Pusat kesehatan Masyarakat
-
Upload
fadhil-zuhri-lubis -
Category
Documents
-
view
88 -
download
0
Transcript of Pusat kesehatan Masyarakat
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kemampuan
masyarakat untuk hidup sehat, agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang optimal, sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dan tujuan
nasional dalam rangka pemerataan pembanguunan, maka dibangun pusat
kesehatan masyarakat atau Puskesmas (Kepmenkes, 2004).
Pusat kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah unit pelaksanaan
teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja
(Kepmenkes, 2004). Upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas
meliputi upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan. Upaya
wajib basic sic salah satunya adalah promosi kesehatan.
Promosi Kesehatan pada prinsipnya merupakan upaya
pemberdayaan masyarakat untuk tahu, mau dan mampu berperilaku
hidup bersih dan sehat. Pentingnya peranan promosi kesehatan dalam
pembangunan kesehatan telah diakui oleh berbagai pihak, oleh sebab
itu didalam Grand Strategy Departemen Kesehatan yang tertuang pada
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 457 Tahun 2008, telah
ditetapkan Visi pembangunan kesehatan adalah: “Masyarakat yang Mandiri
untuk Hidup Sehat” serta Misi: “Membuat Masyarakat Sehat” dengan
Strategi: “Menggerakkan dan Memberdayakan Masyarakat Untuk Hidup
Sehat”. (Depkes, 2009)
Masalah kesehatan masyarakat mempunyai faktor-faktor pemicu yaitu
sosial, ekonomi, dan kondisi lingkungan. Aktivitas manusia menyebabkan
munculnya faktor-faktor pemicu ini. Namun, banyak yang tidak menyadari
bahwa lingkungan sekitar dapat menjadi penyebab dominan timbulnya
permasalahan kesehatan masyarakat. Tapi, menurut teori The Blumn, 1974
1
faktor perilaku memiliki andil terhadap kesehatan perorangan (Kepmenkes,
2004).
Pemberdayaan masyarakat harus dimulai dari rumah tangga atau
keluarga, karena rumah tangga yang sehat merupakan asset atau modal
pembangunan di masa depan yang perlu dijaga, ditingkatkan dan
dilindungi kesehatannya. Beberapa anggota rumah tangga mempunyai
masa rawan terkena penyakit menular dan penyakit tidak menular, oleh
karena itu untuk mencegah penyakit tersebut, anggota rumah tangga perlu
diberdayakan untuk melaksanakan PHBS (Depkes, 2009).
Secara nasional, penduduk yang telah memenuhi kriteria PHBS baik
sebesar 38,7%. Sesuai indikator sehat 2010, derajat kesehatan yang telah
ditetapak Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan
Kabupaten/kota yaitu persentase rumah tangga yang berperilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS) sebesar 65%, dan rumah tangga sehat 80%
(Depkes RI, 2011). Kota Palembang memiliki 268.591 rumah, Dinas
kesehatan Kota Palembang telah melaksanakan program PHBS pada
226.540 rumah (84.34%) dan memenuhi persyaratan PHBS baru mencapai
181.464 (80,10%). Untuk kecamatan ilir timur II memiliki 28.738 jumlah
seluruh rumah, yang telah diperiksa 23.678 rumah sudah melakukan PHBS
20.109 rumah (84.92%). Ilir Timur II memilik 5 puskesmas salah satunya
Puskesmas Kenten (Profil Kesehatan Kota Palembang, 2011). Puskesmas
kenten wilayah kerjanya 8 ilir dan kuto batu memiliki 5.484 rumah, yang
telah diperiksa 3.729 rumah, yang berPHBS 2.535 rumah (67.98%).
Rendahnya cakupan ini berdampak juga terhadap tingginya angka kesakitan
yang berhubungan dengan penyakit yang berorientasi lingkungan dan
perilaku, dimana kasus penyakit menular.
Sehubung data di atas, penulis ingin menulis tentang pengelolaan
program hidup bersih dan sehat (PHBS) tatanan rumah tangga di Puskesmas
Kenten.
2
1.2 Rumusan Masalah
Belum tercapainya target program promosi kesehatan perilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS) tatanan rumah tangga di Puskesmas Kenten.
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan Umum
Untuk mengamati sejauh mana pelaksanaan perilaku hidup sehat
(PHBS) tatanan rumah tangga di Puskesmas Kenten sehingga didapatnya
penyebab masalah tidak tercapainya target keberhasilan program promosi
kesehatan perilaku hidup sehat dan bersih di Puskesmas Kenten.
Tujuan Khusus
1. Didapatnya penyebab masalah utama
2. Didapatnya alternative penyebab masalah.
3. Didapatnya penyelesaian masalah utama.
1.4 Manfaat Penulisan
a. Bagi Masyarakat Setempat
Memberikan informasi kepada masyarakat tentang pentingnya
berperilaku hidup bersih dan sehat sehingga tercapainya masayarakat
sehat dan mandiri.
b. Bagi Instansi Puskesmas
Manfaat penelitian bagi Pelayanan Kesehatan adalah sebagai bahan
masukan dalam meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat sehingga
terciptanya keluarga dan masyarakat sehat dan mandiri
c. Bagi Mahasiswa
Manfaat Penelitian bagi Mahasiswa adalah sebagai acuan pengalaman
keilmuan dan keahlian dalam melakukan penelitian terhadap berbagai
macam kesenjangan/ permasalahan yang terjadi dibidang kesehatan.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PUSKESMAS
Pusat kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah unit pelaksanaan
teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.
