Puisi & Prosa anak

11
Mira Nurhayati, Konferensi Internasional Kesusastraan XIX / hiski halaman 1 dari 10 Batu, 12-14 Agustus 2008 Imajinasi dan Kepolosan Anak-anak dalam Prosa dan Puisi: Mengupas Cahaya Hati Bocah dan Mencontoh Nabi Mira Nurhayati 1. Pengantar Membicarakan anak-anak merupakan hal yang mengasyikkan. Semua tingkah polah anak bisa menjadi hiburan tersendiri bagi orangtua. Rumah akan bertambah ramai jika ada seorang anak. Kehadiran anak dalam sebuah rumah dapat mengubah dunia. Kepolosan dan keluguan anak tidak dapat ditemukan pada masa selanjutnya. Masa kanak memang tidak akan terulang lagi. Dunia anak memang indah. Keindahannya tidak dapat digantikan dengan apapun. Oleh karena itu, perlakuan padanya tidak sama dengan kepada orang dewasa. Anak-anak bukanlah manusia dewasa dalam bentuk mini. Alwi berpendapat anak adalah manusia yang masih kecil (2002:41). Itu berarti bahwa anak memiliki semua sifat manusia hanya saja secara fisik dan emosional mereka belum seutuhnya seperti manusia dewasa. Kondisi ini memudahkan orang dewasa menanamkan nilai-nilai. Perilaku dan sikap seseorang di masa datang sangat ditentukan oleh penanaman nilai di masa kanak-kanak. Tidak mengherankan jika anak banyak meniru perilaku orang tua, perilaku baik atau buruk. Selain itu, dunia anak juga penuh rasa ingin tahu. Hurlock dalam Psikologi P erkembangan mengungkapkan bahwa anak mempunyai rasa ingin tahu terhadap hal-hal yang baru dilihatnya juga mengenai tubuhnya sendiri dan tubuh orang lain. Reaksi pertama adalah dalam bentuk penjelajahan sensomotorik; kemudian sebagai akibat dari tekanan sosial dan hukuman, ia bereaksi dengan bertanya (hlm. 116). Hurlock juga menegaskan bahwa setiap anak mempunyai sifat ingin tahu tentang hal- hal baru yang tidak pernah ia ketahui. Penanaman nilai dan jawaban terhadap rasa ingin tahu anak dapat dilakukan dengan memperkenalkan anak pada sastra. Tarigan (1995: 13) berpendapat bahwa anak-anak hidup dalam masa perkembangan, baik fisik maupun mental. orang tua dan guru wajib membimbing perkembangan anak-anak ke arah yang positif agar mereka kelak menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna dalam kehidupan. salah satu

Transcript of Puisi & Prosa anak

Page 1: Puisi & Prosa anak

Mira Nurhayati, Konferensi Internasional Kesusastraan XIX / hiski halaman 1 dari 10 Batu, 12-14 Agustus 2008

Imajinasi dan Kepolosan Anak-anak dalam Prosa dan Puisi: Mengupas Cahaya Hati Bocah dan Mencontoh Nabi

Mira Nurhayati

1. Pengantar

Membicarakan anak-anak merupakan hal yang mengasyikkan. Semua tingkah polah anak bisa menjad i hiburan tersendiri bagi orangtua. Rumah akan bertambah ramai jika ada seorang anak. Kehadiran anak dalam sebuah rumah dapat mengubah dunia. Kepolosan dan keluguan anak tidak dapat ditemukan pada masa selanjutnya. Masa kanak memang tidak akan terulang lagi.

Dunia anak memang indah. Keindahannya tidak dapat digantikan dengan apapun. Oleh karena itu , perlakuan padanya tidak sama dengan kepada orang dewasa. Anak-anak bukanlah manusia dewasa dalam bentuk mini. Alwi berpendapat anak adalah manusia yang masih kecil (2002:41). Itu berarti bahwa anak memiliki semua sifat manusia hanya saja secara fisik dan emosional mereka belum seutuhnya seperti manusia dewasa. Kondisi ini memudahkan orang dewasa menanamkan nilai-nilai. Perilaku dan sikap seseorang di masa datang sangat d itentukan oleh penanaman nilai d i masa kanak-kanak. Tidak mengherankan jika anak banyak meniru perilaku orang tua, perilaku baik atau buruk.

Selain itu , dunia anak juga penuh rasa ingin tahu. Hurlock dalam Psikologi Perkembangan mengungkapkan bahwa anak mempunyai rasa ingin tahu terhadap hal-hal yang baru dilihatnya juga mengenai tubuhnya sendiri dan tubuh orang lain. Reaksi pertama adalah dalam bentuk penjelajahan sensomotorik; kemudian sebagai akibat dari tekanan sosial dan hukuman, ia bereaksi dengan bertanya (hlm. 116). Hurlock juga menegaskan bahwa setiap anak mempunyai sifat ingin tahu tentang hal-hal baru yang tidak pernah ia ketahui.

