PUSAT PENDIDIKAN DAN TERAPI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

Bunga Siti Fatimah 20304012

ABSTRAKSI Merupakan proyek tugas akhir yang mengangkat isu yang beredar

dimasyarakat, yaitu ketidaktersedian dan keterbatasan wadah pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus saat ini. Oleh karena itu ketersedian wadah pendidikan dan terapi yang tepat bagi anak berkebutuhan khusus merupakan suatu permasalahan yang cukup mendesak dan penting dalam upaya mengatasi prevalensi peningkatan jumlah anak yang terlahir dengan kebutuhan khusus. Dan juga dalam upaya membantu perkembangan fisik dan psikologis anak berkebutuhan khusus, agar kelak dapat terjun ke dalam masyarakat.

Kata Kunci : Anak Berkebutuhan Khusus, Sekolah dan Terapi.

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan bagian penting dalam kehidupan. Bahkan di dalam Undang-Undang Dasar Negara di sebutkan bahwa setiap warga Negara berhak dan wajib mendapat pendidikan. Oleh karena itu diperlukan wadah untuk dapat melaksanakan p r o s e s p e n d i d i k a n t e r s e b u t . Sayangnya tidak semua anak memiliki karakteristik perkembangan fisik dan mental yang sama. Diantaranya terdapat anak yang menderita autis, down syndrome, cerebral palsy, tunarungu, tunanetra, tunadaksa, tunalaras, tunadaksa, dan sebagainya.

Sekolah Luar Biasa ( SLB ) saat ini memang telah tersedia, akan tetapi pada beberapa kasus kela inan tersebut tidak semuanya cocok untuk di sekolahkan di SLB. Contohnya penanganan anak autis di Indonesia saat ini belum sesuai sasaran, karena adanya k ec ender ungan un tuk memasukkan anak-anak autis ke SLB. Padahal anak aut is mempunyai permasalahan yang berbeda dan unik yang seharusnya mendapatkan penanganan yang spesifik. Dan juga terdapat anak yang menderita kerusakan kecil di otak dan sulit memusatkan perhatian (MBD/ADHD). Anak-anak in i pun memer lukan penyampaian pengajaran dan juga

penanganan yang berbeda dari anak-

anak di sekolah regular. Begitupun dengan beberapa kebutuhan lain yang tidak tersedia layanan pendidikannya di SLB.

Oleh karena itu diperlukan suatu wadah untuk dapat mendidik dan juga membantu perkembangan mental mereka agar nantinya dapat terjun ke masyarakat.

KOTA DEPOK

Site yang dipilih berada di daerah Depok. Pemilihan Kota Depok sebagai lokasi perancangan Pusat Pendidikan dan Terapi Anak Berkebutuhan Khusus, berdasarkan dengan pertimbangan tertentu, diantaranya :

Kebijakan pemerintah DKI yang mengarahkan pendidikan keluar Jakarta dan dekat dengan angkutan umum masal Depok di citrakan sebagai kota pend id ikan Keberadaan sekolah khusus dan terapi yang hanya sedikit Memiliki jumlah penduduk yang cukup banyak dan akan terus bertambah seir ing dengan banyaknya perencanaan perumahan di Kota Depok.

Gambar 1.1 Peta Kota Depok

Lokasi site terpil ih berada pada wilayah kecamatan Pancoran Mas.

Pancoran Mas ada lah sebuah kecamatan di Kota Depok, Provinsi J a wa B a r a t , I n do ne s i a . Lu a s wilyahnya mencapai 1.969,57 Ha dengan ketinggian antara 65-72 m di atas permukaan laut dengan topografi relatif datar. Wilayah sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Beji, sebelah selatan dengan Kabupaten Bog o r , s ebe la h t i m u r deng an Kecamatan Sukmajaya, dan sebelah barat dengan Kecamatan Sawangan. Jumlah penduduk kecamatan ini sebanyak ± 181 .078 jiwa terdiri dari 8 9 . 8 0 2 l a k i - l a k i d a n 9 1 . 2 7 6 perempuan.

Kecamatan Pancoran Mas terdiri dari 11 kelurahan yaitu : 1. Depok 2. Depok Jaya 3. Pancoran Mas 4. Mampang 5. Rangkapan Jaya 6. Rangkapan Jaya Baru 7. Cipayung 8. Cipayung Jaya 9. Ratu Jaya 10. Bojong Pondok Terong 11. Pondok Jaya

Gambar 1.2 Google Earth Site Terpilih

Site terpilih adalah : JL. RAYA SAWANGAN, KEL.PANCORAN MAS, KEC.PANCORAN MAS, DEPOK

Site berada dekat rumah sakit Aksesibilitas menuju site

mudah, terletak di pinggir jalan kolektor primer

Dilewati oleh kendaraan umum Dekat dengan pemukiman

penduduk, dan juga beberapa perumahan, diantaranya Perumahan Villa Mas, Perumahan UI, dan Puri Depok Mas

Belum terdapat pusat pendidikan dan terapi bagi anak berkebuthan khusus di daerah ini

TEMA PERANCANGAN

Tema yang digunakan dalam perancangan bangunan Pusat P e n d i d i k a n d a n T e r a p i A n a k Berkebutuhan Khusus ini adalah ”dynamic repetition” .

