QHSE in Mining

99
WELCOME DASAR-DASAR DASAR-DASAR KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN DAN LINGKUNGAN HIDUP (K3LH) LINGKUNGAN HIDUP (K3LH) Together Everyone Achieve More

Transcript of QHSE in Mining

Page 1: QHSE in Mining

WELCOME

DASAR-DASAR DASAR-DASAR KESELAMATAN, KESEHATAN KERJAKESELAMATAN, KESEHATAN KERJA

DANDANLINGKUNGAN HIDUP (K3LH)LINGKUNGAN HIDUP (K3LH)

Together Everyone Achieve More

Page 2: QHSE in Mining

SASARANSASARAN

• Memberikan pengetahuan mengenai latar belakang diterapkannya SMK3L (Sistim Management Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan)

• Memberikan pengetahuan mengenai prinsip-prinsip penerapan SMK3L

• Memberikan pengetahuan mengenai penerapan SMK3L di Sinarmas Energy & Mining

Page 3: QHSE in Mining

Sejarah K3

Era revolusi industri (abad 18)– Perubahan sistem kerja – Penggunaan tenaga mesin– Pengenalan metode baru pengolahan bahan

baku– Pengorganisasian pekerjaan

Page 4: QHSE in Mining

Sejarah K3 (lanjutan)

Era industrialisasi– Perkembangan K3 mengikuti penggunaan

teknologi (APD, safety device dan alat-alat pengaman)

• Era Manajemen - Heirich (1931), teori domino - Bird and Germain, teori Loss Causation Model - ISO 9001,14001 dan OHSAS 18001

Page 5: QHSE in Mining

Keselamatan Kerja

Adalah suatu usaha untuk dapat melaksanakan pekerjaan tanpa

kecelakaan, memberikan suasana atau lingkungan kerja yang aman, sehingga dapat dicapai hasil yang

menguntungkan dan bebas dari segala macam bahaya.

Page 6: QHSE in Mining

“Safety is Control of Accidental Loss”

Safety adalah segala bentuk usaha keselamatan yang berhubungan dengan cara kerja, tempat kerja, alat kerja, material, proses maupun landasan tempat kerja yg bertujuan utk mengendalikan potensi bahaya yg dapat menimbulakan kecelakaan kerja.

Safety memiliki pendekatan teknis, sasarannya lebih kepada tempat kerja dan interaksi antara manusia terhadap lingkungan kerjanya.

Lawan Keselamatan kerja adalah kecelakaan, kecelakaan bersifat akut/ langsung terjadi saat itu juga

Page 7: QHSE in Mining

Mengadakan pencegahan agar karyawan tidak

mendapat luka/celaka dan juga tidak terjadi

kerusakan / kerugian pada alat-alat / material produksi

Page 8: QHSE in Mining

Untuk mencapai lingkungan/suasana Untuk mencapai lingkungan/suasana kerja yang baik/nyaman dan aman, kerja yang baik/nyaman dan aman, maka keselamatan kerja melakukan maka keselamatan kerja melakukan pengawasan terhadap 4 M yaitu;pengawasan terhadap 4 M yaitu;

☺☺ManusiaManusia

☺☺MesinMesin☺☺MaterialMaterial

☺☺MetodeMetode

Page 9: QHSE in Mining

Pengawasan thd 4M

ManusiaMesinMaterialMetode

Lingkungan Kerja Aman

Tidak ada cidera

Tidak ada kerugian property

Page 10: QHSE in Mining

KEUNTUNGAN PENERAPAN K3LH

• Menyelamatkan pegawai dari; kesakitan / penderitaan / cacat atau kematian serta kehilangan sumber mencari nafkah

• Menyelamatkan keluarga dari; kesedihan /kesusahan dan masa depan yang tidak sempurna

• Menyelamatkan perusahaan dari; kehilangan tenaga kerja, biaya, reputasi dan waktu (untuk melatih/mengganti pegawai)

Page 11: QHSE in Mining

TANGGUNG JAWAB K3

Keselamatan kerja adalah menjadi tanggung jawab bersama, baik pimpinan perusahaan, pimpinan

lapangan maupun karyawan. Jadi setiap orang bertanggung jawab

terhadap keselamatan kerja.

Page 12: QHSE in Mining

ISTILAH-ISTILAH YANG ADA KAITANNYA ISTILAH-ISTILAH YANG ADA KAITANNYA DENGAN KESELAMATAN KERJADENGAN KESELAMATAN KERJA

• BAHAYABAHAYA• RESIKORESIKO• ACCIDENT / KECELAKAAN ACCIDENT / KECELAKAAN • INCIDENT / NEARMISS / HAMPIR CELAKAINCIDENT / NEARMISS / HAMPIR CELAKA• LUKA-LUKALUKA-LUKA• TINDAKAN TIDAK AMAN (UNSAFE ACT)TINDAKAN TIDAK AMAN (UNSAFE ACT)• KONDISI TIDAK AMAN (UNSAFE CONDITION)KONDISI TIDAK AMAN (UNSAFE CONDITION)

Page 13: QHSE in Mining

Philosophy K3

• Kecelakaan terjadi karena ada penyebabnya.

