Puny

12
1. Pengertian Hipertensi Pengertian Hipertensi Hipertensi atau Darah Tinggi adalah keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal atau kronis (dalam waktu yang lama). Hipertensi merupakan kelainan yang sulit diketahui oleh tubuh kita sendiri. Satu-satunya cara untuk mengetahui hipertensi adalah dengan mengukur tekanan darah kita secara teratur. Hipertensi dapat didefenisikan sebagai tekanan darah tinggi persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg (Smeltzer & Bare, 2001). salah satu faktor resiko terpenting pada penyakit jantung koroner dan cerebrovascular accidents selain itu hipertensi juga dapat menyebabkan hipertrofi jantung dan gagal jantung (penyakit jantunghiperensif) diseksi aorta,dan gagal ginjal Kategori Sistolik Diastolik Normal Bawah 120 dan Bawah 80 Pre-hipertensi 120 – 139 atau 80 - 89 Hipertensi 140 keatas atau 90 keatas Hipertensi sistolik 160 keatas Dan bawah 90 Klasifikasi Hipertensi a. Hipertensi Umum Disebut Hipertensi Esensial (Primer) bila tidak diketahui penyebabnya, biasanya merupakan kombinasi

description

zzzzz

Transcript of Puny

Page 1: Puny

1. Pengertian Hipertensi

Pengertian Hipertensi

Hipertensi atau Darah Tinggi adalah keadaan dimana seseorang mengalami

peningkatan tekanan darah diatas normal atau kronis (dalam waktu yang lama).

Hipertensi merupakan kelainan yang sulit diketahui oleh tubuh kita sendiri. Satu-

satunya cara untuk mengetahui hipertensi adalah dengan mengukur tekanan darah

kita secara teratur.

Hipertensi dapat didefenisikan sebagai tekanan darah tinggi persisten dimana tekanan

sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg (Smeltzer &

Bare, 2001). salah satu faktor resiko terpenting pada penyakit jantung koroner dan

cerebrovascular accidents selain itu hipertensi juga dapat menyebabkan hipertrofi

jantung dan gagal jantung (penyakit jantunghiperensif) diseksi aorta,dan gagal ginjal

Kategori Sistolik Diastolik

Normal Bawah 120 dan Bawah 80

Pre-hipertensi 120 – 139 atau 80 - 89

Hipertensi 140 keatas atau 90 keatas

Hipertensi sistolik 160 keatas Dan bawah 90

Klasifikasi Hipertensi

a. Hipertensi Umum

Disebut Hipertensi Esensial (Primer) bila tidak diketahui penyebabnya,

biasanya merupakan kombinasi antara berbagai faktor genetik dan lingkungan

yang menyebabkan fenotipe hipertensif.

b. Hipertensi Skunder

Disebut hipertensi sekunder bila hipertensi terjadi akibat suatu penyakit

tertentu, .misalnya penyakit ginjal, karena hormonal,obat-obatan,dll

Golongan hipertensi skunder :

1. Hipertensi kardiovaskuler

2. hipertensi renal (ginjal)

3. Hipertensi endokrin

4. hipertensi neurogenik

Page 2: Puny

Sistolik Diastolik

Setiap denyut jantung merupakan satu periode yang memiliki 2 fase yaitu diastolik

dan sistolik. Diastolik adalah fase istirahat dan sistolik adalah fase kontraksi. Selama

satu siklus ini, berlangsung peristiwa elektrik dan mekanik yang akan menghasilkan

dan mencukupkan aliran darah ke seluruh tubuh.

Pada fase diastolik, serambi kiri penuh berisi darah beroksigen yang berasal dari

paru-paru, sedangkan serambi kanan dipenuhi darah berasal dari seluruh tubuh yang

sudah kehabisan oksigen. Kontraksi dimulai dari jantung bagian atas yaitu kedua

serambi mendorong darah masuk ke bilik darah dari serambi kanan melewati katup

mitral masuk ke bilik kiri.

Kontraksi kemudian berlanjut ke jantung bagian bawah, kedua bilik memompa ke

arah atas. Bilik kanan menggiring darah lewat katup pulmonal masuk ke arteri

pulmonal, menuju ke paru-paru. Sementara darah pada bilik kiri dipompa lewat katup

aortik masuk ke aorta, selanjutnya keluar menuju ke seluruh pelosok tubuh. Setelah

itu mulai fase diastolik atau fase istirahat dimana semua katup dalam keadaan tertutup

dan kedua serambi kembali diisi darah. Demikian selanjutnya siklus dimulai lagi.

