RABU, 16 FEBRUARI 2011 | MEDIA INDONESIA MK Jadi … filedan Pengasuh Pondok Pesantren Se-Indonesia...

1
4 RABU, 16 FEBRUARI 2011 | MEDIA INDONESIA P OLKAM PKB tidak Khawatir Manuver PPP bangkitan Nasional Ulama (PKNU) Abdullah Mued Mu- barok membenarkan sejumlah kiai PKNU melakukan pende- katan ke PPP atau PKB dalam rangka menghadapi Pemilu 2014. Akan tetapi, ia menegaskan, perpindahan itu belum nal. Se- bab, tambah dia, para kiai meng- ajukan sejumlah syarat. “Para kiai meminta tempat khusus sebagai pengarah partai. Kalau tidak, mereka akan kembali ke PKNU,” imbuhnya. Ketua Umum Angkatan Mu- da Kabah (AMK) Joko Purwanto menyambut baik kembalinya sejumlah kiai ke PPP. “Kami bersyukur dan bangga atas kebersamaan dari seluruh kiai besar selaku orang tua dalam PPP sebagai satu-satunya partai yang masih berasaskan Islam,” kata Joko. (Mad/CC/Ant/P-1) dan Daerah Istimewa Yogyakar- ta yang menandatangani surat pernyataan kembali ke PPP. Konsolidasi itu dikemas dalam silaturahim sekaligus pelantikan Dewan Pimpinan Wilayah Orga- nisasi Majelis Silaturahim Kiai dan Pengasuh Pondok Pesantren Se-Indonesia (MSKP3I) Provinsi Jawa Tengah. Surat pernyataan itu diklaim mewakili sekitar 1.500 kiai se-Jawa Tengah. Partai berlambang Kabah itu juga telah menggelar konsolidasi serupa di Jawa Timur. Surat pernyataan itu antara lain berisi harapan kiai agar PPP dapat menjadi penyalur aspirasi kiai. PPP juga diharap- kan menampung kader ulama dalam partai dan bersungguh- sungguh memperjuangkan ke- maslahatan bagi seluruh rakyat Indonesia. Wakil Sekjen DPP Partai Ke- PARTAI Kebangkitan Bangsa (PKB) tidak mengkhawatirkan gerakan Partai Persatuan Pem- bangunan (PPP) yang hendak menarik sejumlah kiai asal Jawa Timur dan Jawa Tengah. Sebab, menurut Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar di Jakarta, Senin (14/2), kiai yang hendak bergabung dengan PPP bukan berasal dari PKB, melainkan Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU). Ia meyakini kiai PKB tidak akan berpindah ke partai lain. “Bahkan ada kiai PKB yang di- undang (oleh PPP) jadi kecewa dan marah-marah. Karena, un- dangannya dikatakan tidak ada kaitan dengan partai, di sana malah digiring ke partai. Sehing- ga pada pulang,” tukasnya. Sebelumnya, Wakil Sekjen DPP PPP Romahurmuziy meng- klaim ada 23 kiai se-Jawa Tengah Susno Duadji dituntut tu- juh tahun penjara dan denda Rp500 juta subsider (pengganti denda) enam bulan kurungan terkait dengan kasus suap PT Salma Arowana (SAL) dan dana pengamanan pemilu kada Jabar. Jaksa penuntut umum menja- tuhkan tuntutan itu karena ter- dakwa Susno telah melanggar Pasal 11 UU 31/1999 tentang Tindak Pidana Korupsi dan Kotawaringin Barat memang mengejutkan dan menjadi pre- seden buruk pelaksanaan UU. Karena, yang diputus MK ti- dak masuk akal. Petitum sama sekali tidak menyoal hasil pe- milu kada, hanya proses yang diduga terjadi kecurangan. Pa- dahal jelas, MK itu menangani perselisihan hasil,” cetusnya. Ia berpendapat, perkara Ko- tawaringin Barat hanya dapat diselesaikan melalui jalur poli- tis. “Patut diduga yang terjadi adalah pelanggaran kode etik,” tegasnya. MK membatalkan hasil pemilu kada, mendiskualikasi pasang- an Sugianto dan Eko Soemarno serta menetapkan pasangan Ujang Iskandar-Bambang Pur- wanto sebagai pemenang pemilu kada. KPU setempat menyata- kan tidak bisa melaksanakan putusan MK itu. Sebab, KPU tidak berwenang melantik pemenang pemilu kada yang