PUTUSAN Nomor : 267 / PDT / 2014 / PT - MDN DEMI...

42
PUTUSAN Nomor : 267 / PDT / 2014 / PT - MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan memutus perkara perdata pada tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara gugatan antara : 1. ALI AMRAN HASIBUAN, selaku Kepala Desa Unthe Rudang, bertempat tinggal di Desa Unthe Rudang, Kecamatan Barumun Tengah, Kabupaten Padang Lawas, selanjutnya disebut sebagai Pembanding I semula Tergugat I ; -------------------------------------- 2. KHOIRUDDIN HARAHAP, selaku Kepala Desa Pasar Binanga, bertempat tinggal di Desa Pasar Binanga, Kecamatan Barumun Tengah, Kabupaten Padang Lawas, selanjutnya disebut sebagai Pembanding II semula Tergugat II ; ------------------------------------- 3. SOLEH NASUTION, selaku Kepala Desa Tandihat, bertempat tinggal di Desa Tandihat, Kecamatan Barumun Tengah , Kabupaten Padang Lawas, selanjutnya disebut sebagai Pembanding III semula Tergugat III ; --------------------------------------------------------------- 4. ARWINSYAH HARAHAP, selaku Kepala Desa Padang Matinggi, bertempat tinggal di Desa Padang Matinggi, Kecamatan Barumun Tengah, Kabupaten Padang Lawas, selanjutnya disebut sebagai Pembanding IV semula Tergugat IV ; ---- Hal. 1 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.

Transcript of PUTUSAN Nomor : 267 / PDT / 2014 / PT - MDN DEMI...

PUTUSAN

Nomor : 267 / PDT / 2014 / PT - MDN

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan memutus perkara

perdata pada tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut

dalam perkara gugatan antara :

1. ALI AMRAN HASIBUAN, selaku Kepala Desa Unthe Rudang,

bertempat tinggal di Desa Unthe Rudang,

Kecamatan Barumun Tengah, Kabupaten Padang

Lawas, selanjutnya disebut sebagai Pembanding

I semula Tergugat I ; --------------------------------------

2. KHOIRUDDIN HARAHAP, selaku Kepala Desa Pasar Binanga,

bertempat tinggal di Desa Pasar Binanga,

Kecamatan Barumun Tengah, Kabupaten Padang

Lawas, selanjutnya disebut sebagai Pembanding

II semula Tergugat II ; -------------------------------------

3. SOLEH NASUTION, selaku Kepala Desa Tandihat, bertempat

tinggal di Desa Tandihat, Kecamatan Barumun

Tengah , Kabupaten Padang Lawas, selanjutnya

disebut sebagai Pembanding III semula Tergugat

III ; ---------------------------------------------------------------

4. ARWINSYAH HARAHAP, selaku Kepala Desa Padang

Matinggi, bertempat tinggal di Desa Padang

Matinggi, Kecamatan Barumun Tengah,

Kabupaten Padang Lawas, selanjutnya disebut

sebagai Pembanding IV semula Tergugat IV ; ----

Hal. 1 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.

5. HUSNI MUBARAKH NASUTION, selaku Kepala Desa Aek

Buaton, bertempat tinggal di Desa Aek

Buaton,Kecamatan Barumun tengah, Kabupaten

Padang Lawas, selanjutnya disebut sebagai

Pembanding V semula Tergugat V ; ------------------

L A W A N

PT. BARUMUN RAYA PADANG LANGKAT, berkedudukan di

Medan, Jalan Jendral A.Yani IV, Nomor 19 A,

selanjutnya disebut sebagai Terbanding semula

Penggugat ; --------------------------------------------------

D A N

PANUSUNAN HARAHAP, selaku Kepala Desa Siboris Dolok,

bertempat tinggal di Desa Siboris Dolok,

Kecamatan Barumun Tengah, Kabupaten Padang

Lawas, selanjutnya disebut sebagai Turut

Terbanding semula Tergugat VI ; --------------------

Pengadilan Tinggi tersebut ;

Setelah membaca berkas perkara Nomor : 267/PDT/2014/PT-

MDN.-dan surat-surat yang bersangkutan dengan perkara tersebut ;------

Setelah membaca salinan putusan Pengadilan Negeri

Padangsidempuan Nomor 30/Pdt.G/2012/PN-Psp.- dan surat-surat yang

bersangkutan dengan perkara tersebut;--------------------------------------------

TENTANG DUDUK PERKARA

Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat Gugatan tanggal

15 Agustus 2012 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan

Pengadilan Negeri Padangsidempuan pada tanggal 15 Agustus 2012

Hal. 2 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.

dalam Register Nomor 30/Pdt.G/2012/PN-Psp.- telah mengajukan

gugatan sebagai berikut : --------------------------------------------------------------

1. Bahwa berdasarkan Akta ”Pelepasan Dan Penyerahan Hak Disertai

Dengan Kewajiban, Nomor 1, tanggal 4 September 1998, yang di perbuat

di hadapan Notaris Relawati, SH, Notaris di Padangsidimpuan Penggugat

telah menerima pelepasan dan penyerahan Hak di sertai dengan

kewajiban atas tanah/lahan seluas 7.300 Ha (Tujuh Ribu Tiga Ratus

Hektar) dari PT. Raya Padang Langkat, dengan kewajiban untuk

melakukan prestasi yaitu melanjutkan dan melaksanakan perjanjian

pengolahan perkebunan kelapa sawit dengan pola PIR ( Pola Inti Rakyat)

kemitraan, tanggal 24 Mei 1996;

2. Bahwa adapun kewajiban Penggugat adalah membangun kebun plasma

seluas 2.000 Ha (dua ribu Hektar) dan diserahkan kepada Para Tergugat;

3. Menyerahkan tanah seluas 1.000 Ha (seribu hektar) secara Cuma-Cuma

(gratis) kepada Yayasan Kodam I/BB;

4. Bahwa adapun lahan/ tanah seluas 7.300 Ha (tujuh ribu tiga ratus Hektar)

yang di lepaskan dan di serahkan kepada Penggugat di tetapkan sebagai

berikut:

A. Diberikan secara Cuma-Cuma (gratis) seluas 4.120 Ha (empat ribu

seratus dua puluh Hektar) sebagai imbalan membangun plasma

kepada Penggugat;

B. Sisa lahan seluas 3.180 Ha (tiga ribu seratus delapan puluh Hektar)

dibayar pago-pago atau ganti rugi kepada Para Tergugat oleh

Penggugat;

5. Bahwa Alm. H. Marah Halim Hasibuan, selaku Kuasa Masyarakat Adat

Desa Unthe Rudang, Desa Aek Buaton, Desa Pasar Binanga, Desa Padang

Matinggi, Desa Tandihat dan Desa Siboris Dolok, telah memberikan

Hal. 3 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.

persetujuannya atas di lakukan atau dilaksanakan pelepasan/pengalihan

hak atas tanah seluas 10.300 Ha (sepuluh ribu tiga ratus Hektar) dari PT.

Raya Padang Langkat kepada PT. Barumun Raya Padang Langkat,

sebagaimana surat persetujuaannya tanggal 02 September 1998;

6. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas Penggugat telah mengambil langkah-

langkah untuk melaksanakan dan mewujudkan pembangunan perkebunan

kelapa sawit pola PIR kemitraan sebagai berikut:

a. Menyelesaikan Pelaksanaan Pembayaran Lunas Pago-Pago atau Ganti

Rugi atas Lahan/Tanah seluas 3.180 Ha (tiga ribu seratus delapan

puluh Hektar) seluruhnya sebesar Rp. 954.000.000,- (sembilan ratus

lima puluh empat juta rupiah) sehingga dengan demikian tanah seluas

3.180 Ha tersebut di atas telah dilepaskan haknya oleh Para Tergugat

dan telah sah beralih menjadi hak atau milik Penggugat;

b. Mengurus segala surat-surat, izin-izin, rekomendasi, membayar segala

macam restribusi, pajak-pajak kepada Pemerintah dan mengajukan

permohonan hak, yaitu: Hak Guna Usaha Kepada Badan Pertanahan

Nasional dan yang telah selesai antara lain:

1. Surat Dukungan No. 503/597/F tanggal 14 Mei 1999 dari Dinas

Perkebunan Daerah Tingkat I Sumatera Utara;

2. Rekomendasi Pembukaan Perkebunan Kelapa Sawit No.

525.26/5906 tanggal 10 Juli 1999 oleh Bupati Kepala Daerah

Tingkat II Tapanuli Selatan;

3. Rekomandasi Pembukaan Perkebunan Kelapa Sawit No.

525.26/6078 tanggal 15 Juli 1999 oleh Bupati Kepala Daerah

Tingkat II Tapanuli Selatan;

Hal. 4 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.

4. Surat Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan No.

905/Kpts-II/1999 tanggal 14 Oktober 1999 tentang Pemberian

Izin Usaha Perkebunan PT. Barumun Raya Padang Langkat;

5. Surat Keputusan Bupati Tapanuli Selatan No.

525.26/506.A/K/2001 tanggal 22 November 2001 tentang

Pemberian Izin Lokasi Untuk Keperluan Perkebunan Kepala

Sawit;

6. Surat Bupati Tapanuli Selatan No. 590/7062/2003 tanggal 27

Agustus 2003 perihal Permohonan Hak Guna Usaha Atas Nama

PT. Barumun Raya Padang Langkat, atas tanah seluas ± 6.300

Ha, terletak di Kabupaten Tapanuli Selatan;

7. Surat Camat, Kecamatan Barumun Tengah No. 540/568/2003

tanggal 04 September 2003 perihal Informasi Mengenai Status

Areal Yang Dimohon Hak Guna Usaha oleh PT. Barumun Raya

Padang Langkat seluas ± 6.300 Ha, terletak di Kecamatan

Barumun Tengah;

8. Surat Badan Pertanahan Nasional Kantor Wilayah Provinsi

Sumatera Utara, No. 540.2118 tanggal 31 Desember 2003

Perihal Permohonan Hak Guna Usaha atas nama PT. Barumun

Raya Padang Langkat seluas ± 6.300 Ha, terletak di

Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara;

9. Surat Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 540.1-2631

tanggal 13 Oktober 2004 Perihal Hak Guna Usaha atas nama PT.

