Radar Jember edisi 2 Januari 2011

6
ATM BAGAIMANA cara menemukan ide bisnis? Bagaimana memulainya?” itulah jenis pertanyaan yang sering saya terima dari pembaca Koran ini sejak saya rutin menulis tema kewirausahaan. Meskipun pertanyaan itu terkesan sederhana, ternyata banyak orang mengalami kesulitan untuk menjawabnya. Ada banyak buku, ar- tikel dan seminar yang menjabarkan secara detail cara menemukan ide bisnis yang baik, di- uraikan pula beragam strategi dan taktik efektif untuk membangun suatu bisnis. Namun, tetap saja penjelasan panjang lebar itu masih dirasa belum cukup Baca ATM... Hal 39 MINGGU 2 Januari 2 0 1 1 29 Cerdas dan Inspiratif http://www.jawapos.co.id e-mail: [email protected] SUWANDONO * Oleh: PERSPEKTIF Menikmati Tahun Baru di Camping Ground Cadika, Kaliwates Tanpa Kembang Api, Malah Bikin Diklat Karang Taruna Faiqoh Nurul ARIMACS/RJ Tahun baru yang identik dengan kembang api dan pesta tak berlaku bagi 68 muda-mudi RW 7 Kelurahan Tegal Besar. Disaat kebanyakan anak muda sedang sibuk merayakan tahun baru di jantung kota, mereka justru berada di pinggiran kota untuk menyelami makna tahun baru dari sisi religius. NUR FITRIANA, Jember MENDUNG masih mendekap langit Jember siang itu, 31 Desember 2010, sehari menjelang pergantian tahun. Enam orang anak muda sibuk membenahi sejumlah tenda berukuran besar. Sementara itu, sejumlah muda-mudi ber- usia SMP dan SMA mulai berdatangan tepat pada saat tenda itu berhasil didirikan. Meski mendung kian pekat, semangat muda-mudi itu masih menggebu untuk mengikuti aktifitas out door tersebut. “Kami memang ingin melewatkan malam tahun baru di sini. Diklat Karang Taruna ini sengaja kami bikin di sini bersama dengan adik-adik yang usianya SMP dan SMA,” ujar Rio Ravega, ketua panitia acara tersebut. Acara tahun baru yang identik dengan pesta kembang api dan hura-hura seperti yang biasa dilakukan, tak menjadi hal prioritas lagi bagi muda-mudi yang bertempat tinggal di RW 7 Villa Tegal besar tersebut. Mereka justru melewati agenda yang cukup padat di area camping ground Cadika, be- lakang areal Mandiri Land. Mulai dari materi tentang keorganisasian, leadership hingga renungan malam. Melihat pergaulan remaja jaman sekarang membuat beberapa orang tua di lingkungan Villa Tegal Besar bersemangat untuk membuat kegiatan yang positif untuk membuat anak- anak mereka bersemangat dan mengalihkan aktifitas mereka kepada hal-hal yang positif. Bekerjasama dengan karang taruna, mereka pun membuat acara Diklat Karang Taruna untuk mengisi pergantian tahun sekaligus melakukan kaderisasi bagi calon anggota karang taruna yang baru. Sayangnya, cuaca yang tak bersahabat membuat mereka urung untuk melakukan camping. Alhasil, tenda yang sudah terpasang rapih pun terpaksa diungsikan ke dalam aula, tak jauh dari area camping ground. Terpaksa, niatan untuk tidur di dalam tenda selama tiga hari dua malam pun diu- rungkan. Mereka pun harus tidur di dalam aula dengan hanya beralaskan tikar. “Yang penting sih kebersamaannya, walaupun sebenarnya dingin juga tidur di lantai Baca Tanpa... Hal 39 Ingin Memajukan Diplomasi Negara AKTIF menjaga tradisi intelektual di usianya yang tergolong muda hampir tak pernah di- lewatkan oleh gadis satu ini. Minatnya untuk mencerdaskan dan mengangkat derajat pe- rempuan juga bisa dibilang tak main-main Baca Ingin... Hal 39 ARIMACS/RJ TANPA PESTA DAN HURA-HURA: Beginilah suasana malam tahun baru di Camping Ground, Cadika Kaliwates. Sebanyak 68 remaja kelurahan Tegal Besar ikut diklat dan renungan bersama. Untuk Tentukan Jadwal Pembahasan RAPBD 2011 JEMBER – Meski sempat gagal karena tidak quorum, forum Badan Musyawarah (Banmus) DPRD Jember segera meram- pungkan pembahasan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD). Rencananya, Senin (3/1) besok rapat tersebut akan kembali digelar. ‘’Untuk saat ini, belum bisa menghasilkan apa-apa. Senin pekan depan (besok, Red) Banmus akan kembali dilanjutkan,’’ kata Saptono Yusuf, ketua DPRD Jember, usai menggelar rapat Banmus Jumat (31/12). Sedangkan rapat banmus yang digelar Jumat pagi itu memang tidak bisa menghasilkan apa-apa. Jadwal pembahasan RAPBD 2011 yang ditunggu jutaan warga Jember pun gagal diambil. Ini terjadi karena sebagian besar anggota Banmus tidak hadir. Dalam daftar hadir sidang Banmus DPRD Jember memang tidak seperti biasanya, Daftar hadir itu terlihat kosong, karena hanya ditanda-tangani oleh 11 anggota Banmus. Mereka adalah Saptono Yusuf, dan Mifathul Ulum, untuk jajaran pimpinan dewan. Sedangkan dari kalangan anggota, terlihat nama Ayub Khan, Suprapto, Indah Wahyuni dan Wasiso, semuanya dari Fraksi Demokrat. Dari FKB terlihat nama Ayub Junaidi, Mudasir, dan Ahmad Fauzi. Selain itu ada Yuli Prianto dan Lilik Niamah dari Fraksi Keadilan Sejahtera (FKS). Sedangkan yang tidak membubuhkan tanda tangan antara lain, Marzuki A Gofur dan Lukman Winarno, keduanya dari unsur pimpinan Baca Tak Quorum... Hal 39 Tak Quorum, Banmus Rapat Lagi JEMBER - Untuk meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa se- bagai pelanggan utama, Universitas Jember (Unej) kini tengah merintis pendirian University Costumer Care Centre (UC3). Usaha pendirian UC3 ini difasilitasi melalui Program Hi- bah Kompetisi berbasis Institusi (PHKI). Menurut Ketua PHKI Unej, Moch. Hasan, Ph.D, saat ini pihaknya te- ngah berkonsentrasi membangun infrastruktur dan sistem untuk UC3, sekaligus juga giat menimba ilmu serta pengalaman dari lembaga yang telah berhasil membangun pusat layanan pelanggan. Untuk tahap pertama, kata dia, UC3 akan dititikberatkan untuk penanganan layanan akademik Baca Tingkatkan... Hal 39 ISTIMEWA LAYANAN: Untuk melayani mahasiswa dengan lebih baik, Unej tengah merintis UC3 bekerja sama dengan PT Telkom. JEMBER – Mengawali tahun 2011 soal kependudukan masih me- nyisakan masalah. Tak sedikit, Kartu Tanda Penduduk (KTP) warga Jember sudah habis masa berlakunya. Oleh karena itu yang perlu dilakukan adalah pengadaan kembali KTP, yang harus dilin- dungi dengan payung hukum jelas. Eko Purwanto, ang- gota Banleg DPRD Jember menyatakan, saat ini banyak warga yang mengeluh dengan masa berlakunya KTP yang sudah habis. Wajar saja jika mereka gelisah, sebab KTP me- rupakan hal yang penting. ‘’Bukan saja sebagai bagian dari identitas diri, namun juga memiliki fungsi yang luar biasa pentingnya,’’ ka- tanya. Menurutnya, pengadaan KTP itu dilakukan pada tahun 2006 lalu, dengan Perda Nomor 16 Ta- hun 2006. Yakni, tentang penye- lenggaraan pendaftaran penduduk dan akta-akta catatan sipil, di Jem- ber. Karena masa ber- lakunya lima tahun, kini sudah habis. “Ma- kanya perlu segera melakukan kegiatan yang sama,’’ jelasnya. Namun Eko juga mengingatkan, untuk melakukan kegiatan itu juga harus dileng- kapi dengan payung hukum yang kuat. Se- hingga tidak akan mun- cul masalah di kemu- dian hari. “Dispendukcapil segera usulkan raperda untuk persiapan kegiatan KTP massal,’’ katanya. Permasalahan KTP ini sebenarnya sempat menjadi sorotan tajam Komisi D DPRD Jember. Bahkan juga pernah dibahas dalam sidang komisi Baca KTP... Hal 39 KTP Warga Jember Banyak Yang Mati Tingkatkan Layanan dengan UC3 Biayanya pasti tidak sedikit. Apalagi umum- nya tidak bisa sehari selesai,’’ SAHRONI Anggota Komisi D DPRD Jember ARIMACS WILANDER/RJ TUNGGU HUJAN REDA: Hujan deras membuat pesta pergantian tahun di kota Jember agak berbeda. Kerumunan warga baru terasa saat hujan mereda, setengah jam menjelang ganti tahun. Kendati demikian, lalu lintas relatif lancar. Sementara meski hujan rintik- rintik (foto kanan), warga Jember masih sempat menyalakan kembang api. JEMBER - Suasana menjelang pesta Tahun Baru 2011 di jantung kota Jember kemarin sangat berbeda dibanding nuansa tahun baru sebe- lumnya. Akibat hujan deras yang berjam-jam mengguyur kota Jember, membuat suasana menjelang pesta pergantian tahun di alun-alun tak semeriah biasanya. Untung, pas tengah ma- lam hujan mereda sehingga pesta kembang api masih bisa dinikmati. Malam sebelum pergantian tahun, lalu lintas menuju dan keluar alun-alun mulai pukul 19.00- 22.00 relatif lancar. Jauh dari macet total seperti perayaan tahun baru umumnya. Kerumunan massa pun tak semeriah tahun baru sebelumnya, karena sebagian besar memilih berteduh meng- hindari air hujan. Meski, tak sedikit pula yang nekat meski kehujanan. Fandi, salah satu warga Jember dengan rekan- rekannya saat ditemui di sekitar alun-alun Jember mengungkapkan, walau hujan ia akan terus merayakan tahun baru dengan kembang api Baca Beda... Hal 39 ARIMACS WILANDER/RJ Beda Suasana di Jantung Kota

description

Harian Pagi Radar Jember edisi 2 Januari 2011

Transcript of Radar Jember edisi 2 Januari 2011

Page 1: Radar Jember edisi 2 Januari 2011

ATM“BAGAIMANA cara menemukan ide bisnis?

Ba gaimana memulainya?” itulah jenis pertanyaan yang sering saya terima dari pembaca Koran ini sejak saya rutin me nu lis tema ke wi ra usa ha an. Meskipun perta nya an itu terkesan seder ha na, ternyata banyak orang mengalami ke su litan untuk menjawabnya.

Ada banyak buku, ar­ti kel dan seminar yang men jabarkan secara detail cara menemukan ide bisnis yang baik, di­urai kan pula beragam stra tegi dan taktik efektif untuk membangun suatu bisnis. Namun, tetap saja penjelasan panjang lebar itu masih dirasa belum cukup

Baca ATM... Hal 39

M I N G G U2 J a n u a r i

2 0 1 1 29Cerdas dan Inspiratif

http://www.jawapos.co.id e-mail: [email protected]

SUWANDONO *

Oleh:

PERSPEKTIF

Menikmati Tahun Baru di Camping Ground Cadika, Kaliwates

Tanpa Kembang Api, Malah Bikin Diklat Karang Taruna

Faiqoh Nurul

ARIMACS/RJ

Tahun baru yang identik dengan kembang api dan pesta tak

berlaku bagi 68 muda­mudi RW 7 Kelurahan Tegal Besar. Disaat kebanyakan anak muda sedang

sibuk merayakan tahun baru di jantung kota, mereka justru

berada di pinggiran kota untuk menyelami makna tahun baru

dari sisi religius.

