Qodlo qodar

22
Oleh: SUCI HARSO. Oleh: SUCI HARSO.

description

pop

Transcript of Qodlo qodar

Page 1: Qodlo qodar

Oleh: SUCI HARSO.Oleh: SUCI HARSO.

Page 2: Qodlo qodar

PENGANTAR…Masalah qodlo’ dan qodar tidak pernah

muncul di jaman shahabat.Masalah qodlo’ dan qodar muncul sekitar

abad IV Hijriyah.Masalah mulai muncul ketika banyak

ulama’ yang menerjemahkan buku-buku filsafat yunani ke dalam bahasa arab.

Masalah tersebut pernah menjadi bahasan di kalangan pendeta nasrani tapi gagal untuk menyelesaikannya.

Ulama’ tertantang untuk menyelesaikan masalah yang ada dalam kajian filsafat yunani tersebut.

Page 3: Qodlo qodar

Apa masalahnya?Jika manusia menulis, kemampuan

menulis itu atas kehendak siapa?Kehendak Tuhan atau kehendak manusia?Jika manusia sholat, itu atas kehendak

siapa?Kehendak Allah atau kehendak manusia?Jika manusia shodaqah, itu kehendak

siapa?Kehendak Allah atau kehendak manusia?Jika manusia mencuri, itu kehendak siapa?Kehendak Allah atau kehendak manusia?Jika manusia berzina, itu kehendak siapa?Kehendak Allah atau kehendak manusia?

Page 4: Qodlo qodar

Konsekuensi jawaban: Jika jawabannya adalah: itu semua

kehendak Allah! Mengapa Allah menghendaki, ada manusia

yang “dipaksa” untuk berbuat baik? Mengapa ada manusia yang “dipaksa”

untuk berbuat jahat? Dimana keadilan Allah? Mengapa kalau manusia “dipaksa” berbuat

jahat, ketika di akherat harus disiksa di dalam neraka?

Apakah Allah itu dzalim? Subhanallah, apakah demikian?

Page 5: Qodlo qodar

Jika sebaliknya: Itu semua adalah kehendak manusia! Berarti manusia mempunyai kebebasan

untuk berbuat. Jika manusia memiliki “lingkaran kebebasan”

berbuat, maka kehendak Allah itu terbatas. Berarti Allah tidak akan mengetahui apa

yang akan diperbuat manusia, apakah dia akan pulang ke rumah atau terus pergi ke kantor?

Berarti, Allah juga belum mengetahui, apakah seorang manusia itu akan masuk surga atau akan masuk neraka nantinya.

Berarti, Iradah (kehendak) Allah itu terbatas, termasuk Ilmu Allah itu juga terbatas?

Subhanallah, apakah demikian?

Page 6: Qodlo qodar

Jika tidak:• Berarti Allah Maha Berilmu, Allah Maha

Mengetahui apa yang sudah terjadi, sedang terjadi maupun yang belum terjadi, termasuk yang lahir maupun yang batin.

• Berarti Allah pasti sudah mengetahui, apa yang belum dilakukan manusia, apakah nantinya akan menjadi baik atau akan menjadi jahat?

• Termasuk, Allah juga mengetahui secara pasti, manusia itu besok akan masuk surga atau masuk neraka.

• Jika Allah sudah tahu pasti, untuk apa sekarang manusia harus rajin beribadah? Harus rajin sholat? Harus rajin berdoa agar besuk dimasukkan ke dalam surga?

• Tidak ada gunanya! Karena Allah sudah tahu pasti surga dan nerakanya orang tersebut.

• Subhanallah, apakah demikian?

Page 7: Qodlo qodar

Masalah terus berkembang…• Menyangkut masalah hidayah…

• Apakah hidayah itu kehendak Allah atau atas hasil usaha manusia?

• Masalah tawakkal…• Apakah manusia harus berpasrah secara total

kepada Allah, ataukah manusia harus senantiasa berusaha?

