Radar Jember 1 Jan 2011 Baru

6
Dilema Hukum dan Politik HARI ini, Alhamdulillah kita telah memasuki tahun baru 2011. Khusus bagi warga Jember, pada 1 Januari ini bukan saja merupakan awal pergantian tahun. Namun sekaligus se- bagai peringatan hari jadinya. Sebab, hari ini, Jember genap ber- usia 82 tahun. Seperti halnya di sejumlah daerah lain, pada 2010 lalu (bagi warga Jember) seakan merupakan tahun hiruk-pikuk bagi elite politik lokal. Yakni, tahun yang penuh dengan berbagai kejutan politik dan hukum, khususnya. Betapa tidak, hampir sepanjang tahun 2010, warga Jember disibukkan dengan hajatan politik besar, yang hingga kini imbasnya belum kunjung tuntas Baca Dilema... Hal 35 SABTU 1 Januari 2 0 1 1 25 Cerdas dan Inspiratif http://www.jawapos.co.id e-mail: [email protected] CATATAN AKHIR TAHUN SHODIQ SYARIEF* Oleh: Melihat Wisata Bendi di Bondowoso yang Masih Bertahan hingga Kini Antar Turis Asing Melihat Alam Pedesaan Evi Intanita ARIMACS/RJ Sudah hampir sepuluh tahun ini, wisata Bendi atau Dokar masih menunjukkan eksistensinya. Para pemilik dokar yang biasa mangkal di Alun-alun Ki Bagus Asra itu siap mengantar siapa saja yang hendak menikmati pemandangan jantung kota Bondowoso. Bagaimana mereka bertahan? GUGAH EKO SAPUTRO, Bondowoso SORE yang cerah. Di sudut barat Alun- alun Ki Bagus Asra, Bondowoso, tampak berderet tujuh buah kereta kuda yang biasa disebut dengan dokar atau andong. Para sais (pengemudi dokar, Red) sedang sibuk membersihkan kuda kesayangannya. Salah seorang di antara mereka tampak sedang terlibat percakapan bersama seorang ibu muda. Dari percakapan tersebut ter- dengar, ibu itu terlibat tawar menawar dengan si sais. ”Lima belas ribu saja ya. Masak keliling kota saja dua puluh ribu sih,” ujarnya. Si sais pun mau tak mau menganggukkan kepalanya. ”Buat penglaris,” ungkapnya santai seraya menarik tali pacu kudanya sebelum akhirnya mempersilakan sang ibu untuk masuk ke dalam dokar miliknya. Di zaman kerajaan, dokar hanya bisa dinaiki oleh golongan bangsawan. Sebutan kereta kencana melekat pada kendaraan beroda empat tanpa mesin ini. Ahmad adalah salah satu penarik kereta kencana versi rakyat yang hanya dihias dengan kain dan kertas warna-warni itu. Lelaki berusia 45 tahun itu sudah cukup lama menjadi penarik kereta kuda. Menurut dia, komunitas kereta kuda hias itu sudah ada sejak 11 tahun yang lalu. ”Penghasilan dari menarik dokar wisata ini cukup untuk menghidupi keluarga,” ujarnya. Namun, Ahmad termasuk bagian kecil penarik dokar yang masih bertahan. Jika sebelumnya, banyak sekali penduduk sekitar yang memanfaatkan kereta kuda itu sebagai sumber penghasilan, kini justru hanya tinggal 7 kereta kuda yang bertahan karena tergerus modernisasi hingga keberadaannya dika- lahkan oleh motor dan mobil yang dianggap lebih cepat dan efisien. Wigi, kawan Ahmad yang juga menjadi penarik kereta kuda membenarkan ucapan Ahmad Baca Antar... Hal 35 ADVERTORIAL KADAR asam urat dan kolesterol darahnya yang tinggi tahun lalu telah membuat dengkul lelaki 60 tahun ini sakit saat ia berjalan. “Wa- laupun kumatnya tidak tiap hari, bila kambuh dengkul ini sangat sa- kit,” ungkap purnawi- rawan TNI-AD yang terakhir bertugas di Departemen Pertaha- nan di Jakarta ini. Untuk itu, ayah tiga anak ini berobat ke dokter, ke- mudian mengonsumsi obat medis. Namun, tak lama setelah itu, ia mengenal New Mandala 525. Maka, pria yang punya seorang cucu ini rutin mengonsumsi kedelai bubuk instan itu setiap hari Baca Sakit... Hal 35 Sakit di Dengkulnya itu pun Tak Terasa Lagi Achmad Suripto Cinta Tantangan Baru EVI Intanita Adelia termasuk salah satu ma- hasiswi yang mampu mempertahankan nilai akademisnya, sehingga beruntung mendapatkan beasiswa dari Djarum. Selama mengikuti program beasiswa Djarum di beberapa kota, Vivi, panggilan akrabnya, sa- ngat intens mengikuti tiga program pokok yang diselenggarakan pihak pemberi beasiswa. Baik itu mulai pengukuhan mahasiswi se-Indonesia yang menerima beasiswa, pelatihan kerja tim, hingga pelatihan jiwa kepemimpinan Baca Cinta... Hal 35 Buntut Terjadinya Polemik Keabsahan Pj JEMBER – Polemik berkepanjangan terkait keabsahan Penjabat (PJ) Bupati Jember Drs Zarkasi MSi yang ditunjuk gubernur Soekarwo, telah berimbas pada gagalnya pem- bahasan belasan raperda pada tahun 2010. Padahal, raperda tersebut penting artinya segera disahkan karena menyangkut kepentingan masyarakat luas. Menurut Abdul Halim, anggota Badan Legislasi (Banleg) DPRD Jember, pada tahun 2010, Banleg pernah menggelar rapat dengan eksekutif Baca Belasan... Hal 35 Belasan Raperda Gagal Dibahas GUGAH EKO SAPUTRO/RJ BENDI: Alat transportasi dokar di Bondowoso ternyata masih mampu bertahan dan banyak diminati masyarakat. JEMBER – Sunardi akhirnya mampu mengalahkan kan- didat lain dalam perolehan suara di muscab DPC PPP. Ketua Komisi D DPRD Jember ini merebut suara peringkat pertama dengan perolehan dukungan 41 suara. Dalam muscab DPC PPP, seluruh peserta yang hadir memilih tiga formatur dengan suara terbanyak. Dari tiga itu, Sunardi menduduki posisi teratas. Perolehan suara di bawahnya adalah Kholik Nawawy dengan perolehan 32 suara dan Wa`di Munir dengan 31 suara. Posisi di bawahnya lagi adalah Ali Wafa dan Samuji Zarkasih yang mendapat 20 suara. Atas perolehan suara ini, Nawawi punya kans kuat me- nempati posisi sekretaris DPC PPP Jember Periode 2010-2015. Ketiga formatur itu rencananya menggelar rapat guna menen- tukan kepengurusan DPC PPP Jember periode 2010-2015 Baca Muscab... Hal 35 Muscab PPP, Sunardi Unggul JEMBER – Meski hujan sempat mengguyur wilayah Jember, namun semarak perayaan menyambut datangnya tahun baru tetap meriah. Beberapa pedagang sejak sore hari sudah siap-siap menjajakan ber- bagai terompet dan aneka makanan serta minuman di sekitar alun-alun Jember. Begitu juga dengan bebe- rapa pusat hiburan dan keramaian, juga banyak didatangi pengunjung. Jelang pergantian tahun, berbagai terompet aneka jenis dengan ber- aneka warna ditiup. Tak hanya kalangan anak-anak yang meniup terompet berbentuk naga. Kalangan orang tua dan remaja, juga tak mau ketinggalan. Harapannya, tahun 2011, kualitas hidup akan semakin meningkat. Perayaan tahun baru kemarin rupanya tak hanya semarak di wilayah perkotaan Baca Tiup... Hal 35 FOTO-FOTO: ARIMACS/RJ TEROMPET NAGA: Beberapa pedagang menyediakan aneka jenis terompet menyambut datangnya tahun baru. Salah satunya terompet berbentuk naga yang laris manis terjual. Tiup Terompet Naga Sambut Tahun Baru Gaya Pacaran ABG Banyak Kebablasan JEMBER - Jember sebagai kabupaten yang menjadi poros tapal kuda, per- kembangan ekonominya kian tahun semakin meningkat. Namun, seiring perkembangan teknologi dan mo- dernisasi, sedikit banyak telah ber- pengaruh terhadap pergaulan anak baru gede (ABG) di Jember. Bila tidak hati-hati, pergaulan ABG yang semakin bebas, bisa menjurus ke hal-hal ne- gatif. Berdasar pantauan tim RJ di lapa- ngan, sekitar wisata Rembangan menjadi wilayah yang paling rentan digunakan pasangan muda-mudi memadu kasih. Hal ini didukung dengan keberadaan warung remang- remang yang berada di sepanjang wilayah dataran tinggi di Jember tersebut. Beberapa kali, warga sempat me- ngeluhkan hal tersebut. Namun, hal itu menjadi dilematis karena keba- nyakan pemilik warung juga meru- pakan warga sekitar Baca Gaya... Hal 35 DIKELUHKAN: Warung remang-remang di sepanjang jalur Rembangan ini dikeluhkan karena dimanfaatkan remaja untuk pacaran melebihi batas. HERU PUTRANTO/RJ

