radiologi

15
Edema Paru Pembimbing: dr. Rahmat M Memet, Sp. Rad

description

radiologi

Transcript of radiologi

Page 1: radiologi

Edema Paru

Pembimbing: dr. Rahmat M Memet, Sp. Rad

Page 2: radiologi

DEFINISI

• Edema paru suatu kondisi dimana terdapat

akumulasi cairan di paru-paru, yang membuat

sulit atau bahkan tidak mungkin untuk

bernapas secara efektif

• Edema paru terjadi oleh karena adanya aliran

cairan dari darah ke ruang intersisial paru yang

selanjutnya ke alveoli paru, melebihi aliran

cairan kembali ke darah atau melalui saluran

limfatik.

Page 3: radiologi

Etiologi

Kardiogenik Non Kardiogenik

Page 4: radiologi

Mekanisme

I. Ketidak-seimbangan Starling Forces :

A. Peningkatan tekanan kapiler paru :

Peningkatan tekanan vena paru tanpa adanya gangguan

fungsi ventrikel kiri (stenosis mitral).

Peningkatan tekanan vena paru sekunder oleh karena

gangguan fungsi ventrikel kiri.

Peningkatan tekanan kapiler paru sekunder oleh karena

peningkatan tekanan arteria pulmonalis (over perfusion

pulmonary edema)

Page 5: radiologi

Lanj..

B. Penurunan tekanan onkotik plasma.

› Hipoalbuminemia sekunder oleh karena penyakit ginjal,

hati, protein-losing enteropaday, penyakit

dermatologi atau penyakit nutrisi

C. Peningkatan tekanan negatif intersisial :

› Pengambilan terlalu cepat pneumotorak atau efusi

pleura (unilateral).

Page 6: radiologi

Tekanan pleura yang sangat negatif oleh

karena obstruksi saluran napas akut

bersamaan dengan peningkatan end-

expiratory volume (asma).

D. Peningkatan tekanan onkotik intersisial.

Sampai sekarang belum ada contoh secara

percobaan maupun klinik

Lanj..

Page 7: radiologi

II. Perubahan permeabilitas membran alveolar-kapiler (Adult

Respiratory Distress Syndrome)

Pneumonia (bakteri, virus, parasit).

Bahan toksik inhalan (phosgene, ozone, chlorine, asap Teflon®,

NO2, dsb).

Bahan asing dalam sirkulasi (bisa ular, endotoksin bakteri,

alloxan, alpha-naphthyl thiourea).

Aspirasi asam lambung.

Pneumonitis radiasi akut.

Bahan vasoaktif endogen (histamin, kinin).

Disseminated Intravascular Coagulation.

Imunologi : pneumonitis hipersensitif, obat nitrofurantoin,

leukoagglutinin.

Shock Lung oleh karena trauma di luar toraks.

Pankreatitis Perdarahan Akut

Page 8: radiologi

III. Insufisiensi Limfatik : Post Lung Transplant. Lymphangitic Carcinomatosis. Fibrosing Lymphangitis (silicosis).

IV. Tak diketahui/tak jelas High Altitude Pulmonary Edema Neurogenic Pulmonary Edema Narcotic overdose Pulmonary embolism Eclampsia Post Cardioversion Post Anesthesia Post Cardiopulmonary Bypass

Lanj..

Page 9: radiologi

KARDIOGENIK NON KARDIOGENIK

Riwayat Penyakit : Penyakit Jantung Akut Pemeriksaan Klinik : Akral dingin S3 gollop/Kardiomegali Distensi vena jugularis Ronkhi basah Tes Laboratorium : EKG : Iskhemia/infark 7 Ro : distribusi edema perihiler Enzim jantung mungkin meningkat Tekanan Kapiler Pasak Pam > 18 mmHg Intrapulmonary shunting : mening- kat ringan Cairan edema/protein serum < 0,5

Penyakit Dasar di luar Jantung Akral hangat Pulsasi nadi meningkat Tidak terdengar gallop Tidak ada distensi vena jugularis Ronkhi kering Terdapat penyakit dasar (peritonitis,dsb.) EKG : biasanya normal Ro : distribusi edema perifer Enzim jantung biasanya normal Tekanan Kapiler Pasak Paru < 18 mmHg Intrapulmonary shunting : sangat meningkat Cairan edema/serum protein > 0,7

Diagnosis Edema Paru

Page 10: radiologi

1. INTERSTITIALRadiologi Sign

1.Interstitial

- KERLEYS A LINE garis panjang di lobus superior,

berasal dari daerah hilus menuju ke atas dan perifer

- KERLEYS B LINE garis-garis pendek dengan arah

horizontal tegak lurus pada dinding pleura dan

letaknya di lobus inferior, paling mudah terlihat

kerena letaknya tepat di atas sinus costophrenicus

- PERIHILAR HAZE

Page 11: radiologi

• ALVEOLAR

BAT’S WING APPEARANCE / BUTTERFLY APPEARANCE HAZINESS

Page 12: radiologi

KERLEY’S A LINE

KERLEY’S B LINE

Interstitial

Page 13: radiologi

Identitas pasien

tidak ada

Marker tidak ada

Kondisi foto:

Inspirasi cukup,

posisi simetris

Sinus

costophrenicus

kanan dan kiri tidak

dapat dinilai

Diafragma kanan

lebih tinggi dari kiri

Trakea ditengah

Foto Thoraks

Page 14: radiologi

Cor : CTR ±50%,bentuk

normal

Aorta tidak elongasi dan

tidak dilatasi. Arcus

aorta tidak ada

kalsifikasi

Pulmo: terdapat infiltrat

pada lobus paru kanan

dan lobus paru kiri

(tampak gambaran bat’s

wing)

Kesan: edema paru

Foto Thoraks

Page 15: radiologi

Thank You..