RABU, 1 SEPTEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA … · Api Indonesia (PT KAI) Igna-sius Jonan mengemukakan...

1
14 | Ekonomi Nasional RABU, 1 SEPTEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA MENTERI Keuangan (Menkeu) Agus Martowardojo mengata- kan aturan pembatasan BBM bersubsidi akan diterbitkan selambat-lambatnya Oktober 2010. Hal itu sesuai dengan kesepakatan bersama Menteri Energi Sumber Daya dan Mi- neral (ESDM) dalam pembica- raan mereka, dua pekan lalu. Menurut Agus, pembatasan tersebut perlu dilakukan kare- na naiknya konsumsi BBM bersubsidi diprediksi akan menyebabkan realisasi subsidi BBM melebihi pagu anggaran. Adapun volume BBM dalam APBN-P 2010 dipatok pada ku- ota 36,5 juta kiloliter (kl), tetapi hingga Juli 2010 penggunaan BBM bersubsidi sudah menca- pai 21 juta kl. “Nanti akan ada penyesuaian karena pembatasan, itu akan mencapai 36,5 juta kl. Kami te- lah mengingatkan kementerian terkait untuk mengantisipa- sinya,” kata Agus seusai rapat paripurna di Gedung DPR, Ja- karta, kemarin. Ia menegaskan telah dise- pakati dengan Menteri ESDM PEMERINTAH akan menam- bahkan dana cadangan risiko pa ngan dalam RAPBN 2011 sebesar Rp1 triliun. Pasalnya, alokasi dana tersebut belum dimasukkan Nota Keuangan Tahun 2011. “Kita berencana alokasikan anggaran itu Rp1 triliun untuk 2011,” kata Menteri Keuangan Agus Martowardojo di Jakarta, kemarin. Dalam nota keuangan yang disampaikan sebelumnya, dana risiko fiskal hanya dianggarkan Rp4,9 triliun. Jumlah ini turun bila di- bandingkan dengan alokasi tahun 2010 sebesar Rp6 triliun. Penurunan itu salah satunya dikarenakan RAPBN tidak memasukkan unsur kestabilan pangan. Agus mengatakan penam- bahan dana risiko pangan dila- kukan untuk mengantisipasi iklim yang masih cenderung ekstrem hingga tahun depan. “Secara umum kondisi baik, tapi dengan iklim sekarang ini, kita mesti punya cadang- an stabilisasi harga pangan,” ucapnya. Namun, untuk memasukkan MESKI moda transportasi ma- kin variatif, animo masyarakat terhadap kereta api tidak lantas turun. Malah anggota masya- rakat yang menggunakan jasa angkutan kereta api pada ta- hun ini meningkat dari tahun sebelumnya. Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) Igna- sius Jonan mengemukakan hal tersebut saat mengunjungi kan- tor redaksi Media Indonesia, di Jakarta, kemarin. Ia memaparkan, pada 2009, jumlah penumpang yang diang kut PT KAI mencapai 207 juta penumpang. “Itu yang dihitung hanya yang beli karcis. Untuk tahun ini, mencapai 210 juta hingga 211 juta penumpang. Tidak ada operator lain yang bisa tangani penumpang dalam jumlah itu,” ujarnya. Tidak hanya angkutan pe- numpang, angkutan barang pun mengalami kenaikan volu- me. Tahun lalu barang yang diangkut mencapai 20 juta ton. Tahun ini PT KAI menargetkan kenaikan volume barang ang- kutan sebesar 23 juta ton. Output tersebut jauh lebih besar jika dibandingkan de- ngan jumlah pegawai PT Kereta Api Indonesia yang hampir 30 ribu,” imbuhnya. Terus bertambahnya jumlah bahwa untuk mengantisipasi melonjaknya subsidi BBM, pe- merintah akan segera mengam- bil langkah pembatasan BBM bersubsidi. “Pembatasan harus segera dilakukan supaya sesuai dengan yang dianggarkan,” ujarnya. Menkeu menegaskan alokasi anggaran subsidi BBM 2010 ti- dak akan berubah, kecuali nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melampaui asumsi. Ia juga mengatakan Kemen- terian ESDM tengah mengkaji format pembatasan BBM sub- sidi untuk dipilih dan diim- alokasi tersebut, pemerintah harus meminta persetujuan DPR terlebih dahulu. “Nanti ada pembahasan dengan DPR,” kata dia. Sementara itu, terkait harga bahan