• Setiap Kecelakaan dapat dicegah

• Setiap orang bertanggung jawab terhadap pencegahan kecelakaan

• Pengawas bertanggung jawab terhadap K3L tempat kerja dan orang yang melapor kepadanya.

• Pencegahan kecelakaan adalah bussiness yang menguntungkan.

Page 14: QHSE in Mining

H A Z A R D (BAHAYA)

• Anything that cause harm; Cehmical,heat, noise, moving machine part. (HSE-UK)

• A something which may cause physical harm. (QUT-AST)

• A condition or practice with the potensial for harm. (SHEQM-Germain- dkk)

☺ Sesuatu yang berpotensi menyebabkan kerusakan/cidera.

Page 15: QHSE in Mining

TIPE BAHAYA -1

BAHAYA

Biologi

F i s i k

Kimia

C O N T O H

Micro Biologi ; Bakteri, Virus, Jamur, Tengu (Mites)

Macro Biologi ; Serangga, Parasit, Tumbuhan & Binatang

Suara Bising, Getaran, Pencahayaan, Radiasi, Temperatur, Tekanan

Debu, Asap, Gas, Kabut (Aerosols), Fiber, Fume, Uap (Vapors), B3

Page 16: QHSE in Mining

TIPE BAHAYA - 2

BAHAYA

Ergonomi

Mekanis

C O N T O H

Stres Fisik (Physical Stresses); Ruang sempit & terbatas, menarik, mendorong, Canggung/aneh (awkward) or Static Postures, overexertion, repetitive motion,fatigue, excessive force, direct pressure

Stres kejiwaan/Mental (Psychological Stresses); Bosan (monotony), Terlalu berat (Overload), Perceptual confusion

Permesinan, Peralatan (Titik operasi, Titik jepit, Titik geser)

Page 17: QHSE in Mining

TIPE BAHAYA - 3

BAHAYA

Lingkungan Sekitar

Psikososial

Tingkah Laku

C O N T O H

Kemiringan, Permukaan tidak rata, Cuaca, Berlumpur/basah, Kegelapan

Intimidasi, Trauma, Pola gilir kerja, Pola promosi, Pengorganisasian kerja

Ketidak patuhan, kurang keahlian, tugas baru/tidak rutin, overconfident,

Page 18: QHSE in Mining

R I S K (RISIKO)

• The chance, great or small, that someone may be harmed by a hazard. (HSE – UK) • Change of loss; A measure of the probability

and potensial severity of harm. (SHEQM-Germain- dkk)

Kemungkinan cidera/kerusakan yg dpt terjadi dari suatu bahaya.

Page 19: QHSE in Mining

• Kecelakaan atau cidera terjadi apabila ada kontak atau persentuhan langsung

Risiko bukan akhir dari kejadian, juga bukan apa yang terjadi.

Sebuah Lubang Besar pada lantai kerja di processing plant adalah Suatu Bahaya. Apabila tidak ditutup atau diberi pagar pengaman akan menjadi sebuah resiko.

Risiko bukan terletak pada lubang tetapi pada kemungkinan pemaparan thd lubang tsb.

R I S K (RISIKO)Lanjutan

Page 20: QHSE in Mining

Puley Conveyor tdk dilengkapi pagar pengaman adalah Suatu Bahaya.

Kondisi tsb baru berubah menjadi Risiko apabila kita melakukan perawatan, perbaikan, pembersihan, atau berada di dekat puley tsb.

R I S K (RISIKO)Lanjutan

Page 21: QHSE in Mining

APA BAHAYA DAN RESIKONYA ?

Page 22: QHSE in Mining

APAKAH KECELAKAAN ITU ?

Page 23: QHSE in Mining

KECELAKAAN ADALAH SUATU KEJADIAN YANG TIDAK DIRENCANAKAN ATAU DIDUGA SEMULA DAN

DIINGINI.

KECELAKAAN DAPAT TERJADI SEWAKTU-WAKTU DAN MEMPUNYAI SIFAT MERUGIKAN BAIK TERHADAP MANUSIA MAUPUN TERHADAP ALAT-ALAT DAN

MATERIAL

Page 24: QHSE in Mining

KECELAKAANACCIDENT

KECELAKAANACCIDENT

Kejadian :tidak diinginkandapat mengakibatkan : luka pada Manusiakerusakan Properti ataukerugian pada Proses

Undesired event that results in harm to people, damage to property or loss of process.

Undesired event that results in harm to people, damage to property or loss of process.

Ref. Modern Safety Management, DNV

Page 25: QHSE in Mining

KECELAKAANKECELAKAAN

Kontak dengan suatu benda atau sumber tenaga lebih dari daya

tahan tubuh atau struktur

Kontak dengan suatu benda atau sumber tenaga lebih dari daya

tahan tubuh atau struktur

Ref : TAFE International

Page 26: QHSE in Mining

NYARIS (Nearmiss)NYARIS (Nearmiss)

Suatu kejadian :tidak diinginkan yang bila keadaannya sedikit saja berbeda dapat :mengakibatkan luka pada Manusiakerusakan Harta benda ataukerugian Proses

Undesired event which, under slightly dif ferentcircumstances, could have resulted in harm to people,

damage to property or loss to process

Undesired event which, under slightly dif ferentcircumstances, could have resulted in harm to people,

damage to property or loss to process

Ref. Modern Safety Management, DNV

Page 27: QHSE in Mining

• Kecelakaan bukanlah suatu peristiwa yang terjadi tanpa sebab.

