Radio Farmasi 5

25
Tugas RADIO FARMASI (Pengelolaan, Pembuatan Sediaan, dan Aplikasinya) Disusun Oleh: KELOMPOK V 1. Moh. Arif Pakaya ( 2. Gledys Puti (821411082) 3. Madyaratri (821411053) 4. Mutia Abdul Gawi ( 5. Nursinta Tahaku (

description

Radio Farmasi 5

Transcript of Radio Farmasi 5

Page 1: Radio Farmasi 5

Tugas

RADIO FARMASI(Pengelolaan, Pembuatan Sediaan, dan Aplikasinya)

Disusun Oleh:

KELOMPOK V

1. Moh. Arif Pakaya (

2. Gledys Puti (821411082)

3. Madyaratri (821411053)

4. Mutia Abdul Gawi (

5. Nursinta Tahaku (

6. Rafika Wulan Sari (821411071)

7. Rahmi Monoarfa (

8. Sri Ayu Wandira Tolago (821411072)

9. Waode Aulia Febri (

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2015

Page 2: Radio Farmasi 5

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Radiasi dalam istilah fisika, pada dasarnya adalah suatu cara

perambatan energi dari sumber energi ke lingkungannya tanpa membutuhkan

medium. Beberapa contohnya adalah perambatan panas, perambatan cahaya,

dan perambatan gelombang radio. Selain radiasi, energi dapat juga

dipindahkan dengan cara konduksi, kohesi, dan konveksi. Dalam istilah

sehari-hari radiasi selalu diaso-siasikan sebagai radioaktif sebagai sumber

radiasi pengion.

Secara garis besar ada dua jenis radiasi yakni radiasi pengion dan

radiasi bukan pengion. Radiasi pengion adalah radiasi yang dapat

menyebabkan proses terlepasnya electron dari atom sehingga terbentuk

pasangan ion. 

Seiring perkembangan teknologi masa kini dengan adanya radioaktif

membawa perkembangan di dalam berbagai aspek kehidupan. Perlu kita

ketahui bawasannya dengan berkembangnya teknologi membawa perubahan

yang sangat signifikan akan tetapi semua itu selain  memberikan pengaruh

yang positif juga menimbulkan efek negative pula.

Radio Farmasi atau Farmasi Nuklir adalah penggunaan prinsip dan

cara-cara farmasi dan radiokimia untuk membuat obat yang mengandung zat

radioaktif (radiofarmaka) bagi keperluan zat radioaktif (radiofarmaka) bagi

keperluan diagnosa dan penyembuhan (terapi) penyakit yang diidap pasien

(Anonim. 2006).

Maka dalam makalah ini membahas tentang radio farmasi atau disebut

dengan farmasi nuklir berdasarkan pengelolaan, pembuatan sediaan, serta

aplikasi sediaan dalam radio farmasi.

Page 3: Radio Farmasi 5

I.2 Rumusan Masalah

1. Apa definisi dari radio farmasi?

2. Bagaimana pengelolaan radio farmasi?

3. Bagaimana Pembuatan radiofarmasi/radiofarmaka, jalur penyimpanan

menurut CPOB?

4. Apa manfaat dan bagaimana pengaplikasian radiofarmasi dalam beberapa

bidang?

I.3 Tujuan

1. Memahami definisi dari radio farmasi

2. Mengetahui pengelolaan radio farmasi

3. Mempelajari Pembuatan radiofarmasi/radiofarmaka, jalur penyimpanan

menurut CPOB

4. Mengetahui manfaat dan mengaplikasikan radiofarmasi dalam kehidupan

sehari - hari

Page 4: Radio Farmasi 5

BAB II

ISI

II.1 Definisi Radiofarmasi

Radio Farmasi atau Farmasi Nuklir adalah penggunaan prinsip dan cara-

cara farmasi dan radiokimia untuk membuat obat yang mengandung zat

radioaktif (radiofarmaka) bagi keperluan zat radioaktif (radiofarmaka) bagi

keperluan diagnosa dan penyembuhan (terapi) penyakit yang diidap pasien

(Anonim. 2006).

