Rakornis hub sulbar 26 juli 2017

51
RAPAT KOORDINASI TEKNIS BIDANG PERHUBUNGAN SE PROVINSI SULAWESI BARAT TAHUN 2017 disampaikan dalam acara OLEH Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan Dr. Wahju Satrio Utomo Mamuju, 26 - 27 Juli 2017

Transcript of Rakornis hub sulbar 26 juli 2017

Page 1: Rakornis hub sulbar 26 juli 2017

RAPAT KOORDINASI TEKNISBIDANG PERHUBUNGAN SE PROVINSI SULAWESI BARAT

TAHUN 2017

disampaikan dalam acara

OLEH

Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan

Dr. Wahju Satrio Utomo

Mamuju, 26 - 27 Juli 2017

Page 2: Rakornis hub sulbar 26 juli 2017

2

AKUNTABILITAS

SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN

PERMASALAHAN INTEGRASI PERENCANAAN TRANSPORTASI PADA TATANAN TINGKAT NASIONAL, PROPINSI, KABUPATEN/KOTA

KEBIJAKAN DAN TARGET PEMBANGUNAN SEKTOR TRANSPORTASI TAHUN 2015-2019

PERENCANAAN PENDANAAN DAN PENINGKATAN INVESTASI PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR PERHUBUNGAN

Page 3: Rakornis hub sulbar 26 juli 2017

Pertama

Page 4: Rakornis hub sulbar 26 juli 2017
Page 5: Rakornis hub sulbar 26 juli 2017
Page 6: Rakornis hub sulbar 26 juli 2017

6

Money Follow

Program

Alokasi anggaran harus digunakan untukprogram pembangunan yang bermanfaat bagi masyarakat, misalnya infrastruktur, pengentasan kemiskinan, pendidikan, dan kesehatan. (pemerintahan berorientasi hasil)

e-Government

Dalam sistem pemerintahan

elektronik, rakyat bisa mengakses dokumen-dokumen pemerintah dan semua hal dapat

dilihat secara transparan, termasuk soal anggaran publik.

Stop Pemborosan

Anggaran

Seberapapun anggaran yang diberikan kepadaK/L/Pemda pastihabis, tetapi tujuan (hasil) tidak tercapai.

Fokus Kinerja, bukan SPJ

ASN jangan terlalubanyak menghabiskan

waktu dan tenaga hanya untuk mengurusi

SPJ.

Menghemat jumlahanggaran yang dibelanjakan dari kegiatan-kegiatan yang tidakpenting.

Anggaran digunakan hanyauntuk membiayaiprogram/kegiatan prioritasyang mendukungpencapaian tujuanpembangunan.

Anggaran yang digunakanmenghasilkan manfaatbesar untuk masyarakat.

EFISIENSI

Page 7: Rakornis hub sulbar 26 juli 2017

o Proyek Strategis Nasional

(PSN) Harus Selesai(okezone finance 11 April 2017)

o Proyek Strategis Nasional

Harus Diawasi( Kompas 3 Mei 2017)

o Baru 9 Persen Proyek Strategis

Nasional yang Selesai(Kumparan 3 Mei 2017)

o Proyek Strategis Nasional

Harus Memajukan Ekonomi(metronews 3 Mei 2017)

o Ada 245 Proyek Strategis,

Bisakah Rampung di 2019

(detik finance 26 Juni 2017)

‘Kemenhub 49 PSN’7

Page 8: Rakornis hub sulbar 26 juli 2017

Kecendrunganpenggunaan anggaran kita

bukan berdasarkanKEBUTUHAN/KEPATUTAN

tapi Karena sudahdianggarkan dalam

DIPA/POK dan sepanjangtidak melanggar aturan

Ruang Fiskal Terbatas

Mandatory & Non Discretionary

Kualitas Belanja

Pembiayaan Anggaran

o Mengendalikan mandatory spending

o Efisiensi Belanja non discretionary

(a.l. Operasional & perkantoran)

o Berbasis program, outcome & output

o Basis data lebih baik

o Mempertimbangkan efisiensi biaya keuangan

domestic

o Mendorong target pembangunan infrastruktur

o Menggali potensi perpajakan

o Mengendalikan cost recovery

o Optimalisasi PNBP SDA Nonmigas dan K/L

AMANAHPROFESIONAL INTEGRITAS 8

Page 9: Rakornis hub sulbar 26 juli 2017

9

“Setiapprogram dan kegiatan

dari penyelenggara negara harusdapat dipertanggungjawabkan

hasilnya”

Page 10: Rakornis hub sulbar 26 juli 2017

10

RENCANA STRATEGIS

SAKIP

MEMASTIKAN SASARAN K/L SESUAI DENGAN SASARAN PEMBANGUNAN NASIONAL

PERJANJIAN KINERJA

MEMASTIKAN UPAYA PENCAPAIAN TARGET-TARGET DIPERJANJIKAN KEPADA PEJABAT YANG BERKOMPETEN

PENGUKURAN KINERJA

MEMASTIKAN KEMAJUAN PENCAPAIAN TARGET DIUKUR DENGAN TEPAT

PENGELOLAAN DATA KINERJA

MEMASTIKAN DATA KINERJA DIKELOLA DENGAN BAIK UNTUK MENGETAHUI PENCAPAIAN DARI TAHUN KE TAHUN

PELAPORAN KINERJA

MEMASTIKAN PENCAPAIAN KINERJA DILAPORKAN KEPADA PEMBERI AMANAH SECARA JUJUR

REVIU DAN EVALUASI KINERJA

MEMASTIKAN PENCAPAIAN KINERJA TELAH DIREVIU DAN DIEVALUASI

MEMASTIKAN TERDAPAT PERBAIKAN BERKELANJUTAN UNTUK PENINGKATAN KINERJA

MEMASTIKAN SASARAN/ PRIORITAS PEMBANGUNAN MENJADI FOKUS K/L/PEMDA

MEMASTIKAN ANGGARAN DIALOKASIKAN UNTUK SASARAN/PRIORITAS PEMBANGUNAN (MONEY FOLLOW PROGRAM)

Page 11: Rakornis hub sulbar 26 juli 2017

11

Belanja publik perlu ditekan, karena

keterbatasan sumber daya.

Publik menuntut peningkatan kualitas

pelayanan.