description

Uploaded from Google Docs

Transcript of Radar Jember 1 Jan 2011 Baru

Page 1: Radar Jember 1 Jan 2011 Baru

Dilema Hukum dan PolitikHARI ini, Alhamdulillah kita telah memasuki

ta hun baru 2011. Khusus bagi warga Jember, pa da 1 Januari ini bukan saja merupakan awal per gantian tahun. Na mun sekaligus se­ba gai peringatan hari ja dinya. Sebab, hari ini, Jember genap ber­usia 82 tahun.

Seperti halnya di se jumlah daerah lain, pada 2010 lalu (bagi war ga Jember) seakan me rupakan tahun hiruk­pikuk bagi elite po litik lokal. Yakni, ta hun yang penuh de ngan berbagai kejutan politik dan hukum, khu susnya.

Betapa tidak, hampir sepanjang tahun 2010, warga Jember disibukkan dengan hajatan politik besar, yang hingga kini imbasnya belum kunjung tun tas

Baca Dilema... Hal 35

S A B T U1 J a n u a r i

2 0 1 1 25Cerdas dan Inspiratif

http://www.jawapos.co.id e-mail: [email protected]

CATATAN AKHIR TAHUN

SHODIQ SYARIEF*Oleh:

Melihat Wisata Bendi di Bondowoso yang Masih Bertahan hingga Kini

Antar Turis Asing Melihat Alam Pedesaan

Evi Intanita

ARIMACS/RJ

Sudah hampir sepuluh tahun ini, wisata Bendi atau Dokar masih

menunjukkan eksistensinya. Para pemilik dokar yang biasa mangkal

di Alun­alun Ki Bagus Asra itu siap mengantar siapa saja yang

hendak menikmati pemandangan jantung kota Bondowoso.

Bagaimana mereka bertahan?

GUGAH EKO SAPUTRO, Bondowoso

SORE yang cerah. Di sudut barat Alun­a lun Ki Bagus Asra, Bondowoso, tampak ber deret tujuh buah kereta kuda yang biasa disebut dengan dokar atau andong. Para sais (pengemudi dokar, Red) sedang sibuk membersihkan kuda kesayangannya.

Salah seorang di antara mereka tampak sedang terlibat percakapan bersama seorang ibu muda. Dari percakapan tersebut ter­de ngar, ibu itu terlibat tawar menawar dengan

si sais. ”Lima belas ribu saja ya. Masak keliling ko ta saja dua puluh ribu sih,” ujarnya.

Si sais pun mau tak mau menganggukkan ke palanya. ”Buat penglaris,” ungkapnya

san tai seraya menarik tali pacu kudanya se belum akhirnya mempersilakan sang ibu un tuk masuk ke dalam dokar miliknya.

Di zaman kerajaan, dokar hanya bisa dinaiki

oleh golongan bangsawan. Sebutan kereta ken cana melekat pada kendaraan beroda empat tanpa mesin ini.

Ahmad adalah salah satu penarik kereta ken cana versi rakyat yang hanya dihias de ngan kain dan kertas warna­warni itu. Le laki berusia 45 tahun itu sudah cukup la ma menjadi penarik kereta kuda. Menurut dia, komunitas kereta kuda hias itu sudah ada sejak 11 tahun yang lalu. ”Penghasilan dari menarik dokar wisata ini cukup untuk menghidupi keluarga,” ujarnya.

Namun, Ahmad termasuk bagian kecil pe narik dokar yang masih bertahan. Jika se belumnya, banyak sekali penduduk sekitar yang memanfaatkan kereta kuda itu sebagai sumber penghasilan, kini justru hanya tinggal 7 kereta kuda yang bertahan karena tergerus modernisasi hingga keberadaannya di ka­lah kan oleh motor dan mobil yang dianggap le bih cepat dan efisien.

Wigi, kawan Ahmad yang juga menjadi pe narik kereta kuda membenarkan ucapan Ahmad

Baca Antar... Hal 35

ADVERTORIAL

KADAR asam urat dan kolesterol darahnya yang tinggi tahun lalu telah membuat dengkul le laki 60 tahun ini sakit saat ia berjalan. “Wa­laupun kumatnya tidak tiap hari, bila kambuh deng kul ini sangat sa­kit,” ungkap pur na wi­ra w an TNI­AD yang ter akhir bertugas di De partemen Per ta ha­nan di Jakarta ini. Untuk itu, ayah tiga anak ini berobat ke dokter, ke­mudian mengonsumsi obat medis. Namun, tak lama setelah itu, ia me ngenal New Mandala 525. Maka, pria yang pu nya seorang cucu ini rutin mengonsumsi ke delai bubuk instan itu setiap hari

Baca Sakit... Hal 35

Sakit di Dengkulnya itu pun Tak Terasa Lagi

Achmad Suripto

Cinta Tantangan BaruEVI Intanita Adelia termasuk salah satu ma­

ha siswi yang mampu mempertahankan nilai aka demisnya, sehingga beruntung mendapatkan bea siswa dari Djarum.

Selama mengikuti program beasiswa Djarum di beberapa kota, Vivi, panggilan akrabnya, sa­ngat intens mengikuti tiga program pokok yang diselenggarakan pihak pemberi beasiswa. Baik itu mulai pengukuhan mahasiswi se­In donesia yang menerima beasiswa, pelatihan ker ja tim, hingga pelatihan jiwa kepemimpinan

Baca Cinta... Hal 35

Buntut Terjadinya Polemik Keabsahan Pj

JEMBER – Polemik berkepanjangan terkait keabsahan Pen jabat (PJ) Bupati Jember Drs Zarkasi MSi yang ditunjuk gu bernur Soekarwo, telah berimbas pada gagalnya pem­ba hasan belasan raperda pada tahun 2010. Padahal, raperda ter sebut penting artinya segera disahkan karena menyangkut ke pentingan masyarakat luas.

Menurut Abdul Halim, anggota Badan Legislasi (Banleg) DPRD Jember, pada tahun 2010, Banleg pernah menggelar ra pat dengan eksekutif

Baca Belasan... Hal 35

Belasan Raperda Gagal Dibahas

GUGAH EKO SAPUTRO/RJ

BENDI:Alat transportasi dokar di Bondowoso ternyata masih mampu bertahan dan banyak diminati masyarakat.

JEMBER – Sunardi akhirnya mampu mengalahkan kan­di dat lain dalam perolehan sua ra di muscab DPC PPP. Ke tua Komisi D DPRD Jember ini merebut suara peringkat pertama dengan perolehan dukungan 41 suara.

Dalam muscab DPC PPP, se luruh peserta yang hadir me milih tiga formatur dengan suara terbanyak. Dari tiga itu, Sunardi menduduki posisi teratas. Perolehan suara di ba wahnya adalah Kholik

Nawawy dengan perolehan 32 suara dan Wa`di Munir de ngan 31 suara. Posisi di bawahnya lagi adalah Ali Wafa dan Samuji Zarkasih yang mendapat 20 suara.

