Quality guru

19
Quality Guru Oleh: Nurana Maharani Putri Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro

description

quality guru

Transcript of Quality guru

Page 1: Quality guru

Quality Guru

Oleh: Nurana Maharani Putri

Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro

Page 2: Quality guru

APA ITU MUTU ?

Pengertian Mutu adalah ability yang dimiliki oleh suatu produk atau jasa yang dapat memenuhi kebutuhyan atua harapan kepuasaan (satisfaction) pelanggan (customers) yang dalam pendidikan dikelompok menjadi dua yakni internal customer daneksternal customer. Mutu merupakan konsep yang terus mengalam perkembangan dalam pemaknaanya, dalam tataran abstrak kualitas telah didefinisikan oleh dua pakar penting bidang kualitas yaitu Joseph Juran dan Edward Deming selain itu juga ada Crosby, Shigeo Shingo, Kaoru Ishikawa dan Genichi Taguchi dalam peningkatan mutu pendidikan.

Page 3: Quality guru

QUALITY GURU ?

Joseph Juran

Edward Deming

Crosby

Shigeo Shingo

Kaoru Ishikawa

Genichi Taguchi

Page 4: Quality guru

WATLER A. STEWARD

Walter Shewhart Andrew  dikenal sebagai bapak pengendalian kualitas secara statistik (statistical process control

Shewhart memperkenalkan terminologi variasi penyebab umum (common-cause variation) dan variasi penyebab khusus (special-cause variation) dan kemudian memperkenalkan peta kendali (control chart) sebagai alat untuk membedakan antara kedua jenis variasi ini. Shewhart menekankan pentingnya mengupayakan proses berada dalam kondisi terkendali secara statistik (statisically in control), di mana hanya ada variasi penyebab umum (common-cause variation), agar kita dapat memprediksi output dan untuk mengendalikan proses secara lebih efisien.

Page 5: Quality guru

Shewhart merumuskan gagasan statistik atas interval toleransi (tolerance interval) dan mengusulkan dua aturan presentasi data: Data tidak memiliki arti jika terpisah dari konteks mereka. Data mengandung sinyal dan noise. 

Ia juga mengembangkanShewart Cycle yang menggabungkan pemikiran manajemen kreatif dengan analisis statistik.Siklus ini berisi empat langkah terus menerus:Plan, Co, Check, Act. Langkah-langkah ini (siklus PDCA) pada akhirnya mengarah pada peningkatan kualitas keseluruhan.

Page 6: Quality guru

DR. W. EDWARD DEMING

Kontribusi awal Deming adalah mengembangkan dan meningkatkan metode-metode statistic Shewhart. Metode-metode statistic Shewhart dan Demin, sekarang dikenal dengan Statistical Process Control (SPC) yang dikombinasi dengan wawasan hubungan gerakan relasi manusia yang disosialisasikan dengan Mayo dan koleganya. Banyak yang menanggap bahwa Deming adalah bapak dari gerakan total quality management.

Deming menganjurkan penggunaan SPC (yang dikembangkan pertama kali oleh Shewart) agar perusahaan dapat membedakan penyebab sistematik dan penyebab khusus dalam menangani kualitas.  Ia berkeyakinan bahwa perbedaan atau variasi merupakan suatu fakta yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan industry. Kontribuski utama yang membuatnya terkenal adalah Deming Cycle, Deming Fourteen Points, dan Seven Deadly Disease.

Page 7: Quality guru

Siklus Deming (Deming Cycle)

Siklus Deming ini dikembangkan untuk menghubungkan antara produksi suatu produk dengan kebutuhan pelanggan, dan memfokuskan sumber daya semua departemen (riset, desain, produksi, pemasaran) dalam suatu usaha kerja sama untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Tahapan-tahapan siklus Deming terdiri dari :

Mengadakan riset konsumen dan menggunakannya dalam perencanaan (plan).

Menghasilkan produksi (do).

Memeriksa produk apakah telah dihasilkan sesuai dengan rencana (check)

 Memasarkan produk tersebut (act).

Menganalisis bagaimana produk tersebut diterima di pasar dalam hal kualitas, biaya dan kreteria lainnya (analyze).

