RANCANGAN DESAIN PEKERJAAN AKTIVITAS RANTAI … · Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN-China (CAFTA)...

31
RANCANGAN DESAIN PEKERJAAN AKTIVITAS RANTAI PASOK KOMODITAS KENTANG (STUDI KASUS : KABUPATEN KARO) HAPSARI SARASWATI DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

Transcript of RANCANGAN DESAIN PEKERJAAN AKTIVITAS RANTAI … · Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN-China (CAFTA)...

i

RANCANGAN DESAIN PEKERJAAN AKTIVITAS RANTAI PASOK KOMODITAS KENTANG

(STUDI KASUS : KABUPATEN KARO)

HAPSARI SARASWATI

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Rancangan Desain Pekerjaan Aktivitas Rantai Pasok Komoditas Kentang (Studi Kasus: Kabupaten Karo)adalah

benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari

penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir disertasi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Maret 2014

Hapsari Saraswati

NIM H24090137

ABSTRAK

HAPSARI SARASWATI. Rancangan Desain Pekerjaan Aktivitas Rantai Nilai

Komoditas Kentang. Dibimbing oleh ANGGRAINI SUKMAWATI dan LINDAWATI KARTIKA. Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN-China (CAFTA) membuka peluang produk negara china dan asia tenggara memasuki pasar Indonesia. Begitu juga sebaliknya. Dalam perdagangan bebas ini, kualitas produk Indonesia harus ditingkatkan. Untuk meningkatkan kualitas produk diperlukan perencanaan sumber daya manusia. Analisis Pekerjaan merupakan salah satu bentuk perencanaan sumber daya manusia. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Karo, propinsi Sumatera Utara. Menurut data BPS Kabupaten Karo (2011), sektor pertanian memegang peranan sangat penting dalam perekonomian Kabupaten Karo. Peranan sektor pertanian terhadap PDRB Kabupaten Karo pada tahun 2011 adalah 60,94% untuk harga berlaku. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) identifikasi tugas dan kewajiban pekerja terkait aktivitas rantai pasok komoditi sayuran dataran tinggi (2) menyusun analisis pekerjaan yang efektif yang dapat diterapkan oleh para stakeholder. Hasil analisis menunjukkan bahwa petani, pengumpul dan eksportir sudah bekerja cukup baik. Namun demikian, masih harus diperbaiki. Desain pekerjaan yang perlu diperbaiki adalah (1) menambahkan mengenai hak dan kewajiban petani, pengumpul dan eksportir. Hal ini diperlukan untuk membantu keberlangsungan rantai pasok. (2) peran pemerintah dan gapoktan harus lebih ditingkatkan untuk mengurangi penyelewengan yang mungkin akan terjadi. Kata Kunci : Analisis Pekerjaan, CAFTA, Eksportir, Kabupaten Karo, Pengumpul dan Petani.

ABSTRACT

HAPSARI SARASWATI. Job Design of Value Chain Activities of Potato Commodity. Supervised by ANGGRAINI SUKMAWATI and LINDAWATI

KARTIKA. China ASEAN Free Trade Agreement (CAFTA) opportunites products china and southeast asia countries entered the Indonesian market. And vice versa. In the free trade, the quality of Indonesian products had improved. To improve the quality of the product required human resource planning. Job analysis is a form of human resource planning . The research was conducted in Karo District, North Sumatra. According to data from the Central Statistics Agency Karo (2011), the agricultural sector plays an important role in the economy Karo. The role of agriculture sector to GDP Karo district in 2011 was 60.94% for the current price. The purpose of this study is (1) Identification of the duties and obligations of workers related supply chain activities highland vegetable commodities (2) develop an effective job analysis that can be implemented by the stakeholders. The analysis showed that farmers, collectors and exporters already working quite well. However, it remains to be improved. Design work that needs to be improved is (1) to add regarding the rights and obligations of farmers, collectors and exporters. It is necessary to help the sustainability of the supply chain. (2) the role of government and gapoktan should be improved to reduce the abuses that may be the problems that may

arise can be avoided.

Key words : CAFTA , Collectors, Exporters, Farmers, Job analysis, and Karo District.

RANCANGAN DESAIN PEKERJAAN AKTIVITAS

RANTAI PASOK KOMODITAS KENTANG

(STUDI KASUS : KABUPATEN KARO)

HAPSARI SARASWATI

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi

pada

Departemen Manajemen

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Judul Skripsi : Rancangan Desain Pekerjaan Aktivitas Rantai Pasok Komoditas Kentang (Studi Kasus: Kabupaten Karo)

Nama : Hapsari Saraswati NIM : H24090137

Disetujui oleh

Dr Ir Anggraini Sukmawati, MM Lindawati Kartika, SE, MSi

Diketahui oleh

Dr Mukhamad Najib ,STP,MM

Tanggal lulus:

Pembimbing II

Pembimbing I

Ketua Departemen

· Judul Skripsi : Desain Pekerjaan Aktivitas Rantai Pasok Komoditas Kentang (Studi Kasus: Kabupaten Karo)

Nama Hapsari Saraswati NJM : H24090237

Disetujui oleh

1122:raini Sukmawati, MM -p

I - dawati Kartika, SE_ MSi Pembimbing I Pembimbing II

STPMM

-0 3 MAR 2014Tanggal ILilu s:

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Perumusan Masalah 2

Tujuan Penelitian 2

Manfaat Penelitian 2

Ruang Lingkup Penelitian 3

METODE 3

Kerangka Pemikiran 3

Jenis Data dan Sumber Data 4

Penentuan Sampel 4

Jumlah Sampel 4

Metode Pengumpulan Data 5

Pengolahan dan Analisis Data 5

Pengolahan Data 5

Analisis Data 5

HASIL DAN PEMBAHASAN 6

Peta Rantai Pasok 6

Analisis Pekerjaan Kondisi Saat Ini Dalam Aktivitas Komoditi Pertanian

Dataran Tinggi Kabupaten Karo 7

Rancangan Desain Pekerjaan 14

Implikasi Manajerial 20

SIMPULAN DAN SARAN 20

DAFTAR PUSTAKA 21

RIWAYAT HIDUP 21

DAFTAR TABEL

1 Produksi tahun 2011 dan ekspor tahun 2012 Sayur-sayuran Menurut

Jenisnya

2 Analisis pekerjaan petani kentang

3 Analisis pekerjaan pengumpul

4 Analisis pekerjaan eksportir

5 Rancangan desain pekerjaan petani kentang

6 Rancangan desain pekerjaan pengumpul

7 Rancangan desain pekerjaan eksportir

8 Implikasi manajerial

DAFTAR GAMBAR

1 Kerangka pemikiran rancangan desain analisis pekerjaan dalam

aktivitas komoditi pertanian tanaman sayuran dataran tinggi

2 Peta rantai pasok komoditi kentang di Kabupaten Karo

10

9

28

14

18

20

22

24

26

16

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang tergabung di asosiasi bangsa-

bangsa Asia Tenggara atau ASEAN. Pada tahun 2002, ASEAN sepakat untuk membentuk Asean Free Trade Agreement (AFTA) dengan penurunan tarif hingga mencapai nol hingga lima persen. Pada Tahun 2010, China dan negara ASEAN

sepakat untuk melakukan kerjasama yang disebut China-ASEAN Free Trade Agreement (CAFTA). Dengan adanya perjanjian CAFTA mempermudah China

dan negara ASEAN melaksanakan ekspor-impor mulai dari barang elektronik, otomotif, hingga produk pertanian. Perjanjian ini dapat dimanfaatkan oleh pemerintah Indonesia untuk meningkatkan ekspor terutama di bidang pertanian

karena Indonesia merupakan negara agraris. Indonesia merupakan negara agraris yang mayoritas penduduknya bermata

pencarian di bidang pertanian. Kegiatan pertanian meliputi, pertanian tanaman pangan, perkebunan, perikanan, dan peternakan. Usaha pertanian tanaman pangan merupakan usaha yang cukup berperan dalam perekonomian masyarakat

pedesaan. Seiring dengan gencarnya upaya diversifikasi pangan oleh pemerintah,

diperlukan pengembangan produksi bahan pangan pokok selain beras. Ada banyak alternatif pengganti beras sebagai bahan pangan pokok yang dapat dikembangkan menjadi komoditas pangan nasional, salah satunya adalah kentang.