NUR FITRIANA, Jember

MENDUNG masih mendekap langit Jember siang itu, 31 Desember 2010, sehari menjelang per gantian tahun. Enam orang anak muda sibuk membenahi sejumlah tenda berukuran besar.

Sementara itu, sejumlah muda­mudi ber­usia SMP dan SMA mulai berdatangan tepat pada saat tenda itu berhasil didirikan. Meski mendung kian pekat, semangat muda­mudi itu masih menggebu untuk mengikuti aktifitas out door tersebut.

“Kami memang ingin melewatkan malam tahun baru di sini. Diklat Karang Taruna

ini sengaja kami bikin di sini bersama dengan adik­adik yang usianya SMP dan SMA,” ujar Rio Ravega, ketua panitia acara tersebut.

Acara tahun baru yang identik dengan

pesta kembang api dan hura­hura seperti yang biasa dilakukan, tak menjadi hal prioritas lagi bagi muda­mudi yang bertempat tinggal di RW 7 Villa Tegal besar tersebut.

Mereka justru melewati agenda yang cukup padat di area camping ground Cadika, be­la kang areal Mandiri Land. Mulai dari materi tentang keorganisasian, leadership hingga renungan malam.

Melihat pergaulan remaja jaman sekarang mem buat beberapa orang tua di lingkungan Villa Tegal Besar bersemangat untuk membuat kegiatan yang positif untuk membuat anak­anak mereka bersemangat dan mengalihkan ak tifitas mereka kepada hal­hal yang positif.

Bekerjasama dengan karang taruna, mereka pun membuat acara Diklat Karang Taruna un tuk mengisi pergantian tahun sekaligus me lakukan kaderisasi bagi calon anggota karang taruna yang baru.

Sayangnya, cuaca yang tak bersahabat membuat mereka urung untuk melakukan cam ping. Alhasil, tenda yang sudah terpasang rapih pun terpaksa diungsikan ke dalam aula, tak jauh dari area camping ground.

Terpaksa, niatan untuk tidur di dalam ten da selama tiga hari dua malam pun diu­rung kan. Mereka pun harus tidur di dalam aula dengan hanya beralaskan tikar.

“Yang pen ting sih kebersamaannya, walaupun se benarnya dingin juga tidur di lantai

Baca Tanpa... Hal 39

Ingin Memajukan Diplomasi NegaraAKTIF menjaga tradisi intelektual di usianya

yang tergolong muda hampir tak pernah di­lewatkan oleh gadis satu ini. Minatnya untuk men cerdaskan dan mengangkat derajat pe­rem puan juga bisa dibilang tak main­main

Baca Ingin... Hal 39

ARIMACS/RJ

TANPA PESTA DAN HURA-HURA: Beginilah suasana malam tahun baru di Camping Ground, Cadika Kaliwates. Sebanyak 68 remaja kelurahan Tegal Besar ikut diklat dan renungan bersama.

Untuk Tentukan Jadwal Pembahasan RAPBD 2011

JEMBER – Meski sempat gagal karena tidak quorum, forum Badan Musyawarah (Ban mus) DPRD Jember segera meram­pungk an pembahasan Rencana Anggaran Pen dapatan dan Belanja Daerah (RAPBD). Ren cananya, Senin (3/1) besok rapat tersebut

akan kembali digelar. ‘’Untuk saat ini, belum bisa menghasilkan

apa­apa. Senin pekan depan (besok, Red) Banmus akan kembali dilanjutkan,’’ kata Sap tono Yusuf, ketua DPRD Jember, usai meng gelar rapat Banmus Jumat (31/12). Sedangkan rapat banmus yang digelar Jumat pagi itu memang tidak bisa menghasilkan apa­apa. Jadwal pembahasan RAPBD 2011 yang ditunggu jutaan warga Jember pun

ga gal diambil. Ini terjadi karena sebagian besar anggota Banmus tidak hadir.

Dalam daftar hadir sidang Banmus DPRD Jember memang tidak seperti biasanya, Daf tar hadir itu terlihat kosong, karena ha nya ditanda­tangani oleh 11 anggota Ban mus. Mereka adalah Saptono Yusuf, dan Mifathul Ulum, untuk jajaran pimpinan dewan. Sedangkan dari kalangan anggota, terlihat nama Ayub Khan, Suprapto, Indah

Wah yuni dan Wasiso, semuanya dari Fraksi De mokrat. Dari FKB terlihat nama Ayub Ju naidi, Mudasir, dan Ahmad Fauzi. Selain itu ada Yuli Prianto dan Lilik Niamah dari Fraksi Keadilan Sejahtera (FKS).

Sedangkan yang tidak membubuhkan tanda tangan antara lain, Marzuki A Gofur dan Lukman Winarno, keduanya dari unsur pimpinan

Baca Tak Quorum... Hal 39

Tak Quorum, Banmus Rapat Lagi

JEMBER ­ Untuk meningkatkan pe layanan kepada mahasiswa se­ba gai pelanggan utama, Universitas Jem ber (Unej) kini tengah merintis pendirian University Costumer Care Centre (UC3). Usaha pendirian UC3 ini difasilitasi melalui Program Hi­

bah Kompetisi berbasis Institusi (PHKI).

Menurut Ketua PHKI Unej, Moch. Ha san, Ph.D, saat ini pihaknya te­ngah berkonsentrasi membangun infrastruktur dan sistem untuk UC3, se kaligus juga giat menimba ilmu

serta pengalaman dari lembaga yang telah berhasil membangun pu sat layanan pelanggan.

Untuk tahap pertama, kata dia, UC3 akan dititikberatkan untuk pe nanganan layanan akademik

Baca Tingkatkan... Hal 39

ISTIMEWA

LAYANAN: Untuk melayani mahasiswa dengan lebih baik, Unej tengah merintis UC3 bekerja sama dengan PT Telkom.

JEMBER – Mengawali tahun 2011 soal kependudukan masih me­nyi sa kan masalah. Tak sedikit, Kartu Tanda Penduduk (KTP) war ga Jember sudah ha bis masa berlakunya. Oleh karena itu yang perlu dilakukan adalah pengadaan kembali KTP, yang harus dilin­du ngi dengan payung hukum jelas.

Eko Purwanto, ang­gota Banleg DPRD Jem ber menyatakan, saat ini banyak warga yang mengeluh dengan masa berlakunya KTP yang sudah habis. Wajar saja jika mereka gelisah, sebab KTP me­ru pakan hal yang penting. ‘’Bukan saja sebagai bagian dari identitas diri, namun juga memiliki fungsi yang luar biasa pentingnya,’’ ka­tanya.

Menurutnya, pengadaan KTP itu dilakukan pada tahun 2006

lalu, dengan Perda Nomor 16 Ta­hun 2006. Yakni, tentang pe nye­leng garaan pendaftaran penduduk dan akta­akta catatan sipil, di Jem­

ber. Karena masa ber­la kunya lima tahun, kini sudah habis. “Ma­kanya perlu segera me lakukan kegiatan yang sama,’’ jelasnya.

Namun Eko juga meng ingatkan, untuk melakukan kegiatan itu juga harus dileng­ka pi dengan payung hukum yang kuat. Se­hing ga tidak akan mun­cul masalah di kemu­

dian hari. “Dispendukcapil segera usulkan raperda untuk persiapan kegiatan KTP massal,’’ katanya.

Permasalahan KTP ini sebenarnya sem pat menjadi sorotan tajam Komisi D DPRD Jember. Bahkan juga pernah dibahas dalam sidang ko misi

Baca KTP... Hal 39

KTP Warga Jember Banyak Yang Mati

Tingkatkan Layanan dengan UC3

Biayanya pasti tidak sedikit.

Apalagi umum-nya tidak bisa

sehari selesai,’’

SAHRONIAnggota Komisi D

DPRD Jember

ARIMACS WILANDER/RJ

TUNGGU HUJAN REDA: Hujan deras membuat pesta pergantian tahun di kota Jember agak berbeda. Kerumunan warga baru terasa saat hujan mereda, setengah jam menjelang ganti tahun. Kendati demikian, lalu lintas relatif lancar. Sementara meski hujan rintik-rintik (foto kanan), warga Jember masih sempat menyalakan kembang api.

JEMBER ­ Suasana menjelang pesta Tahun Baru 2011 di jantung kota Jember kemarin sangat ber beda dibanding nuansa tahun baru se be­lum nya. Akibat hujan deras yang berjam­jam meng guyur kota Jember, membuat suasana men jelang pesta pergantian tahun di alun­alun tak semeriah biasanya. Untung, pas tengah ma­lam hujan mereda sehingga pesta kembang api ma sih bisa dinikmati.

Malam sebelum pergantian tahun, lalu lintas me nuju dan keluar alun­alun mulai pukul 19.00­

22.00 relatif lancar. Jauh dari macet total seperti pe rayaan tahun baru umumnya. Kerumunan massa pun tak semeriah tahun baru sebelumnya, karena sebagian besar memilih berteduh meng­hin dari air hujan. Meski, tak sedikit pula yang nekat meski kehujanan.

Fandi, salah satu warga Jember dengan rekan­re kannya saat ditemui di sekitar alun­alun Jember mengungkapkan, walau hujan ia akan terus me rayakan tahun baru dengan kembang api

Baca Beda... Hal 39

ARIMACS WILANDER/RJ

Beda Suasana di Jantung Kota

Page 2: Radar Jember edisi 2 Januari 2011

LUMAJANG - BONDOWOSO RADAR JEMBER • Minggu 2 Januari 201130

Pemimpin Redaksi: Winardi Nawa Putra. Redaktur Pelaksana: Wahyudi Widodo. Koordinator Liputan: Hari Setiawan. Redaktur: Hari Setiawan, Hadi Sumarsono. Redaktur Senior: Shodiq Syarif. Staf Redaksi: Barid Ishom, Narto, Elita Sitorini, Nur Fitriana, Eko Setia Budi, Rangga Tri Andika. Biro Lumajang: Akhmad Ridwan (Kabiro), Rangga Mahardika. Biro Bondowoso: Guido Saphan (Kabiro), Eko Saputro. Fotografer: Jumai, Heru Putranto. Copy Editor: Yerri A Aji. Sekretaris Redaksi: Linda Har santi. Pracetak: Dzikri Abdi Setia, Roudlatus Sholihin, Tri Joko Santoso, Boby Pramudya. Penerbit: PT Jember Intermedia Pers. SIUPP: 1531/SK/MENPENSIUPP 1999. General Manager: Samsudin Adlawi. Iklan: Achmad Mulyadi, Hengky Kurniawan, Irman Granada, Indra Agustian. Pe ma saran: MS Rasyid (Jember), Slamet Herwandi(Lumajang), Anton Nuryanto(Bondowoso). Keuangan : Citra Indah Palupi, Nurma Latifa.

Alamat Redaksi/Iklan & Pemasaran: Graha Pena Radar Jember Jl. Ahmad Yani 99, Jember. Te le pon & Fax Redaksi: (0331) 483545, Hunting: (0331) 486894. Telepon & Fax Iklan & Admin: (0331) 486894. e-mail: radarjember @gmail.com (redaksi), [email protected] (iklan). Bank: BCA Cab Jember 024.396.7799 Bondowoso: Jl Pelita no. 10 Telp: (0331) 7819444; Lumajang: Jl. Kolonel Suruji Timur No 189. Telepon: (0334) 884247 Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pe na Lt 15, Jl. Ahmad Yani 88, Telp: (031) 8202259, Fax: (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl. Raya Ke ba yoran Lama 17, Telp: (021) 5349311-5 Fax: (021) 5349207. Tarif iklan umum: Rp. 28.000,- /mmk full colour (hal depan). Rp.26.000,-/mmk full colour (hal dalam). Rp. 16.000,- /mmk hitam putih. lowongan: Rp. 17.000,- /mmk hitam putih, . Iklan keluarga/sosial: Rp. 14.000,- / mmk. Iklan baris: Rp. 18.000,- / baris. Lowongan baris: Rp. 37.500,- / baris. Advertorial: Rp. 18.000,- /mmk full colour. Rp. 12.000,-/mmk bw. Percetakan: Temprina Media Grafika.