Barumun Raya Padang Langkat;

10. Surat Izin Bupati Tapanuli Selatan No.525.26/8515 tanggal 14

September 2007 tentang Perpanjangan Izin Lokasi Perkebunan

Kelapa Sawit atas nama PT. Barumun Raya Padang Langkat;

Hal. 5 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.

11. Surat Izin Bupati Padang Lawas No. 503/001/TDUIUP/2009

tanggal 30 Januari 2009 tentang Tanda Daftar Ulang Izin Usaha

Perkebunan (TDUIUP) atas nama PT. Barumun Raya Padang

Langkat;

12. Surat Keputusan Bupati Padang Lawas No. 660/42/Kpts/2010

tanggal 12 November 20110 tentang Kelayakan Lingkungan

Rencana Kegiatan Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit PT.

Barumun Raya Padang Langkat, di Kecamatan Barumun Tengah,

Kabupaten Padang Lawas. Bahwa Penggugat dalam hal

Pengurusan Surat-surat Izin, Rekomendasi sebagaimana

tersebut pada butir 1 s/d 12 di atas, telah menghabiskan biaya-

biaya transportasi, akomodasi dan lain-lain di perkirakan

seluruhnya sebesar Rp. 2.950.000.000,- (dua milyar sembilan

ratus lima puluh juta rupiah);

7. Bahwa Penggugat yang telah beritikad baik dalam hal Pembangunan

Perkebunan Kelapa Sawit Pola PIR Kemitraan telah dirugikan oleh Para

Tergugat, sebab sesuai Pasal 3 dari Perjanjian Pengolahan Perkebunan

Kepala Sawit tanggal 24 Mei 1996, Para Tergugat menyatakan tanah yang

di serahkan seluas ± 10.300 Ha tersebut tidak berada dalam silang

sengketa dengan pihak manapun juga dan tidak ada tuntutan di

kemudian hari dari Pihak Ketiga, ternyata Lahan Seluas ± 10.300 Ha yang

di serahkan kepada Penggugat oleh Para Tergugat terdapat sengketa

kepemilikan sebagai berikut:

1. Pendudukan dan Penanaman Pohon Sawit oleh Muhammad Said

Ginting, Direktur CV. Bintang Meriah seluas ± 50 Ha (lima puluh

Hektar) di atas tanah Para Tergugat seluas ± 10.300 Ha yang

diserahkan kepada Penggugat, sehingga Penggugat melakukan

Hal. 6 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.

gugatan ke Pengadilan Negeri Padangsidimpuan dalam Daftar Register

Perkara No. 52/Pdt.6/2002/PN.Psp.Gnt tanggal 22 Oktober 2002;

2. Pendudukan lahan seluas ± 20 Ha oleh masyarakat Desa Sigambal;

3. Bahwa Penggugat telah berulang kali meminta kepada Para Tergugat

bukti-bukti surat tentang kepemilikan atas tanah/lahan seluas ±

10.300Ha tersebut apakah benar milik dan kepunyaan Masyarakat

Adat/Luat Unthe Rudang yang meliputi 6 (enam) Desa yaitu: Desa

Unthe Rudang, Desa Pasar Binanga, Desa Padang Matinggi, Desa

Tandihat, Desa Aek Buaton dan Desa Siboris Dolok, akan tetapi

sampai gugatan ini di majukan bukti-bukti kepemilikan tanah/lahan

seluas ± 10300 Ha tersebut tidak pernah diberikan, dan ternyata

berdasarkan:

a) Surat Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara No.

522/2814/VI.C tanggal 31 Maret 1999;

b) Surat Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara No.

522/6078/VI.C tanggal 05 Juli 2000;

c) Surat Dinas Kehutanan Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan, No.

522/867/2006 tanggal 31 Mei 2006 menyatakan: ”Tanah

Adat/Ulayat Desa Unthe Rudang, Siboris Dolok, Pasar Binanga,

Padang Matinggi, Aek Buaton dan Desa Tandihat adalah

merupakan Kawasan Hutan Register 40 Padang Lawas sesuai

dengan Government Besluit No.50 tanggal 25 juni 1924, yang

menyatakan penunjukkan Register 40 adalah Kawasan Hutan,

sehingga tanah/lahan yang di perjanjikan sesuai surat Perjanjian

Pengolahan Perkebunan Kepala Sawit dengan Pola PIR

Kemitraan adalah Tanah Milik Pemerintah/Negara, bukan Tanah

Milik Masyarakat Adat/Ulayat (Para Tergugat);

Hal. 7 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.

8. Bahwa Para Tergugat telah memaksa Penggugat untuk membuat Surat

Pernyataan tanggal 28 September 2005, agar membangun Kebun PIR

untuk masyarakat adat 6 (enam) Desa, padahal tanah seluas ± 10.30

Ha tersebut adalah merupakan Kawasan Hutan Register 40 yang

merupakan Tanah Hutan Negara atau Hutan Produksi terbatas (HPT)

yang secara tegas dinyatakan oleh Kepala Dinas Kehutanan Daerah

Kabupaten Tapanuli Selatan No. 522/867/2006 tanggal 31 Mei 2006

tersebut pada butir 7 angka 3c di atas;

9. Bahwa PT. Sumatera Riang Lestari dan PT. Sumatera Silvia Lestari,

berdasarkan SK Menteri Kehutanan masing-masing No. 262/Menhut-

II/2004 tanggal 21 Juli 2004 dan No. 82/Kpts-II/2001 tanggal 15 Maret

2001, pada tahun 2008 telah membabat habis sebahagian dari luas

tanah/lahan seluas ± 7.000Ha (tujuh ribu Hektar) milik Masyarakat

Adat/Ulayat 6 (enam) Desa atau Milik Para Tergugat,sehingga

tanah/lahan seluas ± 2.000 Ha yang akan dijadikan PIR Plasma dan lahan

Inti telah berubah total menjadi Hutan Tanaman Industri atau Hutan Kayu

Akasia;

10. Berdasarkan fakta-fakta hukum dan apa yang telah Penggugat terangkan

pada butir 7 dan 8 di atas secara jelas dan terang Para Tergugat telah

melakukan suatu rekayasa menciptakan lahan/tanah yang bukan miliknya

akan tetapi milik Negara/Pemerintah yang merupakan kawasan hutan

menjadi tanah/lahan Masyarakat Adat/Ulayat, yang mengakibatkan

terjadinya suatu Perbuatan Melawan Hukum sebagaimana yang diatur

pada Pasal 1365 KUH Perdata, dan telah merugikan Penggugat tidak

dapat menikmati Lahan Inti seluas ± 4.120 Ha yang di perkirakan sebesar

Rp. 40.000.000.000,- (empat puluh milyar rupiah);

Hal. 8 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.

11. Bahwa akibat Perbuatan Melawan Hukum (Onrechtmatig Overhaid Daad)

oleh Para Kepala Desa yang telah di lakukan oleh Para Tergugat yang

apabila di perinci adalah sebagai berikut:

A. Kerugian Pembayaran Uang Pago-Pago atau Ganti Rugi atas tanah

seluas ± 3.180 Ha, sebesar Rp. 954.000.000,- (sembilan ratus lima

puluh empat juta rupiah);

B. Biaya Pengurusan Surat-surat Izin-izin, rekomendasi dan lain-lain,

sebesar Rp. 1.950.000.000,- (satu milyar sembilan ratus lima puluh

ribu rupiah);

C. Tidak dapat menikmati atas tanah/lahan seluas ± 4.120 Ha sebesar

Rp. 40.000.000.000,- (empat puluh milyar rupiah) sehingga total

kerugian seluruhnya yang diderita Penggugat adalah sebesar Rp.

42.904.000.000,- (empat puluh dua milyar sembilan ratus empat juta

rupiah);

12. Bahwa agar gugatan Penggugat tidak menjadi hampa, maka Penggugat

mohon kepada Majelis Hakim yang mengadili perkara ini untuk segera

meletakkan sita jaminan atas harta atau barang-barang bergerak dan

tidak bergerak milik Para Tergugat;

13. Bahwa Kerugian Penggugat tersebut wajib dibayar secara tanggung

renteng, lunas dan sekaligus setelah perkara ini mempunyai kekuatan

hukum tetap;

Akhirnya Penggugat mohon Kepada Bapak Ketua Pengadilan Negeri

Padangsidimpuan untuk memanggil para pihak untuk diperiksa dalam

suatu Persidangan pada hari dan tempat yang telah ditentukan untuk itu,

seterusnya mengadili dan memutus perkara ini sebagai berikut:

Hal. 9 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.