LATAR BELAKANG

Budget Reform:

Dari sekadar alokasi tahunan yang didistribusikan antarinstansi dan dilaporkan realisasinya kepada

Legislatif

Menjadi anggaran yang sinkron dengan perencanaan, operasional,

dan pengukuran kinerja (Super Budgeting)

Budget

Savings

INTEGRASI PERENCANAAN, PENGANGGARAN, DAN MANAJEMEN KINERJA

Page 12: Rakornis hub sulbar 26 juli 2017

12

3

Menentukan prosesbisnis yangseharusnyadilakukandalam rangkamencapai outcome

Proses A

Indikator Target

Proses B

Indikator Target

Proses C

Indikator Target

ProsesBisnis

2

Jabarkan ke outcometerinci yang mendukungterciptanya outcometingkat instansi

1

pastikan sasaranstrategisberorientasi hasil,dan jelas ukurannya

Page 13: Rakornis hub sulbar 26 juli 2017

13

Sasaran PembangunanSektor Transportasi

SasaranStrategis/Result

SasaranStrategis/Result

SasaranStrategis/ResultG

OA

LS

Program

Kegiatan

Anggaran

Program

Kegiatan

Anggaran

Program

Kegiatan

Anggaran

AC

TIV

ITY

Tidak adaKeterkaitan antaraProgram/Kegiatandengan Sasaran

Tujuan/sasaranTidak orientasi hasil

Ukuran kinerjatidak jelas

1

2

3

Tidak jelas hasilyang akan dicapai

Tidak efektifdan efisien

Rincian kegiatantidak sesuai dengan maksudkegiatan

4

Ditjen Ditjen Ditjen

Page 14: Rakornis hub sulbar 26 juli 2017

14

awal

PERENCANAAN

• Laporan survey

• Studi kelayakan

• Program dan bugdet

• TOR (Term Of Reference)

• Master plan

DESIGN• Pra-Desain• Pengembangan/Detail DesainFINAL DESIGN & CONSTRUCTION DOCUMEN• Gambar-gambar detail, untuk seluruh bagian

pekerjaan• Detail spesifikasi• Bill of quantity (daftar volume)• Estimasi biaya konstruksi (secara terperinci)

proses akhir

PROSES LELANG

• HPS

• RKS

• Daftar penyedia lulus Administrasi,

Pra/Kualifikasi

• Daftar penawaran yang masuk

• Dokumen2 evaluasi lelang

DOKUMEN KONTRAK

• Administrasi, Kualifikasi dan Teknis

• Metode Pemilihan

• Jaminan2 terkait pekerjaan

• Sumber data penetapan HPS

• Dokumen2 berita acara

• SPPBJ

MONITORING PEKERJAAN• Data konsultan pengawas• Time line pembangunan• Pengukuran ulang pekerjaan

LAPORAN PEKERJAAN

• Awal

• Mingguan

• Bulanan

• Kurva S

• Opname (kuantitatif & kualitatif)

PROSEDUR PENAGIHAN PRESTASI

PEKERJAAN• Foto Proyek• Gambar Kerja• As Bulit Drawing• Spesifikasi• Sertifikasi Acuan• Uji Laboratorium• Uji Lapangan• Dokumen Perubahan (CCO/Addendum)• Dokumen Mutu Kontrak• Dokumen-dokumen lain yang terkaitJADWAL / PROSES SERAH TERIMAJADWAL / PROSES KEMANFAATAN

Page 15: Rakornis hub sulbar 26 juli 2017

15

TIDAK TERDAPAT STUDI

KELAYAKAN Aspek Perencanaan

Aspek Perancangan

Aspek Ekonomi

Aspek Lingkungan

TIDAK TERDAPAT FINAL DESIGN Tata letak

Rancangan

Metode Kontruksi

Taksiran Biaya

BELUM TERDAPAT PERIJINAN Rekomendasi PEMDA berlarut2

Penetapan Lokasi

Adanya aktivitas persiapan

proses akhir

PROSES LELANG TIDAK SESUAI Syarat teknis dan syarat kualifikasi

Metode penentuan pemenang

Waktu pemasukan & penutupan dokumen

Jadwal masa sanggah

Administrasi, Kualifikasi dan Teknis

Metode Pemilihan

Jaminan2 terkait pekerjaan

Sumber data penetapan HPS

PELAKSANAAN PEKERJAAN TIDAK SESUAI Volume ≠ Spesifikasi Teknis Konsultan pengawas tidak di lokasi Kerterlambatan pekerjaanBELUM TERDAPAT PERIJINAN Ijin Pembangunan Adanya aktivitas pembagunan

o LAPORAN PEKERJAAN TIDAK LENGKAP

o PROSEDUR PEMBAYARAN TERMIN

PERKERJAAN TIDAK SESUAI

o PANITIA/PEJABAT PENERIMA HASIL

PEKERJAAN TIDAK MENELITI HASIL

PEKERJAAN

o TIDAK SEGERA DILAKUKAN BERITA ACARA

SERAH TERIMA OPERASIONAL (BASTO)

o BELUM TERDAPAT PERIJINAN Ijin Operasional

Adanya Aktifitas operasional yang

berdampak pada keselamatan dan

penerimaan PNBP

awal

Page 16: Rakornis hub sulbar 26 juli 2017

Pemenuhan

persyaratan

Perencanaan

pekerjaan konstruksi

Pengadaan

bahan-bahan

Pengendalian

pembangunan

Pekerjaan

fisik

Administrasi,

keuangan dan

umum

Manfaat yang ditimbulkan

o Teknis

o 3K

o Perlindungan sosial tenaga

kerja

o Tata lingkungan setempat

Dokumen2

perencanaan

o acuan desain yang

digunakan

o standar keteknikan

terkait

pemenuhan ketaatan,

kelengkapan, kebenaran,

dan efisiensi, ekonomi

kebenaran pelaksanaan

pengendalian atas instrumen

pengendalian dan aplikasinya

o tertib administrasi keuangan

o penyesuaian harga kontrak

o kebenaran pengenaan pajak

o terhadap denda (bila ada)

o Pemeriksaan terhadap kompensasi

o aspek teknis

o aspek ekonomis

o aspek sosial

16

Page 17: Rakornis hub sulbar 26 juli 2017

2015

17

744,25 miliar dari

total anggaran 13,29 triliun

5,6%

1,25 triliun dari

total anggaran 20,18 triliun

2016 6,2%

2017Jan sd Jun

11,6% 8,7%

6,1%

8,7%

13,3% 8,9

%

Pengehematan (%) Nilai Pagu Direviu

Keterangan :

