RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MOTIF · PDF fileYogyakarta, 28 Maret 2015 399 ......

7
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2015 (SENTIKA 2015) ISSN: 2089-9815 Yogyakarta, 28 Maret 2015 399 RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MOTIF-MOTIF TENUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR MENGGUNAKAN PENDEKATAN UNIFIED PROCESS Natalia Magdalena R. Mamulak Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Katolik Widya Mandira Jl. San Juan-Penfui Telp. (0380) 833395 E-mail: [email protected] ABSTRAKS Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sangat kaya akan hasil tenun tradisional yang beraneka ragam, masing- masing daerah memiliki hasil tenunan dengan beraneka ragam motif sesuai dengan ciri khas dan adat istiadat budaya setempat. Tenunan ini merupakan hasil karya atau buatan tangan wanita-wanita daerah setempat dengan sistem menenun secara tradisional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah unified process yaitu suatu pengembangan perangkat lunak berorientasi objek dan dikembangkan pada perangkat lunak sebagai sarana interaksi antara pengguna dan perangkat keras. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap pengembangan sistem yang dimulai dengan melakukan studi kepustakaan terhadap berbagai referensi yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Selanjutnya dilakukan pengumpulan data dengan melakukan wawancara dan survey terkait ritual, adat dan doa dalam menghasilkan suatu motif tenunan serta membedakan motif-motif yang digunakan dalam upacara adat dan pakaian harian. Wawancara dan survey yang dilakukan meliputi hasil motif tenunan dan pemakaian dalam upacara adat dan pakaian harian. Penelitian ini akan menghasilkan Sistem Informasi berbasis web untuk memberikan informasi, memperkenalkan serta mempertahankan adat istiadat dan budaya lokal berdasarkan proses dalam menghasilkan suatu motif tenunan. Kata Kunci: Motif, Tenunan NTT, Kain Tenun, Sistem Informasi Motif Tenunan ABSTRACT East Nusa Tenggara (NTT) is very rich in traditional weaving various, each region has a various woven with motifs in accordance with the characteristic of local culture and customs. This is the work of woven or hand- made local women weave traditional systems. The method used in this study is a unified process that is an object-oriented software development and developed the software as a means of interaction between the user and the hardware. This research was conducted in several stages of system development begins with the study of literature on the various references relating to research conducted. Further data collection by conducting interviews and surveys related rituals, customs and prayer in producing a woven pattern and distinguish motifs used in traditional ceremonies and wear daily. Interview and a survey was conducted on the results and the use of motifs woven in traditional ceremonies and clothing daily. This study will produce a web-based information system to provide information, introduce and maintain customs and local culture based process to produce a woven motif. Keywords: Motif, Weave NTT, Woven Fabrics, Woven Motif Information Systems 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sangat kaya akan hasil tenun tradisional yang beraneka ragam, masing-masing daerah memiliki hasil tenunan dengan beraneka ragam motif sesuai dengan ciri khas dan adat istiadat budaya setempat. Tenunan ini merupakan hasil karya atau buatan tangan wanita-wanita daerah setempat dengan sistem menenun secara tradisional. Menenun adalah suatu ketrampilan yang membutuhkan ketelitian dan kesabaran. Dengan perkembangan teknologi informasi saat ini yang telah merambah seluruh bidang kehidupan, tentunya dapat digunakan sebagai suatu sarana untuk memperkenalkan potensi ketrampilan menenun masyarakat dan keanekaragamana motif tenunan yang berpatokan pada budaya dan adat istiadat leluhur. Dengan teknik menenun secara tradisional dan berlandaskan adat istiadat tentunya hasil motif tenunan NTT mempunyai nilai budaya yang unik dan berbeda dengan motif tenunan dari daerah lain. Provinsi NTT terdiri dari beberapa pulau antara lain Flores, Sumba, Timor, Alor, Lembata, Rote, Sabu, Adonara, Solor, Komodo dan Palue. Dengan Kota Kupang sebagai ibukota provinsi yang terletak

Transcript of RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MOTIF · PDF fileYogyakarta, 28 Maret 2015 399 ......