Wartawan Radar Jember selalu dibekali tanda pengenal dan tidak diperkenankan meminta atau menerima uang maupun barang dari sumber berita.

TAHUN BARU

BIROKRASI

LUMAJANG – Capaian ge mi­lang terus diukir Polres Lumajang dalam beberapa waktu terakhir, terutama dalam program 100 hari revitalisasi kerja Kapolri Timur Pradopo. Bahkan, dalam gelar kemarin, mereka me ma­mer kan hasil tangkapannya selama bulan November dan De sember 2010 ini. Total Polres Lumajang berhasil mengungkap sebanyak 140 kasus.

Dalam keberhasilan ungkap selama dua bulan tersebut, Polres Lumajang terbanyak me ng ung kap kasus judi sebanyak 51 kasus. Kemudian diikuti oleh street crime (kejahatan di masyarakat) sebanyak 49 kasus. Disusul Narkoba 23 kasus premanisme 8 kasus dan illegal logging 3 kasus. “Dari berbagai kasus yang diungkap tersebut juga ditangkap 46 tersangka” ujar Kapolres Lumajang AKBP Tejo Wijanarko dalam gelar tersebut.

Sementara itu, dibandingkan tahun 2009, jumlah total kejahatan dan pengungkapan kasus di tahun 2010 mengalami

penurunan. Tahun 2009 Polres Lumajang berhasil mengungkap 709 kasus dari 917 kasus yang terjadi. Sedangkan untuk ini, dari 810 kasus yng terjadi 681 di antaranya berhasil diungkap Polres Lumajang.

Tejo mengatakan, penurunan tersebut bukanlah meng in di­ka sikan adanya penurunan ki­ner ja polisi. “Pasalnya untuk kasus kecil yang bisa diselesaikan dengan kekeluargaan maka lebih diutamakan,” terangnya me­nge nai penurunan tersebut. Oleh karena itu jumlahnya secara kuantitas menurun, namun secara kualitas diakui lebih baik.

Keberhasilan mengungkap banyak kasus tersebut membuat Polres Lumajang sejajar dengan Polres kabupaten/kota besar lainnya. Pasalnya 140 ungkap kasus selama dua bulan tersebut membuat posisi mereka berada di peringkat ketiga se Jawa Timur. Tentu saja prestasi tersebut sangat membanggakan, apalagi Polres Lumajang hanya kalah

dengan Polrestabes Surabaya dan Polres Sidoarjo.

“Dengan berhasil ungkap kasus ini, sebagai bentuk kinerja kepolisian terus berkomitmen untuk menangkap pelaku kriminalitas,” jelas Tejo. Menurut Tejo, banyaknya pelaku kri mi­na litas yang ditangkap ke ba­nyakan dikarenakan masalah klasik yakni kemiskinan, pe­ngang guran dan ekonomi, se­hing ga masyarakat melakukan berbagai kejahatan tersebut.

“Jadi kejahatan yang dilakukan warga Lumajang, dikarenakan kebutuhan ekonomi dan per­ga ulan,” jelasnya. Untuk tahun depan agar kinerja menjadi lebih baik dalam ungkap pelaku kri­mi nalitas, Tejo mengharapkan masyarakat ikut serta menjadi polisi bagi dirinya sendiri. Se­hing ga para pelaku kejahatan tidak berani dalam beraksi.

“Selain menjadi polisi dirinya sendiri juga menggiatkan lagi pos kamling di kampong masing­masing,” pungkasnya. (ram)

Polres Pamer Tangkapan

Proses Ke BKN Masih Berlanjut

LUMAJANG – Pemkab Lu ma­jang akhirnya resmi mencoret nama Zainul Hidayat, 39, salah satu peserta yang lolos pe ne­rimaan CPNS Lumajang. Hal tersebut sesuai dengan re ko­men dasi yang diberikan anggota DPRD Lumajang sehari sebe­lumnya.

Namun, meskipun begitu, pro­sesnya belum selesai. Karena proses yang ke Badan Ke pe ga waian Negara masih berlanjut. ”Kita tegas sesuai komitmen. Jika tidak memenuhi syarat ya tidak memenuhi syarat,” kata As’at Malik, usai pertemuan dengan PT Kalidjeruk Baru di Pemkab Lumajang kemarin (30/12). Maksudnya, jika me mang syarat dari Zainul Hidayat tidak lolos, maka pihaknya tidak akan meloloskannya sebagai peserta yang lolos CPNS.

Meskipun Pemkab menyatakan dicoret, proses di atasnya masih tetap berjalan. Maksudnya proses di BKN pusat masih berlanjut. Selain itu, BKD Lumajang akan berangkat ke BKN untuk me­ngu rusi hal tersebut.

Seperti yang diberitakan sebe­

lumnya, Zainul Hidayat lolos di pengumuman CPNS Lumajang 2010 dengan formasi pengawas ketenagakerjaan. Dari kualifikasi formasi pendidikan non agama non pendidikan itu, dia berhasil mengalahkan 144 peserta. Pa­da hal, usianya sudah 39 tahun dan dia diketahui tidak pernah mengabdi di lembaga pendidikan maupun kesehatan manapun. Padahal, untuk usia 35­40 tahun, calon peserta diharuskan me­ngab di di lembaga swasta ber­badan hukum minimal selama lima tahun pada 17 April 2002.

Dalam lampirannya, dia per nah mengabdi di PDAM Pa su ruan selama 3 tahun (1997­2000) dan di media terbitan Surabaya, PT Bhirawa selama 10 tahun (2000­2010). Berarti dia me me nuhi syarat poin tiga dalam syarat pendaftaran CPNS. Na mun, ter nyata SK ker­ja Dayat di Bhirawa tersebut yang me me nuhi syarat hanya mulai 2008 hingga 2010. Pasalnya, ternyata Bhirawa baru diakui sebagai lembaga swasta berbadan hu kum sejak 6 Juni 2008. Dengan de mikian, mes ki pun telah me­ngabdi di Bhirawa selama 10 tahun, namun SK yang Zainul mu lai 2000­2008 tidak diakui memiliki kekuatan hukum. (ram)

Coret Satu Peserta CPNS

KONCERKIDUL ­ Mengisi malam tahun baru 2011, Bupati Amin Said Husni dan Wabup Haris Son Haji bersama jajaran Muspida serta Ketua DPRD Ahmad Dhafir, sengaja main futsal di Samodra Futsal, Desa Koncer Kidul Kecamatan Teng­garang, Jumat malam kemarin

(31/12). Kebetulan, Bupati Amin Said Husni diundang untuk meresmikan Samodra Futsal yang tidak lain lapangan futsal itu adalah kepunyaan Haris Son Haji. Selama pertandingan, tampak para pejabat di Bon do­woso itu akrab. Dan, saling canda selama bertanding futsal.(eko)

Malam Tahun Baru dengan Futsal

BONDOWOSO­ Meski sempat  diguyur hujan deras sejak pukul 19.00, perayaan Tahun Baru 2011 pada Jumat (31/12) malam di Bondowoso tetap berlangsung meriah. Bahkan, detik­detik pergantian tahun pukul 00.00, warga tetap antusiasmemadati kawasan Alun­Alun Raden Bagus Assra Ki Ronggo Kecamatan Kota Bondowoso untuk menyaksikan pesta kembang api dan meniup terompet.

Bersama Bupati Amin Said Husni, Wabup Haris Sonhaji, Kapolres AKBP Bonny Djianto, Dandim 0822 Letkol Inf Kurniawan FS, Kepala Kejaksaan Negeri Hari Sugiono, dan Ketua Pengadilan Negeri Prim Fahrur Razi serta pejabat pemkab, ribuan warga tidak peduli dengan gerimis yang mengguyur Bondowoso. Malahan, ketika Bupati Amin bersama para pejabat muspida menekan sirene sebagai tanda datangnya Tahun Baru 1 Januari 2011, langsung disambut suka cita oleh ribuan warga yang memadati kawasan alun­alun.

Bahkan, kemeriahan menyambut tahun baru, ini makin terasa ketika warga disuguhi pesta kembang  selama sekitar 15 menit. Langit sekitar alun­alun yang diwarnai gerimis berubah menjadi terang oleh semburan kembang api  berwarna­warni dan beragam bentuk. Mulai bentuk kembang api bunga empat musim, merak, kipas ajaib, hingga ular­ularan.

”Mari kita sambut Tahun Baru 2011 dengan harapan baru lebih baik untuk bersama pemkab memajukan Bondowoso. Sebagai kabupaten pertama di Jatim yang sudah menetapkan APBD 2011, kami mohon dukungan warga agar semua program pembangunan dengan dana APBD 2011 yang dimulai Januari, ini berjalan lancar,” kata Amin.

Sebelum pesta kembang, perayaan menyongsong Tahun Baru 2011 di Bondowoso, menghadirkan grup musik ABG yang menyuguhkan lagu­lagu rap dan pop rock rancak dan menghentak. Tak pelak, ribuan warga yang mayoritas kawula muda langsung berjingkrak­jingkrak mengikuti musik rancak dan menghentak.

Kendati sangat meriah, perayaan menyambut tahun baru di alun­alun Jumat (31/12) hingga Kamis (1/1) dini lancar dan aman. Arus lalu lintas menuju alun­alun yang ditutup total tidak sampai menimbulkan kemacetan. ”Kami sudah mengantisipasi penutupan arus lalu lintas menuju alun­alun dengan mengalihkan pengguna kendaraan roda dua dan empat ke jalan­jalan alternatif,”  kata Kasatlantas Polres Bondowoso, AKP Dono Sugiarto. (ido)

GUIDO/RJ

SAMBUT TAHUN BARU : Pesta kembang api di alun-alun Kota Bondowoso pada Sabtu (1/1) dini mengiringi pergantian tahun dari 2010 menuju 2011.

Dimeriahkan Kembang Api

BONDOWOSO­ Menjelang Tahun Baru 1 Januari 2010, Dinas Pendidikan (Dispendik) Bondowoso melakukan mutasi besar­besaran terhadap pejabat kepala sekolah (kasek) SD dan SMP. Sebanyak 82 kasek yang dimutasi, kemarin pagi di Pendapa Bupati Bondowoso dilantik langsung oleh Bupati Amin Said Husni.

Dari 82 kasek yang dilantik tersebut, 30 kasek mendapat apresiasi kinerja baik berupa promosi jabatan. Sedangkan, 52 kasek lainnya, dimutasi untuk penyegaran jabatan. ”Tiga puluh orang yang promosi kasek terdiri dari 27 kasek SD dan 3 kasek SMP,” kata Kepala Dispendik Bondowoso Endang Hardiyanti.

Dispendik melakukan mutasi besar­besaran jabatan kasek SD dan SMP menjelang Tahun Baru 1 Januari 2010, menurut Endang, untuk penyegaran sekaligus mengisi beberapa kekosongan jabatan kasek yang masih diisi Plt. Selain itu, dalam rangka mendukung program pemkab untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Bondowoso sebagai satu dari dua kabupaten percontohan program pendidikan dasar gratis 9 tahun di Jawa Timur.

Kabid Ketenagaan Dispendik Bondowoso Taufan Restuanto mengatakan, mutasi dan promosi kasek SD dan SMP, ini dilakukan secara periodik untuk penyegaran. Karena, untuk mutasi  jabatan kasek, biasanya dilakukan paling cepat empat tahun sekali, berdasarkan evaluasi kinerja. ”Jadi kasek yang dimutasi untuk penyegaran dan yang promosi jabatan kasek adalah bentuk apresiasi kinerja karena kinerjanya dinilai baik,” katanya.

Selain memutasi 82 kasek baru, Bupati Amin juga melantik 19 pengawas TK/SD dan 10 penilik PLS (Pendidikan Luar Sekolah).  Sembilan belas pengawas TK/SD yang dilantik terdiri dari 10 pejabat promosi dan 9 dimutasi. Sedangkan sepuluh penilik PLS terdiri dari 6 pejabat promosi dan 4 pejabat dimutasi. (ido)

 

Puluhan Kasek Dimutasi

RANGGA MAHARDIKA/RJ

PANEN: Puluhan tersangka pidana hasil operasi akhir tahun dipamerkan ke wartawan kemarin.