Atas perolehan suara ini, Nawawi punya kans kuat me­nempati posisi sekretaris DPC PPP Jember Periode 2010­2015. Ketiga formatur itu rencananya menggelar rapat guna me nen­tukan ke pengurusan DPC PPP Jember pe riode 2010­2015 Baca Muscab... Hal 35

Muscab PPP, Sunardi Unggul

JEMBER – Meski hujan sempat meng guyur wilayah Jember, namun se marak perayaan menyambut da tangnya tahun baru tetap meriah. Be berapa pedagang sejak sore hari su dah siap­siap menjajakan ber­ba gai terompet dan aneka makanan serta minuman di sekitar alun­alun

Jem ber. Begitu juga dengan be be­rapa pusat hiburan dan keramaian, ju ga banyak didatangi pengunjung.

Jelang pergantian tahun, berbagai te rompet aneka jenis dengan ber­ane ka warna ditiup. Tak hanya ka langan anak­anak yang meniup te rompet berbentuk naga. Kalangan

orang tua dan remaja, juga tak mau ketinggalan. Harapannya, tahun 2011, kualitas hidup akan semakin me ningkat.

Perayaan tahun baru kemarin rupanya tak hanya semarak di wilayah perkotaan

Baca Tiup... Hal 35

FOTO-FOTO: ARIMACS/RJ

TEROMPET NAGA: Beberapa

pedagang menyediakan

aneka jenis terompet

menyambut datangnya tahun

baru. Salah satunya terompet

berbentuk naga yang laris manis

terjual.

Tiup Terompet Naga Sambut Tahun Baru

Gaya Pacaran ABG Banyak Kebablasan

JEMBER - Jember sebagai kabupaten yang menjadi poros tapal kuda, per­kem bangan ekonominya kian tahun se makin meningkat. Namun, seiring per kembangan teknologi dan mo­derni sasi, sedikit banyak telah ber­pe ngaruh terhadap pergaulan anak baru gede (ABG) di Jember. Bila tidak hati­hati, pergaulan ABG yang semakin bebas, bisa menjurus ke hal­hal ne­gatif.

Berdasar pantauan tim RJ di la pa­ngan, sekitar wisata Rembangan

men jadi wilayah yang paling rentan di gunakan pasangan muda­mudi me madu kasih. Hal ini didukung de ngan keberadaan warung remang­remang yang berada di sepanjang wilayah dataran tinggi di Jember tersebut.

Beberapa kali, warga sempat me­nge luhkan hal tersebut. Namun, hal itu menjadi dilematis karena ke ba­nya kan pemilik warung juga meru­pa kan warga sekitar

Baca Gaya... Hal 35

DIKELUHKAN: Warung remang-remang di sepanjang jalur Rembangan ini dikeluhkan karena dimanfaatkan remaja untuk pacaran melebihi batas. HERU PUTRANTO/RJ

Page 2: Radar Jember 1 Jan 2011 Baru
Page 3: Radar Jember 1 Jan 2011 Baru
Page 4: Radar Jember 1 Jan 2011 Baru

34 SABTU 1 JANUARI TAHUN 2011

RADAR BONDOWOSOTRANSPORTASI

JEMBER – Muda ber-bakat itulah sosok imam syafii, therapis asal Bal-ung, kepiawaiaannya dalam menangani stroke sulit dicari tandingannya. Beliau mampu membuat orang stroke bisa ber-jalan walaupun hanya baru sekali terapi, seperti halnya yang terjadi pada ibu marlia, wanita paruh baya ini, warga gumuk gebang nogosari keca-matan rambipuji jember.

Beliau berobat atau melakukan terapi pada imam syafii beberapa waktu lalu yang menakjub-kan dari wanita paruh baya ini adalah takkala pertama di terapi imam syafii dia langsung bisa jalan. Ibu ini tak habis piker dan nyaris tak percaya kalau dirinya bisa jalan. Bahkan beliau men-gangap ini sulapan, tapi keny-ataannya setelah meneruskan beberapa kali terapi lanjutan sampai saat ini ibu marlia tetap bisa jalan. Bahkan sekarang ibu Marlia sudah tidak mau pakai tongkat lagi karena sudah

merasa kuat dan kokoh pijakan kakinya.

Tak hanya ibu marlia hal se-demikian ini juga terjadi pada Pak Slamet, seorang Mandor PT. Perkebunan Kertosari Jem-ber, beliau melakukan terapi yang sama pada imam syafii seperti yang ibu marlia laku-kan. Dan ternyata hal serupa juga terjadi pada pak slamet, begitu di terapi pak slamet langsung bisa jalan walaupun masih harus di bimbing. Dan berangsur-angsur beberapa hari selanjutnya pak slamet bisa

jalan sendiri tanpa tangkai dan juga tanpa harus di jaga lagi seperti sebelumnya. Dari beber-apa kejadian yang menakjub-kan ini setelah ditanya imam syafii menjawab bahwa semua adalah kehendak allah swt yang telah memberikan sedikit kemampuan kepada saya dan saya tidak mampu berbuat apa-apa tanpa kehendaknya papar imam syafii merendah. Apabila anda membutuhkan jasa imam syafii anda bisa menghubungi nomer hp 081358358894 & 0331-3119369(*)

Stroke Sekali TherapyLangsung Bisa Jalan

MARLIA SLAMET

JEMBER

RUMAH• DIJUAL •

Dijual Rmh SHM 140m2 Perum Mojo Indah D7 Jember. 3KT, 2KM, Hub: 085236052322 Cepat, Tanpa PerantaraPerumahan Surya Kalimantan Regency, Kampus Tegalboto. Jl.Kalimantan XVIII Jember. Cocok Untuk Hunian Dan Tempat Kos. Kantor : Jl Kertabumi No 17 Jmbr Telp : 0331-7950501, 3467981Dijual Cpt Rmh 2Lt Jl Gajah Mada I/122 Jbr. Hub: 0331-422530 / 087857595354. Tanpa Perantara

• DIKONTRAKAN •Dikontrakan Rumah Tinggal, 2Kmr, Dapur, AirBgs,PompaAir,Toko,JemurDiatas, GarsiMobil. Ling AmanTotal,BlokDpn Graha Citramas C29 085236000999-3600999Dikntrakan Murah 9Jt Ruko Jl Mastrip 59H Jbr 10x11M Lt 2 085859850346-Van

TANAH• DIJUAL •

Tnh SHM LT747m2 H.500Rb/m2 Nego Jl. Mas -trip Gg IV Hub. 08123102574/081 2 499 05555Jual Tanah Jl BatuRaden Raya Dkt Fk Unej 204M2 TP 03315272729

TOKO• DIJUAL •

Jual/Kontrak Toko Jl A.Yani Fas Lgkp PLN 2200. 4,5x15M2 Hub Edi: 08124972387

LAIN - LAINAnda Ingin Bk Loket Listrik (Prabayar/Pasca Bayar),Telkom,Pulsa,Hub:085230581595/03314042653(www.aksesplus.com)Gigi Palsu Lentur (Anti Pecah) Cuma Rp150.000,- Garansi 2Tahun. Hubungi: 082141226161

KEHILANGANStnkb NPP4892TZ NKMH8FD125X515543 105 NS4031D553940 an JuniartoStnkb NPP3430TY NKMH35TL0047K612040 NS5TL614261 an Widra SuryapranataStnkb NPP4318LB NKMH8BF45CA7J113076 NSF496ID100228 an Suhandono Rachman

LOWONGANMendesak Bht Cpt 30 SMU/D3/S1 Sbg Guru PG/TK/Paud Melalui Diklat Singkat Lgsg Penempatan Hub:081249909052Butuh Segera Agen Pemasaran Pria/Wanita Min SMU Info 0331-3589315Low 1.Driver&Helper 2.Sls Mo&Horeka u Area Jbr, Sim B1, Maks 35Th, SMA, Penglm Menguasai Wil Krm ke PO BOX 4096 SBS

SYARAT :• Pria/ Wanita usia max 25 tahun • Pendidikan minimal D3 ( mahasiswa/ semester akhir)• Berpenampilan menarik dan mampu berkomunikasi

dengan baik • Memiliki kendaraan sendiri dan SIM C

Tersedia Insentif Menarik

Lamaran kirim Ke:Harian PagiRadar JemberJ. A. Yani 99Jember (kode MI)

DIBUTUHKAN SEGERAMARKETING EXECUTIVE

Paling lambat 1 minggu setelah iklan dimuat

Akibat pola makan yang tidak teratur dan terbiasa mengkon-sumsi makanan yang tidak sehat, diyakini Suyono, 45 tahun sebagai penyebab dirinya menderita dia-betes. Terhitung 2 tahun lamanya, Yono, panggilan akrab Suyono, menceritakan bahwa ketika sakit-nya itu kambuh, ia sering merasa seluruh tubuhnya pegal-pegal dan terasa lemas serta lesu padahal ia sudah mengkonsumsi makanan dengan jumlah yang cukup.