(Kepmenkes, 2004).
Untuk tercapainya visi pembangun kesehatan melalui Puskesmas
yakni terwujudnya Kecamatan Sehat Menuju Indonesia Sehat. Puskesmas
bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan
upaya kesehatan masyarakat, merupakan pelayanan kesehatan tingkat
pertama dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) ((Kepmenkes, 2004).
Menurut keputusan Menteri Kesehatan RI No. 128 /Menkes /SK /II
/2004 bahwa upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas meliputi
upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan.
1. Upaya Kesehatan Wajib
Upaya Kesehatan Wajib Puskesmas adalah upaya yang telah
ditetapkan berdasarkan Komitmen Nasional, Regional, dan Global, serta
mempunyai daya tingkat tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan
masyarakat.
Adapun Upaya Kesehatan Wajib yang dilaksanakan di Puskesmas
dikenal dengan Program Kesehatan Dasar ( Basic Six ). Program tersebut
adalah :
1. Upaya Promosi Kesehatan
2. Upaya Kesehatan Lingkungan
3. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta KB
4. Upaya Perbaikan Gizi
5. Upaya Pencegahan & Pemberantasan Penyakit Menular
6. Upaya Pengobatan
4
2. Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya Kesehatan Pengembangan Puskesmas adalah Upaya yang
ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di
masyarakat serta disesuaikan dengan kemampuan puskesmas.
Upaya Kesehatan pengembangan dipilih dari daftar upaya kesehatan
pokok Puskesmas yang telah ada yakini:
a. Upaya Kesehatan Sekolah
b. Upaya Kesehatan Olah Raga
c. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
d. Upaya Kesehatan Kerja
e. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
f. Upaya Kesehatan Jiwa
g. Upaya Kesehatan Mata
h. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
i. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional
2.2 PROMOSI KESEHATAN
Promosi Kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat melalui proses pembelajaran dari-oleh-untuk dan
bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta
mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai
dengan kondisi sosial budaya setempat dan didukung oleh kebijakan
publik yang berwawasan kesehatan. Menolong diri sendiri artinya
bahwa masyarakat mampu berperilaku mencegah timbulnya masalah-
masalah dan gangguan kesehatan, memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan serta mampu pula berperilaku mengatasi apabila masalah
gangguan kesehatan tersebut terlanjur terjadi di tengah-tengah kehidupan
masyarakat.
Promosi kesehatan bukan hanya proses penyadaran masyarakat
atau pemberian dan peningkatan pengetahuan masyarakat tentang
kesehatan saja, tetapi juga disertai upaya-upaya menfasilitasi perubahan
5
perilaku. Dengan demikian promosi kesehatan adalah program-program
kesehatan yang dirancang untuk membawa perubahan (perbaikan) baik di
dalam masyarakat sendiri maupun dalam organisasi dan lingkungannya
(lingkungan fisik, sosial budaya, politik dan sebagainya). Atau dengan kata
lain promosi kesehatan tidak hanya mengaitkan diri pada peningkatan
pengetahuan, sikap dan perilaku kesehatan saja, tetapi juga meningkatkan
atau memperbaiki lingkungan (fisik dan non-fisik) dalam rangka
memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat.
Umumnya ada empat faktor yang dapat mempengaruhi masyarakat
agar merubah perilakunya, yaitu
a. Fasilitasi, yaitu bila perilaku yang baru membuat hidup masyarakat
yang melakukannya menjadi lebih mudah, misalnya adanya sumber air
bersih yang lebih dekat;
b. Pengertian yaitu bila perilaku yang baru masuk akal bagi masyarakat
dalam konteks pengetahuan lokal,
c. Persetujuan, yaitu bila tokoh panutan (seperti tokoh agama dan tokoh
agama) setempat menyetujui dan mempraktekkan perilaku yang di
anjurkan dan
d. Kesanggupan untuk mengadakan perubahan secara fisik misalnya
kemampuan untuk membangun jamban dengan teknologi murah namun
tepat guna sesuai dengan potensi yang di miliki.
Pendekatan program promosi menekankan aspek "bersama
masyarakat", dalam artian:
a. Bersama dengan masyarakat fasilitator mempelajari aspek-aspek
penting dalam kehidupan masyarakat untuk memahami apa yang
mereka kerjakan, perlukan dan inginkan,
b. Bersama dengan masyarakat fasilitator menyediakan alternatif yang
menarik untuk perilaku yang beresiko misalnya jamban keluarga
sehingga buang air besar dapat di lakukan dengan aman dan nyaman
serta
6
c. Bersama dengan masyarakat petugas merencanakan program promosi
kesehatan dan memantau dampaknya secara terus-menerus,
berkesinambungan.
2.2.1 Strategi Promosi Kesehatan
Pembangunan sarana air bersih, sarana sanitasi dan program promosi
kesehatan dapat dilaksanakan secara terpadu dan berkesinambungan
apabila:
Program tersebut direncanakan sendiri oleh masyarakat berdasarkan
atas identifikasi dan analisis situasi yang dihadapi oleh
masyarakat, dilaksanakan, dikelola dan dimonitor sendiri oleh
masyarakat.