1,99 triliun dari

total anggaran 17,16 triliun

PenunjangDitjen Hubla

Ditjen Hubud

Ditjen KA

Ditjen Hubdat

754 milliar 2,01 triliun 11,7 triliun352 milliar2,23 triliun

Rp1

26

milliar

Page 18: Rakornis hub sulbar 26 juli 2017

• 34.805 temuan

• Rp1,3 triliun

• $118,6 juta

• 1.398 temuan

• Rp660 miliar

• $414 ribu

• 122 temuan

• Rp3.8 miliar

• -

• 58 temuan

• Rp476 miliar

• $6,5 juta

TUNTAS

PROSES

BTL

TDTL

Sampai dengan tahun 2016

Total temuan 36.383

0.09%

16.01%

70.34%

13.56%

• 40 temuan

• Rp1,01 miliar

• 73 temuan

• Rp1.15 miliar

• 347 temuan

• Rp21.68 miliar

• 0

• 0

TUNTAS

PROSES

BTL

TDTL

tahun 2017

Total temuan 460

75.43%

15.87%

8.7%

0%

18AMANAHPROFESIONAL INTEGRITAS

posisi JULI 2017

Page 19: Rakornis hub sulbar 26 juli 2017

768 81% 18% 0% 0.2%

Rekomendasitotal temuan : 367

Rekomendasi : 768

Total nilai rekomendasi : Rp492.51 milliar

SESUAI/TUNTASRekomendasi : 622

Nilai rekomendasi : Rp433.19 milliar

BTLRekomendasi : 0

Nilai rekomendasi : 0

BELUM sesuai/prosesRekomendasi : 144

Nilai rekomendasi : Rp37.66 milliar

TDTLRekomendasi : 2

Nilai rekomendasi : Rp21.72 milliar

Tingkat PenyelesaianPersentase penyelesaian LHP BPK-RI

19AMANAHPROFESIONAL INTEGRITAS

posisi sd semester II 2016

(Incrach Tahun 2006)

Page 20: Rakornis hub sulbar 26 juli 2017

Catatanberulang dalam reviu hps/rka

kelengkapan DOKUMEN

ALOKASI ANGGARAN

RINCIAN HARGA

perjaldin

Honor tim yang rasional

Jumlah petugas dan hari # kebutuhan

Jumlah hari ST # jumlah kerja efektif

Monev sedapat mungkin menggunakan IT

Biaya pemeliharaan Indeks Aset dan Pegawai # kebutuhan

Kapiltalisasi dan akun

Pekerjaan rutin

Keanggotaan yang berlebih

Bukan kegiatan prioritas

Dokumen pembanding

Analisa harga satuan

Kewajaran biaya personil langsung

Rincian pekerjaan fisik

Output perkerjaan supervisi

Dokumen-dokumen perencanaan

Dokumen-dokumen persetujuan teknis

Legalitas TOR & RAB

Sumber data penetapan harga 20

Page 21: Rakornis hub sulbar 26 juli 2017

• Pencatatan Aset

• Pengelolaan Aset

• Pengamanan Aset

• Pengelolaan PNBP

• Piutang PNBP

• Kelebihan Perhitungan / Pembayaran

• Keterlambatan Pekerjaan

• Pekerjaan tidak sesuai Speksifikasi Teknis

• volume pekerjaan # fisik konstruksi

• Biaya langsung Personil/Non Personil Konsultan

1

2

3

4

5

21

• Fasilitas keselamatan jalan tidak ada

• Sarana bantu navigasi kurang andal/memadai

• KKOP, Obstacle

6• Petugas tidak kompeten

• Kekurangan SDM

• Dokumen perencanaan tidak lengkap

• Kendala Lahan

Page 22: Rakornis hub sulbar 26 juli 2017

Watchdog

konsultan

katalis

penjamin mutu

AMANAHPROFESIONAL INTEGRITAS

PERAN WATCHDOG KONSULTAN, KATALIS DAN PENJAMIN MUTU

assurance

detektif

kaku

penyimpangan

terbatas

compliance

jumlah temuan

pelengkap

• AKTIVITAS

• PENDEKATAN

• SIKAP

• FOKUS

• KOMUNIKASI

• FOKUS AUDIT

• UKURAN SUKSES

• ORGANISASI

Konsulting

Prefentif

Aktif

Konstruktif

Reguler

Berbasis risiko

Rekomendasi

Pemberi nilai tambah

22

Page 23: Rakornis hub sulbar 26 juli 2017

Tugas PokokPelaksanaan Audit, Reviu, Evaluasi danMonitoring

Peningkatan tata laksana dan akuntabilitas

pengawasan intern serta penguatan sektor

pengawasan intern

Meningkatkan koordinasi sektor pengawasan intra

kementerian, ekternal pengawas serta aparat

penegak hukum

Tugas Pokok

Tugas Tambahan

MEMBENTUK FORUM KOORDINASI

Meningkatkan peran konsultan,

katalis dan penjamin mutu

Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan

AMANAHPROFESIONAL INTEGRITAS 23

Page 24: Rakornis hub sulbar 26 juli 2017

24

Pengiriman & Tindak Lanjut LHA

o Laporan Hasil Audit (LHA)

dengan SPL paling lama

dikirim kepada auditi

14 hari setelah masa periode

audit berakhir

o Paling lama 60 hari setelah

SPL diterima, LHA wajib

ditindaklanjuti oleh oleh auditi

maupun atasan langsungnya

60 hari, apabila Auditi tidak dapat

menindaklanjuti hasil audit semenjak SPL dan

LHA diterima

SURAT PERINGATANperingatan Pertama

1 bulan setelah surat peringatan pertama tindak

lanjut belum dilakukan auditi

peringatan Kedua

1 bulan setelah surat peringatan kedua terbit

tindak lanjut tidak dilakukan, Inspektur Jenderal

membuat surat usulan kepada Menteri untuk

memberikan sanksi* kepada Pejabat Eselon I

dan/ atau Auditi

peringatan Ketiga

Notes*1. Administratif (hukuman disiplin)2. Tuntutan atau gugatan perdata3. Tindakan pidana

• Umum : Kepolisian• Khusus : Kepolisian/Kejaksaan/KPK (hasil audit investigatif)