pokok, Menteri Pertani- an Suswono menilai kenaikan harga beras merupakan ulah pedagang. Produksi yang terus meningkat membuat pasokan di pasar menjadi besar, sedang- kan stok beras Bulog kecil. “Makanya pedagang berani memainkan harga,” ujarnya. Stok beras Bulog yang saat ini hanya berjumlah 1,4 juta ton, menurut Suswono, mem- buat Bulog tidak maksimal melakukan penyerapan gabah. “Idealnya Bulog menyerap penumpang, kata dia, seharus- nya diikuti perbaikan berbagai fasilitas. Namun, saat ini masih banyak masalah yang terjadi dalam transportasi kereta api. Salah satu yang paling krusial adalah masalah perlintasan. Dalam catatan BUMN perke- retaapian tersebut, ada sekitar 5.000 perlintasan tidak resmi yang diciptakan dari hasil swa- daya masyarakat. Perlintasan itu, tegasnya, harus ditutup. Aturan Pembatasan BBM Terus Diundur Pemerintah Tambahkan Dana Risiko Pangan 2011 Masih Diminati, Pengguna Kereta Api kian Meningkat plementasikan segera secara bertahap. Dalam APBN-P 2010, alokasi anggaran subsidi BBM ditetap- kan Rp88,9 triliun. Adapun tan- pa pembatasan BBM, konsumsi diperkirakan membengkak hingga 40 juta kl. Setiap 1 juta kl penambahan BBM akan mem- butuhkan penguatan subsidi kira-kira Rp1,9 triliun. Sebelumnya, Menteri ESDM Darwin Saleh menargetkan pembatasan BBM bersubsidi bisa dimulai September 2010. Salah satu opsi kebijakan yang dikaji pihaknya adalah pem- batasan berdasarkan tahun produksi kendaraan. Sebaliknya, Kepala Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas Tubagus Haryono memperki- rakan kebijakan pembatasan BBM bersubsidi belum bisa diterapkan pada September ka- rena masih ada kendala dalam sarana dan prasarananya. “Meski sudah mendesak, ren- cana penerapan kebijakan ter- sebut masih belum bisa dilak- sanakan dalam waktu dekat,” kata Tubagus. (ST/E-4) saat Februari dan Maret ketika panen raya dan harga masih di bawah HPP (harga pokok pen- jualan). Sekarang harga beras di atas HPP sehingga Bulog tidak bisa menyerap gabah,” paparnya. Kendati demikian, menurut- nya, pemerintah tengah ber- siaga pada daerah-daerah yang sedang panen raya. Berdasar- kan perhitungan, Suswono memperkirakan dari panen raya di beberapa daerah seperti Sulawesi Selatan, pada akhir ta- hun akan ada surplus sebanyak 5,6 juta ton. Di tempat lain, Ketua Umum DPP Serikat Petani Indonesia (SPI) Henry Saragih juga meni- lai harga beras premium yang kini mencapai Rp8.000 lantaran pedagang mempermainkan harga. Ia menduga karena pemain- nya sedikit dan memiliki banyak pasokan, pedagang bisa menaik- kan harga seenak mereka. “Surplus yang diperkirakan 5,6 juta ton itu pun akan masuk ke pedagang, bukan ke Bulog. Pedagang bisa menjadi speku- lan karena hal itu,” katanya, kemarin. (Rrn/*/E-3) Adapun jika mengacu pada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkere- taapian, masalah perlintasan menjadi tanggung jawab peme- rintah daerah setempat. “Prasarana kereta api itu mi- lik pemerintah, pembangunan, dan perawatan itu seharusnya menjadi perhatian. Karena kualitas rel menentukan kese- lamatan,” pungkasnya. (NJ/Ant/E-4) Yang Bekas, yang Ilegal Marak Jelang Lebaran I MPOR ilegal bukan hal baru di Tanah Air. Peng- amanan yang longgar, hukum yang lemah, dan pasar yang siap menampung, adalah sejumlah faktor pen- dukung utama. Pemerintah pun telah berulang kali me- nyatakan akan memperkuat pengawasan walau faktanya barang-barang selundupan masih kerap menyusup. Bah- kan, dalam dua bulan terakhir, pihak Bea dan Cukai telah me- lakukan penangkapan di Bali dan Batam. Menurut Dirjen Bea dan Cukai Thomas Sugijata, data sementara pada pekan lalu menunjukkan lonjakan impor pakaian