Dalam Pokok Perkara:

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

2. Menyatakan Para Tergugat telah melakukan perbuatan Melawan Hukum;

3. Menyatakan Sah tanah/lahan seluas ± 3.180 Ha manjadi

milik/Kepunyaan Penggugat;

4. Menyatakan sah ”Pelepasan Dan Penyerahan Hak Disertai Dengan

Kewajiban, No.1, Tanggal 4 September 1998, yang di perbuat dihadapan

Notaris Relawati, SH, Notaris di Padangsidimpuan;

5. Menyatakan sah dan berkekuatan hukum Surat Persetujuan Alm. H.

Marah Halim Hasibuan, bertanggal 02 September 1998;

6. Menghukum Para Tergugat membayar ganti rugi kepada Penggugat

sebesar Rp. 42.904.000.000,- (empat puluh dua milyar sembilan ratus

empat juta rupiah) secara tanggung rentang, sekaligus dan seketika

setelah perkara ini mempunyai kekuatan hukum tetap;

7. Menghukum Tergugat I s/d Tergugat VI secara tanggung renteng untuk

membayar uang paksa (uang dwangsom) kepada Penggugat sebesar Rp.

10.000.000,- (sepuluh juta rupiah)/hari setiap kali Tergugat-tergugat lalai

memenuhi isi putusan dalam perkara ini terhitung sejak putusan

diucapkan hingga dilaksanakan;

8. Menyatakan putusan dalam perkara ini dapat dijalankan dalam serta

merta (Uitvoerbaar Bij Voeraad) walau ada verzet, banding, kasasi,

maupun Peninjauan Kembali;

9. Menyatakan sah dan berharga Sita Jaminan (Conservatoir Beslag), yang

telah diletakkan;

10. Menghukum Para Tergugat untuk membayar biaya perkara yang timbul

dalam perkara ini.

Hal. 10 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.

Apabila hakim berpendapat lain,mohon putusan yang seadil-adilnya (Ex Aequo

et Bono).

Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut

Tergugat I s/d V telah mengajukan jawaban pada pokoknya sebagai

berikut:

Jawaban Tergugat I sampai dengan Tergugat V:

I. DALAM EKSEPSI:

a. AAN HANGING GEDING :

- Bahwa gugatan Penggugat incasu ternyata adalah masih

sekaitan tentang perjanjian penyerahan dan pengolahan

lahan/tanah untuk perkebunan kelapa sawit pola PIR

(Perkebunan Inti Rakyat) kemitraan dengan Bapak

Angkat, sebagaimana yang dimaksudkan dalam surat

"Perjanjian Pengolahan Perkebunan Kelapa Sawit

Dengan Pola PIR Kemitraan" tertanggal 24 Mei 1996 yang

diperbuat oleh para Tergugat dengan Penggugat,

dan/atau tentang tanah seluas ± 10.300. Ha. (sepuluh ribu

tiga ratus hektar) yang terletak di wilayah 6 (enam) Desa,

yakni Desa Unte Rudang, Desa Aek Buaton, Desa Pasar

Binanga, Padang Matinggi, Desa Siboris Dolok, Desa

Tandihat, Kecamatan Barumun Tengah, Kabupaten Padang

Lawas (dahulu Kabupaten Dati II Tapanuli Selatan) serta

tentang uang pago-pago atau ganti rugi atas lahan seluas ±

3.180. Ha. (tiga ribu seratus delapan puluh hektar);

- Bahwa tentang "Perjanjian Pengolahan Perkebunan

Kelapa Sawit Dengan Pola PIR Kemitraan"

tertanggal 24 Mei 1996 dan "penguasaan tanah

Hal. 11 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.

seluas ± 10.300. Ha. (sepuluh ribu tiga ratus hektar)"

serta tentang uang pago-pago atau ganti rugi atas lahan

seluas ± 3.180. Ha. (tiga ribu seratus delapan puluh hektar)

tersebut ternyata saat ini masih dipersengketakan atau

menjadi objek gugatan dalam perkara perdata lain yang

terdaftar di Pengadilan Negeri Padangsidimpuan Reg. No:

12/Pdt.G/2012/PN.Psp.Sbh. yang diajukan oleh Kepala

Desa Unte Rudang, dkk. (Tergugat-I s/d Tergugat-V incasu)

selaku para Penggugat, melawan: PT. Barumun Raya

Padang Langkat (Penggugat incasu), dkk. selaku

para Tergugat, yang saat ini posisi pemeriksaan perkaranya

sudah dalam tahap pembuktian;

- Bahwa agar pemeriksaan dan penyelesaian perkaranya tidak

saling tumpang tindih antara perkara yang satu dengan

lainnya terhadap hal-hal/persoalan atau subjek dan objek

yang itu-itu juga, maka untuk kepentingan dan penegakkan

ketertiban beracara dan kepastian hukum sepatutnya

gugatan Penggugat dinyatakan Tidak Dapat Diterima

(Niet Onvantkelijke Verklaring), oleh karena gugatan

Penggugat ini Aan Hanging Gediv atau masih

bergantung pada proses pemeriksaan dan kepastian

hukum perkara gugatan lain Req. No.

12/Pdt.G/2012/PN.Psp.Sbh;

b. EXCEPTIO IN PERSONA :

- Bahwa Penggugat mendasarkan tuntutannya atas

kepemilikan tanah seluas ± 3.180. Ha. (tiga ribu seratus

delapan puluh hektar) incasu kepada akta Pelepasan Dan

Hal. 12 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.

Penyerahan Hak Disertai Dengan Kewajiban Nomor 1

tanggal 4 September 1998 yang diperbuat dihadapan

Relawati, SH, Notaris di Padangsidimpuan, Perjanjian

Pengolahan Perkebunan Kelapa Sawit Dengan Pola PIR

Kemitraan tertanggal 24 Mei 1996 dan pembayaran pago-

pago atau ganti rugi lahan seluas ± 3.180. Ha. (tiga ribu

seratus delapan puluh hektar);

- Bahwa telah jelas dan terang benderang bahwasanya

riwayat penguasaan dan pengelolaan Penggugat atas tanah

incasu adalah berdasarkan surat Perjanjian Pengolahan

Perkebunan Kelapa Sawit Dengan Pola PIR Kemitraan

tertanggal 24 Mei 1996 yang diperbuat dan ditandatangani

oleh para Tergugat dan unsur Masyarakat Adat 6 (enam)

Desa (Desa Unte Rudang, Desa Aek Beaton, Desa Pasar

Binanga, Desa Padang Matinggi, Desa Siboris Dolok,

Desa Tandihat) selaku Pemegang hak atas tanah

adat/ulayat seluas ± 10.300. Ha. (sepuluh ribu tiga ratus

hektar) incasu termasuk tanah seluas ± 3.180. Ha. (tiga ribu

seratus delapan puluh hektar), dengan pihak Penggugat

selaku mitra pengelola lahan (Bapak Angkat);

- Bahwa dengan demikian tidak ada dasar hukumnya bagi

Penggugat dalam kapasitasnya sebagai pihak yang

dipercayakan oleh para Tergugat sebagai mitra untuk

mengelola tanah incasu lantas memproklamirkan diri

selaku pemilik tanah sebagaimana yang didalihkan

dalam gugatannya, dengan kata lain secara hukum

Penggugat selaku mitra, pengelola tidak mempunyai

Hal. 13 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.

kedudukan/ kapasitas/kwalitas hak (Legal Persona Standi In

Judicio) mengaku-aku, mempersoalkan, menuntut

kepemilikan hak atas tanah incasu atau dalam memajukan

gugatan ini (Diskualifikasi In Person) ;

c. EXCEPTIO PLURIUM LITIS CONSORTIUM :

- Bahwa sesuai surat Perjanjian Pengolahan Perkebunan

Kelapa Sawit Dengan Pola PIR Kemitraan tertanggal 24 Mei

1996 yang bertindak selaku pihak Pemegang hak atas tanah

adat/ulayat seluas ± 10.300. Ha. (sepuluh ribu tiga ratus

hektar) adalah terdiri berbagai elemen Masyarakat Adat,

yakni para Tergugat beserta Hatobangon, Alim Ulama dan

Tokoh-Tokoh yang bertindak untuk dan atas

kepentingan Masyarakat Adat 6 (enam) Desa masing-masing

(Desa Unte Rudang, Desa Aek Buaton, Desa Pasar Binanga,

Desa Padang Matinggi, Desa Siboris Dolok, Desa Tandihat);

- Bahwa oleh karena hak atas tanah incasu tidak saja

melekat pada para Tergugat, akan tetapi juga ada pada

Hatobangon, Alim Ulama dan Tokoh-Tokoh Masyarakat Adat

6 (enam) Desa masing-masing, dan kesemua unsur

tersebut ternyata juga tercantum dalam Perjanjian

Pengolahan Perkebunan Kelapa Sawit Dengan Pola PIR

Kemitraan tertanggal 24 Mei 1996, dengan demikian

gugatan Penggugat kurang pihak-pihaknya (Plurium Litis

Consortium) karena tidak menyertakan Hatobangon, Alim

Ulama dan Tokoh-Tokoh Masyarakat Adat 6 (enam) Desa

incasu dalam Partij Process;

- Bahwa demikian pula segala apa yang didalihkan

Hal. 14 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.

