampilan3.15Pengetahuan
3.1.1 Memahami Ketentuan keselamatan ketenagalistrikan (K2)3.1.2 Memahami prinsip kerja, logic sequence dan konversi
energi terkait HRSG3.1.3 Memahami material dan prosedur pemasangan peralatan
HRSG3.1.4 Memahami manajemen proyek dan prosedur evaluasi
progres pemasangan HRSG3.1.5 Memahami bagaimana menganalisis unjuk kerja HRSG3.1.6 Memahami plant interlock operasi HRSG3.1.7 Memahami mekanika fluida dan penukar kalor3.1.8 Memahami thermodinamika3.1.9 Memahami teknik pembuatan laporan
3.16Keterampilan3.2.1 Menerapkan Ketentuan keselamatan ketenagalistrikan
(K2)3.2.2 Menerapkan manajemen proyek dan prosedur evaluasi
progres pemasangan HRSG3.2.3 Menerapkan bagaimana menganalisis unjuk kerja HRSG3.2.4 Menerapkan prosedur plant interlock operasi HRSG3.2.5 Menerapkan mekanika fluida dan penukar kalor3.2.6 Menerapkan thermodinamika3.2.7 Menerapkan teknik pembuatan laporan
39. Sikap kerja yang diperlukan4.22Disiplin dalam menegakkan prosedur di kelompoknya.4.23Cermat di dalam mengamati data perkembangan kondisi
peralatan HRSG dan sistem kelistrikan yang dilayani.4.24 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam
memberikan perintah
40. Aspek Penting5.22Mampu melaksanakan pembangunan dan pemasangan HRSG
dengan konsisten di tiap elemen kompetensi.5.23Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.24Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan tuntutan pembangunan dan pemasangan HRSG ini.
STANDAR KOMPETENSITENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIKSUB BIDANG PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN
Kode Unit : D.35.112.00.098.1Judul Unit : Memasang HVAC bagi Analis MudaDeskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pekerjaan
memimpin pelaksanaan pembangunan dan pemasangan HVAC yang memerlukan analisis terbatas dengan memanfaatkan ketentuan yang baku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1 Merencanakan pembangunan dan pemasangan HVAC
1.1 SPK dan instruksi kerja sebagai dasar pelaksanaan pembangunan dan pemasangan diketahui sesuai ketentuan
1.2 Prosedur pembangunan dan pemasangan HVAC, termasuk: batasan pelaksanaan pembangunan dan pemasangan; metoda komunikasi; dan standar pelaporan, serta standar lain yang berlaku dipahami.
1.3 Perlengkapan keselamatan ketenaga-listrikan (K2), peralatan utama dan pendukung pembangunan dan pemasangan HVAC, diidentifikasi.
2 Menyiapkan sarana pembangunan dan pemasangan HVAC
2.1 SPK, IK, formulir uji, check list, pembangunan dan pemasangan HVAC disiapkan di lokasi kerja sesuai kebutuhan.
2.2 Perlengkapan keselamatan ketenaga-listrikan (K2) dan peralatan pendukung lainnya disiapkan dilokasi kerja.
2.3 Waktu pelaksanaan dan prosedur pembangunan dan pemasangan HVAC , serta sumber daya yang diperlukan dikoordinasikan dengan pihak terkait.
2.4 Lokasi dan sarana kerja , disiapkan dan diamankan sesuai standar
3 Melaksanakan Pembangunan dan pemasangan HVAC
3.1 Prosedur pembangunan dan pemasangan HVAC , termasuk pembangunan dan pemasangan peralatan pada jenjang yang berada di bawah koordinasinya diterapkan.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
3.2 Prosedur keselamatan ketenagalistrikan (K2) diterapkan.
3.3 Hal-hal yang berada diluar prosedur , baik prosedur pembangunan dan pemasangan HVAC, maupun prosedur keselamatan ketenagalistrikan sepanjang bersifat faktual dan masih terkait dengan standar yang baku, diputuskan
3.4 Hal-hal yang berada diluar prosedur, baik prosedur pembangunan dan pemasangan HVAC, maupun prosedur keselamatan ketenagalistrikan, dan belum didukung oleh standar yang baku dilaporkan kepada atasan yang berwenang
3.5 Pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada Butir 3.4 yang didukung perintah resmi (tertulis atau ter-rekam melalui saluran yang baku) dilaksanakan.
4 Mengevaluasi progres pembangunan dan pemasangan HVAC
Progres pelaksanaan pembangunan dan pemasangan HVAC dievaluasi sesuai prosedur perusahaan
5 Membuat laporan hasil pembangunan dan pemasangan HVAC
Laporan pelaksanaan pembangunan dan pemasangan HVAC , termasuk pembangunan dan pemasangan peralatan pada jenjang yang berada di bawah koordinasinya, dibuat sesuai standar yang berlaku.
Batasan Variabel114. Konteks Variabel
Pelaksanaan kompetensi ini merujuk sepenuhnya kepada prosedur-prosedur resmi (disahkan oleh yang berwenang), sehingga semua hal yang berada diluar prosedur-prosedur termaksud harus dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Pihak yang berwenang untuk memutuskan.
115. Peraturan yang diperlukan2.33Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan Pasal
44 dan 502.34Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik2.35Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.36Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
116. Norma dan Standar3.17Norma
3.1.41 Pada pembangunan dan pemasangan «Alat», setiap perintah dilakukan secara resmi (tertulis atau terekam), dengan menggunakan sarana dan prosedur yang berlaku.
3.1.42 Pembangunan dan pemasangan HVAC harus dilakukan secara optimal sehingga pada saat ditemui adanya perbedaan di antara beberapa standar yang harus dirujuk, maka optimasi pembangunan dan pemasangan harus diutamakan.
3.1.43 Setiap perintah resmi dari atasan wajib dipatuhi.3.1.44 Dalam hal perintah/petunjuk yang ditunggu tidak
diperoleh, atau dianggap meragukan, maka atasan dari atasan langsung adalah Pihak yang harus dihubungi.
3.1.45 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1. dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.18Standar
3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan pada pembangunan dan pemasangan HVAC.
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1. tetap berlaku.
117. Peralatan dan perlengkapan4.17Peralatan
4.1.9 Peralatan terkait pembangunan dan pemasangan HVAC sesuai prosedur
4.18Perlengkapan4.2.17 APD4.2.18 Dokumen SOP di lokasi uji kompetensi
PANDUAN PENILAIAN41. Konteks penilaian
1.33.Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan.
1.34.Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.35.Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.36.Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan / wawancara, observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
42. Persyaratan Kompetensi 2.1 Memasang HVAC bagi Pelaksana Utama
43. Pengetahuan dan Keterampilan
3.17Pengetahuan3.1.1 Memahami Ketentuan keselamatan ketenagalistrikan (K2)3.1.2 Memahami prinsip kerja, logic sequence dan konversi
energi terkait HVAC3.1.3 Memahami material dan prosedur pemasangan peralatan
HVAC3.1.4 Memahami prosedur evaluasi progres pemasangan HVAC3.1.5 Memahami bagaimana menganalisis unjuk kerja HVAC3.1.6 Memahami plant interlock operasi HVAC3.1.7 Memahami thermodinamika3.1.8 Memahami teknik penukar kalor3.1.9 Memahami teknik pembuatan laporan
3.18Keterampilan3.2.1 Menerapkan Ketentuan keselamatan ketenagalistrikan
(K2)3.2.2 Menerapkan prosedur evaluasi progres pemasangan
HVAC3.2.3 Menerapkan bagaimana menganalisis unjuk kerja HVAC3.2.4 Menerapkan prosedur plant interlock operasi HVAC3.2.5 Menerapkan thermodinamika3.2.6 Menerapkan teknik penukar kalor3.2.7 Menerapkan teknik pembuatan laporan
44. Sikap kerja yang diperlukan4.25Disiplin dalam menegakkan prosedur di kelompoknya.4.26Cermat di dalam mengamati data perkembangan kondisi
peralatan HVAC dan sistem kelistrikan yang dilayani.4.27 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam
memberikan perintah
45. Aspek Penting5.25Mampu melaksanakan pembangunan dan pemasangan HVAC
dengan konsisten di tiap elemen kompetensi.5.26Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.27Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan tuntutan pembangunan dan pemasangan HVAC ini.
STANDAR KOMPETENSITENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIKSUB BIDANG PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN
Kode Unit : D.35.112.00.099.1Judul Unit : Memasang Hydrogen plant bagi Analis MudaDeskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pekerjaan
memimpin pelaksanaan pembangunan dan pemasangan Hydrogen plant yang memerlukan analisis terbatas dengan memanfaatkan ketentuan yang baku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1 Merencanakan pembangunan dan pemasangan Hydrogen plant
1.1 SPK dan instruksi kerja sebagai dasar pelaksanaan pembangunan dan pemasangan diketahui sesuai ketentuan
1.2 Prosedur pembangunan dan pemasangan Hydrogen plant, termasuk: batasan pelaksanaan pembangunan dan pemasangan; metoda komunikasi; dan standar pelaporan, serta standar lain yang berlaku dipahami.
1.3 Perlengkapan keselamatan ketenaga-listrikan (K2), peralatan utama dan pendukung pembangunan dan pemasangan Hydrogen plant, diidentifikasi.
2 Menyiapkan sarana pembangunan dan pemasangan Hydrogen plant
2.1 SPK, IK, formulir uji, check list, pembangunan dan pemasangan Hydrogen plant disiapkan di lokasi kerja sesuai kebutuhan.
2.2 Perlengkapan keselamatan ketenaga-listrikan (K2) dan peralatan pendukung lainnya disiapkan dilokasi kerja.
2.3 Waktu pelaksanaan dan prosedur pembangunan dan pemasangan Hydrogen plant , serta sumber daya yang diperlukan dikoordinasikan dengan pihak terkait.
2.4 Lokasi dan sarana kerja , disiapkan dan diamankan sesuai standar
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
3 Melaksanakan Pembangunan dan pemasangan Hydrogen plant
3.1 Prosedur pembangunan dan pemasangan Hydrogen plant , termasuk pembangunan dan pemasangan peralatan pada jenjang yang berada di bawah koordinasinya diterapkan.
3.2 Prosedur keselamatan ketenagalistrikan (K2) diterapkan.
3.3 Hal-hal yang berada diluar prosedur , baik prosedur pembangunan dan pemasangan Hydrogen plant, maupun prosedur keselamatan ketenagalistrikan sepanjang bersifat faktual dan masih terkait dengan standar yang baku, diputuskan
3.4 Hal-hal yang berada diluar prosedur, baik prosedur pembangunan dan pemasangan Hydrogen plant, maupun prosedur keselamatan ketenagalistrikan, dan belum didukung oleh standar yang baku dilaporkan kepada atasan yang berwenang
3.5 Pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada Butir 3.4 yang didukung perintah resmi (tertulis atau ter-rekam melalui saluran yang baku) dilaksanakan.
4 Mengevaluasi progres pembangunan dan pemasangan Hydrogen plant
Progres pelaksanaan pembangunan dan pemasangan Hydrogen plant dievaluasi sesuai prosedur perusahaan
5 Membuat laporan hasil pembangunan dan pemasangan Hydrogen plant
Laporan pelaksanaan pembangunan dan pemasangan Hydrogen plant , termasuk pembangunan dan pemasangan peralatan pada jenjang yang berada di bawah koordinasinya, dibuat sesuai standar yang berlaku.
Batasan Variabel127. Konteks Variabel
Pelaksanaan kompetensi ini merujuk sepenuhnya kepada prosedur-prosedur resmi (disahkan oleh yang berwenang), sehingga semua hal yang berada diluar prosedur-prosedur termaksud harus dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Pihak yang berwenang untuk memutuskan.
128. Peraturan yang diperlukan
2.37Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan Pasal 44 dan 50
2.38Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan Tenaga Listrik
2.39Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang Tenaga Listrik
2.40Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
129. Norma dan Standar3.19Norma
3.1.46 Pada pembangunan dan pemasangan «Alat», setiap perintah dilakukan secara resmi (tertulis atau terekam), dengan menggunakan sarana dan prosedur yang berlaku.
3.1.47 Pembangunan dan pemasangan Hydrogen plant harus dilakukan secara optimal sehingga pada saat ditemui adanya perbedaan di antara beberapa standar yang harus dirujuk, maka optimasi pembangunan dan pemasangan harus diutamakan.
3.1.48 Setiap perintah resmi dari atasan wajib dipatuhi.3.1.49 Dalam hal perintah/petunjuk yang ditunggu tidak
diperoleh, atau dianggap meragukan, maka atasan dari atasan langsung adalah Pihak yang harus dihubungi.
3.1.50 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1. dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.20Standar
3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan pada pembangunan dan pemasangan Hydrogen plant.
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1. tetap berlaku.
130. Peralatan dan perlengkapan4.19Peralatan
4.1.10 Peralatan terkait pembangunan dan pemasangan Hydrogen plant sesuai prosedur
4.20Perlengkapan4.2.19 APD4.2.20 Dokumen SOP di lokasi uji kompetensi
PANDUAN PENILAIAN46. Konteks penilaian
1.37.Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan.
1.38.Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.39.Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.40.Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan
/ wawancara, observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
47. Persyaratan Kompetensi 2.1 Memasang Hydrogen plant bagi Pelaksana Utama
48. Pengetahuan dan Keterampilan3.19Pengetahuan
3.1.1 Memahami Ketentuan keselamatan ketenagalistrikan (K2)3.1.2 Memahami prinsip kerja, logic sequence dan konversi
energi terkait Hydrogen plant3.1.3 Memahami material dan prosedur pemasangan peralatan
Hydrogen plant3.1.4 Memahami prosedur evaluasi progres pemasangan
Hydrogen plant3.1.5 Memahami bagaimana menganalisis unjuk kerja Hydrogen
plant3.1.6 Memahami plant interlock operasi Hydrogen plant3.1.7 Memahami teknik kimia industri3.1.8 Memahami teknik pembuatan laporan
3.20Keterampilan3.2.1 Menerapkan Ketentuan keselamatan ketenagalistrikan
(K2)3.2.2 Menerapkan prosedur evaluasi progres pemasangan
Hydrogen plant3.2.3 Menerapkan bagaimana menganalisis unjuk kerja
Hydrogen plant3.2.4 Menerapkan prosedur plant interlock operasi Hydrogen
plant3.2.5 Menerapkan teknik kimia industri3.2.6 Menerapkan teknik pembuatan laporan
49. Sikap kerja yang diperlukan4.28Disiplin dalam menegakkan prosedur di kelompoknya.4.29Cermat di dalam mengamati data perkembangan kondisi
peralatan Hydrogen plant dan sistem kelistrikan yang dilayani.4.30 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam
memberikan perintah
50. Aspek Penting5.28Mampu melaksanakan pembangunan dan pemasangan Hydrogen
plant dengan konsisten di tiap elemen kompetensi.5.29Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.30Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan tuntutan pembangunan dan pemasangan Hydrogen plant ini.