• Pada umumnya kecelakaan selalu didahului oleh rangkaian beberapa peristiwa dimana setiap peristiwa dalam rangkaian tersebut merupakan akibat dari peristiwa sebelumnya.Kecelakaan terjadi mengikuti pola sebab akibat yang

dikenal dengan istilah “efek domino”.

Page 28: QHSE in Mining

Pre Event Post Event

CAUSES OF ACCIDENTSC

ED

ER

A /

KE

RU

SA

KA

N

INJU

RY

/ D

AM

AG

E

BIA

YA

CO

ST

S

AC

CID

EN

INC

IDE

NT

KO

ND

ISI

& T

IND

AK

AN

TA

K A

MA

NU

NS

AFE

AC

TS

& C

ON

DIT

ION

S

FAK

TO

R P

EK

ER

JAA

N D

AN

PR

IBA

DI

PE

RS

ON

AL

& J

OB

FA

CT

OR

S

KU

RA

NG

NY

A P

EN

GA

WA

SA

NLA

CK

OF

CO

NT

RO

L

Page 29: QHSE in Mining

LACK OF CONTROL( LEMAHNYA PENGONTROLAN)

LACK OF CONTROL( LEMAHNYA PENGONTROLAN)

1. PROGRAM TIDAK SESUAI (Tidak cukup program) Kurang aktivitas

2. STANDARD PROGRAM TIDAK SESUAI(Tidak cukup standar program)Standar tidak spesifik

3. PELAKSANAAN PROGRAM TIDAK STANDARD(Inadequate compliance with standards)Lack of control terarah

No Program 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

A

B

KU

RA

NG

NY

A P

EN

GA

WA

SA

NLA

CK

OF

CO

NT

RO

L

Page 30: QHSE in Mining

PENYEBAB DASAR

FAKTOR PEKERJAAN DAN PRIBADI

PERSONAL & JOB FACTORSPERSONAL FACTORS

( FAKTOR MANUSIA )

• Tidak cukup kemampuan fisik• Tidak cukup kemampuan mental• Stress fisik atau physiological• Stress mental atau psychological• Kurang pengetahuan• Kurang keterampilan• Motivasi tidak betul

PERSONAL FACTORS ( FAKTOR MANUSIA )

• Tidak cukup kemampuan fisik• Tidak cukup kemampuan mental• Stress fisik atau physiological• Stress mental atau psychological• Kurang pengetahuan• Kurang keterampilan• Motivasi tidak betul

• Tidak cukup kepemimpinan dan /

atau pengawasan

• Tidak cukup engineering

• Tidak cukup pembelian

• Tidak cukup perawatan

• Tidak cukup perkakas dan peralatan

• Habis dan aus ( wear & tear )

• salah penggunaan / salah

menggunakan (abuse or misuse)

• JOB FACTORSJOB FACTORS( FAKTOR PEKERJAAN )

Page 31: QHSE in Mining

SEBAB LANGSUNG/IMMEDIATE CAUSES

TINDAKAN TIDAK AMAN UNSAFE ACTS

KONDISI TIDAK AMAN UNSAFE CONDITIONS

KO

ND

ISI

& T

IND

AK

AN

TA

K A

MA

NU

NS

AFE

AC

TS

& C

ON

DIT

ION

S

• Tidak memberi Peringatan Failure to warn

• Tidak mengamankan Failure to secure

• Tidak memakai APD Failure to use PPE

• Menyingkirkan alat pelindung Removal of H & S Device

• Pembebanan yang tidak sesuaiImproper loading

• Memakai alat rusak Use of defective equipment

• Pengaman atau Pembatas tidak mencukupi

• Macet atau daerah sempit• Kebisingan• Tata rumah tangga yang buruk• Suhu ekstrim• Ventilasi yang kurang

DOMINO 3

Page 32: QHSE in Mining

THEORY HEINRICH

PENYEBAB KECELAKAAN:

• Tindakan Tidak Aman ( Unsafe act of person) 88 %

• Kondisi Tidak Aman (Unsafe condition) 10 %

• Diluar Kemampuan Manusia (Act of God) 2 %

Page 33: QHSE in Mining

Faktor manusia sebesar 88% dari semua penyebab kecelakaan. Ini berarti bahwa faktor perilaku manusia menjadi sebab utama kecelakaan faktor manusia ini disebabkan karen ketidak mampuan dan kesalahan manusia

Faktor pekerjaan menyumbang 10% dari semua penyebab kecelakaan. Faktor pekerjaan ini disebabkan karena faktor teknis dan lingkungan kerja.

Sebesar 2% dari kecelakaan yang diinvestigasi disebabkan oleh pengaruh di luar kemampuan manusia, misalnya gempa bumi, angin topan dan sebagainya.