“Kalau diabetes saya kambuh, saya termasuk orang yang sering keluar-masuk rumah sakit. Pernah gula saya mencapai 430 mg/ dl. Kalau sudah begitu, saya jadi tidak bisa bekerja normal,” ujar Yono yang berprofesi sebagai petugas penjaga keamanan.

Diabetes adalah meningkatnya kadar gula dalam darah akibat pankreas tak mampu mem-produksi insulin sesuai kebutuhan. Diabetes dapat berbahaya karena menjadi pintu masuk penyakit berat lainnya seperti jantung, hipertensi dan lemah syahwat.

Dari informasi sebuah koran, warga Jl. Bogangin Baru, Kec. Karang Pilang, Surabaya ini mengeta-hui tentang manfaat Gentong Mas. “ Saya baca di koran, ada Produk Gentong Mas, terus saya lihat manfaatnya ternyata ada untuk mengenda-likan gula darah. Karena berobat ke rumah sakit tidak ada perubahan, akhirnya saya tertarik untuk mencoba mengkonsumsi Gentong Mas.”

Hasilnya, dalam jangka waktu 5 bulan, ayah 2 anak ini merasakan manfaat yang besar. “Alham-dullillah Gentong Mas membuat tubuh saya fit dan sehat. Saya bisa bekerja normal kembali dan tidak perlu keluar masuk rumah sakit.” Jelas Yono.

Di akhir perbincangannya dengan kami, dengan semangat Yono berujar, “Punya penyakit seperti saya? Minumlah Gentong Mas! Saya telah mem-

buktikan manfaatnya!” Tutur Yono yang kini telah mengajak teman dan keluarganya untuk mengkonsumsi Gentong Mas.

Gentong Mas adalah suplemen kesehatan yang sangat bermanfaat dan aman tanpa efek samping. Bahan baku utama Gentong Mas adalah Habbatussauda (jintan hitam), dan gula aren.

DR. Sedarnawati Yasni, Peri-set di Institut Pertanian Bogor Seorang Doktor Lulusan Kyusu University, Jepang membuktikan bahwa Habbatussauda (bahan baku utama Gentong Mas : Pen) adalah obat mujarab mengatasi diabetes melitus, hipertensi dan

kolesterol (Trubus : 16).Gentong Mas mengandung fiber yang dapat

menormalisir gula darah, dan chomium yang men-gatur metabolisme gula darah dan menambah kepekaan sel terhadap insulin. Selain itu glisemik indek gula aren pada Gentong Mas yang rendah yaitu hanya 35, membuat Gentong Mas baik dikonsumsi oleh penderita diabetes.

Meski demikian untuk hasil maksimal dianjurkan untuk berolahraga secara teratur.

Gentong Mas diproses tanpa bahan pengawet sehingga aman dikonsumsi. Manfaat yang hebat bagi kesehatan dan rasa yang lezat membuat kini semakin banyak masyarakat mengkonsumsi Gentong Mas.

Untuk informasi lebih lanjut silahkan kun-jungi www.gentongmas.com. Bagi anda yang membutuhkan Gentong Mas bisa didapatkan di apotek/ toko obat terdekat atau hubungi :

Jember:081338611049Lumajang:081336191009

Bondowoso:081233836384Situbondo:082143391646

Depkes:P-IRT.812.3205.01.114

Pola Makan Yang Tidak Sehat Menyebabkan Suyono Diabetes

Suyono

BONDOWOSO - Derasnya hujan abu vulkanik dari sem-buran Gunung Bromo yang meng guyur Bondowoso dalam tiga hari terakhir disikapi Pemkab Bon dowoso. Bekerja sama de-ngan PMI setempat, mereka mem bagikan sedikitnya lima ribu masker secara cuma-cuma kepada masyarakat.

Ribuan masker bantuan Pem-prov Jatim atas usulan pemkab, itu dibagikan di sepenjang jalan kawasan Alun-alun Bondowoso. Sejumlah petugas PMI mem-ba gikan masker kepada semua

pengguna jalan baik mobil, motor, sepeda pancal, becak, dan pejalan kaki yang melintas se panjang jalan kawasan alun-alun.

Pemkab dan PMI membagikan masker ini sebagai antisipasi agar masyarakat tidak terserang penyakit infeksi saluran per na-pa san akibat abu vulkanik. Me-ngingat, guyuran hujan abu vul kanik di Bondowoso, akhir-akhir ini semakin banyak dan sangat mengganggu aktivitas ma syarakat terutama para peng-guna jalan. ”Karena itulah, pem-

kab melalui PMI Bondowoso me ngajukan bantuan masker ke provinsi untuk disalurkan se cara gratis kepada masyarakat Bondowoso,” kata Bupati Amin Said Husni di pendapa bupati kemarin.

Selain kepada pengguna jalan di Kecamatan Kota, pemkab dan PMI juga akan membagikan masker secara gratis kepada masyarakat di sejumlah kecamatan yang diguyur hujan abu vulkanik. Di antaranya, Kecamatan Wringin, Pakem, Cermee, dan Binakal. (ido)

GUIDO/RJ

CUMA-CUMA: Petugas PMI Bondowoso membagikan masker secara gratis kepada semua pengguna jalan kemarin pagi. Pembagian itu dilakukan untuk mengantisipasi gangguan pernapasan.

PMI Bagikan Masker

BONDOWOSO - Setelah melalui proses cukup alot dalam Muscab Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) I Ahmad Dhafir dan KH Abdul Wahid (Ra Dul), terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Tanfidiah dan Ketua Dewan Syura PKNU periode 2010 2015, Kamis malam.

Proses muscab sendiri sempat memanas. Karena, muncul calon atau kandidat yang diusung oleh pengurus anak cabang (PAC) untuk ‘adu kekuatan’, yaitu Ahmad Dhafir dan Kusaeri sebagai calon tanfidziah. Sementara Ra Dul dan Kamil Hadadi, sebagai kandidat ketua dewan syura. Ahmad Dhafir diusulkan oleh 15 PAC untuk maju dalam bursa pemilihan ketua. Sedangkan, Kusaeri diusung oleh 9 PAC. Persaingan yang tidak kalah panasnya, terjadi di tubuh dewan syura. Ra Dul maju dengan diusung oleh 16, berhadapan dengan Kamil Hadadi diusulkan oleh 8 PAC.

Namun, dalam detik-detik

terakhir proses pemilihan, Kusaeri dan Kamil Hadadi, urung maju. Keduanya menaruh rasa hormat yang tinggi kepada peserta muscab PKNU, memilih untuk mengundurkan diri. Karuan saja, Dhafir dan Ra Dul akhirnya terpilih secara aklamasi.

Itu, artinya para peserta muscab memilih mengikuti fatwa dari kiai sepuh, KH Sofyan dan KH Kholil Asad Samsul Arifin, Situbondo. Sebab, beberapa bulan sebelumnya, kiai khos tersebut meminta kepada Ketua PCNU Bondowoso KH Qadir Syam, untuk urusan muscab PKNU, hendaknya secara aklamasi memilih Dhafir dan Ra Dul saja. Sebab, kedua orang itu, dianggap paling mampu membawa roda organisasi politik PKNU.