STANDAR KOMPETENSITENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIKSUB BIDANG PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN
Kode Unit : D.35.112.09.100.1Judul Unit : Memasang Kelistrikan, kontrol dan instrumen PLTS bagi
Analis MudaDeskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pekerjaan
memimpin pelaksanaan pembangunan dan pemasangan Kelistrikan, kontrol dan instrumen PLTS yang memerlukan analisis terbatas dengan memanfaatkan ketentuan yang baku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1 Merencanakan pembangunan dan pemasangan Kelistrikan, kontrol dan instrumen PLTS
1.1 SPK dan instruksi kerja sebagai dasar pelaksanaan pembangunan dan pemasangan diketahui sesuai ketentuan
1.2 Prosedur pembangunan dan pemasangan Kelistrikan, kontrol dan instrumen PLTS, termasuk: batasan pelaksanaan pembangunan dan pemasangan; metoda komunikasi; dan standar pelaporan, serta standar lain yang berlaku dipahami.
1.3 Perlengkapan keselamatan ketenaga-listrikan (K2), peralatan utama dan pendukung pembangunan dan pemasangan Kelistrikan, kontrol dan instrumen PLTS, diidentifikasi.
2 Menyiapkan sarana pembangunan dan pemasangan Kelistrikan, kontrol dan instrumen PLTS
2.1 SPK, IK, formulir uji, check list, pembangunan dan pemasangan Kelistrikan, kontrol dan instrumen PLTS disiapkan di lokasi kerja sesuai kebutuhan.
2.2 Perlengkapan keselamatan ketenaga-listrikan (K2) dan peralatan pendukung lainnya disiapkan dilokasi kerja.
2.3 Waktu pelaksanaan dan prosedur pembangunan dan pemasangan Kelistrikan, kontrol dan instrumen PLTS , serta sumber daya yang diperlukan dikoordinasikan dengan pihak terkait.
2.4 Lokasi dan sarana kerja , disiapkan dan diamankan sesuai standar
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
3 Melaksanakan Pembangunan dan pemasangan Kelistrikan, kontrol dan instrumen PLTS
3.1 Prosedur pembangunan dan pemasangan Kelistrikan, kontrol dan instrumen PLTS , termasuk pembangunan dan pemasangan peralatan pada jenjang yang berada di bawah koordinasinya diterapkan.
3.2 Prosedur keselamatan ketenagalistrikan (K2) diterapkan.
3.3 Hal-hal yang berada diluar prosedur , baik prosedur pembangunan dan pemasangan Kelistrikan, kontrol dan instrumen PLTS, maupun prosedur keselamatan ketenagalistrikan sepanjang bersifat faktual dan masih terkait dengan standar yang baku, diputuskan
3.4 Hal-hal yang berada diluar prosedur, baik prosedur pembangunan dan pemasangan Kelistrikan, kontrol dan instrumen PLTS, maupun prosedur keselamatan ketenagalistrikan, dan belum didukung oleh standar yang baku dilaporkan kepada atasan yang berwenang
3.5 Pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada Butir 3.4 yang didukung perintah resmi (tertulis atau ter-rekam melalui saluran yang baku) dilaksanakan.
4 Mengevaluasi progres pembangunan dan pemasangan Kelistrikan, kontrol dan instrumen PLTS
Progres pelaksanaan pembangunan dan pemasangan Kelistrikan, kontrol dan instrumen PLTS dievaluasi sesuai prosedur perusahaan
5 Membuat laporan hasil pembangunan dan pemasangan Kelistrikan, kontrol dan instrumen PLTS
Laporan pelaksanaan pembangunan dan pemasangan Kelistrikan, kontrol dan instrumen PLTS , termasuk pembangunan dan pemasangan peralatan pada jenjang yang berada di bawah koordinasinya, dibuat sesuai standar yang berlaku.
Batasan Variabel140. Konteks Variabel
Pelaksanaan kompetensi ini merujuk sepenuhnya kepada prosedur-
prosedur resmi (disahkan oleh yang berwenang), sehingga semua hal yang berada diluar prosedur-prosedur termaksud harus dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Pihak yang berwenang untuk memutuskan.
141. Peraturan yang diperlukan2.41Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan Pasal
44 dan 502.42Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik2.43Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik2.44Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang
Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan142. Norma dan Standar
3.21Norma3.1.51 Pada pembangunan dan pemasangan «Alat», setiap
perintah dilakukan secara resmi (tertulis atau terekam), dengan menggunakan sarana dan prosedur yang berlaku.
3.1.52 Pembangunan dan pemasangan Kelistrikan, kontrol dan instrumen PLTS harus dilakukan secara optimal sehingga pada saat ditemui adanya perbedaan di antara beberapa standar yang harus dirujuk, maka optimasi pembangunan dan pemasangan harus diutamakan.
3.1.53 Setiap perintah resmi dari atasan wajib dipatuhi.3.1.54 Dalam hal perintah/petunjuk yang ditunggu tidak
diperoleh, atau dianggap meragukan, maka atasan dari atasan langsung adalah Pihak yang harus dihubungi.
3.1.55 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1. dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.22Standar
3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan pada pembangunan dan pemasangan Kelistrikan, kontrol dan instrumen PLTS.
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1. tetap berlaku.
143. Peralatan dan perlengkapan4.21Peralatan
4.1.11 Peralatan terkait pembangunan dan pemasangan Kelistrikan, kontrol dan instrumen PLTS sesuai prosedur
4.22Perlengkapan4.2.21 APD4.2.22 Dokumen SOP di lokasi uji kompetensi
PANDUAN PENILAIAN51. Konteks penilaian
1.41.Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan.
1.42.Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.43.Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.44.Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan / wawancara, observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
52. Persyaratan Kompetensi 2.1 Memasang Instrumen Kontrol dan Proteksi PLTS bagi Pelaksana
Madya2.2 Memasang DC Power dan UPS bagi Pelaksana Utama
53. Pengetahuan dan Keterampilan3.21Pengetahuan
3.1.1 Memahami Ketentuan keselamatan ketenagalistrikan (K2)3.1.2 Memahami prinsip kerja, logic sequence terkait
Kelistrikan, kontrol dan instrumen PLTS3.1.3 Memahami material dan prosedur pemasangan peralatan
Kelistrikan, kontrol dan instrumen PLTS3.1.4 Memahami prosedur evaluasi progres pemasangan
Kelistrikan, kontrol dan instrumen PLTS3.1.5 Memahami bagaimana menganalisis unjuk kerja
Kelistrikan, kontrol dan instrumen PLTS3.1.6 Memahami plant interlock operasi Kelistrikan, kontrol dan
instrumen PLTS3.1.7 Memahami teknik tenaga listrik dan proteksi3.1.8 Memahami teknik pengukuran listrik3.1.9 Memahami teknik pembuatan laporan
3.22Keterampilan3.2.1 Menerapkan Ketentuan keselamatan ketenagalistrikan
(K2)3.2.2 Menerapkan prosedur evaluasi progres pemasangan
Kelistrikan, kontrol dan instrumen PLTS3.2.3 Menerapkan bagaimana menganalisis unjuk kerja
Kelistrikan, kontrol dan instrumen PLTS3.2.4 Menerapkan prosedur plant interlock operasi Kelistrikan,
kontrol dan instrumen PLTS3.2.5 Menerapkan teknik tenaga listrik dan proteksi3.2.6 Menerapkan teknik pengukuran listrik3.2.7 Menerapkan teknik pembuatan laporan
54. Sikap kerja yang diperlukan4.31Disiplin dalam menegakkan prosedur di kelompoknya.4.32Cermat di dalam mengamati data perkembangan kondisi
peralatan Kelistrikan, kontrol dan instrumen PLTS dan sistem kelistrikan yang dilayani.
4.33 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan perintah
55. Aspek Penting5.31Mampu melaksanakan pembangunan dan pemasangan
Kelistrikan, kontrol dan instrumen PLTS dengan konsisten di tiap elemen kompetensi.
5.32Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.33Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan tuntutan pembangunan dan pemasangan Kelistrikan, kontrol dan instrumen PLTS ini.
STANDAR KOMPETENSITENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIKSUB BIDANG PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN
Kode Unit : D.35.112.00.101.1Judul Unit : Memasang Kondenser bagi Analis MudaDeskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pekerjaan
memimpin pelaksanaan pembangunan dan pemasangan Kondenser yang memerlukan analisis terbatas dengan memanfaatkan ketentuan yang baku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1 Merencanakan pembangunan dan pemasangan Kondenser
1.1 SPK dan instruksi kerja sebagai dasar pelaksanaan pembangunan dan pemasangan diketahui sesuai ketentuan
1.2 Prosedur pembangunan dan pemasangan Kondenser, termasuk: batasan pelaksanaan pembangunan dan pemasangan; metoda komunikasi; dan standar pelaporan, serta standar lain yang berlaku dipahami.
1.3 Perlengkapan keselamatan ketenaga-listrikan (K2), peralatan utama dan pendukung pembangunan dan pemasangan Kondenser, diidentifikasi.
2 Menyiapkan sarana pembangunan dan pemasangan Kondenser
2.1 SPK, IK, formulir uji, check list, pembangunan dan pemasangan Kondenser disiapkan di lokasi kerja sesuai kebutuhan.
2.2 Perlengkapan keselamatan ketenaga-listrikan (K2) dan peralatan pendukung lainnya disiapkan dilokasi kerja.
2.3 Waktu pelaksanaan dan prosedur pembangunan dan pemasangan Kondenser , serta sumber daya yang diperlukan dikoordinasikan dengan pihak terkait.
2.4 Lokasi dan sarana kerja , disiapkan dan diamankan sesuai standar
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
3 Melaksanakan Pembangunan dan pemasangan Kondenser
3.1 Prosedur pembangunan dan pemasangan Kondenser , termasuk pembangunan dan pemasangan peralatan pada jenjang yang berada di bawah koordinasinya diterapkan.
3.2 Prosedur keselamatan ketenagalistrikan (K2) diterapkan.
3.3 Hal-hal yang berada diluar prosedur , baik prosedur pembangunan dan pemasangan Kondenser, maupun prosedur keselamatan ketenagalistrikan sepanjang bersifat faktual dan masih terkait dengan standar yang baku, diputuskan
3.4 Hal-hal yang berada diluar prosedur, baik prosedur pembangunan dan pemasangan Kondenser, maupun prosedur keselamatan ketenagalistrikan, dan belum didukung oleh standar yang baku dilaporkan kepada atasan yang berwenang
3.5 Pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada Butir 3.4 yang didukung perintah resmi (tertulis atau ter-rekam melalui saluran yang baku) dilaksanakan.
4 Mengevaluasi progres pembangunan dan pemasangan Kondenser
Progres pelaksanaan pembangunan dan pemasangan Kondenser dievaluasi sesuai prosedur perusahaan
5 Membuat laporan hasil pembangunan dan pemasangan Kondenser
Laporan pelaksanaan pembangunan dan pemasangan Kondenser , termasuk pembangunan dan pemasangan peralatan pada jenjang yang berada di bawah koordinasinya, dibuat sesuai standar yang berlaku.
Batasan Variabel153. Konteks Variabel
Pelaksanaan kompetensi ini merujuk sepenuhnya kepada prosedur-prosedur resmi (disahkan oleh yang berwenang), sehingga semua hal yang berada diluar prosedur-prosedur termaksud harus dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Pihak yang berwenang untuk memutuskan.
154. Peraturan yang diperlukan
2.45Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan Pasal 44 dan 50
2.46Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan Tenaga Listrik
2.47Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang Tenaga Listrik
2.48Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
155. Norma dan Standar3.23Norma
3.1.56 Pada pembangunan dan pemasangan «Alat», setiap perintah dilakukan secara resmi (tertulis atau terekam), dengan menggunakan sarana dan prosedur yang berlaku.
3.1.57 Pembangunan dan pemasangan Kondenser harus dilakukan secara optimal sehingga pada saat ditemui adanya perbedaan di antara beberapa standar yang harus dirujuk, maka optimasi pembangunan dan pemasangan harus diutamakan.
3.1.58 Setiap perintah resmi dari atasan wajib dipatuhi.3.1.59 Dalam hal perintah/petunjuk yang ditunggu tidak
diperoleh, atau dianggap meragukan, maka atasan dari atasan langsung adalah Pihak yang harus dihubungi.
3.1.60 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1. dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.24Standar
3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan pada pembangunan dan pemasangan Kondenser.
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1. tetap berlaku.
156. Peralatan dan perlengkapan4.23Peralatan
4.1.12 Peralatan terkait pembangunan dan pemasangan Kondenser sesuai prosedur
4.24Perlengkapan4.2.23 APD4.2.24 Dokumen SOP di lokasi uji kompetensi
PANDUAN PENILAIAN56. Konteks penilaian
1.45.Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan.