Ada pembinaan teknis terhadap pelaksanaan program tersebut oleh
tim teknis pada tingkat Kecamatan.
Ada dukungan dan kemudahan pelaksanaan oleh tim lintas
sektoral dan tim lintas program di tingkat Kabupaten dan Propinsi.
2.2.2 Ruang Lingkup Promosi Kesehatan
Ruang lingkup kegiatan Promosi Kesehatan dalam program
Pamsimas diutamakan paka kegiatan PHBS terkait Stop Buang Air
Besar Sembarangan (STOP BABS) dan Cuci Tangan Pakai Sabun
(CTPS). Namun dalam rangka pengendalian penyakit berbasis lingkungan
secara menyeluruh, ada 5 lingkup sasaran perilaku yang harus dijadikan
sasaran yaitu :
a. Promosi STOP BABS.
b. Promosi Cuci Tangan Pakai Sabun
c. Kampanye pengelolaan air minum dan makanan yang aman
d. Kampanye pengelolaan sampah dengan benar
e. Kampanye pengelolaan limbah cair rumah tangga dengan aman
7
Program kesehatan di masyarakat menekankan pada kegiatan
kampanye dan aktivitas lainnya dengan target-target sasaran tertentu di
dalam masyarakat. Fasilitator masyarakat dan petugas kesehatan
setempat seperti sanitarian/petugas kesehatan lingkungan, PKK, kader desa
dan bidan desa secara bersama-sama dapat melakukan kegiatan promosi
kesehatan. Target/sasaran kegiatan seperti ibu muda yang mempunyai
anak bayi/balita, ibu hamil, remaja putri, kelompok perempuan dan
kelompok laki-laki, karang taruna, kelompok miskin dan kelompok
menengah ke atas. Yang perlu di perhatikan adalah kemampuan membaca
dari masyarakat dan kesederhanaan pesan yang di sampaikan.
Beberapa jenis kegiatan yang dapat di lakukan dalam Promosi
Kesehatan di Masyarakat, adalah :
• Penyuluhan kelompok terbatas
• Penyuluhan kelompok besar (masa)
• Penyuluhan perorangan (penyuluhan antar teman/peer group education)
• Pemutaran film/video
• Penyuluhan dengan metode demonstrasi
• Pemasangan poster
• Pembagian leaflet
• Kunjungan/wisata kerja ke daerah lain
• Kunjungan rumah
• Pagelaran kesenian
• Lomba kebersihan antar RT/RW/Desa
• Kegiatan pemeliharaan dan membersihkan tempat-tempat umum
• Kegiatan penghijauan di sekitar sumber air
• Pelatihan kader, unit kesehatan
2.2.3 Prioritas Kegiatan Promosi Kesehatan
Untuk mencegah terjadinya penularan penyakit berbasis air dan
lingkungan, dilakukan dengan dua kegiatan pokok yaitu :
a. Perubahan perilaku buruk yang masih terjadi di masyarakat menjadi
8
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) tentang :
• Stop buang air besar sembarangan
• Cuci tangan pakai sabun.
• Mengelola air minum dan makanan yang aman.
• Mengelola sampah dengan benar.
• Mengelola limbah cair rumah tangga dengan aman
b. Pembangunan sarana :
• Pembangunan jamban keluarga.
• Pembangunan sarana air bersih.
2.3 PERILAKU HIDUP SEHAT DAN BERSIH (PHBS)
2.3.1 Definisi
PHBS adalah Upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau
menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan
masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan
melakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku
melalui pendekatan pimpinan (advocacy), bina suasana (social support) dan
pemberdayaan masyarakat (empowerment) sebagai suatu upaya untuk
membantu masyarakat mengenali dan mengetahui masalahnya sendiri,
dalam tatanan rumah tangga, agar dapat menerapkan cara-cara hidup sehat
dalam rangka menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya
(Depkes RI, 2000)
2.3.2 Tujuan Program PHBS
Tujuan Umum
Meningkatnya pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku serta
kemandirian perorangan, keluarga dan masyarakat dalam mengatasi
maslah kesehatan agar dapat hidup bersih dan sehat
9
Tujuan Khusus
Meningkatkan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku siswa dan
guru di tatanan institusi pendidikan khususnya terhadap program
kesehatan lingkungan gaya hidup (Depkes RI, 2004)
2.3.3 Manfaat Program PHBS
Bagi Petugas
Peningkatan kinerja petugas puskesmas yang berkontribusi pada
peningkatan kesehatan masyarakat
Bagi Keluarga
Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit
Anak tumbuh sehat dan cerdas
Anggota rumah tangga giat bekerja
Pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditunjukan untuk memenuhi gizi
keluarga, pendidikan, dan modal usaha untuk menambah pendapatan
keluarga
Bagi Masyarakat
Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat.
Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah-masalah
kesehatan.
Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.
Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber
Masyarakat (UKBM) (Depkes, 2007).