Sediaan farmasi Nuklir adalah sediaan radio isotop yang digunakan

reaktor nuklir, telah mengalami suatu pengolahan kimia (destruksi, destilasi,

ekstraksi dll) dan oleh manusia baik untuk diagnose maupun terapi serta

mengalami metabolisme di dalam tubuh. Dalam definisi lain dikatakan

Sediaan radio farmasi adalah sediaan radio isotop yang didapat dari target

yang telah diradiasi dalam suatu reactor nuklir, telah mengalami Kedokteran

Nuklir menurut Society of Nuclear Medicine (SNM), kedokteran nuklir

adalah bidang keahlian dalam kedokteran yang menggunakan isotop

radioaktif secara aman, tanpa sakit, dan murah, baik untuk pencitraan maupun

untuk pencegahan dan pengobatan penyakit (Anonim. 2006).

Jadi ada 2 fokus utama dalam kedokteran nuklir, Yang pertama adalah

pencitraan organ tubuh. Pencitraan disini unik karena bisa menggambarkan

fungsi dan struktur organ tubuh sekaligus. Dengan cara ini dapat diperoleh

informasi medis tanpa melalui operasi, yang dengan cara lain mungkin tidak

bisa dilakukan,membutuhkan operasi atau biaya diagnosa yang lebih mahal.

Karena kemampuan untuk menggambarkan fungsi dan struktur organ (bukan

struktur saja), maka banyak penyakit yang bisa dideteksi lebih dini, dengan

demikian pengobatannya pun menjadi lebih efektif (Anonim. 2006).

II.2 Pengelolaan Radiofarmasi

Pengolahan Radiofarmasi/radiofarmaka, yakni (Nanda, 2014):

1. Langkah kegiatan selama proses pengolahan radiofarmaka hendaklah

seminimalmungkin. Pereaksi yang boleh digunakan hanya pereaksi yang

Page 5: Radio Farmasi 5

sudah diujisebelumnya dan disertifikasi dan bila dibutuhkan dipreparasi

baru.

2. Penggunaan proses dengan system tertutup dapat mengurangi

kontaminasi serta memungkinkan penerapan “formulasi produk langkah

tunggal” (single step formulation) hendaklah digunakan lemari asam dan

tempat kerja dengan udara bersih beraliran laminer yang terawat baik.

3. Penyalaan lampu UV di tempat kerja sebelum digunakan dapat

mengurangi jumlah mikroba. Kedua tempat tersebut hendaklah

didisinfeksi dengan etanol 70% atau disinfektan permukaan sebelum

pekerjaan dimulai. Sarung tangan steril hendaklah digunakan selama

proses. Limbah yang dihasilkan hendaklah dipindahkan, disimpan secara

terpisah dan dibuang menurut prosedur tetap yang berlaku

4. Semua peralatan dan area kerja sekitarnya harus dibersihkan dengan

seksama tiap hari setelah selesai bekerja. Langit-langit, dinding dan

permukaan struktural lainharus dibersihkan secara teratur. Fumigasi

ruangan harus dilakukan tiap bulan

5. Rangkaian penyaring steril sekali-pakai hendaklah digunakan untuk

proses penyaringan aseptis. Penyaring ini hendaklah diuji

integritasnya dengan bubble test atau kemampuannya menyaring kultur

mikroorganisme Serratia marcescens Penerimaan dan Karantina

6. Pada saat kedatangan bahan dan sebelum diterima, tiap wadah atau

kelompok wadah dari bahan hendaklah diperiksa secara visual terhadap

pelabelan yang benar (termasuk korelasi antara nama yang digunakan

oleh pemasok dan nama in-house, kerusakan wadah, segel yang putus

dan bukti kerusakan atau kontamisasi.

7. Bahan hendaklah dikarantina sampai bahan tersebut diambilsampelnya,

diuji dengan cara yang sesuai dan diluluskan untuk digunakan, sebelum

bahan yang datang dicampur dengan stok yang ada (misal: pelarut

ataustok di dalam silo), bahan tersebut hendaklah diidentifikasi dengan

benar, diuji jika perlu dan diluluskan.