Page 25: Rakornis hub sulbar 26 juli 2017

Kedua

Page 26: Rakornis hub sulbar 26 juli 2017

26

RPJPD

SKPD

VISI, MISI,PROGRAM

Berdasarkan

SKPD

Dijab

arkan

Ped

om

anD

ijabarkan

KETERKAITAN PERENCANAAN NASIONAL, DAERAH DAN SKPD

NASIONAL/

DAERAHDAERAH

(Dikoordinasikan BAPPEDA*)SKPD

UUD 45

RPJPNDiacu

DRPJMN

Di

KEPALA DAERAH

iperhatikan

Pedoman

RPJMDsusun

RENSTRA

AcuanRKPD

RENJA

Menurut UU No. 25 Tahun 2004 Tentang SPPN

Page 27: Rakornis hub sulbar 26 juli 2017

27

- PANCASILA

- UUD 1945

SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

RENCANA UMUM PENGEMBANGAN

PERHUBUNGAN (RUPP)

VISI,MISI

PRESIDEN

TERPILIH

RPJP NASIONAL

RPJM NASIONAL

TATANAN MAKRO STRATEGIS PERHUBUNGAN (TMSP)

TATRANAS

TATRALOK

SISTRANAS

RENCANA TEKNIS PENGEMBANGAN

PERHUBUNGAN (RTPP)

PETUNJUK, PEDOMAN

DAN STANDARDISASI

TEKNIS PENGEMBANGAN

PERHUBUNGAN (PSTPP)

L

I

N

G

K

U

N

G

A

N

S

T

R

A

T

E

G

I

S

SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERHUBUNGAN (SP3)

RENCANA STRETEGIS (RENSTRA)

KEMENHUB

RENCANA KERJA KEMENHUB

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA

PANJANG KEMENHUB (RPJPP)ROLLING

PLAN

ROLLING

PLAN

RENCANA KERJA

PEMERINTAH (RKP)

RKA KEMENHUB DIPA

TATRAWIL

RTRWN

RTRW PULAU

RTRW KAB/KKOTA

UU TATA RUANG

RTRWProv

UU

TRANSPORTASI

Sumber : KM 31 Tahun 2006 tentang Pedoman dan Proses Perencanaan di Lingkungan Departemen Perhubungan

Page 28: Rakornis hub sulbar 26 juli 2017

Kedua

Page 29: Rakornis hub sulbar 26 juli 2017

29

SISTRANAS DIWUJUDKAN DALAM SECARA HIRARKISDALAM TATARAN NASIONAL, WILAYAH, LOKAL

DENGAN PENDEKATAN “MULTIMODAL” (Permenhub No. 49 tahun 2005)

PERATURAN PERUNDANGAN “SUB-SEKTOR” TRANSPORTASI

“UNIMODAL”

UU No. 38/2004: Jalan“…jalan sebagai bagian sistemtransportasi nasional mempunyaiperanan penting….”

UU No. 32/2007: Perkeretaapian“…sebagai salah satu modatransportasi dalam sistemtransportasi nasional ….”

UU No. 17/2008: Pelayaran“…merupakan bagian dari sistemtransportasi nasional yang harusdikembangkan….”

UU No. 1/2008: Penerbangan“…merupakan bagian dari sistemtransportasi nasional yang….”

UU No. 22/2009: LLAJ“…LLAJ sebagai bagian dari sistemtransportasi nasional ….” “TATANAN

RENCANA INDUK”

pengembangansub-sektor

transportasi

Tatranas

Tatralok

Tatrawil

Peraturan Perundang-undangan ttgSistem Perencanaan Pembangunan

Nasional (UU 25/2004)

RPJPNRPJMNRPJPDRPJMD

SISTEM TRANSPORTASI NASIONAL (SISTRANAS) BELUM DIUNDANGKAN

Problem kepastian hukum

Problem implementasiTatanan operasional?

Problem sinkronisasiTatanan fungsional?

Problem sinkronisasi

Tatananfasilitas?

Peraturan Perundang-undangan tentang PenataanRuang (UU 26/2007 dan PP 26/2008 ttg RTRWN)

Page 30: Rakornis hub sulbar 26 juli 2017

30

Konektivitas jaringan jalan

Konektivitas lokal belum optimal :• Beda status jalan beda kelas

jalan• Integrasi jalan nasional-provinsi-

kabupaten/kota belum tepat• IKU belum terstandardisasiKonektivitas nasional belum optimal• Antarmoda/Multimoda belum

terstandarisasi• IKU belum terstandardisasiKonektivitas global berdaya saing rendah

Konektivitas jaringan TransportasiFakta : belum optimal

Dampak otonomi daerahDampak ego-sektoral

Dampak kearifan lokalDampak disparitas

Dampak ego-pemimpin

Tatralok-Tatrawil+-------Tatranas---- -----+Fakta : keserasian jaringan belum terealisasi

Konektivitas jaringan laut/udara

Page 31: Rakornis hub sulbar 26 juli 2017

31

Asalperjalananpenumpang/barang

Tujuan akhirPerjalananpenumpang/barang

Simpultransportasi

Simpultransportasi

JalanSDP

LautKereta Api

Udara

access

egress

Problem waktu dan biaya access + egress yang lebihtinggi dibandingkan waktu dan biaya main trip

Problem over-capacity pada simpul transportasi(pelabuhan, bandara, terminal LLAJ) yang > standar

Problem lamanya handling time & tingginyahandling costs pada simpul transportasi barang

Belum memadainyatransfer antar-modadari simpul menujutitik tujuan akhir

Belum memadaikeandalanmoda danlayanan aksessimpultransportasi

Problem standar pelayanan, rute/trayek komersialvs perintis, persaingan vs integrasi antar-moda, dayaangkut, kondisi sarana & prasarana, keselamatan, dampak sosial dan lingkungan, public vs private (TDM)

Problem terbatasnya basic services untuk diffables, manula, anak-anak, low income househols

main trip

• Peralihan antaraTatranas danTatrawil/ Tatralok?

• Koordinasi antara“pusat” - “daerah?