1.46.Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.47.Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.48.Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan
/ wawancara, observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
57. Persyaratan Kompetensi 2.1 Memasang Kondensor bagi Pelaksana Utama
58. Pengetahuan dan Keterampilan3.23Pengetahuan
3.1.1 Memahami Ketentuan keselamatan ketenagalistrikan (K2)3.1.2 Memahami prinsip kerja, logic sequence dan konversi
energi terkait Kondenser3.1.3 Memahami material dan prosedur pemasangan peralatan
Kondenser3.1.4 Memahami prosedur evaluasi progres pemasangan
Kondenser3.1.5 Memahami bagaimana menganalisis unjuk kerja
Kondenser3.1.6 Memahami plant interlock operasi Kondenser3.1.7 Memahami mekanika fluida dan penukar kalor3.1.8 Memahami teknik pembuatan laporan
3.24Keterampilan3.2.1 Menerapkan Ketentuan keselamatan ketenagalistrikan
(K2)3.2.2 Menerapkan prosedur evaluasi progres pemasangan
Kondenser3.2.3 Menerapkan bagaimana menganalisis unjuk kerja
Kondenser3.2.4 Menerapkan prosedur plant interlock operasi Kondenser3.2.5 Menerapkan mekanika fluida dan penukar kalor3.2.6 Menerapkan teknik pembuatan laporan
59. Sikap kerja yang diperlukan4.34Disiplin dalam menegakkan prosedur di kelompoknya.4.35Cermat di dalam mengamati data perkembangan kondisi
peralatan Kondenser dan sistem kelistrikan yang dilayani.4.36 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam
memberikan perintah
60. Aspek Penting5.34Mampu melaksanakan pembangunan dan pemasangan Kondenser
dengan konsisten di tiap elemen kompetensi.5.35Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.36Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan tuntutan pembangunan dan pemasangan Kondenser ini.
STANDAR KOMPETENSITENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIKSUB BIDANG PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN
Kode Unit : D.35.112.00.102.1Judul Unit : Memasang Kontrol dan Instrumen (DCIS) bagi Analis
MudaDeskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pekerjaan
memimpin pelaksanaan pembangunan dan pemasangan Kontrol dan Instrumen (DCIS) yang memerlukan analisis terbatas dengan memanfaatkan ketentuan yang baku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1 Merencanakan pembangunan dan pemasangan Kontrol dan Instrumen (DCIS)
1.1 SPK dan instruksi kerja sebagai dasar pelaksanaan pembangunan dan pemasangan diketahui sesuai ketentuan
1.2 Prosedur pembangunan dan pemasangan Kontrol dan Instrumen (DCIS), termasuk: batasan pelaksanaan pembangunan dan pemasangan; metoda komunikasi; dan standar pelaporan, serta standar lain yang berlaku dipahami.
1.3 Perlengkapan keselamatan ketenaga-listrikan (K2), peralatan utama dan pendukung pembangunan dan pemasangan Kontrol dan Instrumen (DCIS), diidentifikasi.
2 Menyiapkan sarana pembangunan dan pemasangan Kontrol dan Instrumen (DCIS)
2.1 SPK, IK, formulir uji, check list, pembangunan dan pemasangan Kontrol dan Instrumen (DCIS) disiapkan di lokasi kerja sesuai kebutuhan.
2.2 Perlengkapan keselamatan ketenaga-listrikan (K2) dan peralatan pendukung lainnya disiapkan dilokasi kerja.
2.3 Waktu pelaksanaan dan prosedur pembangunan dan pemasangan Kontrol dan Instrumen (DCIS) , serta sumber daya yang diperlukan dikoordinasikan dengan pihak terkait.
2.4 Lokasi dan sarana kerja , disiapkan dan diamankan sesuai standar
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
3 Melaksanakan Pembangunan dan pemasangan Kontrol dan Instrumen (DCIS)
3.1 Prosedur pembangunan dan pemasangan Kontrol dan Instrumen (DCIS) , termasuk pembangunan dan pemasangan peralatan pada jenjang yang berada di bawah koordinasinya diterapkan.
3.2 Prosedur keselamatan ketenagalistrikan (K2) diterapkan.
3.3 Hal-hal yang berada diluar prosedur , baik prosedur pembangunan dan pemasangan Kontrol dan Instrumen (DCIS), maupun prosedur keselamatan ketenagalistrikan sepanjang bersifat faktual dan masih terkait dengan standar yang baku, diputuskan
3.4 Hal-hal yang berada diluar prosedur, baik prosedur pembangunan dan pemasangan Kontrol dan Instrumen (DCIS), maupun prosedur keselamatan ketenagalistrikan, dan belum didukung oleh standar yang baku dilaporkan kepada atasan yang berwenang
3.5 Pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada Butir 3.4 yang didukung perintah resmi (tertulis atau ter-rekam melalui saluran yang baku) dilaksanakan.
4 Mengevaluasi progres pembangunan dan pemasangan Kontrol dan Instrumen (DCIS)
Progres pelaksanaan pembangunan dan pemasangan Kontrol dan Instrumen (DCIS) dievaluasi sesuai prosedur perusahaan
5 Membuat laporan hasil pembangunan dan pemasangan Kontrol dan Instrumen (DCIS)
Laporan pelaksanaan pembangunan dan pemasangan Kontrol dan Instrumen (DCIS) , termasuk pembangunan dan pemasangan peralatan pada jenjang yang berada di bawah koordinasinya, dibuat sesuai standar yang berlaku.
Batasan Variabel166. Konteks Variabel
Pelaksanaan kompetensi ini merujuk sepenuhnya kepada prosedur-prosedur resmi (disahkan oleh yang berwenang), sehingga semua hal yang berada diluar prosedur-prosedur termaksud harus
dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Pihak yang berwenang untuk memutuskan.
167. Peraturan yang diperlukan2.49Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan Pasal
44 dan 502.50Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik2.51Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik2.52Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang
Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan168. Norma dan Standar
3.25Norma3.1.61 Pada pembangunan dan pemasangan «Alat», setiap
perintah dilakukan secara resmi (tertulis atau terekam), dengan menggunakan sarana dan prosedur yang berlaku.
3.1.62 Pembangunan dan pemasangan Kontrol dan Instrumen (DCIS) harus dilakukan secara optimal sehingga pada saat ditemui adanya perbedaan di antara beberapa standar yang harus dirujuk, maka optimasi pembangunan dan pemasangan harus diutamakan.
3.1.63 Setiap perintah resmi dari atasan wajib dipatuhi.3.1.64 Dalam hal perintah/petunjuk yang ditunggu tidak
diperoleh, atau dianggap meragukan, maka atasan dari atasan langsung adalah Pihak yang harus dihubungi.
3.1.65 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1. dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.26Standar
3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan pada pembangunan dan pemasangan Kontrol dan Instrumen (DCIS).
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1. tetap berlaku.
169. Peralatan dan perlengkapan4.25Peralatan
4.1.13 Peralatan terkait pembangunan dan pemasangan Kontrol dan Instrumen (DCIS) sesuai prosedur
4.26Perlengkapan4.2.25 APD4.2.26 Dokumen SOP di lokasi uji kompetensi
PANDUAN PENILAIAN61. Konteks penilaian
1.49.Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan.
1.50.Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.51.Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan
dan kontek asesmen, ruang lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.52.Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan / wawancara, observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
62. Persyaratan Kompetensi 2.1 Memasang Kontrol dan Instrumen (DCIS) bagi Pelaksana Utama
63. Pengetahuan dan Keterampilan3.25Pengetahuan
3.1.1 Memahami Ketentuan keselamatan ketenagalistrikan (K2)3.1.2 Memahami prinsip kerja, dan teknologi pengukur dan
pengatur terkait Kontrol dan Instrumen (DCIS)3.1.3 Memahami material dan prosedur pemasangan peralatan
Kontrol dan Instrumen (DCIS)3.1.4 Memahami prosedur evaluasi progres pemasangan
Kontrol dan Instrumen (DCIS)3.1.5 Memahami bagaimana menganalisis unjuk kerja Kontrol
dan Instrumen (DCIS)3.1.6 Memahami sistem interlock operasi Kontrol dan
Instrumen (DCIS)3.1.7 Memahami teknik pembuatan laporan
3.26Keterampilan3.2.1 Menerapkan Ketentuan keselamatan ketenagalistrikan
(K2)3.2.2 Menerapkan prosedur evaluasi progres pemasangan
Kontrol dan Instrumen (DCIS)3.2.3 Menerapkan bagaimana menganalisis unjuk kerja Kontrol
dan Instrumen (DCIS)3.2.4 Menerapkan prosedur sistem interlock operasi Kontrol
dan Instrumen (DCIS)3.2.5 Menerapkan teknik pembuatan laporan
64. Sikap kerja yang diperlukan4.37Disiplin dalam menegakkan prosedur di kelompoknya.4.38Cermat di dalam mengamati data perkembangan kondisi
peralatan Kontrol dan Instrumen (DCIS) dan sistem kelistrikan yang dilayani.
4.39 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan perintah
65. Aspek Penting5.37Mampu melaksanakan pembangunan dan pemasangan Kontrol
dan Instrumen (DCIS) dengan konsisten di tiap elemen kompetensi.
5.38Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.39Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan tuntutan pembangunan dan pemasangan Kontrol dan Instrumen (DCIS) ini.
STANDAR KOMPETENSITENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIKSUB BIDANG PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN
Kode Unit : D.35.112.07.103.1Judul Unit : Memasang Mesin Diesel bagi Analis MudaDeskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pekerjaan
memimpin pelaksanaan pembangunan dan pemasangan Mesin Diesel yang memerlukan analisis terbatas dengan memanfaatkan ketentuan yang baku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1 Merencanakan pembangunan dan pemasangan Mesin Diesel
1.1 SPK dan instruksi kerja sebagai dasar pelaksanaan pembangunan dan pemasangan diketahui sesuai ketentuan
1.2 Prosedur pembangunan dan pemasangan Mesin Diesel, termasuk: batasan pelaksanaan pembangunan dan pemasangan; metoda komunikasi; dan standar pelaporan, serta standar lain yang berlaku dipahami.
1.3 Perlengkapan keselamatan ketenaga-listrikan (K2), peralatan utama dan pendukung pembangunan dan pemasangan Mesin Diesel, diidentifikasi.
2 Menyiapkan sarana pembangunan dan pemasangan Mesin Diesel
2.1 SPK, IK, formulir uji, check list, pembangunan dan pemasangan Mesin Diesel disiapkan di lokasi kerja sesuai kebutuhan.
2.2 Perlengkapan keselamatan ketenaga-listrikan (K2) dan peralatan pendukung lainnya disiapkan dilokasi kerja.
2.3 Waktu pelaksanaan dan prosedur pembangunan dan pemasangan Mesin Diesel , serta sumber daya yang diperlukan dikoordinasikan dengan pihak terkait.
2.4 Lokasi dan sarana kerja , disiapkan dan diamankan sesuai standar
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
3 Melaksanakan Pembangunan dan pemasangan Mesin Diesel
3.1 Prosedur pembangunan dan pemasangan Mesin Diesel , termasuk pembangunan dan pemasangan peralatan pada jenjang yang berada di bawah koordinasinya diterapkan.
3.2 Prosedur keselamatan ketenagalistrikan (K2) diterapkan.
3.3 Hal-hal yang berada diluar prosedur , baik prosedur pembangunan dan pemasangan Mesin Diesel, maupun prosedur keselamatan ketenagalistrikan sepanjang bersifat faktual dan masih terkait dengan standar yang baku, diputuskan
3.4 Hal-hal yang berada diluar prosedur, baik prosedur pembangunan dan pemasangan Mesin Diesel, maupun prosedur keselamatan ketenagalistrikan, dan belum didukung oleh standar yang baku dilaporkan kepada atasan yang berwenang
3.5 Pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada Butir 3.4 yang didukung perintah resmi (tertulis atau ter-rekam melalui saluran yang baku) dilaksanakan.
4 Mengevaluasi progres pembangunan dan pemasangan Mesin Diesel
Progres pelaksanaan pembangunan dan pemasangan Mesin Diesel dievaluasi sesuai prosedur perusahaan
5 Membuat laporan hasil pembangunan dan pemasangan Mesin Diesel
Laporan pelaksanaan pembangunan dan pemasangan Mesin Diesel , termasuk pembangunan dan pemasangan peralatan pada jenjang yang berada di bawah koordinasinya, dibuat sesuai standar yang berlaku.
Batasan Variabel179. Konteks Variabel
Pelaksanaan kompetensi ini merujuk sepenuhnya kepada prosedur-prosedur resmi (disahkan oleh yang berwenang), sehingga semua hal yang berada diluar prosedur-prosedur termaksud harus dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Pihak yang berwenang untuk memutuskan.
180. Peraturan yang diperlukan
2.53Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan Pasal 44 dan 50
2.54Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan Tenaga Listrik
2.55Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang Tenaga Listrik
2.56Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
181. Norma dan Standar3.27Norma
3.1.66 Pada pembangunan dan pemasangan «Alat», setiap perintah dilakukan secara resmi (tertulis atau terekam), dengan menggunakan sarana dan prosedur yang berlaku.
3.1.67 Pembangunan dan pemasangan Mesin Diesel harus dilakukan secara optimal sehingga pada saat ditemui adanya perbedaan di antara beberapa standar yang harus dirujuk, maka optimasi pembangunan dan pemasangan harus diutamakan.
3.1.68 Setiap perintah resmi dari atasan wajib dipatuhi.3.1.69 Dalam hal perintah/petunjuk yang ditunggu tidak
diperoleh, atau dianggap meragukan, maka atasan dari atasan langsung adalah Pihak yang harus dihubungi.
3.1.70 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1. dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.28Standar
3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan pada pembangunan dan pemasangan Mesin Diesel.
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1. tetap berlaku.
182. Peralatan dan perlengkapan4.27Peralatan
4.1.14 Peralatan terkait pembangunan dan pemasangan Mesin Diesel sesuai prosedur
4.28Perlengkapan4.2.27 APD4.2.28 Dokumen SOP di lokasi uji kompetensi
PANDUAN PENILAIAN66. Konteks penilaian
1.53.Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan.