Page 34: QHSE in Mining

KECELAKAAN

AC

CID

EN

INC

IDE

NT

Page 35: QHSE in Mining

CED

ERA

/ K

ERU

SAK

AN

INJU

RY

/ D

AM

AG

E

Page 36: QHSE in Mining

BIAYA KECELAKAAN

Kecelakaan dapat menimbulkan biaya yaitu; biaya langsung maupun biaya tak langsung.

Biaya langsung biasanya terdiri dari biaya pengobatan dan kompensasi, sedangkan biaya tak langsung adalah biaya lembur, penyusutan hasil, biaya pelatihan ulang, penggantian karyawan, kerusakan produk, keterlambatan produk dan gangguan lain. Apabila dibandingkan dengan biaya langsung, biaya tak langsung ini bisa mencapai 50 kali dari besarnya biaya langsung.

BIA

YA

CO

ST

S

Page 37: QHSE in Mining

Compensation and Benefit

Legal/Litigation

Time/Productivity & Production

Material,Equipment &

Property

Miscellaneous

Medical and rehabilitation

Pension and Lump sump payment

Replaced wages

Death benefits

Long term disability

Legal feesPenalties,fines, and citations

Expert witness

Settlements

Union grievances

Product replacementObserving the accident & accompanying victim to hospitalInvestigators’ timeClean up & SalvageLaboratory CostsRepair of Equipment & facilitiesRetraining replacement workersDecreased efficiency of replacementsOvertimeProduct RejectsLight Duty CostsClean up materialsSet-up/start-up costs

Loss of customers & returned productsEquipment replacement capital expendituresRental costs for replacement equipmentProcess/Material downtime and lossEmergency supplies and clean-up materials

Consultant fees

PR Activities

Transportation costs for victim

Page 38: QHSE in Mining

TEORI GUNUNG ES (ICE BERG)

Page 39: QHSE in Mining

• Medis• Ganti Rugi (Biaya-biaya yang di asuransikan)

BIAYA-BIAYA KERUSAKAN HARTA BENDA YANG MASUK DALAM BUKU BESAR

BIAYA-BIAYA LAIN YANG TIDAK DI ASURANSIKAN

• Kerusakan gangguan• Kerusakan peralatan dan perkakas• Kerusakan produk dan material• Terlambat dan ganguan produksi• Biaya legal hukum• Pengeluaran biaya untuk penyediaan fasilitas

dan peralatan gawat darurat• Sewa peralatan• Waktu untuk penyelidikan

BIAYA DALAM PEMBUKUAN:KERUSAKAN PROPERTI

(BIAYA YANG DIASURANSIKAN)

• Gaji terusdibayar untuk waktu yang hilang• Biaya pemakaian pekerja pengganti dan/ atau biaya

melatih• Upah lembur• Ekstra waktu untuk kerja administrasi• Berkurangnya hasil produksi akibat dari sikorban• Hilangnya bisnis dan nama baik

TEORI GUNUNG ES (ICE BERG)

Page 40: QHSE in Mining

LOSS CAUSATION MODEL(Aktivitas Pengendalian Kerugian)

KEKURANGAN KONTROL

TIDAK CUKUP:

PROGRAM

STANDAR PROGRAM

PEMENUHAN STANDAR

PENYEBABLANGSUNG

TINDAKAN YANG TIDAK

STANDAR

&

KONDISI YANG TIDAK

STANDAR

ACCIDENT

KONTAK DENGAN ENERGI

ATAU

BAHAN

KERUGIAN

MANUSIA

HARTA BENDA

PROSES

(PROFIT)

PRE - CONTACT CONTACT POST CONTACT

Ref : Modern Safety Management, DNV

PENYEBAB

DASAR

FAKTOR

MANUSIA

&

FAKTOR

PEKERJAAN

Page 41: QHSE in Mining

PENGENDALIAN PADA TAHAP SEBELUM KONTAK

☺ LEADERSHIP & ADMINISTRATION

☺ KOMUNIKASI-MEETING

☺ TRAINING

☺ IDENTIFIKASI BAHAYA

☺ INSPEKSI TERENCANA

☺ EVALUASI & ANALISA PROGRAM

☺ PROSEDUR KERJA

Page 42: QHSE in Mining

PENGENDALIAN PADA TAHAP KONTAK

☺ ELIMINASI ☺ SUBSTITUSI BAHAN BERBAHAYA ☺ ISOLASI ☺ REDUKSI PELEPASAN ENERGI ☺ MODIFIKASI PERMUKAAN ☺ ALAT PELINDUNG DIRI ☺ BARICADE/ BARRIER ☺ MEMPERKUAT STRUKTUR-TUBUH

Page 43: QHSE in Mining

PENGENDALIAN PADA TAHAP SETELAH KONTAK

☺ KESIAPAN-TANGGAP EMERGENCY

☺ RESCUE & FIRST AID

☺ FIRE & EXPLOTION CONTROL

☺ REHABILITASI KECELAKAAN

☺ PERBAIKAN DEMI PENCEGAHAN

☺ KECELAKAAN SERUPA

☺ KLAIM ASURANSI

☺ KOMUNIKASI INSIDEN

Page 44: QHSE in Mining

ACCIDENT RATIO STUDYFrank E. Bird (1969)