Page 1: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MOTIF  · PDF fileYogyakarta, 28 Maret 2015 399 ... pernikahan, menghormati leluhur, ... adat dan doa sampai menghasilkan suatu motif

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2015 (SENTIKA 2015) ISSN: 2089-9815

Yogyakarta, 28 Maret 2015

399

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MOTIF-MOTIF TENUNAN

DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR MENGGUNAKAN PENDEKATAN UNIFIED

PROCESS

Natalia Magdalena R. Mamulak

Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Katolik Widya Mandira

Jl. San Juan-Penfui

Telp. (0380) 833395 E-mail: [email protected]

ABSTRAKS

Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sangat kaya akan hasil tenun tradisional yang beraneka ragam, masing-

masing daerah memiliki hasil tenunan dengan beraneka ragam motif sesuai dengan ciri khas dan adat istiadat

budaya setempat. Tenunan ini merupakan hasil karya atau buatan tangan wanita-wanita daerah setempat

dengan sistem menenun secara tradisional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah unified process

yaitu suatu pengembangan perangkat lunak berorientasi objek dan dikembangkan pada perangkat lunak sebagai

sarana interaksi antara pengguna dan perangkat keras. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap

pengembangan sistem yang dimulai dengan melakukan studi kepustakaan terhadap berbagai referensi yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Selanjutnya dilakukan pengumpulan data dengan

melakukan wawancara dan survey terkait ritual, adat dan doa dalam menghasilkan suatu motif tenunan serta

membedakan motif-motif yang digunakan dalam upacara adat dan pakaian harian. Wawancara dan survey

yang dilakukan meliputi hasil motif tenunan dan pemakaian dalam upacara adat dan pakaian harian. Penelitian

ini akan menghasilkan Sistem Informasi berbasis web untuk memberikan informasi, memperkenalkan serta

mempertahankan adat istiadat dan budaya lokal berdasarkan proses dalam menghasilkan suatu motif

tenunan.

Kata Kunci: Motif, Tenunan NTT, Kain Tenun, Sistem Informasi Motif Tenunan

ABSTRACT

East Nusa Tenggara (NTT) is very rich in traditional weaving various, each region has a various woven with

motifs in accordance with the characteristic of local culture and customs. This is the work of woven or hand-

made local women weave traditional systems. The method used in this study is a unified process that is an

object-oriented software development and developed the software as a means of interaction between the user

and the hardware. This research was conducted in several stages of system development begins with the study of

literature on the various references relating to research conducted. Further data collection by conducting

interviews and surveys related rituals, customs and prayer in producing a woven pattern and distinguish motifs

used in traditional ceremonies and wear daily. Interview and a survey was conducted on the results and the use

of motifs woven in traditional ceremonies and clothing daily. This study will produce a web-based information

system to provide information, introduce and maintain customs and local culture based process to produce a

woven motif.

Keywords: Motif, Weave NTT, Woven Fabrics, Woven Motif Information Systems

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sangat

kaya akan hasil tenun tradisional yang beraneka

ragam, masing-masing daerah memiliki hasil

tenunan dengan beraneka ragam motif sesuai dengan ciri khas dan adat istiadat budaya setempat. Tenunan

ini merupakan hasil karya atau buatan tangan

wanita-wanita daerah setempat dengan sistem

menenun secara tradisional. Menenun adalah suatu

ketrampilan yang membutuhkan ketelitian dan

kesabaran. Dengan perkembangan teknologi

informasi saat ini yang telah merambah seluruh

bidang kehidupan, tentunya dapat digunakan sebagai

suatu sarana untuk memperkenalkan potensi

ketrampilan menenun masyarakat dan

keanekaragamana motif tenunan yang berpatokan

pada budaya dan adat istiadat leluhur. Dengan teknik

menenun secara tradisional dan berlandaskan adat

istiadat tentunya hasil motif tenunan NTT mempunyai nilai budaya yang unik dan berbeda

dengan motif tenunan dari daerah lain.