bekas mendekati 4.000 bal. Satu bal sama dengan 3.000 helai pakaian. “Jadi, itu ekuiva- len dengan 1 juta lebih helai pa- kaian, dan itu baru tangkapan di Bali saja,” kata dia. Meskipun dideteksi marak terjadi, Thomas tidak bisa me- mastikan persentase lonjakan impor ilegal yang dikatakannya merupakan tren setiap tahun. Namun, dia berjanji terus me- mantau kondisi itu agar jangan sampai mengganggu distribusi penjualan pakaian domestik. Peningkatan pengawasan pun tidak hanya terhadap pakaian bekas, tetapi juga ba- rang modal dan barang baku lainnya. Terutama, mendekati Lebaran bulan depan. Adapun dugaan perihal ba- rang impor ilegal yang mem- banjiri pasar domestik sempat diungkapkan Menteri Perin- dustrian MS Hidayat belum lama berselang. Khususnya, untuk barang tekstil dan gar- men. Padahal, bukan rahasia lagi kalau tekstil dan garmen lokal sukar bersaing di pasar dalam negeri lantaran kalah murah dengan produk impor. “Saya mendapat laporan barang impor konsumsi tekstil dan makanan itu banyak ber- edar,” ujar Hidayat. Padahal, dalam laporan impor barang konsumsi yang disam- paikan Ditjen Bea dan Cukai, peningkatan impor didominasi kendaraan bermotor. “Ada ketidaksamaan laporan dari pihak industri dengan laporan Bea Cukai. Mungkin, barang konsumsi yang masuk ke Indonesia ilegal,” duganya. Sementara itu, dari Karimun, Kepulauan Riau, lemba ga swadaya masyarakat Gertak mengkritik pembiaran aktivitas impor ilegal di wilayah perba- tasan itu. Ketua Gertak Fitra Su- karna mengatakan, sudah sejak lama Karimun menjadi pintu masuk berbagai produk impor yang dipasok secara ilegal. Ia mencontohkan, pembiaran impor ilegal beras Vietnam yang sudah berlangsung sejak lama dan menyebabkan turun- nya taraf hidup petani. Belum lagi impor ilegal gula, daging sapi, serta pakaian bekas. Dia menjelaskan impor ilegal di Karimun setiap tahun cende- rung mengalami peningkatan, terutama setiap Ramadan. “Di Karimun, itu sudah men- jadi rahasia umum. Para agen beras enggan menyebutkan asal berasnya. Pedagang bum- bu masak di pasar tradisional mendadak menjadi pedagang daging sapi impor. Itu bukti bahwa perbuatan ilegal telah dilakukan terang-terangan.” Peringatan dini Di sisi lain, Menteri Perin- dustrian juga mempertanyakan program sistem deteksi dini (early warning system) untuk arus barang impor. Sistem tersebut seharusnya memberi peringatan dini jika lonjakan impor melampaui 8%. “Sekarang jauh di atas 8%, apakah sudah bekerja, kenapa tidak ada peringatan? Banyak barang konsumsi yang masuk, lonjakannya luar biasa, Tetapi tidak ada laporan,” cetusnya. Adapun pihak Kemenkeu menyanggupi untuk menye- lesaikan metode sistem per- ingatan dini dalam pekan ini. Sistem tersebut, ucap Thomas, bukannya tidak berfungsi, melainkan metode analisisnya yang belum selesai. (Ant/E-4) [email protected] Metode analisis dalam sistem deteksi dini arus ekspor-impor dijanjikan rampung pada pekan ini. KUNJUNGI MEDIA GROUP: Dirut PT Kereta Api Indonesia Ignasius Jonan (kiri) didampingi Sekretaris Redaksi Media Indonesia Teguh Nirwahjudi melihat ruang Redaksi Media Indonesia saat berkunjung di Media Group, Jakarta, kemarin. STOK BBM: Petugas mencatat jumlah BBM yang telah diangkut truk tangki pengangkut BBM, di depot Pertamina Pengapon, Semarang, Jateng, kemarin. Untuk menghadapi Lebaran, Pertamina Pemasaran Jateng dan DIY telah menyiapkan penambahan stok premium dan solar sebesar 25% dari penyaluran rata-rata per bulan. ANTARA/R. REKOTOMO Akhmad Mustain MI/M IRFAN Kami telah mengingatkan kementerian terkait untuk mengantisipasinya.” Agus Martowardojo Menteri Keuangan Suswono Menteri Pertanian MI/ROMMY P