Penggugat sekaitan tentang pihak ketiga yakni Muhammad

Said Direktur CV. Bintang Meriah, Masyarakat Desa

Sigambal, PT. Sumatera Riang Lestari, PT. Sumatera Silva

Lestari, Badan Pertanahan Nasional (BPN) berkaitan

proses HGU, Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara dan

Dinas Kehutanan Kabupaten Tapanuli Selatan, maka agar

duduk persoalannya menjadi jelas dan terang benderang

seharusnya pihak-pihak tersebut diikutsertakan sebagai Partij

Process dalam perkara ini, sehingga pemeriksaannya

dapat dilakukan secara totalitas, menyeluruh & imperative;

d. EXCEPTIO NON ADIMPLETI CONTRACTUS:

- Bahwa dalam perjanjian penyerahan dan pengolahan

lahan/tanah untuk perkebunan kelapa sawit pola PIR

kemitraan dengan Bapak Angkat yang diperbuat oleh para

Tergugat dengan Penggugat sebagaimana yang

dimaksudkan dalam surat Perjanjian Pengolahan Perkebunan

Kelapa Sawit Dengan Pola PIR Kemitraan tertanggal 24 Mel

1996, Penggugat berjanji kepada para Tergugat tentang hal-

hal sebagai berikut:

Penggugat bersedia menjadi Bapak Angkat

dalam hal pengolahan lahan incasu (seluas ±

10.300. Ha.) menjadi perkebunan kelapa sawit

dengan Pola PIR;

Untuk lahan seluas 2.000. Ha. (dua ribu hektar) dijadikan

Plasma (PIR) yang akan dibagi-bagi menjadi 2 Ha. (dua

Hal. 15 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.

hektar) dan selanjutnya diserahkan kepada para

Tergugat/Masyarakat 6 (enam) Desa tersebut selaku

Peserta PIR;

Untuk lahan seluas 3.180. Ha. (tiga ribu seratus delapan

puluh hektar) diserahkan kepada Penggugat dengan

pembayaran uang pago-pago (ganti rugi) kepada para

Tergugat;

- Bahwa akan tetapi sampai dengan saat ini justru Penggugat-

lah yang sama sekali belum melaksanakan prestasi

Perjanjian atas apa-apa yang menjadi hak para Tergugat

tersebut, padahal Penggugat telah menanami pohon kelapa

sawit atas sebagian dari tanah seluas ± 10.300. Ha.

(sepuluh ribu tiga ratus hektar) yang diperuntukkan/

manfaatnya melulu guna kepentingan Penggugat sendiri

secara sepihak dengan menepikan hak para Tergugat;

- Bahwa sekaitan hal tersebut, pada azasnya "Seseorang tidak

berhak menggugat apabila dia sendiri tidak memenuhi apa

yang menjadi kewajibannya (Obligation) dalam

perjanjian" (Non Adimpleti Contractus), sehingga dengan

demikian secara hukum gugatan Penggugat harus

digugurkan atau disingkirkan atau setidak-tidaknya

dinyatakan Tidak Dapat Diterima (Niet Onvantkelijke

Verklaring), dengan a lasan karena jus t ru

Penggugat - lah yang t idak melaksanakan kewajibannya

atas perjanjian ic.;

e. EXCEPTIO OBSCUUR LIBEL:

- Bahwa dalam gugatan Penggugat pada satu sisi

Hal. 16 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.

mengakui keberadaan surat Perjanjian Pengolahan

Perkebunan Kelapa Sawit Dengan Pola PIR Kemitraan

tertanggal 24 Mei 1996 dengan segala hak dan

kewajibannya, pada sisi lain Penggugat memproklamirkan

diri dan menuntut agar tanah incasu sebagai

milik/kepunyaan Penggugat, dan pada sisi lain lagi

Penggugat mendalilkan bahwa status tanah incasu

sebagai Kawasan Hutan Register 40 (hutan negara atau

hutan produksi terbatas), dan pada sisi lain-lain lagi

Penggugat menuntut ganti rugi kepada para Tergugat;

Dalil gugatan yang demikian membuat kabur, tidak jelas,

saling kon t rad iks i , sesungguhnya gugatan

Penggugat incasu menda l i l /mendasa rkan kepada

dan ten tang apa ? Sangat membingungkan, sekali lagi,

sangat membingungkan;

Dengan kata lain, formulasi gugatan Penggugat tidak

memuat kesimpulan yang jelas dan tertentu (Een Duidelijk

En Bepaalde Conclusie), sehingga mengakibatkan gugatan

Penggugat menjadi gelap, tidak jelas, kabur (Obscuur Libel) ;

- Bahwa Penggugat dalam gugatannya

mempersengketakan dan menuntut agar tanah incasu

menjadi milik/kepunyaan Penggugat, akan tetapi dalam

gugatan tidak diuraikan tentang letak dan batas-batas tanah

yang dimaksudkan. Jurisprudensi Mahkamah Agung RI No.

1149 K/Sip/1975 tanggal 17 April 1975 menegaskan: "Karena

dalam surat gugatan tidak disebutkan dengan jelas

letak/batas-batas tanah sengketa, gugatan tidak dapat

Hal. 17 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.

diterima" (Mahkamah Agung R1, Rangkuman Yurisprudensi

Mahkamah Agung R1, Cetakan Kedua, tahun 1993, halaman

421);

- Bahwa selanjutnya Penggugat menuntut ganti kerugian

kepada para Tergugat, akan tetapi dalam gugatan tidak

diuraikan secara jelas dan terperinci asal muasal kerugian

incase maupun angka-angkanya, dengan kata lain asal

muasal dan angka-angka kerugian dimaksud muncul seperti

disulap dan terjelma begitu saja;

- Bahwa dengan kabur dan tidak jelasnya (Obscuur Libel)

gugatan Penggugat, pada gilirannya akan merugikan para

Tergugat dalam hal pembelaan diri maupun pembuktian

serta, melanggar tertib beracara, sehingga gugatan yang

demikian sebagai kategori gugatan yang tidak memenuhi

syarat formil dan harus dinyatakan Tidak Dapat Diterima

(Niet Onvantkelijke Verklaring);

Bahwa berdasarkan alasan-alasan seluruh eksepsi tersebut di atas,

ternyata gugatan Penggugat tidak memenuhi syarat formil dan

materil atau telah bertentangan dengan ketertiban dan kepentingan

beracara, sehingga gugatan Penggugat yang demikian sepatutnya

dinyatakan Tidak Dapat Diterima (Niet Ontvankelijke Verklaard);

Jurisprudensi Mahkamah Agung RI No. 447 K/Sip/1976 Tanggal 20

Oktober 1976 menegaskan: "Gugatan Yang Tidak Sempurna

Menurut Ketentuan Hukum Acara Harus Dinyatakan Tidak Dapat

Diterima";

Hal. 18 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.

II. DALAM POKOK PERKARA:

Bahwa segala apa yang para Tergugat paparkan dalam

uraian eksepsi tersebut diatas, sepanjang relevan

mendukung dalil jawaban pokok perkara, mohon kiranya Mutatis

Mutandis dimasukkan dan dianggap termaktub dalam uraian

dibawah ini:

Bahwa Para Tergugat menolak seluruh dalil gugatan Penggugat,

terkecuali hal-hal yang secara tegas sebagaimana terurai di bawah

ini:

1. Bahwa Para Tergugat, Hatobangon, Alim Ulama

dan Tokoh-Tokoh Masyarakat Desa Unte Rudang,

Desa Aek Buaton, Desa Pasar Binanga, Desa Padang

Matinggi, Desa Siboris Dolok, Desa Tandihat, wilayah

Kabupaten Padang Lawas (dahulu Kabupaten Dati II

Tapanuli Selatan), yang bertindak untuk diri sendiri maupun

untuk dan atas nama Masyarakat Adat 6 (enam) Desa

tersebut (Desa Unte Rudang, dkk.), melalui Kuasanya (H.

Marahalim Hasibuan) berdasarkan Surat Kuasa tertanggal

06 Februari 1996 Jo. Surat Penyerahan tertanggal 05

Februari 1996 Jo. Surat Pernyataan tertanggal 05 Februari

1996 yang masing-masingnya diketahui/dibenarkan oleh

Camat Barumun Tengah dan Pembantu Bupati Wilayah

III Tapanuli Selatan, ada membuat perjanjian dengan

Penggugat (PT. Raya Padang Langkat, sekarang PT.

Barumun Raya Padang Langkat) tentang penyerahan dan

pengolahan lahan/tanah untuk perkebunan kelapa sawit pola

PIR (Perkebunan Inti Rakyat) kemitraan dengan Bapak

Hal. 19 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.

Angkat, sebagaimana yang dimaksudkan dalam surat

"Perjanjian Pengolahan Perkebunan Kelapa Sawit Dengan

Pola PIR Kemitraan" tertanggal 24 Mei 1996;

2. Bahwa lahan yang diserahkan Para Tergugat kepada

Penggugat untuk dikelola (bukan untuk dimiliki) dimaksud

adalah berupa tanah yang masih satu-kesatuan

hamparan bidang tanah seluas ± 10.300. Ha. (sepuluh

ribu tiga ratus hektar) terletak di wilayah 6 (enam) Desa

yakni:

Desa Unte Rudang, Kecamatan Barumun Tengah;

Desa Aek Buaton, Kecamatan Aek Nabara

Barumun (dahulu Kecamatan Barumun Tengah);

Desa Pasar Binanga, Kecamatan Barumun Tengah;

Desa Padang Matinggi, Kecamatan Barumun Tengah;

Desa Siboris Dolok, Kecamatan Barumun Tengah;

Desa Tandihat, Kecamatan Barumun Tengah;

Kabupaten Padang Lawas (dahulu Kabupaten Dati II

Tapanuli Selatan), Provinsi Sumatera Utara, dengan memiliki

batas-batas:

Sebelah Utara berbatas dengan Hutan Tanaman

Industri;

Sebelah Selatan berbatas dengan Hutan Tanaman

Industri;

Sebelah Barat berbatas dengan Tanah Masyarakat 6

(enam) Desa;

Sebelah Timur berbatas dengan Tanah Masyarakat 6

(enam) Desa;

Hal. 20 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.