Kentang merupakan tanaman yang berasal dari suku Solanaceae yang tumbuh dengan baik di daerah dataran tinggi. Kentang dapat tersedia sepanjang

tahun, sehingga tidak hanya dapat dikembangkan menjadi komoditas pangan nasional tapi juga dapat menjadi komoditas ekspor. Pada tahun 1811 kentang sudah ditanam secara luas di berbagai daerah,terutama di dataran tinggi lembang,

pengalengan (Jawa Barat), Wonosobo, Tawangmangu (Jawa Tengah), Batu, Tengger (Jawa Timur), Aceh, Karo (Sumatera Utara), Bengkulu, Padang,

Minahasa, Bali dan Flores (Rukmana 1997). Namun Sumatera Utara memiliki keunggulan tersendiri karena kedekatan daerah dengan Singapura dan Malaysia sehingga dapat membuka peluang lebih besar untuk melakukan ekspor.

Kabupaten Karo merupakan daerah di Sumatera Utara yang merupakan daerah dataran tinggi dengan salah satu komoditi utamanya kentang. Volume

produksi dan volume ekspor di Kabupaten Karo dapat dilihat pada Tabel 1 dibawah ini Tabel 1. Produksi tahun 2011 dan ekspor tahun 2012 sayur-sayuran menurut

Jenisnya No. Komoditi Produksi 2011*

(ton)

Ekspor 2012**

(ton)

1. Kol/kubis 69364 48507

2. Kentang 45170 5569

3. Cabe/Lombok 40610 7575

4. Petsai/sawi 30082 NA

5. Wortel 22253 NA

6. Kacang Vigna NA 29145

7. Bawang Merah NA 12647

Ket : * Sumber dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Karo (2011)

** Sumber dari BPS diolah Dirjen Holrtikultura (2012)

2

Berdasarkan Tabel 1, dapat dilihat bahwa produksi kentang pada tahun

2011 merupakan salah satu produk unggulan, namun pada tahun 2012 ekspor kentang menunjukan bahwa kentang bukan salah satu komoditi ekspor yang

diunggulkan.Hal ini menunjukan bahwa kualitas kentang yang dihasilkan belum dapat bersaing dengan produk mancanegara. Menyadari hal tersebut, diperlukan adanya peningkatan standar kualitas untuk bisa menghadapi persaingan. Untuk

memenuhi standar kualitas produk, sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan pekerjaan dibutuhkan untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan

dapat bersaing di pasar ekspor. Untuk itu, diperlukan analisis pekerjaan untuk memberikan informasi yang dibutuhkan bagi suatu organisasi dan juga diharapkan dapat memberikan perubahan agar setiap stakeholder dapat

meningkatkan kompetensinya sehingga didapatkan produk yang memenuhi standar kualitas produk. Berdasarkan latar belakang tersebut, dipilih judul

penelitian ini yaitu rancangan desain pekerjaan aktivitas rantai pasok komoditas kentang.

Perumusan Masalah

Belum adanya pembagian pekerjaan yang jelas bagi setiap stakeholder pada rantai pasok dan belum adanya rasa tanggung jawab masing-masing stakeholder atas pekerjaannya membuat produktivitas dan kualitas produk yang

dihasilkan belum sesuai dengan permintaan pasar. Oleh karena itu, diperlukan adanya deskripsi pekerjaan agar dapat diketahui uraian tiap pekerjaan.

Berdasarkan penjelasan tersebut, masalah yang diteliti dapat dirumuskan menjadi dua poin yaitu :

1. Bagaimana uraian pekerjaan masing-masing stakeholder pada rantai pasok

yang ada pada saat ini ? 2. Bagaimana penyusunan rancangan desain pekerjaan yang dapat diterapkan

di Kabupaten Karo ?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengidentifikasi kegiatan pekerjaan, kondisi kerja serta faktor kompetensi dari suatu pekerjaan terkait aktivitas rantai pasok

komoditi kentang. 2. Menyusun rancangan desain pekerjaan yang sesuai untuk diterapkan

oleh para stakeholder yang terdiri dari petani, pengumpul dan

eksportir di Kabupaten Karo.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki manfaat untuk memberikan rancangan desain

pekerjaan yang sesuai untuk dilaksanakan oleh masing-masing pihak dalam rantai pasok kentang di Kabupaten Karo. Rancangan desain pekerjaan yang sesuai

diharapkan dapat meningkatkan efektivitas rantai pasok kentang di Kabupaten Karo.

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini terbatas mengidentifikasi analisis pekerjaan

sumber daya manusia dalam aktivitas rantai pasok komoditi kentang yaitu pada Kabupaten Karo, Sumatera Utara.

METODE

Kerangka Pemikiran

Gambar 1 akan menjelaskan kerangka pemikiran penelitian desain analisis

pekerjaan dalam aktivitas komoditi pertanian tanaman sayuran dataran tinggi.

Gambar1. Kerangka pemikiran rancangan desain analisis pekerjaan dalam aktivitas komoditi pertanian

tanaman sayuran dataran tinggi.

Penelitian ini memiliki tujuan utama yaitu peningkatan efektivitas rantai pasok kentang di Kabupaten Karo. Efektivitas suatu rantai pasok dapat ditingkatkan dengan cara : (1) Mengatur biaya kegiatan seperti manufaktur, asset,

inventaris, dan transportasi. (2) Mengatur tingkat layanan seperti waktu respon yang terjadi dalam unit waktu yang ditentukan dengan pola permintaan. (3)

Menyeimbangkan biaya dari inventaris dengan kebutuhan layanan pelanggan. (4) Menciptakan jaringan hubungan bisnis atau rantai pasok yang tepat, efisien, dan rendah biaya,untuk membawa produk dari konsep ke pasar. (5) Untuk optimasi

produk tingkat inventaris, mencapai efisiensi untuk personil, peralatan, dan fasilitas perusahaan. (6) Menyediakan rencana yang fleksibel dan mekanisme

kendali. Peningkatan efektivitas rantai nilai diawali dengan penyusunan informasi stakeholder pada aktivitas rantai pasok. Penyusunan informasi tersebut dibagai

4

menjadi dua yaitu, (1) penyusunan informasi pekerjaan stakeholder yang terdiri

dari petani, pengumpul dan eksportir (2) tujuan analisis pekerjaan. Kemudian, diketahui tujuan dari analisis pekerjaan adalah untuk mengetahui aktivitas

pekerja dalam waktu kerja produktif dan tidak produktif. Berdasarkan penyusunan informasi pekerjaan stakeholder dan aktivitas pekerja dalam waktu produktif dan tidak produktif didapatkan analisis pekerjaan. Kemudian, analisis pekerjaan diolah

menjadi analisis data dan berdasarkan analisis data itu dapat diketahui rancangan desain pekerjaan yang sesuai diterapkan di Kabupaten Karo. Desain pekerjaan

yang baru diharapkan dapat meningkatkan efektivitas rantai pasok di Kabupaten Karo.

Waktu dan Lokasi

Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Karo. Kabupaten yang

berlokasi di dataran tinggi Karo, Bukit Barisan Sumatera Utara ini merupakan sentra produksi sayuran di Sumatera Utara.Penelitian dilakukan mulai bulan September-November 2012.

Jenis Data dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer yang diambil bersifat kualitatif yang berupa informasi

mengenai analisis pekerjan yang dilakukan oleh stakeholder. Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber pertama yaitu dari

stakeholder rantai pasok untuk mengenali kewajiban dan tanggung jawab pekerjaan dengan cara pengamatan langsung (observasi) dan wawancara yang mendalam dengan para petani, pengumpul dan eksportir sebagai

responden.Sedangkan data sekunder diperoleh dari buku-buku, jurnal-jurnal, informasi dan dari internet.