ditetapkan oleh MK. Anggota Komisi II DPR dari F-PDIP Arif Wibowo juga me- nyoroti persoalan kewenang- an MK itu. “Putusan MK di NURULIA JUWITA SARI K EWENANGANMah- kamah Konstitusi (MK) yang terlalu luas menjadi salah satu masalah dalam penyeleng- garaan pemilihan umum kepala daerah (pemilu kada) sepanjang 2010. “Persoalan muncul, yakni tindak lanjut dari putusan MK yang mengalami kendala teknis dan anggaran untuk pelaksana- annya. Dalam konteks ini, ke- wenangan MK yang demikian luas menimbulkan implikasi lanjutan,” ujar Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ab- dul Haz Anshary dalam ra- pat dengar pendapat dengan Komisi II DPR di Gedung DPR, Jakarta, Senin (14/2). Haz mencontohkan perma- salahan akibat kewenangan MK yang terlampau luas antara lain di Kabupaten Kotawaringin Ba- rat, Kalimantan Tengah. “KPU mengusulkan agar da- sar hukum di level undang-un- dang dan peraturan MK dapat direvisi sekaligus dipertegas ru- ang lingkup, batas, kewenangan, dan prosedur penyelesaian hasil pemilu kada di MK,” ujarnya. Sejak 3 Agustus, Kotawari- ngin Barat mengalami keko- songan kepemimpinan karena masa jabatan bupati dan wakil bupati telah berakhir. Kekosongan itu berawal saat MK Jadi Masalah dalam Pemilu Kada Persoalan di Kotawaringin Barat muncul karena MK menyampingkan hasil pemilu kada. MI/ADAM DWI DIES NATALIS HMI: Mantan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Anas Urbaningrum (kiri) akan bersalaman dengan Menpora Andi Mallarangeng (kanan) disaksikan mantan Ketua Umum HMI Akbar Tandjung, sebelum Dies Natalis ke-64 HMI di Jakarta, kemarin. Sarat pelanggaran Abdul Haz Anshary, dalam kesempatan terpisah, menjelas- kan pelaksanaan pemilu kada secara langsung hanya menyu- burkan praktik politik uang dan sarat dengan pelanggaran. Karena itu, lebih baik pemilih- an kepala daerah dilakukan oleh DPRD. “Saya mengusulkan, agar gubernur dipilih DPRD, namun banyak pihak yang menentang bahwa itu sebuah kemunduran demokrasi,” kata dia. Berdasarkan evaluasi KPU terhadap pelaksanaan 224 pe- milu kada selama 2010, seluruh pemilu kada dibawa ke MK karena terjadi perselisihan hasil pemilu kada. Mayoritas gugatan, tambah dia, terkait dengan tindak pida- na dalam pemilu kada. “Ke- banyakan permasalahan ter- jadi yang dilakukan pasangan calon, mayoritas terkait dengan money politics (politik uang) dan pengerahan pegawai negeri sipil (PNS),” ujar Haz. Adapun pengaduan terkait kesalahan oleh penyelenggara pemilu kada, lanjutnya, hanya enam kasus dan kesalahan pe- ngawas hanya empat kasus. MK, lanjutnya, juga telah me- ngeluarkan putusan sela berupa pelaksanaan pemilu kada ulang di beberapa daerah. “Tentu itu juga menambah biaya pemilu kada. Apalagi un- tuk yang diputuskan gugatan- nya dikabulkan keseluruhan, bahkan hingga dilakukan pe- milu kada ulang,” tegas Haz. (Mad/P-1) nurulia @mediaindonesia.com Susno Dituntut 7 Tahun Penjara dan Kembalikan Rp8,6 miliar Pasal 3 UU 31 /1999. Saat menanggapi tuntutan yang dilayangkan jaksa, Susno menilai jaksa tidak profesional. Menurutnya, jaksa masih meng- gunakan model lama dan bah- kan berani merekayasa barang bukti dan fakta ke pengadilan. “Saya tekankan jaksa tidak pro- fesional. Jelas-jelas dari barang bukti dan fakta yang dihadirkan ke pengadilan menunjukkan ketidakterlibatan saya dalam kedua kasus tersebut. Saya tidak mengeluarkan perintah apa pun. Banyak saksi yang melihat. Soal cucu dan traveller’s cheque