Ramsar OK.docx
Transcript of Ramsar OK.docx
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut konversi ramsar lahan basah adalah daerah rawa, paya,
gambut/badan perairan lainnya, baik alami maupun buatan yang airnya mengalir
atau tergenang, bersifat tawar, payau atau asin, termasuk kawasan laut yang
mempunyai jeluk air pada saat surut terendah tidak lebih dari 6 m. Indonesia
memiliki lahan rawa seluas di kawasan tropika dengan bahan sedimen yang terdiri
atas tanah mineral, tanah gambut, atau kombinasi keduanya. Indonesia merupakan
Negara yang akan lahan basah, karena Indonesia memiliki sekitar 40,5 juta hektar
lahan basah. Sayangnya, dari total lahan basah tersebut hanya sekitar 16 juta
hektar yang terdapat di kawasan konservasi. Dan hanya sekitar 1 juta hektar yang
telah ditetapkan sebagai situs ramsar.
Situs Ramsar adalah situs lahan basah yang diusulkan oleh negara anggota
untuk ditetapkan di dalam daftar lahan basah penting Internasional berdasarkan
kerangka konvensi Ramsar (Wikipedia1, 2013).Lokasi lahan basah yang
dilindungi Konvensi Ramsar disebut situs Ramsar. Negara yang memiliki situs
Ramsar terbanyak adalah Britania Raya (168 situs), sedangkan Kanada memiliki
situs Ramsar terluas dengan sekitar 130.000 km² lahan basah, termasuk Teluk
Queen Maud yang luasnya 62.800 km² (Wikipedia2, 2013).
Indonesia memiliki Situs Ramsar berjumlah 6 buah yang terdapat di Taman
Nasional Berbak (Jambi), Taman Nasional Sembilang (Sumatera Selatan), Taman
Nasional Rawa Aupo Watumohair (Sulawesi Tenggara), Taman Nasional Danau
Sentarum (Kalimantan Barat), Taman Nasional Wasur (papua), dan Suatu
Margasatwa Pulau Rambut (Jakarta).
1.2 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengindentifikasi komponen biotik
dan abiotikserta sosial budaya lahan rawa Tambak Anyar yang terdapat di Kota
Martapura, Kalimantan Selatan.
Makalah Ekologi Lahan Rawa 1Folder Tambak Anyar
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konvensi Ramsar Tentang Lahan Basah
Secara umum tujuan atau misi dari konvensi Ramsar adalah konservasi dan
pemanfaatan secara bijaksana (wise use) melalui aksi nasional dan kerjasama
internasional untuk mewujudkan pembangunan secara bijaksana diseluruh dunia.
Indonesia bersama 178 negara lainnya menjadi pendukung perbaikan dan
perlindungan lahan basah dalam konvensi Ramsar.Tahun 2010, negara yang
menjalankan konvensi Ramsar sebanyak 178 negara dengan jumlah total Ramsar
site sebanyak 1908.Lokasi Ramsar site yang terbanyak adalah Inggris (175)
diikuti oleh Mexico, Australia dan lainnya (Tabel 1) (Ramsar Convention Bureu
2010).
Tabel 1. Lima belas negara (15) negara yang mempunyai Ramsar sites
terbanyak.
Nama NegaraJumlah
Ramsar Site
Nama
Negara
Jumlah
Ramsar Site
UK
Mexiko
Australia
Spain
Italy
Finland
Algeria
Algeria
175
114
65
63
51
49
47
47
Ireland
Netherlands
Canada
China
Japan
France
Ukraine
45
43
37
37
37
36
33
Hingga Oktober 2008, Ramsar list of wetlands of international importance
saat ini mencakup 1 882 lokasi yang dikenal dengan Ramsar sites, keseluruhannya
seluas 1 680 000 juta ha, meningkat dari sebelumnya 1 201 lokasi (tahun
2000).Negara dengan jumlah lokasi terbanyak adalah Inggris dengan 175 lokasi,
dan wilayah cakupan terluas adalah Kanada yaitu 13 066 675 km2, sementara di
Indonesia terdapat 3 lokasi dengan total keseluruhannya 656 510 km2 (Damanik
2008).
