Radiofotografi 2 Modifikasi faktor eksposi
-
Upload
nona-zesifa -
Category
Science
-
view
177 -
download
19
Transcript of Radiofotografi 2 Modifikasi faktor eksposi
NAMA ANGGOTA KELOMPOK :
MODIFIKASI FAKTOR EKSPOSI
PENDAHULUAN
Dalam pemeriksaan radiologi, faktor yang berperan penting dalam menentukan kualitas dan kuantitas sinar-X adalah faktor eksposi. Dan di setiap pemeriksaan atau proyeksi telah memiliki faktor eksposi standar yang sering dipakai dalam setiap pemeriksaan yang berlangsung. Namun, dalam praktiknya di lapangan langsung tidak menutup kemungkinan dapat dilakukan modifikasi terhadap faktor eksposi standar.
PENDAHULUAN
Tujuan Modifikasi Faktor EksposiTujuan dari modifikasi faktor eksposi adalah untuk menghasilkan radiograf yang hampir sama dengan faktor eksposi standard yang biasa digunakan.Modifikasi Faktor Eksposi biasa digunakan karena hal-hal sebagai berikut :1. Pasien tidak dapat mengatur nafas selama beberapa
kali pemeriksaan, sehingga perlu modifikasi waktu eksposi
2. Perubahan FFD karena keadaan tertentu yang memaksa
3. Keterbatasan jumlah grid, sehingga harus memakai grid yang ada
4. Pasien memiliki ketebalan tubuh dan kerapatan organ yang berbeda, sehingga perlu modifikasi waktu dan grid
DASAR TEORI
Faktor EksposiFaktor yang mempengaruhi dan menentukan kualitas dan kuantitas dari penyinaran radiasi sinar-X yang diperlukan dalam pembuatan radiograf. Secara garis besar faktor eksposi terbagi menjadi dua bagian yaitu prime exposure factor (kV, mA, s, dan FFD) dan imaging system characteristic (focal spot, filter, generator phase, grid, kolimasi, film screen, dan processing). Pengaturan faktor eksposi yang tepat dapat menghasilkan kontras radiograf yang optimal yaitu mampu menunjukkan perbedaan derajat kehitaman yang jelas antar organ yang mempunyai kerapatan berbeda.
DASAR TEORI
1. Modifikasi 1 (mA dan s)rumus : mA1 x s1 = mA2 x s2
2. Modifikasi 2 (kV dan mAs)rumus : mA1 s1 (kV2)4
mA2 s2 (kV1)4
3. Modifikasi 3 (aturan 15 %)setiap 10 kV, maka mAs x ½setiap 10 kV, maka mAs x 2
setiap 15 % kV, maka mAs x ½ setiap 15 % kV, maka mAs x 2
Berlaku dalam rentang 50 kV – 75
kV
DASAR TEORI
4. Modifikasi 4 (mAs dan FFD) rumus : mAs1 (FFD1)2
mAs2 (FFD2)2 5. Modifikasi 5 (mAs dan relative speed)
rumus : mAs1 rel. speed2
mAs2 rel. speed1 6. Modifikasi 6 (mAs dan grid)
rumus : mAs1 grid film1
mAs2 grid film2
E
DASAR TEORI
Dari beberapa rumus tersebut, dapat digabung dan didapat rumus seperti di bawah ini :(kV2)4 mAs1 (FFD1)2 rel. speed2 grid
film1
(kV1)4 mAs2 (FFD2)2 rel. speed1 grid film2
Kemudian dari rumus di atas dapat diringkas menjadi sebagai berikut : (kV1)4 . mAs1
. rel.
speed1
(FFD1)2 . grid film1
PROSEDUR PRAKTIKUM
Persiapan alat & bahan1. Pesawat sinar-X2. Kaset, film dan hanger ukuran 24 x 30 cm3. Marker 4. Grid dengan ratio 6 : 15. Phantom 6. Densitometer
PROSEDUR PRAKTIKUM
Langkah-langkah1. Menyiapkan alat dan bahan2. Menghitung modifikasi faktor eksposi,
kemudian faktor eksposi dimasukkan dalam tabel standar Modifikasi
1Modifikasi 2 Modifikasi
3kV 55 kV 55 kV 50 kV 65 kV
mA 100 mA 200 mA 100 mA 100 mA
s 0,05 s 0,025 s 0,073 s (0,08 s)
0,025 s
Tabel modifikasi faktor eksposi 1
PROSEDUR PRAKTIKUM
standar Modifikasi FFD Modifikasi gridkV 55 kV 55 kV 66 kVmAs 5 mAs 7,2 mAs (8 mAs) 15 mAs (16 mAs )FFD 100 cm 120 cm 100 cmgrid Non grid Non grid 6:1
Tabel modifikasi faktor eksposi 2
3. Melakukan ekspose dengan faktor eksposi yang sudah dihitung satu persatu
4. Melakukan pengolahan film (film processing) di kamar gelap dengan waktu processing yang sama di setiap filmnya
5. Mengukur densitas film menggunakan densitometer
HASIL PRAKTIKUM
REFERENSI
Radiographic Imaging and Exposure By Terri L. Fauber
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662 Vol 11. , No.2, April 2008, hal 45-52. Variasi Nilai Eksposi Aturan 15 Persen pada Radiografi Menggunakan Imaging Plate untuk Mendapatkan Kontras Tertinggi. Sartinah1 , Sumariyah2 , N. Ayu K.U3 . 1. RS Elisabeth Semarang, 2. Lab. Elektronika & Instrumentasi, Jurusan Fisika FMIPA UNDIP 3. Lab. Fisika Zat Padat, Jurusan Fisika FMIPA UNDIP