Rahmiati Khamalt
Click here to load reader
-
Upload
mhieng-khamalt -
Category
Documents
-
view
37 -
download
0
Transcript of Rahmiati Khamalt
Latihan Word SMT Genap 2010/2011
BAB I
PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH, PETA KONSEP DAN PEMAHAMAN KONSEP
A. Pembelajaran Berbasis Masalah
1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Model adalah suatu struktur konseptual yang telah berhasil dikembangkan
dalam suatu bidang, dan sekarang diterapkan, terutama untuk membimbing
penelitian dan berpikir dalam bidang lain, biasanya dalam bidang yang belum
begitu berkembang (Marx dalam Dahar, 1996). Pembelajaran adalah suatu upaya
yang sistematis dan disengaja dengan memposisikan siswa sebagai subjek belajar
yang memegang peranan utama sehingga dalam setting proses belajar mengajar
siswa dituntut beraktivitas penuh, bahkan secara individual mempelajari bahan
pelajaran sedangkan guru lebih banyak sebagai fasilitator dalam me-manage
berbagai sumber dan fasilitas untuk dipelajari oleh siswa (Sanjaya, 2006: 101).
Menurut Ibrahim dan Nur (2000) PBM memiliki beberapa karakteristik yakni: (1) pengajuan pertanyaan atau masalah (memahami masalah), (2) berfokus pada keterkaitan antar disiplin, (3) penyelidikan autentik, (4) menghasilkan produk atau karya kemudian memamerkannya, dan (5) kerja sama. Sedangkan menurut Sanjaya (2006: 212) ada tiga ciri utama PBM yakni: (1) PBM merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran, artinya dalam pembelajaran ada sejumlah kegiatan yang harus dilakukan siswa, (2) aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah, artinya tanpa masalah maka tidak mungkin ada proses pembelajaran atau masalah merupakan kata kunci dari proses pembelajaran, (3) pemecahan masalah ddilakukan dengan menggunakan pendekatan berpikir secara ilmiah yang dilakukan secara sistematis (tahapan-tahapan) dan empiris (berdasarkan data dan fakta yang jelas).
Menurut Sanjaya (2006) ada perbedaan mendasar antara PBM dengan
Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI), meskipun keduanya mengacu pada
permasalahan yang ada. Perbedaan itu terletak pada jenis masalah dan tujuan yang
ingin dicapai. Masalah dalam SPI bersifat tertutup, artinya jawaban dari masalah
1
Latihan Word SMT Genap 2010/2011
itu sudah pasti yakni guru sudah mengetahui dan memahaminya, namun guru
tidak langsung menyampaikannya kepada siswa dan tugas guru pada dasarnya
menggiring siswa melalui proses Tanya jawab menuju pada jawaban yang sudah
pasti. Tujuan SPI adalah menumbuhkan keyakinan dalam diri siswa tentang
jawaban dari suatu masalah. Sedangkan Masalah dalam PBM adalah masalah
yang bersifat terbuka, artinya jawaban dari masalah tersebut belum pasti. Setiap
siswa bahkan guru, dapat mengembangkan kemungkinan jawaban.
2. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Langkah-langkah model PBM tersebut dapat diuraikan dari fase indicator
dan aktivitas guru selama proses pembelajaran seperti Tabel 1.1 berikut:
Tabel 1.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Fase Indikator Tingkah Laku
1 Orientasi siswa pada
masalah
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,
menjelaskan logistic yang dibutuhkan,
Memotivasi siswa terlibat pada aktivitas
pemecahan masalah
2 Mengorganisiasikan
siswa untuk belajar
Guru membantu siswa mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah tersebut
3 Membimbing
penyelidikan
Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan
informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen,
untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan
masalah
4 Mengembangkan
dan menyajikan hasil
karya
Membantu siswa dalam merencanakan dan
menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, dan
membantu mereka untuk berbagi tugas dengan
temannya
5 Menganalisis dan
mengevaluasi proses
penyelesaian
masalah
Membantu siswa untuk melakukan refleksi atau
evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses
mana yang mereka gunakan
2
Latihan Word SMT Genap 2010/2011
B. Peta Konsep
1. Pengertian Peta Konsep
Menurut Novak & Gowin (Hudoyo, 2002: 2) peta konsep merupakan
skema yang menggambarkan suatu himpunan konsep-konsep (termasuk teorema,
prinsip, sifat, dll) dengan maksud mengaitkan/mananamkan dalam suatu
kerangka kerja yang menggunakan proposisi-proposisi (kata penghubung) agar
menjadi jelas baik bagi siswa maupun bagi guru untuk memahami ide-ide kunci
yang harus terfokus kepada tugas belajar (learning task) yang khusus. Ini berarti
bahwa peta konsep merupakan jaringan konsep, dimana antara konsep-konsep itu
dihubungkan oleh proposisi-proposisi sebagai symbol keterkaitan antara konsep-
konsep dalam jaringan tersebut yang dapat berupa: diartikan, dilakukan dalam,
dinyatakan dengan, didefinisikan, menghasilkan, menghitung, menentukan,
menjelaskan, membangun, dan lain-lain.