Makalah Ekologi Lahan Rawa 2Folder Tambak Anyar
Empat kewajiban utama yang harus dilaksanakan oleh negara-negara
anggota Konvensi:
1.mendaftarkan lokasi lahan basah yaitu menetapkan sedikitnya satu kawasan
lahan basah kedalam Daftar Situs Ramsar (Ramsar list) dan mengupayakan
konservasinya termasuk pemanfaatan secara bijaksana;
2.pemanfaatan secara bijaksana yaitu negara anggota konvensi berkewajiban
untuk memasukan konservasi lahan basah ke dalam rencana tata ruang Nasional,
selain itu juga harus memformulasikan dan mengimplementasikan perencanaan
tersebut untuk mengembangkan konservasi lahan basah dan pemanfaatan lahan
basah secara bijaksana;
3.perlindungan dan pelatihan, yaitu negara anggota harus menetapkan
perlindungan lahan basah, baik yang tercatat ke dalam Ramsar list maupun yang
tidak, serta harus mengembangkan pelatihan di lapangan untuk penelitian lahan
basah, pengelolaan dan pengamannya;
4.kerjasama internasional, yaitu negara anggota harus saling berkonsultasi satu
sama lain mengenai implementasi konvensi, khususnya yang terkait dengan
pengelolaan lahan basah di lintas batas negara, sistem air bersama, species
bersama/migran (Nirarita et al. 1996).
2.2 Fungsi dan Keberadaan Lahan Basah
Lahan basah adalah tempat di mana air adalah faktor primer yang berperan
terhadap lingkungan dan kehidupan kelompok flora dan fauna.Lahan basah terjadi
pada saat permukaan air mendekati atau menggenangi permukaan tanah, ataupun
pada saat tanah digenangi air dangkal.Lahan basah merupakan salah satu
ekosistem yang paling kompleks, sangat produktif dan memiliki keanekaragaman
hayati yang tinggi. Konvensi Ramsar mendefinisikan lahan basah yaitu daerah-
daerah rawa, payau, lahan gambut, dan perairan; tetap atau sementara; dengan air
yang tergenang atau mengalir; tawar, payau, atau asin; termasuk wilayah perairan
laut yang kedalamannya tidak lebih dari enam meter pada waktu surut (Biro
Konvensi Ramsar 1997).
Wetlands International (2003) menyebutkan lahan basah adalah suatu
daerah peralihan antara lingkungan daratan dengan lingkungan perairan, di mana
Makalah Ekologi Lahan Rawa 3Folder Tambak Anyar
tanah yang tergenang atau jenuh air menyebabkan berkembangnya suatu vegetasi
yang khas.Lahan basah sebagai ekoton yaitu suatu daerah peralihan antara
lingkungan daratan dengan lingkungan perairan dimana tanah yang tergenang atau
jenuh air menyebabkan berkembangnya suatu vegetasi yang khas (Denny 1985
dan Wortington 1976 dalam Davies et al. 1995).
U.S. National Wetlands Inventory (Corwardin et al. 1979) batasan lahan
basah yakni lahan-lahan peralihan antara sistem daratan dan sistem perairan,
dimana keadaan air biasanya terletak pada atau dekat permukaan, atau lahan yang
ditutupi oleh perairan dangkal. Lahan basah menurut batasan tersebut, harus
memiliki salah satu atau lebih dari ciri-ciri sebagai berikut: paling tidak secara
periodik ditumbuhi tumbuhan air; sebagian merupakan tanah tergenang (hydric
soils), kondisinya jenuh air atau tertutup oleh air dangkal, paling tidak secara
periodik yaitu pada musim tumbuh. Berdasarkan batasan tersebut, lahan basah
terdiri atas rawa, daerah pinggir sungai, danau atau hutan bakau, dan rawa di tepi
laut.
Wilayah pesisir adalah daerah peralihan antara ekosistem darat dan laut
yang dipengaruhi oleh perubahan di darat dan laut (PERMEN 16 2008). Kawasan
hutan payau adalah kawasan pesisir laut yang merupakan habitat alami hutan
payau atau jenis tanaman lain yang berfungsi memberikan perlindungan kepada
keanekaragaman hayati pantai dan lautan (Peraturan Daerah Jawa Barat Nomor 2
tahun 2006). Lahan basah pesisir meliputi daerah pesisir yang jenuh atau
tergenang air, yang umumnya payau atau asin, baik secara tetap atau musiman;
umumnya terpengaruh oleh pasang surut air laut atau limpasan air tawar.Fungsi
hutan mangrove dapat dibagi atas fungsi fisik, biologi dan komersial. Fungsi-
fungsi tersebut antara lain adalah;
1. Fungsi fisik yaitu menjaga garis pantai, mempercepat pembentukan lahan baru,
sebagai pelindung terhadap gelombang dan arus, sebagai pelindung tepi sungai
atau pantai.
2. Fungsi biologi yaitu sebagai tempat asuhan, dan berkembang biak bagiberbagai
spesies udang, ikan dan binatang lain, tempat berlindung bagi sejumlah besar
spesies burung dan sebagai habitat kehidupan liar.