Transcript of RABU, 1 SEPTEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA … · Api Indonesia (PT KAI) Igna-sius Jonan mengemukakan...

14 | Ekonomi Nasional RABU, 1 SEPTEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA

MENTERI Keuangan (Menkeu) Agus Martowardojo mengata-kan aturan pembatasan BBM bersubsidi akan diterbitkan selambat-lambatnya Oktober 2010. Hal itu sesuai dengan ke sepakatan bersama Menteri E nergi Sumber Daya dan Mi-neral (ESDM) dalam pembica-raan mereka, dua pekan lalu.

Menurut Agus, pembatasan tersebut perlu dilakukan kare-na naiknya konsumsi BBM bersubsidi diprediksi akan menyebabkan realisasi subsidi BBM melebihi pagu anggaran.

Adapun volume BBM dalam APBN-P 2010 dipatok pada ku -ota 36,5 juta kiloliter (kl), tetapi hingga Juli 2010 penggunaan BBM bersubsidi sudah menca-pai 21 juta kl.

“Nanti akan ada penyesuaian karena pembatasan, itu akan menca pai 36,5 juta kl. Kami te-lah mengingatkan kementerian terkait untuk mengantisipa-sinya,” kata Agus seusai rapat paripurna di Gedung DPR, Ja-karta, kemarin.

Ia menegaskan telah dise-pakati dengan Menteri ESDM

PEMERINTAH akan menam-bahkan dana cadangan risiko pa ngan dalam RAPBN 2011 se besar Rp1 triliun. Pasalnya, alokasi dana tersebut belum dimasukkan Nota Keuangan Tahun 2011.

“Kita berencana alokasikan anggaran itu Rp1 triliun untuk 2011,” kata Menteri Keuangan Agus Martowardojo di Jakarta, kemarin.

Dalam nota keuangan yang disampaikan sebelumnya, dana risiko fi skal hanya dianggarkan Rp4,9 triliun.

Jumlah ini turun bila di-bandingkan dengan alokasi tahun 2010 sebesar Rp6 triliun. Penurunan itu salah sa tunya dikarenakan RAPBN tidak memasukkan unsur ke stabilan pangan.

Agus mengatakan penam-bahan dana risiko pangan dila-kukan untuk mengantisipasi iklim yang masih cenderung ekstrem hingga tahun depan.

“Secara umum kondisi baik, tapi dengan iklim sekarang ini, kita mesti punya cadang-an stabilisasi harga pangan,” ucapnya.

Namun, untuk memasukkan

MESKI moda transportasi ma-kin variatif, animo masyara kat terhadap kereta api tidak lantas turun. Malah anggota masya-rakat yang menggunakan jasa angkutan kereta api pada ta-hun ini meningkat dari tahun sebelumnya.

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) Igna-sius Jonan mengemukakan hal tersebut saat mengunjungi kan-tor redaksi Media Indonesia, di Jakarta, kemarin.

Ia memaparkan, pada 2009, jumlah penumpang yang diang kut PT KAI mencapai 207 juta penumpang.

“Itu yang dihitung hanya yang beli karcis. Untuk tahun ini, mencapai 210 juta hingga 211 juta penumpang. Tidak ada operator lain yang bisa tangani penumpang dalam jumlah itu,” ujarnya.

Tidak hanya angkutan pe-numpang, angkutan barang pun mengalami kenaikan volu-me. Tahun lalu barang yang diangkut mencapai 20 juta ton. Tahun ini PT KAI menargetkan kenaikan volume barang ang-kutan sebesar 23 juta ton.

“Output tersebut jauh lebih besar jika dibandingkan de-ngan jumlah pegawai PT Kereta Api Indonesia yang hampir 30 ribu,” imbuhnya.

Terus bertambahnya jumlah

bahwa untuk mengantisipasi melonjaknya subsidi BBM, pe-merintah akan segera mengam-bil langkah pembatasan BBM bersubsidi. “Pembatasan harus segera dilakukan supaya sesuai dengan yang dianggarkan,” ujarnya.

Menkeu menegaskan alokasi anggaran subsidi BBM 2010 ti-dak akan berubah, kecuali nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melampaui asumsi.

Ia juga mengatakan Kemen-terian ESDM tengah mengkaji format pembatasan BBM sub-sidi untuk dipilih dan diim-

alokasi tersebut, pemerintah harus meminta persetujuan DPR terlebih dahulu. “Nanti ada pembahasan dengan DPR,” kata dia.