Penentuan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan berdasarkan non probability sampling.Teknik non probability sampling dilakukan secara purposive sampling dan snowball sampling. Purposive sampling merupakan pengambilan sampel

yang disesuaikan oleh tujuan atau maksud peneliti dengan mempertimbangkan kriteria tertentu.Sesuai dengan judul penelitian ini yaitu, Rancangan Desain

Analisis Pekerjaan dalam Aktivitas Komoditi Pertanian Tanaman Sayuran Dataran Tinggi, maka kriteria sampel yang dipilih adalah stakeholder yang terkait aktivitas sayuran dataran tinggi. Stakeholder pada rantai pasok ini terdiri dari

petani, pengumpul dan eksportir. Snowball sampling dilakukan dengan mencari referensi responden yang

mengetahui kondisi rantai pasok sayuran dataran tinggi. Pada penelitian ini, penulis meminta referensi kepada Balai Penyuluhan Pertanian Kabupaten Karo.

Jumlah Sampel

Pada penelitian ini, peneliti melibatkan tiga narasumber, (1) petani yang memiliki dan mengolah lahan pertanian, (2) pengumpul dan (3) eksportir.Masing-masing pihak diwakilkan oleh satu narasumber.

Metode Pengumpulan Data

Ada beberapa cara untuk mengumpulkan data primer mengenai analisis pekerjaan dilakukan dengan beberapa cara, yaitu: 1. Pengamatan langsung (observasi)

Jenis observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah active participation, di mana peneliti ikut terlibat secara aktif (namun tidak sepenuhnya)

dalam pelaksanaan aktifitas sumber data. Penggunaan observasi sebagai teknik pengumpulan data adalah untuk menggali data berupa hal-hal yang tampak seperti peralatan dan perlengkapan kerja yang digunakan serta kondisi kerja yang

dibutuhkan. Observasi dalam pengumpulan data analisa jabatan juga dimaksudkan untuk

a. Melengkapi hasil wawancara b. Menambah informasi yang tidak mungkin dilakukan dengan kuesioner

atau wawancara

c. Sebagai triangulasi metode atau pengecekan terhadap hasil pengumpulan data yang lain

2. Wawancara Jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara tidak terstruktur,

dimana pewawancara tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah

tersusun secara sistematis akan tetapi menggunakan garis-garis besar permasalahan sebagai pedoman wawancara.

Data sekunder diperoleh dari studi literatur dari buku-buku, jurnal, dan informasi lain yang berasal dari internet.

Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data pada penelitian ini terdiri dari dua langkah yaitu (1)

Pemeriksaan data yang diperoleh dan (2) Memasukkan data mengenai deskripsi dan spesifikasi pekerjaan. Sedangkan untuk analisis data terdiri dari lima tahapan

yaitu,(1) Editing (2) Classifying (3) Verifying (4) Analyzing (5) Concluding.

Pengolahan Data

Langkah pertama yang dilakukan dalam pengolahan data yaitu pemeriksaan

terhadap data yang telah diperoleh pada lembar pengamatan work sampling yang telah dilakukan. Pemeriksaan ditinjau dari segi kelengkapan atau jika ada kesalahan maupun ketidak konsistenan data pengamatan.

Langkah kedua yaitu memasukkan data mengenai deskripsi dan spesifikasi pekerjaan. Deskripsi pekerjaan meliputi akitivitas pekerjaan, perilaku manusia,

mesin perangkat peralatan,standar prestasi, konteks pekerjaan dan persyaratan manusia. Sedangkan spesifikasi pekerjaan meringkas kualitas, keterampilan dan dan latar belakang pribadi yang di dibutuhkan.

Analisis Data

Analisis data dalam penelitian merupakan proses mengolah, menyusun dan menganalisis data atau informasi yang ditemui di lapangan agar mudah dipahami

sesuai fakta yang ada. Analisis data deskriptif kualitatif yang bertujuan menggambarkan keadaan atau fenomena yang ada di lapangan yaitu: hasil

penelitian dengan dipilah-pilah secara sistematis menurut kategorinya dengan

6

memakai bahasa yang mudah dipahami. Analisa data dalam penelitian ini

dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu: a. Editing

Tahap pertama dilakukan dengan cara memisahkan, memilih, dan mengambil data-data yang penting dan benar-benar dibutuhkan. Hal ini dilakukan untuk memperoleh data yang baik. Dalam proses ini, peneliti akan mencermati

bahan-bahan yang telah dikumpulkan dengan membuang hal-hal yang tidak berhubungan dengan penelitian.

b. Classifying Reduksi data yang ada dapat dilakukan dengan cara menyusun dan mengklasifikasikan data yang diperoleh ke dalam pola tertentu atau permasalahan

tertentu untuk mempermudah pembahasannya. Dalam proses ini, peneliti memisahkan data yang telah di edit sesuai dengan pembagian-pembagian yang

dibutuhkan dalam pemaparan data. c. Verifying

Setelah data-data terkumpul maka dilakukan pengecekan ulang terhadap

data tersebut untuk menjamin validitas data. Dalam proses ini, peneliti melakukan cara, yaitu dengan menemui subjek penelitian kembali apakah hasil wawancara

tersebut sudah benar dengan apa yang diinformasikannya atau tidak. d. Analyzing

Selanjutnya peneliti menganalisa data- data tersebut dengan cara

membandingkan atau menambahi dengan teori-teori yang berhubungan dengan penelitian, baik data yang diperoleh dari wawancara, observasi atau kuisioner.

Analisa ini bertujuan agar data mentah yang telah diperoleh tersebut bisa lebih mudah untuk dipahami. e. Concluding

Yaitu mengambil kesimpulan dari data-data yang telah diolah untuk mendapatkan suatu jawaban. Peneliti pada tahap ini membuat kesimpulan untuk

menjawab permasalahan dalam rumusan masalah, yang kemudian menghasilkan gambaran secara ringkas, jelas, dan mudah dipahami tentang formulasi bentuk usulan analisa jabatan pada rantai pasok (Moleong 2006)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Peta Rantai Pasok

Menurut Cristopher dan Peck (2004) definisi rantai pasok adalah jaringan organisasi yang terlibat sepanjang keterkaitan upstream dan downstream di dalam proses dan aktivitas yang berbeda untuk menghasilkan nilai baik dalam bentuk

produk maupun layanan di tangan konsumen akhir. Terdapat dua karakteristik jejaring kerja rantai pasok bahan pangan.

Karakteristik yang pertama yaitu rantai agrifood untuk produk segar pertanian seperti sayuran segar, bunga dan buah. Karakteristik yang kedua yaitu rantai agrifood untuk produk pangan olahan seperti daging, cemilan, jus, dan produk

kalengan (Cunningham 2001) Peta rantai pasok kentang yang terdapat di Kabupaten Karo merupakan

contoh rantai agrifood untuk produk segar pertanian. Peta rantai pasok kentang terdiri dari empat peta , yaitu : (1) petani → pengumpul → pedagan pasar induk

Berastagi (2) petani→ pengumpul → eksportir → pasar luar negeri (3) petani

→ eksportir (4) petani → pedagang pasar induk Berastagi. Jika digambarkan rantai pasok yang digunakan di Kabupaten Karo tersaji seperti pada Gambar 2.

Gambar 2. Peta rantai pasok komoditas kentang di Kabupaten Karo.

Analisis Pekerjaan Kondisi Saat Ini Dalam Aktivitas Komoditi Pertanian Dataran

Tinggi Kabupaten Karo

Mengacu pada penjelasan Sastrohadiwiryo (2002), analisis pekerjaan

dapat diartikan sebagai suatu aktivitas untuk mengkaji, mempelajari, mengumpulkan, mencatat, dan menganalisis ruang lingkup suatu pekerjaan secara

sistematis dan sistemik. Menurut Mondy (2008), Analisis pekerjaan memberikan ringkasan mengenai kewajiban dan tanggung jawab suatu pekerjaan, hubungannya dengan

pekerjaan lainnya, pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan, dan lingkungan kerja dimana pekerjaan tersebut dijalankan. Fakta-fakta pekerjaan

dikumpulkan, dianalisis dan dicatat sesuai dengan apa adanya pekerjaan tersebut dan bukan bagaimana seharusnya pekerjaan tersebut. Beberapa informasi yang biasanya dikumpulkan oleh penyelia dan

spesialis dalam sumber daya manusia melalui analisis pekerjaan mengenai uraian jabatan yang meliputi (1) rangkuman jabatan, (2) fungsi jabatan, (3) Deskripsi

tugas,(4) wewenang, (5) peralatan dan dokumen kerja , (6) hasil kerja, (7) hubungan kerja, (8) kondisi kerja dan (9) variasi masalah, sedangkan spesifikasi pekerjaan meliputi faktor kompetensi.