EKO SAPUTRO/RJ

GEMBIRA: Bupati Amin Said beserta Wabup Haris dan jajaran muspida menjelang datangnya tahun baru, kemarin.

Page 3: Radar Jember edisi 2 Januari 2011

BANYAK orang merasa bahwa anak bandel atau nakal hanya menyulitkan diri sendiri dan orangtua. Mereka kerap me la­ku kan tindak kekerasan, tawuran, per kelahian m a s s a l , nongkrong tidak jelas. B e g i t u juga pada ta hun 1988, ketika itu idola para re maja terpecah belah. Ada yang menyukai musik pop dengan the legend Michael Jackson.

Belum lagi, ada Catatan Si Boy, yang menunjukkan karakter seo rang pemuda tampan dengan tong kro ng an ke ren, yang se lalu di incar banyak gadis­gadis.

Dan tak se la ma nya pa ra idola ini bisa me mo ti vasi seorang remaja di jaman itu, untuk meraih mimpi yang sa ma. Berbagai prosedur yang ha rus diikuti untuk menjadi bin tang di jaman itu semakin mem persulit seorang remaja me wujudkan mimpinya.

Tak mengherankan jika ak hir­nya banyak yang putus asa, dan ke mudian memilih untuk berada di jalanan. Bergabung dengan geng­geng pemuda, yang akhir­nya justru membuat seorang re maja terseret dalam pergaulan negatif.

Di antara anak­anak muda yang mu lai kehilangan arah itu, Wa­giono, yang ketika itu baru ber­usia 34 tahun mencoba me mo­ti vasi mereka.

Mengajak mereka mengikuti ke giatan yang lebih bermanfaat dan bisa membuat anak nakal ber prestasi. Wagiono tidak mu­luk­muluk. Dia tidak mendirikan se kolah, tidak mengajak anak­anak itu mengikuti pesantren. Dia juga tidak menghabiskan waktu dengan memberi ceramah di depan mereka.

“Kalau kamu nakal, kamu tidak akan mendapatkan apa­apa. Men ding ikut saya main basket,” katanya santai. Sedikit demi se­dikit dia meyakinkan para pelajar yang sedang ingin menunjukkan

geng si nya itu. De ng an te kun dan pe nuh ke­s a b a ra n ,

Wa gio no te­rus ber kam pa nye di

ka langan anak­anak nakal dan liar itu. Bah wa basket jauh lebih me nye nangkan dibandingkan ber ke lahi dan merusak barang milik umum.

Butuh waktu lama memang. Ti dak mudah untuk mengajak se muanya. Yang penting ada be berapa yang mau mengi ku­ti nya. Para pelajar yang semula tidak memiliki kegiatan itu akhir­nya menjalani berbagai proses la tihan.

Sedikit demi sedikit energi me reka yang tak tersalurkan mu lai habis untuk berlatih basket. Kemampuan mereka mulai ter­asah. Padahal, sebelumnya me­reka sama sekali tidak pernah me nyentuh bola.

Ketika sudah menguasai seluk be luk aturan bola basket. Wa­giono mulai mengajak anak di diknya untuk berlaga dalam ber bagai festival dan kejuaraan bola basket tingkat pelajar. Dari sini, jaringan yang dibuat Wa­gio no mulai terbentuk.

Kawan dari anak didiknya mulai ter motivasi untuk mengikuti lati han secara rutin dengannya. Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Universitas Jember yang memiliki fasilitas lapangan bola basket menjadi tempatnya mengajar dan melatih pelajar bermain basket.

Wagiono sama sekali tidak ber pikir hal yang dilakukannya akan membuat dia dikenal se­bagai pelatih handal.

de ngan me nonjok orang. Ta­wu ran menjadi ba gian dari ke­hidupannya.

Ketika itu, seorang pria bernama Hendro menyadarkan dia. Sama se perti yang kini ditirunya, Hen­dro mengatakan bahwa menjadi anak nakal tidak akan membuat Wagiono mendapatkan apapun. Ketika itu, Hendro juga mengajak Wa giono untuk bergabung di bas ket yang akhirnya menjadi tem pat dia mengabdi sampai saat ini.

Sejak konsentrasi penuh men­jadi pelatih dan bergerilya men­ca ri pelajar yang menyukai basket dan ingin dilatih, kegiatan Wa­gio no semakin padat. Apalagi, dia juga menjadi seorang kar­ya wan di PT KAI Daops IX Jember. Praktis, dia harus membagi waktu dengan disiplin agar urusan pe­ker jaan dan latihan bola basket bisa berjalan berdampingan.

Seiring dengan berjalannya wak tu, bola basket semakin di­su kai. Ti d a k hanya ma ha­s i s w a dan pe­l a j a r S M A . Pelajar SMP ju­ga mu­lai me­l i r i k . Wa gio­no pun men j a­di salah satu pelatih yang sangat di per­hi tungkan di Jember. Apalagi, dia termasuk salah satu pelatih yang pertama kali men da pat lisensi sebagai pelatih di Jember. Untuk mendapatkan lisensi itu, dia bersama teman­temanya yang lain mendapat bim bingan khusus dari seorang pelatih bas­ket berkebangsaan Tiongkok.

Dalam sesi latihan itu, Wagiono men dapat banyak pelajara. Salah satunya adalah disiplin yang ting gi dalam menjalankan latihan dan motivasi yang positif dalam me latih pemain. Sayang, di In­do nesia pada umumnya, peng­har gaan terhadap pelatih masih kurang.

Belum ada penghargaan yang se timpal bagi seorang pelatih. Padahal, tanpa tangan dingin

seo rang coach yang luar biasa pan dai, pemain bukan apa­apa. Me reka tidak akan mengerti stra tegi dan permainan yang ba gus jika bukan karena pelatih.

Namun Wagiono tidak mau ber kecil hati. “Karena peng har­gaan kurang bagus, ya lebih baik saya memotivasi diri karena Allah SWT,” katanya. Keyakinan yang sarat religiusme itu ternyata mem buat kakinya ringan dalam me langkah. Dia sama sekali tidak peduli akan penghargaan. Yang penting mengajar dengan baik dan menjadikan anak didiknya berprestasi.

“Kalau kita berpikir seperti itu, ada saja kok ganjarannya,” tam­bah nya. Salah satunya, sang anak ber hasil menjadi keeper yunior. Se buah prestasi yang mem bang­ga kannya. Dia sendiri sampai saat ini sudah melatih hampir semua SMA di Jember. Kecuali sekolah di kawasan pinggiran. Ha nya saja, dia berkoordinasi dengan pelatih­

pelatih basket y a n g lain un­tuk te­rus me­ma ju­k a n bas ket, k h u ­sus nya di ting­kat pe­lajar.

“Bas­ket ti­dak a ­

kan berkembang ka lau hanya me ngandalkan pemain yang su­dah jadi. Basket akan terus ber­kembang dan men jadi besar kalau ada pem binaan sejak dini dan ber jenjang,” katanya. Tanpa semua itu, basket tidak akan bertahan lama. Re ge nerasi tidak akan ber­ja lan bagus, dan pemain yang be nar­benar handal tidak akan ter wujud.

Berkat ketekunannya itu, Wa­giono berhasil mengantarkan ba nyak sekolah meraih prestasi da lam olahraga basket. Salah sa tunya mengantarkan SMAN 2 Jember meraih juara dalam DBL 2009 untuk tim putra. Se­buah prestasi yang mem bang­ga kan. “Mudah­mudahan tahun 2011 ini, kami bisa menjadi juara kembali,” harapnya. (lie)

RADAR JEMBER • Minggu 2 Januari 2011 31

Wagiono, Pelatih Bola Basket Yang Menelurkan Puluhan Pemain Andal

MENJAGA keakraban dengan para pemain yang menjadi anak didik sah­sah saja. Namun, Wa­gio no memegang prinsip bahwa ke akraban itu harus tetap me­mi liki batas. Sehingga, pelatih te tap memiliki wibawa dan anak didik tetap memiliki rasa hormat.

“Saya ini kalau guyon termasuk yang bandel. Tapi, di kalangan pe main, saya termasuk yang ja rang tersenyum,” kata Wagiono. Pernyataan itu sepintas membuat Wa giono terkesan angker dan su lit didekati.

Padahal, dalam kenyataannya tidak seperti itu. Dia tetap men­ja lin keakraban dengana anak didiknya. Kalau tidak, mereka tidak akan mengingat Pak Yon, demikian dia biasa dipanggil anak didiknya.

Ingatan yang menimbulkan rasa rindu, hingga membuat pa ra pemain itu berkunjung ke rumah Wagiono yang sederhana di Perumahan Patrang.

Mereka datang bersama untuk bersila tu rahmi. Mengingat waktu yang lewat ketika masih bekerja

sama sebagai pemain dan pelatih.Tak jarang, Wagiono disapa

se seorang. Murid yang terlalu ba nyak membuat dia sering lu pa sia pa saja yang sudah di­la tihnya. Namun, ketika di ingat­kan, sedikit demi sedikit dia bi sa mengingat murid yang me nyapanya itu.

“Yang jelas, saya berusaha akrab de ngan mereka. Karena itu pen­ting untuk membuat mereka kom pak,” katanya. Kekompakan, saling tolong­menolong, kerja sama yang baik sangat diperlukan dalam bermain bola basket.

Selain pandai berstrategi, Wagio no selalu memotivasi anak didik nya untuk saling menolong dan menjaga kekompakan ketika bermain.

“Kalian memiliki potensi tun­juk kan itu,” katanya selalu. Motivasi itu selalu dia berikan ketika anak didiknya akan ber­tan ding. Bahkan ketika tekanan suporter dan atmosfer untuk me nang membuat para pemain tertekan, dia selalu menaikkan semangat mereka.

Termotivasi Mendidik Anak Bandel Agar BerprestasiNama Wagiono mungkin tidak terlalu dikenal

oleh banyak orang. Namun, di kalangan pebasket Jember, dia dikenal sebagai salah seorang pelatih

yang berdedikasi tinggi untuk mengembangkan basket. Sudah puluhan pemain basket andal yang

telah dihasilkan. Padahal, semula dia hanya berniat memberi kesempatan pada anak­anak nakal dan

bandel untuk menyalurkan energi mereka melalui olahraga bola basket.

Ketika itu dia hanya ingin mem­beri ke sem patan anak­anak nakal dan anak­anak yang mencintai bola basket untuk berprestasi. Dia sendiri sangat mencintai bas ket meski awalnya adalah pe main sepak bola.

Sayang, kondisi fisik Wagiono sama sekali tidak mendukung

dia untuk menjadi pemain bola yang handal. Kuku kakinya sering sakit. Cantengan, begitu penyakit itu sering disebut.

Karena itu akhirnya dia memilih menjadi pemain bola basket. Bah kan, dia sempat menjadi pe main andalan di FISIP Unej. Kam pus tempatnya menimba

ilmu. Dengan basket, dia bisa per gi ke berbagai kota. Selain itu, basket juga membuat dia me miliki jaringan pertemanan yang luas. Intinya, dengan basket hidupnya menjadi lebih baik.

Padahal, sebelumnya Wagiono ju ga anak nakal. Dia suka ber­ke lahi dan me menuhi gengsinya

Guyon dengan Pemain Boleh Saja, Asal Tidak Kelewatan

Dia akan memanggil anak di­diknya yang kurang bisa me­nguasai lapangan untuk diganti dengan pemain lain.

Tak perlu memarahi. Itu prinsip yang dianutnya. Hanya me ng­ingat kan para pemain untuk lebih berkonsentrasi. “Selan­jut nya, kalau mereka kalah saya ingatkan bahwa kemenangan dan kekalahan hanya milik Tu­han. Yang penting kita bermain bag us,” katanya.

Lebih baik kalah namun ber­main bagus, sehingga membuat opi ni publik menjadi positif. Daripada bermain kasar namun membuat penonton tidak suka.