Sementara itu, terkait harga bahan pokok, Menteri Pertani-an Suswono menilai kenaikan harga beras merupakan ulah pedagang. Produksi yang terus meningkat membuat pasokan di pasar menjadi besar, sedang-kan stok beras Bulog kecil. “Makanya pedagang berani me mainkan harga,” ujarnya.

Stok beras Bulog yang saat ini hanya berjumlah 1,4 juta ton, menurut Suswono, mem-buat Bulog tidak maksimal melakukan penyerapan gabah. “Idealnya Bulog menyerap

penumpang, kata dia, seharus-nya diikuti perbaikan berbagai fasilitas. Namun, saat ini masih banyak masalah yang terjadi dalam transportasi kereta api. Salah satu yang paling krusial adalah masalah perlintasan.

Dalam catatan BUMN perke-retaapian tersebut, ada sekitar 5.000 perlintasan tidak resmi yang diciptakan dari hasil swa-daya masyarakat. Perlintasan itu, tegasnya, harus ditutup.

Aturan Pembatasan BBMTerus Diundur

Pemerintah TambahkanDana Risiko Pangan 2011

Masih Diminati, Pengguna Kereta Api kian Meningkat

plementasikan segera secara bertahap.

Dalam APBN-P 2010, alokasi anggaran subsidi BBM ditetap-kan Rp88,9 triliun. Adapun tan-pa pembatasan BBM, konsumsi diperkirakan membengkak hingga 40 juta kl. Setiap 1 juta kl penambahan BBM akan mem-butuhkan penguatan subsidi kira-kira Rp1,9 triliun.

Sebelumnya, Menteri ESDM Darwin Saleh menargetkan pembatasan BBM bersubsidi bisa dimulai September 2010. Salah satu opsi kebijakan yang dikaji pihaknya adalah pem-batasan berdasarkan tahun produksi kendaraan.

Sebaliknya, Kepala Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas Tubagus Haryono memperki-rakan kebijakan pembatasan BBM bersubsidi belum bisa diterapkan pada September ka-rena masih ada kendala dalam sarana dan prasarananya.

“Meski sudah mendesak, ren-cana penerapan kebijakan ter-sebut masih belum bisa dilak-sanakan dalam waktu dekat,” kata Tubagus. (ST/E-4)

saat Februari dan Maret ketika panen raya dan harga masih di bawah HPP (harga pokok pen-jualan). Sekarang harga beras di atas HPP sehingga Bulog tidak bisa menyerap gabah,” paparnya.

Kendati demikian, menurut-nya, pemerintah tengah ber-siaga pada daerah-daerah yang sedang panen raya. Berdasar-kan perhitungan, Suswono memperkirakan dari panen raya di beberapa daerah seperti Sulawesi Selatan, pada akhir ta-hun akan ada surplus sebanyak 5,6 juta ton.

Di tempat lain, Ketua Umum DPP Serikat Petani Indonesia (SPI) Henry Saragih juga meni-lai harga beras premium yang kini mencapai Rp8.000 lantaran pedagang mempermainkan harga.

Ia menduga karena pemain-nya sedikit dan memiliki banyak pasokan, pedagang bisa menaik-kan harga seenak mereka.

“Surplus yang diperkirakan 5,6 juta ton itu pun akan masuk ke pedagang, bukan ke Bulog. Pedagang bisa menjadi speku-lan karena hal itu,” katanya, kemarin. (Rrn/*/E-3)

Adapun jika mengacu pada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkere-taapian, masalah perlintasan menjadi tanggung jawab peme-rintah daerah setempat.

“Prasarana kereta api itu mi-lik pemerintah, pembangunan, dan perawatan itu seharusnya menjadi perhatian. Karena kualitas rel menentukan kese-lamatan,” pungkasnya. (NJ/Ant/E-4)

Yang Bekas, yang IlegalMarak Jelang Lebaran

IMPOR ilegal bukan hal baru di Tanah Air. Peng-amanan yang longgar, hukum yang lemah, dan

pasar yang siap menampung, adalah sejumlah faktor pen-dukung utama. Pemerintah pun telah berulang kali me-nyatakan akan memperkuat pengawasan walau faktanya barang-barang selundupan ma sih kerap menyu sup. Bah-kan, dalam dua bulan terakhir, pihak Bea dan Cukai telah me-lakukan penangkapan di Bali dan Batam.

Menurut Dirjen Bea dan Cukai Thomas Sugijata, data sementara pada pekan lalu menunjukkan lonjakan impor pakaian bekas mendekati 4.000

bal. Satu bal sama dengan 3.000 helai pakaian. “Jadi, itu ekuiva-len dengan 1 juta lebih helai pa-kaian, dan itu baru tangkapan di Bali saja,” kata dia.