Makalah Ekologi Lahan Rawa 4Folder Tambak Anyar
3.Fungsi komersial yaitu tambak, rekreasi, penghasil kayu (Nirarita et al. 1996).
Jenis lahan basah di Indonesia umumnya lahan basah palustrin, meliputi tempat-
tempat yang bersifat merawa (berair, tergenang atau lembab), misalnya hutan
rawa air tawar, hutan rawa gambut, dan rawa rumput atau rawa mangrove (WI-IP
2002).Lahan basah alami dalam peneliian ini adalah hutan mangrove dan yang
dimaksud lahan basah buatan adalah ekowisata, tambak dan sawah.Lahan basah
buatan (human made wetlands) adalah suatu ekosistem lahan basah yang
terbentuk akibat intervensi manusia baik secara sengaja maupun tidak sengaja
(Wibowo et al. 1996).
2.3. Potensi dan Kondisi Ekosistem Lahan Basah
Menurut Green (1998), beberapa hal penting pada lahan basah adalah:
hidrologi, flora, fauna, kualitas air, penggunaan lahan, tanah dan substrat serta air
tanah. Dalam penelitian ini, yang diamati adalah flora, fauna, geologi termasuk
akresi dan abrasi, serta penggunaan lahan.Kriteria Ramsar adalah kriteria
identifikasi lahan basah yang mempunyai kepentingan internasional atau dapat
dikatakan, suatu lahan basah dapat diidentifikasikan sebagai daerah yang
mempunyai kepentingan internasional apabila paling sedikit memenuhi salah satu
kriteria Ramsar tersebut diatas.Burung air yang dimaksud dalam Konvensi ramsar
adalah burung-burung yang secara ekologis bergantung pada lahan basah (Ramsar
1971).Vegetasi di lahan basah dapat memperlambat aliran air sehingga
mempercepat pengendapan sedimen dan menjernihkan air.Di samping itu vegetasi
juga mampu menyerap unsur hara dan bahan pencemar yang berlebihan sehingga
dapat menjaga kualitas air.Kriteria untuk identifikasi lahan basah dengan
kepentingan internasional (Ramsar Resolution COP VIII.13 2002), terdapat empat
kelompok kriteria pengidentifikasian suatu kawasan lahan basah sebagai kawasan
lahan basah yang memiliki nilai universal penting (untuk tercatat kedalam Daftar
Situs Ramsar/Ramsar list) (Tabel 2).
Tabel 2.Kriteria Ramsar untuk kepentingan internasional.
A. Keterwakilan langka atau unik, yaitu :
Kriteria 1 : Lahan basah tersebut
merupakan suatu contoh
Makalah Ekologi Lahan Rawa 5Folder Tambak Anyar
keterwakilan, langka atau unik dari
tipe lahan basah alami atau yang
mendekati alami, sesuai dengan
karakteristik wilayah biogeografisnya.
B. Konservasi keanekaragaman hayati, yaitu:
Kriteria 2 : Lahan basah tersebut
mendukung spesies rentan, langka
atau hampir langka, atau ekologi
komunitas yang terancam.
Kriteria 3 : Lahan basah tersebut
mendukung populasi jenis-jenis
tumbuhan dan/ atau hewan yang
penting bagi pemeliharaan
keanekaragaman hayati di wilayah
biogeografi yang sesuai,
Kriteria 4 : Lahan basah tersebut
mendukung jenis-jenis tumbuhan dan/
atau hewan yang kritis dalam siklus
hidupnya atau merupakan tempat
perlindungan bagi jenis-jenis tersebut
saat melewati masa kritis dalam siklus
hidupnya
C. Kriteria khusus Waterbirds (Burung Air), yaitu :
Kriteria 5 : Lahan basah tersebut secara
teratur mendukung/dihuni oleh 20.000
atau lebih jenis burung air.
Kriteria 6 : Lahan basah tersebut secara
teratur mendukung/dihuni oleh
individu-individu dari satu spesies/sub
spesies burung air hingga 1% dari
total populasi spesies/sub spesies
burung air tersebut.
Makalah Ekologi Lahan Rawa 6Folder Tambak Anyar
D. Kriteria khusus ikan, yaitu :
Kriteria 7 : Lahan basah tersebut
mendukung/dihuni oleh proporsi yang
nyata dari species/sub species/famili
ikan-ikan asli, perkembangan sejarah
kehidupan dan interaksi satu sama
lainnya sehingga menunjukan adanya
nilai-nilai atau kontribusi penting dari
lahan basah tersebut terhadap
keanekaragaman hayati global.