“Selebihnya hanya dampak sampingan. Penghargaan, trofi, uang, dan sebagainya itu hanya dampak sampingan. Jangan sampai membuat terlena,” pung­kasnya. (lie)

GRAFIS: TRI JOKO/RJ

TENTANG WAGIONO...Nama : WagionoTempat/Tanggal Lahir :Situbondo, 19 Agustus 1954Pendidikan :SD Jember Lor (sekarang SDN Sumbersari 3)SMPEP (SMPN 4 Jember)SMEA Trunojoyo (Tata Buku)Universitas Jember (HI)Pekerjaan :Pelatih Bola Basket Pensiunan PT KAI Daops IX Jember

BAKAR MOTIVASI: Wagiono pernah memotivasi anak-anak muda yang kehilangan arah di kampungnya, dengan kegiatan yang lebih bermanfaat.

HERU PUTRANTO/RJ

HERU PUTRANTO/RJ

HERU PUTRANTO/RJ

PENUH KETEKUNAN: Basket yang menyenangkan jadi ajang kampanye Wagiono untuk meraih banyak prestasi.

BENTUK JARINGAN:

Ketika muridnya

sudah menguasai seluk beluk aturan bola

basket, Wagiono mulai

mengajak berlaga di kejuaraan

resmi.

Page 4: Radar Jember edisi 2 Januari 2011

SENI DAN BUDAYA RADAR JEMBER • Minggu 2 Januari 201138

Ahmad SanusiPuisi-PuisiFatna HariestaPuisi-Puisi

JEMBER

RUMAH• DIJUAL •

Dijual Rmh SHM 140m2 Perum Mojo Indah D7 Jember. 3KT, 2KM, Hub: 085236052322 Cepat, Tanpa PerantaraPerumahan Surya Kalimantan Regency, Kampus Tegalboto. Jl.Kalimantan XVIII Jember. Cocok Untuk Hunian Dan Tempat Kos. Kantor : Jl Kertabumi No 17 Jmbr Telp : 0331-7950501, 3467981Dijual Cpt Rmh 2Lt Jl Gajah Mada I/122 Jbr. Hub: 0331-422530 / 087857595354. Tanpa Perantara

• DIKONTRAKAN •Dikontrakan Rumah Tinggal, 2Kmr, Dapur, AirBgs,PompaAir,Toko,JemurDiatas, GarsiMobil. Ling AmanTotal,BlokDpn Graha Citramas C29 085236000999-3600999

TANAH• DIJUAL •

Tnh SHM LT747m2 H.500Rb/m2 Nego Jl. Mas -trip Gg IV Hub. 08123102574/081 2 499 05555Jual Tanah Jl BatuRaden Raya Dkt Fk Unej 204M2 TP 03315272729

TOKO• DIJUAL •

Jual/Kontrak Toko Jl A.Yani Fas Lgkp PLN 2200. 4,5x15M2 Hub Edi: 08124972387

LAIN - LAINAnda Ingin Bk Loket Listrik (Prabayar/Pasca Bayar),Telkom,Pulsa,Hub:085230581595/03314042653(www.aksesplus.com)Gigi Palsu Lentur (Anti Pecah) Cuma Rp150.000,- Garansi 2Tahun. Hubungi: 082141226161

LAIN - LAINJ.Tandon Air Aquafresh 5300L/2,2Jt Prkt A ir Isi U lang Pkt. 13;16;19Jt.Flo Tank Tanpa Kuras/75Rb Telp: 0818337069 / 08155125185

LOWONGANMendesak Bht Cpt 30 SMU/D3/S1 Sbg Guru PG/TK/Paud Melalui Diklat Singkat Lgsg Penempatan Hub:081249909052

SYARAT :• Pria/ Wanita usia max 25 tahun • Pendidikan minimal D3 ( mahasiswa/ semester akhir)• Berpenampilan menarik dan mampu berkomunikasi

dengan baik • Memiliki kendaraan sendiri dan SIM C

Tersedia Insentif Menarik

Lamaran kirim Ke:Harian PagiRadar JemberJ. A. Yani 99Jember (kode MI)

DIBUTUHKAN SEGERAMARKETING EXECUTIVE

Paling lambat 1 minggu setelah iklan dimuat

ANDA pasti pernah melihat iklan di televisi tentang seseorang yang tengah menderita sesak nafas. Terlihat sekali bagaimana men-deritanya orang tersebut. Atau mungkin Anda memiliki kenalan yang juga menderita sesak nafas atau barang kali Anda sendiri yang mengalaminya? Jika iya, Pengalaman M. Ridwan mungkin dapat bermanfaat bagi anda.

M. Ridwan, 53 tahun, telah men-derita sesak nafas sejak 1 tahun yang lalu. Kadang kala, ketika sakitnya kambuh, jantungnya pun berdebar. Berbagai upaya telah dilakukan ayah satu anak ini untuk menyembuhkan atau paling tidak mengurangi rasa sakit yang dider-itanya itu. Apalagi, ia yang bekerja sebagai kontraktor pengeboran, tentunya memiliki gangguan pernafasan banyak berpengaruh pada pekerjaannya. Terlebih, jika sakitnya itu kambuh mendadak di saat ia dituntut harus bekerja dengan ekstra dan benar-benar membutuhkan perhatian penuh.

Berbagai jalan pengobatan telah ia coba jalani, namun penyakitnya itu tidak juga sembuh. Suatu hari, tak sengaja ayah satu anak ini membaca informasi dari sebuah surat kabar harian mengenai ramuan herbal Gentong Mas. Tertarik dengan apa yang ditawarkan oleh Gentong Mas, M. Ridwan pun mencoba pengobatan herbal ini.

Ternyata, dalam kurun waktu 5 bulan, pengoba-tan ini membuahkan manfaat yang besar. ”Dulu saya sering merasa nafas saya sesak dan jantung berdebar, namun setelah mencoba mengkonsumsi Gentong Mas, saya kini merasa sehat dan semua keluhan saya sudah tidak pernah terasa lagi!” Ujar warga Jl. Kenari, Sidoardjo ini dengan bersemangat. M. Ridwan menambahkan, dengan biaya yang relatif hemat dan terjangkau, ia bebas dari masalah sesak nafas dan dapat berkonsentrasi dengan tenang pada pekerjaannya.

Ditemui di kediamannya, M. Ridwan menceritakan bagaimana ia merasa bersyukur memilih produk Gentong Mas untuk penunjang kesehatannya. “Saya menganjurkan tetangga-tetangga saya yang

memiliki masalah kesehatan sep-erti saya untuk mencoba Gentong Mas, selain enak, produk ini pun tanpa bahan pengawet!” Tuturnya.

Gentong Mas adalah minuman herbal yang sangat bermanfaat dan aman tanpa efek samping. Bahan baku utama Gentong Mas adalah Gula Aren dan Nigella Sativa (Habbatussauda).

Ascorbic Acid, Thymohydro quinone dan Linoleic Acid pada Gentong Mas berfungsi sebagai anti histamin dan anti asma. Selain itu Gentong Mas juga mengand-ung Nigellone yang berfungsi memperbaiki saluran pernafasan atau anti brochitis. Nigela sativa yang ada pada Gentong Mas mengandung Nigellone (zat anti

bronchitis) dan Linoleic acid (zat anti histamin) yang berfungsi mencegah alergi.

Bahan baku utama Gentong Mas adalah Habba-tussauda (jintan hitam), dan gula aren. Ascorbic Acid padagulaarendapatmencegahfludanasma,be-gitu pun asam askorbat yang ada pada nigela sativa (habbatussauda) dapat berfungsi sebagai anti asma, antibiotik,antirematikdanantiflu.NigellaSativaterbukti memiliki efek anti-histamin, anti-oxidant, anti-biotic, anti-mycotic dan penghambat Bronchitis.

Gentong Mas diproses tanpa menggunakan bahan kimia dan pengawet, sehingga aman untuk dikonsumsi. Manfaat bagi kesehatan dan kelezatan rasanya membuat semakin banyak masyarakat yang mengkonsumsi Gentong Mas.

Untuk informasi lebih lanjut silahkan kunjungi www.gentongmas.com. Bagi Anda yang membu-tuhkan Gentong Mas bisa didapatkan di apotek/ toko obat terdekat atau hubungi:

Untuk informasi lebih lanjut silahkan kunjungi www.gentongmas.com. Bagi anda yang membu-tuhkan Gentong Mas bisa didapatkan di apotek/ toko obat terdekat atau hubungi :

Jember:081338611049Lumajang:081336191009

Bondowoso:081233836384Situbondo:082143391646

Depkes:P-IRT.812.3205.01.114

Terbebas Dari Sesak Nafas Dengan Cara Yang Alami

M.Ridwan

Kala poros bumi terus bergulir, aku dengan se-

gum pal daging dan segenggam ruh terlahir. Berbagai jalan aku lewati, baik tikungan, tanjakan dan setapak terjal kulalui. Ber-ha sil dengan sempurna, tanpa harus ditopang adigang adigung adiguna. Aku tumbuh dan ber-kem bang, terus pula tubuh ini mengembang. Meniti lika-liku hi dup, yang kuyakini takkan selamanya redup. Orang tua yang melahirkanku dengan se-tong gak sabar, mengajariku terus dan terus berupaya tegar. Malam tak akan selalu gelap, pada sa-at nya nanti matahari akan datang dengan sinarnya yang mengkilap. Sungguh, bertambah hari aku menanti matahari, teramat mengharap untuk jadi penerang sanubari.

Tapi, kali ini ketegaranku terasa sudah lenyap, tertelan situasi ha ti yang kian senyap. Sepi sekali, dan jarang kuasa keriangan ter-beli. Semenjak ayahku pamitan, ia hendak cari kerja ke Ka liman-tan, perasaanku diserang ke ka-lutan. Kalut-marut meratap nasib ayah di seberang, tak jamin jalan hidupnya akan nyaman. Ku ha-biskan waktu seorang diri, di pe lataran masjid dan bilik pon-dok hanya menyendiri. Aku merasa sangat berhutang, ia nekat merantau kerja demi biaya sekolahku seorang.

“Ayah, bagaimana kabarmu? Semoga kesalamatan me nyer-taimu,” doaku di penghujung ma lam, saat malaikat langit turun memberi salam.

Bilamana kuingat keberadaan ayah, hatiku kian goyah. Saat aku makan, apakah ayah di sana juga makan? Saat aku tidur, apa-kah ayah telah istirahat di kasur? Dalam keteringatanku, apakah ayah tetap merasa ada ber sa-maku?

Bertambah minggu, aku terus menunggu. Sehatkah atau ku-mat kah? Memang selama ini ayah selalu sakit, sebab tak tahan dingin dan anemia yang men-jangkit. Dikala seperti ini aku cemas, tidakkah di sana ke se-hatannya terkuras? Tiada hari tanpa bekerja, hendak meng-gan jal perut tak bisa tinggal menuju meja. Butuh usaha dan ikhtiar, agar tubuh tak rapuh dan terkapar.

Akhir punya akhir, muncullah kegundahan dalam pikir. Ayah

tak ada berita, senangkah atau tengah menderita? Berbulan-bulan kutakdapati kabar, ibu tak jemu menyeruku agar ber-sa bar. Hingga pada suatu hari, kucoba telepon Mang Suri. Sebab hanya nomor dia yang kupunya, dan sesuai pesannya kalau ada apa-apa jangan segan meng-hu bungi HPnya. Nomor itupun segera aku pencet, agak lama karena angka di tombolnya sudah lecet. Kumenanti, di atas sesuatu yang tak pasti. Ternyata tak nyambung, aku tambah bingung.

“Ayah, aku rindu padamu, ingin rasanya ingin bertemu.” Ku tak-tahu apa yang menimpanya di sana, aku hanya bimbang dan merana. Kutaktahu apa yang harus kuperbuat dan hendak kemana, hanya gulita dan hitam pekat yang jadi warna. Seketika di mataku seolah terbentang sebidang papan hitam besar, aku berlindung pada-Nya semoga tak menempuh jalan kesasar.

