puskesmas medan johor
-
Upload
votranica-siregar -
Category
Documents
-
view
117 -
download
7
description
Transcript of puskesmas medan johor
BAB III
ANALISIS PENERAPAN PROGRAM KIA DI PUSKESMAS
DARUSSALAM
Berdasarkan hasil wawancara dengan petugas kesehatan di KIA di
bidang kesehatan Ibu dan Anak Puskesmas Darussalam diketahui jumlah Ibu
hamil pada tahun 2008 (Juni s/d Agustus 2008) sebesar 111 orang, dengan
risiko tinggi berjumlah 20 orang, dimana angka kunjungan ANC ke
Puskesmas dan Bidan Desa pada bulan Agustus 2008 sebesar 31 orang. Pada
umumnya Ibu hamil melakukan ANC di Bidan Desa, pada keadaan tertentu
seperti kehamilan Pre eklamsi, perdarahan ataupun komplikasi kehamilan
lainnya dirujuk ke Puskesmas. Dimana pada periode Juli s/d Agustus 2008
tidak ada kehamilan beresiko yang perlu dirujuk ke Puskesmas berjumlah 10
orang. Untuk pertolongan persalinan dilakukan oleh petugas kesehatan seperti
Bidan Desa, Bidan praktek, Rumah Sakit, dan Klinik Bersalin dan ada juga
yang melahirkan pada dukun kampung. Jumlah persalinan pada periode Juni
s/d Agustus 2008 berjumlah 21 orang.
Berdasarkan laporan PWS - KIA bulan Juli - Agustus 2008
didapatkan data, pada periode Juli s/d Agustus 2008 tidak ditemukan angka
kematian Ibu. Namun ditemukan kematian bayi berusia ± 6 bulan sebanyak 1
orang karena kematian Neonatus. Rata-rata neonatus lahir dengan berat badan
> 2500 gr sebanyak 20 orang dan tidak ada neonatus yang lahir kurang dari
2500 gr.
12
Berdasarkan hasil wawancara dengan petugas kesehatan di KIA
diketahui bahwa masyarakat kurang berpartisipasi dalam kegiatan penyuluhan
kecuali dalam hal pengobatan peran serta masyarakat tinggi, hal ini
disebabkan karena kurangnya informasi yang disampaikan kepada
masyarakat.
Keberhasilan pelaksanaan program KIA memerlukan kerjasama
lintas program. Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa pihak
puskesmas melakukan rapat dan diskusi bersama pihak-pihak yang terlibat
dalam kegiatan seperti petugas intern puskesmas, petugas puskesmas
pembantu, bidan desa dan kader desa. Pada pertemuan tersebut dibahas
tentang rencana pelaksanaan kegiatan (RPK) yang meliputi persiapan,
penanggung jawab, pendanaan, dan waktu untuk melakukan kegiatan.
Keberhasilan pelaksanaan kegiatan puskesmas yang sesuai dengan
perencaanaan diperlukan suatu penggalangan kerjasama tim lintas program.
Salah satu bentuk upaya untuk penggalangan dan pemantauan berbagai
kegiatan adalah melalui pertemuan. Dalam hal ini adalah melalui lokakarya
mini yang dilakukan setiap bulan yang bertujuan untuk meningkatkan
kerjasama antara petugas intern puskesmas termasuk puskesmas pembantu
dan bidan desa, mendapatkan kesepakatan untuk melaksanakan kegiatan
sesuai dengan perencanaan, meningkatkan motivasi petugas puskesmas untuk
dapat melaksanakan kegiatan sesuai dengan perencanaan, mengkaji
pelaksanaan rencana kerja yang telah disusun, memecahkan masalah yang
13
terjadi dan menyusun upaya pemecahan masalah dalam bentuk rencana kerja
yang baru.
Berdasarkan hasil wawancara dengan petugas bidang KIA
diketahui bahwa dalam pelaksanaan setiap kegiatan pihak puskesmas
Daruusalam hanya melakukan rapat dan diskusi dengan petugas intern
puskesmas, petugas puskesmas pembantu, bidan desa dan kader desa, dimana
pertemuan tersebut membahas tentang rencana pelaksanaan kegiatan (RPK)
yang mencakup persiapan pelaksanaan dan penaggung jawab kegiatan. Namun
tidak dilakukan lokakarya bulanan intern puskesmas dalam rangka
pemantauan hasil kerja petugas puskesmas dengan cara membandingkan
rencana kerja bulan lalu dengan hasil kegiatannya sehingga tidak diketahui
hambatan/masalah dalam pelaksanaan kegiatan bulan lalu, tidak ada upaya
pemecahan masalah dalam bentuk rencana kerja yang baru.
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala puskesmas diketahui
bahwa puskesmas sudah memiliki buku panduan pelaksanaan kegiatan, yang
seharusnya dimiliki oleh puskesmas sebagai pedoman pelaksanaan manajemen
puskesmas, salah satunya pelaksanaan lokakarya mini. Hal ini penting untuk
terciptanya kesinambungan arah antara kegiatan yang direncanakan dengan
pelaksanaannya serta hasilnya, agar kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan
tersebut dapat berhasil guna dan berdaya guna.
14