2. Manfaat Peta Konsep dalam Pembelajaran
Menurut Muslich (2007: 70) bahwa peta konsep sebagai salah satu aspek
yang dipertimbangkan dalam memilih strategi pembelajaran KTSP, yang dapat
dikembangkan secara individual atau dalam kelompok kecil. Siswa-siswa
mengatur sejumlah konsep atau kata-kata kunci pada satu halaman kertas,
kemudian menghubungkannya dengan garis-garis dan sepanjang garis itu ditulis
suatu kata atau ungkapan yang menjelaskan kaitan antar kata-kata atau konsep-
konsep tersebut. Kegunaan peta konsep bagi guru adalah:
1) Mengetahui seberapa jauh pengetahuan siswa-siswa tentang suatu topic
sebelum KBM dimulai supaya dapat merencanakan urutran pembelarajan
selanjutnya.
2) Dapat menyediakan titik tolak untuk diskusi antar siswa guna memperjelas
pengertian mereka.
3) Dapat memberikan umpan balik tentang seberapa jauh siswa-siswa
memahami topik.
4) Dapat mengaitkan gagasan-gagasan dan pengertian yang dikembangkan
dalam suati kegiatan dengan apa yang siswa pelajari dalam kegiatan lain.
Menurut Martin (1994: 12) dalam Ramdani (2004) mengungkapkan peta
konsep merupakan petunjuk bagi guru untuk menunjukkan hubungan antara ide-
ide yang penting dengan rencana pembelajaran yang bertujuan: (1) untuk
3
Latihan Word SMT Genap 2010/2011
mengetahui konsep-konsep yang telah dimiliki siswa, (2) sebagai perencanaan
pembelajaran, (3) memperjelas gagasan pokok materi yang diajarkan, (4)
sebagai model revisi (5) mengurangi kemungkinan menghilangkan materi pokok
yang perlu, (6) untuk mengetahui pemahaman murid.
Sementara itu bagi siswa peta konsep berguna: (1) untuk menyatakan
hubungan antar konsep-konsep dalam bentuk proposisi, (2) membuat jelas
gagasan pokok pada materi yang dipelajari, (3) sebagai ringkasan skematik materi
pelajaran, (4) untuk memahami dan mengingat sejumlah informasi dan (5)
mengingatkan kapasitas untuk member kebermaknaan melalui integrasi konsep.
C. Pemahaman Konsep
1. Pengertian Pemahaman Konsep
Menurut Rooser (1984) dalam Dahar (1996: 80) menjelaskan bahwa
konsep merupakan suatu abstraksi yang mewakili satu kelas objek-objek,
kejadian-kejadian, kegiatan-kegiatan, atau hubungan-hubungan, yang mempunyai
atribut yang sama. Secara singkat bahwa suatu konsep merupakan suatu abstraksi
mental yang mewakili satu kelas stimulus-stimulus.
Menurut Dahar (1996) cirri-ciri konsep Ilmu Pengetahuan Alam adalah:
(1) Konsep merupakan buah pikiran yang dimiliki oleh seseorang dan dapat
merupakan symbol, (2) Konsep diambil dari hasil pengalaman manusia terhadap
benda, peristiwa, dan fakta, (3) Konsep adalah hasil pikiran abstraksi manusia
yang dirangkum dari berbagai pengalaman, (4) Konsep merupakan kaitan fakta-
fakta atau pola dari fakta-fakta, (5) Konsep dapat mengalami perubahan, jika
ditemukan fakta-fakta baru yang menyimpang dari fakta-fakta sebelumnya.
2. Aspek-Aspek Pemahaman Konsep
Pemahaman merupakan salah satu aspek Taksonomi Bloom pada ranah
kognitif. Bloom dalam Ruseffendi (1991) membagi pemahaman menjadi tiga
4
Latihan Word SMT Genap 2010/2011
macam yaitu: (1) pengubahan (translation), misalnya seseorang mampu
mengubah soal dalam bentuk kata-kata kedalam symbol dan sebaliknya, (2)
pemberian arti (interpretation), misalnya mengartikan suatu kesamaan/rumus,
(3) pembuatan ekstrapolasi (ekstrapolation), misalnya mampu memperkirakan
suatu kecenderungan dalam diagram.