Adapun manfaat dari dilakukannya analisis pekerjaan menurut Sedarmayanti (2009), antara lain :

1. Penarikan seleksi dan penempatan pegawai 2. Sebagai petunjuk dasar dalam menyusun program latihan dan

pengembangan

3. Menilai kinerja atau pelaksanaan kerja 4. Memperbaiki cara bekerja pegawai

5. Merencanakan organisasi agar memenuhi syarat atau memperbaiki struktur organisasi sesuai beban dan fungsi jabatan

6. Merencanakan dan melaksanakan promosi serta transfer pegawai

7. Merencanakan fasilitas dan perlengkapan kerja bagi pegawai 8. Bimbingan dan penyuluhan pegawai

8

Uraian Jabatan menurut Dessler (2006) adalah pernyataan tertulis tentang

apa yang sebenarnya dilakukan oleh pekerja, bagaimana orang itu melakukannya, dan bagaimana kondisi kerjanya. Sedangkan Menurut Hasibuan (2005),

spesifikasi pekerjaan adalah uraian persyaratan minimum orang yang bisa diterima agar dapat menjalankan jabatan dengan baik dan kompeten. Spesifikasi pekerjaan disusun berdasarkan uraian pekerjaan dengan menjawab pertanyan

tentang ciri, karakteristik, pendidikan, pengalaman, dan yang lainnya dari orang yang akan melaksanakan pekerjaan tersebut dengan baik.

Berdasarkan hasil observasi, berikut ini merupakan analisis pekerjaan kondisi saat ini di Kabupaten Karo Sumatera Utara :

Tabel 2. Analisis pekerjaan petani kentang

NAMA JABATAN : PETANI KENTANG

A.Uraian Jabatan

1. Rangkuman Jabatan : Mengolah dan merawat lahan dan tanaman kentang dari mulai pra tanam sampai dengan pasca panen.

2. Fungsi Jabatan Petani memiliki beberapa fungsi jabatan yaitu pertama, bertanggung jawab dalam proses pembibitan agar dapat menghasilkan bibit yang bagus untuk ditanam. Petani akan memilih kentang dengan kualitas baik yang berasal dari hasil panen untuk dibelah menjadi beberapa bagian kentang inilah yang akan menjadi bibit untuk ditanam. Kedua, petani kentang memiliki fungsi jabatan untuk bekerja sama dengan petani lain dalam kegiatan persiapan penanaman. Ketiga, melakukan proses penanaman tanaman. Keempat, petani memiliki fungsi melakukan pengawasan secara berkala atas kentang yang ditanam. Kelima yaitu melakukan evaluasi tanaman yang tumbuhnya jelek untuk mencegah terganggunya proses pembentukan umbi. Fungsi jabatan yang terakhir adalah menjual hasil panen kentang kepada pengumpul atau eksportir.

3.Deskripsi Tugas

Frekuensi Deskripsi Tugas Harian Melakukan pengawasan terhadap tanaman

dan melakukan penyemprotan pupuk organik cair ke tanaman sesuai dosis yang dibutuhkan.

Mingguan Melakukan proses pengairan dengan proses digembor atau dengan power spray.

Tiga Bulanan Melakukan proses persiapan pembibitan, melakukan proses panen dan melakukan proses distributor ke pengumpul.

Tahunan Melakukan evaluasi hasil produksi setiap akhir tahun yang dilaporkan ke Balai Penyuluhan Pertanian.

Insidentil Melakukan penyemprotan pupuk organik cair melakukan pertemuan dengan pihak gapoktan atau mengikuti pelatihan yang diadakan pihak Balai Penyuluhan Pertanian.

Lanjutan Tabel 2. A. Uraian Jabatan

4.Wewenang Berdasarkan hasil penelitian, petani memiliki beberapa wewenang untuk mensukseskan pekerjaannya.Pertama, menentukan bibit yang memiliki kualitas bagus untuk ditanam.Kedua, menentukan tanaman apa yang akan ditanam.Ketiga, berapa banyak pupuk yang harus diberikan ke tanaman.Keempat, menentukan akan menjual kepada pengumpul atau eksportir.

5.Peralatan dan Dokumen Kerja Jenis Perangkat Contoh

Peralatan Cangkul,sekop,garpu tanah, power spray, handphone, dan sepeda motor.

Dokumen Kerja Tata cara penanaman kentang

6.Hasil kerja Dari hasil penelitian, pengetahuan dan keterampilan petani kentang tentang tanaman kentang cukup tinggi.Hal ini ditunjukan dengan hasil kerja dari petani.Hasil kerja petani kentang dapat dilihat berdasarkan beberapa hal.Pertama, tanaman dapat tumbuh dengan baik.Kedua, produksi kentang yang berhasil dipanen oleh petani dengan kualitas yang baik. Adapun kriteria kentang dengan kualitas yang baik sebagai berikut, (1) kulit berwarna kuning atau merah, (2) bentuk permukaan bulat atau lonjong (3) kentang tidak bertunas dan tidak bermata (4) kulit kentang tidak mudah mengelupas. Dan terakhir,jumlah kentang yang dapat diproduksi. Petani kentang dapat memproduksi kentang sebanyak 15-30 ton/Ha.

7.Hubungan Kerja

Pihak Deskripsi Sesama Petani Hubungan kerja untuk setiap proses

penanaman dan panen kentang

Pemerintah Hubungan dengan Balai Penyuluhan Pertanian berupa pelatihan atau penyuluhan.

Pengumpul Hubungan dengan pengumpul berupa proses jual beli

Eksportir Hubungan dengan eksportir berupa proses jual beli.

8.Kondisi Kerja Setiap hari petani bekerja dengan waktu kerja ± 8 jam/ hari mulai pukul delapan pagi hingga pukul empat sore.Petani bekerja pada lahan terbuka dengan gerak yang tak terbatas.Meski bekerja pada lahan terbuka, pekerjaan petani ini relatif aman dari bahaya meski harus berhadapan langsung dengan terik matahari atau hujan yang tiba-tiba mengguyur.

9.Variansi masalah

Pihak Deskripsi Sesama Petani Terjadinya kesalah pahaman sesama petani

dan persaingan bisnis. Selain petani Terjadinya konflik karena adanya

pelanggaran perjanjian dengan pengumpul atau eksportir.

B.SPESIFIKASI PEKERJAAN (JOB SPECIFICATION)

Faktor Kompetensi Kompetensi menurut Spencer dan Spencer (1993) adalah Karakteristik dasar seseorang yang terkait dengan kinerja efektif menurut kriteria tertentu atau kinerja superior dalam sebuah pekerjaan atau situasi.

10

Lanjutan Tabel 2.

Faktor Kompetensi Berdasarkan definisi kompetensi menurut Spencer dan Spencer (1993) tersebut, karakteristik yang membentuk sebuah kompetensi adalah :

Faktor Deskripsi

Pengetahuan (Knowledge)

Memiliki pengetahuan mengenai tata cara bercocok tanam secara sederhana maupun tata cara bercocok tanam dengan teknik lain yang dapat memaksimalkan hasil .

Motivasi (Motives)

Dapat meningkatkan produksi.

Keterampilan (Skill)

Memiliki keterampilan dalam bercocok tanam,pengolahan hasil pertanian,pengolahan limbah dan memiliki kemampuan berwirausaha.

Kemampuan (Self Concept)

Memiliki kemampuan membaca,berhitung dan berkomunikasi untuk negosiasi bisnis pertanian.

Karakteristik Personal (Traits)

Rajin dan bekerja keras

Tabel 3. Analisis pekerjaan pengumpul NAMA JABATAN : PENGUMPUL

A.Uraian Jabatan 1.Rangkuman Jabatan : Memilih produk dari petani dengan kualitas yang baik,bernegosiasi harga dengan petani untuk selanjutnya dipasarkan ke pasar-pasar tradisional dalam negeri atau ke distributor.

2.Fungsi Jabatan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, pengumpul memiliki empat fungsi jabatan.Pertama, menyortir hasil panen petani. Kedua, bertanggung jawab mendistribusikan produk ke pasar-pasar tradisional dalam propinsi. Ketiga, berkoordinasi dengan gapoktan sekitar untuk memperoleh informasi. Dan yang terakhir, bernegosiasi dengan petani.

