Radiasi Surya
-
Upload
fatimah-shohina-imah -
Category
Documents
-
view
23 -
download
0
description
Transcript of Radiasi Surya
RADIASI SURYA
PERCOBAAN RADIASI SURYA TERHADAP BAHAN YANG BERBEDA-BEDA DAN BERISI AIR
Disusun:
Disusun oleh :
Fatimah Shohina Putri
061340411645
5 EGB
Dosen Pembimbing :
Ir. Aida Syarif, M.T.
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
TAHUN AJARAN 2015/2016
PERCOBAAN RADIASI SURYA TERHADAP BAHAN YANG BERBEDA-BEDA DAN BERISI AIR
I. TUJUAN
Dapat mengetahui efek radiasi surya pada bahan-bahan material yang digunakan.
II. ALAT DAN BAHAN
Alat yang di gunakan :
Termometer
Panci stainless
Cangkir plastic
Cangkir kaca / gelas.
Bahan yang digunakan :
Air
III. DASAR TEORI
Radiasi adalah suatu istilah yang berlaku untuk banyak proses yang melibatkan
pindahan tenaga oleh gejala gelombang elektromagnetik. Gaya radiatif pemindahan kalor
dalam dua pengakuan penting dari yang memimpin dan konvektif gaya (1) tidak ada
medium diperlukan dan (2) pindahan tenaga adalah sebanding kepada kuasa ke lima atau
keempat dari temperatur menyangkut badan melibatkan(Pitts and Sissom, 2001).
Pada waktu radiasi surya memasuki sistem atmosfer menuju permukaan bumi
(darat dan laut), radiasi tersebut akan dipengaruhi oleh gas-gas aerosol, serta awan yang
ada diatmosfer. Sebagian radiasi akan dipantulkan kembali keangkasa luar, sebagian akan
diserap dan sisanya diteruskan kepermukaan bumi berupa radiasi langsung (dircet)
maupun radiasi baur (diffuse). Jumlah kedua bentuk radiasi ini dikenal dengan “Radiasi
Global”. Alat pengukur radiasi surya yang terpasang pada station. Station klimatologi
(Solarimeter atau Radiometer) untuk mengukur radiasi global. (Monteith, j. L. 1975)
Penerimaan radiasi surya dipermukaan Bumi sangat berfariasi menurut tempat
dan waktu. Menurut tempat khususnya disebabkan oleh perbedaan letak lintang serta
keadaan atmosfir terutama awan. Pada skala mikro arah lereng sangat menentukan
jumlah radiasi yang diterima. Menurut waktu perbedaan radiasi terjadi dalam sehari (dari
pagi sampai sore hari) maupun secara musiman (dari hari ke hari), karena sebaran energi
radiasi menurut panjang gelombang sekitar λm, maka secara umum dapat dikatakan
bahwa panjang gelombang semakin pendek bila suhu permukaan yang memancarkan
radiasi tersebut lebih tinggi. (Handoko, 1993)
Radiasi matahari merupakan proses penyinaran matahari sampai kepermukaan
bumi dengan intensitas yang berbeda-beda sesuai dengan keadaan sekitarnya. Radiasi
matahari yang diterima dipermukaan bumi lebih rendah dari konstanta mataharinya.
Radiasi matahari yang terjadi diatmosfer mengalami berbagai penyimpangan, sehingga
kekuatannya menuju bumi lebih kecil. Bagian dari radiasi matahari yang dihisap
(absorbsi) akan berubah sama sekali sifatnya. Perubahan dari sudut jatuhnya sinar dapat
menyebabkan perubahan dari panjangnya jalan yang dilalui oleh sinar tersebut (Nasir, A,
1990).
Penerimaan radiasi surya di permukaan bumi sangat bervariasi menurut tempat
dan waktu. Menurut tempat khususnya disebabkan oleh perbedaan letak lintang serta
keadaan atmosfer terutama awan ( Handoko, 1994 ).