Kriteria 8 : Lahan basah tersebut
merupakan sumber makanan yang
penting bagi ikan-ikan, tempat
berpijah dan asuhan dan/atau sebagai
jalur migrasi untuk stok ikan yang
berada di lahan basah tersebut atau
tempat lain di luar lahan basah
tersebut.
Makalah Ekologi Lahan Rawa 7Folder Tambak Anyar
BAB 3
METODELOGI
3.1 Jenis dan desain
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan metode
observasi.Rahardjo & Gudnanto (2011) menyatakan bahwa observasi adalah
kegiatan pengamatan (secara inderawi) yang direncanakan, sistematis dan
hasilnya di catat serta dimaknai (diinterpretasikan) dalam rangka memperoleh
pemahaman tentang objek yang diamati.Pada dasarnya observasi bertujuan untuk
mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung,
orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian dilihat dan
perspektif mereka terlibat dalam kejadian yang diamati tersebut.
3.2 Waktu dan Lokasi
Waktu pengamatan ini dilaksanakan pada bulan oktober-november tahun
2013, selama satu bulan.Obyek yang diamati dilakukan di dalam wilayah Kota
Martapura, Kecamatan Martapura Timur, yaitu mengambil lokasi di Rawa
Tambak Anyar, Kelurahan Tambak Anyar, Kalimantan Selatan.
3.3 Objek Penelitian
Objek dari penelitian ini yaitu keanekaragaman komponen biotik dan
abiotik yang ada di Polder Tambak Anyar, Kelurahan Tambak Anyar, Kalimantan
Selatan.
3.4 Sumber Data
Sumber data yang di dapat adalah dengan menggunakan cara :
a. Observasi
Observasi yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan
langsung dilapangan pada lokasi-lokasi yang telah ditetapkan.
b. Wawancara
Wanwancara dengan penduduk setempat di lokasi studi kasus, teknik
pengumpulan data responden, dengan mengadakan komunikasi secara langsung.
c. Website
Data-data yang di ambil dari berbagai referensi di website.
Makalah Ekologi Lahan Rawa 8Folder Tambak Anyar
BAB 4
Hasil dan Pembahasan
4.1 Hasil Pengamatan
Inventarisasi Komponen Biotik dan Abiotik di Folder Tambak Anyar dibagi
menjadi tujuh lokasi, dan masing-masing lokasi dibagi menjadi beberapa titik,
dapat dilihat di pada tabel di bawah ini:
Nama Lokasi/TempatI : Tambak Anyar Ilir
Titik Koordinat 1 : S = -3.39624 , E = 114.87036
No.Komponen Jumlah
LuasKomponen Biotik Komponen Abiotik
Biotik AbiotikB S B S
1.2.3.4.5.6.7.
1.2.3.4.
TumbuhanManggaPohon PisangArenBambuTalasIlalangSukun
HewanSiputItik AlabioAyamIkan gabus
Tanah coklatBatu besarKerikilAir (aliran air)
Titik Koordinat 2 : S = -3.39607 , E = 114.87027
No.Komponen Jumlah
LuasKomponen Biotik Komponen Abiotik
Biotik AbiotikB S B S
1.2.3.4.5.
1.2.3.
TumbuhanArenJeruk NipisBambuIlalangEceng gondok
HewanAyamSiputGondang
Tanah coklat
Makalah Ekologi Lahan Rawa 9Folder Tambak Anyar
Titik Koordinat 3: S = -3.39590 , E = 114.87018
No.Komponen Jumlah
LuasKomponen Biotik Komponen Abiotik
Biotik AbiotikB S B S
1.2.3.4.5.6.7.
1.2.3.
TumbuhanArenPohon PisangSingkongBambuJeruk manisMahkota dewaPakis
HewanSemut merahUlat buluUndur-undur
Tanah coklatPasir
Titik Koordinat 4: S = -3.39573 , E = 114.87009
No.Komponen Jumlah
LuasKomponen Biotik Komponen Abiotik
Biotik AbiotikB S B S
1.2.3.4.5.6.7.8.9.
1.2.3.4.
TumbuhanSalakBambu kuningArenBambu pagarTalasSawoPakisIlalangPutri maluHewanSiputKatakKadalJangkrik
Tanah coklatBatu besarpasirAir (aliran air)
Titik Koordinat 5: S = -3.39556 , E = 114.87000
No.Komponen Jumlah
LuasKomponen Biotik Komponen Abiotik
Biotik AbiotikB S B S
Tumbuhan
Makalah Ekologi Lahan Rawa 10Folder Tambak Anyar
1.2.3.4.5.6.7.
1.2.3.4.5.