8. Prosedur hendaklah tersedia untuk mencegah salah masuknya bahan

yang datang ke dalam stok yang ada jika pengiriman produk rumahan

Page 6: Radio Farmasi 5

dilakukan dengan tangker yang tidak didedikasikan untuk satu produk,

hendaklah ada jaminan tidak ada kontaminasi silang yang berasal dari

tangker. Cara untuk memberikan jaminan ini dapat mencakup satu atau

lebih hal sebagai berikut:

a. sertifikat pembersihan

b. pengujian untuk impuritas sesepora; dan

c. audit terhadap pemasok

9. Wadah penyimpanan besar dan manifold pendamping serta lajur

pengisian dan pengeluarannya hendaklah diidentifikasi semestinya.

10. Tiap wadah atau kelompok wadah (batch) dari bahan hendaklah ditandai

dan diidentifikasi dengan suatu nomor kode, nomor batch atau nomor

penerimaan yang yang berbeda. Nomor ini hendaklah digunakan untuk

mencatat disposisi tiap batch. Hendaklah ada suatu sistem untuk

mengidentifikasi status dari tiap batch.

II.3 Pembuatan Sediaan Radiofarmasi

Pembuatan radiofarmasi/radiofarmaka, jalur penyimpanan menurut CPOB

2012 produksi prosedur fasilitas radioaktif (Nanda, 2014):

1. Semua radiofarmaka hendaklah ditangani dalam lemari asam, glove boxes

atau hotcells, biohazard safety cabinet

2.  Glove boxes hendaklah dilengkapi dengan perisai yang memadai dan

fasilitas remote handling 

3. Pemasukan bahan ke dalam glove boxes atau hot cells dan pengeluaran

produk hendaklah dilakukan tanpa penyebaran radioaktivitas.

4. Pemindahan, penyimpanan dan penanganan zat radioaktif di luar

glove boxes atau hot cells hendaklah dilakukan dengan perisai yang

memadai dan alat remote handling untuk meminimalkan paparan radiasi

kepada personil.

5. Semua kegiatan operasional hendaklah didesain dan distandarkan secara

seksamauntuk meminimalkan penyebaran radioaktif.

6. Glove boxes atau hot cells hendaklah dilengkapi dengan ventilasi yang

tepat untuk penanganan zat radioaktif.

Page 7: Radio Farmasi 5

7. Mutu udara pada peralatan tersebut hendaklah memenuhi persyaratan

CPOB untuksediaan injeksi dan sediaan lain.

8. Fasilitas di bawah ini hendaklah memenuhi persyaratan:

a. Hot cells, hendaklah dijaga kebersihannya sesuai jenis produk yang

diproses. Gunakan peralatan kelas a untuk produk steril. Gunakan

peralatan kelas c untuk produk nonsteril. 

b. Laboratorium radioaktif, ruang preparasi dan ruang pengawasan mutu

hendaklah memenuhi persyaratan kelas d untuk menghindarkan

kontaminasi oleh mikroorganisme dan debu. Bila hot cell tidak benar-

benar kedap udara, maka lingkungan sekitarnya hendaklah memenuhi

persyaratan kelas c.

c. Glove box/hot-cells untuk penanganan zat radioaktif hendaklah

distandarkan dengan baik, namun demikian, penggabungan persyaratan

proteksi radiasi dan persyaratan ruang bersih masih belum sepenuhnya

distandarkan. Untuk tujuan ini, Biohazard safety cabinet dengan

beberapa modifikasi dapat digunakan.

9. Semua peralatan lain hendaklah dipilih untuk menjaga mutu udara

selama pengoperasian.

10. Fasilitas lain yang disyaratkan pada laboratorium radioaktif:

a. Diperlukan fasilitas yang dilengkapi perisai untuk menyimpan sampel

radioaktif; 

b. Pengumpulan limbah radioaktif hendaklah dipisahkan dari limbah

nonradioaktif dan diberi perisai timbal;

c. Pemantauan personil

Personil radiasi yang menangani bahan radioaktif dalam bentuk

serbuk atau gas, besar kemungkinan terkena radioaktivitas pada

tubuh melalui pernafasan dan mulut. Paparan radiasi akibat

radionuklida yang tersimpan di dalam tubuh personil hendaklah

ditentukan secara periodik dengan cara pencacahan seluruh tubuh

(whole body counting) atau pemantauan ekskreta seperti pada air

seni(dengan penetapan kadar secara biologis – Bioassay-) atau

dengan cara pemindaian terhadap organ khusus;