Kepada RJ, Dhafir meng ung-kap kan, terpilihnya dirinya dan Ra Dul, sebagai amanah yang harus dijalankan. ”Jabatan itu amanah. Jadi, kami berdua akan membawa PKNU ke depan dengan lebih baik,” tegasnya.(eko/ido)

Dhafir - Ra Dul Terpilih Aklamasi

STASIUN Kereta Api (KA) Bondowoso sudah hampir 10 tahun terakhir mangkrak. Stasiun yang sebelumnya menjadi transit kereta api dari Jember - Situbondo atau sebaliknya itu, menjadi tempat nongkrong para tuna wisma. Meski begitu, stasiun tampak terawat dan tidak terlihat kotor. Selain itu, bagian depan stasiun, dimanfaatkan oleh seorang dokter sebagai tempat praktik. Selain itu juga ada yang memanfaatkannya sebagai kantor pengiriman barang dan paketan. (eko)

EKO SAPUTRO/RJ

EMAN: Kondisi Stasiun KA Bondowoso yang hampir 10 tahun ini tak digunakan. Stasiun ini mangkrak setelah rute Jember – Situbondo ditutup.

Sewindu Lebih Tak Berfungsi

BONDOWOSO - Pemerintah meng ge lon tor kan dana yang cukup banyak dalam Program Nasional Pem ber dayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri. Kepala Badan Pem ber dayaan Masyarakat (Bapemas) Hosni Syam mengungkapkan pada 2011 ini, Bondowoso men da-patkan dana sebesar Rp 39 Miliar. Sedangkan, dana anggaran PNPM Mandiri tahun 2010 hanya sebesar Rp 23 miliar.

”Untuk tahun 2011 ini, ada kenaikan dana PNPM Mandiri sebesar Rp 16 miliar,” katanya kepada RJ, kemarin. Dengan pengalokasian dana PNPM Mandiri sebesar itu, kata dia, diharapkan semua pedesaan di wilayah Bondowoso terutama yang masih tertinggal, bisa membangun desanya. ”Kami berharap, desa-desa tertinggal di Bondowoso, bisa membangun sarana infrastrukturnya sehingga ketertinggalan cepat diatasi,” ungkapnya.

Karena, kunci untuk me ma-ju kan sebuah kawasan ter tinggal, adalah dengan mem ba ngun sarana dan prasarana infra struk-tur. Seperti, mem ba ngun jalan, jembatan, irigasi, dan lainnya. ”Semua akses harus dibuka sehingga masyarakat bisa melakukan aktivitas dengan baik dan cepat,” katanya.

Masyarakat di pedesaan di-ha rapkan juga segera membuat usulan yang dibutuhkan oleh de sanya. Setelah itu, usulan dibe rikan ke desa, untuk segera direalisasikan. ”Apalagi, dana PNPM Mandiri saat ini cukup besar,” katanya.

Juga, Hosni sempat me nying-gung soal pembuatan sarana MCK atau mandi, cuci dan kakus. Sebab, ada beberapa desa yang tidak punya sarana MCK. Se-hing ga, mudah tertular wabah diare, seperti yang dialami oleh Desa Ramban Wetan dan Solor, Kecamatan Cermee. ”Saat itu, warga desa tidak mengusulkan pembangunan MCK sehingga MCK di dua desa itu tidak di-ba ngun,” katanya.

Ke depan, warga desa harus lebih peka. ”Jika tidak punya sa rana MCK, tolong diusulkan saja dalam musyawarah desa,” ungkapnya. Sementara itu, untuk lebih mengefektifkan, pem ba ngunan desa lewat PNPM Man diri Pedesaan, Bapemas sengaja melatih 29 PNS di lingkungan Pemkab Bondowoso sebagai tenaga pendamping PNPM Mandiri. (eko)

PNPM, Digerojok Dana Rp 39 Miliar

Page 5: Radar Jember 1 Jan 2011 Baru

RADAR JEMBER 35HALAMAN SAMBUNGAN

RADAR JEMBER • Sabtu 1 Januari 2011

BELASAN...Sambungan dari Hal 25

Saat itu, terlontar ada sekitar 11 ra perda yang siap diajukan ek sekutif ke dewan untuk di ba­has. ”Ada juga raperda inisiatif dari DPRD Jember,” ujarnya, ke marin.

Sayangnya, belasan raperda ter sebut, hingga kemarin, belum sem pat dibahas sama sekali oleh DPRD Jember. Pasalnya, pihak ek sekutif belum mengajukan ra perda tersebut ke dewan. Pa­dahal, belasan raperda tersebut diagendakan tuntas dibahas se mua pada tahun 2010.

Dijelaskan, beberapa raperda ter sebut antara lain menyangkut re tribusi dan pajak daerah, ra­per da bencana alam, dan ada pu la raperda hasil inisiatif DPRD Jem ber. ”Berulang kali kita me­na nyakan masalah itu. Namun tidak ada alasan yang jelas kenapa tidak pernah diajukan,” katanya.

Bahkan, kata Halim, draf raperda ter kait bencana alam hasil inisia­tif DPRD Jember sebenarnya su dah selesai dibuat dan di se­rahkan ke eksekutif. ”Namun hingga saat ini juga belum di­kem balikan lagi ke dewan,” ka­tanya.

Meski begitu, Halim sedikit le ga karena masih ada satu ra per da yang sudah tuntas dibahas dewan. Yakni perda tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Perda tersebut sudah disahkan tahun 2010.

”Tapi yang belum diajukan ju ga masih banyak,” katanya. Di antaranya menyangkut re­tri busi dan pajak daerah, pajak air bawah tanah (ABT) dan pajak perubahan hak bangunan (PPHTB). Dijelaskan, sebelum­nya, urusan PPHTB dan ABT di tangani pusat. Menyusul mun­cul nya UU 28 Tahun 2009, urusan ter sebut kemudian diserahkan ke pada daerah. ”Ini sebuah pe­luang bagi daerah,” kata Halim.

Kenyataannya, Jember tidak bi sa mengambil kesempatan ka rena hingga akhir tahun 2010, tidak memiliki perda yang me­nga tur masalah tersebut. Akibat­nya, dana sebesar Rp 50 miliar per tahun yang seharusnya bisa didapatkan dari dua urusan tersebut, tidak bisa diambil oleh Jember.

”Daerah tidak bisa mengambil ka rena tidak memiliki payung hu kum yang tegas,” ujarnya. Pa­dahal, kata Halim, jika tahun 2011 Jember memiliki perda, ma ka dana sebesar Rp 50 miliar ter sebut bisa dimanfaatkan untuk ke pentingan masyarakat.

Beberapa raperda inilah yang belum sempat dibahas dewan yakni menyangkut raperda ten­tang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Untuk raperda ini, kata Halim, memang masih terjadi tarik ulur. Artinya, untuk penyu­su nannya perlu menunggu dari pro vinsi Jatim. Jika provinsi sudah

tuntas, maka Jember juga akan melaksanakan. ”Sampai saat ini, yang ada hanya di pusat. Se dangkan daerah Provinsi Jatim be lum selesai pembahasannya. Sehingga ini berdampak pada Kabupaten Jember,” katanya.

Kendati begitu, pra penyusunan draf sudah dilakukan. Dikatakan, beberapa waktu lalu, sempat digelar pertemuan di Pemkab Jember dengan melibatkan ber­ba gai stake holder. ”Namun la­gi­lagi harus menunggu dari pro vinsi,” kata Halim lagi.

Halim menjelaskan, macetnya pem bahasan belasan raperda tersebut tidak lepas dari belum kelarnya pembahasan APBD aki bat polemik keabsahan Pj Bupati Jember Zarkasi yang ber­ke panjangan. Apa pun alasannya, karena raperda menyangkut ke pentingan masyarakat, pihak­nya meminta agar eksekutif se­ce patnya menyerahkan raperda agar dibahas di dewan. (rid)

Minta Eksekutif Segera Ajukan Raperda

ANTAR...Sambungan dari Hal 25

Dulu, banyak sekali yang me ne­kuni pro fesi sebagai penarik ke reta kuda. Bukan sekadar se bagai sumber penghasilan. Na mun, rasa bahagia yang mem bun cah mereka rasakan kala da pat mengantar penumpang un tuk menikmati alun­alun kota atau juga beberapa tempat wisata lainnya.

Pria 45 tahun ini mengaku, ke­reta kudanya sering dicarter oleh turis­turis asing yang akan mengunjungi Kawah Ijen, Sem­

pol. Sebelum naik ke Kawah Ijen, para turis itu menyempatkan di­ri untuk naik kereta kudanya yang telah dihias sedemikian rupa.