3.Deskripsi Tugas Frekuensi Deskripsi Tugas

Harian Berkeliling ke ladang petani yang baru panen, melakukan proses pengemasan,

Bulanan Membuat laporan penjualan bulanan

Tahunan Membuat laporan tahunan Insidentil Melakukan pertemuan dengan pihak gapoktan maupun

pihak konsumen

4.Wewenang Pengumpul memiliki wewenang dalam menentukan keputusan dalam pekerjaannya.Pertama, memilih hasil panen yang berkualitas dari petani untuk selanjutkan dipasarkan.Kedua, bernegosiasi harga produk yang akan dibeli dari petani.

Lanjutan Tabel 3. A. Uraian Jabatan

5.Peralatan dan Dokumen Kerja

Jenis Perangkat Contoh Peralatan Timbangan,katung,mobil pick-up,handphone

Dokumen Kerja Data harga kentang dipasaran , data petani kentang didaerah sekitar.

6.Hasil Kerja Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan, ada dua hal yang menjadi hasil kerja pengumpul.Pertama, jumlah kentang yang dapat dikumpulkan dari petani. Pengumpul biasanya mengumpulkan 10-30 ton/Ha dari petani.Kedua, terpenuhinya kebutuhan akan kentang di dalam negeri.

7.Hubungan Kerja

Pihak Deskripsi

Sesama pengumpul Tukar menukar informasi mengenai petani dan harga komoditas

Petani Hubungan kerja dengan petani berupa jual beli hasil panen.

Gapoktan Informasi jumlah petani dan produksi kentang.

Eksportir Terkadang dapat menjadi pemasok untuk eksportir

8.Kondisi Kerja Berdasarkan penelitian, pengumpul bekerja di ruang tertutup ketika proses penimbangan dan proses pengemasan sedangkan ketika mengambil hasil panen petani dan ketika proses distribusi pengumpul akan bekerja di ruang terbuka.Meski tingkat mobilitas kerja tinggi, pengumpul bekerja di lingkungan yang aman dan tidak menimbulkan bahaya.

9.Variansi Masalah

Pihak Deskripsi Sesama pengumpul Adanya persaingan dalam pembelian dan dalam

menentukan harga kepada petani maupun konsumen.

Selain pengumpul Terkadang sering terjadi masalah pelanggaran kontrak dengan petani.Sedangkan dengan pihak pemerintah, masalah yang terjadi adalah birokrasi yang berbelit.

B. SPESIFIKASI PEKERJAAN (JOB SPESIFICATION)

Faktor Kompetensi

Faktor Deskripsi Pengetahuan (Knowledge)

Memiliki pengetahuan tentang seluk beluk tanaman kentang mulai dari masa tanam, kualitas dan harga kentang.

Motivasi (Motives)

Menjadi pengumpul yang tidak hanya merambah pasar tradisional propinsi Sumatera Utara.

Keterampilan (Skill)

Memiliki keterampilan berwirausaha dan bernegosiasi dengan petani maupun dengan pelanggan .

Kemampuan (Self Concept)

Memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik.

Karakteristik Personal ( Traits )

Memiliki pembawaan tenang dan tidak emosional.

12

Tabel 4. Analisis pekerjaan eksportir NAMA JABATAN : EKSPORTIR

A. Uraian Jabatan 1.Rangkuman Jabatan : Menyortir hasil panen yang kemudian akan dilakukan pengemasan dan labeling lalu setelahnya memasarkan ke pasar luar negeri.

2.Fungsi Jabatan Eksportir memiliki beberapa fungsi jabatan.Pertama, menyortir hasil panen petani berdasarkan kualitas dan ukuran. Ukuran kentang terdiri dari empat jenis, (1) kecil, dengan ukuran dibawah 50 gram (2) sedang, dengan ukuran dari 51-100 gram (3) besar, dengan ukuran 101-300 gram dan (4) sangat besar, dengan ukuran lebih dari 301 gram. Fungsi kedua, melakukan pengemasan dan labelling produk sesuai kebutuhan ekspor.Setelah itu, eksportir akan memasarkan produknya ke luar negeri.Eksportir juga memiliki fungsi jabatan bertanggung jawab atas kualitas yang dikirim ke luar negeri sesuai dengan keinginan konsumen.Selain itu, eksportir juga memiliki fungsi jabatan untuk menjaga hubungan baik dengan konsumen luar negeri. Dan yang fungsi jabatan yang terakhir, eksportir melakukan koordinasi dengan pihak departemen pertanian, departemen perdagangan dan bea cukai.

3.Deskripsi Tugas

Frekuensi Deskripsi Tugas Harian Melakukan penyortiran produk,pengemasan,labeling,dan

distribusi.

Mingguan Membuat laporan hasil kinerja mingguan. Bulanan mengevaluasi kinerja perusahaan, mengurusi perizinan ke

departemen terkait dan juga membuat laporan bulanan.

Tahunan Membuat laporan tahunan melakukan evaluasi tahunan. Insidentil Mengadakan kontrak kerja sama, melakukan pertemuan-

pertemuan dengan pihak dari departemen pertanian, perdagangan,maupun bea cukai.

4.Wewenang Berdasarkan penelitian, eksportir memiliki beberapa wewenang atas pekerjaannya. Pertama, eksportir memiliki wewenang untuk menentukan kualitas yang akan mereka beli dari petani. Kedua, bernegosiasi mengenai harga kentang dengan petani sebelu membuat kontrak. Ketiga, menentukan tujuan ekspor yang memberi keuntungan lebih baik.

5.Peralatan dan Dokumen Kerja Jenis Perangkat Contoh

Peralatan Timbangan, plastik, kertas, dus, kontainer, kapal pengangkut

Dokumen Kerja Surat kontrak, surat perizinan ekspor, data tujuan ekspor, dan data harga pasaran kentang internasional.

6.Hasil Kerja

Hasil kerja eksportir dapat dilihat, pertama jumlah kentang yang dapat diekspor oleh eksportir itu. Kedua, tersedianya kebutuhan konsumen akan kentang yang berasal dari luar negeri. Ketiga, peningkatan devisa negara yang berasal dari penjualan produk mereka. Dan yang terakhir, memperluas pasar bagi produk Indonesia.

Lanjutan Tabel 4. 7.Hubungan Kerja

Pihak Deskripsi

Sesama eksportir Bekerja sama dalam tukar menukar informasi.

Petani Bekerja sama dengan petani dalam hal pemenuhan produk.

Pemerintah Memiliki hubungan kerja sama dengan pemerintah dalam hal perizinan.

8.Kondisi Kerja Eksportir terbiasa bekerja di ruang tertutup saat melakukan proses pengemasan dan labeling dan bekerja di luar ruangan ketika mendistribusikan produk. Eksportir membutuhkan tingkat mobilitas tinggi karena akan bekerja baik di dalam negeri maupun di luar negeri yang memiliki keadaan geografi yang berbeda.

9.Variansi Masalah

Pihak Deskripsi Sesama eksportir Persaingan bisnis dengan sesama eksportir

Petani Masalah yang sering timbul dengan petani adalah ketika pihak petani menuntut eksportir untuk menanggung hasil panen petani yang tidak sesuai dengan ukuran yang diinginkan eksportir.

Pemerintah Masalah yang sering muncul dengan pihak pemerintah antara lain mengenai perizinan, bea cukai dan perpajakan.

B. SPESIFIKASI PEKERJAAN (JOB SPESIFICATION)

Faktor Kompetensi Faktor Deskripsi

Pengetahuan (Knowledge)

Memiliki pengetahuan mengenai seluk beluk kentang, agribisnis, perekonomian, perpajakan, perdagangan internasional dan pengetahuan mengenai kondisi pasar di luar negeri.

Motivasi (Motives)

Memiliki motivasi untuk terus memperluas pasar ke banyak negara.

Keterampilan (Skill)

Memiliki keterampilan berstrategi guna menghindari pelanggan nakal dan keterampilan bernegosiasi.

Kemampuan (Self Concept)

Memiliki kemampuan berkomunikasi baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa asing.