jelas buktinya. Jaksa merekayasa se- muanya,” ungkap Susno Duadji seusai persidangan. Pengacara Susno Duadji, Hen- ri Yosodiningrat, mengiyakan ucapan Susno. Menurutnya, banyak manipulasi terhadap ke- terangan para saksi. Ia mencon- tohkan saksi Hasan Nurasikin yang menyebutkan Susno per- nah bertemu Sjahril Djohan di rumah Susno. Kenyataannya, tidak ada saksi dan bukti terkait pertemuan itu. (*/AM/P-3) SELAIN dituntut penjara tujuh tahun, jaksa menuntut mantan Kabareskrim Komjen Susno Duadji mengembalikan uang ko- rupsi dana pengamanan pemilu kada Jawa Barat sebanyak Rp8,1 miliar. Bukan hanya itu, Susno diminta mengembalikan uang suap dari makelar kasus Sjahril Djohan sebanyak Rp500 juta. “Menuntut terdakwa me- ngembalikan Rp8,6 miliar. Bila tidak sanggup, diganti dengan hukuman kurungan badan se- lama 4 tahun,” kata jaksa Erba- giyo Rohan yang membacakan tuntutan setebal 500 halaman di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (14/2). Menurut jaksa, uang hasil korupsi Rp8,1 miliar telah dibe- likan sejumlah aset, seperti ru- mah, tanah, tabungan dolar, cek perjalanan, dan mobil Toyota Camry. Jaksa menilai Susno terbukti memotong dana pengamanan pemilu kada Jabar saat ia menja- bat kapolda. Selain itu, Susno di- anggap terbukti menerima suap Rp500 juta dari Sjahril Djohan. MI/SUMARYANTO ter jaringan teroris di Aceh. Ketua jaksa penuntut umum, Muhammad Taufik, menjelas- kan bahwa dalam melakukan aksi tersebut, Ba’asyir bekerja sama dengan Pitono alias Yahya Ibrahim alias Dulmatin. Lalu terdakwa juga mengumpulkan dana sejumlah Rp1.039.500.000 untuk membeli senjata api, amu- nisi, dan membiayai kegiatan pelatihan militer di Aceh. “Terdakwa mengumpulkan uang dari Thoyib, Dr Syarif Usman, Hariyadi Usman, Ab- dul Hakim, Haf Abdul Majid, Abdul Haris, Haris, Yudo, dan Ubaid,” urai jaksa. Atas perbuatan tersebut, jak- sa mendakwa Ba’asyir dengan Pasal 14 Jo Pasal 9 UU 15/2003 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU Ba’asyir Didakwa Penyandang Dana Teroris 1/2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme Men- jadi Undang-Undang dengan ancaman hukuman penjara se- umur hidup atau mati. Saat menanggapi dakwaan jaksa, ketua tim pengacara Ba’asyir, M Assegaf, menilai jaksa telah merekayasa tuduhan kepada kliennya. Terbukti dari ketidaktajaman dan ketidakje- lasan runtutan dakwaan. Ba’asyir dan tim pengacara- nya akan melakukan eksepsi. Mereka meminta waktu dua minggu kepada majelis hakim yang dipimpin Herry Swantoro untuk menyusun materi sang- gahan. Namun, majelis hakim hanya memberikan waktu 10 hari. Sidang akan kembali dige- lar pada Kamis, 24 Februari mendatang. (*/AM/P-3) TERSANGKA kasus terorisme Abu Bakar Ba’asyir didakwa telah merencanakan dan me- ngumpulkan uang untuk pela- tihan militer jaringan teroris di Aceh oleh jaksa penuntut umum. Pendiri Pesantren Al-Mukmin Ngruki itu juga dituding meng- hasut dan memprovokasi untuk melakukan teror kepada aparat keamanan di Aceh. Setelah gagal digelar Kamis (10/2) karena cacat hukum, si- dang tersangka kasus terorisme Abu Bakar Ba’asyir kembali digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (14/2). Dalam sidang kali ini, Amir Ja- maah Anshorut Tauhid (JAT) itu didakwa telah merencanakan, mempersiapkan sik, sumber daya manusia, dan mengumpul- kan uang untuk pelatihan mili- Saya tidak mengeluarkan perintah apa pun. Banyak saksi yang melihat.’’ Susno Duadji Mantan Kabareskrim