Meskipun dideteksi marak terjadi, Thomas tidak bisa me-mastikan persentase lonjakan impor ilegal yang dikatakannya merupakan tren setiap tahun. Namun, dia berjanji terus me-mantau kondisi itu agar jangan sampai mengganggu distribusi penjualan pakaian domestik.

Peningkatan pengawasan pun tidak hanya terhadap pakaian bekas, tetapi juga ba-rang modal dan barang baku lainnya. Terutama, mendekati Lebaran bulan depan.

Adapun dugaan perihal ba-rang impor ilegal yang mem-banjiri pasar domestik sempat diungkapkan Menteri Perin-dustrian MS Hidayat belum lama berselang. Khususnya, untuk barang tekstil dan gar-men. Padahal, bukan rahasia lagi kalau tekstil dan garmen lokal sukar bersaing di pasar dalam negeri lantaran kalah murah dengan produk impor.

“Saya mendapat laporan barang impor konsumsi tekstil

dan makanan itu banyak ber-edar,” ujar Hidayat.

Padahal, dalam laporan impor barang konsumsi yang disam-paikan Ditjen Bea dan Cukai, peningkatan impor didominasi kendaraan bermotor.

“Ada ketidaksamaan laporan dari pihak industri dengan laporan Bea Cukai. Mungkin, barang konsumsi yang masuk ke Indonesia ilegal,” duganya.

Sementara itu, dari Karimun, Kepulauan Riau, lemba ga swa daya masyarakat Gertak mengkritik pembiaran aktivitas impor ilegal di wilayah perba-tasan itu. Ketua Gertak Fitra Su-karna mengatakan, sudah sejak lama Karimun menjadi pintu masuk berbagai produk impor yang dipasok secara ilegal.

Ia mencontohkan, pembiaran impor ilegal beras Vietnam yang sudah berlangsung sejak lama dan menyebabkan turun-nya taraf hidup petani. Belum lagi impor ilegal gula, daging sapi, serta pakaian bekas.

Dia menjelaskan impor ilegal di Kari mun seti ap tahun cende-rung meng alami peningkatan, ter utama setiap Ramadan.

“Di Karimun, itu sudah men-

jadi rahasia umum. Para agen beras enggan menyebutkan asal berasnya. Pedagang bum-bu masak di pasar tradisional mendadak menjadi pedagang daging sapi impor. Itu bukti bahwa perbuatan ilegal telah dilakukan terang-terangan.”

Peringatan diniDi sisi lain, Menteri Perin-

dustrian juga mempertanyakan program sistem deteksi dini (early warning system) untuk arus barang impor. Sistem tersebut seharusnya memberi peringatan dini jika lonjakan impor melampaui 8%.

“Sekarang jauh di atas 8%, apakah sudah bekerja, kenapa tidak ada peringatan? Banyak barang konsumsi yang masuk, lonjakannya luar biasa, Tetapi tidak ada laporan,” cetusnya.

Adapun pihak Kemenkeu menyanggupi untuk menye-lesaikan metode sistem per-ingatan dini dalam pekan ini. Sistem tersebut, ucap Thomas, bukannya tidak berfungsi, melainkan metode analisisnya yang belum selesai. (Ant/E-4)

[email protected]

Metode analisis dalam sistem deteksi dini arus ekspor-impor dijanjikan rampung pada pekan ini.

KUNJUNGI MEDIA GROUP: Dirut PT Kereta Api Indonesia Ignasius Jonan (kiri) didampingi Sekretaris Redaksi Media Indonesia Teguh Nirwahjudi melihat ruang Redaksi Media Indonesia saat berkunjung di Media Group, Jakarta, kemarin.

STOK BBM: Petugas mencatat jumlah BBM yang telah diangkut truk tangki pengangkut BBM, di depot Pertamina Pengapon, Semarang, Jateng, kemarin. Untuk menghadapi Lebaran, Pertamina Pemasaran Jateng dan DIY telah menyiapkan penambahan stok premium dan solar sebesar 25% dari penyaluran rata-rata per bulan.

ANTARA/R. REKOTOMO

Akhmad Mustain

MI/M IRFAN

Kami telah mengingatkan kementerian terkait untuk mengantisipasinya.” Agus MartowardojoMenteri Keuangan

SuswonoMenteri Pertanian

MI/ROMMY P