1010

1

30

600

1

30

600

KECELAKAAN FATAL(Serious atau Major Injury)

LUKA / CIDERA RINGAN(Minor Injury)

KERUSAKAN HARTA BENDA(Property Damage)

HAMPIR CELAKA(Incident atau Near Misses)

Penelitian data kecelakaan di industri diikuti 297 perusahaan dan tenaga kerja 1.759.000 dikenal dengan konsep “Total Loss Control”

Ac

ci

de

nt

Page 45: QHSE in Mining

” KECELAKAAN YANG TERJADI

PADA KEGIATAN PENYELIDIKAN/PEKERJAAN

PERTAMBANGAN DALAM WAKTU ANTARA

MULAI MASUK BEKERJA SAMPAI

MENGAKHIRI KERJA”

Referensi : Kepmen No: 555.K/26/M.PE/1995 pasal 39

Page 46: QHSE in Mining

5 UNSUR KECELAKAAN 5 UNSUR KECELAKAAN TAMBANGTAMBANG

1. KECELAKAAN BENAR TERJADI

2. KECELAKAAN MENIMPA PEKERJA TAMBANG

3. KECELAKAAN AKIBAT PENAMBANGAN

4. KECELAKAAN TERJADI PADA JAM KERJA

5. KECELAKAAN DALAM WILAYAH KEGIATAN PERTAMBANGAN

Referensi : Kepmen No: 555.K/26/M.PE/1995 pasal 39

Page 47: QHSE in Mining
Page 48: QHSE in Mining

KESEHATAN KERJA

Usaha agar Karyawan / Pekerja memperoleh

derajat kesehatan yang tinggi dengan usaha – usaha promotif dan preventif terhadap

kemungkinan timbulnya penyakit

atau gangguan kesehatan

Sasarannya adalah manusia dan bersifat medis.

Page 49: QHSE in Mining

TUJUAN KESEHATAN KERJA

• Meningkatkan dan memelihara tingkat kesehatan karyawan baik fisik, mental maupun sosial

• Mencegah dan melindungi tenaga kerja dari gangguan kesehatan dirinya sebagai akibat dari tempat kerja/kondisi kerja serta cara kerja yang kurang baik

• Meningkatkan produktivitas

Page 50: QHSE in Mining

SUMBER-SUMBER BAHAYA BAGI KESEHATAN KERJA

A. Fisik- Bising (maksimun 85 dB)- Suhu (tinggi/rendah)- Intensitas cahaya- Ventilasi- Radiasi- Tekanan udara, getaran, bau-

bauan, kelembaban, dll

Page 51: QHSE in Mining

SUMBER-SUMBER BAHAYA BAGI KESEHATAN KERJA

B. Kimia

- Gas-gas berbahaya (Cl2, Co, NH3, dll)

- Cairan berbahaya (HCl, NaOH, H2SO4)

- Debu-debu kristal dan bahan bahan B3

C.Biologi

- Bakteri, virus, jamur, cacing, serangga, dll yang

timbul di lokasi kerja

Page 52: QHSE in Mining

SUMBER-SUMBER BAHAYA BAGI KESEHATAN KERJA

D. Faal- Sikap badan- Monotony- Beban kerja melampaui

batas

Page 53: QHSE in Mining

SUMBER-SUMBER BAHAYA BAGI KESEHATAN KERJA

E. Psikologis- Kerja yang terpaksa/dipaksakan- Suasana kerja yang kurang menyenangkan- Tekanan dari atasan- Pekerjaan-pekerjaan berat dengan risiko kecelakaan yang besar- Dll

Page 54: QHSE in Mining

SUMBER-SUMBER BAHAYA BAGI KESEHATAN KERJA

F. Biologi :

- Bakteri, virus, jamur, cacing, serangga,dll yang timbul di lokasi kerja

Page 55: QHSE in Mining

PENGAWASAN KESEHATAN KERJA

A. Tempat Kerja - Kebersihan lingkungan kerja - Keteraturan dan kerapihan tempat kerja dan alat/bahan yan dikerjakan - Kondisi lingkungan kerja

Page 56: QHSE in Mining

PENGAWASAN KESEHATAN KERJA

B. Cara Kerja

- Mesin-mesin yang disesuaikan dengan kondisi

Indonesia pada umumnya

- Alat pelindung diri yang tepat dan enak dipakai

- Pembagian jam kerja/istirahat

- Cara kerja yang ergonomis

Page 57: QHSE in Mining

PENGAWASAN KESEHATAN KERJA

C. Khusus Pekerja Wanita

- Wanita sangat sensitif terhadap B3 radiasi dan

pencemaran.

- Faal tubuh wanita berubah saat haid,hamil dan

menyusui.

- Kurang daya tahannya terhadap kerja fisik yang

berat.