1.54.Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.55.Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.56.Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan
/ wawancara, observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
67. Persyaratan Kompetensi 2.1 Memasang Mesin Diesel bagi Pelaksana Utama
68. Pengetahuan dan Keterampilan3.27Pengetahuan
3.1.1 Memahami Ketentuan keselamatan ketenagalistrikan (K2)3.1.2 Memahami prinsip kerja, logic sequence dan konversi
energi terkait Mesin Diesel3.1.3 Memahami material dan prosedur pemasangan peralatan
Mesin Diesel3.1.4 Memahami prosedur evaluasi progres pemasangan Mesin
Diesel3.1.5 Memahami bagaimana menganalisis unjuk kerja Mesin
Diesel3.1.6 Memahami plant interlock operasi Mesin Diesel3.1.7 Memahami teknik motor bakar3.1.8 Memahami thermodinamika3.1.9 Memahami teknik pembuatan laporan
3.28Keterampilan3.2.1 Menerapkan Ketentuan keselamatan ketenagalistrikan
(K2)3.2.2 Menerapkan prosedur evaluasi progres pemasangan
Mesin Diesel3.2.3 Menerapkan bagaimana menganalisis unjuk kerja Mesin
Diesel3.2.4 Menerapkan prosedur plant interlock operasi Mesin Diesel3.2.5 Menerapkan teknik motor bakar3.2.6 Menerapkan thermodinamika3.2.7 Menerapkan teknik pembuatan laporan
69. Sikap kerja yang diperlukan4.40Disiplin dalam menegakkan prosedur di kelompoknya.4.41Cermat di dalam mengamati data perkembangan kondisi
peralatan Mesin Diesel dan sistem kelistrikan yang dilayani.4.42 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam
memberikan perintah
70. Aspek Penting5.40Mampu melaksanakan pembangunan dan pemasangan Mesin
Diesel dengan konsisten di tiap elemen kompetensi.5.41Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.42Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan tuntutan pembangunan dan pemasangan Mesin Diesel ini.
STANDAR KOMPETENSITENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIKSUB BIDANG PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN
Kode Unit : D.35.112.00.104.1Judul Unit : Memasang Pembuangan abu bagi Analis MudaDeskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pekerjaan
memimpin pelaksanaan pembangunan dan pemasangan Pembuangan abu yang memerlukan analisis terbatas dengan memanfaatkan ketentuan yang baku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1 Merencanakan pembangunan dan pemasangan Pembuangan abu
1.1 SPK dan instruksi kerja sebagai dasar pelaksanaan pembangunan dan pemasangan diketahui sesuai ketentuan
1.2 Prosedur pembangunan dan pemasangan Pembuangan abu, termasuk: batasan pelaksanaan pembangunan dan pemasangan; metoda komunikasi; dan standar pelaporan, serta standar lain yang berlaku dipahami.
1.3 Perlengkapan keselamatan ketenaga-listrikan (K2), peralatan utama dan pendukung pembangunan dan pemasangan Pembuangan abu, diidentifikasi.
2 Menyiapkan sarana pembangunan dan pemasangan Pembuangan abu
2.1 SPK, IK, formulir uji, check list, pembangunan dan pemasangan Pembuangan abu disiapkan di lokasi kerja sesuai kebutuhan.
2.2 Perlengkapan keselamatan ketenaga-listrikan (K2) dan peralatan pendukung lainnya disiapkan dilokasi kerja.
2.3 Waktu pelaksanaan dan prosedur pembangunan dan pemasangan Pembuangan abu , serta sumber daya yang diperlukan dikoordinasikan dengan pihak terkait.
2.4 Lokasi dan sarana kerja , disiapkan dan diamankan sesuai standar
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
3 Melaksanakan Pembangunan dan pemasangan Pembuangan abu
3.1 Prosedur pembangunan dan pemasangan Pembuangan abu , termasuk pembangunan dan pemasangan peralatan pada jenjang yang berada di bawah koordinasinya diterapkan.
3.2 Prosedur keselamatan ketenagalistrikan (K2) diterapkan.
3.3 Hal-hal yang berada diluar prosedur , baik prosedur pembangunan dan pemasangan Pembuangan abu, maupun prosedur keselamatan ketenagalistrikan sepanjang bersifat faktual dan masih terkait dengan standar yang baku, diputuskan
3.4 Hal-hal yang berada diluar prosedur, baik prosedur pembangunan dan pemasangan Pembuangan abu, maupun prosedur keselamatan ketenagalistrikan, dan belum didukung oleh standar yang baku dilaporkan kepada atasan yang berwenang
3.5 Pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada Butir 3.4 yang didukung perintah resmi (tertulis atau ter-rekam melalui saluran yang baku) dilaksanakan.
4 Mengevaluasi progres pembangunan dan pemasangan Pembuangan abu
Progres pelaksanaan pembangunan dan pemasangan Pembuangan abu dievaluasi sesuai prosedur perusahaan
5 Membuat laporan hasil pembangunan dan pemasangan Pembuangan abu
Laporan pelaksanaan pembangunan dan pemasangan Pembuangan abu , termasuk pembangunan dan pemasangan peralatan pada jenjang yang berada di bawah koordinasinya, dibuat sesuai standar yang berlaku.
Batasan Variabel192. Konteks Variabel
Pelaksanaan kompetensi ini merujuk sepenuhnya kepada prosedur-prosedur resmi (disahkan oleh yang berwenang), sehingga semua hal yang berada diluar prosedur-prosedur termaksud harus dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Pihak yang berwenang untuk
memutuskan. 193. Peraturan yang diperlukan
2.57Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan Pasal 44 dan 50
2.58Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan Tenaga Listrik
2.59Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang Tenaga Listrik
2.60Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
194. Norma dan Standar3.29Norma
3.1.71 Pada pembangunan dan pemasangan «Alat», setiap perintah dilakukan secara resmi (tertulis atau terekam), dengan menggunakan sarana dan prosedur yang berlaku.
3.1.72 Pembangunan dan pemasangan Pembuangan abu harus dilakukan secara optimal sehingga pada saat ditemui adanya perbedaan di antara beberapa standar yang harus dirujuk, maka optimasi pembangunan dan pemasangan harus diutamakan.
3.1.73 Setiap perintah resmi dari atasan wajib dipatuhi.3.1.74 Dalam hal perintah/petunjuk yang ditunggu tidak
diperoleh, atau dianggap meragukan, maka atasan dari atasan langsung adalah Pihak yang harus dihubungi.
3.1.75 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1. dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.30Standar
3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan pada pembangunan dan pemasangan Pembuangan abu.
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1. tetap berlaku.
195. Peralatan dan perlengkapan4.29Peralatan
4.1.15 Peralatan terkait pembangunan dan pemasangan Pembuangan abu sesuai prosedur
4.30Perlengkapan4.2.29 APD4.2.30 Dokumen SOP di lokasi uji kompetensi
PANDUAN PENILAIAN71. Konteks penilaian
1.57.Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan.
1.58.Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.59.Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang lingkup, kompetensi, persyaratan
peserta , dan tempat asesmen1.60.Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan
/ wawancara, observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
72. Persyaratan Kompetensi 2.1 Memasang Sistem Pembuang Abu bagi Pelaksana Utama
73. Pengetahuan dan Keterampilan3.29Pengetahuan
3.1.1 Memahami Ketentuan keselamatan ketenagalistrikan (K2)3.1.2 Memahami prinsip kerja, logic sequence terkait
Pembuangan abu3.1.3 Memahami material dan prosedur pemasangan peralatan
Pembuangan abu3.1.4 Memahami prosedur evaluasi progres pemasangan
Pembuangan abu3.1.5 Memahami bagaimana menganalisis unjuk kerja
Pembuangan abu3.1.6 Memahami plant interlock operasi Pembuangan abu3.1.7 Memahami mekanika teknik3.1.8 Memahami teknik pembuatan laporan
3.30Keterampilan3.2.1 Menerapkan Ketentuan keselamatan ketenagalistrikan
(K2)3.2.2 Menerapkan prosedur evaluasi progres pemasangan
Pembuangan abu3.2.3 Menerapkan bagaimana menganalisis unjuk kerja
Pembuangan abu3.2.4 Menerapkan prosedur plant interlock operasi
Pembuangan abu3.2.5 Menerapkan mekanika teknik3.2.6 Menerapkan teknik pembuatan laporan
74. Sikap kerja yang diperlukan4.43Disiplin dalam menegakkan prosedur di kelompoknya.4.44Cermat di dalam mengamati data perkembangan kondisi
peralatan Pembuangan abu dan sistem kelistrikan yang dilayani.4.45 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam
memberikan perintah
75. Aspek Penting5.43Mampu melaksanakan pembangunan dan pemasangan
Pembuangan abu dengan konsisten di tiap elemen kompetensi.5.44Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.45Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan tuntutan pembangunan dan pemasangan Pembuangan abu ini.
STANDAR KOMPETENSITENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIKSUB BIDANG PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN
Kode Unit : D.35.112.00.105.1Judul Unit : Memasang Pengolah Air (WTP) bagi Analis MudaDeskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pekerjaan
memimpin pelaksanaan pembangunan dan pemasangan Pengolah Air (WTP) yang memerlukan analisis terbatas dengan memanfaatkan ketentuan yang baku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1 Merencanakan pembangunan dan pemasangan Pengolah Air (WTP)
1.1 SPK dan instruksi kerja sebagai dasar pelaksanaan pembangunan dan pemasangan diketahui sesuai ketentuan
1.2 Prosedur pembangunan dan pemasangan Pengolah Air (WTP), termasuk: batasan pelaksanaan pembangunan dan pemasangan; metoda komunikasi; dan standar pelaporan, serta standar lain yang berlaku dipahami.
1.3 Perlengkapan keselamatan ketenaga-listrikan (K2), peralatan utama dan pendukung pembangunan dan pemasangan Pengolah Air (WTP), diidentifikasi.
2 Menyiapkan sarana pembangunan dan pemasangan Pengolah Air (WTP)
2.1 SPK, IK, formulir uji, check list, pembangunan dan pemasangan Pengolah Air (WTP) disiapkan di lokasi kerja sesuai kebutuhan.
2.2 Perlengkapan keselamatan ketenaga-listrikan (K2) dan peralatan pendukung lainnya disiapkan dilokasi kerja.
2.3 Waktu pelaksanaan dan prosedur pembangunan dan pemasangan Pengolah Air (WTP) , serta sumber daya yang diperlukan dikoordinasikan dengan pihak terkait.
2.4 Lokasi dan sarana kerja , disiapkan dan diamankan sesuai standar
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
3 Melaksanakan Pembangunan dan pemasangan Pengolah Air (WTP)
3.1 Prosedur pembangunan dan pemasangan Pengolah Air (WTP) , termasuk pembangunan dan pemasangan peralatan pada jenjang yang berada di bawah koordinasinya diterapkan.
3.2 Prosedur keselamatan ketenagalistrikan (K2) diterapkan.
3.3 Hal-hal yang berada diluar prosedur , baik prosedur pembangunan dan pemasangan Pengolah Air (WTP), maupun prosedur keselamatan ketenagalistrikan sepanjang bersifat faktual dan masih terkait dengan standar yang baku, diputuskan
3.4 Hal-hal yang berada diluar prosedur, baik prosedur pembangunan dan pemasangan Pengolah Air (WTP), maupun prosedur keselamatan ketenagalistrikan, dan belum didukung oleh standar yang baku dilaporkan kepada atasan yang berwenang
3.5 Pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada Butir 3.4 yang didukung perintah resmi (tertulis atau ter-rekam melalui saluran yang baku) dilaksanakan.
4 Mengevaluasi progres pembangunan dan pemasangan Pengolah Air (WTP)
Progres pelaksanaan pembangunan dan pemasangan Pengolah Air (WTP) dievaluasi sesuai prosedur perusahaan
5 Membuat laporan hasil pembangunan dan pemasangan Pengolah Air (WTP)
Laporan pelaksanaan pembangunan dan pemasangan Pengolah Air (WTP) , termasuk pembangunan dan pemasangan peralatan pada jenjang yang berada di bawah koordinasinya, dibuat sesuai standar yang berlaku.
Batasan Variabel205. Konteks Variabel
Pelaksanaan kompetensi ini merujuk sepenuhnya kepada prosedur-prosedur resmi (disahkan oleh yang berwenang), sehingga semua hal yang berada diluar prosedur-prosedur termaksud harus dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Pihak yang berwenang untuk
memutuskan. 206. Peraturan yang diperlukan
2.61Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan Pasal 44 dan 50
2.62Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan Tenaga Listrik
2.63Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang Tenaga Listrik
2.64Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
207. Norma dan Standar3.31Norma
3.1.76 Pada pembangunan dan pemasangan «Alat», setiap perintah dilakukan secara resmi (tertulis atau terekam), dengan menggunakan sarana dan prosedur yang berlaku.
3.1.77 Pembangunan dan pemasangan Pengolah Air (WTP) harus dilakukan secara optimal sehingga pada saat ditemui adanya perbedaan di antara beberapa standar yang harus dirujuk, maka optimasi pembangunan dan pemasangan harus diutamakan.
3.1.78 Setiap perintah resmi dari atasan wajib dipatuhi.3.1.79 Dalam hal perintah/petunjuk yang ditunggu tidak
diperoleh, atau dianggap meragukan, maka atasan dari atasan langsung adalah Pihak yang harus dihubungi.
3.1.80 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1. dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.32Standar
3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan pada pembangunan dan pemasangan Pengolah Air (WTP).
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1. tetap berlaku.
208. Peralatan dan perlengkapan4.31Peralatan
4.1.16 Peralatan terkait pembangunan dan pemasangan Pengolah Air (WTP) sesuai prosedur
4.32Perlengkapan4.2.31 APD4.2.32 Dokumen SOP di lokasi uji kompetensi
PANDUAN PENILAIAN76. Konteks penilaian
1.61.Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan.
1.62.Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.63.Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang lingkup, kompetensi, persyaratan
peserta , dan tempat asesmen1.64.Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan
/ wawancara, observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
77. Persyaratan Kompetensi 2.1 Memasang Pengolah Air (WTP) bagi Pelaksana Utama
78. Pengetahuan dan Keterampilan3.31Pengetahuan
3.1.1 Memahami Ketentuan keselamatan ketenagalistrikan (K2)3.1.2 Memahami prinsip kerja, logic sequence terkait Pengolah
Air (WTP)3.1.3 Memahami material dan prosedur pemasangan peralatan
Pengolah Air (WTP)3.1.4 Memahami prosedur evaluasi progres pemasangan
Pengolah Air (WTP)3.1.5 Memahami bagaimana menganalisis unjuk kerja Pengolah
Air (WTP)3.1.6 Memahami plant interlock operasi Pengolah Air (WTP)3.1.7 Memahami kimia industri3.1.8 Memahami teknik pembuatan laporan
3.32Keterampilan3.2.1 Menerapkan Ketentuan keselamatan ketenagalistrikan
(K2)3.2.2 Menerapkan prosedur evaluasi progres pemasangan
Pengolah Air (WTP)3.2.3 Menerapkan bagaimana menganalisis unjuk kerja
Pengolah Air (WTP)3.2.4 Menerapkan prosedur plant interlock operasi Pengolah Air
(WTP)3.2.5 Menerapkan kimia industri3.2.6 Menerapkan teknik pembuatan laporan
79. Sikap kerja yang diperlukan4.46Disiplin dalam menegakkan prosedur di kelompoknya.4.47Cermat di dalam mengamati data perkembangan kondisi
peralatan Pengolah Air (WTP) dan sistem kelistrikan yang dilayani.4.48 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam
memberikan perintah
80. Aspek Penting5.46Mampu melaksanakan pembangunan dan pemasangan Pengolah
Air (WTP) dengan konsisten di tiap elemen kompetensi.5.47Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.48Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan tuntutan pembangunan dan pemasangan Pengolah Air (WTP) ini.