Dari hasil percobaan yang dilakukan oleh Josef Stefan dan Ludwig Boltzmann,
diperoleh besarnya energi per satuan luas per satuan waktu yang dipancarkan oleh benda
yang bersuhu T, yakni
W =e σ T 4
Dimana:
W = energi yang dipancarkan per satuan luas per satuan waktu (watt/m2),
σ = konstanta Stefan–Boltzmann = 5,672 × 10–8 watt/m2 K4,
T = temperatur mutlak benda (K), dan
e = koefisien emisivitas (0 < e ≤ 1).
Faktor e, disebut emisivitas merupakan bilangan antara 0 dan 1 yang merupakan
karakteristik materi. Permukaan yang sangat hitam, seperti arang, mempunyai emisivitas
yang mendekati 1, sementara permukaan yang mengkilat mempunyai e yang mendekati
nol dan dengan demikian memancarkan radiasi yang lebih kecil. Nilai e bergantung
sampai batas tertentu terhadap temperatur benda.
Sifat-sifat material benda yang digunakan dalam percobaan :
1. KACA
Kaca merupakan produk anorganik yang dihasilkan melalui proses pencairan
bahan yang didinginkan dengan cepat sehingga tidak terbentuk kristal. Kaca
terbentuk melalui proses pendinginan dari keadaan cair tanpa mengalami sebarang
sifat yang tidak selanjar pada suatu keadaan dengan viskositasnya semakin
bertambah. Kaca merupakan suatu bahan yang selalu menunjukkan puncak pendek
jika dikenai sinar X (amorphous). Kaca memiliki viskositas 1012 sampai
1014poise.kaca bersifat transparan dan meleleh pada suhu tertentu.
Kaca memiliki beberapa keunikan, yaitu tidak mempunyai sifat kimia yang aktif,
sukar bereaksi dengan bahan lain, tidak karat atau lentur sehingga sesuai untuk
tempat bahan kimia seperti asam ataupun alkali. Selain itu, kaca dapat didaur ulangan
sehingga tidak menjadi pencemar alam. Bersifat transparan, dapat menerima
penyinaran dari berbagai panjanggelombang. Kaca mudah dibentuk melalui melting
atau tiup kaca, bersifat kedap udara dan kelembaban, dapat diwarnai, dilabeli dan
sebagainya. Selain itu secara makroskopis kaca berwujud padat, sedangkan secara
mikroskopis ia memiliki ciri sama seperti dengan fase cair. Namun, sifatnya berbeda
dengan zat cair dan dalam beberapa hal berbeda pula dengan zat
padat.Pembentukannya agak rumit sehingga memerlukan kontrol suhu yang baik.
Selain itu juga memerlukan kontrol perubahan termodinamik yang teliti akibatnya
hanya bahan tertentu saja yang dapat membentuk kaca.
Kaca adalah salah satu produk industri kimia yang paling akrab dengan kehidupan
kita sehari-hari, kaca termasuk amorf (non kritalin) material padat yang bening dan
transparan (tembus pandang), biasanya rapuh. Jenis yang paling banyak digunakan
selama berabad abad adalah jendela dan gelas minum. Kaca dibuat dari campuran
75% silikon dioksida (SiO2) plus Na2O, CaO, dan beberapa zat tambahan. Suhu
lelehnya adalah 2.000 derajat Celsius.
Sifat-sifat kaca adalah sebagai berikut :
Berwujud padat;
Kuat;
Tembus pandang;
Tahan panas;
Mudah dibentuk dan dipanaskan;
Tidak menyerap air;
Isolator panas dan listrik.
Berdasarkan sifatnya kegunaan kaca adalah sebagai berikut :
Membuat kaca jendela karena sifatnya yang tembus pandang;
Peralatan rumah tangga (piring dan gelas) karena sifatya yang tahan panas dan
tidak menyerap air;
Unsur Unsur Pembentuk Kaca
Kaca merupakan bentuk lain dari gelas (Glass). Oksida – oksida yang digunakan
untuk menyusun komposisi kaca dapat digolongkan menjadi :
1. Glass Former
Merupakan kelompok oksida pembentuk utama kaca.