Wigi berkisah, ia sering diajak ke liling alun­alun oleh turis asing. Tak puas hanya dengan berkeliling alun­alun, turis­turis itu masih mengajaknya ber ke­li ling di pemandian Tasnan serta ke kawasan hutan lindung di dae rah Poncogati.

Meski tak banyak hasil yang di dapatnya dari kereta kuda hias mi liknya, Wigi mengaku bisa men cukupi rumah tangganya

dengan kereta kuda miliknya. Ia pun mampu menyisihkan se dikit uang untuk merawat ku­da nya. Membeli makanan kuda hingga jamu untuk membuat kudanya selalu sehat. ”Rata­rata satu orang sais akan menge­luar kan Rp 20 ribu setiap harinya. Jadi ya lumayan mahal juga,” ung kapnya.

Naik kereta kuda tentu memiliki daya tarik tersendiri. Selain bisa ber keliling bersama keluarga, sen sasi naik turun karena di ja­lan kan oleh seekor kuda mem buat siapa pun pasti akan me nik mati

wisata asyik dan murah itu.Apalagi, kata Wigi, Bondowoso

saat ini, tengah giat­giatnya meng genjot sektor pariwisata. Se hingga, Bondowoso saat ini, jauh lebih baik daripada Bon­do woso beberapa tahun lalu ka rena sudah banyak pem ba­ngu nan infrastruktur untuk ke­pen tingan wisata.

”Memang asyik, kalau naik do kar hias ini. Bosan, kalau setiap ha ri naik motor atau mobil,” ung kap salah seorang pe num­pang, Siti Maryam, 30, warga Bondowoso. (*)

Lebih Asyik Lihat Pemandangan dengan Naik Dokar

SAKIT...Sambungan dari Hal 25

Hasilnya? “Setelah empat bulan meminumnya sakit di dengkul tadi tak terasa lagi,” ucap penduduk Kelurahan Parang, Kecamatan Parang, Ka bu paten Magetan, Provinsi Jawa Timur, ini saat ditemui 6 Mei 2010 lalu

“Selain itu, tulang­tulang di seluruh badan saya yang dulunya sakit, sekarang tidak lagi,” lanjut pria bernama Achmad Suripto ini.

Penyakit asam urat biasanya menyerang mereka yang sudah berumur di atas 40 dan lelaki lebih banyak terserang ketimbang perempuan. Selain faktor genetik, yang bisa memicu penyakit ini adalah jarang berolahraga, lebih banyak menghabiskan waktu di ruang ber­AC, dan tidak peduli pada pola makan. Kadar asam urat normal 3,4­7,0 mg/dl untuk pria dewasa dan 2,4­5,7 untuk wanita dewasa. Gejala awalnya: sering kesemutan pada jari tangan atau kaki, serta nyeri di persendian jemari kaki atau tangan, di punggung kaki, di tumit, di lutut, di siku, di pinggang, di bahu, atau beberapa bagian tubuh lainnya. Bila penyakit ini tak ditangani, kesemutan dan rasa nyeri itu akan makin parah, durasi serangannya makin tinggi, dan frekuensi munculnya makin tinggi. Sedangkan kolesterol adalah zat berbentuk

lilin dan lemak yang tersebar di setiap sel, dan dihasilkan pada organ hati dengan kuantitas 80%. Sisanya berasal dari asupan makanan. Dalam tubuh terdapat lima kolesterol: HDL, LDL, VLDL, trigliserida, dan lipoprotein (a). HDL atau high density lipoprotein adalah senyawa yang bergerak mengikuti aliran darah sambil membawa kolesterol jahat yang menempel di pembuluh menuju hati untuk dipecah lalu dikeluarkan dari tubuh. Karena tugasnya itu, HDL disebut kolesterol baik. LDL atau low density lipoprotein adalah senyawa yang berperan mengangkut kolesterol dari hati ke seluruh tubuh. Jika kadarnya berlebihan, ia akan beredar dalam darah lalu tertimbun pada dinding pembuluh darah. Hal ini mengakibatkan terganggunya aliran darah sehingga berisiko munculnya penyakit aterosklerosis atau jantung. Penelitian membuktikan, sejumlah kandungan kedelai dapat mengatasi meningkatnya kadar sam urat dan kolesterol.Saat ini banyak kedelai bubuk beredar, namun New Mandala 525 laku karena man faatnya nyata. Produk ini bukan obat melainkan minuman kesehatan. Untuk konsultasi, kunjungi purwati­[email protected] atau telepon (021) 70288540 danJember: 0331­7889300 Lumajang: 0334­7714770 Bon­do woso: 0332­7732063. (*)

ADVERTORIAL

TIUP...Sambungan dari Hal 25

Warga Desa/Ke camatan Pa­ku sari, juga menyiapkan terom­pet untuk menyambut pergantian ta hun. Bahkan, sejak sore hari, be be rapa anak desa berkumpul dan saling meniup terompet yang ba ru dibeli.

Menurut Halim, 37, warga Desa Sum berpinang, Kecamatan Pa­kusari, dirinya sengaja membeli te rompet untuk anaknya agar ikut merasakan semaraknya ta­hun baru. Sehingga, dirinya tak harus datang ke kota untuk me­ra yakan. ”Cukup meniup te rom­pet dengan anak dan istri di rumah,” ujarnya.

Tak hanya itu saja. Dirinya juga telah menyiapkan sound system untuk hiburan dan kembang api yang akan dinyalakan saat­saat pergantian tahun baru.

Pantauan RJ, beberapa pe da­gang yang berjualan di Alun­alun Jem ber sudah terlihat berda ta­ng an sejak pukul 16.00. Para pe dagang menempati tempat stra tegis agar terompet yang di jual bisa laris terjual.

Ini pula yang dilakukan Supeno, 45, pedagang terompet yang ber jualan dengan menggunakan becak. Tak jauh beda dengan pe rayaan tahun baru sebelumnya, dia berharap, dagangannya bisa

laku semua.

Pantau Keamanan, Waspada Bencana

Jelang tahun baru, penjabat bupati (Pj) Bupati Jember Drs Zar kasi plus jajaran muspida melakukan sidak ke sejumlah pu sat keramaian.

Mereka juga sempat mendatangi pos pantau keamanan di sekitar Alun­alun Jember, pos pantau di Terminal Tawangalun, dan Pos Terminal Arjasa.

Saat memantau pos di depan Pendapa Wahyawibawagraha ini, Pj Bupati berkesempatan me ninjau dan berbincang­bin­cang dengan petugas keamanan. Pj Bupati Zarkasi menanyakan soal kesiapan dan kondisi terakhir pelaksanaan pengamanan yang telah dilakukan. ”Sudah siap 100 persen,” ujar salah satu pe­tu gas pos pantau saat ditanya Zar kasi.

Sementara, Kapolres Jember AKBP Taufik Rohmad Hidayat mengatakan, keberadaan pos­pos pantau untuk membantu keamanan masyarakat yang berlibur dan merayakan tahun baru.

Pihaknya berharap agar ma­syarakat tidak berlebihan dalam merayakan tahun baru. Sekaligus bersama­sama menjaga keter­ti ban. ”Upayakanlah perayaan tahun baru yang wajar­wajar

saja,” katanya.Mengenai kemungkinan mun­

cul nya trek­trekan di kalangan anak muda, Taufik meminta agar hal itu tidak dilakukan. Sebab, pihaknya akan menindak tegas berbagai pelanggaran yang ter­jadi. Pengamanan di pos­pos pantau ini juga dibantu personel TNI, dishub, dan satpol PP.

Terpisah, Edy Budi Susilo, Ke­pala Bakesbangpol dan Linmas Pem kab Jember mengatakan, pi haknya juga telah siap meng­an tisipasi bila sewaktu­waktu ter jadi bencana saat pergantian ta hun baru.

Namun demikian, dia berharap, per gantian tahun ini, tidak ada ben cana terjadi di Jember. ”Kesiap an sudah kita lakukan mu lai dari petugas sampai sarana pendukung, yang ditekankan pada 17 titik rawan bencana di 17 Kecamatan,” kata Edy.