Page 58: QHSE in Mining

PENGAWASAN KESEHATAN KERJA

D. Material Yang Dikerjakan - Bahan-bahan kimia, debu, dll

Page 59: QHSE in Mining

HAL-HAL LAIN YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM KESEHATAN KERJA

- Daya tahan masing-masing manusia terhadap penyakit tidak sama

- Usia tenaga kerja perlu diperhatikan

- Beban kerja yang terlalu berat dapat menghambat atau memperlambat pertumbuhan mental atau fisik kerja

- Keadaan gizi tenaga kerja

- Pelayanan kesehatan

Page 60: QHSE in Mining

PELAYANAN KESEHATAN

- Pemeriksaan awal, berkala atau khusus, pengobatan vaksinasi, perawatan, asuransi kesehatan, pendidikan kesehatan & penyelenggaraan makan

- Fasilitas kesehatan: P3K, Dokter & Poliklinik

- Fasilitas sanitasi: kamar mandi, WC, tempat cuci tangan, dll

Page 61: QHSE in Mining

PENYAKIT AKIBAT KERJA

• Adalah Setiap penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja.(Permenakertrans No. 01/MEN/1981) Setiap penyakit yang timbul karena hubungan kerja (Ps 1,Keppres No 22 th 1993)

• Penentuan suatu penyakit akibat kerja dilakukan melalui suatu diagnosis yang dilakukan oleh Dokter yang

meliputi: Anamnesis, Pemeriksaan mental dan fisik, pemeriksaan lingkungan kerja dan cara kerja, pemeriksaan kesehatan

tenaga kerja(sebelum bekerja, sebelum penempatan, berkala, dan khusus)

Page 62: QHSE in Mining

PENYAKIT AKIBAT KERJA

Misalnya:

- Karyawan yang bekerja di daerah bising dengan intensitas

lebih

besar dari 85 dB, lambat laun pendengarannya akan berkurang

dan akan disadari saat sudah pensiun

- Karyawan yang bekerja sebagai tukang las, lambat laun

penglihatannya menjadi kabur, sesak napas dan lemah. Hal ini

disebabkan oleh sinar api las (efek ke mata) dan asap las yang

mengandung logam-logam berat yang terisap oleh hidung

(sesak napas dan lemah)

Page 63: QHSE in Mining

PNEUMOKONIOSES

A.Definisi- Segolongan penyakit yang disebabkan oleh

penimbunan debu dalam paru-paruB.Beberapa jenisnya

- Silikosis, disebabkan oleh SiO2 bebas- Asbestosis, disebabkan oleh debu bebas- Berryliosis, disebabkan oleh debu B3- Siduosis, disebabkan oleh debu yang mengandung

Fe2O- Stannosis, disebabkan oleh biji timah putih- Mystinol, disebabkan oleh debu kapas

Page 64: QHSE in Mining

PNEUMOKONIOSES

Pencegahan Silicosis dan Asbestosis:- Substitusi- Penurunan kadar debu- Pelindung diri

Page 65: QHSE in Mining

PENYAKIT AKIBAT KERJA(PENCEGAHAN)

Pencegahan Penyakit Akibat Kerja dilaksanakan dengan cara:

1.Kondisi tempat kerja harus tidak melampaui NAB

2.Menggunakan APD yang sesuai dengan jenis pekerjaan

3.Menjaga kebersihan tempat kerja

4.Polusi (udara, kebisingan, dll) harus dikontrol dengan

baik dan dijamin tidak menimbulkan bahaya yang serius

5.Deteksi awal keberadaan penyakit akibat kerja

6.Pemeriksaan kesehatan awal, berkala atau khusus

Page 66: QHSE in Mining

PERBAIKAN TEMPAT KERJA

Maksud dan Tujuan:Agar kadar-kadar faktor penyebab penyakit, terutama penyebab-penyebab fisik dan kimia di tempatkerja lebih kecil dari Nilai Ambang Batas (NAB) yang telah ditentukan

Page 67: QHSE in Mining

PERBAIKAN TEMPAT KERJA

Langkah-langkah perbaikan:1. Substitusi

Mengganti bahan-bahan beracun dengan bahan-bahan kurang

beracun tanpa menimbulkan gangguan, bahkan mungkin

menguntungkan hasil produksi

Contoh: - Bahan untuk sandblasting dengan senyawa non silika

- Toluene atau xytol sebagai pengganti benzene

- Trichloretilen menggantikan CCL4 sebagai bahan pelarut lemak

Page 68: QHSE in Mining

2. Isolasi

Pekerjaan berbahaya, dikerjakan pada

malam hari dilokalisir, sehingga faktor-faktor

yang berbahaya tak menyebar ketempat lain.

Page 69: QHSE in Mining

3.Ventilasi

Dilaksanakan dengan mengalirkan udara segar ke tempat kerja, untuk menurunkan kadar bahan-bahan yang menimbulkan gangguan kesehatan dan kenikmatan bekerja

Page 70: QHSE in Mining

PERBAIKAN TEMPAT KERJA

4. Pengeluaran/Pengurangan–Pemasangan penyedot debu atau water sprinkler

–untuk menekan jumlah debu yang mengotori/–mencemari udara.

