R E FLEKSI HA SIL ² HA SIL CA P AIAN L A Y AN AN IN FO...
Transcript of R E FLEKSI HA SIL ² HA SIL CA P AIAN L A Y AN AN IN FO...
REFLEKSI
HASIL – HASIL CAPAIAN LAYANAN
INFORMASI PUBLIK
DINAS KOMINFO PROV. JATIM
SITUBONDO, 12 DESEMBER 2018
Pemerintah sebagai penyelenggara sektor
publik , ada tiga hal harus dipenuhi :
1. Menjadi lembaga yang efektif memberikan
pelayanan
2. Efisien dalam menggunakan sumber daya
yang dimiliki dan,
3. Akuntabilitas keuangan yang baik
Transparansi Informasi
Akuntabilitas Partisipasi
Partisipasi publik akan
mendorong
transparansi
Transparansi memaksa
peningkatan
akuntabilitas publik
Akuntabilitas sulit
terlaksana tanpa ada
partisipasi publik
Indikator Keterbukaan informasi publik:
Terbuka
Mudah di akses
Jujur Tepat Waktu
Umpan Balik
Partisipasi
Masyarakat
Instrumen Transparansi :
1. Perencanaan dan Penganggaran
2. Pelaksanaan
3. Pelaporan
Lima Kewajiban yang ditetapkan UU
KIP bagi Badan Publik :
Membentuk PPID
Menyususn DIP
Membuat SOP
SOPMelakukan Uji
konsekuensi
Mengalokasikan Anggaran
Pelayanan Informasi Publik
)
1. Memberikan akses informasi yang cepat, mudah
dan murah
2. Memberikan pelayanan informasi sesuai standar
layanan informasi publik
3. Menyediakan media pelayanan yang berbasis
Teknologi Informasi
4. Menerbitkan informasi secara online maupun offline
Peran PPID
)
1. Informasi mengenai laporan keuangan dari Badan
Publik
2. Informasi mengenai kegiatan dan kinerja Badan
Publik terkait
3. Informasi yang diatur dalam peraturan Perundang -
undangan
Kewajiban Dasar Badan Publik ( pasal 9 UU KIP)
Daftar Informasi Publik
• Daftar Informasi Publik adalah catatan yang berisi keterangan secara sistematis tentang seluruh Informasi Publik yang berada di bawah penguasaan Badan Publik tidak termasuk informasi yang dikecualikan.
9
)
1. Memberikan akses informasi yang cepat, mudah
dan murah
2. Memberikan pelayanan informasi sesuai standar
layanan informasi publik
3. Menyediakan media pelayanan yang berbasis
Teknologi Informasi
4. Menerbitkan informasi secara online maupun offline
Tahapan DIP
1. Pengumpulan informasi merupakan aktifitas
penghimpunan kegiatan yg telah , sedang dan yang
akan dilaksanakan oleh satuan kerja
2. Informasi yg dikumpulkan adalah informasi yg
berkualitas dan relevan dgn tupoksi masing masing
satuan kerja
3. Informasi yg dikumpulkan dpt bersumber dari pejabat
dan arsip, baik arsip statis maupun dinamis
4. Pejabat dimaksud dalam butir 3 , adalah pejabat yang
bertanggungjawab dalam pelaksanaan tupoksi di
satuan kerjanya, sedangkan arsip statis dan dinamis
merupakan arsip bersangkutan.
HAL – HAL YANG HARUS DIPERTIMBNGKAN DALAM PENYUSUNAN
DIP
Kategori Informasi Anggaran • Seluruh informasi anggaran yang ditetapkan dengan
Peraturan Perundang-undangan
• Laporan realisasi anggaran 6 bulan sekali
• Pengadaan barang jasa
Informasi Yang Wajib Disediakan dan Diumumkan
Secara Berkala
• Kebijakan atau krisis ekonomi yang membahayakan anggaran dan perekonomian negara
Informasi Diumumkan Serta Merta
• RKA KL, DIPA K/L, Laporan Realisasi K/L
• RKA SKPD, DPA SKPD, Laporan
• Kontrak Pihak Ketiga dalam PBJ
Informasi Wajib Tersedia Setiap Saat
• Rincian anggaran yang berkaitan dengan spesifikasi yang dapat menggangu pertahanan kemanan Negara
Informasi Dikecualikan
• Seluruh Dokumen Anggaran Informasi Diakses
Berdasarkan Permintaan
)
1. Tidak ada Kewajiban menyusun Daftar Informasi
yang dikecualikan di UU KIP
2. Penyusunan Daftar adalah bertujuan menyiapkan
bahan baku bagi PPID dalam pengujian konsekuensi
dan alat bantu bagi petugas informasi.
3. Dapat ditetapkan oleh PPID. Alternatif selain
penetapan oleh PPID adalah surat edaran internal
Pimpinan Badan Publik karena memiliki ruang
lingkup kegunaan yang menyeluruh untuk semua
satuan kerja
URGENSI
DAFTAR INFORMASI DIKECUALIKAN
)
TAHAPAN
1. Tingkat Satuan Kerja :
mengidentifikasi informasi yang secara yuridis
dikecualikan di lingkungan internal satuan kerja
3. Tingkat PPID :
mengidentifikasi tujuan yuridis pengecualian dan
menetapkan daftar informasi yang dikecualikan
(bahan baku uji konsekuensi bahaya )
MENYUSUN DAFTAR INFORMASI YANG
DIKECUALIKAN
)
Setiap PPID di setiap Badan Publik wajib
melakukan pengujian tentang konsekuensi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17
dengan ssaksama dan penuh ketelitian
sebelum menyatakan informasi Publik
tertentu dikecualikan untuk diakses oleh
setiap orang.
UJI KONSEKUENSI
Pasal 19 UU KIP
)
1. Mengidentifikasi jenis pengecualian informasi
(substansial atau prosedur ) absolut Tutup
2. Mempertajam tujuan yuridis pengecualian atas
informasi yang dikuasai oleh Badab Publik
3. Memastikan relevansi tujuan yuridis pengecualian
terhadap tujuan permohonan informasi.
MELAKUKAN PENGUJIAN KONSEKUENSI BAHAYA
)
Ayat (4 )
Badan Publik wajib membuat pertimbangan secara
tertulis setiap kebijakan yang diambil untuk memenuhi
hak setiap orang atas Informasi Publik.
Ayat (5)
Pertimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
antara lain memuat pertimbangan politik, ekonomi,
sosial, budaya, dan/atau pertahanan dan keamanan
negara.
PERTIMBANGAN TERTULIS Pasal 7 UU KIP
)
Menutup informasi hanya bisa dilakukan dengan
pengujian atas konsekuensi. Pertimbangan secara
tertulis bukanlah instrumen pengecualian
informasi, melainkan untuk menentukan teknik
penyediaan atau penyampaian informamsi terbuka
yang bersifat sensitif (akuntabilitas sosial pelayanan
informasi) dengan mempertimbangkan aspek
sosial, poltik, ekonomi, budaya dan hankam.
PERBEDAAN PRINSIPIL
1. Mengidentifikasi risiko dari aspek sosial, ekonomi,
politik dan hankam terhadap pemberian informasi
2. Melakukan analisis terhadap risiko penyimpangan
atau penyalahgunaan informasi publik
3. Menyususn rekomendasi teknis penyediaan atau
publikasi
MENYUSUN PERTIMBANGAN TERTULIS
Terima kasih