1. Dynamic Dinamis adalah penuh semangat dan tenaga seh ingga cepat bergerak dan mudah

m en yes u a i k an d i r i deng an keadaan. (Kamus Besar Bahasa Indonesia) Dynamic is of or pertaining to forces not in equilibrium, or to motion as the result of force: opposed to static. (Funk& Wagnalls Standard Desk Dictionary) (usaha untuk tidak berada pada s a t u k e s e i m b a n g a n a t a u pergerakan yang terjadi karena sebuah kekuatan ; lawan dari statis)

2 Repetition Pengulangan berasal dari katadasar ulang yang artinya lakukan lagi; kembali sepert i semula.

Pengulangan adalah proses, cara, perbuatan mengulang. (Kamus Besar Bahasa Indonesia) Repetition is the act of repeating; the doing, making or saying of something again ; recital from memory. (Funk& Wagnalls Standard Desk Dictionary) (tindakan mengulang; melakukan, membuat atau mengatakan sesuatu kembali; penampilan dari ingatan)

Anak berkebutuhan khusus pada umumnya memiliki pola kesukaan yang berbeda dari anak kebanyakan, kebanyakan menyukai sesuatu yang berulang, bergerak, bergelombang, sesuatu yang tidak statis. Untuk itu diperlukan perulangan yang dinamis dalam konsep pencitraan bangunan ini. Tema yang di ambil mengacu pada proses penyembuhan anak berkebutuhan khusus dan pola massa bangunan yang diharapkan dapat t u ru t membantu proses penyembuhan.

Perulangan yang dinamis diharapkan dapat membentuk suasana yang nyaman dan menyenangkan bagi anak-anak berkebutuhan khusus, sehingga anak dapat menjalani proses belajar dan terapi dengan perasaan gembira, yang pada akhirnya dapat membantu proses penyembuhan anak.

Repetisi dapat divisualisasikan melalui perulangan :

Garis

Bentuk, misal jendela, pintu, kolom, dinding, ruang dsb. Tekstur; kasar, halus, kayu, batu, dsb.

Warn a

Kesan dinamis dapat divisualisasikan melalu i g radasi/perubahan bertahap, seperti :

Dimensi : yaitu perubahan dimensi secara bertahap

Warna : perubahan dari warna gelap ke warna terang atau sebaliknya Bentuk : perubahan bentuk secara bertahap

KONSEP PERANCANGAN

Konsep dasar bangunan ini lebih m e n g a c u p a d a f u n g s i u t a m a bangunan ini, yaitu Pusat Pendidikan dan Terapi Anak Berkebutuhan Khusus . Se la in i t u , t ema j uga memberikan peranan yang sangat penting dalam pembentukan konsep dasar dalam perancangan tersebut, yang kali ini mengangkat tema tentang ”Dynamic Repetiton”.

Mengingat fungsi bangunan adalah sebagai Pusat Pendidikan dan Terapi bagi Anak Berkebutuhan Khusus yang merupakan wadah untuk mengembangkan bakat anak dan juga membantu proses penyembuhan anak berkebutuhan khusus agar dapat terjun ke dalam masyarakat. Maka diperlukan suatu bangunan yang memberi kemudahan bagi pegguna sesuai dengan fungsinya dan tetap dinamis.

Dalam seni visual, cara yang p a l i n g m e y a k i n k a n u n t u k mendapatkan irama dinamis yang repetitif adalah dengan memberi pola pada keadaan-keadaan tertentu. Pola yang dapat dikenal dan dapat diingat dengan mudah. Jadi dalam melihat sesuatu bentuk atau objek seringkali a d a k e i n g i n a n u n t u k mengelompokkannya dalam jarak, ukuran serta bentuk yang sama. Dengan cara inilah didapat suatu pola yang memuaskan rasa estetika.

RENCANA TAPAK

Dalam desain proyek ini, ruang terbuka dijadikan sebagai pusat orientasi massa bangunan. Ruang terbuka di letakkan pada area tengah

dengan bangunan mengelilingi area tersebut. Dengan demikian, area tersebut akan terasa nyaman akibat dar i bayangan bangunan yang menyelubunginya.

Zona fungsi pada setiap zoning ruang yang mengelilingi area terbuka mengalami perulangan fungsi dengan arah vertikal. Sesuai dengan tema ”dynamic repetition”.