STANDAR KOMPETENSITENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIKSUB BIDANG PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN
Kode Unit : D.35.112.00.106.1Judul Unit : Memasang Pengolah Limbah bagi Analis MudaDeskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pekerjaan
memimpin pelaksanaan pembangunan dan pemasangan Pengolah Limbah yang memerlukan analisis terbatas dengan memanfaatkan ketentuan yang baku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1 Merencanakan pembangunan dan pemasangan Pengolah Limbah
1.1 SPK dan instruksi kerja sebagai dasar pelaksanaan pembangunan dan pemasangan diketahui sesuai ketentuan
1.2 Prosedur pembangunan dan pemasangan Pengolah Limbah, termasuk: batasan pelaksanaan pembangunan dan pemasangan; metoda komunikasi; dan standar pelaporan, serta standar lain yang berlaku dipahami.
1.3 Perlengkapan keselamatan ketenaga-listrikan (K2), peralatan utama dan pendukung pembangunan dan pemasangan Pengolah Limbah, diidentifikasi.
2 Menyiapkan sarana pembangunan dan pemasangan Pengolah Limbah
2.1 SPK, IK, formulir uji, check list, pembangunan dan pemasangan Pengolah Limbah disiapkan di lokasi kerja sesuai kebutuhan.
2.2 Perlengkapan keselamatan ketenaga-listrikan (K2) dan peralatan pendukung lainnya disiapkan dilokasi kerja.
2.3 Waktu pelaksanaan dan prosedur pembangunan dan pemasangan Pengolah Limbah , serta sumber daya yang diperlukan dikoordinasikan dengan pihak terkait.
2.4 Lokasi dan sarana kerja , disiapkan dan diamankan sesuai standar
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
3 Melaksanakan Pembangunan dan pemasangan Pengolah Limbah
3.1 Prosedur pembangunan dan pemasangan Pengolah Limbah , termasuk pembangunan dan pemasangan peralatan pada jenjang yang berada di bawah koordinasinya diterapkan.
3.2 Prosedur keselamatan ketenagalistrikan (K2) diterapkan.
3.3 Hal-hal yang berada diluar prosedur , baik prosedur pembangunan dan pemasangan Pengolah Limbah, maupun prosedur keselamatan ketenagalistrikan sepanjang bersifat faktual dan masih terkait dengan standar yang baku, diputuskan
3.4 Hal-hal yang berada diluar prosedur, baik prosedur pembangunan dan pemasangan Pengolah Limbah, maupun prosedur keselamatan ketenagalistrikan, dan belum didukung oleh standar yang baku dilaporkan kepada atasan yang berwenang
3.5 Pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada Butir 3.4 yang didukung perintah resmi (tertulis atau ter-rekam melalui saluran yang baku) dilaksanakan.
4 Mengevaluasi progres pembangunan dan pemasangan Pengolah Limbah
Progres pelaksanaan pembangunan dan pemasangan Pengolah Limbah dievaluasi sesuai prosedur perusahaan
5 Membuat laporan hasil pembangunan dan pemasangan Pengolah Limbah
Laporan pelaksanaan pembangunan dan pemasangan Pengolah Limbah , termasuk pembangunan dan pemasangan peralatan pada jenjang yang berada di bawah koordinasinya, dibuat sesuai standar yang berlaku.
Batasan Variabel218. Konteks Variabel
Pelaksanaan kompetensi ini merujuk sepenuhnya kepada prosedur-prosedur resmi (disahkan oleh yang berwenang), sehingga semua hal yang berada diluar prosedur-prosedur termaksud harus dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Pihak yang berwenang untuk memutuskan.
219. Peraturan yang diperlukan
2.65Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan Pasal 44 dan 50
2.66Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan Tenaga Listrik
2.67Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang Tenaga Listrik
2.68Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
220. Norma dan Standar3.33Norma
3.1.81 Pada pembangunan dan pemasangan «Alat», setiap perintah dilakukan secara resmi (tertulis atau terekam), dengan menggunakan sarana dan prosedur yang berlaku.
3.1.82 Pembangunan dan pemasangan Pengolah Limbah harus dilakukan secara optimal sehingga pada saat ditemui adanya perbedaan di antara beberapa standar yang harus dirujuk, maka optimasi pembangunan dan pemasangan harus diutamakan.
3.1.83 Setiap perintah resmi dari atasan wajib dipatuhi.3.1.84 Dalam hal perintah/petunjuk yang ditunggu tidak
diperoleh, atau dianggap meragukan, maka atasan dari atasan langsung adalah Pihak yang harus dihubungi.
3.1.85 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1. dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.34Standar
3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan pada pembangunan dan pemasangan Pengolah Limbah.
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1. tetap berlaku.
221. Peralatan dan perlengkapan4.33Peralatan
4.1.17 Peralatan terkait pembangunan dan pemasangan Pengolah Limbah sesuai prosedur
4.34Perlengkapan4.2.33 APD4.2.34 Dokumen SOP di lokasi uji kompetensi
PANDUAN PENILAIAN81. Konteks penilaian
1.65.Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan.
1.66.Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.67.Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.68.Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan
/ wawancara, observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
82. Persyaratan Kompetensi 2.1 Memasang Pengolah Limbah bagi Pelaksana Utama
83. Pengetahuan dan Keterampilan3.33Pengetahuan
3.1.1 Memahami Ketentuan keselamatan ketenagalistrikan (K2)3.1.2 Memahami prinsip kerja, logic sequence terkait Pengolah
Limbah3.1.3 Memahami material dan prosedur pemasangan peralatan
Pengolah Limbah3.1.4 Memahami prosedur evaluasi progres pemasangan
Pengolah Limbah3.1.5 Memahami bagaimana menganalisis unjuk kerja Pengolah
Limbah3.1.6 Memahami plant interlock operasi Pengolah Limbah3.1.7 Memahami kimia industri3.1.8 Memahami teknik pembuatan laporan
3.34Keterampilan3.2.1 Menerapkan Ketentuan keselamatan ketenagalistrikan
(K2)3.2.2 Menerapkan prosedur evaluasi progres pemasangan
Pengolah Limbah3.2.3 Menerapkan bagaimana menganalisis unjuk kerja
Pengolah Limbah3.2.4 Menerapkan prosedur plant interlock operasi Pengolah
Limbah3.2.5 Menerapkan kimia industri3.2.6 Menerapkan teknik pembuatan laporan
84. Sikap kerja yang diperlukan4.49Disiplin dalam menegakkan prosedur di kelompoknya.4.50Cermat di dalam mengamati data perkembangan kondisi
peralatan Pengolah Limbah dan sistem kelistrikan yang dilayani.4.51 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam
memberikan perintah
85. Aspek Penting5.49Mampu melaksanakan pembangunan dan pemasangan Pengolah
Limbah dengan konsisten di tiap elemen kompetensi.5.50Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.51Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan tuntutan pembangunan dan pemasangan Pengolah Limbah ini.
STANDAR KOMPETENSITENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIKSUB BIDANG PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN
Kode Unit : D.35.112.01.107.1Judul Unit : Memasang Sistem Penyaluran Bahan Bakar Batubara
bagi Analis MudaDeskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pekerjaan
memimpin pelaksanaan pembangunan dan pemasangan Sistem Penyaluran Bahan Bakar Batubara yang memerlukan analisis terbatas dengan memanfaatkan ketentuan yang baku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1 Merencanakan pembangunan dan pemasangan Sistem Penyaluran Bahan Bakar Batubara
1.1 SPK dan instruksi kerja sebagai dasar pelaksanaan pembangunan dan pemasangan diketahui sesuai ketentuan
1.2 Prosedur pembangunan dan pemasangan Sistem Penyaluran Bahan Bakar Batubara, termasuk: batasan pelaksanaan pembangunan dan pemasangan; metoda komunikasi; dan standar pelaporan, serta standar lain yang berlaku dipahami.
1.3 Perlengkapan keselamatan ketenaga-listrikan (K2), peralatan utama dan pendukung pembangunan dan pemasangan Sistem Penyaluran Bahan Bakar Batubara, diidentifikasi.
2 Menyiapkan sarana pembangunan dan pemasangan Sistem Penyaluran Bahan Bakar Batubara
2.1 SPK, IK, formulir uji, check list, pembangunan dan pemasangan Sistem Penyaluran Bahan Bakar Batubara disiapkan di lokasi kerja sesuai kebutuhan.
2.2 Perlengkapan keselamatan ketenaga-listrikan (K2) dan peralatan pendukung lainnya disiapkan dilokasi kerja.
2.3 Waktu pelaksanaan dan prosedur pembangunan dan pemasangan Sistem Penyaluran Bahan Bakar Batubara , serta sumber daya yang diperlukan dikoordinasikan dengan pihak terkait.
2.4 Lokasi dan sarana kerja , disiapkan dan diamankan sesuai standar
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
3 Melaksanakan Pembangunan dan pemasangan Sistem Penyaluran Bahan Bakar Batubara
3.1 Prosedur pembangunan dan pemasangan Sistem Penyaluran Bahan Bakar Batubara , termasuk pembangunan dan pemasangan peralatan pada jenjang yang berada di bawah koordinasinya diterapkan.
3.2 Prosedur keselamatan ketenagalistrikan (K2) diterapkan.
3.3 Hal-hal yang berada diluar prosedur , baik prosedur pembangunan dan pemasangan Sistem Penyaluran Bahan Bakar Batubara, maupun prosedur keselamatan ketenagalistrikan sepanjang bersifat faktual dan masih terkait dengan standar yang baku, diputuskan
3.4 Hal-hal yang berada diluar prosedur, baik prosedur pembangunan dan pemasangan Sistem Penyaluran Bahan Bakar Batubara, maupun prosedur keselamatan ketenagalistrikan, dan belum didukung oleh standar yang baku dilaporkan kepada atasan yang berwenang
3.5 Pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada Butir 3.4 yang didukung perintah resmi (tertulis atau ter-rekam melalui saluran yang baku) dilaksanakan.
4 Mengevaluasi progres pembangunan dan pemasangan Sistem Penyaluran Bahan Bakar Batubara
Progres pelaksanaan pembangunan dan pemasangan Sistem Penyaluran Bahan Bakar Batubara dievaluasi sesuai prosedur perusahaan
5 Membuat laporan hasil pembangunan dan pemasangan Sistem Penyaluran Bahan Bakar Batubara
Laporan pelaksanaan pembangunan dan pemasangan Sistem Penyaluran Bahan Bakar Batubara , termasuk pembangunan dan pemasangan peralatan pada jenjang yang berada di bawah koordinasinya, dibuat sesuai standar yang berlaku.
Batasan Variabel231. Konteks Variabel
Pelaksanaan kompetensi ini merujuk sepenuhnya kepada prosedur-prosedur resmi (disahkan oleh yang berwenang), sehingga semua hal yang berada diluar prosedur-prosedur termaksud harus dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Pihak yang berwenang untuk memutuskan.
232. Peraturan yang diperlukan2.69Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan Pasal
44 dan 502.70Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik2.71Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik2.72Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang
Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan233. Norma dan Standar
3.35Norma3.1.86 Pada pembangunan dan pemasangan «Alat», setiap
perintah dilakukan secara resmi (tertulis atau terekam), dengan menggunakan sarana dan prosedur yang berlaku.
3.1.87 Pembangunan dan pemasangan Sistem Penyaluran Bahan Bakar Batubara harus dilakukan secara optimal sehingga pada saat ditemui adanya perbedaan di antara beberapa standar yang harus dirujuk, maka optimasi pembangunan dan pemasangan harus diutamakan.
3.1.88 Setiap perintah resmi dari atasan wajib dipatuhi.3.1.89 Dalam hal perintah/petunjuk yang ditunggu tidak
diperoleh, atau dianggap meragukan, maka atasan dari atasan langsung adalah Pihak yang harus dihubungi.
3.1.90 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1. dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.36Standar
3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan pada pembangunan dan pemasangan Sistem Penyaluran Bahan Bakar Batubara.
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1. tetap berlaku.
234. Peralatan dan perlengkapan4.35Peralatan
4.1.18 Peralatan terkait pembangunan dan pemasangan Sistem Penyaluran Bahan Bakar Batubara sesuai prosedur
4.36Perlengkapan4.2.35 APD4.2.36 Dokumen SOP di lokasi uji kompetensi
PANDUAN PENILAIAN86. Konteks penilaian
1.69.Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja
atau pada tempat yang disimulasikan. 1.70.Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan,
dokumen, bahan, serta fasilitas asesmen yang dibutuhkan1.71.Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama
dengan para pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.72.Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan / wawancara, observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
87. Persyaratan Kompetensi 2.1 Memasang Sistem Penyaluran Bahan Bakar Batubara bagi
Pelaksana Utama
88. Pengetahuan dan Keterampilan3.35Pengetahuan
3.1.1 Memahami Ketentuan keselamatan ketenagalistrikan (K2)3.1.2 Memahami prinsip kerja, logic sequence terkait Sistem
Penyaluran Bahan Bakar Batubara3.1.3 Memahami material dan prosedur pemasangan peralatan
Sistem Penyaluran Bahan Bakar Batubara3.1.4 Memahami prosedur evaluasi progres pemasangan Sistem
Penyaluran Bahan Bakar Batubara3.1.5 Memahami bagaimana menganalisis unjuk kerja Sistem
Penyaluran Bahan Bakar Batubara3.1.6 Memahami plant interlock operasi Sistem Penyaluran
Bahan Bakar Batubara3.1.7 Memahami mekanika teknik3.1.8 Memahami teknik pembuatan laporan
3.36Keterampilan3.2.1 Menerapkan Ketentuan keselamatan ketenagalistrikan
(K2)3.2.2 Menerapkan prosedur evaluasi progres pemasangan
Sistem Penyaluran Bahan Bakar Batubara3.2.3 Menerapkan bagaimana menganalisis unjuk kerja Sistem
Penyaluran Bahan Bakar Batubara3.2.4 Menerapkan prosedur plant interlock operasi Sistem
Penyaluran Bahan Bakar Batubara3.2.5 Menerapkan mekanika teknik3.2.6 Menerapkan teknik pembuatan laporan
89. Sikap kerja yang diperlukan4.52Disiplin dalam menegakkan prosedur di kelompoknya.4.53Cermat di dalam mengamati data perkembangan kondisi
peralatan Sistem Penyaluran Bahan Bakar Batubara dan sistem kelistrikan yang dilayani.