Yang merupakan tanah adat/ulayat milik Masyarakat

Adat 6 (enam) Desa tersebut (Desa Unte Rudang, dkk);

3. Bahwa dalam surat "Perjanjian Pengolahan Perkebunan

Kelapa Sawit Dengan Pola PIR Kemitraan" tertanggal 24 Mei

1996 ic. pada pokoknya Para Tergugat dengan Penggugat

bersepakat tentang hal-hal berikut:

a. Penggugat bersedia menjadi Bapak Angkat dalam hat

pengolahan lahan tersebut di atas menjadi perkebunan

kelapa sawit dengan Pola PIR dengan pembagian

sebagaimana tersebut dibawah ini;

b. Untuk lahan seluas 2.000. Ha. (dua ribu hektar) dijadikan

Plasma (PIR) yang akan dibagi-bagi menjadi 2 Ha. (dua

hektar) dan selanjutnya diserahkan kepada Para

Tergugat/Masyarakat 6 (enam) Desa tersebut selaku

Peserta PIR;

c. Untuk lahan seluas 1.000.- Ha. (seribu hektar) diserahkan

kepada Yayasan Bukit Barisan Kodam I/BB dengan

cuma-cuma sebagai imbalan jasa dalam hal

pelaksanaan pekerjaan pengurusan dan penyelesaian

semua surat-surat, rekomendasi, perizinan dan

perolehan hak, dll. kepada instansi Pemerintah;

d. Untuk lahan seluas 7.300.- Ha. (tujuh ribu tiga

ratus hektar) diserahkan kepada Penggugat (PT. Raya

Padang Langkat, disingkat PT. Rapala) selaku Bapak

Angkat, dengan ketentuan-ketentuan sebagai-berikut:

Untuk lahan seluas 4.120. Ha. (empat ribu

seratus dua puluh hektar) diserahkan secara

Hal. 21 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.

cuma-cuma kepada Penggugat termasuk

pembuatan sarana jalan dan pembuatan Pabrik

Kelapa Sawit sebagai imbalan jasa membangun

2.000 Ha. (dua ribu hektar) lahan Plasma

pekebunan kelapa sawit yang menjadi bagian

Masyarakat 6 (enam) Desa peserta PIR tersebut di

atas ;

Untuk lahan seluas 3.180. Ha. (tiga ribu seratus

delapan puluh hektar) diserahkan kepada Penggugat

dengan pembayaran uang pago-pago (ganti rugi)

kepada para Tergugat;

e. Penggugat menyatakan sanggup dan mengikat diri

kepada para Tergugat untuk mengerjakan dan

membangun Perkebunan Kelapa Sawit seluas 2.000.

Ha. (dua ribu hektar) untuk Plasma yang

selanjutnya akan diberikan dan diserahkan oleh

Penggugat kepada Para Tergugat ;

4. Bahwa secara tersendiri Para Tergugat juga ada

membuat surat penyerahan lahan seluas 1.000.- Ha.

(seribu hektar) kepada Yayasan Bukit Barisan Kodam I/BB

sebagaimana lahan yang dimaksudkan di atas sebagai

imbalan jasa dalam hal pengurusan semua surat-surat,

rekomendasi, perizinan dan perolehan hak, dll.

kepada instansi Pemerintah sesuai bunyi "Surat

Penyerahan Tanah" No. Istimewa/1996 tanggal 16 Mei

1996 yang diperbuat oleh para Tergugat dengan

Penggugat dan Yayasan Bukit Barisan Kodam I/BB

Hal. 22 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.

dihadapan Camat Barumun Tengah dan Pembantu Bupati

Wilayah III Tapanuli Selatan;

5. Bahwa berdasarkan kesepakatan tersebut di atas,

selanjutnya terhitung sejak dibuatnya perjanjian sampai

dengan saat ini Penggugat sudah mengerjakan,

mengelolai, menanami/membangun perkebunan kelapa

sawit terhadap sebagian lahan dari seluas ± 10.300. Ha.

(sepuluh ribu tiga ratus hektar) incasu, akan tetapi sampai

dengan saat ini Penggugat tidak ada

membagikan/menyerahkan apa yang menjadi

bagian/hak Para Tergugat sebagaimana yang

dijanjikan, dengan kata lain Penggugat tidak ada

sama sekali melaksanakan prestasi perjanjian tersebut;

6. Bahwa ternyata Penggugat juga sampai dengan saat ini

tidak ada atau tidak pernah memberikan kepada para

Tergugat berupa uang pagopago (ganti rugi) atas lahan

yang telah diserahkan/dipercayakan para Tergugat kepada

Penggugat untuk dikelolai perkebunan kelapa sawit seluas

3.180 Ha. (tiga ribu seratus delapan puluh hektar)

sebagaimana sebelumnya yang telah diperjanjikan, padahal

sekaitan hal ini para Tergugat sebelumnya telah membuat

"Surat Kesepakatan Bersama" tertanggal 05 Februari 1996

yang dibenarkan/diketahui oleh Camat Barumun Tengah

dan Pembantu Bupati Wilayah III Tapanuli Selatan yang

menetapkan bahwa harga tanah/lahan seluas 3.180 Ha. (tiga

Hal. 23 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.

ribu seratus delapan puluh hektar) perhektarnya pada

saat itu adalah seharga Rp. 300.000.- (tiga ratus ribu

rupiah);

7. Bahwa Para Tergugat telah berulang kali memperingatkan

Penggugat baik secara lisan maupun tulisan agar segera

melaksanakan perjanjian yang telah diperbuat incase atau

agar Penggugat segera memberikan/menyerahkan dan/atau

membangun perkebunan kelapa sawit Plasma terhadap

lahan seluas 2.000 Ha. (dua ribu hektar) yang menjadi

bagian Para Tergugat dan lain - lain hak, akan

tetapi Penggugat mengabaikan begitu saja atau tidak

memperdulikan teguran Para Tergugat;

8. Bahkan Pemerintahan Kabupaten Tapanul i

Selatan maupun Pemerintahan Kabupaten Padang

Lawas telah berulang kali berusaha dalam memfasilitasi

dan/atau memediasi perundingan antara Para Tergugat

dengan Penggugat sekaitan penyelesaian persoalan

tersebut, di antaranya rapat yang diselenggarakan pada

tahun 2006 yang dihadiri oleh Para Tergugat, Penggugat,

Asisten I/Tata Praja Pemerintahan Kabupaten Tapanuli

Selatan, Kadis Perkebunan, Kadis Pertanahan, Kadis

Kehutanan, Kepala Badan PMI, Camat Barumun Tengah,

Kabag. Hukum serta pihak lainnya, dan dalam pertemuan

tersebut melahirkan beberapa kesimpulan yakni:

“Pembangunan Kebun Plasma Masyarakat seluas

2.000 Ha. dilaksanakan oleh PT. Barumun Raya Padang

Langkat secara bertahap selama 5 (lima) tahun dengan

Hal. 24 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.

ketentuan sebagai-berikut:

I. - Dimulai dari Bulan Juli s/d Desember 2006

melaksanakan Land Clearing Lahan seluas 400 Ha.

dan melaksanakan pembibitan;

- Pada Bulan Januari s/d Juni 2007 Penanaman Lahan

400 Ha;

II. - Bulan Juli s/d Desember 2007 Land Clearing lahan

400 Ha. dan melaksanakan Pembibitan Tahap

Kedua;

- Bulan Januari s/d Juni 2008 melaksanakan

Penanaman Lahan 400 Ha. Tahap Kedua;

III. - Bulan Juli s/d Desember 2008 Land Clearing Lahan

400 Ha. dan melaksanakan Pembibitan Tahap

Ketiga;

- Bulan Januari s/d Juni 2009 melaksanakan

Penanaman Lahan 400 Ha. Tahap Ketiga;

IV. - Bulan Juli s/d Desember 2009 Land Clearing Lahan

400 Ha. dan melaksanakan Pembibitan Tahap

Keempat;

- Bulan Januari s/d Juni 2010 melaksanakan

Penanaman Lahan 400 Ha. Tahap Keempat;

V. - Bulan Juli s/d Desember 2010 Land Clearing Lahan

400 Ha. dan melaksanakan Pembibitan Tahap

Kelima;

- Bulan Januari s/d Juni 2011 melaksanakan

Penanaman Lahan 400 Ha. Tahap Kelima."

sesuai bunyi Notulen Rapat yang diperbuat dan

Hal. 25 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.

ditandatangani oleh Asisten I/Tata Praja Pemerintahan

Kabupaten Tapanuli Selatan selaku Pimpinan Rapat,

akan tetapi ternyata sampai dengan saat ini

Penggugat selaku Bapak Angkat tetap tidak melaksanakan

segala apa yang dijanji-janjikannya kepada Masyarakat

(Para Tergugat), sehingga sesungguhnya Penggugat telah

melukai perasaan hukum dan keadilan Masyarakat 6 (enam)

Desa tersebut dan/atau sejak semula sudah tidak beriktikad-

baik (Niet Kwarder Trou);

9. Bahwa dari rangkaian fakta sebagaimana terurai di atas,

maka menjadi jelas dan terang benderang bahwa

sesungguhnya justru Penggugat-lah yang sejak semula

sudah mempunyai iktikad tidak baik terhadap Para Tergugat

atau Penggugat telah nyata-nyata mengingkari

perjanjian incasu (Cedera Janji/Wanprestasi);

10. Bahwa para Tergugat/Masyarakat 6 (enam) Desa

tersebut semula berharap dengan diaclakannya program

pembangunan perkebunan ketapa sawit dengan pola PIR

kemitraan Bapak Angkat incasu dapat memperbaiki tarap

ekonomi dan kesejahteraan Masyarakat setempat, akan

tetapi kenyataannya justru Penggugat selaku

Pengusaha perkebunan luar daerah dengan janji-janji

kosong telah memperdayai, mengkecoh dan melukai

perasaan keadilan Masyarakat/Para Tergugat, Penggugat

hanya memikirkan keuntungan/kepentingannya sendiri

dengan menepikan hak-hak Masyarakat;

Hal. 26 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.