Page 8: Radio Farmasi 5

Bila terjadi kecelakaan yang mengakibatkan lingkungan

laboratorium terkontaminasi secara luas, hendaklah diambil

dari personil sampel air seni untuk segera dianalisis. Selain itu

seluruh personil yang menangani radioaktif dalam bentuk serbuk

atau gas hendaklah diminta mengikuti pencacahan seluruh tubuh

terhadap sinar gamma dan aktinida dalam paru-paru paling sedikit

satu kali dalam setahun atau bila diperlukan dilihat dari sudut

keamanan;

d. Pemantauan radiasi hendaklah dilakukan selama pemrosesan

berlangsung; dan

e. Dalam hal terjadi kontaminasi, langkah seperti yang diuraikan

dalam prosedur proteksi terhadap radiasi harus dilaksanakan. Lihat para

grafproteksi radiasi dan keselamatan, butir 148. Produksi produk

radioaktif yang berbeda dalam ruang yang sama dan pada waktu yang

sama hendaklahdihindarkan untuk meminimalkan risiko kontaminasi

silang atau kecampurbauran.

11. Validasi proses, pengawasan selama-proses serta pemantauan parameter

proses dan lingkungan menjadi sangat penting dalam kasus yang

memerlukan pengambilan keputusan untuk meluluskan atau menolak bets

produk sebelum semua pengujianmutu selesai.

12. Prosedur tetap (protap) harus tersedia untuk semua kegiatan. Protap

untuk pembuatan produk hendaklah dikaji secara berkala dan dibuat

terkini. Semua data tahapan kritis yang dimasukkan operator ke catatan

bets hendaklah diperiksa secaraterpisah oleh operator lain atau supervisor.

13. Spesifikasi bahan awal hendaklah mencantumkan rincian keterangan

tentang pemasok, orisinal bahan dan apabila berlaku, metode pembuatan

dan pengendalian mutu yang digunakan untuk memastikan ketepatan

penggunaan dari bahan tersebut.produk jadi diluluskan hanya apabila hasil

uji bahan awal memenuhi syarat.

14. Berbagai jenis peralatan digunakan untuk pembuatan radiofarmaka. Secara

umum, peralatan kromatografi hendaklah digunakan khusus untuk

preparasi dan pemurniansatu atau beberapa produk yang bertanda

Page 9: Radio Farmasi 5

radionuklida sama sehingga kontaminasisilang radioaktif dapat

dihindarkan. Masa pakai (Life span) kolom hendaklah ditetapkan.

Perhatian besar perlu diberikan untuk pembersihan, sterilisasi

dan pengoperasian alat pengering beku (freeze-drying) yang digunakan

untuk menyiapkan kit.

15. Hendaklah disusun suatu daftar peralatan kritis seperti timbangan, oven

depirogenisasi, kalibrator dosis, filter sterilisasi dan lain lain, di mana

kesalahan pembacaan atau fungsi pada alat dapat membahayakan pasien

yang mendapatkan produk jadi radiofarmaka.

Peralatan tersebut hendaklah dikalibrasi dan diuji pada interval waktu yang

teratur serta hendaklah diperiksa kondisinya tiap hari atau sebelum proses

produksi mulai. Hasil pemeriksaan dicatat dalam buku log.

16. Peralatan khusus untuk pengukuran bahan radioaktif dibutuhkan, demikian

juga baku pembanding radioaktif.  Alat untuk mengukur radioaktifitas

hendaklah dikalibrasi oleh lembaga yang telah diakreditasi pemerintah.

II.4 Aplikasi Radiofarmasi

Adapun beberapa manfaat dan aplikasi radiofarmasi dalam beberapa

bidang, yakni (Saha, 2004):

a. Bidang Kedokteran

Penggunaan radioaktif untuk kesehatan sudah sangat banyak, dan sudah

berapa juta orang di dunia yang terselamatkan karena pemanfaatan

radioaktif ini. Sebagai contoh sinar X untuk penghancur tumor atau untuk

foto tulang. Berdasarkan radiasinya:

1) Sterilisasi radiasi

Radiasi dalam dosis tertentu dapat mematikan mikroorganisme

sehingga dapat digunakan untuk sterilisasi alat-alat kedokteran.

