PYELONEFRITIS

5/17/2018 PYELONEFRITIS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pyelonefritis 1/32

Melisa Rameli

0910.211.155



DEFINISI

Infeksi urogenital merupakan reaksi inflamasi

pada sel urotelium yang melapisi saluran

kemih. Infeksi akut bisa terjadi pada organpadat seperti testis,epididimis, prostat dan

ginjal dan organ berongga seperti buli-buli,

ureter dan uretra.



ISK Uncomplicated (sederhana) adalah isk

pada pasien tanpa disertai kelainan anatomi

maupun kelainan struktur saluran kemih.

ISK complicated (rumit) adalah isk yangdisertai dengan kelainan anatomi dan

struktur saluran kemih.

First infection ( infeksi pertama kali) ata

isolated infection, merupakan infeksi yangpertaa kali diderita pasien atau infeki yang

sekurang-kurangnya enam bulan telah bebas

dari ISK.



Unresolved bacteriuria adalah infeksi yang

tidak mempan dengan terapi antibiotik.

Biasanya terjadi karena mikroba telah

resistens terhadap antibiotik yang diberikan. Infeksi berulang adalah timbulnya kembali

bakteriuria dimana sebelumnya pasien telah

sembuh dengan terapi antibiotik pada infeksi

pertama



Neonatus : banyak pada bayi laki-laki yang

tidak di sirkumsisi.

Masa sekolah dan remaja sampai dewasa,

keadaan berbalik. Wanita lebih sering karenasaluran uretra yang pendek.

Pada pria dewasa biasanya terjadi akibat

instrumen kateterisasi.



Sejauh ini, diketahui bahwa saluran kemih

steril dari mikroorganisme. Infeksi akan

terjadi jika mikroorganisme masuk ke salurna

kemih dan berkembang biak di urin.Mikroorganisme masuk ke dalam saluran

kemih melalui beberapa cara ;



Ascending. Sebagian besar angka kejadian ISK

terjadi melalui mekanisme ini. Kuman

penyebab isk biasanya dalah kuman-kuman

flora normal di usu dan hidup secarakomensal di dalam introitus vagina, prepusiu

penis, kulit perineum dan disekitar anus.

Mikroorganisme beranjak naik dari uretra

bisa samei ke ginjal.



Hematogen seperti penularan M. Tuberculosis

atau S aureus

Limfogen

Langsung dari organ sekitarnya.



Terjadinya ketidakseimbangan antara host

(epitel saluran kemih) dan agent (

mikroorganisme patogen) bisa menyebabkan

terjadinya infeksi saluran kemih.



Faktor host.

Host memiliki kemampuan untuk mencegah

masuknya mikroorganisme ke dalam saluran

kemih. Hal ini bisa disebabkan oleh adanyapertahanan lokal dari host seperti wash out

mechanism, pH urin yang asam, kandungan

ureu di urin, osmolaritas urin yang tinggi,



estrogen pada wanita usia produktif, panjang

uretra pada pria, adnya zat pada kelenjar

prostat yang mengandung zinc, dan adanya

uromukoid / protein Tamm Horsfall yangmenghambat penempelan bakteri pada

urotelium dan sistem imunitas tubuh.



Faktor agent ( mikroorganisme )

Bakteri dilengkapi dengan fimbriae atau pili

yang terdapat dipermukaannya. Pili berfungsi

dalam penempelan bakteri pada uroteliummelalui reseptor di permukaan urotelium.



Ditinjau dari jenis pilinya, terdapat dua jenis

bakteri yaitu bakteri tipe pii 1 yang banyak

menimbulkan infeksi pada sistisis dan bakteri

tipe pili p yang menimbulkan infeksi beratseperti pada pielonefritis akut. Selain itu,

beberapa jenis bakteri mempunyai sifat dapt

membentuk antigen, menghasilkan toksin

(hemolisin ), dan menghasilkan enzim urease

yang dapat merubah suasana urinmenjadi

basa.



DIAGNOSIS

Gambaran klinis bervariasi, mulai dari yang

tanpa gejala sampai yang menimbulkan

gejala berat. Pemeriksaan urin.

Urinalisis dan pemeriksaan kultur urin

bertujuan untuk menemukan adanya sel

leukosit, eritrosit, ataupun jenis bakteri yangmenjadi sumber infeksi.



Sel darah putih dapat diperiksa melalui

metode dipstick ataupun secara mikroskopis.

Urin dikatakan mengandung leukosit atau

piuria jika secara mikroskopik ditemukan

adanya >10 leukosit per mm3 atau terdapat

>5 leukosit per LPB.



Urin dikatakan bakteriuria jika mengandung

lebih dari 105 colony forming unit per mL

pada sample urin porsi tengah. Sample urin

bisa didapatkan melalui urin porsi tengah,

kateterisasi peruretram dan aspirasi

suprapubik.