Bagi Pemerintah Daerah (Kecamatan)
Meningkatkan cakupan PHBS di berbagai tatanan
Menurunkan angka kejadian penyakit menular dan tidak menular
meningkatkan citra daerah di bidang pembangunan kesehatan
masyarakat
10
terciptanya kecamatan sehat sehingga dapat dijadikan daerah
percontohan atau pembelajaran bagi daerah lain
2.3.4 Sasaran PHBS
Ada 5 tatanan yang menjadi sasaran survey PHBS yakni :
a. Tatanan Rumah Tangga
b. Tatanan Sekolah
c. Tatanan Institusi Kesehatan
d. Tatanan Tempat-tempat umum
e. Tatanan Tempat Kerja
Pada tugas akhir ini penulis membatasi hanya membahas tentang
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) tatanan rumah tangga
2.4 PHBS TATANAN RUMAH TANGGA
Rumah Tangga adalah wahana atau wadah, dimana keluarga yang
terdiri dari bapak, ibu dan anak-anaknya melaksanakan kehidupan sehari-
hari.
PHBS Tatanan Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan
anggota rumah tangga agar sadar, mau dan mampu melakukan PHBS
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya, mencegah resiko
terjadinya penyakit dan melindungi diri dari ancaman penyakit serta
berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat (Dinas Kesehatan
Pemerintahan Propinsi Sulawesi Selatan. 2006)
2.4.1 Tujuan PHBS Tatanan Rumah Tangga
1. Memperoleh informasi kesehatan secara langsung maupun media massa
2. Mempunyai pengetahuan, kemauan dan kemampuan untuk memelihara,
meningkatkan dan melindungi kesehatannya
3. Mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), menuju
keluarga atau rumah tangga sehat
11
4. Mengupayakan paling sedikit salah seorang menjadi kader kesehatan
bagi keluarga
5. Berperan aktif dalam upaya/kegiatan kesehatan
2.4.2 Sasaran PHBS Tatanan Rumah Tangga
1. Sasaran primer
Adalah sasaran utama dalam rumah tangga yang akan dirubah
perilakunya atau anggota keluarga yang bermasalah (individu dalam
keluarga yang bermasalah)
2. Sasaran sekunder
Adalah sasaran yang dapat mempengaruhi individu dalam keluarga
yang bermasalah misalnya, kepala keluarga, ibu, orang tua, tokoh
keluarga, kader tokoh agama, tokoh masyarakat, petugas kesehatan dan
lintas sektor terkait, PKK
3. Sasaran tersier
Adalah sasaran yang diharapkan dapat menjadi unsur pembantu dalam
menunjang atau mendukung pendanaan, kebijakan, dan kegiatan untuk
tercapainya pelaksanaan PHBS misalnya, kepala desa, lurah, camat,
kepala Puskesmas, guru, tokoh masyarakat dll (Departemen Kesehatan
RI, 2005).
2.4.3 Indikator PHBS
1. Persalinan Ditolong oleh Tenaga Kesehatan
Tenaga kesehatan merupakan orang yang sudah ahli dalam membantu
persalinan, sehingga keselamatan ibu dan bayi lebih terjamin. Disamping
itu dengan ditolong oleh tenaga kesehatan, apabila terdapat kelainan
dapat diketahui dan segera ditolong atau dirujuk ke Puskesmas atau
Rumah Sakit. Jika ibu bersalin ditolong oleh tenaga kesehatan maka
peralatan yang digunakan aman, bersih dan steril sehingga mencegah
terjadinya infeksi dan bahaya kesehatan lainnya.
12
2. Memberi Bayi ASI Ekslusif
ASI adalah makanan alamiah berupa cairan dengan kandungan zat gizi
yang cukup dan sesuai untuk kebutuhan bayi, sehingga tumbuh dn
berkembang dengan baik. Air susu ibu pertama berupa cairan bening
berwarna kekuningan (kolostrum) sangat baik untuk bayi karena
mengandung zat kekebalan terhadap penyakit. Manfaat
memberi ASI bagi ibu adalah dapat menjalin hubungan kasih sayang
antara ibu dan bayi, mengurangi pendarahan setelah persalinan,
mempercepat pemulihan kesehatan ibu, dapat menunda kelahiran
berikutnya, mengurangi risiko kena kanker payudara dan lebih praktis
karena ASI lebih mudah diberikan pada saat bayi membutuhkan.
3. Menimbang Bayi dan Balita setiap bulan
Penimbangan bayi dan balita anda dimaksudkan untuk memantau
pertumbuhannya setiap bulan. Menimbang secara rutin di posyandu akan
terlihat perkembangan berat badannya apakah naik atau tidak.
Manfaatnya, dapat mengetahui apakah balita anda tumbuh sehat, tahu
dan bisa mencegah gangguan pertumbuhan balita, untuk mengetahui
balita sakit (demam, batuk, pilek, diare), jika berat badan dua bulan
berturut-turut tidak naik atau bahkan balita yang berat badannya dibawah
garis merah (BGM) dan dicurigai gizi buruk, sehingga dapat dirujuk ke
Puskesmas. Datang secara rutin ke Posyandu juga berfungsi untuk
mengetahui kelengkapan imunisasi serta untuk mendapatkan penyuluhan
gizi.
4. Menggunakan Air Bersih
Rumah tangga dikatakan sehat jika menggunakan air bersih untuk
kebutuhan sehari-hari yang berasal dari air kemasan, air ledeng, air
pompa, sumur terlindung dan penampungan air hujan dan memenuhi
syarat air bersih yaitu tidak berasa, tidak berbau dan tidak berwarnan
Manfaat anda menggunakan air bersih diantaranya agar kita terhindar
13
dari gangguan penyakit seperti diare, kolera, disentri, thypus, kecacingan,
penyakit mata, penyakit kulit atau keracunan. Dan dengan menggunakan
air bersih setiap anggota keluarga terpelihara kebersihan dirinya.