Steritisasi dengan cara radiasi mempunyai beberapa keunggulan jika

dibandingkan dengan sterilisasi konvensional (menggunakan bahan

kimia), yaitu:

a) Sterilisasi radiasi lebihsempurna dalam mematikan mikroorganisme.

b) Sterilisasi radiasi tidak meninggalkan residu bahan kimia.

Page 10: Radio Farmasi 5

c) Karena dikemas dulu baru disetrilkan maka alat tersebut tidak

mungkin tercemar bakteri lagi sampai kemasan terbuka. Berbeda

dengan cara konvensional, yaitu disterilkan dulu baru dikemas, maka

dalam proses pengemasan masih ada kemungkinan terkena bibit

penyakit.

2) Terapi tumor atau kanker

Berbagai jenis tumor atau kanker dapat diterapi dengan radiasi.

Sebenarnya, baik sel normal maupun sel kanker dapat dirusak oleh

radiasi tetapi sel kanker atau tumor ternyata lebih sensitif (lebih mudah

rusak). Oleh karena itu, sel kanker atau tumor dapat dimatikan dengan

mengarahkan radiasi secara tepat pada sel-sel kanker tersebut.

3) Penentuan Kerapatan Tulang Dengan Bone Densitometer

Pengukuran kerapatan tulang dilakukan dengan cara menyinari tulang

dengan radiasi gamma atau sinar-X. Berdasarkan banyaknya radiasi

gamma atau sinar-X yang diserap oleh tulang yang diperiksa maka

dapat ditentukan konsentrasi mineral kalsium dalam tulang.

Perhitungan dilakukan oleh komputer yang dipasang pada alat bone

densitometer tersebut. Teknik ini bermanfaat untuk membantu

mendiagnosiskekeroposan tulang (osteoporosis) yang sering menyerang

wanita pada usia menopause (matihaid).

4) Three Dimensional Conformal Radiotheraphy (3d-Crt)

Terapi radiasi dengan menggunakan sumber radiasi tertutup atau

pesawat pembangkit radiasi telah lama dikenal untuk pengobatan

penyakit kanker. Perkembangan teknik elektronika maju dan peralatan

komputer canggih dalam dua dekade ini telah membawa perkembangan

pesat dalam teknologi radioterapi. Dengan menggunakan pesawat

pemercepat partikel generasi terakhir telah dimungkinkan untuk

melakukan radioterapi kanker dengan sangat presisi dan tingkat

keselamatan yang tinggi melalui kemampuannya yang sangat selektif

untuk membatasi bentuk jaringan tumor yang akan dikenai radiasi,

memformulasikan serta memberikan paparan radiasi dengan dosis yang

tepat pada target.

Page 11: Radio Farmasi 5

Dengan memanfaatkan teknologi 3D-CRT ini sejak tahun 1985 telah

berkembang metoda pembedahan dengan menggunakan radiasi pengion

sebagai pisau bedahnya (gamma knife). Dengan teknik ini kasus-kasus

tumor ganas yang sulit dijangkau dengan pisau bedah konvensional

menjadi dapat diatasi dengan baik oleh pisau gamma ini, bahkan tanpa

perlu membuka kulit pasien dan yang terpenting tanpa merusak jaringan

di luar target.

5) Teknik Pengaktivan Neutron

Teknik nuklir ini dapat digunakan untuk menentukan kandungan

mineral tubuh terutama untuk unsur-unsur yang terdapat dalam tubuh

dengan jumlah yang sangat kecil (Co, Cr, F, Fe, Mn, Se, Si, V, Zn dsb)

sehingga sulit ditentukan dengan metoda konvensional. Kelebihan

teknik ini terletak pada sifatnya yang tidak merusak dan kepekaannya

sangat tinggi. Di sini contoh bahan biologik yang akan diperiksa

ditembaki dengan neutron.