Provinsi NTT terdiri dari beberapa pulau antara

lain Flores, Sumba, Timor, Alor, Lembata, Rote,

Sabu, Adonara, Solor, Komodo dan Palue. Dengan

Kota Kupang sebagai ibukota provinsi yang terletak

Page 2: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MOTIF  · PDF fileYogyakarta, 28 Maret 2015 399 ... pernikahan, menghormati leluhur, ... adat dan doa sampai menghasilkan suatu motif

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2015 (SENTIKA 2015) ISSN: 2089-9815

Yogyakarta, 28 Maret 2015

400

di pulau Timor. Provinsi NTT memiliki kurang lebih

550 pulau, dengan tiga pulau terbesar adalah Flores,

Sumba dan Timor. Pemerintahan di Provinsi NTT

terdiri dari 21 Kabupaten dan 1 Kota. Satu

kabupaten memiliki kurang lebih 30 macam motif

tenunan yang berbeda-beda kegunaannya karena

setiap desa atau suku mempunyai motif sendiri.

Setiap motif tenunan merupakan karya warisan yang

syarat akan seni dan pesan para leluhur. Setiap

pembuatan kain tenun diawali dengan ritual, adat

dan doa. Motif tenunan NTT biasanya berupa daun, bunga dan hewan. Hal ini menunjukkan bahwa NTT

merupakan provinsi kepulauan yang kaya akan

budaya, seni dan adat istiadat serta warisan leluhur

yang terukir dalam sebuah motif tenunan. Kain

tenunan biasanya digunakan untuk upacara adat

masuk minta/peminangan, belis (mas kawin),

pernikahan, menghormati leluhur,

menerima/menyambut tamu (natoni), pemakaman,

untuk membedakan derajat atau strata sosial dalam

masyarakat, sebagai alat tukar, sebagai pelindung

dari gangguan alam dan roh jahat serta untuk pakaian kerja harian.

Provinsi NTT memiliki 2 hari khusus yaitu

Rabu dan Kamis dimana semua pegawai dan

karyawan menggunakan tenunan sebagai pakaian

kerja. Kain tenunan yang digunakan juga berbeda

bagi laki-laki dan perempuan. Motif tenunan yang

digunakan untuk setiap acara atau upacara adat

berbeda satu dengan lainnya. Dengan beragam

keunikan pembuatan kain tenun mulai dari ritual,

adat dan doa sampai menghasilkan suatu motif

dengan ciri khas dari masing-masing kabupaten dan suku, terkadang terjadi kesalahan dalam

penggunaannya. Hal ini menunjukkan bahwa

masyarakat belum mengenal dan memahami makna

yang terkandung dari setiap motif serta

penggunaannya. Terkait dengan kesalahan

penggunaan tenunan dan makna dari masing-masing

motif maka diperlukan suatu sistem informasi

mengenai motif tenunan yang dapat membantu

masyarakat untuk mengenal dan memahami makna

motif-motif tenunan dari setiap daerah. Selain itu

juga untuk membantu Provinsi NTT dalam

memperkenalkan adat istiadat, budaya dan keanekaragaman motif tenunan serta

mempertahankan warisan budaya lokal.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka

diperlukan sebuah sistem informasi motif tenunan

NTT agar dapat membantu masyarakat dalam

mengenal dan memahami makna motif tenunan,

serta memperkenalkan dan mempertahankan warisan

budaya lokal.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka

masalah yang dihadapi oleh masyarakat NTT yaitu:

1. Keanekaragaman motif tenunan NTT

2. Tahapan – tahapan dalam menghasilkan suatu

motif tenunan

3. Belum mengenal makna yang terkandung

dalam setiap motif kain tenunan

4. Belum mengetahui dan membedakan waktu

penggunaan kain tenunan

1.3 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Memperkenalkan keanekaragaman motif tenunan NTT

2. Memberikan informasi tahapan-tahapan

dalam menghasilkan suatu motif

3. Memberikan informasi makna yang

terkandung dalam motif kain tenunan dan

membangun sistem informasi motif tenunan

NTT

4. Untuk memberikan informasi dan tata cara

penggunaan kain tenunan untuk setiap

acara dan sebagai media untuk

memperkenalkan motif tenunan, adat istiadat dan budaya lokal masyarakat di Provinsi NTT

2. PEMBAHASAN

2.1 Tinjauan Pustaka

Penelitian dalam bidang sistem informasi

berbasis web dilakukan oleh Mamulak (2014)

mengenai rancang bangun sistem informasi

potensi pangan lokal di NTT menggunakan

metode waterfall telah menghasilkan sebuah sistem informasi potensi pangan lokal, cara

pengolahan menjadi bahan makanan dengan

komposisi dan nilai gizi yang sesuai dengan

kebutuhan.