Jeruk purutJeruk manisArenSalakIlalangEceng gondokKangkung liarHewanGondangAyamIkan gabusIkan kelatauKatak
Tanah hitamAir (aliran air)Batu
Nama Lokasi/Tempat II : Tambak Anyar Tengah
Titik Koordinat 1: S = -3.39502 , E = 114.87101
No.Komponen Jumlah
LuasKomponen Biotik Komponen Abiotik
Biotik AbiotikB S B S
1.2.3.4.5.6.7.8.9.
1.2.3.4.5.6.7.
TumbuhanJagungPohon pisangArenBambuBuniMahkota dewaRumput liarPutri maluDaun semanggi
HewanSiputAyam kampungIkan papuyuIkan kelatauUlat daunGondangKatak
Tanah hitamAir (aliran air)Pasir
Titik Koordinat 2: S = -3.39489 , E = 114.87094
No.Komponen Jumlah
LuasKomponen Biotik Komponen Abiotik
Biotik AbiotikB S B S
Tumbuhan
Makalah Ekologi Lahan Rawa 11Folder Tambak Anyar
1.2.3.4.5.6.7.8.
1.2.3.4.
BuniSingkongPohon PisangArenJeruk nipisJeruk purutNenasPandan
HewanSiputGondangAyam rasIkan gabus
Tanah coklatBatu besarKerikilAir (aliran air)Pasir
Titik Koordinat 3: S = -3.39476 , E = 114.87087
No.Komponen Jumlah
LuasKomponen Biotik Komponen Abiotik
Biotik AbiotikB S B S
1.2.3.4.5.6.7.
1.2.3.4.
TumbuhanPadiPohon kapukArenBambuJerukPandanTalas
HewanSiputGondangUlar sawaIkan sepat
Tanah coklatBatu besarKerikilAir (aliran air)Pasir
Titik Koordinat 4: S = -3.39463 , E = 114.87080
No.Komponen Jumlah
LuasKomponen Biotik Komponen Abiotik
Biotik AbiotikB S B S
1.2.3.4.5.
TumbuhanArenBambuTalasJeruk nipisMahkota dewa
Tanah coklatBatu besarKerikilAir (aliran air)
Makalah Ekologi Lahan Rawa 12Folder Tambak Anyar
6.7.8.
1.2.3.
NenasPandanRumput liarHewanSiputKatakGondang
Titik Koordinat 5: S = -3.39450 , E = 114.87073
No.Komponen Jumlah
LuasKomponen Biotik Komponen Abiotik
Biotik AbiotikB S B S
1.2.3.4.5.6.
1.2.3.4.
TumbuhanArenPohon PisangBambuPohon kapukLabuJeruk nipis
HewanSiputItik AlabioAyamGondang
Tanah coklatBatu besarKerikilAir (aliran air)
Nama Lokasi/Tempat III : Sirang
Titik Koordinat 1: S = -3.39043 , E = 114.87678
No.Komponen Jumlah
LuasKomponen Biotik Komponen Abiotik
Biotik AbiotikB S B S
1.2.3.4.5.6.
1.2.
TumbuhanBambu kuningBambuJeruk nipisBelimbingJeruk purutJeruk manis
HewanSiputGondang
Tanah coklatBatu besarKerikilAir (aliran air)
Makalah Ekologi Lahan Rawa 13Folder Tambak Anyar
3.4.
AyamKatak
Titik Koordinat 2: S = -3.39041 , E = 114.87686
No.Komponen Jumlah
LuasKomponen Biotik Komponen Abiotik
Biotik AbiotikB S B S
1.2.3.4.5.6.7.
1.2.3.4.5.
TumbuhanBambu kuningBambuJeruk nipisBelimbingJeruk purutPucuk katurLabu
HewanSiputGondangAyamKatakIkan Sepat
Tanah coklatBatu besarKerikilAir (aliran air)
Titik Koordinat 3: S = -3.39039 , E = 114.87694
No.Komponen Jumlah
LuasKomponen Biotik Komponen Abiotik
Biotik AbiotikB S B S
1.2.3.4.5.6.7.
1.2.3.4.
TumbuhanBambu kuningBambuJeruk nipisBelimbingJeruk purutJeruk manisLabu
HewanSiputKatakJangkrikTikus
Tanah coklatBatu besarKerikilAir (aliran air)
Titik Koordinat 4: S = -3.39037 , E = 114.87702
Makalah Ekologi Lahan Rawa 14Folder Tambak Anyar
No.Komponen Jumlah
LuasKomponen Biotik Komponen Abiotik
Biotik AbiotikB S B S
1.2.3.4.5.6.7.8.
1.2.3.4.