5. Mencuci Tangan dengan Air Bersih dan Sabun
Kapan saja harus mencuci tangan? Sebelum makan dan sesudah buang
air besar, sebelum memegang bayi, setelah menceboki anak dan sebelum
menyiapkan makanan tentunya menggunakan air bersih mengalir dan
sabun. Manfaat mencuci tangan adalah agar tangan menjadi bersih dan
dapat membunuh kuman yang ada di tangan, mencegah penularan
penyakit seperti diare, kolera, dysentri, kecacingan, penyakit kulit,
infeksi daluran pernafasan akut (ISPA), bahkan flu burung dan lainnya.
6. Menggunakan Jamban Sehat
Jamban yang digunakan minimal jamban leher angsa, atau jamban duduk
yang banyak di jual di toko bangunan, tentunya dengan tangki septic atau
lubang penampungan kotoran sebagai pembuangan akhir dan terpelihara
kebersihannya. Untuk daerah yang sulit air (kalau ada) dapat
menggunakan jamban cemplung atau jemban plengsengan. Tujuannya
dimaksudkan agar tidak mengundang datangnya lalat atau serangga lain
yang dapat menjadi penular penyakit.
7. Memberantas Jentik di Rumah
Lakukan pemberantasan jentik nyamuk didalam dan atau diluar rumah
seminggu sekali dengan 3M plus abatisasi/ikanisasi. Pemberantasan
sarang nyamuk (PSN) merupakan kegiatan pemberantasan telur, jentik,
kepompong nyamuk penular penyakit seperti demam berdarah dengue,
chikungunya, malaria, filariasis (kaki gajah) di tempat-tempat
perkembangbiakannya. PSN dapat dilakukan dengan cara 3M plus yaitu
menguras bak air, menutup tempat penampungan air dan mengubur
14
benda yang berpotensi menjadi sarang nyamuk plus menghindari gigitan
nyamuk.
8. Makan Buah dan Sayur Setiap Hari
Semua jenis sayuran bagus untuk dimakan, terutama sayuran yang
berwarna (hijau tua, kuning, oranye) seperti bayam, kangkung, daun
katuk, kacang panjang, selada hijau atau daun singkong. Begitu pula
dengan buah, semua bagus untuk dimakan, terutama yang berwarna
(merah, kuning) seperti mangga, papaya, jeruk, jambu biji atau apel lebih
banyak mengandung vitamin dan mineral serta seratnya.
9. Melakukan Aktivitas fisik Setiap hari
Jenis aktifitas fisik yang dapat dilakukan bisa berupa kegiatan sehari-
hari, yaitu berjalan kaki, berkebun, bekerja ditaman, mencuci pakaian,
mencuci mobil, mengepel lantai, naik turun tangga dan membawa
belanjaan. Aktifitas fisik lainnya bisa berupa olah raga yaitu push up, lari
ringan, bermain bola, berenang, senam, bermain tenis, yoga, fitness,
angkat beban/berat.
10. Tidak Merokok di Dalam Rumah
Hindari bagi perokok, jangan merokok di dalam rumah atau ketika
berada bersama orang lain yang bukan perokok.
Jumlahkan jawaban (Ya) ke kanan untuk mengetahui klasifikasi PHBS :
Klasifikasi I jika jawaban Ya banyaknya antara 1 s/d 3 (warnah merah)
Klasifikasi II jika jawaban Ya banyaknya antara 4 s/d 6 (warnah kuning)
Klasifikasi III jika jawaban Ya banyaknya antara 7 s/d 9 (warnah hijau)
Klasifikasi IV jika klasifikasi III + dana sehat (JPKM) (warnah biru)
15
BAB III
KONDISI NYATA DI PUSKESMAS KENTEN
3.1 Gambaran Puskesmas Kenten
Puskesmas Kenten Palembang merupakan Puskesmas Kecamatan
dengan luas wilayah kerja 39,79 km. Berada di Jl. MP Mangkunegara No.1
kecamatan Ilir timur II kota Palembang.
Puskesmas kenten mempunyai 2 Puskesmas Pembantu dan 24
Posyandu Balita dan 8 posyandu lansia. Wilayah kerja Puskesmas Merdeka
meliputi 2 kelurahan, yaitu Kelurahan 8 Ilir dan kuto batu.
Puskesmas Kenten terletak di tepi jalan untuk mencapai Puskesmas
Kenten relatif lebih mudah karena dilalui oleh kendaraan umum (becak,
oplet), kendaraan pribadi, dan juga dengan berjalan kaki sehingga
transportasi lancar karena letaknya sangat strategis. Geografi wilayah kerja
Puskesmas Kenten km meliputi dataran tinggi , rendah dan rawa-rawa.
Perbatasan Puskesmas Kenten dengan wilayah sekitarnya sbb :
Sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Sukamaju
Sebelah selatan berbatasan dengan Sungai Musi
Sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Duku, 5 Ilir, Lawang Kidul
Sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan 20 Ilir,9 Ilir, 10 Ilir dan 11
Ilir.