Penelitian lain dilakukan oleh Usada (2011)

mengenai rancang bangun sistem informasi furniture

berbasis web menghasilkan aplikasi sistem informasi

untuk memberikan informasi kepada masyarakat

mengenani produk-produk yang dihasilkan, baik

mengenai bentuknya maupun harganya secara up to

date, melayani konsumen yang memesan barang,

tanpa harus datang langsung ketempat pembuatan, informasi harga dan pemesanan pembuatan furniture

sesuai dengan keinginan konsumen.

Penelitian yang dilakukan oleh Soenhadji, et.al

(2012) penelitian ini merancang metoda

penumbuhan kreativitas berbasis web sebagai

upaya melestarikan dan meningkatkan nilai

tambah produk kerajinan tenun ikat. Metoda

yang dirancang dalam bentuk aplikasi merupakan

referensi desain inovatif berbasis internet guna

membantu perajin tenun mengembangkan produk

tenun ikat hasil kerajinan ke dalam bentuk produk lain (diversifikasi) dan tetap

mempertahankan ciri kekhasan motif tenunnya

sebagai salah satu upaya pelestarian dan

meningkatkan nilai tambah. Penelitian ini

Page 3: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MOTIF  · PDF fileYogyakarta, 28 Maret 2015 399 ... pernikahan, menghormati leluhur, ... adat dan doa sampai menghasilkan suatu motif

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2015 (SENTIKA 2015) ISSN: 2089-9815

Yogyakarta, 28 Maret 2015

401

menggunakan teknik pengumpulan data yang

dapat menjelaskan kondisi faktual yang diperoleh

dari observasi lapang. Data yang dikumpulkan

merupakan data primer dan sekunder. Hasil dari

penelitian ini adalah metoda kreativitas berbasis web

yang diharapkan mampu membantu perajin untuk

mengembangkan gagasan produk kerajinan tenun

ikat dan sekaligus meningkatkan nilai tambah.

Penelitian lain dilakukan oleh Yustina (2013)

merancang suatu Sistem Informasi Kain Tenun Ikat

Endek Berbasis Web. Tujuan penelitian ini adalah menyediakan informasi mengenai kain tenun

ikat endek secara detail dan proses pemesanan

secara online tanpa harus datang ke tempat

penjualan. Tenun ikat Endek adalah tenunan

yang berasal dari Desa Sampalan Kabupaten

Klungkung-Bali.

Penelitian yang dilakukan oleh Martin, et. al,

mengenai Tenun Ikat Sumba Sebagai Inspirasi

Motif dengan Teknik Block Print. Penggabungan

kedua jenis budaya primitif yaitu block print dan

tenun tersebut, diharapkan dapat menciptakan bentuk visual yang baru dari motif-motif tenun ikat

Sumba Timur dengan karakteristik yang berbeda.

Generasi muda terutama desainer, seniman dan

pendidik memiliki peran yang besar untuk

mempertahankan eksistensi budaya tradisional

tersebut salah satunya dengan melakukan

pembaharuan terhadap unsur-unsur tradisional

tanpa menghilangkan nilai budaya yang ada.

penulis melakukan eksplorasi dan survey untuk

membuat suatu motif baru yang tetap mengacu pada

nilai-nilai primitf tenun Sumba, yaitu dengan teknik cukil kayu. Karakterisik motif Sumba ada

miripnya dengan karakter teknik cukil kayu yaitu

adanya imperfeksi dalam bentukbentuknya.