Berkali-kali, kupencet tombol memanggili. Agak lama ber se-lang, terdengar suara dari se-berang, “Maaf, ayahmu telah lama berpisah dengan kami, bi langnya ia ingin mencari peng-hasilan yang lebih tinggi. Selama ini kami di sini turut pula men-carinya, namun entah tak kami ketahui di mana jejaknya. Ja-ngan lah kau risau, biar suasana tak tambah kacau!” tandas Mang Suri, saat cemas benar-benar me nguasai diri.

“Mang, jelas saja risauku tiada terbilang, bila sudah jelas tahu ayah menghilang. Tolong carikan ayahku, Mang, di sini aku selalu dalam perasaan gamang. Ku-mo hon, Mang!” pintaku, ke mu-dian terpaku.

Percakapan selesai, namun kegelisahanku belumlah usai. Meski Mang Suri siap dan berjanji mencari ayah, tetapi ketenangan dan kedamaian hidupku nyaris tergoyah. Seolah tubuh ini tak lagi berdarah, bisaku tiada lain hanya pasrah. Semoga ke se-lamatan memihaknya, mudah-mudahan kebaikan selalu ber-samanya.

Aku merajuk memori semenjak masa kecil, bayar iuran sekolah dengan mencicil. Aku menyadari ekonomi keluargaku menengah ke bawah, mata pencaharian ayah tak lepas jauh dari sawah. Sedangkan ibuku tiap hari hanya ke pasar, di sana ia me lang-

sungkan akad tawar-menawar. Untuk bisa berbelanja, gorengan-gorengan harus lebih dulu ia jaja. Kerapkali aku menenteng gorengan itu setiap pagi ke se-kolah, niat mengabdi dan mem-bantu mereka mencukupi nafkah. Namun ayah selalu merasa susah, lalu memutuskan diri untuk ber pisah. Senantiasa diriku selalu digelayuti rasa salah, hingga

meng ganggu semesterku di sekolah. Dan peringkat pun beralih, peringkat pertama tak lagi kuraih.

Selama itu, hidupku tak me-nen tu. Sejak ayah berangkat, ke beradaanku kian musakat. Terdampar seakan jauh dari petunjuk, bagai segumpal hati di ujung tanduk. Terkoyak dan tercabik-cabik, laksana perahu

kecil tak bercadik. Terbang, menghilang, tertelan di balik awan. Tak mampu lagi bernapas, terlunta dan terhempas.

Seminggu telah berlalu, sua-sana hatiku tak jua lepas dari pilu. Serta merta kudengar tele-pon, kagetku minta ampun. Ko munikasi terhubung, setelah kutekan tombol penyambung. Sayup-sayup ibu bersuara, kucoba bergembira.

“Nak, penyakit ibu kambuh, doakan semoga cepat sembuh!” suaranya pelan, membuat hatiku trenyuh betulan. Aku semakin hilang pegangan, kemana akan kugapai tangan?

“Ibu kenapa? Sakit apa?”“Entahlah tak dikira, tadi malam

ibu bermimpi kera. Kera itu menggigit, sekujur tubuh ibu menjadi sakit.”

Suasana makin mencekam, tak bergeming aku terdiam.

Ya, semoga penyakit ibu ter-obati, doaku dalam hati.

Aku kian kalut, bertambah takut dan kalang kabut. Mimpi kera menurut ahli tafsir, me-rupakan alamat hadirnya sihir. Kepada siapakah? Ibu atau ayah? Baik terhadap ayah maupun ibu, aku tak rela sihir itu datang mengganggu.

“Gimana kabarmu? Ayahnya sudah ketemu?” lanjut ibu, menggebu.

“Aku baik-baik saja alias sehat walafiat, sementara ayah belum diketahui di mana ia beralamat. Namun Ibu tak perlu cemas, pencariannya sudah diatur tuntas. Aku yakin tak lama lagi segalanya terberantas,” ucapku bertandas.

“Syukurlah jika demikian,

terima kasih kamu telah perhatian.”

Berbulan-bulan kumenunggu, keberadaan ayah tak juga ketemu. Belum usai masalah yang satu, datang lagi masalah baru. Aku tercenung, perasaan bingung. Aku merana hendak bagaimana, sementara ibu sakit dan ayah entah di mana. Alang bukan kepalang, kegundahanku tak terbilang. Aku pusing, kepala serupa gasing, berputar tujuh keliling. Kupanjat doa dalam hening, dengan kondisi kepala cukup pening. Bagai dipatuk paruh burung, pikiran dan jiwa ini kian murung.

Di suatu pagi yang cerah, ke ndalem kiai kakiku mengarah. Kuucapkan salam di hadapannya, kugapai lalu kucium tangannya. Di sisinya berterus terang ku-bilang, sehari mohon pamit untuk pulang. Kepalaku me-run duk, kemudian beliau me-ng angguk. Setelah me nyam-pai kan maksud, aku segera beringsut.

Kali ini murni berkat hati yang berbisik, agar aku pulang walau sedetik. Dengan jiwa yang ber-ge muruh, aku undur diri tanpa seorang pun yang menyuruh.

Sesampainya aku di rumah, sederet keluarga menyambutku ramah. Dari kejauhan terlihat jelas mereka melambai, saat di dekatnya air mataku tak terasa luruh berderai. Tak kuasa kuungkap, tatkala tragedi ini mulai kutangkap. Ternyata ibuku tak hanya sakit, tetapi maut dengan beringas hendak melilit. Sekonyong-konyong hatiku hancur, bulir kristal tak ter ben-dung deras mengucur. Cepat-

cepat kutuntun ia menutup hidupnya dengan lantunan syahadat, syukurlah berhasil juga meski tadinya sempat tersendat-sendat. Sekejap awan tersibak, cahaya menyeruak. Jasad ibu terbaring kaku, adapun ruhnya kembali mengawang ke hadirat Yang Maha Satu.

Kembali kuterpaku, di ke su-nyian yang beku. Garis-garis wa jah tak lagi bersinar, bagai dawai tak berdenting tanpa senar. Aku tertunduk, merunduk dise-babkan kini hatiku di ujung tanduk. Bingung ke mana ingin berpegang dan berlabuh, bila sampai saatnya nanti hati ini goyang dan terjatuh.

Dikala hari bertambah hari, kudapati informasi dari Mang Suri. Bahwa ayah ditemukan sedang dibekuk dan diringkus di penjara sekarang, lantaran ia membawa lari dan mengajak kawin paksa istri orang. Jauh sebelumnya dari sangkaanku, ayah akan berbuat asusila dan menantang suku. Hatiku teramat teriris, mengarungi hidup yang nyaris sadis.

Kepada Tuhan Yang Maha Dahsyat kubermunajat, mohon lindungan dari fitnah dunia yang biadab dan bejat.

“Tuhan, kuatkan aku yang kini sebatangkara, menjalani ke ru-wetan hidup dan melawan seng-sara,” doaku di penghujung ta hun, semoga dimakbul walau lambat-laun.

*) Penulis adalah, peng gan­drung sastra, alumnus Nurul Islam Bluto Sumenep. Kini, tinggal di Nurul Qarnain Sukowono Jember.

Oleh : Fathor Rozi el_Chomsu *)

Hati di Ujung Tanduk

LENTERA HIDUP Pujanggapun tak dingin darah Saksikan alam sepanas timah Lentera indah bagai bunga merekah Cerapkan berkah setajam panah

Tak ada lagi dalih dan alasan Lantunan bisikan nan bayangan Antara dendam dan kedamaian Bait-bait itu telah jadi panutan Lentera kukuh sesilau permata Sejuk terasa di pelupuk mata Berputar waktu hidupkan jiwa Takkan lagi semu hadapi gulita

*) Penulis adalah penikmat sastra dan aktivis Pondok Pesantren Nurul Qarnain Baletbaru Sukowono Jember

DI PUNCAK TAHUN Di puncak tahun…. Aku terbaring memelas Dengan isakan airmata beraduk nafas Merajut harap yang tak terbias Pikir mengadu tak siakan napak tilas

Di puncak tahun….Aku merasa getar-getar harapan Menggulung bumi tujuh lapisan Malaikat bumi bersosok insanHingga tak beda asli dan kiasan

Di puncak tahun …Aku ucap peringatan tak terabaikan Aku beradu dengan rintangan Bukanlah lagi sekedar bayangan Kuatkan tekadku gapai angan

Di puncak tahun ….Kala marahku tak lagi bersemi Kala keangkuhanku tak lagi berduri Kian senjaku menerawang hati Tak ingin termangu di ujung bumi

Menggelora di anganTerbuncah kenanganMematok hasrat rasaTerbelengguSakitTerpasungBerat melepaskanDisalib terjengkangMengangkang geloraRasa tak tersampaikanKasih terselubungCinta terkungkungSayang terkurung

RASA YANG TERPASUNG

*) Penulis adalah santri senior PP. Nurul Qarnain Baletbaru Sukowono Jember, asal Ledokombo.

HIJAB Tirai mengangaPilar-pilar meruahTegak panjatkan visiApatis dinomorsekiankanHijab terhamparTerluka Tiada pembalutBahkan disiram garamHijabSungguh tak berprikemanusiaan

Page 5: Radar Jember edisi 2 Januari 2011

RADAR JEMBER 39HALAMAN SAMBUNGAN

RADAR JEMBER • Minggu 2 Januari 2011

TAK QUORUM...Sambungan dari Hal 29

Untuk fraksi-fraksi yang di daftar hadir, terlihat Bukri, Mas-du ki dan Iwan Suyitno, Qosidah dari F-Demokrasi Indonesia Ra ya, Samudji Zarkasih dari PPP, Yudi Hartono dan Yantit Budiarto dari F- Golkar.

Juga terlihat Ju fria di, Toif Zam-roni dari FKNU. Se lain itu juga Agus Widianto dan Maskur dari F Annur

Pelaksanaan rapat pun juga mo lor. Para undangan sudah ha dir sejak pukul 08.30. Mereka menunggu lama hingga pukul 10.30 rapat digelar. Hasilnya, ada pembicaraan panitia ang-ga ran (pangan) dan akhirnya ra pat kembali ditutup.

Ketua DPRD Jember, Saptono Yu suf yang memimpin rapat Ban mus menyatakan, rapat ter-paksa ditunda, karena memang ti dak memenuhi kuorum. Jumlah yang hadir hanya 11 orang, se-dang kan anggota Banmus 25 orang.

“Bisa dilanjutkan jika mi nimal 2/3 jumlah anggota yang ada,” jelasnya.

Ketidakhadiran itu, kata Sap-to no, untuk Lukman Winarno me mang izin karena dia per-siap an istrinya yang akan men-ja lani operasi. Sedangkan Mar-

zu ki A Ghofur, Saptono kurang paham.

“Yang masuk ke saya, Pak Luk-man izin istrinya hendak me-la hirkan. Sedangkan Pak Mar zuki sudah kami kirimi surat res mi, namun setelah dikontak juga tidak bisa,’’ katanya.

Menurut Saptono, dalam Ban-mus itu peserta yang hadir men-desak untuk terus dilakukan pem bahasan.

Termasuk melaku kan koor-dinasi dengan anggota yang lain, sehingga bisa kuorum. ‘’Teman-teman ingin tetap pem bahasan dilanjutkan. Kami akan upayakan itu,’’ katanya.

Dalam Banmus kemarin, Sap-to no mengakui belum ada ha-sil nya. Pihaknya terpaksa me-nun da sampai jumlah peserta men capai kuorum. Bagaimana jika tidak?

Saptono tidak ingin ber andai-andai. Pihaknya tetap optimistis, anggota Banmus itu masih me-mi liki itikad baik se ba gai anggota DPRD.

“Mereka akan hadir ka re na ha rus men ja lankan amanah rak yat,’’ im buhnya.

Melihat kondisi polemik yang te rus berkepanjangan, dipastikan Ban mus tidak akan kuorum. Na mun jika pada batas waktu ter tentu memang demikian, pi-haknya akan berkoordinasi de-

ngan Penjabat Bupati.Intinya, bah wa DPRD tidak

sanggup me lakukan pem ba-hasan, karena tidak bisa dilalui.

“Namun kami tetap berupaya untuk terus me la kukan ko mu-ni kasi dengan ang gota Banmus agar pemba ha san APBD bisa berjalan,’’ katanya.