Page 32: Rakornis hub sulbar 26 juli 2017

32

Kerumitan angkutan barang antar Status Jalan dan dampaknya pembiaran pelanggaran beban angkutan Konsekuensi Multiple Class :

▪ Daerah merasa rugi, jalan daerah rusak

▪ lokasi pendanaannya lebih jelas

▪ Tidak berpihak thd transporter barang krn perlu terminal & handling cost

▪ Travel time panjang▪ Biaya infrastruktur yang

ditanggung pemerintah lebih murah

▪ Tidak perlu mengubah regulasi UU tetapi regulasi operasional dikaji ulang

▪ Multiple Class tidak tepat untuk jaringan jalan menerus antar status jalan yg melayani rute angkutan barang ekspor dari produsen ke port (outlet)

▪ Tidak boleh ada sikap pembiaran pelanggaran beban sumbu kend.

Jln. nasional

Jln. provinsi

Jln. kab/kota

Fakta lapangan : terminal & handling cost ditiadakan?

Sumber : Koesno (2011) dalam Mulyono (2014)

Page 33: Rakornis hub sulbar 26 juli 2017

33

Apa perlu penyeragaman Kelas Jalan antar Status Jalan pada jalur angkutan logistik yang berdaya ungkit tinggi?

Konsekuensi Single Class :▪ Konflik Pusat dan

Daerah ▪ Belum jelas alokasi

pendanaannya▪ Lebih berpihak

transporter barang dgn biaya transport lebih murah

▪ Travel time pendek▪ Biaya infrastruktur

mahal ditanggung pemerintah

▪ Perlu mengubah UU terkait Jalan dan Kewenangan Pusat dan daerah

Single Class sangat tepat untuk jaringan jalan menerus antar status yg melayani rute angkutan barang ekspor dari produsen ke port/ oulet

Jln. nasional

Jln. provinsi

Jln. kab/kota

Fakta lapangan : terminal & handling cost harus dilaksanakan?

Sumber : Koesno (2011) dalam Mulyono (2014)

Page 34: Rakornis hub sulbar 26 juli 2017

Ketiga

Page 35: Rakornis hub sulbar 26 juli 2017

35

VISI-MISI-PALTFORM PERUBAHAN Presiden Jokowi-JK 2015-2019

Visi Pemerintahan Jokowi-JK : “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat,

Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”

Pemerintah Bersih

Daerah dan Desa

Daya Saing

Kemandirian

Revolusi Karakter

Rasa Aman

Bebas Korupsi

RPJM 1(2005 – 2009)

RPJM 2(2010 – 2014)

RPJM 3(2015 – 2019)

RPJM 4(2020 – 2024)

Mewujudkan masyarakatIndonesia yang mandiri, maju, adil dan makmurmelalui percepatanpembangunan di segalabidang dengan strukturperekonomian yang lebihkokoh berlandaskankeunggulan kompetitif.

INFRASTRUKTUR:▪ Terselenggaranya jaringan

transportasi pos dantelematika yang andalbagi seluruh masyarakatyang menjangkau seluruhwilayah NKRI

Memantapkan pembangunansecara menyeluruh denganmenekankan pembangunankeunggulan kompetitifperekonomian yang berbasisSDA yang tersedia, SDM yang berkualitas sertakemampuan iptek

INFRASTRUKTUR:▪ Ketersediaan

infrastruktur sesuai tataruang

▪ Berkembangnya jaringantransportasi

Menata kembali NKRI, membangun Indonesia yang aman dan damai, yang adildan demokratis dengantingkat kesejahteraan yang lebih baik

INFRASTRUKTUR:▪ Mendorong pertumbuhan

ekonomi melaluipenciptaan iklim yg lebihkondusif, termasukmembaiknya infrastruktur.

▪ Percepatan pembangunaninfrastruktur didorongmelalui peningkatan peranswasta dengan meletakkandasar-dasar kebijakan danregulasi serta reformasi danrestrukturisasikelembagaan.

Memantapkan penataankembali NKRI, meningkatkan SDM, membangun kemampuanIptek, memperkuat dayasaing perekonomian

INFRASTRUKTUR:▪ Percepatan pembangunan

infrastruktur dengan lebihmeningkatkan kerja samaantara pemerintah dandunia usaha

▪ Pengembangan jaringaninfrastruktur transportasi, serta pos dan telematika

Kualitas Hidup

Peningkatan percepatan

pengembangan jaringan

transportasi nasional dan

sub-nasional didukung

penataan tata ruang utk

peningkatan konektivitas

nasional

Restorasi Sosial

Perbatasan

Page 36: Rakornis hub sulbar 26 juli 2017

36

TANTANGAN

1. Geopolitik

2. Geoekonomi

3. Bonus Demografi

4. Agenda Paska 2015

5. Perubahan Iklim

REGULASI KELEMBAGAAN PENDANAAN

PR

OY

EK

ST

RA

TE

GIS

AMANAT RPJPNInfrastruktur Memadai Pendapatan per kapita USD 14 Ribu

Pengangguran < 5% Penduduk Miskin > 5% HDI dan GDI Meningkat

PERMASALAHAN

1. Kondisi jalan daerah

kurang memadai

2. Pembangunan Kereta

api masih terbatas.

3. Kinerja Pelabuhan

kurang kompetitif

4. Perkotaan yang

semakin padat

ISU STRATEGIS

VISI/MISI PRESIDEN + NAWA CITA

SASARAN RPJMN2015-2019

Kondisi mantap jalan nasional 100%

Waktu tempuh perjalanan darat dari 2,6 jam per 100 km menjadi 2,2 jam per 100 km

Biaya logistik menurun menjadi 19,2% terhdap PDB

Pangsa Pasar Angkutan Umum 32%

On time performance penerbangan mencapai 95%

Jumlah penumpang pesawat sebanyak 162 juta penumpang per tahun

Menurunnya angka fatalitas korban kecelakaan transportasi jalan hingga 50 persen dari kondisi baseline.

Menurunnya rasio kecelakaan transportasi udara pada AOC 121 dan AOC 135 menjadi kurang dari 3 kejadian/1 juta flight cycle.

Menurunnya jumlah kejadian kecelakaan transportasi laut menjadi kurang dari 50 kejadian/tahun.

Menurunnya rasio angka kecelakaan kereta api menjadi kurang dari 0,025 kecelakaan per 1 juta-km perjalanan kereta api.

KEBIJAKAN DAN SRATEGI

Pembangunan Transportasi Multimoda dan mendukung Sislognas, kawasan industri,

Mempercepat pembangunan SistemTransportasi Multimoda

Melakukan upaya keseimbangan antaratransportasi yang berorientasi nasionaldengan transportasi yang berorientasilokal dan kewilayahan.