Penggunaan radioaktif dalam bidang kedokteran terutama untuk

pendeteksian jenis kelainan di dalam tubuh dan untuk penyembuhan

kanker yang sangat sukar dioperasi menggunakan metode lama. Prinsip

radioaktif ini juga dimanfaatkan untuk pengetesan kualitas bahan di dalam

suatu industri yang dapat dipergunakan dengan mudah dan dengan

ketelitian yang tinggi. Radioisotop yang digunakan dalam bidang

kedokteran dapat berupa sumber terbuka (unsealed source) dan sumber

tertup (sealed source). Ketika radioisotop tersebut tidak dapat

dipergunakan lagi, maka sumber radioaktif bekas tersebut sudah menjadi

limbah radioaktif.

Dalam bidang kedokteran, radiografi digunakan untuk mengetahui

bagian dalam dari organ tubuh seperti tulang, paru-paru dan jantung.

Dalam radiografi dengan menggunakan film sinar-x, maka obyek yang

diamati sering tertutup oleh jaringan struktur lainnya, sehingga didapatkan

pola gambar bayangan yang didominasi oleh struktur jaringan yang tidak

diinginkan. Hal ini akan membingungkan para dokter untuk mendiagnosa

Page 12: Radio Farmasi 5

organ tubuh tersebut. Untuk mengatasi hal ini maka dikembangkan

teknologi yang lebih canggih yaitu CT-Scanner.

Radioisotop Teknesium-99m (Tc-99m) merupakan radioisotop

primadona yang mendekati ideal untuk mencari jejak di dalam tubuh. Hal

ini dikarenakan radioisotop ini memiliki waktu paro yang pendek sekitar 6

jam sehingga intensitas radiasi yang dipancarkannya berkurang secara

cepat setelah selesai digunakan. Radioisotop ini merupakan pemancar

gamma murni dari jenis peluruhan electron capture dan tidak

memancarkan radiasi partikel bermuatan sehingga dampak terhadap tubuh

sangat kecil. Selain itu, radioisotop ini mudah diperoleh dalam bentuk

carrier free (bebas pengemban) dari radioisotop molibdenum-99 (Mo-99)

dan dapat membentuk ikatan dengan senyawa-senyawa organik.

Radioisotop ini dimasukkan ke dalam tubuh setelah diikatkan dengan

senyawa tertentu melalui reaksi penandaan (labelling).

Di dalam tubuh, radioisotop ini akan bergerak bersama-sama dengan

senyawa yang ditumpanginya sesuai dengan dinamika senyawa tersebut di

dalam tubuh. Dengan demikian, keberadaan dan distribusi senyawa

tersebut di dalam tubuh yang mencerminkan beberapa fungsi organ dan

metabolisme tubuh dapat dengan mudah diketahui dari hasil pencitraan.

Pencitraan dapat dilakukan menggunakan kamera gamma. Radioisotop ini

dapat pula digunakan untuk mencari jejak terjadinya infeksi bakteri,

misalnya bakteri tuberkolose, di dalam tubuh dengan memanfaatkan

terjadinya reaksi spesifik yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Terjadinya

reaksi spesifik tersebut dapat diketahui menggunakan senyawa tertentu,

misalnya antibodi, yang bereaksi secara spesifik di tempat terjadinya

infeksi. Beberapa saat yang lalu di Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka

(PRR) BATAN telah berhasil disintesa radiofarmaka bertanda teknesium-

99m untuk mendeteksi infeksi di dalam tubuh. Produk hasil litbang ini saat

ini sedang direncanakan memasuki tahap uji klinis.

Dalam bidang kesehatan radioisotop digunakan sebagai perunut (tracer)

untuk mendeteksi kerusakan yang terjadi pada suatu organ tubuh. Selain

itu radiasi dari radioisotop tertentu dapat digunakan untuk membunuh sel-

Page 13: Radio Farmasi 5

sel kanker sehingga tidak perlu dilakukan pembedahan untuk mengangkat

jaringan sel kanker tersebut. Berikut ini adalah contoh beberapa

radioisotop yang dapat digunakan dalam bidang kesehatan (Sutresna,

2007). Contoh radioisotop dalam bidang kedokteran (Leswara, 2008):