2. Intermediate
Oksida yang menyebabkan kaca mempunyai sifat-sifat yang lebih spesifik,
contohnya untuk menahan radiasi, menyerap UV, dan sebagainya.
3. Modifier
Oksida yang tidak menyebabkan kaca memiliki elastisitas, ketahanan suhu,
tingkat kekerasan, dll.
Tabel 1 Kelompok bahan baku kaca
Glass former Glass Intermediate Glass modifier
B2O3 Al2O3 MgO
SiO2 Sb2O3 Li2O
GeO2 ZrO2 BaO
P2O5 TiO2 CaO
V2O5 PbO SrO
As2O3 BeO Na2O
ZnO K2
Kombinasi dari ketiganya akan mempengaruhi karakteristik kaca saat dilakukan proses
pembentukan.
Sifat-sifat Kaca
Sifat kaca yang penting untuk dipahami adalah sifat pada saat kaca berbentuk fasa cair
dan fasa padatnya. Sifat fasa cair dari kaca digunakan dalam proses
pengambangan (floating)dan pembentukan kaca, sedangkan untuk sifat fasa padat dari
kaca digunakan di dalam pemakaiannya (kegunaannya).
Beberapa sifat fisik dan kimia yang penting dari kaca antara lain :
Sifat mekanik
Tension strength atau daya tarik adalah sifat mekanik utama dari kaca.Tensile
strengthmerupakan tegangan maksimum yang dialami oleh kaca sebelum
terpisahnya kaca akibat adanya tarikan (fracture). Sumber fracture ini dapat
muncul jika kaca mempunyai cacat di permukaan, sehingga tegangan akan
terkonsentrasi pada cacat tersebut. Kekuatan dari kaca akan bertambah jika cacat
di permukaan dapat dihilangkan.
Densitas dan Viskositas
Densitas adalah perbandingan antara massa suatu bahan dibagi dengan
volumenya. Nilai densitas dari kaca adalah sekitar 2,49 g/cm3. Densitas dari kaca
akan menurun seiring dengan kenaikan temperatur. Sedangkan, viskositas
merupakansifat kekentalan dari suatu cairan yang diukur pada rentang temperatur
tertentu. Viskositas dari kaca sekitar 4,5 x 107poise. Harga viskositas dari kaca
merupakan fungsi dari suhu dengan kurva eksponensial.
Sifat termal
Konduktivitas panas dan panas ekspansi merupakan sifat thermal yang penting
dari kaca. Kedua sifat ini digunakan untuk menghitung besarnya perpindahan
panas yang diterima oleh cairan kaca tersebut. Nilai dari tahanan kaca sekitar
1020 – 1 Ω cm13.
Optical properties
Refractive properties
Kaca mempunyai sifat memantulkan cahaya yang jatuh pada permukaan kaca
tersebut.Sebagian sinar dari kaca yang jatuh itu akan diserap dan sisanya akan
diteruskan. Apabilacahaya dari udara melewati medium padat seperti kaca, maka
kecepatan cahaya saat melewati kaca menurun. Perbandingan antara kecepatan
cahaya di udara dengan kecepatan cahaya yang lewat gelas ini disebut dengan
indeks bias. Nilai indeks bias untuk kaca adalah ± 1,52.
Absorptive properties
Intensitas cahaya yang masuk ke dalam akan berkurang karena adanya
penyerapan sepanjang tebal kaca tersebut. Jika kaca semakin tebal, maka energi
cahaya yang diserap akan semakin banyak sedangkan intensitas cahaya yang
masuk melalui kaca akan semakin rendah.
Stabilitas kimia
Stabilitas kimia adalah ketahanan suatu bahan terhadap pengaruh zat kimia.
Stabilitas kimia banyak dipengaruhi oleh bahan – bahan pembentuk kaca.
Bahan Baku Kaca.
Ada 4 jenis bahan baku utama yang dapat digunakan untuk menghasilkan kaca, antara
lain :
Pasir silika
Pasir silika merupakan sumber dari SiO2. Pasir silika yang digunakan sebagai bahan baku
kaca adalah pasir silika yang tidak banyak mengandung pengotor, baik dari bahan
organik maupun bahan anorganik. Pasir silika berguna untuk membentuk cairan gelas
yang sangat kental yang memiliki ketahanan terhadap perubahan temperatur yang
mendadak.