4.54 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan perintah
90. Aspek Penting5.52Mampu melaksanakan pembangunan dan pemasangan Sistem
Penyaluran Bahan Bakar Batubara dengan konsisten di tiap elemen kompetensi.
5.53Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.54Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan tuntutan pembangunan dan pemasangan Sistem Penyaluran Bahan Bakar Batubara ini.
STANDAR KOMPETENSITENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIKSUB BIDANG PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN
Kode Unit : D.35.112.00.108.1Judul Unit : Memasang Switchgear System, HV dan LV bagi Analis
MudaDeskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pekerjaan
memimpin pelaksanaan pembangunan dan pemasangan Switchgear System, HV dan LV yang memerlukan analisis terbatas dengan memanfaatkan ketentuan yang baku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1 Merencanakan pembangunan dan pemasangan Switchgear System, HV dan LV
1.1 SPK dan instruksi kerja sebagai dasar pelaksanaan pembangunan dan pemasangan diketahui sesuai ketentuan
1.2 Prosedur pembangunan dan pemasangan Switchgear System, HV dan LV, termasuk: batasan pelaksanaan pembangunan dan pemasangan; metoda komunikasi; dan standar pelaporan, serta standar lain yang berlaku dipahami.
1.3 Perlengkapan keselamatan ketenaga-listrikan (K2), peralatan utama dan pendukung pembangunan dan pemasangan Switchgear System, HV dan LV, diidentifikasi.
2 Menyiapkan sarana pembangunan dan pemasangan Switchgear System, HV dan LV
2.1 SPK, IK, formulir uji, check list, pembangunan dan pemasangan Switchgear System, HV dan LV disiapkan di lokasi kerja sesuai kebutuhan.
2.2 Perlengkapan keselamatan ketenaga-listrikan (K2) dan peralatan pendukung lainnya disiapkan dilokasi kerja.
2.3 Waktu pelaksanaan dan prosedur pembangunan dan pemasangan Switchgear System, HV dan LV , serta sumber daya yang diperlukan dikoordinasikan dengan pihak terkait.
2.4 Lokasi dan sarana kerja , disiapkan dan diamankan sesuai standar
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
3 Melaksanakan Pembangunan dan pemasangan Switchgear System, HV dan LV
3.1 Prosedur pembangunan dan pemasangan Switchgear System, HV dan LV , termasuk pembangunan dan pemasangan peralatan pada jenjang yang berada di bawah koordinasinya diterapkan.
3.2 Prosedur keselamatan ketenagalistrikan (K2) diterapkan.
3.3 Hal-hal yang berada diluar prosedur , baik prosedur pembangunan dan pemasangan Switchgear System, HV dan LV, maupun prosedur keselamatan ketenagalistrikan sepanjang bersifat faktual dan masih terkait dengan standar yang baku, diputuskan
3.4 Hal-hal yang berada diluar prosedur, baik prosedur pembangunan dan pemasangan Switchgear System, HV dan LV, maupun prosedur keselamatan ketenagalistrikan, dan belum didukung oleh standar yang baku dilaporkan kepada atasan yang berwenang
3.5 Pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada Butir 3.4 yang didukung perintah resmi (tertulis atau ter-rekam melalui saluran yang baku) dilaksanakan.
4 Mengevaluasi progres pembangunan dan pemasangan Switchgear System, HV dan LV
Progres pelaksanaan pembangunan dan pemasangan Switchgear System, HV dan LV dievaluasi sesuai prosedur perusahaan
5 Membuat laporan hasil pembangunan dan pemasangan Switchgear System, HV dan LV
Laporan pelaksanaan pembangunan dan pemasangan Switchgear System, HV dan LV , termasuk pembangunan dan pemasangan peralatan pada jenjang yang berada di bawah koordinasinya, dibuat sesuai standar yang berlaku.
Batasan Variabel244. Konteks Variabel
Pelaksanaan kompetensi ini merujuk sepenuhnya kepada prosedur-
prosedur resmi (disahkan oleh yang berwenang), sehingga semua hal yang berada diluar prosedur-prosedur termaksud harus dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Pihak yang berwenang untuk memutuskan.
245. Peraturan yang diperlukan2.73Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan Pasal
44 dan 502.74Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik2.75Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik2.76Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang
Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan246. Norma dan Standar
3.37Norma3.1.91 Pada pembangunan dan pemasangan «Alat», setiap
perintah dilakukan secara resmi (tertulis atau terekam), dengan menggunakan sarana dan prosedur yang berlaku.
3.1.92 Pembangunan dan pemasangan Switchgear System, HV dan LV harus dilakukan secara optimal sehingga pada saat ditemui adanya perbedaan di antara beberapa standar yang harus dirujuk, maka optimasi pembangunan dan pemasangan harus diutamakan.
3.1.93 Setiap perintah resmi dari atasan wajib dipatuhi.3.1.94 Dalam hal perintah/petunjuk yang ditunggu tidak
diperoleh, atau dianggap meragukan, maka atasan dari atasan langsung adalah Pihak yang harus dihubungi.
3.1.95 Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1. dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.38Standar
3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan pada pembangunan dan pemasangan Switchgear System, HV dan LV.
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1. tetap berlaku.
247. Peralatan dan perlengkapan4.37Peralatan
4.1.19 Peralatan terkait pembangunan dan pemasangan Switchgear System, HV dan LV sesuai prosedur
4.38Perlengkapan4.2.37 APD4.2.38 Dokumen SOP di lokasi uji kompetensi
PANDUAN PENILAIAN91. Konteks penilaian
1.73.Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan.
1.74.Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.75.Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.76.Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan / wawancara, observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
92. Persyaratan Kompetensi 2.1 Memasang Switchgear System, HV dan LV bagi Pelaksana
Utama
93. Pengetahuan dan Keterampilan3.37Pengetahuan
3.1.1 Memahami Ketentuan keselamatan ketenagalistrikan (K2)3.1.2 Memahami prinsip kerja, logic sequence dan konversi
energi terkait Switchgear System, HV dan LV3.1.3 Memahami material dan prosedur pemasangan peralatan
Switchgear System, HV dan LV3.1.4 Memahami prosedur evaluasi progres pemasangan
Switchgear System, HV dan LV3.1.5 Memahami bagaimana menganalisis unjuk kerja
Switchgear System, HV dan LV3.1.6 Memahami plant interlock operasi Switchgear System, HV
dan LV3.1.7 Memahami teknik tenaga listrik3.1.8 Memamami proteksi tenaga listrik3.1.9 Memahami teknik pembuatan laporan
3.38Keterampilan3.2.1 Menerapkan Ketentuan keselamatan ketenagalistrikan
(K2)3.2.2 Menerapkan prosedur evaluasi progres pemasangan
Switchgear System, HV dan LV3.2.3 Menerapkan bagaimana menganalisis unjuk kerja
Switchgear System, HV dan LV3.2.4 Menerapkan prosedur plant interlock operasi Switchgear
System, HV dan LV3.2.5 Menerapkan teknik tenaga listrik3.2.6 Memamami proteksi tenaga listrik3.2.7 Menerapkan teknik pembuatan laporan
94. Sikap kerja yang diperlukan4.55Disiplin dalam menegakkan prosedur di kelompoknya.4.56Cermat di dalam mengamati data perkembangan kondisi
peralatan Switchgear System, HV dan LV dan sistem kelistrikan yang dilayani.
4.57 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam memberikan perintah
95. Aspek Penting5.55Mampu melaksanakan pembangunan dan pemasangan
Switchgear System, HV dan LV dengan konsisten di tiap elemen
kompetensi.5.56Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.57Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan tuntutan pembangunan dan pemasangan Switchgear System, HV dan LV ini.
STANDAR KOMPETENSITENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIKSUB BIDANG PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN
Kode Unit : D.35.112.00.109.1Judul Unit : Memasang Transformator bagi Analis MudaDeskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pekerjaan
memimpin pelaksanaan pembangunan dan pemasangan Transformator yang memerlukan analisis terbatas dengan memanfaatkan ketentuan yang baku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1 Merencanakan pembangunan dan pemasangan Transformator
1.1 SPK dan instruksi kerja sebagai dasar pelaksanaan pembangunan dan pemasangan diketahui sesuai ketentuan
1.2 Prosedur pembangunan dan pemasangan Transformator, termasuk: batasan pelaksanaan pembangunan dan pemasangan; metoda komunikasi; dan standar pelaporan, serta standar lain yang berlaku dipahami.
1.3 Perlengkapan keselamatan ketenaga-listrikan (K2), peralatan utama dan pendukung pembangunan dan pemasangan Transformator, diidentifikasi.
2 Menyiapkan sarana pembangunan dan pemasangan Transformator
2.1 SPK, IK, formulir uji, check list, pembangunan dan pemasangan Transformator disiapkan di lokasi kerja sesuai kebutuhan.
2.2 Perlengkapan keselamatan ketenaga-listrikan (K2) dan peralatan pendukung lainnya disiapkan dilokasi kerja.
2.3 Waktu pelaksanaan dan prosedur pembangunan dan pemasangan Transformator , serta sumber daya yang diperlukan dikoordinasikan dengan pihak terkait.
2.4 Lokasi dan sarana kerja , disiapkan dan diamankan sesuai standar
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
3 Melaksanakan Pembangunan dan pemasangan Transformator
3.1 Prosedur pembangunan dan pemasangan Transformator , termasuk pembangunan dan pemasangan peralatan pada jenjang yang berada di bawah koordinasinya diterapkan.
3.2 Prosedur keselamatan ketenagalistrikan (K2) diterapkan.
3.3 Hal-hal yang berada diluar prosedur , baik prosedur pembangunan dan pemasangan Transformator, maupun prosedur keselamatan ketenagalistrikan sepanjang bersifat faktual dan masih terkait dengan standar yang baku, diputuskan
3.4 Hal-hal yang berada diluar prosedur, baik prosedur pembangunan dan pemasangan Transformator, maupun prosedur keselamatan ketenagalistrikan, dan belum didukung oleh standar yang baku dilaporkan kepada atasan yang berwenang
3.5 Pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada Butir 3.4 yang didukung perintah resmi (tertulis atau ter-rekam melalui saluran yang baku) dilaksanakan.
4 Mengevaluasi progres pembangunan dan pemasangan Transformator
Progres pelaksanaan pembangunan dan pemasangan Transformator dievaluasi sesuai prosedur perusahaan
5 Membuat laporan hasil pembangunan dan pemasangan Transformator
Laporan pelaksanaan pembangunan dan pemasangan Transformator , termasuk pembangunan dan pemasangan peralatan pada jenjang yang berada di bawah koordinasinya, dibuat sesuai standar yang berlaku.
Batasan Variabel257. Konteks Variabel
Pelaksanaan kompetensi ini merujuk sepenuhnya kepada prosedur-prosedur resmi (disahkan oleh yang berwenang), sehingga semua hal yang berada diluar prosedur-prosedur termaksud harus dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Pihak yang berwenang untuk memutuskan.
258. Peraturan yang diperlukan
2.77Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan Pasal 44 dan 50
2.78Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan Tenaga Listrik
2.79Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang Tenaga Listrik
2.80Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
259. Norma dan Standar3.39Norma
3.1.96 Pada pembangunan dan pemasangan «Alat», setiap perintah dilakukan secara resmi (tertulis atau terekam), dengan menggunakan sarana dan prosedur yang berlaku.
3.1.97 Pembangunan dan pemasangan Transformator harus dilakukan secara optimal sehingga pada saat ditemui adanya perbedaan di antara beberapa standar yang harus dirujuk, maka optimasi pembangunan dan pemasangan harus diutamakan.
3.1.98 Setiap perintah resmi dari atasan wajib dipatuhi.3.1.99 Dalam hal perintah/petunjuk yang ditunggu tidak
diperoleh, atau dianggap meragukan, maka atasan dari atasan langsung adalah Pihak yang harus dihubungi.
3.1.100Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1. dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.40Standar
3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan pada pembangunan dan pemasangan Transformator.
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1. tetap berlaku.
260. Peralatan dan perlengkapan4.39Peralatan
4.1.20 Peralatan terkait pembangunan dan pemasangan Transformator sesuai prosedur
4.40Perlengkapan4.2.39 APD4.2.40 Dokumen SOP di lokasi uji kompetensi
PANDUAN PENILAIAN96. Konteks penilaian
1.77.Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan.
1.78.Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.79.Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.80.Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan
/ wawancara, observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
97. Persyaratan Kompetensi 2.1 Memasang Transformator bagi Pelaksana Utama
98. Pengetahuan dan Keterampilan3.39Pengetahuan
3.1.1 Memahami Ketentuan keselamatan ketenagalistrikan (K2)3.1.2 Memahami prinsip kerja, logic sequence dan konversi
energi terkait Transformator3.1.3 Memahami material dan prosedur pemasangan peralatan
Transformator3.1.4 Memahami prosedur evaluasi progres pemasangan
Transformator3.1.5 Memahami bagaimana menganalisis unjuk kerja
Transformator3.1.6 Memahami plant interlock operasi Transformator3.1.7 Memahami teknik tenaga listrik3.1.8 Memamami proteksi tenaga listrik3.1.9 Memahami teknik pembuatan laporan
3.40Keterampilan3.2.1 Menerapkan Ketentuan keselamatan ketenagalistrikan
(K2)3.2.2 Menerapkan prosedur evaluasi progres pemasangan
Transformator3.2.3 Menerapkan bagaimana menganalisis unjuk kerja
Transformator3.2.4 Menerapkan prosedur plant interlock operasi
Transformator3.2.5 Menerapkan teknik tenaga listrik3.2.6 Memamami proteksi tenaga listrik3.2.7 Menerapkan teknik pembuatan laporan
99. Sikap kerja yang diperlukan4.58Disiplin dalam menegakkan prosedur di kelompoknya.4.59Cermat di dalam mengamati data perkembangan kondisi
peralatan Transformator dan sistem kelistrikan yang dilayani.4.60 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam
memberikan perintah
100. Aspek Penting5.58Mampu melaksanakan pembangunan dan pemasangan
Transformator dengan konsisten di tiap elemen kompetensi.5.59Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.60Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan tuntutan pembangunan dan pemasangan Transformator ini.