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Kenten adalah 39.529
jiwa dengan jumlah penduduk wanita sebanyak 19.909 jiwa dan pria
sebanyak 19.700 jiwa. Sebaran demografi penduduk di wilayah kerja
Puskesmas Kenten adalah 964 ibu hamil, 924 ibu bersalin, 884 bayi, 4.089
balita, usia lanjut 2.909 jiwa. Pada wilayah kerja ini, terdapat pula 2.935
jiwa kepala keluarga miskin.
16
3.2 Data Demografis
Puskesmas Kenten memiliki 31 staf dan tenaga sebagai berikut :
Tabel 1. Staf dan tenaga Puskesmas Kenten
No JENIS PENDIDIKAN JUMLAH KETERANGAN1 Dokter Umum 2 orang Aktif : 2 orang2 Dokter Gigi 1 orang Poly Gigi PKM Kenten
3Sarjana Kesehatan Masyarakat ( SKM )
3 orangKa. TU : 1 orangBP : 1 orangGizi : 1 orang
4 Akademi Bidan 4 orang PKM Kenten
5 Bidan 4 orangPKM Kenten : 6 orangPustu : 2 orang
6 Perawat 6 orangPKM Kenten : 4 orangPustu : 2 orang
7 Akademi Perawat 2 orang PKM Kenten8 SPAG 1 orang PKM Kenten9 Sanitarian _10 Perawat Gigi 2 orang PKM Kenten11 SMF 3 orang PKM Kenten12 Akademi Analis Kesehatan _13 LPCK 2 orang PKM Kenten14 SLTA 1 orang PKM Kenten
Sumber data Puskesmas Kenten 2012
17
3.3 Penyelenggaraan Pelayanan kesehatan
Penyelenggaraan Pelayanan kesehatan di Puskesmas Kenten mengacu
pada Standar Pelayanan Minimal ( SDM ) yang ada. Pelayanan yang
diberikan berjalan sesuai dengan protap ( prosedur tetap ), untuk
memberikan pelayanan prima.
Pelayanan prima selalu mengutamakan profesionalitas dalam
menangani kasus-kasus penyakit dan masalah kesehatan masyarakat
sekitarnya. Demikian misi dari Puskesmas Kenten, agar dapat terwujud
pelayanan kesehatan yang bermutu prima .
Sikap dan nilai-nilai yang diterapkan untuk visi dan misi tersebut
adalah adanya kebersamaan, keterbukaan, dan kemitraan bagi pihak -pihak
yang terkait. Pelayanan ini ditujukan bagi pasien Umum, Askes,
Jamkesmas, dan Jamsoskes.
Pelayanan Kesehatan yang diberikan oleh Puskesmas Kenten adalah :
1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
Pemeriksaan Ibu Hamil, Nifas, dan Menyusui
Pemeriksaan bayi dan balita sakit ( MTBS )
Pelayanan KB
Pelayanan Kesehatan Usila
Pelayanan Kesehatan Reproduksi
2. Pelayanan Pengobatan
Pengobatan Umum
Pengobatan Gigi
Emergency
Pelayanan Rujukan
3. Klinik Sehat “ Gilingan Mas “
Pelayanan Gizi :
a. Pemberian vitamin A & MP – ASI
b. Konsultasi Balita BGM
c. Konsultasi Diet untuk penyakit Degenerasi
18
d. Pemberian makan tambahan untuk Balita dan Bumil
Pelayanan Imunisasi : BCG, Polio, DPT, Hepatitis, Campak, TT
Pelayanan Sanitasi Lingkungan :
a. Konsultasi sarana / fasilitas Sanitasi
b. Konsultasi penyakit akibat faktor lingkungan
4. Pelayanan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
a. Darah : - Haemoglobin (Hb)
- Hematokrit (Ht)
- Leucocyt
- Eritrosit
- Trombosit
- Golongan darah
- Hitung jumlah leucosyt
- LED ( Laju Endap Darah )
Urine : - Reduksi
- Bilirubin
- Urobilin
- Protein
- Sediment Urine
- Tes Hamil ( PT )
Kimia darah : - BSS
- BSN
- BSPP
Sputum (dahak) : SPS (sewaktu pagi sewaktu)
Imunoserologi : - Widal
- DHF IgG – IgM
b. Pemeriksaan ECG dan USG
c. Pelayanan dokter spesialis :
- Spesialis kandungan setiap hari sabtu
- Spesialis penyakit dalam setiap hari sabtu
19
VISI DAN MISI
VISI :
Terciptanya Puskesmas Kenten sebagai pusat pelayanan kesehatan
yang prima, menuju Palembang Sehat tahun 2010
MISI :
Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu prima merata dan
terjangkau
Meningkatkan profesionalitas yang berorientasi pada standar pelayanan
kesehatan
Meningkatkan kesehatan individu, keluarga
3.4 Program Kesehatan Puskesmas
Menurut keputusan Menteri Kesehatan RI No. 128 / Menkes / SK /
II / 2004 bahwa upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas
meliputi upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan.
A. Upaya Kesehatan Wajib
Upaya Kesehatan Wajib Puskesmas adalah upaya yang telah
ditetapkan berdasarkan Komitmen Nasional, Regional, dan Global, serta
mempunyai daya tingkat tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan
masyarakat.