Dolomite (CaO.MgO.H2O )
Dolomite digunakan sebagai sumber CaO dan MgO. Dolomite ini biasanya berupa
mineral tambang berwarna putih. Penggunaan dolomite sangat penting karena dapat
mempermudah peleburan (menurunkan temperatur peleburan) serta mempercepat proses
pendinginan kaca.
Soda Ash (Na2CO3)
Soda Ash ini digunakan sebagai sumber Na2O dan K2O. Fungsi dari Na2O adalah
menurunkan titik lebur. Secara umum, penggunaan Soda Ash adalah mempercepat
pembakaran, menurunkan titik lebur, mempermudah pembersihan gelembung dan
mengoksidasi besi.
Cullet
Cullet merupakan sisa – sisa dari pecahan kaca yang dapat digunakan sebagai salah satu
bahan baku utama dari produksi kaca. Tujuan dari penggunaan cullet ini adalah
mengurangi 3 bahan baku utama di atas sehingga biaya produksi dapat semakin kecil.
Komposisi kimia dari cullet sama dengan komposisi kimia kaca yang diproduksi. Selain
itu, penggunaancullet ini dapat memperkecil melting point atau titik lebur dari pembuatan
kaca, sehingga dapat menghemat penggunaan bahan bakar.
2. STAINLESS
Baja tahan karat atau lebih dikenal dengan Stainless Steel adalah senyawa besi
yang mengandung setidaknya 10,5% Kromium untuk mencegah proses korosi
(pengkaratan logam). Komposisi ini membentuk protective layer (lapisan pelindung
anti korosi) yang merupakan hasil oksidasi oksigen terhadap Krom yang terjadi
secara spontan. Kemampuan tahan karat diperoleh dari terbentuknya lapisan film
oksida Kromium, dimana lapisan oksida ini menghalangi proses oksidasi besi
(Ferum). Tentunya harus dibedakan mekanisme protective layer ini dibandingkan
baja yang dilindungi dengan coating (misal Seng dan Cadmium) ataupun cat.
KANDUNGAN ATOM/UNSUR DAN IKATANNYA
Baja stainless merupakan baja paduan yang mengandung minimal 10,5% Cr.
Sedikit baja stainless mengandung lebih dari 30% Cr atau kurang dari 50% Fe. Daya
tahan Stainless Steel terhadap oksidasi yang tinggi di udara dalam suhu lingkungan
biasanya dicapai karena adanya tambahan minimal 13% (dari berat) Krom. Krom
membentuk sebuah lapisan tidak aktif , Kromium(III) Oksida (Cr2O3) ketika bertemu
Oksigen. Lapisan ini terlalu tipis untuk dilihat, sehingga logamnya akan tetap
berkilau. Logam ini menjadi tahan air dan udara, melindungi logam yang ada di
bawah lapisan tersebut. Fenomena ini disebut Passivation dan dapat dilihat pada
logam yang lain, seperti pada Alumunium dan Titanium. Pada dasarnya untuk
membuat besi yang tahan terhadap karat, Krom merupakan salah satu bahan paduan
yang paling penting. Untuk mendapatkan besi yang lebih baik lagi, diantaranya
dilakukan penambahan beberapa zat- zat berikut; Penambahan Molibdenum (Mo)
bertujuan untuk memperbaiki ketahanan korosi pitting di lingkungan Klorida dan
korosi celah unsur karbon rendah dan penambahan unsur penstabil Karbida (Titanium
atau Niobium) bertujuan menekan korosi batas butir pada material yang mengalami
proses sensitasi.Penambahan Kromium (Cr) bertujuan meningkatkan ketahanan
korosi dengan membentuk lapisan oksida (Cr2O3) dan ketahanan terhadap oksidasi
temperatur tinggi. Penambahan Nikel (Ni) bertujuan untuk meningkatkan ketahanan
korosi dalam media pengkorosi netral atau lemah. Nikel juga meningkatkan keuletan
dan mampu meningkatkan ketahanan korosi tegangan. Unsur Aluminium (Al)
meningkatkan pembentukan lapisan oksida pada temperatur tinggi.
