pupolasi
-
Upload
indrianita-wardani -
Category
Documents
-
view
33 -
download
1
description
Transcript of pupolasi
1. Bagaimana cara menggambarkan proses pertumbuhan populasi?
Proses pertumbuhan populasi dapat digambarkan sebagai proyektori perubahan suatu titik ke titik berikutnya, yang bekerjanya mengikuti kaidah-kaidah berkaitan dengan perubahan alamiah menurut dimensi waktu sehingga bisa digunakan untuk melihat pertumbuhan populasi yang ideal. rumus yang digunakan untuk melihat pertumbuhan populasi adalah:
Keterangan:
dN = Individu
dt = Waktu
rN = Pertumbuhan pupulasi (Dharmawan, 2005).
2. Faktor apa saja yang menyebabkan perubahan kerapatan populasi dalam proses pertumbuhan?
a. Natalitas : penambahan jumlah individu karena kelahiranb. Masukan individu baru dari luar ke dalam populasi tersebut (migrasi)c. Mortalitas: penurunan jumlah individu karena kematiand. Keluarnya individu anggota populasi tersebut (emigrasi) (Dharmawan, 2005).
3. Berdasarkan kondisi sumber daya alam sebagai faktor pembatas, pertumbuhan populasi dibagi berapa model?Model pertumbuhan populasi dibagi menjadi 2 yaitu:a. Model pertumbuhan eksponensial
Jika populasi bertambah pada kondisi ideal dalam sumberdaya yang tidak terbatas. Biasanya kecepatan reproduksinya mencapai maksimum yang disebut dengan intrinsic rate of increase. Rumus pertumbuhan populasi eksponensial:
Model pertumbuhan ini digambarkan dengan kurva berbentuk J, karena menyerupai huruf J.
Dari bentuk kurva, populasi tumbuh tidak pernah terhenti dan makin lama makin
cepat.
Asumsi-asumsi yang harus ditetapkan dalam pertumbuhan eksponensial:
1. Daya dukung lingkungan hidup (sumberdaya) tidak terbatas persediaannya
2. Kondisi lingkungan tidak berubah selama perkembangan populasi
3. Tidak ada kompetisi dan interaksi lain di antara individu anggota populasi
4. Kelahiran dianggap seragam dengan laju sama sepanjang waktu
5. Setiap individu memiliki peluang yang sama untuk bereproduksi
6. Anggota populasi tidak pernah mati.
b. Pertumbuhan Logistik (Sigmoid) (Bentuk S)
Pertumbuhan populasi ini dikendalikan oleh faktor internal dan eksternal. Faktor
eksternal adalah populasi itu sendiri sedangkan faktor internalnya adalah faktor pengendali
dari faktor eksternal.
Asumsi- asumsi pertumbuhan Logistik:
1. Populasi akan mencapai keseimbangan dengan lingkungan sehingga memiliki
sebaran umur stabil
2. Populasi memiliki laju pertumbuhan yang berangsur-angsur menurun secara tetap
dengan konstanta r.
3. Pengaruh r terhadap peningkatan kerapatan karena bertumbuhnya populasi merupakan
respon yang instataneous atau seketika itu juga dan tidak terdapat penundaan atau
senjang waktu (time lag).
4. Sepanjang waktu pertumbuhan keadaan lingkungan tidak berubah
5. Pengaruh kerapatan adalah sama terhadap semua tingkat umur populasi
6. Peluang untuk berkembang biak tidak dipengaruhi oleh kerapatan
Kurva pertumbuhan sigmoid terbentuk akibat faktor-faktor yang bersifat merusak
yang semakin membesar (hambatan lingkungan) sejalan dengan peningkatan populasi.
Hambatan lingkungan diciptakan oleh populasi yang sedang tumbuh itu sendiri, yang
menyebabkan peningkatan reduksi dalam potensi laju reproduksi (Dharmawan, 2005).
4. Apa saja strategi life history itu?
Strategi life history pada umumnya ada dua yaitu samelparity dan iteroparity.
Samelparity yaitu strategi yang menghasilkan banyak individu dan tumbuh
pada waktu tertentu dan akan mati untuk 1 periode, misalnya pada reproduksi
ikan salmon. Sedangkan iteroparity yaitu dengan reproduksi yang berulang-
ulang dengan memproduksi anakan sepanjang waktu, misalnya pada kadal
umur 2 tahun mulai bertelur setiap tahunnya.
Jika mengacu pada model pertumbuhan populasi yaitu dN/Ndt=r (K-N)/K,
maka strategi life story terbagai menjadi 2 yaitu strategi K dan strategi r. Jika
pertumbuhan populasi pada kondisi tertentu berada didekat daya dukung
lingkungan (K), maka strategi yang dikembangkan adalah strategi K.
Sebaliknya jika populasi mempunyai laju yang optimal pada kondisi dibawah
daya dukung lingkungan, maka strategi yang dikembangkan adalah strategi r.
Jadi strategi r dikembangkan jika populasi dalam kondisi lingkungan yang
ideal sedangkan strategi k dikembangkan jika pada saat populasi mendapatkan
stres lingkungan (kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan)
(Dharmawan, 2005).