Ketua Fraksi Demokrat, Ayub Khan meminta maaf pada se lu-ruh masyarakat Jember karena ra pat Banmus sebagai langkah awal pembahasan RAPBD tidak mencapai kuorum.

Namun pi hak nya akan terus ber upaya un tuk mengajak rekan-rekan DPRD yang lain untuk hadir da lam rapat Banmus yang kedua. ‘’Kami akan berupaya berbicara agar pem bahasan bisa berjalan,’’ katanya.

Demikian juga Ayub Junaidi, ke tua FKB. Dia menyatakan pi-haknya tidak bisa menyalahkan Ban mus. Sebab, hasil komunikasi yang dilakukan kepada sebagian besar anggota Banmus itu karena alasan sakit. ‘’Namun kami tetap menebar bunga-bunga khusnu­dzon bahwa mereka cepat sem-buh dari sakit dan bisa hadir da lam banmus,’’ katanya.

Ketua Fraksi FKS, Yuli Priyanto, juga minta maaf kepada seluruh masyarakat Jember, karena hanya itu yang masih bisa dilakukan.

“Kami sadar bahwa apa yang

ka mi lakukan ini tidak sebanding dengan amanah yang sudah di berikan oleh masyarakat,’’ ka-tanya.

Terkait dengan sikap sebagian besar anggota, kata dia, itu me-ru pakan bentuk penyakit yang su dah sangat sistemik. Ibarat sebuah penyakit, lanjut anggota FKS dari profesi dokter itu, po-le mik selama ini langsung me-nye n tuh pada jantung perta ha-nan. ‘’Dipastikan dalam waktu de kat akan mati, jika tidak segera di lakukan upaya-upaya pe ngo-ba tan,’’ kritiknya.

Menurut Yuli, mereka tidak ha dir dalam rapat Banmus, untuk mem bahas RAPBD yang ditung-gu jutaan masyarakat Jember. Dia melihat ada kesan ter koor-di nasi, yang dilakukan secara ber sama-sama.

Alasan yang di sam paikan pun juga sama. “Me reka semua me-ny a takan sakit,” jelasnya, dengan nada heran.

Sementara itu, Yudi Hartono, sa lah satu anggota Banmus yang ti dak hadir menyatakan, rapat Ban mus itu menentukan jadwal pem bahasan RAPBD. Sejatinya tidak ada keinginan untuk mem-boi kot dalam pembahasan ter-se but.

“Namun masih ada ma salah yang belum diselesaikan,’’ ka-tanya. (rid)

Bakal Diundang Lagi Untuk Rapat Lanjutan

TANPA...Sambungan dari Hal 29

Tapi kita jadi bisa ngerasain su sahnya orang yang nggak pu-nya rumah begitu. Ini masih un tung kita di dalam ruangan,” ujar Andien, salah seorang pe-ser ta yang sempat mengaku ke cewa karena batal men da-pat kan pengalaman tidur di da lam tenda ketika hujan turun.

Bagi siswi SMAN 2 Jember ter-se but, melewatkan tahun baru ber sama kawan-kawan barunya te rasa menyenangkan. Jika bia-sanya ia harus melewatkan ma-lam tahun baru bersama dengan teman-temannya di alun-alun

kota, kini ia justru bersama te-man-teman barunya melewatkan tahun baru dengan segudang materi.

Andien mengaku sangat berke-san ketika ketika renungan ma-lam dimulai, ia harus menitikkan air mata karena sang nara sum-ber, Budi Wardoyo membawa se luruh anak-anak untuk kembali me ngingat apa yang telah di la-ku kan selama satu tahun terakhir. Ba gaimana memperlakukan se sama, bagaimana menjadi anak yang baik bagi orang tua dan juga bagaimana mereka menjalani ibadah dengan penuh kekhusu’an.

“Kami ingin setelah dari sini

me reka bisa lebih baik dan lebih baik lagi. Dan tentunya bisa ber-gu na bagi orang tua dan juga ba gi negaranya,” ujar Muhoffifi Syah qo, ketua RW 7 Perumahan Villa Tegal Besar.

Selain materi-materi ke pe mim-pi nan dan keorganisasian, materi me ngenai pacaran yang sehat, HIV AIDS dan juga tentang kese-ha tan reproduksi juga di sam-pai kan untuk mengimbangi gaya hi d up bebas yang kini menjadi tren di lingkungan remaja. De-ng an begitu, mereka tak lagi meng anggap tabu sekaligus bisa menghitung kembali kemung-ki nan terburuk yang akan mereka hadapi jika melakukan hal-hal

negatif tersebut.Ada sekitar 80 persen anak-

anak lingkungan RW 7 yang ikut dalam kegiatan yang di se leng-ga rakan tiap tahun ini. Meski se benarnya masih banyak yang ingin ikut dalam kegiatan ter-se but. Namun, ia mengaku mem batasi kepesertaan agar ke giatan bisa berjalan lebih masif.

Sementara itu, orang tua dari anak-anak itu begitu mendukung ak tifitas yang melibatkan mereka da lam kegiatan yang positif. “Da ripada keluyuran nggak jelas, kan lebih baik ikut kegiatan se-per ti ini. Kita juga jadi tenang di rumah,” ujar Ima, salah seorang orang tua. (*)

Peserta Dibatasi Agar Lebih Efektif

ATM...Sambungan dari Hal 29

“Saya justru merasa bingung setelah membaca banyak buku ca ra berbisnis,” tulis seorang pem baca Koran ini melalui email yang dikirimkan pada saya.

Saya amat memahami keluhan semacam itu, karena banyak bu ku yang hanya bermain di wi layah teori dan kurang “mem-bumi”, sehingga belum bisa dijadikan panduan teknis bagi orang yang masih awam dengan dunia wirausaha/bisnis.

Apakah memang sulit untuk menemukan ide bisnis dan memulainya? TIDAK.

Ada metode amat sederhana dan efektif, yakni metode ATM: Amati, Tiru, Modifikasi. Metode ini amat mudah diterapkan dan ti dak memerlukan banyak teori. Siapa pun bisa mengadopsi jurus ATM ini, yang berpendidikan ting gi hingga yang buta huruf, yang memiliki modal kapital dan yang bermodal “dengkul”, yang hidup di kota maupun desa.

Berikut ini uraian secara garis besar tentang hal-hal yang harus diperhatikan dalam penerapan metode ATM.

AmatiYang dimaksud adalah me-

nga mati bisnis yang sukses dija-lan kan orang lain. Mengamati bu kan dalam arti hanya melihat, akan tetapi mempelajari seluk be luk bisnisnya, menganalisis dan menyimpulkan. Bisnis yang di pilih untuk diamati tentu bisnis yang bidang dan skalanya sesuai dengan kemampuan dan kondisi kita (memungkinkan untuk di-la kukan). Jauh lebih baik jika me milih bidang bisnis yang disukai, karena peluang keber-ha silannya akan lebih tinggi.

Mengamati, pada prinsipnya ada lah proses belajar dan me-nye rap pengalaman orang lain. Oleh karenanya menuntut keje-li an dan kecerdikan. Seorang pe nga mat yang baik adalah yang berhasil menyerap banyak hal dari obyek yang diamati, terma-suk kekurangan dan kele bi han-nya.

Jika misalnya telah memiliki ke tertarikan terhadap suatu bi-dang bisnis yang terbukti sukses di jalankan orang lain, seyogianya pe ngamatan dilakukan tidak ha nya pada satu sasaran, jauh lebih baik jika mengamati bebe-ra pa sasaran dengan bidang bis nis yang sama. Konsultasi de ngan pelaku bisnis yang gagal dalam bidang yang sama juga pa tut dilakukan. Dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan yang lebih komprehensif (leng-kap).

Perihal teknis pengamatan

tentu bisa berbeda antar individu ka rena setiap orang memiliki gaya masing-masing yang dirasa efektif. Namun, cara paling mu-dah untuk memulai proses pe-nga matan adalah dengan men-ja di konsumen dari sasaran yang dimaksud, melakukan dialog dan interaksi langsung.

TiruSetelah proses pengamatan

usai dilakukan dan memperoleh pengetahuan yang cukup, lang-kah selanjutnya adalah me la-ku kan action. Jika tidak ingin repot memeras otak dan energi untuk merancang sistem dan berbagai hal teknis, maka langkah meniru adalah cara paling mudah untuk dilakukan.

Yang harus diperhatikan dalam proses meniru adalah etika dan pertimbangan yuridisnya. Jangan sam pai terjebak dalam situasi yang berakibat buruk, melanggar etika dan hukum. Prinsip usaha, pola kerja, sistem manajemen, pera latan yang digunakan, proses produksi, standar pelayanan, strategi pemasaran, hingga men-ta litas dan fighting spirit adalah hal yang dapat ditiru dan tidak be resiko berurusan dengan hu-kum. Jika yang ditiru adalah logo pe rusahaan, merek dan hal lain yang dilindungi undang-undang, tentu akan berakibat fatal.

Proses meniru dimulai dari ta hap perencanaan. Dengan ada nya contoh yang telah diamati maka menyusun perencanaan bis nis menjadi amat mudah. Lang kah selanjutnya adalah menindaklanjuti perencanaan tersebut dengan tindakan nyata.

Dengan menempuh metode “Amati dan Tiru”, dapat memang-kas pemborosan waktu dan ener gi yang seharusnya digu-na kan untuk menemukan ide bis nis serta memikirkan cara ker janya. Keuntungan lainnya adalah bidang bisnis yang diamati dan ditiru adalah bidang bisnis yang telah terbukti diterima “pa sar” dan menuai sukses. Hal ini sejalan dengan salah satu prin sip dasar dalam berbisnis, yakni memilih bidang usaha yang dibutuhkan orang banyak, bukan bidang usaha yang “bisa” kita lakukan. Karena apa yang bisa kita lakukan/kerjakan belum tentu diterima “pasar” dan me-nuai sukses. Apalah artinya kita bi sa membuat/memproduksi suatu barang/jasa tetapi tidak laku di pasaran?

ModifikasiApakah tidak cukup dengan

me ngamati lantas meniru? Be-lum. Perbedaan kharakter, gaya, sumber daya dan kondisi antar in dividu menuntut modifikasi harus dilakukan. Selain sebagai

pe nyesuaian, modifikasi juga ber tujuan untuk menutup ke-le mahan (dari hasil pengamatan) dan memberi nilai tambah. Pada tahapan inilah diperlukan krea-ti vitas dan kejelian, agar peru-ba han/penyesuaian yang dila-ku kan dapat menambah daya tarik dan efektifitas.

Jika contohnya sudah baik dan ter bukti sukses, apakah tetap di perlukan modifikasi? Menurut saya, modifikasi tetap harus di-la kukan. Selain untuk meng-hin dari disebut plagiat, mo di-fi kasi tersebut bertujuan untuk menambah baik hal yang sudah baik. Kita bisa mempermudah, membuat lebih nyaman, lebih sederhana, lebih bersih, lebih sesuai harganya, dan lebih-lebih lainnya.

Metode Amati Tiru Modifikasi ini sebenarnya adalah metode alamiah yang telah dilakukan oleh semua manusia dalam segala aspek kehidupan. Dalam dunia bisnis, hampir semua pe-laku bisnis juga telah menerapkan metode ini dalam menemukan ide bisnis baru atau untuk me-ngem bangkan bisnis yang telah ada.

Sebagai pengusaha property, sa ya pun melakukan hal yang sa ma. Mengamati banyak proyek real estate, melihat trend yang ada, mempelajari konsep yang diterapkan pengusaha lain yang ter bukti sukses dan lain se ba-gai nya. Dari hasil pengamatan ter sebut, saya berusaha meniru dan memodifikasi untuk pe-ngem bangan bisnis saya sendiri.

Bagi pembaca Koran ini yang me miliki keinginan kuat untuk berwirausaha tetapi masih belum me nemukan ide bisnis dan tak tau cara memulainya, metode A mati Tiru Modifikasi ini patut dijadikan alternatif jalan keluar. Amati bisnis orang lain yang ter bukti sukses, pelajari segala sesuatunya, tiru semua hal yang baik, buang yang buruk, mo di-fi kasi/sesuaikan dengan keadaan diri sendiri, mulailah action mem bangun bisnis.