11. Bahwa Para Tergugat menyerahkan tanah/lahan

incasu kepada Penggugat selaku Bapak Angkat adalah

untuk di kelolai menjadi Perkebunan kelapa sawit

Pola PIR dan bukan untuk dimiliki Penggugat,

karena tidak ada penyerahan kepemilikan tanah sekaitan

hal itu, status tanah adalah merupakan hak Masyarakat Adat

yang kepemilikannya tidak mungkin dialihkan kepada pihak

lain (incasu Penggugat), sehingga niat-niat Penggugat (Niet

Kwarder Trou) yang bermaksud untuk memiliki tanah/lahan

incasu adalah sebagai bentuk pencideraan terhadap

nilai-ni lai adat dan ruh dari Perjanjian Pengolahan

Perkebunan Kelapa Sawit Dengan Pola PIR Kemitraan

tertanggal 24 Mei 1996;

12. Bahwa status tanah seluas ± 10.300 Ha. (sepuluh ribu

tiga ratus hektar) tersebut adalah merupakan tanah

adat/ulayat Masyarakat 6 (enam) Desa (Desa Unte

Rudang, Desa Aek Buaton, Desa Pasar Binanga, Desa

Padang Matinggi, Desa Siboris Dolok dan Desa

Tandihat), dan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 14

Tahun 1998 tentang Rencana Umum Tata Ruang

Kabupaten Daerah Tingkat II Tapanuli Selatan (1998-

2007) menunjukkan bahwa areal tanah tersebut adalah

berada dalam "Kawasan Budi Daya Perkebunan"

sebagaimana dimaksudkan bunyi surat Bupati Kepala

Daerah Tingkat II Tapanuli Selatan Nomor: 525.26/5906

tertanggal 10 Juli 1999 Perihal: Pembukaan Perkebunan

Kelapa Sawit;

Hal. 27 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.

13. Bahwa dalil Penggugat saling kontradiksi satu sama lain,

sebab di satu sisi Penggugat mendalilkan/menuntut agar

tanah incasu menjadi milik/kepunyaan Penggugat, akan

tetapi pada sisi lain didalilkan bahwasanya status tanah

adalah termasuk merupakan kawasan hutan register 40,

sehingga Penggugat sepertinya tidak serius/sungguh--

sungguh dengan gugatannya;

14. Bahwa dalam surat Perjanjian Pengolahan Perkebunan

Kelapa Sawit Dengan Pola PIR Kemitraan tertanggal 24 Mei

1996, dll. Penggugat mengakui/membenarkan bahwasanya

tanah incasu adalah merupakan tanah adat/ulayat milik

Masyarakat adat 6 (enam) Desa (Para Tergugat),

dan bahkan Penggugat memperoleh atau menerima

penyerahan tanah incasu untuk dikelolai menjadi

perkebunan kelapa sawit adalah justru dari para

Tergugat, sehingga dalam hal ini Penggugat sangat

sulit/tidak memungkinkan untuk mungkir/mengingkari apa

yang sudah menjadi fakta hukum, atau suatu hal

yang absurd/mustahil Penggugat keluar dari konteks

Perjanjian Pengolahan Perkebunan Kelapa Sawit Dengan

Pola PIR Kemitraan tertanggal 24 Mei 1996 incasu;

15. Bahwa tentang dalil gugatan Penggugat yang mengkait-

kaitkan tentang pihak ketiga yakni "Muhammad Said Direktur

CV. Bintang Meriah, Masyarakat Desa Sigambal, PT.

Sumatera Riang Lestari, PT. Sumatera Silva Lestari, Dinas

Kehutanan Provinsi Sumatera Utara, Dinas Kehutanan

Kabupaten Tapanuli Selatan dan lain-lain pihak", hal

tersebut hanya merupakan bentuk dalih yang irrelevant

Hal. 28 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.

dan absurd semata, karena konteks hubungan hukum

dan Matetiele Handeling Penggugat dengan Para Tergugat

yang terjadi dalam perkara ini adalah mendasarkan kepada

Perjanjian Pengolahan Perkebunan Kelapa Sawit Dengan

Pola PIR Kemitraan tertanggal 24 Mei 1996, dan dalam

kenyataannya pula Penggugat telah membuat/membangun

perkebunan kelapa sawit di atas lahan incasu, dan

Penggugat juga telah menikmati atau mengambil manfaat

dari lahan dan perkebunan kelapa sawit aquo selama ini;

16. Bahwa oleh karena Para Tergugat tidak ternyata melakukan

Perbuatan Melawan Hukum (Onrechtmatigedaad), akan

tetapi dalam hat ini justru Penggugat-lah yang telah

Wanprestasi terhadap Para Tergugat, maka dengan demikian

gugatan Penggugat harus ditolak seluruhnya;

17. Bahwa demikian pula tuntutan Penggugat tentang ganti

kerugian, peletakkan Sita Jaminan (Conservatoir

Beslag), Uitvoerbaar Bij Voorraad & Dwang Som, dll.

menjadi tidak ada relevansi dan urgensinya lagi untuk

dipertimbangkan, disamping petitum-petitum tersebut secara

nyata telah bertentangan dengan hukum, Jurisprudensi

Mahkamah Agung RI dan hukum acara sebagaimana

Surat Edaran Mahkamah Agung RI No. 3/2000 dan No.

4/2001 tentang Putusan Serta merta (Witvoerbaar bij

Voorraad) dan Dwang Som, sehingga tuntutan tersebut juga

harus dikesampingkan/ditolak seluruhnya ;

Berdasarkan segala uraian Eksepsi dan Jawaban Pokok Perkara Para

Tergugat tersebut di atas, Para Tergugat memohon kepada

Hal. 29 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.

Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini agar

memberikan Putusan hukum:

Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya, atau setidak-

tidaknya menyatakan gugatan Penggugat Tidak Dapat

Diterima (Niet Ontvankelijke Verklaard)

Menimbang, bahwa hari Selasa 22 Januari 2013, Kuasa Tergugat VI

hadir menghadap di persidangan, di mana Kuasa Tergugat VI tersebut

bernama Rudi Halomoan Rambe, SH/Advokat pada Kantor Advokat RI

Rambe, SH & Assosiates yang beralamat di Jalan Williem Iskandar No.

21 Padangsidimpuan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 01

Oktober 2012, yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri

Padangsidimpuan Nomor: 226/2012/SK tertanggal 26 November 2012,

selanjutnya telah menyerahkan jawabannya atas dalil gugatan Penggugat

tertanggal 15 Januari 2013 yang pada pokoknya sebagai berikut:

Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut Tergugat

VI telah mengajukan jawaban pada pokoknya sebagai berikut:

Jawaban Dalam Pokok Perkara Tergugat VI:

1. Bahwa Tergugat VI membantah segala dalil, posita dan petitum

gugatan Penggugat, kecuali sepanjang yang diakui secara tegas

dalam jawaban ini;

2. Bahwa Tergugat VI tidak mengetahui sama sekali adanya Akta

Pelepasan dan Penyerahan Hak disertai dengan kewajiban Nomor: 01

tanggal 04 September 1998, yang diperbuat dihadapan Notaris

Relawati, SH, Notaris di Padangsidimpuan dan Penggugat telah

menerima tanah/lahan seluas ± 7.300 (tujuh ribu tiga ratus) Ha

dengan perjanjian pengolahan Perkebunan Kelapa Sawit dengan Pola

Hal. 30 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.

PIR (Pola Inti Rakyat) kemitraan, tanggal 24 Mei 1996;

3. Bahwa Tergugat VI (Panusunan Harahap) juga tidak mengetahui hak

dan kewajiban dalam perjanjian tersebut dan tidak mengetahui

adanya kuasa masyarakat adat Desa Unte Rudang, Desa Aek

Buaton, Desa Pasar Binanga, Desa Padang Matinggi, Desa Tandihat

dan Desa Siboris Dolok yaitu Alm. H. Marahalim Hasibuan;

4. Tidak benar Tergugat VI (Panusunan Harahap) mengetahui

pelaksanaan pembayaran pago-pago atau ganti rugi atas lahan/tanah

seluas ± 3.180 (tiga ribu seratus delapan puluh) Ha seluruhnya

sebesar Rp. 954.000.000,- (sembilan ratus lima puluh empat juta

rupiah);

5. Tidak benar Tergugat VI (Panusunan Harahap) ikut merugikan

Penggugat dalam hal menyatakan tanah yang diserahkan seluas ±

10.300 (sepuluh ribu tiga ratus) Ha tersebut berada dalam silang

sengketa dengan pihak manapun juga dan tidak ada tuntutan di

kemudian hari dari pihak ketiga;

6. Bahwa Tergugat VI (Panusunan Harahap) tidak mengetahui akan

adanya pendudukan dan penanaman pohon sawit oleh Muhammad

Said Ginting, Direktur CV. Bintang Meriah seluas ± 50 (lima puluh) Ha

dan pendudukan lahan seluas 20 (dua puluh) Ha oleh Masyarakat

Sigambal;

7. Tidak benar Tergugat VI (Panusunan Harahap) ikut memberikan janji-

janji untuk menyerahkan bukti-bukti surat tentang kepemilikan atas

tanah/lahan seluas ± 10.300 (sepuluh ribu tiga ratus) Ha milik

kepunyaan masyarakat adat/Luat Unte Rudang meliputi 6 (enam)

desa yaitu Desa Unte Rudang, Desa Pasar Binanga, Desa Padang

Matinggi, Desa Tandihat, Desa Aek Buaton, Desa Siboris Dolok;

8. Tidak benar Tergugat VI (Panusunan Harahap) telah memaksa

Hal. 31 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.