BENTUK BANGUNAN

Bentuk bangunan yang dirancang akan memberikan suasana yang bersahabat dengan penerapan bentuk-bentuk pengulangan yang dinamis serta memberikan deskripsi visual yang tematik. Perancangan ruang interior maupun eksterior yang dapat memberikan s uas a na ya ng nya m an dan

menyenangkan bagi anak berkebutuhan khusus, yang sesuai dengan tema dynamic repetition.

Pola Massa Bangunan

Pola massa bangunan disusun s e c a r a b e r u l a n g a n g u n a memunculkan kesan perulangan yang dinamis. Perwujudan bentuk massa bangunan mengikuti sirkulasi yang ditata secara dinamis pula.

Penggunaan bahan baja, beton serta kaca merupakan kombinasi atau perpaduan bahan dan material yang cocok untuk membentuk citra yang diharapkan sesuai dengan tema ”dynamic repeti t ion” dan juga mendukung fungsi bangunan Pusat P e n d i d i k a n d a n T e r a p i i n i . Penggunaan AAC (Hebel) sebagai d inding juga d iharapkan dapat menunjang proses belajar dan terapi dengan lebih baik. Mengingat AAC memiliki kemampuan untuk meredan suara yang lebih baik dibanding batu bata. Dengan adanya kombinasi bahan tersebut diharapkan dapat mem ber ik an k e tahanan s e r ta kekokohan bagi bangunan ini.

HASIL RANCANGAN

Gambar 1.5 Bird Eye View

Gambar 1.6 Perspektif

service

Semi Public

Semi Privat

Privat

Semi Public

Privat

Semi Privat

Gambar 1.3 Pemintakan Ruang

Pintu

masuk / keluar service

Pintu masuk utama

Pintu keluar

Pintu masuk pejalan kaki

Gambar 1.4 Srikulasi / Pencapaian

Gambar 1.11 Ruang kelas 1-3

Gambar 1.10 Perspektif Exit Area

Gambar 1.12 Ruang kelas 4-6

Gambar 1.13 Ruang Terapi Wicara

Gambar 1.14 Perpustakaan

Gambar 1.15 Ruang Dokter

Gambar 1.16 Laboratorium Komputer

Gam bar 1.7 Main Entrance

Gam bar 1.8 Tampak Depan

Gambar 1.9 Tamapak Samping Kanan dan Kiri

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ke-3. Balai Pustaka. Jakarta.

Gammeltoft, L. dan Nordenhof, M. S. 2007. Autism, Play and Social Interaction. Jessica Kingsley Publisher. London.

Neufert, Ernst. 1970. Architect’s Data. Crosby Lockwood Staples. London.

S.A., Yolanda dan Dewi, Meydian

Sartika. 1999. Estetika

Bentuk. Gunadarma,

Jakarta.

Weiner, Irving B. 1982. Child and Adolescent Psychopathology. Wiley & Sons Inc. United State America.

http://www.aacap.org/cs/root/facts for families/children who can t pay attention/attention defi cit hyperactivity disorder

http://www.autism-society.org/site/PageServer?p agename=about home

http://www.britannica.com/EBcheck ed/topic/279477/attention- deficithyperactivity-disorder

http://www.kesulitanbelajar.org/inde x.php?option=com content&ta sk=view&id=26&Itemid=2

http://www.klinikpela9.com/okupasi. htm

http://klinis.wordpress.com/2007/08 /30/penerapan-terapi-bermai n-bagi-penyandang-adhd-1 /

http://klinis.wordpress.com/2007/08 /30/penerapan-terapi-bermai n-bagi-penyandang-autisme-1 /

http://klinis.wordpress.com/2007/08 /30/penerapan-terapi-%E2%80%9Cback-i n-control- bic%E2%80%9D-pada-anak- adhd-attention-deficits- hi peractivity-d isorder/

http://www2.kompas.com/kesehata n/news/0603/03/1 30032.htm

http://www2.kompas.com/kompas-cetak/0704/20/su mbagsel/346 7902.htm

http://learningdisabilities.about.com /od/whatisld/a/whatissld . htm

http://www.learning- disabilities.org/learn1.html

http://marthachristianti .wordpress.c om/2008/03/1 1 /permasalahan -anak-di-taman-kanak-kanak/

http://www.plbjabar.com/?inc=tenta ng&id=6

http://puterakembara.org/index.sht ml

http://www.saranaku.com/okupasi.p hp

http://www.tkplb.org/index.php?opti on=com content&task=view&i

d=30&Itemid=4 1

http://www.wikimu.com/news/Displ ayNews.aspx?id=10413

http://en.wikipedia.org/wiki/Attentio n-deficit hyperactivity disorder

http://id.wikipedia.org/wiki/Autisme