Hanya saja, Edy mengingatkan, agar masyarakat lebih berhati­hati dan waspada terhadap ter ja dinya bencana. Ini karena curah hu jan yang turun cukup tinggi, se hingga di khawatirkan akan muncul bencana. Menurut dia, curah hujan yang turun kali ini mencapai 200­ 500 mm per detik. Untuk itulah, pihaknya meminta agar para camat dan Kades selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana di daerahnya. (jum/mg-6)

DILEMA...Sambungan dari Hal 25

Pasca pemilukada, masih me­nyi sakan ”PR”, lantaran belum efek tifnya roda pemerintahan oleh pemenang pemilukada.

Seperti diketahui, sejak di nya­ta kan menang telak dalam pe­milukada 7 Juli 2010 lalu, pa sa­ng an M.Z.A. Djalal dan Kusen An dalas belum bisa merea li sa­si kan janji, visi, dan misinya. Ini lantaran keduanya (keburu) ter sangkut kasus hukum pidana (korupsi). Akibatnya, mau tidak mau keduanya harus dinon ak­tif kan oleh Mendagri yang hingga ki ni belum dicabut kembali.

Meski telah divonis bebas murni oleh Pengadilan Negeri (PN) Su rabaya, ternyata Djalal tidak oto matis bisa kembali menduduki ja batannya sebagai bupati aktif. Se bab, pihak kejaksaan negeri Su rabaya, mengajukan kasasi, yang entah kapan hasilnya bisa diketahui. Banyak orang mem­per kirakan, hasil kasasi bisa di ketahui setahun lebih, namun ada juga yang memprediksi da­lam hitungan dua tiga bulan lagi.

Yang jelas, dampak dari pe­non aktifan Djalal­Kusen tersebut membuat situasi politik di Jember kini menjadi kurang kondusif. Antara yang pro dan kontra Dja­lal­Kusen terus melakukan ”pe­rang urat syaraf”, baik di kalangan elite (politik dan birokrasi), mau­pun tataran akar rumput (ma­sya rakat bawah). Jika itu tak bisa di kendalikan secara arif dan pro fesional, dikhawatirkan terjadi clash fisik antara kedua kelompok masyarakat.

Yang paling memprihatinkan, hingga kini APBD (anggaran pen da patan dan belanja daerah), yang merupakan ”roh dan jantung” pembangunan kepen­ti ngan masyarakat tersendat. Itu artinya, masyarakat tak bisa se gera menikmati berkah pilkada, se perti yang dijanjikan saat kam­pa nye. Padahal, di mana­mana pa ra elite selalu mencatut ”atas na ma rakyat”, sebagai modal le gitimasi keberadaannya.

Lebih menarik lagi, Bupati (ter pilih) Djalal kini terang­te­ra ngan ”melawan” (kebi jak sa­na an) Gubernur dan Mendagri,

atas penonaktifan dirinya. Yakni, de ngan menggugat lewat Per­adilan Tata Usaha Negara (PUTN) yang sebentar lagi akan diuji siapa yang benar dan sebaliknya.

Oleh sebagian kalangan, tin­da kan Djalal tersebut dinilai se bagai tindakan nekat, namun juga teladan bagi tegaknya de­mo krasi. Nekat karena ke mung­ki nan ada ”ongkos dan risiko po litik” yang bakal dibayar, ka­r ena harus berhadapan dengan gu bernur dan Mendagri lang­sung, sehingga bisa saja ”borok­bo rok” lain akan dipetani lebih jauh. Namun menjadi teladan (pelajaran publik), karena mem­per tahankan hak dan martabat, harus diperjuangkan maksimal dalam kondisi darurat apa pun. Apalagi, perjuangan tersebut menyangkut keabsahan jalannya roda pemerintahan.

Selain soal politik, sepanjang tahun 2010 kemarin, kasus hu­kum juga relatif cukup menonjol di Jember. Selain kasus korupsi yang menyeret nama Djalal­Ku­sen, banyak pejabat, mantan pe jabat, tokoh masyarakat, yang ramai­ramai menjadi pesakitan hukum. Di antaranya mantan Pj Bupati Sjahrazad Masdar, Kusen Andalas, Djoewito, Mu­djo ko, Gus Mamak, Mahmud Sar djujono, semuanya terkait dana bantuan hukum (bankum). Kecuali Djoewito dan Mudjoko, mereka masih menunggu proses lanjutan ke peradilan lebih tinggi. Bahkan, Gus Mamak­Mahmud (ko non) kasasinya sudah turun dan tinggal menunggu kon kret­nya.

Sedang yang sedang menunggu proses antara lain, terkait tindak lanjut kasus Lapter, pem ba ngu­nan rumah tidak layak huni di ba pemas, tukar guling markas Brigif, dan lain­lain.

Sejumlah pejabat Unej juga ter jerat kasus perkara korupsi P2SEM. Bahkan, tidak menutup kemungkinan dari pemeriksaan, akan melebar ke mana­mana, sehingga jumlahnya terus ber­tam bah.

Pergulatan politik dan hukum (korupsi) agaknya menjadi ”trend” bagi penegakan hukum di sejumlah daerah, termasuk Jember. Mencuatnya kembali kasus bankum dan RAM (pe­

ngadaan mesin pendaur) di Su rabaya, juga kental nuansa po litis. Meski faktanya tetap saja ma salah hukum, yang tak begitu saja bisa diselesaikan diam­diam atau kekeluargaan, misalnya. Hal sama juga yang menimpa Bupati (nonaktif ) Lumajang Sjah razad Masdar dalam kasus ban kum.

Pertanyaannya, apakah kasus politik dan hukum akan terus mewarnai perjalanan tahun 2011, ha nya sejarah yang akan men­ja wab. Yang pasti, hingga satu dua bulan ke depan, persoalan status Djalal­Kusen rasanya be­lum akan selesai dengan cepat. Ke cuali ada ”mukjizat” yang me nyer tainya. Yakni, tiba­tiba ka sasi JPU ditolak MA, dan Men­da gri mengaktifkan kembali Djalal.

Jika status Djalal masih nonaktif, sementara APBD belum bisa dituntaskan, lantaran keberadaan Pen jabat (Pj) Bupati Zarkasi masih dipersoalkan karena dinilai cacat hukum, masyarakatlah yang dirugikan. Malah (konon) ada persoalan besar yang bakal dialami masyarakat gara­gara itu. Banyak raperda yang hingga akhir berakhirnya tahun 2010, sama sekali belum dibahas. Pa­da hal, semua itu menyangkut ke pentingan rakyat banyak, ter­masuk persoalan KTP warga yang pada tahun 2011 sudah ha bis masa berlakunya.

Belum lagi berbagai persoalan rakyat lainnya, yang kini ter­abaikan. Di sinilah barangkali perlu kedewasaan dan kelega­wa an para elite dalam me mi­kir kan kepentingan masyarakat ter sebut. Bukan saling ngotot, e gois, merasa benar dan ingin me nang sendiri, tanpa mem­per timbangkan kepentingan rak yat yang sangat mendesak, mi salnya. Perlu kiranya, semua ma was diri dan duduk satu meja untuk membicarakan jalan keluar terbaik demi kepentingan ma­sya rakat. Sehingga tidak ada yang merasa menang dan tidak ada yang merasa kalah. Semuanya demi kepentingan masyarakat. Selamat menyongsong tahun baru....

* Shodiq Syarif adalah redaktur Radar Jember

Rayakan Tahun Baru Bersama Keluarga

Secepatnya Dicarikan Jalan Keluar MUSCAB...Sambungan dari Hal 25

Tentunya didampingi pengurus Ma jelis Pertimbangan Cabang (MPC) dan DPP.

Acara muscan yang digelar di sa lah satu Ponpes di Desa Suger Ki dul, Kecamatan Jelbuk, itu di­hadiri 31 Pengurus Anak Ca bang (PAC) PPP se­Kabupaten Jem ber. Mereka memilih be be rapa calon kandidat. Selanjutnya me milih tiga formatur yang ber tugas menyusun kepengurusan. Dan perolehan suara terbanyak be lum tentu menjadi ketua ka rena tergantung dari pemilik suara dan hasil rapat yang dila ku kan bersama dua formatur lain nya.