Penggugat untuk membuat Surat Pernyataan tanggal 28 September

2005 agar membangun Kebun IR untuk masyarakat 6 (enam) desa;

9. Tidak benar Tergugat VI (Panusunan Harahap) telah ikut melakukan

suatu rekayasa menciptakan lahan/tanah yang bukan miliknya akan

tetapi milik Negara/Pemerintah yang merupakan kawasan hutan

menjadi tanah/lahan masyarakat adat/Ulayat;

10. Bahwa Tergugat VI (Panusunan Harahap) diangkat menjadi kepala

desa pada tanggal 22 Desember 2006 dan Tergugat VI (Panusunan

Harahap) menyatakan bahwa seluruh dalil-dalil gugatan Penggugat

sama sekali tidak diketahuinya;

11. Buat selebihnya Tergugat VI (Panusunan Harahap) membantah, tidak

mengakui dan menolak dengan keras seluruh dalil-dalil gugatan

Penggugat dalam surat gugatnya tersebut;

Maka oleh karena itu mohon dengan hormat sudilah kiranya Majelis Hakim

berkenan memutuskan:

Primair:

1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

2. Menyatakan Tergugat VI (Panusunan Harahap) tidak bersalah dan tidak

melakukan perbuatan melawan hukum;

3. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara yang timbul

dalam perkara ini;

Subsidair:

Bila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon keputusan yang seadil-adilnya

sesuai dengan hukum yang berlaku (Ex aequo et bono/Naar recht en

billijkheid);

Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut Pengadilan Negeri

Padangsidempuan telah menjatuhkan putusan tanggal 6 Nopember 2013 Nomor

Hal. 32 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.

30 /Pdt.G/2012/PN-Psp.- yang amarnya sebagai berikut :

I. DALAM EKSEPSI:

- Menolak Eksepsi Tergugat I sampai dengan Tergugat V untuk

seluruhnya;

II. DALAM POKOK PERKARA :

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;

2. Menyatakan Para tergugat telah melakukan perbuatan melawan

hukum;

3. Menyatakan tanah/lahan seluas 3.180 Ha adalah sah diberikan

kepada Penggugat untuk dikuasai dan dikelola sesuai dengan

peruntukannya;

4. Menyatakan sah dan berkekuatan hukum Akta pelepasan dan

penyerahan hak disertai dengan kewajiban Nomor 1 tanggal 04

September 1998 yang diperbuat dihadapan Notaris Relawati,SH

,Notaris di Padangsidempuan;

5. Menyatakan sah dan berkekuatan hukum Surat Persetujuan Alm

H.Marahalim Hasibuan tertanggal 02 September 1998;

6. Menghukum para Tergugat untuk membayar biaya yang timbul

selama proses peradilan Tingkat pertama sebesar

Rp4.299.000;(Empat Juta dua ratus sembilan puluh sembilan ribu

rupiah);

7. Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya;

Menimbang, bahwa berdasarkan Akta Pernyataan Permohonan

Banding Nomor 06/PDT.BAND/2014/PN.PSP.- tanggal 26 Mei 2014 yang

dibuat oleh JAWATIN,SH.- Panitera Pengadilan Negeri Padangsidempuan

yang menerangkan bahwa Kuasa Para Tergugat I sampai dengan V telah

menyatakan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri

Hal. 33 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.

Padangsidempuan Nomor 30/Pdt.G/2012/PN-PSP.- tanggal 6 Nopember

2013 yang telah diberitahukan kepada Terbanding semula Penggugat pada

tanggal 4 Juni 2014 dan pada tanggal 5 Juni 2014 telah diberitahukan

kepada Turut Terbanding semula Tergugat VI;

Menimbang, bahwa Pengadilan Negeri Padangsidempuan pada

tanggal 4 Juni 2014 telah memberitahukan untuk memeriksa berkas

perkara banding kepada Kuasa Terbanding dan pada tanggal 11 Juli 2014

kepada Kuasa Pembanding dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari

dari pemberitahuan tersebut, sebelum berkas perkara tersebut dikirim ke

Pengadilan Tinggi;

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM

Menimbang, bahwa permohonan banding dari Para Pembanding

semula Tergugat I sampai dengan Tergugat V telah diajukan dalam

tenggang waktu dan menurut tata cara serta memenuhi persyaratan yang

telah ditentukan oleh Undang-Undang oleh karena itu permohonan banding

tersebut secara formal dapat diterima;

Menimbang, bahwa Para Pembanding semula Tergugat I sampai

dengan Tergugat V tidak mengajukan memori banding sehingga tidak

diketahui alasan-alasan keberatannya terhadap Putusan Pengadilan

Tingkat pertama, namun Pengadilan Tingkat Banding sesuai dengan

fungsinya sebagai Pengadilan Ulangan akan memutuskan berdasarkan

seluruh fakta-fakta yang terdapat dalam berkas perkara dan surat-surat

dalam perkara ini;

Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi memeriksa dan

mempelajari dengan seksama berita acara sidang beserta surat-surat yangHal. 34 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.

tersebut dalam berkas perkara Nomor 267/PDT/2014/PT-MDN.- dan

turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Padangsidempuan Nomor

30/Pdt.G/2012/PN- Psp.- tanggal 6 Nopember 2013 maka Pengadilan

Tinggi berpendapat sebagai berikut :

DALAM EKSEPSI :

Menimbang, bahwa setelah mencermati putusan Pengadilan

Tingkat pertama dalam mempertimbangkan eksepsi dari Para Pembanding

semula Tergugat I sampai dengan Tergugat V maka Pengadilan Tingkat

Banding sependapat dengan uraian pertimbangan tersebut dalam putusan

Nomor 30/Pdt.G/2012/PN-Psp.- tanggal 6 Nopember 2013 dengan dasar

pertimbangan sebagai berikut:

Menimbang, bahwa memperhatikan secara seksama pertimbangan

Pengadilan Tingkat Pertama terhadap eksepsi Para pembanding semula

Tergugat I s/d V maka dapat diketahui Pengadilan Tingkat Pertama telah

mempertimbangkan secara tepat dan benar, oleh karenanya semua

pertimbangan tersebut diambil alih menjadi pertimbangan Pengadilan

Tingkat Banding dalam mengadili perkara ini;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan

tersebut di atas, maka putusan Pengadilan Negeri Padangsidempuan

Nomor 30/Pdt.G/2012/PN-Psp.- tanggal 6 Nopember 2013 berkaitan

dengan eksepsi tersebut harus dipertahankan dan dikuatkan;

DALAM POKOK PERKARA:

Hal. 35 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.

Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tingkat Banding

memeriksa dan meneliti dengan seksama berkas perkara perdata Nomor

267/PDT/2014/PT-MDN.- dan surat-surat yang berkaitan dengan perkara

tersebut, salinan resmi Putusan Pengadilan Negeri Padangsidempuan

Nomor 30/Pdt.G/2012/PN.Psp.-, tanggal 6 Nopember 2013, berita acara

sidang dan surat-surat yang berkaitan dengan perkara tersebut, Pengadilan

Tingkat Banding berpendapat sebagaimana dibawah ini;

Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tingkat Banding

memperhatikan gugatan Terbanding semula Penggugat dan Jawaban Para

pembanding semula Tergugat I s/d V dan Turut Terbanding semula

Tergugat VI dapat disimpulkan pokok sengketa dalam perkara yang

dimohonkan banding berkaitan gugatan perbuatan melawan hukum yang

didalilkan dilakukan oleh Para Pembanding semula Tergugat I sampai

dengan Tergugat V dan Turut Tergugat semula Tergugat VI atas lahan

seluas kurang lebih 10.300 (sepuluh ribu tiga ratus) Ha yang terletak di

wilayah 6 (enam) Desa, yakni Desa Unte Rudang, Desa Aek Buaton, Desa

Pasar Binanga, Padang Matinggi, Desa Siboris Dolok, Desa Tandihat,

Kecamatan Barumun Tengah, Kabupaten Padang Lawas yang diawali dari

adanya Perjanjian Pengolahan Perkebunan Kelapa Sawit dengan PIR(

Pola Inti Rakyat) Kemitraan tanggal 24 Mei 1996;

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 283 Rbg yang

pada pokoknya menyatakan siapa yang mendalilkan sesuatu maka harus

membuktikan dalil-dalilnya tersebut, maka beban pembuktian terlebih

dahulu akan diberikan kepada Terbanding semula Penggugat, sedangkan

Para Pembanding semula Tergugat I s/d V dan Turut terbanding semula

Hal. 36 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.