TumbuhanBambu kuningBambuJeruk nipisBelimbingJeruk purutJeruk manisLabuPucuk katur
HewanSiputKatakJangkrikTikus
Tanah coklatBatu besarKerikilAir (aliran air)
Titik Koordinat 5: S = -3.39035 , E = 114.87710
No.Komponen Jumlah
LuasKomponen Biotik Komponen Abiotik
Biotik AbiotikB S B S
1.2.3.4.5.6.
1.2.3.4.
TumbuhanBambu kuningBambuJeruk nipisBelimbingJeruk purutJeruk manis
HewanSiputKatakJangkrikBurung pipit
Tanah coklatBatu besarKerikilAir (aliran air)
Nama Lokasi/Tempat IV : Palampayan, Kec. Astambul
Titik Koordinat 1: S = -3.37624 , E = 114.89525
No.Komponen Jumlah
LuasKomponen Biotik Komponen Abiotik
Biotik AbiotikB S B S
Makalah Ekologi Lahan Rawa 15Folder Tambak Anyar
1.2.3.4.5.6.7.8.
1.2.3.
TumbuhanRambutanPohon PisangJagungJerukSalakBambuKelapaAren
HewanSiputIkan gabusAyam
Tanah coklatBatu besarKerikilAir (aliran air)
Titik Koordinat 2: S = -3.37615 , E = 114.89501
No.Komponen Jumlah
LuasKomponen Biotik Komponen Abiotik
Biotik AbiotikB S B S
1.2.3.4.5.6.7.
1.2.3.4.
TumbuhanManggaRambutanSalakBambuNangkaJerukIlalang
HewanSiputIkan gabusAyamJangkrik
Tanah coklatBatu besarKerikilAir (aliran air)
Titik Koordinat 3: S = -3.37606 , E = 114.89477
No.Komponen Jumlah
LuasKomponen Biotik Komponen Abiotik
Biotik AbiotikB S B S
1.2.3.4.5.6.
TumbuhanPohon pisangRambutanArenPadiJagungJeruk
Tanah coklatBatu besarKerikilAir (aliran air)
Makalah Ekologi Lahan Rawa 16Folder Tambak Anyar
7.8.
1.2.3.4.
SalakBambu
HewanSiputKupu-kupuAyamIkan gabus
Titik Koordinat 4: S = -3.37597 , E = 114.89453
No.Komponen Jumlah
LuasKomponen Biotik Komponen Abiotik
Biotik AbiotikB S B S
1.2.3.4.5.6.7.
1.2.3.4.
TumbuhanRambutanSalakJerukPadiArenBambuMangga
HewanKupu-kupuJangkrikAyamIkan gabus
Tanah coklatBatu besarKerikilAir (aliran air)
Titik Koordinat 5: S = -3.37588 , E = 114.89429
No.Komponen Jumlah
LuasKomponen Biotik Komponen Abiotik
Biotik AbiotikB S B S
1.2.3.4.5.6.7.8.
1.
TumbuhanManggaPohon PisangArenBambuRambutanSalakPadiJeruk
HewanSiput
Tanah coklatBatu besarKerikilAir (aliran air)
Makalah Ekologi Lahan Rawa 17Folder Tambak Anyar
2.3.4.
Ulat buluJangkrikIkan gabus
Nama Lokasi/Tempat V :Kampung Sungai Tuan
Titik Koordinat 1: S = -3.37021 , E = 114.86338
No.Komponen Jumlah
LuasKomponen Biotik Komponen Abiotik
Biotik AbiotikB S B S
1.2.3.4.5.6.
1.2.3.4.
TumbuhanNangkaTebuJambuPisangKelapaSalak
HewanSiputJangkrikAyamKupu-kupu
Tanah coklatBatu besarKerikilAir (aliran air)
Titik Koordinat 2: S = -3.37002 , E = 114.86327
No.Komponen Jumlah
LuasKomponen Biotik Komponen Abiotik
Biotik AbiotikB S B S
1.2.3.4.5.6.7.
1.2.3.
TumbuhanManggaNangkaKelapaJambuPisangTebuSalak
HewanSiputjangkrikAyam
Tanah coklatBatu besarKerikilAir (aliran air)
Makalah Ekologi Lahan Rawa 18Folder Tambak Anyar
Titik Koordinat 3: S = -3.36983 , E = 114.86316
No.Komponen Jumlah
LuasKomponen Biotik Komponen Abiotik
Biotik AbiotikB S B S
1.2.3.4.5.6.
1.2.3.4.
TumbuhanTebuSalakPohon pisangNangkaKelapaIlalang
HewanKatakKupu-kupuAyamJangkrik
Tanah coklatBatu besarKerikilAir (aliran air)
Titik Koordinat 4: S = -3.36964 , E = 114.86305
No.Komponen Jumlah
LuasKomponen Biotik Komponen Abiotik
Biotik AbiotikB S B S
1.2.3.4.5.