Pembuatan motif baru tersebut tidak

meninggalkan unsur-unsur primitif dari tenun

Sumba itu sendiri, hanya saja dibuat lebih

modern dengan dilakukannya pengkomposisian

dan penambahan unsur-unsur yang tidak

primitive, dikarenakan adanya modernisasi dan

perkembangan dunia yang semakin serba

kontemporer. Produk yang dibuat yaitu pakaian

wanita siap pakai, telah melalui proses eksplorasi dan proses produksi. Proses eksplorasi dalam hal

bahan kain, pewarna, motif, dan kemudian

dilakukanlah proses produksi. Secara garis besar

proses eksplorasi sampai dengan proses produksi

pembuatan pakaian berjalan lancar dan sesuai

harapan. Hanya saja beberapa kendala masih

ditemukan pada eksperimen tinta yang cocok untuk

bahan-bahan ditentukan, dan pada proses produksi

ditemukan kendala dalam hal kerapihan. Namun

semua kendala cukup berhasil diatasi. Pembuatan

motif-motif baru dengan inspirasi motif-motif tradisional dengan menggunakan teknik-teknik

baru yang unik ada baiknya apabila terus

dilakukan. Karena adanya kejenuhan pada motif-

motif tradisional yang terlalu literal yang

ditemukan pada masyarakat modern sekarang ini,

sebagai orang kreatif memiliki peran yang besar

untuk melakukan perkembangan pada tradisi,

tentunya ke arah yang baik, dan tanpa

menghilangkan nilai-nilai tradisi, budaya, dan

primitf dari tradisi yang diangkat itu sendiri.

Penelitian lain mengenai adat istiadat dan

budaya dilakukan oleh Widiastuti (2013)

mengenai Ananlisis SWOT Keragaman Budaya

Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk menelaah

keragaman Budaya Indonesia dengan menggunakan analisis SWOT. Metoda yang digunakan adalah

kajian pustaka dengan pendekatan

deskriptif,eksploratif. Hasil dari penelitian ini

dapat disimpulkan bahwa: perbedaan yang timbul

dari keragaman budaya memliki potensi sebagai

kekuatan membangun bangsa, kelemahan timbul

akibat kekurang pahaman terhadap nilai-nilai

budaya menjadi pemicu konflik, merupakan peluang

jika semua pihak saling bekerja sama walaupun

berbeda budaya dalam menghadapi globalisasi,

merupakan suatu tantangan untuk merespon dan mengelola persaingan nilai lokal dan global

sehingga mampu mempertahankan budaya yang ada.

Penelitian yang dilakukan oleh Iriane (2013)

menganalisis dan merancang sebuah Aplikasi

Sistem Informasi berbasis Web sebagai media

promosi dan informasi kain tenun daerah pulau

Flores. Penelitian ini menghasilkan sebuah website

untuk memberikan layanan khusus dan informasi

kepada masyarakat baik lokal maupun

masyarakat asing yang ingin mendapatkan

informasi tentang kain tenun khususnya tenunan dari pulau Flores. Penelitian ini akan melengkapi

penelitian yang dilakukan oleh Iriane dengan

menambahkan motif tenunan yang dihasilkan oleh

kabupaten Flores, Sumba, Timor, Alor, Lembata,

Rote, Sabu, dan Adonara, menjelaskan proses

ritual adat untuk menghasilkan suatu motif dan

makna yang terkandung dari motif-motif tersebut.

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam

suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan

pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,

bersifat manajerial dan kegiatan dari suatu

organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

(Jogiyanto, 2005).

Menenun adalah proses pembuatan barang-

barang tenun (kain) dari persilangan dua set benang

dengan cara memasuk-masukkan benang pakan

secara melintang pada benang-benang lungsin

(benang lusi). Sebelum menenun dilakukan

penghanian, yakni pemasangan benang-benang

lungsin secara sejajar satu sama lainnya di alat tenun

sesuai lebar kain yang diingini. Alat tenun dipakai

untuk memegang helai-helai benang lungsin sementara benang pakan dimasukkan secara

melintang di antara helai-helai benang lungsin.