Tabel 1. Klasifikasi tekanan darah pada penderita hipertensi

Kategori Tekanan Darah

Sistolik

Tekanan Darah Diastolik

Normal Di bawah 130 mmHg Di bawah 85 mmHg

Hipertensi perbatasan 130-139 mmHg 85-89 mmHg

Hipertensi Ringan (stadium 1) 140-159 mmHg 90-99 mmHg

Hipertensi Sedang (stadium 2) 160-179 mmHg 100-109 mmHg

Hipertensi Berat (stadium 3) 180-209 mmHg 110-119 mmHg

Page 3: Puny

Hipertensi Maligna (stadium 4) 210 mmHg atau lebih 120 mmHg atau lebih

Reseptor adrenergik

konsep reseptor dan pada sel efektor yang distimulasi oleh agonis adrenergik alfa

dan beta yang dihambat oleh antagonisnya, memudahkan pengertian tentang

mekanisme kerja obat adrenergik. Dua golongan reseptor ini dibedakan atas dasar

responnya terhadap beberapa agonis, disamping adanya antagonis yang selektif untuk

masing-masing reseptor

urutan potensi agonis pada reseptor beta adalah : isoprotereno>epinerin>noripinefrin.

Propranolol merupakan antagonis reseptor beta 1,2,3,4,6

2. Mekanisme Terjadinya Hipertensi

Pengaruh genetik maupun lingkungan adalah:

Penurunan ekskresi natrium pada keadaan tekanan arteri normal mungkin

merupakan peristiwa awal dalam hiprtensi esensial penurunan ekskresi natrium

kemudian dapat menyebabkan meningkatnya voluma cairan, curah jantung, dan

vasokontriksi perifer sehingga tekanan darah meningkat. Pada keadaan teknan

darah yang lebih tinggi, ginjal dapat mengekskresikan lebih banyak natrium untuk

mengimbangi asupan dan mencegah retensi cairan. Oleh karena itu , ekskresi

natrium akan berubah, tetapi tetap steady state(“ penyetelan ulang natriuresis

tekanan”) namun, ini menyebabakan peningkatan stabil tekanan darah

Hipotesis alternatif menyarankan bahwa pengaruh vasokontrikstif(faktor yang

memicu fase kontiksi fungsional atau rangsang yang memicu perubahan struktural

langsung di dinding pembuluh sehingga resistensi perifer meningkat ) merupakan

penyebab primer hipertensi selain itu,pengaruh vasokonstriktif yang kronis atau

berulang dapat menyebabkan penebalan struktural pembulu resistensi pada model

ini,perubahan struktural pada dinding pembuluh mungkin terjadi pada awal

hipertensi, mendahului dan bukan mengikuti vasokontriksi

Faktor lingkungan mungik memodifikasi ekskresi gen pada peningkatan tekanan.

Stres, kegemukan ,merokok,aktivitas fisik kurang,dan konsumsi garam dalam

jumlah besar dianggap sebagai faktor eksogen dalam hipertensi. Memang,bukti

Page 4: Puny

yang mengaiktakan tingkat asupan garam harian dengan prevalensi hipertensi

pada berbagai kelompok populasi sangat mengesankan. Selain itu, pada hipertensi

esensial dan skunder , asupan natrium berlebihan memperparah penyakit. 1,2

3. Mekanisme Kerja Enzim

Angiotensin II adalah senyawa yang sangat potensial menyebabkan otot sepanjang

saluran darah untuk berkontraksi dan menyebabkan penyempitan saluran darah.

Saluran darah yang menyempit dapat meningkatkan tekanan dalam saluran tersebut

dan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi.

Angiotensin II dibuat dari angiotensin I di dalam darah oleh enzim pengubah

angiotensin (ACE = angiotensin converting enzyme). Penghambat ACE mengobati

dengan cara memperlambat/menghambat aktivitas dari enzim tersebut, sehingga akan

menurunkan produksi dari angiotensin IIGambar 1. bagian dari sistem renin-

angiotensin-aldosterone dan tempat obat antagonis angiotensin bekerja dan

menginterupsi reseptor type 1 subtipe AT1 dari angiotensin II.

Page 5: Puny

Antihipertensi dari obat antagonis angiotensin II tampak jelas setelah dua hingga

empat minggu pemberian obat. Efek penurunan tekanan darah tertinggi dicapai

dengan mengkombinasikan dengan diuretik dengan dosisi rendah seperti

hidroklortiazid dan dengan meningkatkan dosis obat antagonis angiotensin II. 4,8

4. Penyebab Hipertensi:

-hipertensi umum

Hal berikut ini menggambarkan kemungkinan-kemunkinan penyebab hipertensi

primer

- defek pada penanganan garam

- kelainan membran plasma

- tekanan fisik pada pusat kontrolkardiovaskuler oleh suatu arteri diatasny

- zat mirip-digitalis endogen yang dapat menyebabkan hipertensi kronik

- perubahan pengaturan EDRF/NO kerja-lokal dapat berperan menimbulkan

hipertensi

Hipertensi skunder

Golongan hipertensi skunder :

1. Hipertensi kardiovaskuler biasanya berkaitan dengan peningkatan kronik

resistensiperifer total yang disebabkan oleh aterosklerosis (pengerasan arteri)

2. Hipertensi renal (ginjal) dapat terjadi akibat dua efek gijal: oklusi parsial

arteri renalis atau penyakit jaringan ginjal itu sendiri.

a. Lesi aterosklerotik yang menonjol ke dalam lumen arteri renalis atau

kompresi eksternal pembuluh oleh suatu tumor dapat mengurangi

aliran darah ke ginjal

b. Hipertensi renal juga terjadi jika ginjal sakit dan tidak mampu

mengeliminasi beban garam normal.