1.2.3.4.
TumbuhanSalakKelapaTebuJambuIlalang
HewanJangkrikItikAyamKatak
Tanah coklatBatu besarKerikilAir (aliran air)
Titik Koordinat 5: S = -3.36945 , E = 114.86294
No.Komponen Jumlah
LuasKomponen Biotik Komponen Abiotik
Biotik AbiotikB S B S
1.2.3.4.5.
TumbuhanPohon PisangNangkaJambuSalakIlalang
Tanah coklatBatu besarKerikilAir (aliran air)
Makalah Ekologi Lahan Rawa 19Folder Tambak Anyar
6.
1.2.3.4.
Kelapa
HewanSiputItikJangkrikKatak
No. Pekerjaan, Sosial, dan Budaya Masyarakat Setempat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Mata Pencaharian
Bertani
Usaha Kayu
Membuat Gula Merah
Beternak
Berkebun
Menyadap karet
Tambak Ikan (sumur)
Berjualan
Sosial dan Budaya
Kekeluargaan yang tinggi sesama tetangga
Masih mempertahankan adat-istiadat
4.2 Pembahasan
4.2.1 Tambak Anyar
Tambak Anyar adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Martapura
Timur, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia. Polder
tambak anyar adalah salah satu daerah lahan basah yang ada di Kecamatan
Martapura Timur, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan.Desa-desa
yang berada disekitar Polder tambak anyar yaitu Tambak Anyar, Tambak Anyar
Hilir, Tambak Anyar Hulu, Antasan Senor, Antasan Senor Hilir, Mekar, Dalam
Pagar, Kampung Melayu, kampung Melayu hilir, Pemantang Baru, Benua Anyar,
Tambangan, Sungai Tuan, Sungai Tuan Hulu dan Sungai Tuan Hilir yang
Makalah Ekologi Lahan Rawa 20Folder Tambak Anyar
tersebar di dua kecamatan yaitu Kecamatan Martapura Timur dan Astambul,
Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan.
Polder Tambak Anyar merupakan daerah lahan basah yang memiliki potensi
sebagai kawasan pertanian, perkebunan, perternakan, perikanan dan
sebagainya.Sebagai kawasan pertanian yaitu tanaman padi, lahan basah ini dapat
memenuhi kebutuhan beras masyarakat di Kecamatan Martapura Timur, provinsi
Kalimantan Selatan.
Pekerjaan lain masyarakat di sekitar Polder Tambak Anyar adalah berkebun,
yang berpotensi untuk meningkatkan kesehjahteraan masyarakat yang ada di
sekitar polder Tambak Anyar. Hal ini dibuktikan dengan adanya kegiatan
perkebunan seperti pohon aren, pohon pisang, jeruk, salak dan lain
sebagainya.Salah satu kegiatan perkebunan di polder Tambak Anyar yang dapat
meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitar polder yaitu pohon aren.Pohon
aren merupakan tanaman yang banyak manfaatnya.Aren merupakan tanaman yang
sudah lama dimanfaatkan oleh penduduk Indonesia dengan produk utama berupa
gula merah, buahnya (kolang-kaling) dapat dipakai untuk campuran minuman,
niranya dapat disadap dari batang bunganya, dan kayunya dapat diolah menjadi
tepung sagu.Masyarakat di sekitar polder Tambak Anyar memiliki usaha skala
home industry yaitu memproduksi gula merah yang nantinya akan mereka jual di
pasar.
Di samping bertani dan berkebun, masyarakat polder Tambak Anyar juga
memanfaatkan air yang ada di lahan rawa untuk kegiatan budidaya ikan, budidaya
ikan oleh masyarakat sekitar budidaya ikan seperti ikan gabus, sepat, papuyu dan
sebagainya.Selain masyarakat memiliki usaha kayu tepatnya berada di Desa
Tambak anyar hilir. Kayu tersebut nantinya akan di jual dan di manfaatkan
masyarakat untuk membuat kursi dan lain sebagainya.
Mata pencaharian lain yang ada di sekitar polder Tambak Anyar adalah
dagang atau berjualan. Hampir disepanjang jalan yang mengitari polder Tambak
Anyar terdapat warung atau kios-kios kecil.Selain kegiatan pertanian, perkebunan,
perikanan, usaha kayu dan berjualan.Masyarakat juga melakoni kegiatan
perternakan hewan.Berbagai macam jenis hewan yang mereka ternak diantaranya
berternak itik dan ayam.