Adapun Upaya Kesehatan Wajib yang dilaksanakan di Puskesmas
Kenten dikenal dengan Program Kesehatan Dasar ( Basic Six ). Program
tersebut adalah :
1. Upaya Promosi Kesehatan
2. Upaya Kesehatan Lingkungan
3. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta KB
4. Upaya Perbaikan Gizi
5. Upaya Pencegahan & Pemberantasan Penyakit Menular
6. Upaya Pengobatan
20
B. Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya Kesehatan Pengembangan Puskesmas adalah Upaya yang
ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di
masyarakat serta disesuaikan dengan kemampuan puskesmas.
Upaya Kesehatan pengembangan di puskesmas Kenten saat ini
adalah adanya ‘ Klinik Gilingan Mas “ yang setiap hari dibuka untuk
pelayanan dan ruang konsultasi terhadap masalah – masalah kesehatan,
seperti :
1. Masalah Gizi keluarga ( gizi buruk & gizi lebih ) bagi bayi, balita,
anak sekolah, dan orang dewasa
2. Imunisasi pada anak bayi & balita, suntik TT untuk caten & ibu
hamil, Kesehatan Lingkungan dan penyakit-penyakit berbasis
lingkungan, seperti ; Diare, Typhus abdominalis, Demam Berdarah
Dengue ( DBD ), TB Paru, ISPA, Kecacingan, dan penyakit-
penyakit berbahaya lain, seperti SARS & Afian Influenza, dan
chikungunya.
21
BAB IV
PENYELESAIAN MASALAH
4.1 Identifikasi Masalah
Penyebab masalah bisa berasal dari man, money, material methode.
Berikut ini analisis dari tiap komponen yang menyebabkan belum
tercapainya PHBS
a. Ketenagaan (man)
Program PHBS di Puskesmas Kenten yang dipimpin oleh Kepala
Puskesmas, yang sekaligus sebagai dokter puskesmas, beserta 1 staf yang
bertugas memegang program PHBS.
Bila ditinjau dari aspek kualitas, ketenagaan program PHBS sudah cukup
memadai karena 1 orang petugas pemegang program PHBS sudah pernah
mengikuti pelatihan PHBS.
Bila ditinjau dari aspek kuantitas jumlah anggota pemegang program PHBS
di Puskesmas Merdeka masih sangat kurang yaitu hanya 1 orang staf. Dalam
melaksanakan tugasnya petugas turun langsung ke lapangan melakukan
pendataan dari satu rumah ke ruma yang lain, tidak melakukan kerjasama
dengan lintas sektor dan program yang terkait.
22
b. Pendanaan (money)
Sistem pendanaan PHBS berasal dari dana BOK (bantuan operasional
kesehatan). dana BOK tersebut digunakan untuk biaya transportasi.
c. Material
Dalam pelaksanaannya, Puskesmas Kenten menyiapkan sarana dan
prasarana yang diperlukan untuk penyelenggaraan program PHBS di
Puskesmas Kenten kegiatan seperti melakukan pendataan terhadap rumah
tangga yang ada di wilayah kerjanya.
d. Metode
Di puskesmas Kenten program PHBS ada 10 indikator yaitu; Bantuan
persalinan oleh tenaga kesehatan, pemberian ASI ekslusif, penimbangan
berat badan balita, penggunaan sarana air bersih, cuci tangan
menggunakan air bersih yang mengalir dan sabun, penggunaan jamban
sehat, pemberantasan jentik nyamuk, konsumsi buah-buahan dan sayur,
melakukan aktifitas fisik, dan tidak merokok di dalam rumah. kegiatan
pendataan terhadap rumah tangga dilakukan setiap 4 kali dalam 1 bulan
sekali oleh petugas PHBS selama 1 tahun. Petugas PHBS
Selain itu untuk mencari akar penyebab masalah dapat menggunakan
Fishbone diagram seperti tertera dalam gambar berikut.
23
4.2 Prioritas Masalah
Masalah yang mempunyai total angka tertinggi dari hasil penjumlahan yang
akan menjadi prioritas masalah.
Tabel 2. Penentuan Prioritas Penyebab Masalah
No. Aspek Masalah Urgensi Seriousness Growth Total
1. Tidak bekerjasama dengan lintas
sektor atau program terkait
5 5 5 125
2 Kurangnya kesadaran masayarakat
PHB
5 5 4 100
3 Petugas PHBS 1 orang 4 4 4 64
masalahnya adalah tidak melakukan kerjasama dengan lintas sektor
atau program yang terkait di Puskesmas
4.3 Alternatif Penyelesaian Masalah
24
Berikut ini merupakan tabel penyelesaian masalah rendahnya cakupan
pelayanan kesehatan PHBS
Tabel 3. Tabel Alternatif Penyelesaian Masalah
Prioritas
masalah
Prioritas
Penyebab
Masalah
Alternatif Penyelesaian Masalah
Belum
tercapainya target
bekerjasama
dengan program
terkait (KIA),
lintas sektor
Melakukan kerjasama dengan lintas
dan program terkait (KIA, GIZI)
4.4 Penyelesaian Masalah Terpilih
Tabel 4. Penyelesaian Masalah Terpilih
No.Alternatif Penyelesaian
MasalahUrgensi Seriousness Growth Total
1.
Meningkatkan cakupan
dengan mengikutsertakan
tokoh masyarakat sebagai
motivator serta lebih
menggiatkan kader dalam
5 5 5 125
2.