Karakteristik Personal (Traits)

Rajin, bekerja keras ,mudah bergaul meski dari negara yang berbeda, tegas dalam menghadapi pelanggan nakal.

Pada analisis pekerjaan yang tertera diatas, masih terdapat banyak

kekurangan. Salah satu kekurangan yang sering terjadi yaitu tidak adanya kontrak

pasti antara petani dengan pengumpul ataupun petani dengan eksportir.Hal ini tentu membuat hubungan jual beli menjadi rancu karena tidak ada detail proses

jual beli. Petani yang mengalami gagal panen mungkin saja harus menanggung resiko mereka sendiri karena tidak ada kontrak dengan pihak lainnya. Sedangkan

14

pihak pengumpul atau eksportir bisa saja kehilangan pemasok kentangnya (petani)

karena petani memilih menjual hasil panen mereka ke pengumpul atau eksportir yang akan membayar lebih tinggi. Selain itu kebiasaan masyarakat sekitar dalam

melakukan acara adat hingga meninggalkan pekerjaan dikhawatirkan dapat menjadi masalah karena dapat mengurangi tingkat produktivitas mereka.

Sedikit banyak masalah-masalah tersebut akan mengganggu hubungan

kerja dan akan menimbulkan masalah antar pihak yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kondisi dalam bekerja. Kondisi kerja yang tidak kondusif, tentu

akan mempengaruhi dalam penyelesaian tanggung jawab sehingga akan mempengaruhi pula hasil kerja masing-masing pekerjaan.

Berdasarkan hasil penelitian yang didapat, maka diperlukan suatu

rancangan desain pekerjaan yang diharapkan bisa mengatasi masalah yang ada. Berikut merupakan hasil rancangan desain pekerjaan

Rancangan Desain Pekerjaan

Tabel 5. Rancangan desain pekerjaan petani kentang

NAMA JABATAN : PETANI KENTANG

A.Uraian Jabatan 1.Rangkuman Jabatan : Mengolah dan merawat lahan dan tanaman kentang dari mulai pra tanam sampai dengan pasca panen.

2. Fungsi Jabatan Petani memiliki beberapa fungsi jabatan. Pertama, bertanggung jawab dalam proses pembibitan agar dapat menghasilkan bibit yang bagus untuk ditanam. Petani akan memilih kentang dengan kualitas baik yang berasal dari hasil panen untuk dibelah menjadi beberapa bagian kentang inilah yang akan menjadi bibit untuk ditanam. Kedua, petani kentang memiliki fungsi jabatan untuk bekerja sam dengan petani lain dalam kegiatan persiapan penanaman. Fungsi jabatan petani yang ketiga, melakukan proses penanaman tanaman. Selanjutnya, petani memiliki fungsi melakukan pengawasan secara berkala atas kentang yang ditanam. Fungsi lain dari petani yaitu melakukan evaluasi tanaman yang tumbuhnya jelek untuk mencegah terganggunya proses pembentukan umbi. Fungsi jabatan yang terakhir adalah menjual hasil panen kentang kepada pengumpul atau eksportir.

3.Deskripsi Tugas Frekuensi Deskripsi Tugas

Harian Melakukan pengawasan terhadap tanaman Mingguan Melakukan proses pengairan dengan proses

digembor atau dengan power spray.

Tiga Bulanan Melakukan proses persiapan pembibitan, melakukan proses panen dan melakukan proses distributor ke pengumpul.

Tahunan Melakukan evaluasi hasil produksi setiap akhir tahun yang dilaporkan ke Balai Penyuluhan Pertanian.

Insendentil Melakukan penyemprotan pupuk organik cair sesuai kebutuhan dan melakukan pertemuan dengan pihak gapoktan atau mengikuti pelatihan yang diadakan pihak Balai Penyuluhan Pertanian.

Lanjutan Tabel 5 4.Hak dan Kewajiban

Hak Kewajiban

Menentukan bibit yang memiliki kualitas bagus untuk ditanam

Bersedia melakukan kontrak dengan pihak pengumpul atau eksportir.

Menentukan berapa banyak pupuk yang harus diberikan ke tanaman

Menjalani kontrak sesuai ketentuan.

Menentukan tanaman apa yang akan ditanam Bertanggung jawab apabila melanggar kontrak yang telah disepakati.

Menentukan akan menjual kepada pengumpul atau eksportir

Bertanggung jawab dalam pemenuhan standard kualitas.

Bernegosiasi harga dengan pengumpul atau eksportir.

5.Peralatan dan Dokumen Kerja Jenis Perangkat Contoh

Peralatan Cangkul,sekop,garpu tanah, power spray, handphone, dan sepeda motor.

Dokumen Kerja Tata cara penanaman kentang

6.Hasil kerja

Dari hasil penelitian, pengetahuan dan keterampilan petani kentang tentang tanaman kentang cukup tinggi.Hal ini ditunjukan dengan hasil kerja dari petani.Hasil kerja petani kentang dapat dilihat berdasarkan beberapa hal.Pertama, tanaman dapat tumbuh dengan baik.Kedua, produksi kentang yang berhasil dipanen oleh petani dengan kualitas yang baik. Adapun kriteria kentang dengan kualitas yang baik sebagai berikut, (1) kulit berwarna kuning atau merah, (2) bentuk permukaan bulat atau lonjong (3) kentang tidak bertunas dan tidak bermata (4) kulit kentang tidak mudah mengelupas. Dan terakhir,jumlah kentang yang dapat diproduksi. Petani kentang dapat memproduksi kentang 15-30 ton/Ha.

7.Hubungan Kerja

Pihak Deskripsi Sesama Petani Hubungan kerja untuk setiap proses penanaman dan

panen kentang

Pemerintahan Hubungan dengan Balai Penyuluhan Pertanian berupa pelatihan atau penyuluhan.

Pengumpul Hubungan dengan pengumpul berupa proses jual beli

Eksportir Hubungan dengan eksportir berupa proses jual beli.

8.Kondisi Kerja Setiap hari petani bekerja dengan waktu kerja ± 8 jam/ hari mulai pukul delapan pagi hingga pukul empat sore. Petani bekerja pada lahan terbuka dengan gerak yang tak terbatas. Meski bekerja pada lahan terbuka, pekerjaan petani ini relatif aman dari bahaya meski harus berhadapan langsung dengan terik matahari atau hujan yang tiba-tiba mengguyur.

16

Lanjutan Tabel 5 B.SPESIFIKASI PEKERJAAN (JOB SPECIFICATION)

Faktor Kompetensi

Faktor Deskripsi Pengetahuan (Knowledge)

Memiliki pengetahuan mengenai tata cara bercocok tanam secara sederhana maupun tata cara bercocok tanam dengan teknik lain yang dapat memaksimalkan hasil .

Motivasi (Motives)

Dapat meningkatkan produksi.

Keterampilan (Skill)

Memiliki keterampilan dalam bercocok tanam,pengolahan hasil pertanian,pengolahan limbah dan memiliki kemampuan berwirausaha.

Kemampuan (Self Concept)

Memiliki kemampuan membaca,berhitung dan berkomunikasi untuk negosiasi bisnis pertanian.

Karakteristik Personal (Traits)

Rajin dan bekerja keras

Tabel 6. Rancangan desain pekerjaan pengumpul NAMA JABATAN : PENGUMPUL A.Uraian Jabatan

1.Rangkuman Jabatan : Memilih produk dari petani dengan kualitas yang baik,bernegosiasi harga dengan petani untuk selanjutnya dipasarkan ke pasar-pasar tradisional dalam negeri atau ke distributor.

2.Fungsi Jabatan Berdasarkan penelitian yang dilakukan, pengumpul memiliki empat fungsi jabatan. Pertama, Menyortir hasil panen petani. Kedua, bertanggung jawa mendistribusikan produk ke pasar-pasar tradisional dalam propinsi. Ketiga, berkoordinasi dengan gapoktan sekitar untuk memperoleh informasi. Dan yang terakhir, bernegosiasi dengan petani.

