Qadha dan qadar

7
QADHA DAN QADAR Makalah Disusun guna memenuhi tugas kelompok: Mata Kuliah : Teknologi Pendidikan Dosen Pengampu : Failasuf Fadli, M.S.I Disusun oleh : Khasbih Maslekhah (202 111 3065) PAI C JURUSAN TARBIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) PEKALONGAN 2015

Transcript of Qadha dan qadar

Page 1: Qadha dan qadar

QADHA DAN QADAR

Makalah

Disusun guna memenuhi tugas kelompok:

Mata Kuliah : Teknologi Pendidikan

Dosen Pengampu : Failasuf Fadli, M.S.I

Disusun oleh :

Khasbih Maslekhah (202 111 3065)

PAI C

JURUSAN TARBIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) PEKALONGAN 2015

Page 2: Qadha dan qadar

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rukun iman dalam Agama Islam ada enam, yaitu iman kepada Allah Swt, iman kepada malaikat,iman kepada para Rasul, iman kepada kitab-kitab Allah, iman kepada hari kiamat dan

yang terakhir adalah iman kepada Qadha dan Qadar. Rukun iman wajib diyakini, dilakukan dandilaksanakan oleh semua umat muslim, iman seseorang akan dikatakan sempurna jika telah

meyakini, melakukan atau melaksanakan keenam iman tersebut, atau melaksanakan semua rukun iman tanpa terkecuali. Iman kepada qada dan qadar termasuk rukun Iman yang ke- enam dan harus diyakini kebenarannya oleh setiap muslimin dan muslimat. Iman kepada qada dan qadar

dalam kehidupan sehari-hari lebih popular dengan sebutan takdir. Iman kepada Qada dan Qadar artinya percaya dan yakin bahwasahnya Allah SWT memiliki kehendak, keputusan dan

ketetapan atas semuanya makhlukNya termasuk segala sesuatu meliputi semua kejadian yang menimpa seluruh makhluk hidup, termasuk manusia dan benda-benda yang ada di alam semesta.

Kejadian itu bisa berupa hidup atau mati, baik atau buruk, kemunculan atau kemusnahan. Dan untuk lebih rinci dan jelasnya makalah ini akan membahas mengenai pengertian, ciri-ciri serta

pentingnya beriman kepada Qadha dan Qadar.

Page 3: Qadha dan qadar

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pegertian Qadha dan Qadar Menurut bahasa, dalam Al-Quran kata Qadha diulang dengan pengertian yang berbeda,

yaitu berarti (1) hukum atau keputusan, (2) ketetapan, (3) perintah, (4) mewujudkan atau menjadikan, (5) perintah, (6) kehendak, sedangkan menurut istilah, Qadha adalah perkara yang Allah tetapkan pada makhluk-Nya dalam bentuk penciptaan , peniadaan atau perubahan sejak azali. Kata Qadar menurut bahasa, dalam Al-Quran diulang dengan pengertian yang berbeda, diantaranya berarti (1) kekuasaan atau kemampuan, (2) ketentuan atau kepastian, (3) ukuran, (4) mengatur dan menentukan, sedangkan menurut istilah, Qadar adalah perkara yang Allah tetapkan sesuai dengan ukuran atau kadar tertentu pada waktu terjadinya.1[1] Dengan kata lain Qada dan Qadar adalah sama-sama merupakan ketetapan, keputusan, kehendak Allah SWT atas seluruh Makhluk-Nya. Sebagaian pendapat mengatakan Qada adalah ketetapan Allah SWT yang akan terjadi . Sedangkan Qadar, ketetapan Allah SWT yang telah terjadi atas makhluk-Nya.2

B. Ciri-ciri Beriman kepada Qadha dan Qadar Qada' dan Qadar mempunyai arti ketentuan yang telah ditetapkan Allah swt. kepada

makhluk -Nya. Masalah takdir manusia adalah rahasia Allah swt. Hal ini membuktikan bahwa segala sesuatu yang telah terjadi pada manusia sudah ditentukan Allah sejak zaman azali, seperti kematian, rezeki, jodoh, kebahagiaan, dan kesengsaraan di dunia, ahli surga atau neraka. 1[1] SMAN 10 Samarinda, Modul pendidikan agama islam 3, hlm. 24-25 2[2] Blogspot. Qadha dan Qadar, (diakses hari Selasa,17 November 2015) Peristiwa ini disesuaikan dengan takdir (ketentuan azali) di sisi-Nya. Allah menciptakan segala sesuatu itu sesuai dengan ilmu dan kehendak-Nya. Firman Allah swt : ن مه م ت كى ن و ما في ن

ي عز ب و إ ش هى دا عه ذ ق ال ي كم كناا ت ع مهى ن ول م م ه ت تهى و ما شأ رآ ع م نهفي ول اس ماء ان ذ ص غر ول في قا ر ض ة ار ث ك عه م ل ارب إ مه تفي ضى ن في ه ما