Page 8: Quality guru

Deming melihat bahwa masalah mutu terletak pada masalah manajemen. Masalah utama dalam dunia industry adalah kegagalan manajemen senior dalam menyusun perencanaan ke depan. 14 point Deming yang termasyur merupakan kombinasi filsafat baru tentang mutu dan seruap terhadap manajemen untuk merubah pendekatannya. Adapun 14 point tersebut merupakan ringkasan dari keseluruhan pandangan Deming terhadap apa yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan untuk melakukan transisi positif dari bisnis sebagaimana biasanya sehingga menjadi bisnis berkualitas tingkat dunia.

Berikut ini adalah ringkasan dari 14 point Deming.

1. Menciptakan kepastian tujuan perbaikan produk dan jasa

2. Mengadopsi filosofi baru dimana cacat tidak bisa diterima

3. Berhenti tergantung pada inspeksi massal

4. Berhenti melaksanakan bisnis atas dasar harga saja

5. Tetap dan kontinyu memperbaiki sistem produksi dan jasa

6. Melembagakan metode pelatihan kerja modern

Page 9: Quality guru

7. Melembagakan kepemimpinan

8. Menghilangkan rintangan antar departemen

9. Hilangkan ketakutan

10. Hilangkan/kurangi tujuan-tujuan jumlah pada pekerja

11. Hilangkan manajemen berdasarkan sasaran

12. Hilangkan rintangan yang merendahkan pekerja jam-jaman

13. Melembagakan program pendidikan dan pelatihan yang cermat

14. Menciptakan struktur dalam manajemen puncak yang dapat melaksanakan

trasformasi seperti dalam poin-poin di atas.

Page 10: Quality guru

JOSEPH M. JURAN

Juran mendefisinikan kualitas sebagai cocok/sesuai untuk digunakan (fitness for use), yang mengandung pengertian bahwa suatu produk atau jasa harus dapat memenuhi apa yang diharapkan oleh para pemakainya. Pengertian cocok untuk digunakan ini mengandung 5 dimensi utama yakni kualitas desain, kualitas kesesuaian, ketersediaan, keamanan dan field use. Kontribusi Juran yang paling terkenal antara lain Juran’s Three Basic Steps to Progress, Juran’s Ten Step Quality Improvement, The Pareto Principle, dan The Juran Trilogy. Selain itu, Juran juga mengembangkan konsep Managing Business Process Quality, yang merupakan suatu teknik ntuk melaksanakan penyempurnaan kualitas secara fungsional silang (cross-functional).

Page 11: Quality guru

PHILIP B. CROSBY

Produk tanpa cacat (zero defects) adalah kondisi ideal yang selalu didambakan, baik oleh pembuat barang (produk dan atau jasa) maupun pelanggan atau konsumen yang memakainya. Ungkapan “zero defects” and “right first time” dipromosikan pertama kali oleh seorang tokoh manajemen kualitas Philip Crosby, awal tahun 1970-an. Philip Crosby menggambarkan “empat hal yang mutak pada manajemen kualitas” yang lebih dikenal dengan The Four Absolutes of Quality Management yang antara lain menekankan: Kualitas digambarkan sebagai kesesuaian dengan persyaratan, bukan sebagai “kebaikan” atau “kerapihan”.

Page 12: Quality guru

ARMAND V. FEIGENBAUM

Armand Vallin Feigenbaum (lahir 1922) adalah seorang ahli kontrol kualitas Amerika dan pengusaha. Dia merancang konsep Total Quality Control, kemudian dikenal sebagai Total Quality Management (TQM).

Kontribusi dalam badan kualitas pengetahuan meliputi:

"Total sistem quality control yang efektif untuk mengintegrasikan pengembangan kualitas, pemeliharaan kualitas, dan upaya peningkatan kualitas dari berbagai kelompok dalam suatu organisasi sehingga memungkinkan produksi dan layanan di tingkat yang paling ekonomis yang memungkinkan kepuasan pelanggan penuh.“Konsep "tersembunyi" pabrik-ide yang begitu banyak pekerjaan tambahan dilakukan dalam mengoreksi kesalahan yang ada secara efektif tanaman tersembunyi dalam setiap pabrik.

Akuntabilitas untuk kualitas: Karena kualitas adalah tugas semua orang, mungkin menjadi siapa pun pekerjaan-ide bahwa kualitas harus dikelola secara aktif akan dan memiliki visibilitas di tingkat tertinggi dari manajemen.