Page 71: QHSE in Mining

PERBAIKAN TEMPAT KERJA

5. Tata Ruang Pengaturan letak mesing-mesin dan perkakas kerja

6. Proteksi Perorangan Alat Pelindung Diri (APD) yang harus dipakai

Page 72: QHSE in Mining

GIZI MAKANANZat-zat gizi dalam proses

tubuh berguna untuk

Tenaga:- Hidrat arang- Lemak- Protein

Perumbuhan:- Protein- Air- Mineral

Mengatur proses tubuh:- Vitamin- Mineral

Sisa proses dikeluarkan dari tubuh melalui:- Faeces- Urine- Keringat- Pernafasan

Page 73: QHSE in Mining

GIZI MAKANAN

Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi:

• Ukuran tubuh (tinggi dan berat badan)

• Makin besar tubuh seseorang, makin besar pula kebutuhan kalorinya

• Usia Makin tua seseorang, semakin kurang kebutuhan kalorinya

• Jenis Kelamin Laki-laki lebih banyak membutuhkan kalori daripada wanita

Page 74: QHSE in Mining

• Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi:

• Kegiatan sehari-hari Pekerja berat lebih banyak membutuhkan kalori daripada wanita

• Kondisi tubuh tertentu Wanita hamil/menyusui memerlukan kalori lebih besar dari pada dalam kondisi biasanya

• Iklim dan suhu lingkungan Kalori yang dibutuhkan di tempat yang lebih dingin lebih besar dari pada di tempat panas

GIZI MAKANAN

Page 75: QHSE in Mining

Higiene adalah ilmu yang berhubungan dengan

masalah kesehatan, yaitu berbagai usaha untuk

mempertahankan atau memperbaiki kesehatan,

yang mencakup upaya perawatan kebersihan /

kesehatan termasuk ketepatan sikap tubuh.

(Ensiklopedia Indonesia, 1982)

HIGIENE

Page 76: QHSE in Mining

HIGIENE PERUSAHAAN/HIGIENE KERJA

Adalah spesialisasi dalam ilmu higiene beserta prakteknya

dengan mengadakan penilaian kepada faktor-faktor

penyebab penyakit dalam lingkungan kerja, melalui

pengukuran yang hasilnya digunakan sebagai tindakan

korektif & preventif, agar pekerja dan masyarakat sekitar

terhindar dari bahaya penyakit akibat kerja serta

mengecap derajat kesehatan setinggi-tingginya.

Sasarannya adalah Lingkungan Kerja, dan bersifat Teknik

Page 77: QHSE in Mining

TUJUAN

Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja mempunyai tujuan yang sama yaitu :

•Mencegah Penyakit Akibat Kerja.

•Meningkatkan produktivitas karyawan.•Membangun pekerja yang sehat dan berkualitas.•Merupakan tanggung jawab sosial perusahaan.•Mencerminkan gambaran perusahaan yang baik.

Page 78: QHSE in Mining

DASAR DASAR LINGKUNGAN HIDUP

Page 79: QHSE in Mining

LINGKUNGAN

Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.

Referensi : UU no.23 tahun 1997

Page 80: QHSE in Mining

DEFINISI

Aspek lingkungan (env. Aspect)– Unsur – unsur kegiatan dari suatu

organisasi, produk & jasa yang dapat

berinteraksi dengan lingkungan

Dampak lingkungan (env. Impact)– Setiap perubahan pada lingkungan baik

merugikan maupun menguntungkan,

menyeluruh atau sebagian sebagai akibat

adanya kegiatan suatu organisasi,produk & jasa

Referensi : ISO 14001

Page 81: QHSE in Mining

ISU – ISU LINGKUNGAN

• LOCAL ISSUES

PENCEMARAN UDARA

PENCEMARAN AIR

KONTAMINASI TANAH

KEBISINGAN

GETARAN

LONGSOR TANAH

BAU

DLL

Page 82: QHSE in Mining

ISU LINGKUNGAN PERTAMBANGAN

☺ PENANGANAN SAMPAH / LIMBAH☺ PENANGANAN HIDROKARBON☺ PENANGANAN AIR ASAM TAMBANG☺ COMMUNITY DEVELOPMENT☺ REKLAMASI TAMBANG

Page 83: QHSE in Mining

JENIS LIMBAH :LIMBAH B3 : Mempunyai efek :mudah meledak, mudah

terbakar, reaktif, iritasi,beracun, karsinogenik Misalnya : solar, oli, batre, bahan pelarut,

cat, dll bahan yang terkontaminasi limbah B3

PENANGANAN SAMPAH

Page 84: QHSE in Mining

LIMBAH NON B3, TIDAK MEMILIKI SIFAT SEBAGAI

B3 MISALNYA : LIMBAH KARET, PLASTIK,KAYU,

KERTAS, LIMBAH DOMESTIK,

DLL

PENANGANAN SAMPAH

Page 85: QHSE in Mining

WAKTU HANCUR SAMPAH

JENIS SAMPAH WAKTU HANCUR

KERTAS 2,5 BULAN

KULIT JERUK 6 BULAN

DUS KARTON 5 TAHUN

FILTER ROKOK 10 – 12 TAHUN

KANTONG PLASTIK 10 – 20 TAHUN

KULIT SEPATU 25 – 40 TAHUN

PAKAIAN NILON 30 – 40 TAHUN

PLASTIK 50 – 80 TAHUN

ALUMINIUM 90 – 100 TAHUN

PLASTIK BUSA TIDAK HANCUR

Page 86: QHSE in Mining

PENANGANAN SAMPAH

REDUCEREUSERECYCLEDISPOSAL

Page 87: QHSE in Mining

• Pengumpulan dan pemisahan sampah sesuai dengan jenisnya (B3,hidrocarbon,karet,besi bekas, domestik)