Page 6: Puny

3. Hipertensi endokrin terjadi akibat sedikitnya dua gangguan endokrin:

feokromositoma dan sindrom conn

a. feokromositoma adalah suatu tumor medula adrenal yang

mengeluarkan epinefrin dan norepinefrin dalam jumlah berlebihan

b. sndrom conn berkaitan dengan peningkatan pembentukan aldosteron

dan korteks adrenal .

4. Hipertensi neurogenik terjadi akibat lesi saraf

a. masalahnya mungkin adalah kesalahan kontrol tekanan darah akibat

defek dipusat kontrol kardiovaskuler atau di baroreseptor

hipertensi neurogenik juga dapat terjadi sebagai respon kompenssi terhadap

penurunan aliran darah otak. Sebagai contoh, karena sebuah pembbuluh besar otak

tertekan oleh tumor.

secara umum :

- Penyebab Hipertensi

Penggunaan obat-obatan seperti golongan kortikosteroid (cortison) dan beberapa

obat hormon, termasuk beberapa obat antiradang (anti-inflammasi) secara terus

menerus (sering) dapat meningkatkan tekanan darah seseorang. Merokok juga

merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya peningkatan tekanan darah

tinggi dikarenakan tembakau yang berisi nikotin. Minuman yang mengandung

alkohol juga termasuk salah satu faktor yang dapat menimbulkan terjadinya

tekanan darah tinggi. Stop menjadi alcoholic! 4,5,7

5. Komplikasi Dan Penanganan Hipertensi

Gejala akibat komplikasi hipertensi yang pernah dijumpai adalah:

-Gangguan penglihatan,

-Gangguan saraf,

-Gagal jantung,

-Gangguan fungsi ginjal,

-Gangguan serebral (otak), yang mengakibatkan kejang dan pendarahan pembuluh

darah otak yang mengakibatkan kelumpuhan, gangguan kesadaran hingga koma.

Page 7: Puny

Penanganan Hipertensi

Penanganan:

Diet Penyakit Darah Tinggi (Hipertensi)

Kandungan garam (Sodium/Natrium)Seseorang yang mengidap penyakit darah tinggi

sebaiknya mengontrol diri dalam mengkonsumsi asin-asinan garam, ada beberapa tips

yang bisa dilakukan untuk pengontrolan diet sodium/natrium ini ;

- Jangan meletakkan garam diatas meja makan

- Pilih jumlah kandungan sodium rendah saat membeli makan

- Batasi konsumsi daging dan keju

- Hindari cemilan yang asin-asin

- Kurangi pemakaian saos yang umumnya memiliki kandungan sodium

Kandungan Potasium/KaliumSuplements potasium 2-4 gram perhari dapat membantu

penurunan tekanan darah, Potasium umumnya bayak didapati pada beberapa buah-

buahan dan sayuran. Buah dan sayuran yang mengandung potasium dan baik untuk di

konsumsi penderita tekanan darah tinggi antara lain semangka, alpukat, melon, buah

pare, labu siam, bligo, labu parang/labu, mentimun, lidah buaya, seledri, bawang dan

bawang putih. Selain itu, makanan yang mengandung unsur omega-3 sagat dikenal

efektif dalam membantu penurunan tekanan darah (hipertensi).

Pengobatan hipertensi biasanya dikombinasikan dengan beberapa obat;

- Diuretic {Tablet Hydrochlorothiazide (HCT), Lasix (Furosemide)}. Merupakan

golongan obat hipertensi dengan proses pengeluaran cairan tubuh via urine. Tetapi

karena potasium berkemungkinan terbuang dalam cairan urine, maka pengontrolan

konsumsi potasium harus dilakukan.

Page 8: Puny

- Beta-blockers {Atenolol (Tenorim), Capoten (Captopril)}. Merupakan obat yang

dipakai dalam upaya pengontrolan tekanan darah melalui proses memperlambat kerja

jantung dan memperlebar (vasodilatasi) pembuluh darah.

- Calcium channel blockers {Norvasc (amlopidine), Angiotensinconverting enzyme

(ACE)}. Merupakan salah satu obat yang biasa dipakai dalam pengontrolan darah

tinggi atau Hipertensi melalui proses rileksasi pembuluh darah yang juga

memperlebar pembuluh darah. 6,7