مب ي إ في ب كتا ه أ ال ذ ول ر كب أ مه ك ن Artinya : “ Dan tidakkah engkau األ (Muhammad) berada dalam suatu urusan, dan tidak membaca suatu ayat al-Qur'an serta tidak pula kamu melakukan suatu pekerjaan melainkan kami menjadi saksi atasmu ketika kamu melakukannya. Tidak lengah sedikitpun dari pengetahuan tuhanmu biarpun sebesar zarrah, baik dibumi ataupun dilangit tidaka ada sesuatu yang lebih kecil dan yang lebih besar daripada itu melainkan semua tercatat dalam kitab yang nyata ( Lauh Mahfuz) “ (Q.S Yunus :61) Sebagai orang yang beriman, kita wajib meyakininya tentang adanya qada' dan qadar Allah. Jika tidak,berarti kamu digolongkan kepada orang-orang yang ingkar untuk selama-lamanya. Adapun ciri-cirinya beriman kepada qada' dan qadar adalah sebagai berikut: 1. Selalu menjaga keteguhan iman dan menyadari bahwa segala sesuatu yang terjadi itu telah ditentukan oleh Allah. 2. Seseorang yang memiliki iman yang kuat terhadap qada' dan qadar Allah akan memiliki keberanian dan ketabahan untuk mendapatkan keinginannya.

Page 4: Qadha dan qadar

3. Orang yang beriman kepada qada' dan qadar selalu memiliki sikap rela terhadap apa yang terjadi atas dirinya. 4. Apabilah dibacakan tanda-tanda kebesaran Allah gemetarlah hatinya 5. Tidak mengeluh dan putus asa, sebab setiap langkah dan usahanya telah dilandasi dengan tawakal kepada Allah swt.3 3[3] ibid

C. Pentingnya Beriman kepada Qadha dan Qadar Beriman kepada Qadha dan Qadar merupakan salah satu rukun iman, yang mana iman

seseorang tidaklah sempurna dan sah kecuali beriman kepadanya. Ibnu Abbas pernah berkata “Qadar adalah Nidzam (aturan) Tauhid. Barang siapa yang mentauhidkan Allah dan beriman kepada Qadar maka tauhidnya sempurna. Dan barangsiapa yang mentauhidkan Allah dan mendustakan Qadar, maka dustanya merusakkan tauhidnya”. (Majmu’ Fataawa Syeikh Al-Islam, 8/258). Oleh karena itu iman kepada Qadha dan Qadar itu adalah faridhah dan kewajiban yang harus dilakukan setiap muslim dan mukmin. Hal ini berdasarkan beberapa hadits berikut ini: Sekiranya Allah Swt. menyiksa penduduk langit dan bumi, maka dia sungguh melakukannya tanpa menzalimi mereka. Dan sekiranya Dia mengasihi mereka, maka Rahmat-Nya lebih baik daripada amal mereka. Dan sekiranya Kamu memiliki emas seperti gunung uhud atau semisalnya, lalu kamu inffakkan di jalan Allah, maka Dia tidak akan menerimanya sehingga akamu beriman terhadap qadar dan kamu mengetahui bahwa apa yang dtaqdirkan menimpamu tidak akan meleset darimu dan apa yang ditakdirkan bukan bagianmu tidak akan mengenaimu, dan sesungguhnya jika kamu mati atas (aqidah) selain ini, maka niscaya kamu masuk neraka (HR. Ahmad dari Zaid bin Tsabit) Siapa yang tidak ridha dengan Qadha-Ku dan Qadar-Ku dan tidak sabar terhadap bencana-Ku yang aku timpakan atasnya, maka hendaklah mencari Tuhan selain Aku. (HR. Tabrani).4 4[4] SMAN 10 Samarinda, Modul pendidikan agama islam 3, hlm. 30.

D. Ciri-ciri Orang yang Beriman kepada Qadha dan Qadar Seorang muslim yang percaya akan adanya ketentuan Allah swt pastinya memiliki

tingkat ketaatan yang tinggi. Karena ketentuan Allah swt menyangkut hidup di dunia dan di akherat. Adapun ciri-ciri orang yang beriman kepada qada dan qadarnya Allah swt adalah : 1. Mentaati perintah Allah swt dan menjauhi serta meninggalkan segala larangan Allah swt 2. Berusaha dan bekerja secara maksimal 3. Tawakkal kepada Allah swt secara menyeluruh dan berdoa 4. Mengisi kehidupan di dunia dengan hal-hal positif untuk mencapai kebahagiaan hidup di akherat 5. memperhatikan dan merenungkan kekuasaan dan kebesaran Allah swt 6. bersabar dalam menghadapi cobaan.

BAB III

Page 5: Qadha dan qadar

PENUTUP

Kesimpulan

Dengan kata lain Qada dan Qadar adalah sama-sama merupakan ketetapan, keputusan, kehendak Allah SWT atas seluruh Makhluk-Nya. Sebagaian pendapat mengatakan Qada adalah ketetapan Allah SWT yang akan terjadi . Sedangkan Qadar, ketetapan Allah SWT yang telah terjadi atas makhluk-Nya. Adapun ciri-cirinya beriman kepada qada' dan qadar adalah sebagai berikut: 1. Selalu menjaga keteguhan iman dan menyadari bahwa segala sesuatu yang terjadi itu telah ditentukan oleh Allah. 2. Seseorang yang memiliki iman yang kuat terhadap qada' dan qadar Allah akan memiliki keberanian dan ketabahan untuk mendapatkan keinginannya. 3. Orang yang beriman kepada qada' dan qadar selalu memiliki sikap rela terhadap apa yang terjadi atas dirinya. 4. Apabilah dibacakan tanda-tanda kebesaran Allah gemetarlah hatinya. 5. Tidak mengeluh dan putus asa, sebab setiap langkah dan usahanya telah dilandasi dengan tawakal kepada Allah swt.