STANDAR KOMPETENSITENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIKSUB BIDANG PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN
Kode Unit : D.35.112.05.110.1Judul Unit : Memasang Turbin Air bagi Analis MudaDeskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pekerjaan
memimpin pelaksanaan pembangunan dan pemasangan Turbin Air yang memerlukan analisis terbatas dengan memanfaatkan ketentuan yang baku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1 Merencanakan pembangunan dan pemasangan Turbin Air
1.1 SPK dan instruksi kerja sebagai dasar pelaksanaan pembangunan dan pemasangan diketahui sesuai ketentuan
1.2 Prosedur pembangunan dan pemasangan Turbin Air, termasuk: batasan pelaksanaan pembangunan dan pemasangan; metoda komunikasi; dan standar pelaporan, serta standar lain yang berlaku dipahami.
1.3 Perlengkapan keselamatan ketenaga-listrikan (K2), peralatan utama dan pendukung pembangunan dan pemasangan Turbin Air, diidentifikasi.
2 Menyiapkan sarana pembangunan dan pemasangan Turbin Air
2.1 SPK, IK, formulir uji, check list, pembangunan dan pemasangan Turbin Air disiapkan di lokasi kerja sesuai kebutuhan.
2.2 Perlengkapan keselamatan ketenaga-listrikan (K2) dan peralatan pendukung lainnya disiapkan dilokasi kerja.
2.3 Waktu pelaksanaan dan prosedur pembangunan dan pemasangan Turbin Air , serta sumber daya yang diperlukan dikoordinasikan dengan pihak terkait.
2.4 Lokasi dan sarana kerja , disiapkan dan diamankan sesuai standar
3 Melaksanakan Pembangunan dan pemasangan Turbin Air
3.1 Prosedur pembangunan dan pemasangan Turbin Air , termasuk pembangunan dan pemasangan peralatan pada jenjang yang berada di bawah koordinasinya diterapkan.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
3.2 Prosedur keselamatan ketenagalistrikan (K2) diterapkan.
3.3 Hal-hal yang berada diluar prosedur , baik prosedur pembangunan dan pemasangan Turbin Air, maupun prosedur keselamatan ketenagalistrikan sepanjang bersifat faktual dan masih terkait dengan standar yang baku, diputuskan
3.4 Hal-hal yang berada diluar prosedur, baik prosedur pembangunan dan pemasangan Turbin Air, maupun prosedur keselamatan ketenagalistrikan, dan belum didukung oleh standar yang baku dilaporkan kepada atasan yang berwenang
3.5 Pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada Butir 3.4 yang didukung perintah resmi (tertulis atau ter-rekam melalui saluran yang baku) dilaksanakan.
4 Mengevaluasi progres pembangunan dan pemasangan Turbin Air
Progres pelaksanaan pembangunan dan pemasangan Turbin Air dievaluasi sesuai prosedur perusahaan
5 Membuat laporan hasil pembangunan dan pemasangan Turbin Air
Laporan pelaksanaan pembangunan dan pemasangan Turbin Air , termasuk pembangunan dan pemasangan peralatan pada jenjang yang berada di bawah koordinasinya, dibuat sesuai standar yang berlaku.
Batasan Variabel270. Konteks Variabel
Pelaksanaan kompetensi ini merujuk sepenuhnya kepada prosedur-prosedur resmi (disahkan oleh yang berwenang), sehingga semua hal yang berada diluar prosedur-prosedur termaksud harus dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Pihak yang berwenang untuk memutuskan.
271. Peraturan yang diperlukan2.81Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan Pasal
44 dan 502.82Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik2.83Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.84Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
272. Norma dan Standar3.41Norma
3.1.101 Pada pembangunan dan pemasangan «Alat», setiap perintah dilakukan secara resmi (tertulis atau terekam), dengan menggunakan sarana dan prosedur yang berlaku.
3.1.102 Pembangunan dan pemasangan Turbin Air harus dilakukan secara optimal sehingga pada saat ditemui adanya perbedaan di antara beberapa standar yang harus dirujuk, maka optimasi pembangunan dan pemasangan harus diutamakan.
3.1.103 Setiap perintah resmi dari atasan wajib dipatuhi.3.1.104 Dalam hal perintah/petunjuk yang ditunggu tidak
diperoleh, atau dianggap meragukan, maka atasan dari atasan langsung adalah Pihak yang harus dihubungi.
3.1.105Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1. dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.42Standar
3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan pada pembangunan dan pemasangan Turbin Air.
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1. tetap berlaku.
273. Peralatan dan perlengkapan4.41Peralatan
4.1.21 Peralatan terkait pembangunan dan pemasangan Turbin Air sesuai prosedur
4.42Perlengkapan4.2.41 APD4.2.42 Dokumen SOP di lokasi uji kompetensi
PANDUAN PENILAIAN101. Konteks penilaian
1.81.Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan.
1.82.Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.83.Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.84.Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan / wawancara, observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
102. Persyaratan Kompetensi 2.1 Memasang Turbin Air bagi Pelaksana Utama2.2 Memasang Governor dan peralatannya bagi Pelaksana Utama2.3 Memasang Sistem Hidraulik dan Pelumasan bagi Pelaksana
Utama
103. Pengetahuan dan Keterampilan3.41Pengetahuan
3.1.1 Memahami Ketentuan keselamatan ketenagalistrikan (K2)3.1.2 Memahami prinsip kerja, logic sequence dan konversi
energi terkait Turbin Air3.1.3 Memahami material dan prosedur pemasangan peralatan
Turbin Air3.1.4 Memahami prosedur evaluasi progres pemasangan Turbin
Air3.1.5 Memahami bagaimana menganalisis unjuk kerja Turbin Air3.1.6 Memahami plant interlock operasi Turbin Air3.1.7 Memahami teknik mekanika fluida3.1.8 Memahami teknik pembuatan laporan
3.42Keterampilan3.2.1 Menerapkan Ketentuan keselamatan ketenagalistrikan
(K2)3.2.2 Menerapkan prosedur evaluasi progres pemasangan
Turbin Air3.2.3 Menerapkan bagaimana menganalisis unjuk kerja Turbin
Air3.2.4 Menerapkan prosedur plant interlock operasi Turbin Air3.2.5 Menerapkan teknik mekanika fluida3.2.6 Menerapkan teknik pembuatan laporan
104. Sikap kerja yang diperlukan4.61Disiplin dalam menegakkan prosedur di kelompoknya.4.62Cermat di dalam mengamati data perkembangan kondisi
peralatan Turbin Air dan sistem kelistrikan yang dilayani.4.63 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam
memberikan perintah
105. Aspek Penting5.61Mampu melaksanakan pembangunan dan pemasangan Turbin Air
dengan konsisten di tiap elemen kompetensi.5.62Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.63Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan tuntutan pembangunan dan pemasangan Turbin Air ini.
STANDAR KOMPETENSITENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIKSUB BIDANG PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN
Kode Unit : D.35.112.09.111.1Judul Unit : Memasang Turbin angin bagi Analis MudaDeskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pekerjaan
memimpin pelaksanaan pembangunan dan pemasangan Turbin angin yang memerlukan analisis terbatas dengan memanfaatkan ketentuan yang baku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1 Merencanakan pembangunan dan pemasangan Turbin angin
1.1 SPK dan instruksi kerja sebagai dasar pelaksanaan pembangunan dan pemasangan diketahui sesuai ketentuan
1.2 Prosedur pembangunan dan pemasangan Turbin angin, termasuk: batasan pelaksanaan pembangunan dan pemasangan; metoda komunikasi; dan standar pelaporan, serta standar lain yang berlaku dipahami.
1.3 Perlengkapan keselamatan ketenaga-listrikan (K2), peralatan utama dan pendukung pembangunan dan pemasangan Turbin angin, diidentifikasi.
2 Menyiapkan sarana pembangunan dan pemasangan Turbin angin
2.1 SPK, IK, formulir uji, check list, pembangunan dan pemasangan Turbin angin disiapkan di lokasi kerja sesuai kebutuhan.
2.2 Perlengkapan keselamatan ketenaga-listrikan (K2) dan peralatan pendukung lainnya disiapkan dilokasi kerja.
2.3 Waktu pelaksanaan dan prosedur pembangunan dan pemasangan Turbin angin , serta sumber daya yang diperlukan dikoordinasikan dengan pihak terkait.
2.4 Lokasi dan sarana kerja , disiapkan dan diamankan sesuai standar
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
3 Melaksanakan Pembangunan dan pemasangan Turbin angin
3.1 Prosedur pembangunan dan pemasangan Turbin angin , termasuk pembangunan dan pemasangan peralatan pada jenjang yang berada di bawah koordinasinya diterapkan.
3.2 Prosedur keselamatan ketenagalistrikan (K2) diterapkan.
3.3 Hal-hal yang berada diluar prosedur , baik prosedur pembangunan dan pemasangan Turbin angin, maupun prosedur keselamatan ketenagalistrikan sepanjang bersifat faktual dan masih terkait dengan standar yang baku, diputuskan
3.4 Hal-hal yang berada diluar prosedur, baik prosedur pembangunan dan pemasangan Turbin angin, maupun prosedur keselamatan ketenagalistrikan, dan belum didukung oleh standar yang baku dilaporkan kepada atasan yang berwenang
3.5 Pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada Butir 3.4 yang didukung perintah resmi (tertulis atau ter-rekam melalui saluran yang baku) dilaksanakan.
4 Mengevaluasi progres pembangunan dan pemasangan Turbin angin
Progres pelaksanaan pembangunan dan pemasangan Turbin angin dievaluasi sesuai prosedur perusahaan
5 Membuat laporan hasil pembangunan dan pemasangan Turbin angin
Laporan pelaksanaan pembangunan dan pemasangan Turbin angin , termasuk pembangunan dan pemasangan peralatan pada jenjang yang berada di bawah koordinasinya, dibuat sesuai standar yang berlaku.
Batasan Variabel283. Konteks Variabel
Pelaksanaan kompetensi ini merujuk sepenuhnya kepada prosedur-prosedur resmi (disahkan oleh yang berwenang), sehingga semua hal yang berada diluar prosedur-prosedur termaksud harus dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Pihak yang berwenang untuk memutuskan.
284. Peraturan yang diperlukan
2.85Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan Pasal 44 dan 50
2.86Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha Penyediaan Tenaga Listrik
2.87Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa penunjang Tenaga Listrik
2.88Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
285. Norma dan Standar3.43Norma
3.1.106 Pada pembangunan dan pemasangan «Alat», setiap perintah dilakukan secara resmi (tertulis atau terekam), dengan menggunakan sarana dan prosedur yang berlaku.
3.1.107 Pembangunan dan pemasangan Turbin angin harus dilakukan secara optimal sehingga pada saat ditemui adanya perbedaan di antara beberapa standar yang harus dirujuk, maka optimasi pembangunan dan pemasangan harus diutamakan.
3.1.108 Setiap perintah resmi dari atasan wajib dipatuhi.3.1.109 Dalam hal perintah/petunjuk yang ditunggu tidak
diperoleh, atau dianggap meragukan, maka atasan dari atasan langsung adalah Pihak yang harus dihubungi.
3.1.110Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1. dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.44Standar
3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan pada pembangunan dan pemasangan Turbin angin.
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1. tetap berlaku.
286. Peralatan dan perlengkapan4.43Peralatan
4.1.22 Peralatan terkait pembangunan dan pemasangan Turbin angin sesuai prosedur
4.44Perlengkapan4.2.43 APD4.2.44 Dokumen SOP di lokasi uji kompetensi
PANDUAN PENILAIAN106. Konteks penilaian
1.85.Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan.
1.86.Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.87.Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.88.Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan
/ wawancara, observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
107. Persyaratan Kompetensi 2.1 Memasang Turbin Angin bagi Pelaksana Utama
108. Pengetahuan dan Keterampilan3.43Pengetahuan
3.1.1 Memahami Ketentuan keselamatan ketenagalistrikan (K2)3.1.2 Memahami prinsip kerja, logic sequence dan konversi
energi terkait Turbin angin3.1.3 Memahami material dan prosedur pemasangan peralatan
Turbin angin3.1.4 Memahami prosedur evaluasi progres pemasangan Turbin
angin3.1.5 Memahami bagaimana menganalisis unjuk kerja Turbin
angin3.1.6 Memahami plant interlock operasi Turbin angin3.1.7 Memahami mekanika fluida3.1.8 Memahami mekanika teknik3.1.9 Memahami teknik pembuatan laporan
3.44Keterampilan3.2.1 Menerapkan Ketentuan keselamatan ketenagalistrikan
(K2)3.2.2 Menerapkan prosedur evaluasi progres pemasangan
Turbin angin3.2.3 Menerapkan bagaimana menganalisis unjuk kerja Turbin
angin3.2.4 Menerapkan prosedur plant interlock operasi Turbin angin3.2.5 Menerapkan mekanika fluida3.2.6 Menerapkan mekanika teknik3.2.7 Menerapkan teknik pembuatan laporan
109. Sikap kerja yang diperlukan4.64Disiplin dalam menegakkan prosedur di kelompoknya.4.65Cermat di dalam mengamati data perkembangan kondisi
peralatan Turbin angin dan sistem kelistrikan yang dilayani.4.66 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam
memberikan perintah
110. Aspek Penting5.64Mampu melaksanakan pembangunan dan pemasangan Turbin
angin dengan konsisten di tiap elemen kompetensi.5.65Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.66Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan tuntutan pembangunan dan pemasangan Turbin angin ini.