SIFAT FISIK STAINLESS
Stainless steel juga dikenal dengan nama lain seperti CRES atau baja tahan
korosi, baja Inox. Komponen stainless steel adalah Besi, Krom, Karbon, Nikel,
Molibdenum dan sejumlah kecil logam lainnya. Komponen ini hadir dalam proporsi
yang bervariasi dalam varietas yang berbeda.
Dalam stainless steel, kandungan Krom tidak boleh kurang dari 11%. Beberapa
sifat fisik penting dari stainless steel tercantum di bawah ini:
Stainless steel adalah zat keras dan kuat.
Stainless steel bukan konduktor yang baik (panas dan listrik).
Stainless steel memiliki kekuatan ulet tinggi. Ini berarti dapat dengan mudah
dibentuk atau bengkok atau digambar dalam bentuk kabel.
Sebagian varietas dari stainless steel memiliki permeabilitas magnetis. Mereka
sangat tertarik terhadap magnet.
Tahan terhadap korosi.
Tidak bisa teroksidasi dengan mudah.
Stainless steel dapat mempertahankan ujung tombak untuk suatu jangka waktu
yang panjang.
Bahkan pada suhu yang sangat tinggi, stainless steel mampu mempertahankan
kekuatan dan tahanan terhadap oksidasi dan korosi.
Pada temperatur cryogenic, stainless bisa tetap sulit berubah.
SIFAT KIMIA STAINLESS
Stainless steel adalah paduan logam yang lebih disukai untuk membuat peralatan
dapur, karena tidak mempengaruhi rasa makanan. Permukaan peralatan stainless steel
yang mudah dibersihkan. Minimal pemeliharaan dan daur ulang total peralatan
stainless steel juga berkontribusi terhadap popularitas mereka. Stainless steel adalah
nama universal untuk paduan logam, yang terdiri dari Kromium dan Besi. Sering
disebut juga dengan baja tahan karat karena sangat tahan terhadap noda (berkarat).
Besi murni adalah unsur utama dari stainless steel. Besi murni adalah rentan terhadap
karat dan sangat tidak stabil, seperti yang diekstraksi dari bijih besi. Karat besi adalah
karena reaksi dengan oksigen , di hadapan air. Kromium membentuk lapisan
transparan dan pasif kromium oksida, yang mencegah kerusakan mekanik dan kimia.
Konstituen kecil lainnya dari baja adalah Nikel, Nitrogen dan Molibdenum.
Kandungan kecil Nikel meningkatkan ketahanan korosi lebih lanjut, dan melindungi
stainless steel dari penggunaan kasar dan kondisi lingkungan yang keras. Pitting atau
jaringan parut dihindari dengan menambahkan Molybdenum untuk baja.
Sifat kimia dan struktur baja stainless ditingkatkan menggunakan paduan lainnya.
Titanium, Vanadium dan Tembaga adalah paduan yang membuat stainless steel lebih
cocok untuk keperluan tertentu. Tidak hanya logam, tetapi juga non-logam seperti
Nitrogen, Karbon dan Silikon yang digunakan untuk membuat stainless steel.
Sifat kimia bertanggung jawab atas ketahanan korosi dan struktur mekanik dari baja
stainless yang penting untuk memilih nilai sempurna untuk aplikasi yang diperlukan.
Baja stainless memiliki properti dasar perlawanan-korosi. Faktor-faktor yang
mempengaruhi properti ini adalah komposisi kimia dari media korosif, komposisi
kimia logam yang digunakan, variasi suhu dan kandungan oksigen dan aerasi
medium. Dengan demikian, variasi-variasi kecil dalam komposisi kimia dapat
digunakan untuk membuat berbagai stainless steel.