Makalah Ekologi Lahan Rawa 21Folder Tambak Anyar
Berdasarkan pengamatan pada 7 lokasi yang terdiri dari 70 titik.Polder
Tambak Anyar di dominasi oleh kegiatan pertanian dan perkebunan yang
memiliki cirri khas tumbuhan dan tanaman yang berbeda dari polder lainnya yang
terdapat di Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan.
4.2.2 Kriteria Situs Ramsar
Suatu lahan basah dapat dikategorikan ke dalam situs ramsar apabila
termasuk kedalam daftar kategori lahan basah. Situs ramsarharus dapat
mendukung keterwakilan, kelangkaan atau keunikan dari tipe lahan basah wilayah
biogeografi tempat lahan basah tersebut berada atau wilayah lain yang masih
berdekatan. Lahan basah tersebut mendukung spesies rentan, langka atau sangat
terancam punah atau terancam secara ekologis, mendukung populasi tanaman
dan / atau spesies hewan yang penting untuk menjaga keanekaragaman hayati
suatu wilayah biogeografi tertentu, mendukung spesies tanaman dan / atau hewan
yang berada dalam tahap kritis dalam siklus hidup mereka. Lahan basah tersebut
secara teratur mendukung/dihuni oleh 20.000 ekor atau lebih burung air yang
secara teratur mendukung 1% dari keseluruhan jumlah populasi dari spesies atau
sub spesies burung air dunia, mendukung subspesies, spesies atau keluarga ikan
asli. Lahan basah tersebut merupakan sumber penting makanan ikan-ikan, tempat
pemijahan, pembibitan dan / atau jalur migrasi ikan yang berada dilahan basah
tersebut atau tempat lain di luar lahan basah tersebut.
Dari data dan pengamatan yang dilakukan di polder Tambak Anyar,
disimpulkan bahwa polder Tambak Anyar tidak termasuk ke dalam kategori situs
ramsar karena polder Tambak Anyar hanya memiliki populasi tanaman seperti
padi, pohon aren, karet, jeruk dan sebagainya dan hewan seperti ikan gabus, sepat,
katak, burung dengan jumlah yang sedikit dan sebagainya. Komponen biotik dan
abiotik yang terdapat di polder Tambak Anyar ini juga banyak ditemukan di luar
lahan basah atau dapat dikatakan jenis populasi tanaman dan hewan yang ada
pada polder Tambak Anyar tidak memiliki kriteria sebagai populasi tanaman dan
hewan yang memiliki keunikan, langka atau hampir punah.
Makalah Ekologi Lahan Rawa 22Folder Tambak Anyar
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan makalah ini adalah sebagai
berikut :
1. Lahan basah atau wetland adalah wilayah-wilayah dimana tanah pada
lahan tersebut jenuh air, baik bersifat permanen (menetap) atau
musiman. Wilayah-wilayah itu sebagian atau seluruhnya kadang-kadang
tergenangi oleh lapisan air yang dangkal.
2. Konvensi Ramsar adalah perjanjian internasional untuk konversi dan
pemanfaatan lahan basah secara berkelanjutan yang disetujui dan
ditandatangani di kota Ramsar, Iran.
3. Indonesia saat ini telah memiliki 6 situs Ramsar, yaitu TN Rawa Aopa
Watumohai Sulawesi Tenggara, TN Sembilang, TN Berbak, Danau
Sentarum, TN Wasur dan Pulau Rambut.
4. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif kualitatif
dengan metode observasi.
5. Polder Tambak Anyar merupakan daerah lahan basah yang memiliki
potensi sebagai kawasan pertanian, perkebunan, perternakan, perikanan
dan sebagainya.
6. Masyarakat yang ada di sekitar polder yang memiliki matapencaharian
sebagai petani. Hal ini dibuktikan dengan adanya tanaman padi di
sekitar polder.
7. Dari data yang telah diambil dengan metode observasi, maka tambak
anyar tidak termasuk dalam kategori kriteria ramsar.
5.2 SARAN
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal proses observasi harus dilakukan
secara teliti dan berulang kali. Luas area menjadi penghambat untuk melakukan
observasi dalam waktu singkat.
Makalah Ekologi Lahan Rawa 23Folder Tambak Anyar
DAFTAR PUSTAKA
Rahardjo, Susilo & Gudnanto.2011. Pemahaman Individu Teknik Non Tes. Nora
Media Enterprise: Kudus.
Wikipedia1. 2013. Lahan Basah.
http://id.wikipedia.org/wiki/Lahan_basah
Wikipedia2. 2013. Konvensi Ramsar.
http://id.wikipedia.org/wiki/Konvensi_Ramsar
Makalah Ekologi Lahan Rawa 24Folder Tambak Anyar