Sejatinya, dalam muscab ke­marin sempat muncul nama Baharudin Nur. Namun nama itu gugur oleh tatib. Dengan ter pilihnya tiga formatur ini, Kholik Nawawi, menyatakan,

pi haknya bersama dua formatur lain agar segera menyusun ke­pe ngurusan. Penyusunan ke­pe ngurusan akan dilakukan de ngan cepat. Sebab ke pe ngu­ru san itu nantinya harus cepat bekerja untuk persiapan pemilu 2014. ”Secepatnya akan kami susun kepengurusan,” katanya.

Kholik menambahkan, sesuai aturan, untuk penyusunan ke­pe ngurusan diberi waktu sekitar 7 x 24 jam. ”Namun kami meng­ang gap terlalu lama. Mungkin dua hari ini bisa selesai. Sehingga kami langsung bekerja,” katanya.

Masih menurut Kholik, dalam pe nyusunan kepengurusan DPC PPP Jember periode 2010­2015 akan menggunakan asas pro­fe sionalitas. Ini mengingat, kata dia, kehancuran sebuah partai ka rena dipegang oleh orang­orang yang tidak memiliki ka­pa sitas dan kapabilitas. Aki­batnya, mereka tidak tahu apa yang akan dilakukan.

Sedangkan target kepengu ru­san, tak lain adalah menyongsong agenda pemilu 2014. DPC PPP Jember, kata dia, bertekad mengembalikan kejayaan PPP

yang pernah diraih. ”Salah satu­nya dengan terus menjalin ko­mu nikasi di antara konstituen. Kemudian merebut simpati dari masyarakat. Untuk internal di­butuhkan kekompakan dan garis koordinasi yang jelas dan tegas,” ungkapnya.

Dalam muscab yang berakhir pukul 17.15 kemarin, hadir be­be rapa undangan dan para kiai. Di antaranya Kiai Muhtar Bus­to mi, KH Abdullah Sholeh, Kiai Sueb Rois, dan Kiai Lutfi. Termasuk dihadiri dari Dewan Pe ngurus Wilayah (DPW) PPP Jatim, Musyafak Noer.

Dalam kesempatan itu, Mu­sya fak meminta agar tetap men­ja ga keutuhan partai. Salah sa tunya dengan meminimalisasi kon flik internal. Sehingga, se­lu ruh energi bisa digunakan un tuk membesarkan partai. ”Kami mohon konflik internal diminimalisasi,” katanya. (rid)

PPP Minimalisasi Konflik Internal

GAYA...Sambungan dari Hal 25

Kondisi serupa juga terjadi di be berapa lokasi strategis di jan­tung kota. Menurut Nilam, salah seorang mahasiswi Universitas Negeri (Unej) di, seiring per ja­la nan waktu, kebutuhan akan ga ya hidup glamour dan lebih be bas, merupakan konsekuensi yang harus diterima.

Menurut dia, pengaruh dunia ma ya dan televisi, menjadi sti­mu lus tersendiri dalam mem­pe ngaruhi gaya hidup anak re maja saat ini. Harusnya, lanjut

dia, hal itu menjadi konsentrasi peng garapan tersendiri bagi orang tua dan juga guru karena kebanyakan pelakunya masih berstatus siswa.

”Emang sih ada juga mahasiswa yang melakukan hal serupa (per­gaul an bebas, Red), tapi ya me­re ka kan udah dewasa. Sudah men jadi tanggung jawab masing­masing lah.

Kalau menurutku, lebih penting adalah mereka yang masih di bawah umur,” ujar mahasiswi Fakultas Ekonomi ini.

Sementara itu, menurut Jimmy, aktivis mahasiswa Jember Against

Corruption, gaya hidup bebas re maja sekarang tak lepas dari derasnya budaya asing yang ma suk dan tidak adanya filter yang cukup kuat untuk me nya­ring.

”Kalau saran saya, peran orang tua dan negara adalah mencegah sebelum remaja­remaja kita terjerumus dalam hal­hal yang merusak mereka. Remaja kita itu jangan dianggap sebagai subjek saja. Tapi mereka juga merupakan objek dari sistem yang amburadul di negeri ini,” ung kapnya.

Sementara, menurut Gus Jem­

ber Muhammad Andrianto, ma raknya tempat hiburan di Jem ber, sedikit banyak punya pengaruh terhadap gaya hidup remaja.

Pemuda yang akrab di sa pa Andre ini melihat, Jember se­bagai kota pelajar telah menjadi pasar utama tempat­tempat hi­bu ran di Jember.

Untuk mereduksi hal tersebut, kata Andre, harus ada peran orang tua serta masyarakat dan juga pihak universitas sebagai faktor utama penunjang pola pikir yang berkembang di ma­sya rakat. (fit)

CINTA...Sambungan dari Hal 25

Ketiga program tersebut, me nu­rut Vivi, mampu memacu de dikasi. Apalagi, Vivi memang senang sekali jika ada tantangan baru. ”Yang jelas dari program­program reguler yang dise leng ga rakan beasiswa Djarum, intinya mengarah pada bakti pada ma sya rakat. Dua hal penting adalah bakti pendidikan dan bakti ma sya rakat,” ujar gadis yang kini hampir menyelesaikan studinya di jurusan Hubungan Inter na sional FISIP, Universitas Jember ini.

Semua pelatihan dan pen di­di kan selama dikarantina di be berapa kota, kata Vivi, akan diimplementasikan di daerah masing­masing. Pasca karantina, Vivi menjadi DSO atau koor di­

nator wilayah Jember untuk im plementasi program beasiswa.

”Saat dipercaya menjadi DSO Jem ber, saya langsung fokuskan un tuk bakti sosial dan ling ku­ng an,” ujar Vivi. Untuk bakti ling kungan, kata Vivi, dilakukan de ngan cara penanaman 300 po hon Pandan di Pantai Su ka­ma de bekerja sama dengan ins tansi terkait. ”Dan, melakukan pen dampingan pendidikan di desa­desa pelosok di Jember,” tambahnya.

Masih menurut Vivi, dirinya me milih menanam 300 pohon Pan dan di Pantai Sukamade ka rena mendapatkan informasi bah wa di daerah Sukamade tingkat abrasinya cukup tinggi. Melihat persoalan itu, Vivi dan rekan­rekannya langsung mela­ku kan penanaman 300 pohon

Pan dan tersebut bekerja sama dengan beberapa instansi terkait.

Untuk tahun depan, karena tu gas abdi masyarakat dari pro­gram beasiswa sudah diram­pung kan, Vivi berencana akan mentransformasikan penga la­mannya pada generasi­generasi baru mahasiswa yang mengikuti beasiswa tahun depan.

”Untuk tahun depan ini akan le bih fokus menggarap abdi pen didikan. Rencananya, saya dan rekan­rekan penerima bea­sis wa tahun depan akan men­di rikan perpustakaan di daerah Panti,” ujar Vivi.

Vivi yang punya dedikasi tinggi ter hadap lingkungan ini tak ha­nya punya pengalaman di bidang itu saja. Menurut Vivi, dirinya ju ga punya pengalaman di bidang entertain dan media. Sejak kelas

2 SMA, Vivi sempat menjadi pe nyiar radio di salah satu radio di Banyuwangi, kota tempat tingg alnya sebelum hijrah ke Jember.

Yang jelas, gadis yang punya hobi nonton film dan membaca ini adalah sosok gadis yang cinta tantangan. Bidang apa pun akan dicobanya, asalkan dapat menuai pengalaman yang bermanfaat untuknya.

Bicara soal impian, Vivi ingin men dirikan rumah baca untuk mendukung akses pendidikan masyarakat. Hal ini dinilainya me rupakan bentuk abdi pen­di dikan yang akan bermanfaat bagi orang banyak. ”Namun per soalan alam yang belakangan menjadi isu international juga tak bisa dikesampingkan,” pesan Vivi. (mg-6)

Perlu Peran Orang Tua Mengontrol Pergaulan Anak

Ingin Mendirikan Rumah Baca

Perolehan Suara Muscab DPC PPP JemberKandidat Suara HasilSunardi 41 Formatur Kholik Nawawy 32 Formatur Wa’di Munir 31 Formatur Samuji Zarkasih 20 -

Kandidat Suara HasilAli Wafa 20 -Sulton 19 -Moh Hasyim 1 -Imam Bonari 1 -Tidak Sah 18 -

Page 6: Radar Jember 1 Jan 2011 Baru