Dalam memahami konsep, setiap siswa memiliki waktu yang berbeda-
beda, sehingga pencapaian pemahaman terhadap suatu konsep juga berbeda-beda.
Klausmeier dalam Dahar (1996) membagi tingkat pemahaman konsep menjadi
empat macam yakni: (1) tingkat kongkrit, siswa mampu memperhatikan,
mendiskriminasi dan mengingat, (2) tingkat identitas, siswa mampu
menggeneralisasi, (3) tingkat klasifikatori, siswa mampu mengklasifikasikan
sesuatu, dan (4) tingkat formal, siswa mampu menyimpulkan.
5
Latihan Word SMT Genap 2010/2011
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain
penelitiannya menggunakan The Randamize Pretest-Posttest Control Group
Design (Frenkel, 1993). Bentuk desain penelitian ditunjukkan pada Gambar 2.1
berikut:
Kelompok Random Pretes Perlakuan Postes
Eksperimen R O X1 O
Kontrol R O X2 O
Gambar 2.1. Desain penelitian The Randamize Pretest-Posttest Control Group Design
Keterangan:
R : Pemilihan kelas secara acakO : Pretes sama dengan PostesX1 : Pembelajaran PBM menggunakan Concept Maps pada kelas eksperimenX2 : Pembelajaran model konvensional pada kelas control
B. Analisis Instrumen dan Pengolahan Data
1. Analisis Instrumen Pilihan Ganda
Analisis instrument meliputi tingkat kesukaran, validitas, reliabilitas, dan
daya pembeda. Secara lengkap dijabarkan sebagai berikut:
a. Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran adalah persentase jumlah siswa yang menjawab soal
dengan benar. Besarnya indeks dapat dihitung dengan rumus:
TK= Banyaknyasiswa yang gagalJS
x100 % (Arikunto, 2001)
Keterangan:TK = Tingkat kesukaran soal
6
Latihan Word SMT Genap 2010/2011
JS = Banyaknya responden yang mengikuti tesKriteria:
Tabel 10.1 Kriteria tingkat kesukaran soal
TK KriteriaTK≤27% Mudah
27%¿TK≤72% Sedang72%¿TK Sukar
b. Daya Pembeda
Penghitungan daya pembeda setiap butir soal menggunakan rumus berikut:
D=BA
J A
−BB
J B
=PA−PB (Arikunto, 2001)
Keterangan:
J = jumlah peserta tes
JA = banyaknya peserta kelompok atas
JB = banyaknya peserta kelompok bawah
BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu benar
BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu benar
PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Kriteria daya pembeda adalah:
0,00 ≤ D ≤ 0,20 : Tidak baik
0,20 ¿ D ≤ 0,40 : Cukup
0,40 ¿ D ≤ 0,70 : Baik
0,70 ¿ D ≤ 1,00 : Baik sekali
c. Validitas Butir Soal
Validitas butir soal ditentukan dengan menggunakan teknik korelasi
product moment angka kasar:
r XY=N∑ XY−¿¿¿ (Arikunto, 2001)
7
Latihan Word SMT Genap 2010/2011
Keterangan:
rXY = koefisien korelasi
X = skor tiap butir soal
Y = skor total yang benar dari tiap subjek
N = jumlah subjek
Harga r yang diperoleh dikonsultasikan dengan r table dengan taraf
signifikasi 5%. Jika harga r hitung ¿ r table, maka soal yang diuji bersifat valid.
C. Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini direncanakan dilaksanakan selama delapan bulan pada tahun
akademik 2007/2008 dengan jadwal ditunjukkan pada Tabel 2.3 berikut:
Tabel 2.3 Jadwal Pelaksanaan Penelitian
No. Kegiatan
Bulan
NopDe
sJan Feb
Ma
rApr Mei Jun
1 Penyusunan proposal
2 Implementasi PBM
3 Pengumpulan dan
Analisis data
4 Penyusunan Laporan
Penelitian
5 Ujian Tahap I
Ujian Tahap II
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2001). Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran Kooperatif. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
8
Latihan Word SMT Genap 2010/2011
Asan, A. (2007). Concept Mapping in Science Class: A Stud of fifth Grade Student. Educational Technology & Society, 10(1), Page 186-195.
Borich, G.D. (1994). Observation Skill for Effective Teaching. New York: Macmilan Publishing Company.
9