Pola silang-menyilang antara benang lungsin dan

benang pakan disebut anyaman. Sebagian besar

Page 4: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MOTIF  · PDF fileYogyakarta, 28 Maret 2015 399 ... pernikahan, menghormati leluhur, ... adat dan doa sampai menghasilkan suatu motif

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2015 (SENTIKA 2015) ISSN: 2089-9815

Yogyakarta, 28 Maret 2015

402

produk tenun dibuat dengan menggunakan tiga

teknik anyaman: anyaman polos, anyaman satin,

dan anyaman keper. Kain polos didapat dari hasil

tenunan benang satu warna, ditenun memakai

benang berwarna-warni dengan desain yang artistik

dan dekoratif, hingga kain tapestry yang rumit.

Kerajinan tenun tradisional Indonesia antara lain

lurik, tenun ikat, songket dan geringsing.

Motif atau pola tenunan NTT merupakan

gambaran dari kehidupan sehari-hari masyarakat

dan memiliki ikatan emosional yang cukup erat dengan masyarakat di tiap suku.

2.2 Perancangan

a. Use Case Diagram

Use case digunakan untuk membentuk

tingkah-laku benda dalam sebuah model serta

di realisasikan oleh sebuah collaboration.

Use case menggambarkan proses sistem

(kebutuhan sistem dari sudut pandang user). Use case diagram dapat digambarkan sebagai

berikut :

Gambar 1. Use Case Diagram

b. Entity Relationship Diagram

ER-Diagram merupakan diagram yang

menggambarkan hubungan antar entity

secara keseluruhan dari sistem. ER-Diagram

dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2. Entity Relationship Diagram

c. Class Diagram

Diagram kelas merupakan tahap untuk

merancang keputusan-keputusan dan rincian-rincian implementasi. Berikut adalah

gambar diagram kelas dari sistem yang

dibangun.

Gambar 3. Class Diagram

2.3 Implementasi

Implementasi Sistem Informasi Motif Tenunan

Provinsi NTT ini menggunakan bahasa

pemrograman PHP dan dihubungkan dengan relation database management system MySQL.

Untuk membangun interface yang sesuai dengan

database. Tampilan dari aplikasi yang telah

dibangun antara lain:

Page 5: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MOTIF  · PDF fileYogyakarta, 28 Maret 2015 399 ... pernikahan, menghormati leluhur, ... adat dan doa sampai menghasilkan suatu motif

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2015 (SENTIKA 2015) ISSN: 2089-9815

Yogyakarta, 28 Maret 2015

403

1. Tampilan menu home

Gambar 4 (a). Tampilan menu Home

Gambar 4 (b). Tampilan menu Home

2. Tampilan menu kabupaten

Gambar 5 (a). Tampilan menu Kabupaten

Gambar 5 (b). Tampilan menu Kabupaten

Gambar 5 (c). Tampilan menu Kabupaten

Gambar 5 (d). Tampilan menu Kabupaten

3. Tampilan menu upacara

Gambar 6. Tampilan menu Upacara

4. Tampilan menu Tata cara

Gambar 7. Tampilan menu Tata cara

Page 6: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MOTIF  · PDF fileYogyakarta, 28 Maret 2015 399 ... pernikahan, menghormati leluhur, ... adat dan doa sampai menghasilkan suatu motif

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2015 (SENTIKA 2015) ISSN: 2089-9815

Yogyakarta, 28 Maret 2015

404

5. Tampilan menu Motif Tenun

Gambar 8 (a). Tampilan menu Motif Tenun

Gambar 8 (b). Tampilan menu Motif Tenun

Gambar 8 (c). Tampilan menu Motif Tenun

6. Tampilan menu Galeri

Gambar 9. Tampilan menu Galeri

7. Tampilan menu Buku tamu

Gambar 10. Tampilan menu Buku Tamu

8. Tampilan menu Login

Gambar 11. Tampilan menu Login

2.4 Pengujian

Metode pengujian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah black box testing. Pengujian

black box berfokus pada persyaratan fungsional

perangkat lunak. Uji coba dengan black box pada

sistem ini bertujuan untuk menentukan fungsi cara

beroperasinya, apakah pemasukan data keluaran

telah berjalan sebagaimana yang diharapkan.

Langkah pengujian ini menggunakan dua kasus uji

yaitu apabila sistem berjalan sesuai dengan harapan

dan apabila terjadi kesalahan input.

Tabel 1. Hasil Pengujian

Fitur Langkah

Uji

Hasil

Harapan

Hasil

Tampilan Status

Login

Admin

Salah

memasuk

an

username

atau

password.