Page 13: Quality guru

KAORU ISHIKAWAKaoru Ishikawa, ilmuwan yang banyak menyumbangkan pemikiran di

bidang manajemen kualitas ini lahir pada tahun 1915 di Tokyo, Jepang. Beliau merupakan tokoh kualitas yang telah memperkenalkan user friendly control, Fishbone cause and effect diagram, emphasised the ‘internal customer’ kepada dunia. Ishikawa juga yang pertama memperkenalkan 7 (seven) quality tools: control chart, run chart, histogram, scatter diagram, pareto chart, and flowchart yang sering juga disebut dengan “7 alat pengendali mutu/kualitas” (quality control seven tools).

Diagram Fishbone dari Ishikawa menjadi satu tool yang sangat populer dan dipakai di seluruh penjuru dunia dalam mengidentifikasi faktor penyebab problem/masalah. Alasannya sederhana. Fishbone diagram tergolong praktis, dan memandu setiap tim untuk terus berpikir menemukan penyebab utama suatu permasalahan. Disebut juga “ Grafik Tulang Ikan”, yaitu diagram yang menunjukkan sebab akibat yang berguna untuk mencari atau menganalisa sebab-sebab timbulnya masalah sehingga memudahkan cara mengatasinya

Page 14: Quality guru

SHIGEO SHINGOMutu menjadi sangat penting bagi suatu produk (baca: barang

atau jasa). Perusahaan selalu berusaha untuk dapat mencapai kualitas proses yang sempurna tanpa adanya barang/produk yang rusak (zero defect). Walaupun dalam prakteknya, mencapai zero defect bukanlah pekerjaan mudah. Produk yang inovatif dengan desain kreatif, harga (price) yang kompetitif, jaringan penjualan yang luas, harus diimbangi juga dengan kualitas produk yang handal. Membangun kualitas di setiap proses (built in quality), merupakan salah satu upaya yang sangat efektif dalam mencapai kualitas produk yang unggul

Poka yoke merupakan istilah Bahasa Jepang, namun sudah sangat populer di seluruh dunia khususnya di kalangan industri manufaktur yang nota bene sangat terkait dengan proses dan pengendalian/kontrol kualitas. Poka yoke adalah alat atau sistem yang mampu mendeteksi kondisi produk atau proses yang tidak normal.

Page 15: Quality guru

Ketika terjadi penyimpangan/kesalahan, Poka yoke akan mendeteksi, “memperingatkan” telah terjadinya penyimpangan tersebut. Berkembang dari semangat kaizen (continuous improvement/perbaikan terus menerus), kualitas harus terus ditingkatkan. Kesalahan akibat faktor kealfaan/kelalaian manusia (human error factor) harus terus ditekan. Semua pekerja dituntut untuk berpikir kreatif bagaimana cara mengendalikan kualitas pada setiap proses dengan sederhana, efektif, dan tentu dengan biaya murah.

Konsep poka yoke diperkenalkan oleh Shigeo Shingo pada Toyota Production System-TPS. Ini sesuai dengan prinsip Toyota yang secara terus menerus melakukan perbaikan (improvement) dan meningkatkan kualitas/mutu produknya. Kualitas harus dibangun dalam proses, bukan melalui pengerjaan ulang (rework).

Page 16: Quality guru

GENICHI TAGUCHI

Dr Genichi Taguchi dikenal dengan ‘Metode Taguchi” yang pada tahun 1949 melahirkan metode baru dalam bidang teknik yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas produk dan proses serta dapat menekan biaya dan resources seminimal mungkin. Taguchi Methods adalah sebuah metode statistic yang dikembangkan oleh Genichi Taguchi untuk meningkatkan kualitas dari hasil produk manufaktur, engineering, biotechnology, marketing, dan advertising.  

Defenisi kualitas menurut Taguhchi adalah kerugian yang diterima oleh masyarakat sejak produk tersebut dikirimkan.

Page 17: Quality guru

Filosofi Taguchi terhadap kualitas dari tiga buah konsep yaitu;

Kualitas harus didesain ke dalam produk dan bukan sekadar memeriksanya

Kualitas terbaik dicapai dengan meminumkan deviasi dari target

Produk harus didesain sehingga robust terhadap factor lingkungan yang tidak dapat dikontrol.

Biaya kualitas harus diukur sebagai fungsi deviasi dari standar tertentu dan kerugian harus diukur pada seluruh sistem.

Page 18: Quality guru

Siklus PDCA (Plan, Do, Check, Act) ?

Page 19: Quality guru

TERIMA KASIH