Membangun sistem dan jaringantransportasi yang terintegrasi untukmendukung investasi pada KoridorEkonomi, Kawasan Industri Khusus, Kompleks Industri, dan pusat-pusatpertumbuhan lainnya di wilayah non-koridor ekonomi

Meningkatkan keselamatan dan keamanan dalam penyelengaraantransportasi

Mengembangkan sarana dan prasarana transportasi yang ramah lingkungan

Mengembangkan sistem angkutan umummassal yang modern

Meningkatkan Kapasitas dan KualitasJaringan Jalan Kota

Mengembangkan manajementransportasi perkotaan yang berimbang

PERBAIKAN REGULASI, TEROBOSAN KEBIJAKAN DAN PENDANAAN KREATIF

Peningkatan

Ketersediaan

Penguatan

Konektivitas

Nasional

Pengembangan

Transportasi

Massal Perkotaan

Peningkatan

Efektivitas dan

Efisiensi

Pembiayaan

Penyediaan

Infrastruktur

Page 37: Rakornis hub sulbar 26 juli 2017

37

Keterpaduan Antarmoda/Multimoda

➢ 281,4 km jalur KA menuju bandara➢ 1.824,2 km jalur KA menuju pelabuhan➢ 42 paket fasilitas integrasi antarmoda➢ 95 unit bus pemadu moda

Keterpaduan JaringanSarana-Prasarana

KeterpaduanManajeman

Transp. Multimoda

Badan Usaha Angk. Multimoda (BUAM)

InfrastrukturJalan

InfrastrukturPerkeretaapian

InfrastrukturPelabuhan/Penyeberangan

InfrastrukturKebandarudaraan

Meningkatkan prasaranakebandarudaraan di Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua :• Pembangunan 15 bandara

baru• Pengembangan dan

rehabilitasi bandara lama• Pengembangan 9 bandara

kargo udara• Pemutakhiran sistem navigasi

penerbangan

Target Capaian :▪ Peningkatan jumlah

penumpang yang diangkutmaskapai penerbangannasional menjadi 162 jutapenumpang per tahun

• Meningkatkan kapasitas 24 pelabuhan yang terdiri dari 5 pelabuhan hub-tol laut dan19 pelabuhan feeder-tol laut

• Pengadaan 50 kapal perintis• Pembangunan dan

pengembangan 65 pelabuhanpenyeberangan

• Pembangunan danpengembangan 120 dermagasungai dan danau

Target Capaian :▪ Terlayaninya 193 lintas

angkutan laut perintis▪ Penurunan dan perataan

ekonomis harga barangdasar, keb. pokok dan jasa

▪ Peningkatan peran angkutansungai dan danau sebagaiintegrasi transportasi

Meningkatkan prasarana jalan di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali-Nusa Tenggara, Maluku dan Papua :

• Pembangunan jalan baru (2.560 km)

• Peningkatan kapasitas jalan(4.200 lajur/km)

• Pembangunan jalan tol (1.000 km)

• Preservasi/perbaikan jalan(45.592 km)

Target Capaian :▪ Penurunan waktu tempuh

rata-rata per koridor utamadari 2,6 jam per 100 km 2,2 jam per 100 km

▪ Tercapainya persiapanpengembangan jaringan jalan(termasuk jalan tol) sepanjang6.000 km

• Pembangunan jalur KA sepanjang 3.258 km di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua

• Pembangunan 344 unitjembatan /underpass/flyover KA; 269 unit rehabilitasi

• Pembangunan 82 unitstasiun dan 30 unitrehabilitasi

• Pembangunan 41 paket persinyalan dan telekomunikasi; 71 paket peningkatan persinyalan

Target Capaian :▪ Peningkatan daya angkut

barang menjadi 1,5 jutaTEUs/Tahun

▪ Pangsa muatan KA minimal 5% untuk barang dan 7,5% untuk penumpang

KeterpaduanJaringan Pelayanan

Page 38: Rakornis hub sulbar 26 juli 2017

38

Tataran Transportasi

Nasional (TATRANAS)

Kedaulatan MaritimPerlindungan Keamanan bagi

warganegara

Pengembangan Transportasi

“dalam-Pulau”

Pemerintahan Bersih & Efektif

Perkuatan Daerah dan Desa, serta kawasan Perbatasan

Penegakan HukumBebas Korupsi dan Bermartabat

Tataran Transportasi

Wilayah (TATRAWIL)

Partisipasi Publik & Transparansi

Pengembangan Transportasi

“dalam-Provinsi”

Tataran Transportasi Lokal

(TATRALOK)

Kawasan TimurKawasan Perbatasan

Pengembangan Transportasi

“dalam-Kab/Kota”

Peningkatan Kualitas Hidup

Produktivitas Rakyat dan Daya Saing Internasional

Pengembangan Transportasi

“antar-Pulau”

Pengembangan Transportasi

“antar-Negara”

Pengembangan Transportasi

“antar Kab/Kota”

Pengembangan Transportasi “antar Kec/Desa”