3.Deskripsi Tugas

Frekuensi Deskripsi Tugas Harian Berkeliling ke ladang petani yang baru panen, melakukan

proses pengemasan,

Bulanan Membuat laporan penjualan bulanan Tahunan Membuat laporan tahunan

Insidentil Melakukan pertemuan dengan pihak gapoktan maupun pihak konsumen

4.Hak dan Kewajiban

Hak Kewajiban Memilih hasil panen yang berkualitas untuk selanjutnya dipasarkan

Membuat kontrak dengan petani yang tidak merugikan petani

Bernegosiasi harga dengan petani

Menjalani kontrak sesuai dengan ketentuan

Melakukan kontrak dengan petani untuk antisipasi petani nakal

Memberikan harga yang berimbang untuk petani.

Lanjutan Tabel 6. A. Uraian Jabatan

5.Peralatan dan Dokumen Kerja

Jenis Perangkat Contoh Peralatan Timbangan, karung, mobil pick-

up,handphone

Dokumen Kerja Data harga kentang dipasaran , data petani kentang didaerah sekitar.

6.Hasil Kerja

Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan, ada dua hal yang menjadi hasil kerja pengumpul.Pertama, jumlah kentang yang dapat dikumpulkan dari petani. Pengumpul biasanya mengumpulkan 10-30 ton/Ha dari petani.Kedua, terpenuhinya kebutuhan akan kentang di dalam negeri.

7. Hubungan Kerja Pihak Deskripsi

Sesama pengumpul Tukar menukar informasi mengenai harga Petani Hubungan kerja dengan petani berupa jual

beli hasil panen.

Gapoktan Mendapatkan informasi mengenai harga dan daftar petani kentang. Selain itu, bersama dengan gapoktan melakukan upaya meningkatkan produktivitas.

Eksportir Terkadang dapat menjadi pemasok untuk eksportir

8. Kondisi Kerja Berdasarkan penelitian, pengumpul bekerja di ruang tertutup ketika proses penimbangan dan proses pengemasan sedangkan ketika mengambil hasil panen petani dan ketika proses distribusi pengumpul akan bekerja di ruang terbuka.Meski tingkat mobilitas kerja tinggi, pengumpul bekerja di lingkungan yang aman dan tidak menimbulkan bahaya.

B. SPESIFIKASI PEKERJAAN (JOB SPESIFICATION)

Faktor Kompetensi Pengetahuan (Knowledge)

Memiliki pengetahuan tentang seluk beluk tanaman kentang mulai dari masa tanam, kualitas dan harga kentang.

Motivasi (Motives)

Menjadi pengumpul yang tidak hanya merambah pasar tradisional propinsi Sumatera Utara.

Keterampilan (Skill)

Memiliki keterampilan berwirausaha dan bernegosiasi dengan petani maupun dengan pelanggan .

Kemampuan (Self Concept)

Memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik.

Karakteristik Personal ( Traits )

Memiliki pembawaan tenang dan tidak emosional.

Tabel 7. Rancangan desain analisis eksportir

NAMA JABATAN : EKSPORTIR

A. Uraian Jabatan 1.Rangkuman Jabatan : Menyortir hasil panen yang kemudian akan dilakukan

pengemasan dan labeling lalu setelahnya memasarkan ke pasar luar negeri.

18

Lanjutan Tabel 7.

A. Uraian Jabatan

2.Fungsi Jabatan Eksportir memiliki beberapa fungsi jabatan.Pertama, menyortir hasil panen petani berdasarkan kualitas dan ukuran. Ukuran kentang terdiri dari empat jenis, (1) kecil, dengan ukuran dibawah 50 gram (2) sedang, dengan ukuran dari 51-100 gram (3) besar, dengan ukuran 101-300 gram dan (4) sangat besar, dengan ukuran lebih dari 301 gram. Fungsi kedua, melakukan pengemasan dan labelling produk sesuai kebutuhan ekspor.Setelah itu, eksportir akan memasarkan produknya ke luar negeri.Eksportir juga memiliki fungsi jabatan bertanggung jawab atas kualitas yang dikirim ke luar negeri sesuai dengan keinginan konsumen.Selain itu, eksportir juga memiliki fungsi jabatan untuk menjaga hubungan baik dengan konsumen luar negeri. Dan yang fungsi jabatan yang terakhir, eksportir melakukan koordinasi dengan pihak Kementrian Pertanian, departemen perdagangan dan bea cukai.

3.Deskripsi Tugas Frekuensi Deskripsi Tugas

Harian Melakukan penyortiran produk,pengemasan,labeling,dan distribusi.

Mingguan Membuat laporan hasil kinerja mingguan.

Bulanan mengevaluasi kinerja perusahaan, mengurusi perizinan ke departemen terkait dan juga membuat laporan bulanan.

Tahunan Membuat laporan tahunan melakukan evaluasi tahunan.

Insidentil Mengadakan kontrak kerja sama, melakukan pertemuan-pertemuan dengan pihak dari departemen pertanian, perdagangan,maupun bea cukai.

4.Hak dan Kewajiban Hak Kewajiban

Menentukan kualitas yang akan mereka beli dari petani

Membuat kontrak dengan petani agar tidak merugikan petani

Bernegosiasi mengenai harga kentang dengan petani

Menjalani kontrak sesuai dengan ketentuan

Menentukan negara tujuan ekspor Memberikan harga yang berimbang bagi petani.

Menjaga nama negara Indonesia di dunia perdagangan internasional tetap baik.

5.Peralatan dan Dokumen Kerja

Jenis Perangkat Contoh Peralatan Timbangan, plastic,

kertas,dus,Kontainer,kapal pengangkut

Dokumen Kerja Surat kontrak, surat perizinan ekspor, data tujuan ekspor, dan harga pasaran kentang internasional.

6.Hasil Kerja Hasil kerja eksportir dapat dilihat, pertama jumlah kentang yang dapat diekspor oleh eksportir itu.Kedua, tersedianya kebutuhan konsumen akan kentang yang berasal dari luar negeri.Ketiga, peningkatan devisa negara yang berasal dari penjualan produk mereka.Dan yang terakhir, memperluas pasar bagi produk Indonesia.

Lanjutan Tabel 7.

A. Uraian Jabatan

7.Hubungan Kerja

Pihak Deskripsi Sesama eksportir Bekerja sama dalam tukar menukar

informasi.

Petani Bekerja sama dengan petani dalam hal pemenuhan produk.

Pemerintah Memiliki hubungan kerja sama dengan pemerintah dalam hal perizinan.

8.Kondisi Kerja Eksportir terbiasa bekerja di ruang tertutup saat melakukan proses pengemasan dan labeling dan bekerja di luar ruangan ketika mendistribusikan produk.Eksportir membutuhkan tingkat mobilitas tinggi karena akan bekerja baik di dalam negeri maupun di luar negeri yang memiliki keadaan geografi yang berbeda.

B. SPESIFIKASI PEKERJAAN (JOB SPESIFICATION)

Faktor Kompetensi

Faktor Deskripsi

Pengetahuan (Knowledge)

Memiliki pengetahuan mengenai seluk beluk kentang, agribisnis maupun pengetahuan mengenai kondisi pasar di luar negeri.

Motivasi (Motives)

Memilik motivasi untuk terus memperluas pasar ke banyak negara.

Keterampilan (Skill)

Memiliki keterampilan berstrategi guna menghindari pelanggan nakal dan keterampilan bernegosiasi.

Kemampuan (Self Concept)

Memiliki kemampuan berkomunikasi baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa asing.

Karakteristik Personal (Traits)

Rajin, bekerja keras ,mudah bergaul meski dari negara yang berbeda, tegas dalam menghadapi pelanggan nakal.

Karakteristik Personal (Traits)

Rajin, bekerja keras ,mudah bergaul meski dari negara yang berbeda, tegas dalam menghadapi pelanggan yang tidak melaksanakan kontrak.

Pada analisis pekerjaan yang lama diperlukan beberapa perubahan untuk

menghasilkan perubahan desain analisis yang lebih baik. Pada desain analisis pekerjaan yang baru, terdapat beberapa poin yang ditambahkan. Poin yang ditambahkan adalah mengenai hak dan kewajiban masing-masing pekerjaan yang

pada desain analisis jabatan model lama hanya dijelaskan mengenai wewenang setiap pekerjaan.