• Masalah rejeki…• Apakah rejeki itu ketentuan Allah ataukah dari

hasil usaha manusia?• Masalah Ajal…• Apakah ajal itu ketetapan Allah, ataukah

tergantung dari usaha manusia?• Masalah doa..• Apakah do’a bisa mengubah ketentuan Allah

ataukan tidak?• Dan masih banyak masalah lainnya…

Page 8: Qodlo qodar

Di kalangan Ummat Islam… Sejarah mencatat, ummat Islam akhirnya

terbelah menjadi 2 kelompok ekstrim. Kelompok pertama diwakili oleh golongan

mu’tazilah dan qodariyah yang memahami bahwa manusia itu memiliki kebebasan berkehendak.

Kelompok dua diwakili golongan jabariyah yang memahami bahwa manusia itu tidak memiliki kebebasan, semua yang terjadi adalah atas kehendak Allah.

Mana kelompok yang benar? Ingatlah cerita perdebatan antara orang qadariyah dan jabariyah. Siapakah pemenangnya?

Page 9: Qodlo qodar

Dalil-dalil Qodlo’ dan Qodar

“Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya” (QS. Ali Imran: 145)

““Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya”. dapat (pula) memajukannya”. (QS. Al-A’raf: 34)(QS. Al-A’raf: 34)

Page 10: Qodlo qodar

• Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (QS. Al-Hadiid: 22)

Page 11: Qodlo qodar

• “Tidak ada tersembunyi daripada-Nya seberat zarrahpun yang ada di langit dan yang ada di bumi dan tidak ada (pula) yang lebih kecil dari itu dan yang lebih besar, melainkan tersebut dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)", (QS. Saba’: 3).

““Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan pada siang hari, mengetahui apa yang kamu kerjakan pada siang hari, kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan umur (mu) yang telah ditentukan, kemudian disempurnakan umur (mu) yang telah ditentukan, kemudian kepada Allah-lah kamu kembali, lalu Dia memberitahukan kepada Allah-lah kamu kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang dahulu kamu kerjakan”kepadamu apa yang dahulu kamu kerjakan”..(QS. (QS. AL NA’AM AL NA’AM : 60).: 60).

Page 12: Qodlo qodar

Masalah qodlo’ dan qodar Sesungguhnya masalah qodlo’ dan qodar itu

tidak menyangkut 4 hal:1. Perbuatan manusia, apakah diciptakan Allah

atau diciptakan manusia?2. Iradah Allah, apakah meliputi seluruh

kejadian atau tidak?3. Ilmu Allah, apakah sudah mengetahui

sebelum, selama dan sesudah kejadian atau tidak?

4. Kitab Lauhul Mahfudz, apakah sudah mencatat semua kejadian dan tidak mungkin dirubah atau tidak?

Mengapa masalah qodlo’ dan qodar tidak membahas ke-4 masalah di atas?

Page 13: Qodlo qodar

Apa yang seharusnya dibahas?

JAWABLAH SECARA JUJUR!

APAKAH TERPAKSA?

KETIKA KITA BERBUAT

MENGAPA?

MENDAPAT PAHALA?

MENDAPAT SIKSA?

BENARKAH KITABEBAS BERBUAT?

MENGAPA KITATIDAK BISA

MENGENDALIKANDETAK JANTUNG KITA?

Page 14: Qodlo qodar

Bagaimana yang benar?

TIDAK DIHISABOLEH ALLAH

AKAN DIHISAB OLEH ALLAH

SESUAI SYARI’AT

MELANGGAR SYARI’AT

MENDAPAT PAHALA

MENDAPAT SIKSA

Page 15: Qodlo qodar

Bagaimana dengan qodar?

BEBAS DIGUNAKANMANUSIA

TIDAK DIHISABOLEH ALLAH

DIGUNAKANSESUAI SYARI’AT

AKAN DIHISAB

OLEH ALLAH

ALLAH BERHAKMENCABUTKHASIYAT TERSEBUT

DIGUNAKANMELANGGAR SYARI’AT

MENDAPATPAHALA

MENDAPATSIKSA

•Api: membakar•Pisau: memotong•Roti: mengenyangkan

Page 16: Qodlo qodar

Bagaimana dengan manusia?