Transcript of RABU, 16 FEBRUARI 2011 | MEDIA INDONESIA MK Jadi … filedan Pengasuh Pondok Pesantren Se-Indonesia...

4 RABU, 16 FEBRUARI 2011 | MEDIA INDONESIAPOLKAMPKB tidak Khawatir Manuver PPP

bangkitan Nasional Ulama (PKNU) Abdullah Mufi ed Mu-barok membenarkan sejumlah kiai PKNU melakukan pende-katan ke PPP atau PKB dalam rangka menghadapi Pemilu 2014.

Akan tetapi, ia menegaskan, perpindahan itu belum fi nal. Se-bab, tambah dia, para kiai meng-ajukan sejumlah syarat. “Para kiai meminta tempat khusus sebagai pengarah partai. Kalau tidak, mereka akan kembali ke PKNU,” imbuhnya.

Ketua Umum Angkatan Mu-da Kabah (AMK) Joko Purwanto menyambut baik kembalinya sejumlah kiai ke PPP. “Kami bersyukur dan bangga atas ke bersamaan dari seluruh kiai besar selaku orang tua dalam PPP sebagai satu-satunya partai yang masih berasaskan Islam,” kata Joko. (Mad/CC/Ant/P-1)

dan Daerah Istimewa Yogyakar-ta yang menandatangani surat pernyataan kembali ke PPP.

Konsolidasi itu dikemas dalam silaturahim sekaligus pelantikan Dewan Pimpinan Wilayah Orga-nisasi Majelis Silaturahim Kiai dan Pengasuh Pondok Pesantren Se-Indonesia (MSKP3I) Provinsi Jawa Tengah. Surat pernyataan itu diklaim mewakili sekitar 1.500 kiai se-Jawa Tengah. Partai berlambang Kabah itu juga telah menggelar konsolidasi serupa di Jawa Timur.

Surat pernyataan itu antara lain berisi harapan kiai agar PPP dapat menjadi penyalur as pirasi kiai. PPP juga diharap-kan menampung kader ulama da lam partai dan bersungguh-sungguh memperjuangkan ke-maslahatan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Wakil Sekjen DPP Partai Ke-

PARTAI Kebangkitan Bangsa (PKB) tidak mengkhawatirkan ge rakan Partai Persatuan Pem-bangunan (PPP) yang hendak menarik sejumlah kiai asal Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Sebab, menurut Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar di Jakarta, Senin (14/2), kiai yang hendak bergabung dengan PPP bukan berasal dari PKB, me lainkan Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU).

Ia meyakini kiai PKB tidak akan berpindah ke partai lain. “Bahkan ada kiai PKB yang di-undang (oleh PPP) jadi kecewa dan marah-marah. Karena, un-dangannya dikatakan tidak ada kaitan dengan partai, di sana malah digiring ke partai. Sehing-ga pada pulang,” tukasnya.

Sebelumnya, Wakil Sekjen DPP PPP Romahurmuziy meng-klaim ada 23 kiai se-Jawa Tengah

Susno Duadji dituntut tu-juh tahun penjara dan denda Rp500 juta subsider (pengganti denda) enam bulan kurungan terkait dengan kasus suap PT Salma Arowana (SAL) dan dana pengamanan pemilu kada Jabar. Jaksa penuntut umum menja-tuhkan tuntutan itu karena ter-dakwa Susno telah melanggar Pasal 11 UU 31/1999 tentang Tin dak Pidana Korupsi dan

Kotawaringin Barat memang mengejutkan dan menjadi pre-seden buruk pelaksanaan UU. Karena, yang diputus MK ti-dak masuk akal. Petitum sama sekali tidak menyoal hasil pe-milu kada, hanya proses yang diduga terjadi kecurangan. Pa-dahal jelas, MK itu menangani perselisihan hasil,” cetusnya.

Ia berpendapat, perkara Ko-tawaringin Barat hanya dapat diselesaikan melalui jalur poli-tis. “Patut diduga yang terjadi adalah pelanggaran kode etik,” tegasnya.

MK membatalkan hasil pemilu kada, mendiskualifi kasi pasang-an Sugianto dan Eko Soemarno serta menetapkan pasangan Ujang Iskandar-Bambang Pur-wanto sebagai pemenang pemilu kada. KPU setempat menyata-kan tidak bisa melaksa nakan pu tusan MK itu. Sebab, KPU tidak berwenang melantik pe menang pemilu kada yang ditetapkan oleh MK.