3. PLASTIK
Plastik merupakan bahan sintetis yang memiliki bermacam-macam warna. Plastik
dibuat dengan cara polimerisasi yaitu menyusun dan membentuk secara sambung-
menyambung bahan-bahan dasar plastik yang disebut monomer.
Plastik adalah hasil pengolahan minyak mentah, sifat-sifat plastik adalah sebagai
berikut :
Tidak tembus air;
Mudah dibentuk dan dicetak;
Ringan;
Tidak mudah pecah;
Mudah terbakar;
Lentur;
Tembus pandang;
Isolator panas dan listrik
Berdasarkan sifatnya kegunaan plastik adalah sebagai berikut :
Bahan dasar wadah, seperti ember, gelas, dan kantong plastik karena sifatnya
yang tidak tembus air dan ringan;
Bahan pembuatan payung dan jas hujan karena sifatnya yang tidak tembus air;
Bahan dasar pembuatan mainan anak karena sifatnya yang mudah dibentuk dan
mudah dicetak;
Bahan pegangan peralatan dapur karena sifatnya yang isolator panas.
Plastik digolongkan menjadi beberapa golongan berdasarkan sifatnya.
Berdasarkan Sifat fisikanya:
Termoplastik. Merupakan jenis plastik yang bisa didaur-ulang/dicetak lagi dengan
proses pemanasan ulang. Contoh: polietilen (PE), polistiren (PS), ABS,
polikarbonat (PC)
Termoset. Merupakan jenis plastik yang tidak bisa didaur-ulang/dicetak lagi.
Pemanasan ulang akan menyebabkan kerusakan molekul-molekulnya. Contoh:
resin epoksi, bakelit, resin melamin, urea-formaldehida
Berdasarkan kinerja dan penggunaannya:
Plastik komoditas
sifat mekanik tidak terlalu bagus
tidak tahan panas
Contohnya: PE, PS, ABS, PMMA, SAN
Aplikasi: barang-barang elektronik, pembungkus makanan, botol
minuman
Plastik teknik
Tahan panas, temperatur operasi di atas 100 °C
Sifat mekanik bagus
Contohnya: PA, POM, PC, PBT
Aplikasi: komponen otomotif dan elektronik
Plastik teknik khusus
Temperatur operasi di atas 150 °C
Sifat mekanik sangat bagus (kekuatan tarik di atas 500 Kgf/cm²)
Contohnya: PSF, PES, PAI, PAR
Aplikasi: komponen pesawat
Berdasarkan sumbernya
Polimer alami : kayu, kulit binatang, kapas, karet alam, rambut
Polimer sintetis:
- Tidak terdapat secara alami: nylon, poliester, polipropilen, polistiren
- Terdapat di alam tetapi dibuat oleh proses buatan: karet sintetis
- Polimer alami yang dimodifikasi: seluloid, cellophane (bahan dasarnya
dari selulosa tetapi telah mengalami modifikasi secara radikal sehingga
kehilangan sifat-sifat kimia dan fisika asalnya) kemudian ada pula
penggolongan plastik pada industri yang cukup penting untuk kita
ketahui karena inilah yang paling sering kita gunakan dalam hal
konsumsi makanan dan minuman.
Penggolongan Plastik pada industry salah satunya adalah PET. PET adalah
singkatan dari polyethylene terephthalate – merupakan resin polyester yang tahan
lama, kuat, ringan dan mudah dibentuk ketika panas. kepekatannya adalah sekitar
1,35 – 1,38 gram/cc, ini membuatnya kokoh, rumus molekulnya adalah (-CO-C6H5-
CO-O-CH2-CH2-O-)n.
PET sering ditemukan pada botol air, botol soda, botol jus, botol minyak goreng,
tempat pindakas, kemasan makanan, botol dressing salad, dan bahkan cangkir gerai
kopi kenamaan yang ada di mana-mana itu.
Di berbagai tempat, disediakan tempat-tempat untuk mendaur-ulang plastik jenis
ini, bahkan mereka menjemputnya di tempat untuk kemudian setelah terkumpul
mereka bawa ke tempat daur-ulang.
IV. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Menyiapkan peralatan-peralatan yang akan digunakan.