Sesuai dengan salah satu manfaat dilakukannya analisis pekerjaan yaitu untuk memperbaiki cara bekerja pegawai, penambahan hak dan kewajiban pada analisis pekerjaan ini diperlukan agar petani, pengumpul maupun eksportir dapat

memahami bahwa setiap hak dan kewajiban dalam melakukan pekerjaan mampu mempengaruhi hasil pekerjaan mereka. Maka itu, kewajiban ditambahkan pada

20

analisis jabatan yang baru untuk menghindari apa yang bisa merugikan semua

pihak dan mengurangi masalah-masalah yang selama ini timbul. Apabila setiap pekerjaan mampu memperhatikan hak dan kewajiban masing-masing, maka rantai

pasok ini akan berjalan dengan baik dan dapat bertahan meski banyak pesaing dari negara lain.

Implikasi Manajerial

Implikasi manajerial perlu diterapkan untuk membantu kesuksesan petani, pengumpul maupun kepada eksportir. Dijelaskan oleh Hasibuan (2005), bahwa SDM memiliki empat fungsi pokok majerial yaitu perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan dan pengendalian. Secara umum, setiap pekerja baik petani,pengumpul maupun eksportir harus mengamalkan empat fungsi tersebut.

Pada perencanaan, setiap pekerjaan dapat membuat program-program dalam bentuk kontrak kerja. Pada fungsi pengorganisasian dan pengarahan, setiap pekerjaan diberi pemahaman mengenai hak dan kewajiban mereka dalam tiap

pekerjaan masing-masing, sehingga masalah-masalah yang mungkin terjadi dapat dihindari. Sedangkan pada tahap pengendalian, peran gapoktan maupun

pemerintah sangat berperan disini untuk mengamati tindakan penyimpangan yang mungkin terjadi. Selain menerapkan empat fungsi diatas, perlu ada peningkatan

pengetahuan dan keterampilan petani untuk meningkatkan kualitas dan jumlah produksi.Sedangkan untuk pengumpul, perlu ditingkatkan kemampuan dan

keterampilan dalam bernegosiasi dan berkomunikasi sehingga dapat menjual produknya bukan hanya ke pasar tradisional dalam provinsi, namun juga bisa merambah pasar tradisional provinsi lain,supermarket dan hotel-hotel yang

berada di sekitar daerah Kabupaten Karo.Untuk pihak eksportir perlu ditingkatkan pengetahuan,kemampuan dan keterampilan agar bisa memperluas pasar tidak

hanya pada satu negara saja. Berikut merupakan Tabel implikasi manajerial :

Tabel 8. Implikasi Manajerial

Stakeholder Fungsi Tindakan

Petani Meningkatkan

produktivitas

Melakukan pengolahan hasil

pertanian

Pengumpul Menambah kemampuan

berbisnis

Melakukan pelatihan agribisnis

Eksportir Memperluas pasar

internasional

Melakukan pelatihan perdagangan

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, rantai pasok kentang terdiri dari tiga stakeholder yaitu petani, pengumpul dan eksportir. Masing-masing memiliki

kegiatan pekerjaan yang berbeda. Petani memiliki kegiatan pekerjaan mengolah

dan merawat lahan dan tanaman kentang dari mulai pra tanam sampai pasca

tanam dengan waktu kerja ± 8 jam/hari pada lahan terbuka dengan gerak yang tak terbatas. Pengumpul memiliki kegiatan pekerjaan memilih kentang dari petani dan

memasarkannya ke pasar atau menyalurkan kentang ke eksportir dengan tingkat mobilitas yang tinggi Sedangkan eksportir terbiasa bekerja pada ruangan tertutup dengan kegiatan pekerjaaan berupa menyortir kentang berdasarkan ukuran dan

melakukan pengemasan dan labelling untuk dipasarkan ke pasar mancanegara. Faktor kompetensi yang diperlukan setiap stakeholder pada umumnya berkaitan

dengan pengetahuan mereka pada bidang pertanian dan kemampuan mereka dalam berkomunikasi untuk memasarkan dan mengembangkan usaha mereka. Permasalahan yang sering timbul pada analisis pekerjaan tersebut adalah

ketidakpatuhan stakeholder mengenai kewajiban mereka. Maka itu dibuat rancangan desain pekerjaan. Rancangan desain pekerjaan dibuat dengan

menambahkan kewajiban bagi para setiap stake holder. Untuk memperbaiki masalah yang timbul, diperlukan peningkatan pemahaman mengenai hak dan kewajiban masing-masing pekerjaan. Apabila setiap stakeholder mampu

memperhatikan hak dan kewajiban masing-masing, maka rantai pasok ini diharapkan dapat berjalan dengan baik

Saran

Masih begitu banyak kekurangan dari penelitian ini. Maka dari itu, untuk penelitian selanjutnya diharapkan agar penelitian ini dapat disertai dengan kamus

kompetensi untuk lebih mendeskripsikan tugas atau pekerjaan di dalam fungsi organisasi tersebut. Selain itu, diharapkan pula penelitian ini disertai dengan

perhitungan work load analysis agar dapat diketahui perhitungan yang tepat atas komposisi kualifikasi atau kompetensi dan jumlah karyawan.

DAFTAR PUSTAKA

Adawiyah W, Sukmawati A. 2013. Analisis Beban Kerja Sumber Daya Manusia dalam Aktivitas Produksi Komoditi Sayuran Selada (Studi Kasus :CV Spirit Wira Utama). Jurnal Manajemen dan Organisasi. 4 (2) : 128-143

Astuti R, Marimin, Poerwanto P, Machfud, Arkeman Y. 2010. Kebutuhan dan Struktur Kelembagaan Rantai Pasok Buah Manggis. Jurnal Manajemen

Bisnis. 3 (1) : 99-115 Badan Pusat Statistik Kabupaten Karo. 2012. Data Produksi tahun 2011. [Internet]. [ diunduh 2012 November 20]. Tersedia pada :

www.karokab.go.id Christopher M, Peck H. 2004. Buliding the Reselient supply Chain. Cranfield

(UK) : Emerald Group Publishing Limited. Cunningham DC. The Distribution and Extent of Agrifood Chain Management Research in the Public domain. Supply Chain Management : Internasional

Journal. 6 (5) : 212-215 Departemen Pertanian. 2012. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintahan Direktorat jenderal Holtikultura. [Internet] [diunduh 2013 Januari 27]. Tersedia pada : www.pertanian.go.id Dessler.2006.Manajemen Sumber Daya Manusia.Jakarta (ID) : Indeks

Hasibuan.2005.Manajemen Sumber Daya manusia Edisi Revisi.Jakarta (ID) : PT. Bumi Aksara

22

Moleong JL. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung (ID) : PT.Remaja

Rosda Karya Mondy.2008.Manajemen Sumber Daya Manusia Jilid 1. (ID) : Penerbit

Erlangga Rukmana R.1997. Kentang, Budidaya dan Pascapanen. Yogyakarta[ID] : Kanisius

Santoso B. 2008. Pendugaan Heritabilitas Ketahanan Beberapa Varietas Kentang Terhadap Lalat Pengorok Daun.Jurnal Agroland. 15 (4) : 251-256

Sastrohadiwiryo.2002.Manajemen Tenaga Kerja Indonesia : Pendekatan Administratif dan Operasional. Jakarta (ID) : Bumi Aksara Sedarmayanti.2009. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas. Bandung (ID) :CV

Mandar Maju Spencer LM, Spencer SM. 1993.Competence at Work. New York (US) : John

Wiley & Sons Umar H. 2003. Metode Riset Komunikasi Organisasi. Jakarta (ID) : PT. Gramedia Pustaka

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 30 April 1991. Penulis merupakan

anak kedua dari dua bersaudara, putri dari pasangan ayah Kosasih dan ibu Lies Iryanti. Penulis menyelesaikan pendidikan di TK Bina Insani Bogor pada tahun 1996, SD Bina Insani pada tahun 2003, SMPN 1 Bogor pada tahun 2006 dan

SMAN 3 Bogor pada tahun 2009. Penulis lulus ujian masuk IPB melalui jalur SNMPTN.

Selama masa perkuliahan, penulis pernah beberapa kali menjadi panitia acara kampus. Salah satu acara yang diikuti oleh penulis antara lain acara Tax Goes to Campus, Fem Art Day dan panitia masa perkenalan departemen. Meski

menempuh pendidikan di bidang ekonomi manajemen, penulis memiliki cita-cita menjadi fashion designer.