Anggota Komisi II DPR dari F-PDIP Arif Wibowo juga me-nyo roti persoalan kewenang-an MK itu. “Putusan MK di

NURULIA JUWITA SARI

KEWENANGAN Mah-kamah Konstitusi (MK) yang terlalu luas menjadi salah

sa tu masalah dalam penyeleng-garaan pemilihan umum kepala daerah (pemilu kada) sepanjang 2010.

“Persoalan muncul, yakni tin dak lanjut dari putusan MK yang mengalami kendala teknis dan anggaran untuk pelaksana-annya. Dalam konteks ini, ke-wenangan MK yang demikian luas menimbulkan implikasi lanjutan,” ujar Ketua Komisi Pe milihan Umum (KPU) Ab-dul Hafi z Anshary dalam ra-pat dengar pendapat dengan Komisi II DPR di Gedung DPR, Jakarta, Senin (14/2).

Hafi z mencontohkan perma-salahan akibat kewenangan MK yang terlampau luas antara lain di Kabupaten Kotawaringin Ba-rat, Kalimantan Tengah.

“KPU mengusulkan agar da-sar hukum di level undang-un-dang dan peraturan MK dapat direvisi sekaligus dipertegas ru-ang lingkup, batas, kewenangan, dan prosedur penyelesaian hasil pemilu kada di MK,” ujarnya.

Sejak 3 Agustus, Kotawari-ngin Barat mengalami keko-song an kepemimpinan karena masa jabatan bupati dan wakil bupati telah berakhir.

Kekosongan itu berawal saat

MK Jadi Masalah dalam Pemilu Kada

Persoalan di Kotawaringin Barat muncul karena MK menyampingkan hasil pemilu kada.

MI/ADAM DWI

DIES NATALIS HMI: Mantan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Anas Urbaningrum (kiri) akan bersalaman dengan Menpora Andi Mallarangeng (kanan) disaksikan mantan Ketua Umum HMI Akbar Tandjung, sebelum Dies Natalis ke-64 HMI di Jakarta, kemarin.

Sarat pelanggaranAbdul Hafi z Anshary, dalam

kesempatan terpisah, menjelas-kan pelaksanaan pemilu kada secara langsung hanya menyu-burkan praktik politik uang dan sarat dengan pelanggaran. Karena itu, lebih baik pemilih-an kepala daerah dilakukan oleh DPRD.

“Saya mengusulkan, agar gu bernur dipilih DPRD, namun banyak pihak yang menentang bahwa itu sebuah kemunduran demokrasi,” kata dia.

Berdasarkan evaluasi KPU ter hadap pelaksanaan 224 pe-milu kada selama 2010, seluruh pemilu kada dibawa ke MK ka rena terjadi perselisihan hasil pemilu kada.

Mayoritas gugatan, tambah dia, terkait dengan tindak pida-na dalam pemilu kada. “Ke-ba nyakan permasalahan ter-jadi yang dilakukan pasangan calon, mayoritas terkait dengan money politics (politik uang) dan pengerahan pegawai negeri sipil (PNS),” ujar Hafi z.

Adapun pengaduan terkait kesalahan oleh penyelenggara pemilu kada, lanjutnya, hanya enam kasus dan kesalahan pe-ngawas hanya empat kasus.

MK, lanjutnya, juga telah me-ngeluarkan putusan sela berupa pelaksanaan pemilu kada ulang di beberapa daerah.

“Tentu itu juga menambah biaya pemilu kada. Apalagi un-tuk yang diputuskan gugatan-nya dikabulkan keseluruhan, bahkan hingga dilakukan pe-milu kada ulang,” tegas Hafi z. (Mad/P-1)

[email protected]

Susno Dituntut 7 Tahun Penjara dan Kembalikan Rp8,6 miliar

Pasal 3 UU 31 /1999.Saat menanggapi tuntutan

yang dilayangkan jaksa, Susno menilai jaksa tidak profesional. Menurutnya, jaksa masih meng-gunakan model lama dan bah-kan berani merekayasa barang bukti dan fakta ke pengadilan.

“Saya tekankan jaksa tidak pro-fesional. Jelas-jelas dari barang bukti dan fakta yang dihadir kan ke pengadilan menunjukkan ketidakterlibatan saya dalam kedua kasus tersebut. Saya tidak mengeluarkan perintah apa pun. Banyak saksi yang melihat. Soal cucu dan traveller’s cheque jelas buktinya. Jaksa merekayasa se-muanya,” ungkap Susno Duadji seusai persidangan.