Untuk menjadi pengusaha sukses tidak harus menjadi “pe-ne mu”, banyak pengusaha hebat yang sebenarnya hanyalah “pe-niru yang cerdas”. Meskipun pa da awalnya hanya mengamati, meniru dan memodifikasi bisnis orang lain, pada akhirnya akan bisa menemukan gaya dan seni tersendiri setelah melakukan action.

Semoga uraian singkat ini dapat menjawab pertanyaan “Ba gai-mana cara menemukan ide bis-nis? Bagaimana memulainya?”. Semoga.

*) Suwandono, Pengusaha Properti dan Penulis Novel

Harus Segera Melakukan Action

BEDA...Sambungan dari Hal 29

“Sejak sore Jember memang su dah hujan, tapi saya dan te-man-teman tetap akan me ra-ya kan tahun baru dengan kem-bang api,” ujar Fandi. “Tanpa kem bang api, pesta tahun baru nggak asyik,” tambahnya.

Pada malam tahun baru ke-ma rin, di beberapa titik kera-mai an kota masih banyak digelar

acara musik. Di Alun-alun, h a-laman RRI, halaman Lapas Jem-ber, dan di kafe-kafe tetap digelar acara-acara musik yang lumayan ba nyak dipadati pengunjung.

Nah, hujan yang mulai mereda setengah jam menjelang pukul 00.00 wib membuat warga Jember seperti tak enggan lagi keluar ru-mah. Tengah malam itu mereka baru memenuhi alun-alun Jem ber. Dari anak-anak hingga orang dewasa berkumpul bersama di

alun-alun. Dan, tepat jam pukul 00.00 terompet dan kembang api mendominasi suasana kota Jember.

Meski marak hanya di tengah malam, suasana lalu lintas juga masih lancar. Arus lalu lintas di Jalan Sultan Agung di pertigaan pos polisi diarahkan menuju Jalan Diponegoro. Menurut pe-tu gas, arus lalu lintas diarahkan ke Jalan Diponegoro agar arus lalu lintas di sekitar alun-alun tidak menjadi macet. (mg-6)

Lalu Lintas Sempat Macet

INGIN...Sambungan dari Hal 29

Faiqoh Nurul Hikmah, gadis kelahiran Jember 22 Januari 1988 ada lah sosok yang selalu aktif da lam memainkan peranan ter-se but. “Tidak ada yang tidak mung kin,” begitu kata Faiqoh, pang gilan akrab Faiqoh Nurul Hi k mah optimistis dengan segala u paya dan impiannya.

Padatnya aktivitas perkuliahan dan kepeduliannya dalam bidang sosial terus memacu semangatnya un tuk terus berkarya. Sehari-ha rinya, dia aktif di berbagai or ganisasi sosial.

Antara lain se bagai ketua PAC Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Jem ber, or ga-nisasi lembaga sosial masyarakat Ge rakan Peduli Pe rempuan, dan pro duktif dalam pe nulisan karya ilmiah di bidang hu bungan in-

ternational.Faiqoh mengungkapkan, diri-

nya memang konsentrasi dalam pemberdayaan perempuan, se-lain kesibukannya dalam forum-fo rum pengkajian isu-isu hu-bu ngan international.

Dalam upa yanya berperan aktif dalam memberdayakan pe rem-puan, pe ngagum KH Hasyim A syaári, tokoh sentral NU itu, dia sering me ngadakan forum-forum untuk memberikan so-sialisasi pada wa nita-wanita di Jember. Yakni, ten tang e man-si pasi wanita dan se putar kajian feminis. Hal ini me nurut Faiqoh di rasa akan me mantik geliat pe rempuan un tuk terus berkarya dan pro duk tif.

“Diskusi dan sosialisasi ten tang kajian feminis dan eman si pasi wanita saya rasa akan efektif untuk membuat pe rem puan-perempuan di Jember men jadi

produktif dan berkarya,” ujar Faiqoh.

Bahkan belakangan, Faiqoh sem pat belajar di negeri seberang, Si ngapura. Dia mengaku dirinya mengikuti International Con fe­ren ce International Studies (ICIS). Agen danya membahas persoalan agenda-agenda diplomasi ne-ga ra-negara di Asia Tenggara dan Eropa.

Usai mengikuti konferensi di Singa pura, Faiqoh juga sempat sing gah di negeri Jiran Malaysia untuk mengunjungi kedubes In donesia, melakukan penelitian tugas akhirnya yang mengangkat per soalan ekonomi politik dalam ka camata Mahathir Muhammad.

Setelah singgah di dua negara ter sebut, dia banyak ilmu yang didapatnya. Terutama ilmu ten-tang hubungan international me ngenai diplomasi negara.

Dari situ secara umum Faiqoh

me mandang bahwa sejauh ini ada yang harus dibenahi dalam hubungan diplomasi dalam kon teks tanah airnya.

Beberapa per soalan dalam di plomasi antar ne gara di In-do nesia menurutnya di pandang be lum maksimal.

Semangat belajar dan terus ber karya dalam bidang hubungan in ternational sesuai dengan di-siplin keilmuan Faiqoh memang tak bisa dipandang biasa-biasa saja. Bahkan untuk belajar keluar ne geri dengan merogoh kocek sendiri pun tak ragu-ragu di la-ku kan.

Bicara soal target jangka pen-dek, Faiqoh akan segera me-ram pungkan studinya yang ting gal selangkah lagi dapat di-selesaikanya. Soal impiannya, Faiqoh ingin menjadi salah satu dari jajaran kementerian luar ne geri. (mg-6)

TINGKATKAN...Sambungan dari Hal 29

De ngan begitu, diharapkan se luruh keluhan dan per ma sa-la han akademik yang dihadapi oleh mahasiswa dapat disalurkan ke UC3, guna mendapatkan pe-na nganan dengan waktu yang re latif lebih cepat.

Keluhan dan per masalahan tersebut, kata dia, juga dapat di sampaikan melalui te lepon be bas pulsa ataupun me lalui

sis tem internet dan se ca ra ma-nual dengan menghadap pe tugas yang ada.

Hasan menambahkan, jika ke luhan mahasiswa yang berkaitan dengan masalah a kademik harus terlebih dulu disampaikan kepada bagian akademik, mahasiswa masih harus menunggu lebih lama. Se bab, biasanya masih harus disampaikan kepada pihak yang lebih tinggi. Namun, lanjut dia, dengan UC3, proses tersebut

bi sa lebih cepat karena semua data yang diperlukan sudah ada di UC3.

Menurut Hasan, salah satu lang kah yang telah dijalankan oleh tim pembentukan UC3 ada lah melaksanakan studi ban-ding dan serap pengalaman dengan PT Telkom Area 5 Su-ra baya yang memiliki Customer Care Center.

Hasan berharap, jika tahapan-tahapan pembangunan sistem pendukung UC3 berjalan dengan

baik, maka UC3 akan di-laun­ching pada bulan Oktober 2011 men datang.

Untuk diketahui, sebagai pilot project, ada lima fakultas yang dip ilih. Yakni, Fakultas Pertanian, Fa kultas Ekonomi, Fakultas Sas-tra, FMIPA dan Fakultas Teknik.

Jika tahap pertama di bidang akademik berjalan dengan baik, ma ka layanan UC3 akan di-kem bangkan untuk pelayanan ke pe gawaian dan ke ma ha sis-waan. (fit)

KTP...Sambungan dari Hal 29

Hasilnya, komisi mere ko men-da sikan agar pada 2011 tidak ada lagi masalah KTP untuk war ga Jember. Artinya, tahun 2011 merupakan ini pelayanan pem buatan KTP yang mudah dan cepat, dengan sistem on li ne. “Agar data penduduk itu be nar-benar valid,’’ kata Sahroni anggota Komisi D DPRD Jember.

Dia mengakui bahwa KTP men-ja di perhatian khusus, banyak pro gram yang tidak tepat sasaran. Ini karena data yang diambil dari KTP tidak akurat. Selain itu, kata dia, banyak warga yang sa dar pentingnya KTP, namun me reka enggan mengurus. Ini ka rena proses pengurusan yang sangat lama, dan biaya tinggi. Mi salnya, orang Kencong yang ingin mengurus KTP harus da-tang ke Jember. ‘’Biayanya pasti

tidak sedikit. Apalagi umumnya ti dak bisa sehari selesai,’’ katanya.

Karena itu, Komisi D minta agar segara dilakukan pengadaan KTP dengan sistem yang murah, mudah dan cepat. Dan yang bisa di lakukan adalah menggunakan e­KTP. Setiap kecamatan bisa me nyelenggarakan kegiatan ini, Karena semua sistem ter- online. ‘’Warga cukup mengurus di ke-ca matan masing-masing dengan pro gram elektrik KTP,’’ jelasnya.

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dis pen duk ca-pil) Jember, R. Hendroyono, me-ngakui tahun 2011 banyak KTP yang yang habis masa ber la kunya. Namun sesuai dengan per da, program KTP bukan pada Januari 2011, tapi pada September 2011. ‘’Karena jika dihitung lima ta hun, maka habisnya bulan Sep tember 2011. Sebab saat itu, KTP-nisasi warga Jember di la ku kan pada 1 September 2006,’’ katanya. (rid)

Aktif di Berbagai Organisasi Sosial

Lima Fakultas Jadi Percontohan

Program KTP Dimulai September

TEGALAMPEL - Seorang ok- num wartawan media cetak lo kal Bondowoso, Sug, 37, me-lakukan perbuatan tidak terpuji. Warga Jalan Kelurahan Ka de-mangan, ini kedapatan telanjang bersama istri orang, Rum, 30, di kamar tidur rumah familinya, Kecamatan Te gal ampel.

Akibatnya, Sug dan Rum yang tengah mabuk asmara, digerebek warga desa termasuk Nonik, 30, istri Sugianto sen-di ri. Beruntung, keduanya ter hindar dari amukan warga, ka rena sejumlah perangkat De sa Karanganyar langsung me ngamankan ke Mapolsek Te galampel. ”Keduanya lang-sung diamankan untuk meng-hin dari amuk warga,” kata Pak Su ko, warga desa setempat.

Peristiwa penggerebekan ok num wartawan itu terjadi

di rumah Mariyani, 45, warga Kra jan, Desa Karanganyar Ke camatan Tegalampel, kera-bat wartawan pada Jumat sore. Saat itu, keduanya baru datang dari Situbondo dan mampir di rumah Mariyani.

Keberadaan mereka di ru-mah Mariyani, diketahui Nonik, istri war ta wan. Me-nge tahui suaminya ber mes-raan, Nonik geram dan mem-be ritahu warga desa untuk me lakukan penggerebekan. Tak terima desanya dijadikan tempat perselingkuhan, warga ber sama Nonik langsung meng gerebek rumah Mariyani dan memergoki keduanya se dang beraktivitas.

Melihat suaminya berbuat de mikian, Nonik tidak terima. Sam bil menangis, dia me la-por kan suaminya ke polisi

untuk diproses hukum. Dia me minta keadilan dan ke-pas tian hukum, karena dirinya se lama ini yang kerap dituduh ber selingkuh oleh suaminya. ”Dengan laporan ke polisi, saya akan merasa terlindungi oleh hukum,” katanya dengan me neteskan air mata usai me lapor ke Polsek Tegalampel.

Kapolsek Tegalampel, AKP Nico Demus Taekas me nga-takan, kasus wartawan tersebut su dah dilaporkan ke Kapolres AKBP Bonny Djianto,dan Ka-satreskrim AKP Bambang Se tiawan.

Menurut Nico De mus, pi-hak nya segera menin dak lan-juti kasus, ini dengan me me-riksa pelaku dan se jum lah saksi. ”Kami akan me meriksa se cara bertahap sak si korban be serta saksi.” (ido)

Selingkuh, Wartawan DigerebekGUIDO/RJ

SHOCK: Sambil mena­ngis, Nonik (tengah) melaporkan suaminya yang ber­selingkuh.

Page 6: Radar Jember edisi 2 Januari 2011