Kemandirian Ekonomi mendukung Sektor StrategisDomestik

Revolusi Karakter Bangsa

Perkuatan ke-Bhinneka-an RestorasiSosial Indonesia

Kepastian HukumLahan

Pembangunan & Pengembangan

Prasarana Transportasi

Mendukung Kedaulatan Pangan

Sistem Transportasi Nasional dalam konsepsiPermenhub No. 49/2005

Kebijakan Strategi 9 Agenda Nawacita Presiden

1

2

3

Peningkatan Pertukaran Budaya

Akses menuju Indonesia Sehat dan

Sejahtera

Akses Warga Miskin & Guru di Daerah

Terpencil

Page 39: Rakornis hub sulbar 26 juli 2017

39

Pengembangan 100 Pelabuhan Non Komersial

Pengerukan alur pelayaran/kolam pelabuhan

pada 65 lokasi

Pembangunan 103 Kapal Perintis

Terlayaninya 193 lintas angkutan laut perintis

Penyelenggaraan Rute Angkutan Laut Tetap Dan

Teratur untuk Mendukung Tol Laut pada 13

rute

Penyelesaian dan Pembangunan Kapal Negara

Kenavigasian 41 Unit

Penyelesaian dan Pembangunan Kapal Patroli

282 Unit

Pembangunan 15 Bandara baru

Pengembangan Bandara untuk pelayanan Kargo

Udara di 9 Lokasi

Pembangunan/ pengembangan bandara di 100

lokasi

Pembangunan/ pengembangan terminal

penumpang di 26 bandara

Pembangunan BRT di 34 kota dengan

pengadaan 3.170 bus

Pembangunan angkutan massal cepat di

kawasan kota metropolitan

Pembangunan/ pengembangan Terminal

Penumpang Tipe A pada 41 lokasi

Penerapan teknologi ATCS di seluruh ibu kota

provinsi

Pembangunan Pelabuhan Penyeberangan di

65 lokasi

Pembangunan/ pengembangan dermaga

sungai dan danau di 120 lokasi

Pengadaan kapal penyeberangan (terutama

perintis) sebanyak 50 unit

Pembangunan Jalur sepanjang KA 3.258

km’sp di Jawa, Sumatera, Sulawesi,

Kalimantan dan Papua

Penyelenggaraan kereta api perintis pada 10

lintas

Pembangunan dan pengembangan kampus

baru pada 27 lokasi

Page 40: Rakornis hub sulbar 26 juli 2017

40

RPJM

Daerah

RPJP

Daerah

RKP RPJM Nasional

RPJP

Nasional

RKP

Daerah

Renstra

KL

Renja -

KL

Renstra

SKPD

Renja -

SKPD

RAPBN

RAPBD

RKA-

KL

RKA -

SKPD

APBN

Rincian

APBN

APBD

Rincian

APBD

Diacu

PedomanDijabar

kanPedoman

Pedoman

Pedoman

Pedoman

Pedoman

Diperhatikan

Dijabar

kan

Pedoman

Pedoman

Pedoman

Pedoman

Diacu

Diacu

Diserasikan melalui

Musrenbang

UU SPPN

Pe

me

rin

ta

h

Pu

sa

t

Pe

me

rin

ta

h

Da

er

ah

UU KN

Page 41: Rakornis hub sulbar 26 juli 2017

41

RPJMN

• Visi dan Misi• Tujuan dan Sasaran• Strategi dan Arah Kebijakan

• Program Pembangunan Nasional

• Program Prioritas

RPJMD

• Visi dan Misi• Tujuan dan Sasaran• Strategi dan Arah Kebijakan

• Program Pembangunan Nasional

• Program Prioritas

RENSTRA K/L

• Visi dan Misi• Tujuan dan Sasaran• Strategi dan Arah Kebijakan

• Program Pembangunan Nasional

• Program Prioritas

• Kegiatan Prioritas

RENSTRA SKPD

• Visi dan Misi• Tujuan dan Sasaran• Strategi dan Arah Kebijakan

• Program Pembangunan Nasional

• Program Prioritas

• Kegiatan Prioritas

Nawacita & Program -

Program Pembangunan

Prioritas

Kegiatan Prioritas

Kegiatan Prioritas

Diperhatikan Diselaraskan

1. Rencana Induk Pelayaran Nasional;2. Rencana Induk LLAJ Nasional;3. Rencana Induk Penerbangan Nasional;4. Rencana Induk Perkeretaapian Nasional.

Diacu sesuaikewenangan

• Penyediaan/-Pembangunan infrastrukturtransportasi skalanasional

Diacu sesuaikewenangan R

TRW

NR

TRW

P

RO

V./K

OTA

/KA

B.

▪ Penyediaan/-Pembangunanfasilitas pendukunginfrastrukturtransportasi sesuaikewenangan

UU NO. 23 Th 2014

Page 42: Rakornis hub sulbar 26 juli 2017

Keempat

Page 43: Rakornis hub sulbar 26 juli 2017

43

PARTISIPASI SWASTA:

Rp. 1.751,5 T

(36,5%)

Kebutuhan Investasi

Infrastruktur1

2015-2019:

Rp. 4.796,2 T

BUMN:

Rp. 1.066,2 T

(22,2%)

APBN + APBD:

Rp. 1.978,6 T

(41,3%)

• Porsi investasi infrastruktur melalui skema KPBU terhadap total investasi infrastruktur pada sejumlah negara rata-rata adalah 22% (Inggris, Thailand, Portugal dan Brazil memiliki figur tertinggi yaitu di atas 40%)

1 : Dihitung berdasarkan tingkat kinerja infrastruktur yang diperlukan untuk pencapaian posisi negara berpendapatan menengah (middle income country) pada tahun 2025.Sumber: Bappenas- JICA, 2014: Background Study for RPJMN 2015-2019, Analisa Tim

Kebutuhan Pendanaan Sumber

• Belanja K/L• Belanja non K/L

(subsidi, PSO)• Transfer daerah• Pembiayaan (PMN dan

viability gap fund)

• Swasta murni• BUMN murni• KPBU dengan jaminan

Deskripsi

• Anggaran infrastruktur:• 2015: Rp 290,3 T• 2016: Rp 307,1 T (APBN-P)• 2017: Rp 336,9 T (RAPBN)

• Sehingga total 2015-2019: ±Rp 1.500 Tn < Rp 1.978,6 Tn, perlu keterlibatan swasta lebih besar

TerdapatGap 58,7% dipenuhi melalui sumber-

non-APBN

Page 44: Rakornis hub sulbar 26 juli 2017

44

55

232

10171

30

Darat KA Laut Udara BPSDM0

200

400

600

800

1000

1200

1400

278

169

91

563

182

KA Perkotaan ASDP Laut Udara

• Kebutuhan pendanaan infratruktur transportasi sebesar Rp.1,283 Triliun diperoleh melalui pendekatan makro

didasarkan atas asumsi pertumbuhan ekonomi pada tahun 2019 : 6-8%, inflasi 2,5-4,5%, tingkat suku bunga

4-5-6,5%. Selain itu, perkiraan perhitungan juga mempertimbangkan skenario kebutuhan pendanaan transportasi

yang tertuang dalam Rencana Induk, Cetak Biru dan Kajian Latar Belakang Transportasi Perkotaan.