•Mata: melihat•Telinga: mendengar•Kaki: berjalan•Perut: lapar•Kelamin: …..

TIDAK DIHISABOLEH ALLAH

TERMASUK AQAL MANUSIAJUGA MEMILIKI KHASIYAT

AKAN DIHISAB ALLAH

MEMPUNYAI KEHENDAK BEBAS

DIGUNAKANSESUAI SYARI’AT

DIGUNAKANMELANGGAR SYARI’AT

MENDAPATPAHALA

MENDAPATSIKSA

QS. ASY-SYAMS:7-8QS. AL BALAD: 10

Page 17: Qodlo qodar

Selanjutnya, bagaimana kita harus mengaitkan dua kehendak?

Bagaimana kita dapat mengaitkan antara kehendak Allah dengan kehendak manusia?Iradah Allah memang meliputi segala sesuatu, termasuk terhadap kehendak manusia.Bagaimana kehendak Allah terhadap kehendak manusia?Ternyata, Allah telah berkehendak kepada manusia untuk memiliki kehendak bebas.Sehingga, ketika aqal manusia memiliki kemampuan untuk bebas memilih perbuatannya, itu adalah kehendak Allah juga.

Page 18: Qodlo qodar

Firman Allah SWT:

Page 19: Qodlo qodar

CONTOH KASUS: Kasus manusia bunuh diri dengan menusukkan

pisau sampai mati, bagaimana hal itu dapat dijelaskan?

Untuk menjelaskan kasus tersebut harus diuraikan kejadian demi kejadian:

1. Mengapa dia bunuh diri? 2. Karena diputus cinta oleh pacarnya, sehingga

hatinya sangat pedih. 3. Diputus cinta Qodlo’ Allah tidak dihisab

oleh Allah.4. Hatinya bisa mengalami kepedihan (khasiat

hati) Qodar Allah tidak dihisab oleh Allah.5. Ketika hatinya pedih, dia memiliki kebebasan

untuk memilih: apakah akan bertaubat atau akan bunuh diri.

6. Dia ternyata memilih untuk bunuh diri dihisab oleh Allah.

Page 20: Qodlo qodar

7. Dengan apa dia akan bunuh diri? 8. Dia memiliki kebebasan untuk memilih: apakah

minum racun atau menusukkan pisau. 9. Racun dan pisau memiliki khasiyat Qodar

Allah tidak dihisab.10. Ternyata dia memilih pisau dihisab oleh

Allah.11. Pisau memiliki khasiyat merusak tubuh

manusia Qodar Allah tidak dihisab.12. Dia memahami bahwa menusukkan pisau bisa

mematikan dirinya dihisab oleh Allah.13. Ketika pisau menghunjam ke dalam dirinya

dia mati Qodlo’ Allah tidak dihisab. 14. Kesimpulan: karena dia mati dengan proses

seperti di atas: dia dihisab sebagai orang yang melakukan bunuh diri perbuatan dosa akan disiksa dalam neraka.

15. Na’udzubillahi min dzalik!

Page 21: Qodlo qodar

Penutup: Seharusnya manusia lebih waspada

terhadap perbuatan-perbuatan yang berasal dari kehendak bebasnya.

Karena perbuatan itu akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah.

Terhadap kejadian-kejadian yang menimpa kita, harus kita imani bahwa itu adalah ketentuan Allah.

Jika kejadiannya menyenangkan kita, harus kita syukuri.

Jika kejadiannya menyusahkan kita, kita harus bersabar.

Semuanya harus kita kembalikan kepada Allah SWT.

Page 22: Qodlo qodar

SEMOGA BERMANFA’ATWASSALAAMU’ALAIKUM…