STANDAR KOMPETENSITENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIKSUB BIDANG PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN
Kode Unit : D.35.112.00.112.1Judul Unit : Memasang Turbin Gas bagi Analis MudaDeskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pekerjaan
memimpin pelaksanaan pembangunan dan pemasangan Turbin Gas yang memerlukan analisis terbatas dengan memanfaatkan ketentuan yang baku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1 Merencanakan pembangunan dan pemasangan Turbin Gas
1.1 SPK dan instruksi kerja sebagai dasar pelaksanaan pembangunan dan pemasangan diketahui sesuai ketentuan
1.2 Prosedur pembangunan dan pemasangan Turbin Gas, termasuk: batasan pelaksanaan pembangunan dan pemasangan; metoda komunikasi; dan standar pelaporan, serta standar lain yang berlaku dipahami.
1.3 Perlengkapan keselamatan ketenaga-listrikan (K2), peralatan utama dan pendukung pembangunan dan pemasangan Turbin Gas, diidentifikasi.
2 Menyiapkan sarana pembangunan dan pemasangan Turbin Gas
2.1 SPK, IK, formulir uji, check list, pembangunan dan pemasangan Turbin Gas disiapkan di lokasi kerja sesuai kebutuhan.
2.2 Perlengkapan keselamatan ketenaga-listrikan (K2) dan peralatan pendukung lainnya disiapkan dilokasi kerja.
2.3 Waktu pelaksanaan dan prosedur pembangunan dan pemasangan Turbin Gas , serta sumber daya yang diperlukan dikoordinasikan dengan pihak terkait.
2.4 Lokasi dan sarana kerja , disiapkan dan diamankan sesuai standar
3 Melaksanakan Pembangunan dan pemasangan Turbin Gas
3.1 Prosedur pembangunan dan pemasangan Turbin Gas , termasuk pembangunan dan pemasangan peralatan pada jenjang yang berada di bawah koordinasinya diterapkan.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
3.2 Prosedur keselamatan ketenagalistrikan (K2) diterapkan.
3.3 Hal-hal yang berada diluar prosedur , baik prosedur pembangunan dan pemasangan Turbin Gas, maupun prosedur keselamatan ketenagalistrikan sepanjang bersifat faktual dan masih terkait dengan standar yang baku, diputuskan
3.4 Hal-hal yang berada diluar prosedur, baik prosedur pembangunan dan pemasangan Turbin Gas, maupun prosedur keselamatan ketenagalistrikan, dan belum didukung oleh standar yang baku dilaporkan kepada atasan yang berwenang
3.5 Pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada Butir 3.4 yang didukung perintah resmi (tertulis atau ter-rekam melalui saluran yang baku) dilaksanakan.
4 Mengevaluasi progres pembangunan dan pemasangan Turbin Gas
Progres pelaksanaan pembangunan dan pemasangan Turbin Gas dievaluasi sesuai prosedur perusahaan
5 Membuat laporan hasil pembangunan dan pemasangan Turbin Gas
Laporan pelaksanaan pembangunan dan pemasangan Turbin Gas , termasuk pembangunan dan pemasangan peralatan pada jenjang yang berada di bawah koordinasinya, dibuat sesuai standar yang berlaku.
Batasan Variabel296. Konteks Variabel
Pelaksanaan kompetensi ini merujuk sepenuhnya kepada prosedur-prosedur resmi (disahkan oleh yang berwenang), sehingga semua hal yang berada diluar prosedur-prosedur termaksud harus dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Pihak yang berwenang untuk memutuskan.
297. Peraturan yang diperlukan2.89Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan Pasal
44 dan 502.90Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik2.91Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik2.92Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang
Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan298. Norma dan Standar
3.45Norma3.1.111 Pada pembangunan dan pemasangan «Alat», setiap
perintah dilakukan secara resmi (tertulis atau terekam), dengan menggunakan sarana dan prosedur yang berlaku.
3.1.112 Pembangunan dan pemasangan Turbin Gas harus dilakukan secara optimal sehingga pada saat ditemui adanya perbedaan di antara beberapa standar yang harus dirujuk, maka optimasi pembangunan dan pemasangan harus diutamakan.
3.1.113 Setiap perintah resmi dari atasan wajib dipatuhi.3.1.114 Dalam hal perintah/petunjuk yang ditunggu tidak
diperoleh, atau dianggap meragukan, maka atasan dari atasan langsung adalah Pihak yang harus dihubungi.
3.1.115Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1. dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.46Standar
3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan pada pembangunan dan pemasangan Turbin Gas.
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1. tetap berlaku.
299. Peralatan dan perlengkapan4.45Peralatan
4.1.23 Peralatan terkait pembangunan dan pemasangan Turbin Gas sesuai prosedur
4.46Perlengkapan4.2.45 APD4.2.46 Dokumen SOP di lokasi uji kompetensi
PANDUAN PENILAIAN111. Konteks penilaian
1.89.Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan.
1.90.Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.91.Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.92.Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan / wawancara, observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
112. Persyaratan Kompetensi 2.1 Memasang Turbin Gas bagi Pelaksana Utama2.2 Memasang Sistem Hidraulik dan Pelumasan bagi Pelaksana
Utama2.3 Memasang Sistem Bahan Bakar minyak / gas bagi Pelaksana
Utama2.4 Memasang Governor dan peralatannya bagi Pelaksana Utama
113. Pengetahuan dan Keterampilan3.45Pengetahuan
3.1.1 Memahami Ketentuan keselamatan ketenagalistrikan (K2)3.1.2 Memahami prinsip kerja, logic sequence dan konversi
energi terkait Turbin Gas3.1.3 Memahami material dan prosedur pemasangan peralatan
Turbin Gas3.1.4 Memahami prosedur evaluasi progres pemasangan Turbin
Gas3.1.5 Memahami bagaimana menganalisis unjuk kerja Turbin
Gas3.1.6 Memahami plant interlock operasi Turbin Gas3.1.7 Memahami mekanika fluida dan penukar kalor3.1.8 Memahami thermodinamika3.1.9 Memahami teknik pembuatan laporan
3.46Keterampilan3.2.1 Menerapkan Ketentuan keselamatan ketenagalistrikan
(K2)3.2.2 Menerapkan prosedur evaluasi progres pemasangan
Turbin Gas3.2.3 Menerapkan bagaimana menganalisis unjuk kerja Turbin
Gas3.2.4 Menerapkan prosedur plant interlock operasi Turbin Gas3.2.5 Menerapkan mekanika fluida dan penukar kalor3.2.6 Menerapkan thermodinamika3.2.7 Menerapkan teknik pembuatan laporan
114. Sikap kerja yang diperlukan4.67Disiplin dalam menegakkan prosedur di kelompoknya.4.68Cermat di dalam mengamati data perkembangan kondisi
peralatan Turbin Gas dan sistem kelistrikan yang dilayani.4.69 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam
memberikan perintah
115. Aspek Penting5.67Mampu melaksanakan pembangunan dan pemasangan Turbin Gas
dengan konsisten di tiap elemen kompetensi.5.68Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.69Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan tuntutan pembangunan dan pemasangan Turbin Gas ini.
STANDAR KOMPETENSITENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIKSUB BIDANG PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN
Kode Unit : D.35.112.00.113.1Judul Unit : Memasang Turbin Uap bagi Analis MudaDeskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pekerjaan
memimpin pelaksanaan pembangunan dan pemasangan Turbin Uap yang memerlukan analisis terbatas dengan memanfaatkan ketentuan yang baku.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1 Merencanakan pembangunan dan pemasangan Turbin Uap
1.1 SPK dan instruksi kerja sebagai dasar pelaksanaan pembangunan dan pemasangan diketahui sesuai ketentuan
1.2 Prosedur pembangunan dan pemasangan Turbin Uap, termasuk: batasan pelaksanaan pembangunan dan pemasangan; metoda komunikasi; dan standar pelaporan, serta standar lain yang berlaku dipahami.
1.3 Perlengkapan keselamatan ketenaga-listrikan (K2), peralatan utama dan pendukung pembangunan dan pemasangan Turbin Uap, diidentifikasi.
2 Menyiapkan sarana pembangunan dan pemasangan Turbin Uap
2.1 SPK, IK, formulir uji, check list, pembangunan dan pemasangan Turbin Uap disiapkan di lokasi kerja sesuai kebutuhan.
2.2 Perlengkapan keselamatan ketenaga-listrikan (K2) dan peralatan pendukung lainnya disiapkan dilokasi kerja.
2.3 Waktu pelaksanaan dan prosedur pembangunan dan pemasangan Turbin Uap , serta sumber daya yang diperlukan dikoordinasikan dengan pihak terkait.
2.4 Lokasi dan sarana kerja , disiapkan dan diamankan sesuai standar
3 Melaksanakan Pembangunan dan pemasangan Turbin Uap
3.1 Prosedur pembangunan dan pemasangan Turbin Uap , termasuk pembangunan dan pemasangan peralatan pada jenjang yang berada di bawah koordinasinya diterapkan.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
3.2 Prosedur keselamatan ketenagalistrikan (K2) diterapkan.
3.3 Hal-hal yang berada diluar prosedur , baik prosedur pembangunan dan pemasangan Turbin Uap, maupun prosedur keselamatan ketenagalistrikan sepanjang bersifat faktual dan masih terkait dengan standar yang baku, diputuskan
3.4 Hal-hal yang berada diluar prosedur, baik prosedur pembangunan dan pemasangan Turbin Uap, maupun prosedur keselamatan ketenagalistrikan, dan belum didukung oleh standar yang baku dilaporkan kepada atasan yang berwenang
3.5 Pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada Butir 3.4 yang didukung perintah resmi (tertulis atau ter-rekam melalui saluran yang baku) dilaksanakan.
4 Mengevaluasi progres pembangunan dan pemasangan Turbin Uap
Progres pelaksanaan pembangunan dan pemasangan Turbin Uap dievaluasi sesuai prosedur perusahaan
5 Membuat laporan hasil pembangunan dan pemasangan Turbin Uap
Laporan pelaksanaan pembangunan dan pemasangan Turbin Uap , termasuk pembangunan dan pemasangan peralatan pada jenjang yang berada di bawah koordinasinya, dibuat sesuai standar yang berlaku.
Batasan Variabel309. Konteks Variabel
Pelaksanaan kompetensi ini merujuk sepenuhnya kepada prosedur-prosedur resmi (disahkan oleh yang berwenang), sehingga semua hal yang berada diluar prosedur-prosedur termaksud harus dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Pihak yang berwenang untuk memutuskan.
310. Peraturan yang diperlukan2.93Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan Pasal
44 dan 502.94Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik2.95Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik2.96Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 tahun 2017 tentang
Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan311. Norma dan Standar
3.47Norma3.1.116 Pada pembangunan dan pemasangan «Alat», setiap
perintah dilakukan secara resmi (tertulis atau terekam), dengan menggunakan sarana dan prosedur yang berlaku.
3.1.117 Pembangunan dan pemasangan Turbin Uap harus dilakukan secara optimal sehingga pada saat ditemui adanya perbedaan di antara beberapa standar yang harus dirujuk, maka optimasi pembangunan dan pemasangan harus diutamakan.
3.1.118 Setiap perintah resmi dari atasan wajib dipatuhi.3.1.119 Dalam hal perintah/petunjuk yang ditunggu tidak
diperoleh, atau dianggap meragukan, maka atasan dari atasan langsung adalah Pihak yang harus dihubungi.
3.1.120Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.1.1. dan 3.1.2. tetap berlaku.
3.48Standar
3.2.1 SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan pada pembangunan dan pemasangan Turbin Uap.
3.2.2 Semua standar-standar umum yang tidak bertentangan dengan Butir 3.2.1. tetap berlaku.
312. Peralatan dan perlengkapan4.47Peralatan
4.1.24 Peralatan terkait pembangunan dan pemasangan Turbin Uap sesuai prosedur
4.48Perlengkapan4.2.47 APD4.2.48 Dokumen SOP di lokasi uji kompetensi
PANDUAN PENILAIAN116. Konteks penilaian
1.93.Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan.
1.94.Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan, dokumen, bahan, serta fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.95.Perencanaan proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek asesmen, ruang lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan tempat asesmen
1.96.Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan / wawancara, observasi demonstrasi/praktek, verifikasi bukti/portofolio
117. Persyaratan Kompetensi 2.1 Memasang Turbin Uap bagi Pelaksana Utama2.2 Memasang Sistem Hidraulik dan Pelumasan bagi Pelaksana
Utama2.3 Memasang Kondensor bagi Pelaksana Utama2.4 Memasang Governor dan peralatannya bagi Pelaksana Utama
118. Pengetahuan dan Keterampilan3.47Pengetahuan
3.1.1 Memahami Ketentuan keselamatan ketenagalistrikan (K2)3.1.2 Memahami prinsip kerja, logic sequence dan konversi
energi terkait Turbin Uap3.1.3 Memahami material dan prosedur pemasangan peralatan
Turbin Uap3.1.4 Memahami prosedur evaluasi progres pemasangan Turbin
Uap3.1.5 Memahami bagaimana menganalisis unjuk kerja Turbin
Uap3.1.6 Memahami plant interlock operasi Turbin Uap3.1.7 Memahami mekanika fluida dan penukar kalor3.1.8 Memahami thermodinamika3.1.9 Memahami teknik pembuatan laporan
3.48Keterampilan3.2.1 Menerapkan Ketentuan keselamatan ketenagalistrikan
(K2)3.2.2 Menerapkan prosedur evaluasi progres pemasangan
Turbin Uap3.2.3 Menerapkan bagaimana menganalisis unjuk kerja Turbin
Uap3.2.4 Menerapkan prosedur plant interlock operasi Turbin Uap3.2.5 Menerapkan mekanika fluida dan penukar kalor3.2.6 Menerapkan thermodinamika3.2.7 Menerapkan teknik pembuatan laporan
119. Sikap kerja yang diperlukan4.70Disiplin dalam menegakkan prosedur di kelompoknya.4.71Cermat di dalam mengamati data perkembangan kondisi
peralatan Turbin Uap dan sistem kelistrikan yang dilayani.4.72 Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam
memberikan perintah
120. Aspek Penting5.70Mampu melaksanakan pembangunan dan pemasangan Turbin
Uap dengan konsisten di tiap elemen kompetensi.5.71Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik dan standar yang berlaku.
5.72Menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan tuntutan pembangunan dan pemasangan Turbin Uap ini.