I-131 Terapi penyembuhan kanker Tiroid, mendeteksi kerusakan pada

kelenjar gondok, hati dan otak

Pu-238 energi listrik dari alat pacu jantung

Tc-99 & Ti-201 Mendeteksi kerusakan jantung

Na-24 Mendeteksi gangguan peredaran darah

Xe-133 Mendeteksi Penyakit paru-paru

P-32 digunakan untuk pengobatan penyakit polycythemia rubavera,

yaitu pembentukkan sel darah merah yang berlebihan. Didalam

penggunaannya P-32 disuntikkan ke dalam tubuh sehingga radiasinya

yang memancarkan sinar beta dapat menghambat pembentukan sel

darah merah pada sumsum tulang. Sedangkan, sinar gamma dapat

digunakan untuk mensterilkan alat-alat kedokteran, sebelum dikemas

dan ditutup rapat, misalnya pada proses sterilisasi alat suntik.

Sebenarnya sebelum dikemas, alat suntik sudah disterilkan. Tetapi,

pada proses pengemasan masih mungkin terjadi kontaminasi, sehingga

setelah alat suntik tersebut dikemas dan ditutup rapat perlu dilakukan

sterilisasi ulang dengan menggunakan sinar gamma.

b. Bidang Hidrologi

1) Mempelajari kecepatan aliran sungai.

2) Menyelidiki kebocoran pipa air bawah tanah.

c. Bidang Biologis

1) Mempelajari kesetimbangan dinamis

2) Mempelajari reaksi pengesteran.

3) Mempelajari mekanisme reaksi fotosintesis.

d. Bidang pertanian 

1) Pemberantasan hama dengan teknik jantan mandul, contoh: Hama kubis

2) Pemuliaan tanaman/pembentukan bibit unggul, contoh: Padi

Page 14: Radio Farmasi 5

3) Penyimpanan makanan sehingga tidak dapat bertunas, contoh: kentang

dan bawang.

e. Bidang Industri 

1) Pemeriksaan tanpa merusak, contoh : Memeriksa cacat pada logam

2) Mengontrol ketebalan bahan, contoh : Kertas film, lempeng logam

3) Pengawetan bahan, contoh : kayu, barang-barang seni

4) Meningkatkan mutu tekstil, contoh : mengubah struktur serat tekstil

5) Untuk mempelajari pengaruh oli dan aditif pada mesin selama mesin

bekerja.

Page 15: Radio Farmasi 5

BAB III

PENUTUP

III.1 Kesimpulan

Kemajuan teknologi dengan ditemukannya zat radioaktif dan

radioisotop memudahkan aktifitas manusia dalam berbagai bidang

kehidupan. Penggunaan radioisotop sangat membantu manusia dalam

berbagai bidang kehidupan seperti yang telah disebutkan dalam bab

pembahasan, seperti dalam bidang kedokteran untuk mendeteksi kelainan-

kelainan dalam jaringan tubuh, dalam hidrologi untuk menyelidiki

kebocoran-kebocoran, atau dalam bidang pertanian untuk membentuk bibit

unggul, dan dalam penyimpanan makanan pun radioisotop diperlukan. Serta

dalam bidang kimia, sains, pengukuran usia bahan organik, serta dalam

bidang industri.

III.2 Saran

Berdasarkan apa yang telah dijelaskan dalam makalah

mengenai Radioaktif  dalam farmasi ini pasti ada kekurangan maupun

kelebihannya. Adapun kritik maupun saran dapat disampaikan kepada kami

agar dapat memperbaiki makalah ini baik dari segi penulisan, materi,

maupun tata bahasa yang disampaikan. Kami mengharapkan pembaca dapat

mengambil manfaat dari makalah yang telah dibuat.

Page 16: Radio Farmasi 5

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2006. Nuclear Medicine ResourcesManual. Austria: IAEA

Leswara, N.D. 2008. Buku Ajar Radiofarmasi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran

EGC

Nanda, D.G. 2014. Kuliah Radio Farmasi,

https://www.academia.edu/8492685/Tugas_Kuliah_RADIO_FARMASI

diakses pada 03 Oktober 2015

Saha, G.B. 2004. Fundamentals of Nuclear Pharmacy 5th edition. New York:

Springer