2. Memasukkan air kedalam masing-masing wadah 350 ml.
3. Meletakkan wadah tersebut pada ruangan terbuka di bawah sinar matahari tepat
pada pukul 09.00 wib ..
4. Mengukur suhu awal air pada setiap wadah.
5. Tiap 30 menit, mengukur kembali suhu air pada setiap wadah.
6. Kemudian mencatat hasil pengukuran pada tabel yang telah disiapkan.
7. Melakukan langkah ke-6 , sampai 12.00 wib.
8. Mencatat semua hasil pengukuran pada tabel.
V. DATA PENGAMATAN
Waktu Nama Bahan
Plastik (T˚C) Kaca (T˚C) Stainless (T˚C)
09.00 23 23 23
09.30 25 26 26.5
10.00 26 27 27.5
10.30 27 28 29
11.00 27.5 28.5 30.5
11.30 28 29 31
12.00 29.5 30 31.5
VI. ANALISA DATA
Pada percobaan yang dilakukan untuk wadah yang berbeda-beda jenis bahannya dan
diisi dengan volume air 350 ml terhadap radiasi dari matahari. Bahan dari wadah yang
digunakan adalah kaca, plastik dan stainless. Percobaan ini dilakukan pada panas pagi
hari pukul 09.00 sampai 12.00 di bawah sinar matahari. Namun, karena suhu lingkungan
sedang ditutupi oleh asap maka sinar matahari pagi tidak terlalu jelas. Percobaan ini
dilakukan dengan selang waktu 30 menit. Hal ini dilakukan agar lebih terlihat jelas
perubahan yang terjadi pada suhu air.
Pengukuran awal dilakukan pada tiap-tiap wadah dengan suhu yang sama yaitu
sebesar 23oC pada pukul 09.00 wib. Hal ini belum terjadi perpindahan panas. Pada pukul
09.30 mulai terjadi kenaikan suhu, hal ini dikarenakan adanya perpindahan kalor yang
terjadi selama proses, dimana terdapat peristiwa perpindahan kalor yang terjadi yaitu
radiasi, konduksi dan koneksi. Namun yang paling terlihat jelas adalh perpindahan panas
secara radiasi, dengan menggunakan gelombang elektromagnetik.
Pada perpindahan panas secara radiasi banyak yang harus diperhatikan antara lain
koefisien emisivitas suatu benda dalam menyerap radiasi matahari, kemampuan suatu
bahan dalam menghantarkan panas (konduktivitas) yaitu air, dimana air ini sendiri
memiliki koefisien sendiri. Selain itu bahan dari wadah itu sendiri juga memiliki
konduktivitas yang berbeda-beda, dimana bahwa plastic adalah bahan isolator yang tidak
menghantarkan panas sedangkan kaca itu termasuk semi isolator susah menyerap panas
namun apabila sudah terserap akan terperangkap didalam kaca tersebut. Plastic dan kaca
ini memiliki konduktivitas lebih kecil dibandingkan stainless, karena stainless ini
termasuk bahan konduktor yang dapat menghantarkan panas.
Panas yang terjadi didalam wadah tersebut disebabkan oleh banyak factor,
sehingga dari data yang didapat bahwa panic stainless lah yang dapat menghantarkan
panas lebih cepat sehingga suhu didalam air lebih cepat meningkat dibandingkan air
didalam plastic maupun kaca.
VII. KESIMPULAN
Dari percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa bahan dari stainless yaitu
panci stainless lebih besar penyerapan panas nya, sehingga suhunya lebih cepat
meningakat dibandingkan bahan dari plastic dan kaca.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.mikirbae.com/2015/02/sifat-sifat-bahan-dan-kegunaannya.html
https://shipbuildingppns.wordpress.com/2013/09/16/klasifikasi-kaca/
http://bisakimia.com/2013/01/03/mengenal-jenis-jenis-plastik/#
LAMPIRAN
Wadah-wadah yang digunakan dalam percobaan.
Cangkir gelas/kaca
Cangkir Plastic Panci Stainless