Tampilan

pesan

kesalahan

OK

Input

data

pada

setiap

form.

Ada

kolom

yang

belum di

isi.

Tampilan

pesan

kesalahan

OK

Harap isi !

Page 7: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MOTIF  · PDF fileYogyakarta, 28 Maret 2015 399 ... pernikahan, menghormati leluhur, ... adat dan doa sampai menghasilkan suatu motif

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2015 (SENTIKA 2015) ISSN: 2089-9815

Yogyakarta, 28 Maret 2015

405

Klik

menu

tambah

data

motif

Ada

kolom

yang

belum

terisi

Tampil

pesan

kesalahan

dan sistem

mampu

memberit

ahukan

kesalahan

admin

OK

Klik

Menu

tambah

file

gambar

Ada

Kolom

yang

belum

terisi

Tampil

pesan

kesalahan

OK

Hapus

Data

Ingin

menghapu

s data

didalam

database

Tampilan

konfirmas

i

OK

3. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan implementasi

yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa dengan adanya Sistem Informasi Motif

Tenunan NTT ini membantu masyarakat untuk lebih

mengenal dan memahami keanekaragaman dan

makna dari setiap motif tenunan NTT sehingga pada

penggunaannya dapat dibedakan untuk masing-

masing acara.

PUSTAKA

Burch, J.G, 1992, System, Analysis, Design and

Implementation, Byod & Fraser Publishing

Company

Iriane G, R, 2013, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Berbasis Web Sebagai

Media Promosi dan Informasi Kain Tenun

Daerah Flores, Prosiding Seminar

Nasional Matematika dan Aplikasinya

(SNMA) 2013

Iman M., Soenhadji, Priyo P., Ida A., Faisal R.,

2012, Metoda Penumbuhan Kreativitas

Berbasis Web: Studi Pengembangan

Produk Kerajinan Tenun Ikat Dalam

Upaya Melestarikan dan Meningkatkan

Nilai Tambah, Prosiding Seminar Ilmiah Nasional Komputer dan Sistem Intelijen

(KOMMIT 2012), Vol. 7 September 2012

Universitas Gunadarma, ISSN: 2302-3740

Isabela, D,M., Biranul, A, Z., Tenun Ikat Sumba

Sebagai Inspirasi Motif Dengan Teknik

Block Print, Jurnal Tingkat Sarjana bidang

Senirupa dan Desain No. 1, pp. 1-6, ITB

Jogiyanto, 2005, Metodologi Sistem Informasi:

Pedoman dan Contoh Melakukan Penelitian

di Bidang Sistem Teknologi Informasi,

Andi: Jogjakarta

Kadir, A., 2003, Pengenalan Sistem Informasi, Andi Offset: Yogyakarta

Mamulak, N,M,R., 2014, Rancang Bangun Sistem

Informasi Potensi Pangan Lokal

diProvinsi Nusa Tengga Timur (NTT),

Prosiding Konferensi Nasional Sistem

Informasi (KNSI) 2014, ISSN: 2355-1941,

pp. 674-678

Ni Made Sukma Yustina, Sistem Informasi Kain

Tenun Ikat Endek Berbasis Web, Tugas

Akhir, Manajemen Informatika,

UNDIKSHA, Publisher:IDL-INFO-201103

Usada, R, A., 2011, Rancang Bangun Sistem

Informasi Penjualan Furniture pada CV.

Jepara Original Berbasis Web, Skripsi, STMIK AMIKOM, Yogyakarta

Riyanto, Prilnali, Indelarko H., 2009,

Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi

Geografis, Yogyakarta, Gava Media

Senn, James A, 1989, Analysis and Design of

Information Systems, McGraw-Hill

Publishing Company

Widiastuti, 2013, Analisis SWOT Keragaman

Budaya Indonesia, Jurnal Ilmiah WIDYA,

Vol. 1 Nomor 1 Mei-Juni 2013, ISSN:

2338-3321, pp. 8-14, Universitas Darma Persada

Yourdon, Edward, 1989, Modern Structure Analysis,

Prentice-Hall. Inc