Pemeriksaan darah lengkap dilakukan untuk

menilai adanya leukositosis, peningkatan

LED, adanya sel blas pada asupan darah

untuk proses infeksi akut. Sedangkan untuk

kronik perlu juga diperiksa faal ginjal, hepar,

hemostasis, elektrolit darah, AGD, serta

kultur kuman untuk rencana terapi yang

adekuat.



Untuk pencitraan, metode yang bisa

digunakan antara lain foto polos abdomen,

IVU, voiding sistouretrografi, USG dan

Ctscan.



DEFINISI

Pielonefritis merupakan reaksi inflamasi

akibat infeksi dari pielum dan parenkim

ginjal.



ETIOLOGI

Pada umumnya mikroba patogen pada

penyakit ini berasal dari sauran kemih bagian

bawah yang naik ke ginjal melalui ureter.Kuman penyebab antara lain E. Coli, Proteus,

Klebsiella sp, dan kokus gram positif seperti

S. Faecalis dan enterokokus.



GAMBARAN KLINIS

Demam tinggi, menggigi,

Nyeri di daerah perut dan pinggang,

Mual muntah,Gejala iritasi pada buli-buli seperti disuria,

frekuensi dan urgensi.

Suara usus melemah seperti ileus paralitik,



Leukositosis

LED meningkat,

Piuria

BakteriuriaHematuria

Penurunan faal gnjal jika terdapat infeksi

pada kedua ginjal,

Pada foto polos ditemukan adanya kekaburan

bayangan otot psoas dan mungkingambaran

radio opak dari batu saluran kemih.



DIAGNOSIS BANDING

Inflamasi pada organ sekitar ginjal seperti:

Pankreatitis

Apendisitis Kolesistisis

Divertikulitis

Neumonitis Infeksi pada organ pelvis.



Mencegah terjadinya kerusakan ginjal yang

lebih parah dan memperbaiki kondisi ginjal

melalui terapi suportif dan pemberian

antibiotik. Antibiotik yang diberikan sifatnya

bakterisidal dan berspektrum luas sehingga

mampu melakukan penetrasi ke jaringan

ginjal dan kadarnya di urin cukup tinggi..

golongan obat tersebut antara lain

aminoglikosida, aminopenisilin yang

dikombinasi dengan asam klavulanat,

sefalosporin, atau fluoroquinolon.



Jika dengan pemberian antibiotika secara

klinis pasien mengalami perbaikan, maka

diteruksan secara parenteral selama 1

minggu, kemudian dilanjutkan secara peroral

selama dua minggu berikutnya.



ABSES GINJAL

Abses ginjal adalah abses yang terdapat pada

parenkim ginjal. Abses ini dibedakan menjadi

dua macam yakni abses korteks ginjal danabse kortiko-meduler.



Abses korteks ginjal ( karbunkel ginjal 0 pada

umumnya disebabkan oleh S.aureus. yang

menjalar secara hematogen dari fokus infeksi

diluar sistem saluran kemih seperti infeksi

pada kulit.

Abses kortikomedular, merupakan infeksi

asending oleh bakteri E. Coli, Proteus, dan

Klebsiella sp. Merupakan penyulit padapielonefritis akut.



ABSES PERIRENAL

Abses yang terdapat di rongga perirenal yaitu

rongga yang terletak diluar ginjal tetapi

masih dibatasi oleh kapsula Gerota. Terjadiakiat pecahnya abses renal ke dalam rongga

perirenal.



ABSES PARARENAL.

Abses ytang terdapat di luar kapsula Gerota

dan peritoneum posterior. Terjadi akibat

pecahnya abses perirenal yang mengalir kerongga pararenal. Bisa juga terjadi akibat

penjalaran dari infeksi usus, pankreas atau

dari kavum pleura ke rongga pararenal.



GAMBARAN KLINIS

Pasien mengeluh nyeri pinggang, demam,

menggigil, teraba massa dipinggang pada

abses peri atau para renal, keluhan miksi jikafokus infeksinya bersaal dari saluran kemih,

anoreksia, malas, lemah. Nyeri pada

pinggang.



Pada urinalisa didapatkan adanya piuria dan

hematuria, pada pemeriksaan darah terdapat

leukositosis dan peingkatan LED. Pada

pemeriksaan foto polos abdomen ditemukan

adanya bayangan psoas yang kabur, ada

jaringan lunak, skoliosis atau bayagan opak

dari saluran kemih. Pada usg ditemukan

adanya cairan abses. Dan pada CT scan

ditemukan adanya cairan nanah intrarenal,

perirenal, maupun pararenal.



PENTALAKSANAAN

Drainase dan pembrantasan sumber infeksi

dengan antibiotik yang adekuat. Drainase

bisa melalui operasi terbuka maupun secaraperkutan incision.

PYELONEFRITIS

Documents

Transcript of PYELONEFRITIS