Pengacara Susno Duadji, Hen-ri Yosodiningrat, mengiyakan uc apan Susno. Menurutnya, ba nyak manipulasi terhadap ke-te rangan para saksi. Ia mencon-tohkan saksi Hasan Nurasikin yang menyebutkan Susno per-nah bertemu Sjahril Djohan di ru mah Susno. Kenyataannya, tidak ada saksi dan bukti terkait pertemuan itu. (*/AM/P-3)

SELAIN dituntut penjara tujuh tahun, jaksa menuntut mantan Kabareskrim Komjen Susno Dua dji mengembalikan uang ko-rupsi dana pengamanan pemilu kada Jawa Barat sebanyak Rp8,1 miliar. Bukan hanya itu, Susno diminta mengembalikan uang suap dari makelar kasus Sjahril Djohan sebanyak Rp500 juta.

“Menuntut terdakwa me-ngem balikan Rp8,6 miliar. Bila tidak sanggup, diganti dengan hukuman kurungan badan se-la ma 4 tahun,” kata jaksa Erba-giyo Rohan yang membacakan tuntutan setebal 500 halaman di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (14/2).

Menurut jaksa, uang hasil korupsi Rp8,1 miliar telah dibe-likan sejumlah aset, seperti ru-mah, tanah, tabungan dolar, cek perjalanan, dan mobil Toyota Camry.

Jaksa menilai Susno terbukti memotong dana pengamanan pemilu kada Jabar saat ia menja-bat kapolda. Selain itu, Susno di-anggap terbukti menerima suap Rp500 juta dari Sjahril Djohan.

MI/SUMARYANTO

ter jaringan teroris di Aceh. Ketua jaksa penuntut umum,

Muhammad Taufik, menjelas-kan bahwa dalam melakukan aksi tersebut, Ba’asyir bekerja sa ma dengan Pitono alias Yahya Ibrahim alias Dulmatin. Lalu ter dakwa juga mengumpulkan dana sejumlah Rp1.039.500.000 untuk membeli senjata api, amu-nisi, dan membiayai kegiatan pelatihan militer di Aceh.

“Terdakwa mengumpulkan uang da ri Thoyib, Dr Syarif Usman, Hariyadi Usman, Ab-dul Hakim, Hafi f Abdul Majid, Abdul Haris, Haris, Yudo, dan Ubaid,” urai jaksa.

Atas perbuatan tersebut, jak-sa mendakwa Ba’asyir dengan Pasal 14 Jo Pasal 9 UU 15/2003 tentang Penetapan Peraturan Pe merintah Pengganti UU

Ba’asyir Didakwa Penyandang Dana Teroris

1/2002 tentang Pemberantasan Tin dak Pidana Terorisme Men-jadi Undang-Undang dengan an caman hukuman penjara se-umur hidup atau mati.

Saat menanggapi dakwaan jaksa, ketua tim pengacara Ba’asyir, M Assegaf, menilai jaksa telah merekayasa tuduhan kepada kliennya. Terbukti dari ketidaktajaman dan ketidakje-lasan runtutan dakwaan.

Ba’asyir dan tim pengacara-nya akan melakukan eksepsi. Mereka meminta waktu dua minggu kepada majelis hakim yang dipimpin Herry Swantoro untuk menyusun materi sang-gahan. Namun, ma jelis hakim hanya memberikan waktu 10 hari. Sidang akan kembali dige-lar pada Kamis, 24 Februari men datang. (*/AM/P-3)

TERSANGKA kasus terorisme Abu Bakar Ba’asyir didakwa te lah merencanakan dan me-ngumpulkan uang untuk pela-tih an militer jaringan teroris di Aceh oleh jaksa penuntut umum. Pendiri Pesantren Al-Mukmin Ngruki itu juga ditu ding meng-hasut dan memprovokasi untuk melakukan teror ke pada aparat keamanan di Aceh.

Setelah gagal digelar Kamis (10/2) karena cacat hukum, si-dang tersangka kasus terorisme Abu Bakar Ba’asyir kembali di gelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (14/2). Da lam sidang kali ini, Amir Ja-maah Anshorut Tauhid (JAT) itu didakwa telah merencanakan, mempersiapkan fi sik, sumber daya manusia, dan mengumpul-kan uang untuk pelatihan mili-

Saya tidak mengeluarkan

perintah apa pun. Banyak saksi yang melihat.’’Susno DuadjiMantan Kabareskrim