Tergugat VI juga diberi kesempatan untuk membuktikan dalil-dalil

bantahannya tersebut;

Menimbang, bahwa untuk memperkuat dalil-dalil gugatannya

Terbanding semula Penggugat telah mengajukan alat bukti surat bertanda

bukti P-1 s/d P-27 dan 1(satu) orang saksi bernama Suwandi dan 1(satu)

orang ahli bernama Nana Suherna,S.Hut, sedangkan Para Pembanding

semula Tergugat I s/d V untuk membuktikan dalil-dalil sangkalannya telah

mengajukan alat bukti surat bertanda bukti T.I-V.1 s/d T.I-V.17 dan 5 (lima)

orang saksi bernama Abdul Halim Hasibuan, Ruslan Abdullah Hasibuan,

Jannier Siregar,Tongku Soripada Mulia Hasibuan dan Irwan Harahap;

Menimbang, bahwa berkaitan dengan gugatan perbuatan melawan

hukum tersebut acuannya adalah ketentuan pasal 1365 KUHPerdata yang

mengandung unsur-unsur pokok adanya perbuatan melawan hukum,

adanya kesalahan pada pihak yang melakukannya dan adanya kerugian

serta disyaratkan mengandung kausalitas (sebab akibat) antara perbuatan

melawan hukum tersebut dengan akibat hukum perbuatan melawan hukum

dimaksud;

Menimbang, bahwa dari pertimbangan putusan Pengadilan Tingkat

Pertama dapat diketahui pada pokoknya Terbanding semula Penggugat

telah dapat membuktikan Para Pembanding semula Tergugat I sampai

dengan Tergugat V dan Turut Terbanding semula Tergugat VI telah

melakukan perbuatan melawan hukum;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim Pengadilan Tingkat Banding

tidak sependapat dengan pertimbangan Pengadilan Tingkat pertama

tersebut karena kalau dasar gugatannya adalah tidak dipenuhinya

perjanjian oleh Para pembanding semula Tergugat I sampai dengan

Hal. 37 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.

Tergugat V yang didasarkan Akta “pelepasan dan penyerahan hak disertai

dengan kewajiban Nomor : 1 tanggal 4 September 1998 maka gugatan

Terbanding semula Penggugat seharusnya bukan Perbuatan Melawan

Hukum akan tetapi Wanprestasi, oleh karenanya petitum gugatan point 2

yang mohon dinyatakan Para Tergugat telah melakukan perbuatan

melawan hukum tidak beralasan hukum sehingga patut ditolak;

Menimbang, bahwa selanjutnya petitum pokok gugatan berikutnya

adalah petitum 3 yang mohon dinyatakan sah / lahan seluas kurang lebih

3.180 Ha menjadi milik/kepunyaan Penggugat dapat dipertimbangkan

berdasarkan perjanjian antara Terbanding semula Penggugat dengan Para

Pembanding semula Tergugat I sampai dengan Tergugat V dan Turut

Terbanding semula Tergugat VI tidak ada satu ketentuan yang

menyebutkan pengalihan hak milik dan dipersidangan Terbanding semula

Penggugat tidak dapat membuktikan adanya peralihan hak milik tersebut

sehingga petitum point 3 ini tidak beralasan hukum sehingga patut ditolak;

Menimbang, bahwa terhadap petitum pokok gugatan ini Pengadilan

Tingkat pertama telah mempertimbangkan yang pada pokoknya terhadap

petitum 3 Penggugat tersebut dengan merujuk pada fakta hukum dan

didasarkan kepada perjanjian Pengolahan Perkebunan Kelapa Sawit

dengan pola PIR Kemitraan tertanggal 24 Mei 1996, dimana terhadap

lahan seluas kurang lebih 3.180 Ha menurut pendapat majelis Hakim

adalah adil dan patut apabila lahan tersebut diberikan kepada Penggugat

untuk dikuasai dan dikelola sesuai dengan peruntukannya, karena terhadap

lahan seluas kurang lebih seluas 3.180 Ha itu Penggugat telah

melaksanakan kewajibannya / prestasinya dengan membayarkan uang

pago-pago kepada Para Tergugat seperti yang terdapat dalam bukti P.17

sampai dengan P.22 dan di lapangan ternyata telah dikuasai dan diusahai

Hal. 38 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.

Penggugat dengan perkebunan sawitnya serta telah pula menghasilkan,

oleh karenanya terhadap petitum 3 ini adalah adil untuk dikabulkan;

Menimbang, bahwa Pengadilan Tingkat Banding tidak sependapat

dengan pertimbangan tersebut karena Pengadilan Tingkat pertama telah

mengabulkan yang tidak diminta oleh Terbanding semula Penggugat

dalam petitum gugatannya dan yang diminta dalam petitum 3 adalah

menyatakan sah tanah/lahan seluas kurang lebih 3.180 Ha menjadi milik /

Kepunyaan Penggugat yang notabene bertentangan dengan perjanjian

yang dibuat oleh Para Pembanding semula Tergugat I sampai dengan

Tergugat V dengan Terbanding semula Penggugat sebagaimana

Perjanjian Pelepasan dan Penyerahan Hak disertai dengan kewajiban

Nomor : 1 tanggal 4 September 1998;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut

Pengadilan Tingkat Banding berpendapat Terbanding semula Penggugat

tidak dapat membuktikan tanah / lahan seluas kurang lebih 3.180 Ha

tersebut menjadi milik / Kepunyaan Penggugat sehingga seharusnya

petitum point 3 tersebut ditolak;

Menimbang, bahwa oleh karena petitum gugatan point 2 dan point

3 yang merupakan petitum pokok gugatan Terbanding semula Penggugat

telah ditolak, maka petitum lainnya yang asesoir dengan petitum pokok

tersebut yaitu petitum gugatan point 4,5,6,7 dan 8 harus ditolak pula;

Menimbang, bahwa petitum gugatan point 9 yang mohon

dinyatakan sah dan berharga sita jaminan ( Conservatoir Beslag ) oleh

karena dalam perkara ini belum pernah dilakukan sita jaminan

(Conservatoir beslag) maka petitum tersebut tidak beralasan hukum

sehingga patut ditolak;

Hal. 39 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.

Menimbang, bahwa dengan demikian Pengadilan Tingkat banding

berpendapat seluruh gugatan Terbanding semula Penggugat tidak

beralasan hukum sehingga patut ditolak seluruhnya;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan

tersebut diatas, maka putusan Pengadilan Negeri Padangsidempuan

Nomor 30/Pdt.G/2012/PN-Psp.- tanggal 6 Nopember 2013 tidak dapat

dipertahankan dan harus dibatalkan, selanjutnya Pengadilan Tinggi akan

mengadili sendiri dengan amar putusan sebagaimana tersebut di bawah ini;

Menimbang, bahwa oleh karena putusan Pengadilan Tingkat

Pertama dibatalkan, maka Terbanding semula Penggugat berada dipihak

yang kalah, sehingga harus dihukum untuk membayar biaya perkara dalam

kedua tingkat pengadilan;

Memperhatikan Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009 Tentang

Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 2 Tahun 1986 Tentang

Peradilan Umum, RBG dan peraturan perundang-undangan lain yang

bersangkutan;

MENGADILI :

- Menerima permohonan banding dari Para Pembanding semula

Tergugat I sampai dengan Tergugat V tersebut ; ------------------------------

- Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Padangsidempuan Nomor

30/Pdt.G/2012/PN-Psp.- tanggal 6 Nopember 2013 yang dimohonkan

banding; -----------------------------------------------------------------------------------

Hal. 40 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.

MENGADILI SENDIRI:

DALAM EKSEPSI :

- Menolak eksepsi Tergugat I sampai dengan Tergugat V untuk

seluruhnya; -------------------------------------------------------------------------------

DALAM POKOK PERKARA:

- Menolak gugatan Terbanding semula Penggugat untuk seluruhnya;---

- Menghukum Terbanding semula Penggugat untuk membayar biaya

perkara dalam kedua tingkat pengadilan, yang dalam tingkat banding

ditetapkan sejumlah Rp150.000,00 (seratus lima puluh ribu rupiah);------

Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis

Hakim Pengadilan Tinggi Medan, pada hari Rabu, tanggal 3 Desember

2014 oleh kami, A.TH. PUDJIWAHONO S.H.M.Hum.-, Ketua Pengadilan

Tinggi Medan sebagai Hakim Ketua Majelis, DAHLIA

BRAHMANA,SH.MH.- dan HERU PRAMONO, S.H., M.Hum.-, masing-

masing sebagai Hakim Anggota, yang ditunjuk berdasarkan Surat

Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan Nomor 267/PDT/2014/PT-

MDN.-, tanggal 15 September 2014, putusan tersebut pada hari Jum’at

tanggal 12 Desember 2014 diucapkan dalam persidangan terbuka untuk

umum oleh Hakim Ketua Majelis dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota

Majelis tersebut, dibantu SUSILA-WARDHANI,SH.- Panitera Muda Perdata

Hal. 41 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.

Pengadilan Tinggi Medan sebagai Panitera Pengganti tanpa dihadiri oleh

kedua belah pihak berperkara.-

HAKIM-HAKIM ANGGOTA: HAKIM KETUA,

DAHLIA BRAHMANA,SH.MH.- A.TH.PUDJIWAHONO,SH.M.Hum.-

HERU PRAMONO,SH.M.Hum.-

PANITERA PENGGANTI,

SUSILA- WARDHANI, SH.-