Sumber : Bappenas, 2015

Kebutuhan Pendanaan

Infrastruktur Transportasi

Rp. 1,283 T

(non-road)

Rp. 491 T

(non-road)

Perkiraan Pendanaan Kemampuan

APBN sesuai dengan RPJMN

Tahun 2015-2019

GAP

Investasi

Swasta Murni

Peningkatan

Peran BUMN

KPS

Terdapat GAP pembiayaan investasi

sebesar Rp. 791 Triliun untuk

periode 2015-2019

Page 45: Rakornis hub sulbar 26 juli 2017

45

Peluang Pemanfaatan KPBU: Perpres 38/2015

• Kementerian/Lembaga• Komitmen Terhadap Paradigma Baru• Kesiapan Proyek KPBU dan

APBN/APBD• Pembentukan Simpul KPBU

(Optimalisasi SDM)

• Kepastian Usaha• Perizinan• Insentif

• Dibentuk SPC Untuk Proyek yang Sedang Disiapkan• Dilakukan Kerjasama dengan Swasta dalam SPC tersebut• Meningkatkan Kemampuan Ekspansi BUMN Tanpa PMN

PMN Untuk Penugasan

SWASTA

JV BUMN BROWNFIELD

KPBU

JV BUMN (brownfield)

JV BUMN (greenfield)

BUMN

APBN/APBD• Penyediaan Tanah• Pembentukan Land Banking• Perkuatan Lembaga

Manajemen Aset Negara (LMAN)

Page 46: Rakornis hub sulbar 26 juli 2017

46

Proyek Proyek Infrastruktur Membutuhkan Dana Yang besar serta tingkat resiko yang tinggi, seringkali Pihak Swasta

tidak tertarik untuk turut serta dalam proyek KPS karena proyek tersebut tidak layak secara finansial. Oleh Karena itu

diperlukan pemilihan suatu skema pembiayaan proyek yang sesuai

PRINSIP DASAR :

• SWASTA, diprioritaskan untuk ditawarkan terlebih dahulu

• KPBU, dikerjasamakan antara Pemerintah dengan Badan Usaha dengan fasilitas pemberian dukungan pemerintah, berupa:

➢ Pengadaan Tanah (LMAN),

➢ Sebagian Konstruksi,

Pembiayaan sebagian konstruksi memungkinkan pelaksanaan proyek dilakukan oleh Badan Usaha pemenang lelangdengan dana yang disediakan oleh PJPK sehingga kualitas pembangunan dapat diselaraskan

➢ VGF (Viability Gap Fund),

➢ Availability Payment (AP), pembayaran oleh pemerintah untuk biaya investasi dan operasi dengan mencicil secaratahunan setelah proyek selesai.

• Joint Venture (JV) BUMN/BUMD

➢ Divestasi proyek yang sudah beroperasi (brownfield)

➢ Pembentukan JV BUMN/BUMD dengan swasta (greenfield)

• BUMN/BUMD, dengan penugasan

• APBN/APBD sebagai opsi terakhir

Page 47: Rakornis hub sulbar 26 juli 2017

47

KondisiProyek

SkemaPembiayaan Proyek

PINA

Investor

Ekuitas

Investor Baru(Dalam & Luar Negeri)

Bank &Lembaga

Pembiayaan

Loan

Sumber : Analisa Tim Kementerian PPN/Bappenas

ProyekPINAbaru

Greenfield Brownfield Operation

Recycle

Ekuitas

Investor

Loan

Bank &Lembaga

Pembiayaan

ProyekPINA Surat

Utang

Ekuitas

ProyekPINAbaru

Investor Baru(Dalam & Luar Negeri)

Ekuitas

Investor

Bank &Lembaga

Pembiayaan

ProyekPINA

Sekuritisasi/Divestasi

Page 48: Rakornis hub sulbar 26 juli 2017

INVESTASI APBN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN TAHUN 2017

DI PROVINSI SULAWESI BARAT

Page 49: Rakornis hub sulbar 26 juli 2017

49

PELABUHAN LAUT ANGGREK

BANDARA TAMPA PADANG

• Subsidi Angkutan Udara Perintis (3 rute ) : Rp.4,98 M• Pekerjaan tanah persiapan pembangunan fasilitas Sisi

Darat Bandar Udara Tampa Padang Mamuju (LandClearing, Galian dan Timbunan Tanah) : Rp. 43,35 M

• Pekerjaan pembuatan apron dengan rigid termasukmarking : Rp. 18,56 M

• Pekerjaan pembuatan taxiway dengan flexible pavementtermasuk fillet dan marking : Rp. 6,58 M

• Pekerjaan Pemenuhan Standar Runway Strip : Rp. 3,29 M• Pekerjaan Reinstalasi Airfield Lighting System : Tp. 970

Juta• Pengadaan X ray Bagage TIP : Rp. 0,95 M• Pengadaan X Ray TIP : Rp. 0,845 m

UPP MAMUJU

• Pembangunan Faspel Laut Pulau Ambo: Rp. 6,30 M

• Pembangunan Faspel Laut Popoongan : Rp 9,99 M

• Subsidi Angkutan Perintis R-45 (Rp 8,89 M)

UPP BELANG-BELANG

• Pembangunan Faspel Laut Belang-BelangRp. 3,12 M

• Pembayaran Tunggakan Pembangunan FaspelLaut Belang-Belang tahun 2015 : Rp 1,024 M

UPP MAJENE

• Pekerjaan Akses Jalan Pelabuhan Rp. 0,7 M• Rehabilitasi gedung kantor Rp 1,402 M

SATKER PERHUBUNGAN DARAT

• Pengadaan dan Pemasangan Perlengkapan Jalan di JalanNasional di Luar Perkotaan 7 Ruas (Rp. 22,8 Milyar);

• Pemeliharaan Ruas 53.008.15.K. Jln. Gatot Subroto 1 Paket (Rp. 0,575 M);

• Upgrade/Rehab APILL Simpang 4 Jln. Gatot Subroto 1 Paket (Rp. 0,424 M)

• DED Perlengkapan Jalan Nasional Prov. Sulawesi Barat (763.km) 1 Paket(Rp. 0,564 M);

• Subsidi Operasional Angkutan Jalan 1 Tahun (Rp. 2,97 Milyar);

• Pekan Keselamatan Nasional Transportasi Darat 1 Kegiatan (Rp. 900 Juta);

• Pengadaan Zona Selamat Sekolah 20 Lokasi (Rp. 4,20 Milyar).

Page 50: Rakornis hub sulbar 26 juli 2017

50

Page 51: Rakornis hub sulbar 26 juli 2017

I n s p e k t o r at J e n d e r a lK E M E N T E R I A N P E R H U B U N G A N

AMANAHPROFESIONAL INTEGRITAS

Itjen 151 Itjenkemenhub_151 @Itjenkemenhub_151 Itjenkemenhub_151 call centre : 151 simadu.dephub.go.id