Penyuluhan tentang
pentingnya PHBS oleh
kader dan petugas
kesehatan.
4 5 3 60
Dari tabel di atas untuk penyelesaian masalah terpilih bagi program
PHBS adalah mengikutsertakan lintas sector (tokoh masyarakat) dan
program terkait untuk program PHBS sehingga tercapainya target PHBS
diharapkan petugas kesehatan dan masyarakat di lingkungan Puskesmas
Kenten dapat mengubah perilaku hisup sehat dan bersih sehingga
terciptanya keluarga dan masyarakat yang sehat.
25
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
a. Penyebab tidak tercapainya target Perilaku hidup bersih dan sehat
di wilayah kerja Puskesmas kenten adalah tidak adanya kerjasama
dengan lintas sektor dan program terkait (KIA, gizi)
b. Alternative penyelesaian masalah untuk tercapainya target
keberhasilan PHBS adalah dengan melakukan kerjasama dengan
lintas sektor (tokoh masyarakat, kader posyandu) dan lintas
program (KIA, gizi) dan Penyuluhan tentang pentingnya PHBS
26
c. Penyelesaian masalah untuk tercapainya target keberhasilan PHBS
adalah melakukan kerjasama dengan lintas sektor dan program
terkait.
5.2. Saran
Untuk tercapainya target keberhasilan Perilaku hidup sehat dan bersih
di wilayah kerja Puskesmas Kenten sebaiknya melakukan kerjasama dengan
lintas sektor (ketua rt, tokoh masyarakat, kelompok masayarakat yang ada)
dan program yang terkait (KIA kader-kader di posyandu , gizi) berikan
pelatihan kembali kepada kader-kader baik pada program terkait maupun
pada kader lintas sektor sehingga dapat tercapainya PHBS.
Dengan tercapainya target PHBS diharapkan petugas kesehatan dan
masyarakat di lingkungan Puskesmas Kenten dapat mengubah perilaku
hisup sehat dan bersih sehingga terciptanya keluarga dan masyarakat yang
sehat.
DAFTAR PUSTAKA
1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2004. Kebijakan Dasar
Pusat Kesehatan Masyarakat. Nomor.128/MENKES/SK/II/2004. Jakarta.
Indonesia
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2008. Strategi Nasional
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. Nomor. 852/MENKES/SK/IX/2008.
Jakarta. Indonesia
27
3. Departemen Kesehatan RI, Buku Pedoman Pembinaan Program Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat di Tatanan Rumah Tangga, Pusat Penyuluhan
Kesehatan Masyarakat Tahun 2000/2001
4. Dinas Kesehatan Pemerintahan Propinsi Sulawesi Selatan. 2006. Pedoman
Pengembangan Kabupaten/Kota Percontohan Program Perilaku Hidup Sehat
dan Bersih. Makasar.Indonesia
5. Departemen Kesehatan RI, Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan, Pusat
Promosi Kesehatan Departemen Kesehatan RI Tahun 2004
6. Departemen Kesehatan RI, Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan
Daerah, Pusat Promosi Kesehatan Departemen Kesehatan RI Tahun 2005
Depkes RI, 2009, Pembinaan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Di Berbagai Tatanan , Depkes RI, Jakarta.
LAMPIRAN
Data Rumah & Fasilitas Sanitasi
Tabel 5. Data Rumah & Fasilitas Sanitasi
NoRumah / Fasilitas Sanitasi
KelurahanTotal Diperiksa
Memenuhi Syarat
Tidak Memenuhi Syarat
8 Ilir
Kuto Batu
28
1 Jumlah Rumah 3256 2228 5484 3729 2535 11942 Rumah Sehat 1610 935 2535 1723 1164 5493 Jamban Sehat 2093 2031 4124 2886 2020 8664 SAB ( PAM ) 2986 2162 5144 4063 3209 8545 SAB ( Sumur
Gali )1605 27 1632 1632 1632 -
6 SPAL/Riol/Got 2093 2031 4124 4124 3057 10677 TPS
- bak / kotak sampah
2093 2031 4124 4124 2655 1469
- lubang galian - - - - - -- ke sungai 42 87 129 - - -Data dari Puskesmas Kenten tahun 2012
8 ilir jumlah seluruh 3.256 rumah, rumah sehat 1.610 rumah cakupan 49,44%
Kuto Batu 2.228 rumah, rumah sehat 935 rumah cakupan 41,96%
Cakupan Rumah berPHBS
Tabel 6. Indikator PHBS
Tabel 3.2.4 Data PHBS
No. Indikator PHBSKelurahan/ desa8 ilir (%) Kuto Batu(%)
1 Persalinan Ditolong oleh Tenaga Kesehatan
90.20 86.40
2 Memberi Bayi ASI Ekslusif 87.80 81.653 Menimbang Bayi dan Balita setiap
bulan79 79
4 Menggunakan Air Bersih 82 81.55 Mencuci Tangan dengan Air Bersih
dan Sabun82 81,5
6 Menggunakan Jamban Sehat 86 56.77 Memberantas Jentik di Rumah 100 1008 Makan Buah dan Sayur Setiap Hari 89 829 Melakukan Aktivitas fisik Setiap 87 8110 Tidak Merokok di Dalam Rumah 86 85
29
30