puisiku 1

3
Tema : setangkup kata untuk orang tercinta Judul : Kubur ayahku. Nada mikrofon bersuara lembut. Terasa ganjil, seperti kentut. Diam, namaku disebut. Aneh, kakiku berlari seperti siput. Sumpah serapa terucap. Kabar pilu, tumpah sekejap. Ganggang telfon, bergema lalu menghirap Kalap, air mata bercucur lembap. Mulutku, kelu tak tersirat. Terduduk lesu, memandangnya penuh khidmat. Ayahku kenapa? terbaring lesu terbujur kaku. Ayahku kenapa? hidung tersumpal, mata terpejam beku. Meninggal, dia meninggal-kan aku sendiri. Ditinggal, memeluk lutut, jeri. Ayah, di balik rumah segi empatmu. Aku selimuti dirimu dengan doa panjatku. Ayah, tunggu anakmu. Yang mau tak mau akan menyusulmu.

description

keren dan bagus

Transcript of puisiku 1

Tema : setangkup kata untuk orang tercintaJudul : Kubur ayahku.

Nada mikrofon bersuara lembut.Terasa ganjil, seperti kentut.Diam, namaku disebut.

Aneh, kakiku berlari seperti siput.

Sumpah serapa terucap.

Kabar pilu, tumpah sekejap.

Ganggang telfon, bergema lalu menghirapKalap, air mata bercucur lembap.

Mulutku, kelu tak tersirat.

Terduduk lesu, memandangnya penuh khidmat.Ayahku kenapa? terbaring lesu terbujur kaku.

Ayahku kenapa? hidung tersumpal, mata terpejam beku.

Meninggal, dia meninggal-kan aku sendiri.

Ditinggal, memeluk lutut, jeri.Ayah, di balik rumah segi empatmu.

Aku selimuti dirimu dengan doa panjatku.

Ayah, tunggu anakmu.

Yang mau tak mau akan menyusulmu.Tema : setangkup kata untuk orang tercintajudul : ketika Al-qur'an berbisikKau sekarang disisku, duduk diam termanguwajah tegun dengan cahaya yang terpancar diwajahmu.

hanya saat itu, sekali, dan tak akan terulang lagi,esok lusa ternyata kau sudah pergi dan tak kembali.

kemarin, sebait puisi tercipta dari lubuk hati terdalam,seberkas luka, dari cerita masa-masa silam.

lalu kau sebut itu mengharu biru ?kau salah ! itu malah lebih pahit dari mengunyah empedu.

aku sudah bukan anak kelas satu,yang kurang faham arti tangis dan haru.

lalu kau sebut apa air matamu ?mengalir deras tak berseru, membasahi bantal tempat tidurmu.

ingin kuhapus air matamu,dengan kain putih tak berdebu..

tapi bisa apa aku ? ketika Surah An-Nuur berbisik,perempuan yang baik untuk lelaki yang baik.

Nurchaliq majid, lahir di Barru, 16 juni 1993. Putra tunggal dari Abd. Majid dan Sitti Hamrinah ini menamatkan pendidikan di SD INP Barru 1 Kecamatan Barru 2005, kemudian melanjutkan pendidikan di MTs dan MA Pesantren Modern Tarbiyah Takalar. Lulus dari MA, penulis melanjutkan studi S1 di UIN Alauddin Makassar mengambil program studi Hukum Pidana pada Jurusan Ilmu Hukum. Alamat domisili : Perumahan Romang Garden blok B4, JL. Mustafa Dg. Bunga, Kelurahan Romang Polong, Kecamatan Somba opu, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan. Alamat e-mail : [email protected]. Nomor HP : 085399483878