• Penyiapan tempat sampah

• Pembuangan sampah

PENANGANAN SAMPAH

Page 88: QHSE in Mining

• KARET / BAN BEKAS, KERTAS, PLASTIK : PERUSAHAN PENAMPUNG YG DAPAT NGOLAHNYA TIDAK BOLEH DIBAKAR PENCEMARAN UDARA

• SAMPAH UMUM DISPOSAL YANG DISETUJUI

• LIMBAH LOGAM PETUNJUK PM

SISTEM PEMBUANGAN LIMBAH

Page 89: QHSE in Mining

LIMBAH KLINIK DIBAKAR DALAM INSENERATOR BAHAN KIMIA SESUAI MSDS BATERAI BEKAS DIKUMPULKAN DAN DISIMPAN

DALAM WADAH TERTUTUP SESUAI MSDS PERUSAHAAN PENGUMPUL YANG MEMPUNYAI IJIN

SISTEM PEMBUANGAN LIMBAH

Page 90: QHSE in Mining

ENCAPSULATION

• Sistem pembungkusan limbah dengan cara membuat lobang pembuangan sampah

• Lobang pembuangan ini dapat dibuat di disposal ob

• Lobang dilapisi dengan tanah liat setebal 15 cm atau plastik yang kuat pada setiap sisinya

• Dapat untuk membuang limbah B3

Page 91: QHSE in Mining

PENANGANAN LIMBAHHIDROKARBON

Penanganan tumpahan:

• Hentikan tumpahan segera

• Gunakan boom penyerap / skimmer / absorben

• Gali tanah yang terkontaminasi dan masukkan kedalam encapsulation

Page 92: QHSE in Mining

• Selang hidrolik dan filter beroli harus dibersihkan dari oli dengan cara penirisan / drip tray selama minimal 4 hari

• Semua limbah hidrokarbon harus disalurkan kepada perusahaan penampung yang mempunyai ijin dan dilengkapi dokumen pengiriman b3

PENANGANAN LIMBAH HIDROKARBON

Page 93: QHSE in Mining

STANDAR INTERSEPTOR /OIL TRAP

• Terdapat interseptor / oil trap pada : workshop, tempat penimbunan bbm,gudang oli sesuai dengan standar yang ditetapkan.

• Interseptor selalu diperiksa / diinspeksi oleh orang yang ditunjuk

Gambar Rencana Pembuatan Oil Trap

Page 94: QHSE in Mining

BAHAYA HIDROKARBON

1. Terhadap lingkungan- Penetrasi sinar kedalam air berkurang- Konsentrasi oksigen terlarut berkurang- Menganggu kehidupan burung – burung air

2. Terhadap manusia- Bensin dan solar pada kadar rendah menyebabkan anestesi dan narkosis- Komponen aromatik oli beracun terhadap manusia- Mengganggu mata, hidung dan tenggorokan dan dapat menimbulkan kanker

Page 95: QHSE in Mining

AIR ASAM TAMBANG/ARD

• Dipengaruhi oleh adanya material yang berpotensi sebagai acid material / potencial acid forming (paf)

• Jika material tersebut teroksidasi oleh oksigen dan bereaksi dengan air akan menyebabkan air menjadi asam (air asam tambang)CONTOH MATERIAL PAF : PYRITE (fes2)

Page 96: QHSE in Mining

REKLAMASI TAMBANG

• Reklamasi bekas tambang -----reklamasi : usaha memperbaiki atau memulihkan kembali lahan dan vegetasi dalam kawasan hutan yang rusak sebagai akibat usaha pertambangan agar dapat berfungsi secara optimal sesuai dengan peruntukannya.

• Revegetasi adalah usaha penanaman kembali lahan bekas tambang

• Rehabilitasi lahan adalah usaha memperbaiki, memulihkan kembali dan meningkatkan kondisi lahan yang rusak agar dapat berfungsi secara optimal

Page 97: QHSE in Mining

PELAKSANAAN REKLAMASI MELIPUTI :

1. PENYIAPAN LAHAN

2. PENGATURAN BENTUK LAHAN (LAND SCAPING)

3. PENGENDALIAN EROSI DAN SEDIMENTASI

4. PENGOLAHAN LAPISAN TOPSOIL

5. REVEGETASI

6. PEMELIHARAAN

REKLAMASI TAMBANG

Page 98: QHSE in Mining

UANG JAMINAN REKALAMASI

PERUSAHAAN PERTAMBANGAN WAJIB MENYERAHKAN JAMINAN REKLAMASI KEPADA

BANK YANG DITUNJUK SAAT PERJANJIAN PINJAM PAKAI KAWASAN HUTAN UNTUK

PERTAMBANGAN

REKLAMASI TAMBANG

Page 99: QHSE in Mining