Penanaman nilai dan jawaban terhadap rasa ingin tahu anak dapat d ilakukan dengan memperkenalkan anak pada sastra. Tarigan (1995: 13) berpendapat bahwa anak-anak hidup dalam masa perkembangan, baik fisik maupun mental. orang tua dan guru wajib membimbing perkembangan anak-anak ke arah yang positif agar mereka kelak menjad i anggota masyarakat yang baik dan berguna dalam kehidupan. salah satu

Page 2: Puisi & Prosa anak

Mira Nurhayati, Konferensi Internasional Kesusastraan XIX / hiski halaman 2 dari 10 Batu, 12-14 Agustus 2008

sarana untuk mencapai tujuan tersebut adalah sastra yang sesuai dengan perkembangan anak-anak. banyak manfaat dan nilai yang dapat diberikan oleh sastra bagi perkembangan anak-anak. Bergaul dengan sastra menurut Tarigan dapat mengembangkan imajinasi anak-anak dan membantu mereka mempertimbangkan dan memikirkan alam, insan, pengalaman, atau gagasan dengan/ dalam berbagai cara (1995:6). Oleh karena itu , tidak usah heran jika isi sastra yang d iciptakan anak-anak pun bertema berbagai segi kehidupan. Bahkan terkadang tema itu sama dengan sastra dewasa hanya dengan sudut pandang anak-anak.

Saya sangat tertarik membicarakan imajinasi anak yang masih polos dan jujur. Pemilihan tema ini karena ada beberapa pemikiran yang mendasarinya. Pertama, ingin menghargai anak-anak karena sudah dapat menuangkan imajinasi dan kreativitas dalam bentuk prosa dan puisi yang terbit dalam bentuk kumpulan puisi Cahaya Hati Bocah dan kumpulan dongeng, cerita pengalaman, dan puisi Mencontoh Nabi. Buku-buku itu d itulis oleh siswa siswi kelas 1, 2, dan 3 SD Islam Terpadu Asy-Syaamil Bontang dan d iterbitkan oleh Forum Lingkar Pena Kalimantan Timur. Kenyataan ini semoga memotivasi orang dewasa untuk menuangkan gagasan dalam bentuk prosa atau puisi.

Kedua, diharapkan melalui prosa dan puisi sejak dini anak-anak didorong untuk memiliki perhatian terhadap sekitar. Dengan demikian, nantinya tidak terjad i anak-anak Indonesia yang hanya pandai secara intelektual tetapi tidak peduli dengan kondisi d i sekitarnya. Apabila kita membaca karya-karya dalam buku ini semakin terasa bahwa memang setiap anak yang lahir d i dunia ini memiliki potensi istimewa. Namun seringkali potensi ini tidak dapat berkembang dengan optimal. Hal ini terutama d isebabkan karena kurang tepatnya program pengembangan potensi d iri anak. Apalagi pengembangan potensi, minat, dan bakat anak yang mengarah pada kemauan membaca, menulis, dan bercerita masih sangat kurang. Padahal mereka sangat berbakat bercerita dan menuangkannya dalam bentuk tulisan.

2. Pembahasan

Kita harus mengakui secara jujur terkadang sesuatu yang d ipikirkan mereka tidak pernah bisa sampai pada nalar orang dewasa. Dunia anak memang penuh imajinasi. Cobalah simak salah satu puisi dalam buku Cahaya Hati Bocah yang berjudul Hujan karya Achmad Fathony. Puisi ini

Page 3: Puisi & Prosa anak

Mira Nurhayati, Konferensi Internasional Kesusastraan XIX / hiski halaman 3 dari 10 Batu, 12-14 Agustus 2008

sebagai ungkapan perasaan dari seorang anak ketika melihat banjir yang melanda bumi pertiwi.

Hujan

Hujan deras tiba Membasahi semua rumah Rumah mulai kebanjiran Semua orang mengangkat barang-barangnya Kini semua orang bersedih hati Karena tidak dapat makan dan minum Baru sadar, kalau buang sampah sembarangan Membuat selokan tersumbat lalu banjir

Puisi itu bertema lingkungan. Gambaran tentang kepanikan orang saat menghadapi bencana tergambar jelas. Dalam pendapat penulis bencana d isebabkan oleh kesalahan sendiri yakni membuang sampah sembarangan. Bencana banjir yang melanda berbagai daerah menimbulkan penderitaan bagi masyarakat.

Puisi itu setidaknya berisi nasihat. Hal itu boleh saja d itafsirkan demikian karena Pradopo mengungkapkan seorang pembaca yang memberi makna dalam sebuah puisi (1987 : 5). Dalam hal ini puisi berfungsi sebagai sarana menyadarkan seseorang terhadap sebuah masalah. Pemilihan tema lingkungan adalah karena seringnya pemberitaan media massa yang mengabarkan bencana d i sebagian Indonesia. Kesusahan dan penderitaan masyarakat terlihat jelas dalam tayangan televisi. Hal ini d itonton oleh anak-anak dan mereka berpendapat kita harus memelihara lingkungan. Jika lingkungan terpelihara, kehidupan manusia juga akan menjad i baik. Secara nyata, banyaknya tanah longsor dan bencana banjir yang sekarang banyak terjadi lebih banyak diakibatkan oleh sikap masyarakat yang tidak peduli terhadap lingkungannya.

Dalam pengamatan saya puisi atau prosa yang d icip takan banyak yang menggambarkan lingkungan alam yang sangat indah dan damai. Barangkali, hal itu menandakan bahwa kita, termasuk anak-anak, sangat merindukan suasana seperti itu.

Tema lain yang juga menarik perhatian anak-anak yakni profesi. Gambaran seperti itu dapat d isimak dalam puisi Pak Pos karya Muthia

Page 4: Puisi & Prosa anak

Mira Nurhayati, Konferensi Internasional Kesusastraan XIX / hiski halaman 4 dari 10 Batu, 12-14 Agustus 2008

Arrusydah yang terdapat dalam buku Mencontoh Nabi. Bolehkah saya membacakannya?

Pak Pos Engkau mengayuh sepeda lelah dan dahaga

Kau antar surat dari rumah ke rumah Betapa sedih penderitaanmu Kau menghidupi keluargamu Kau mengayuh sepeda selangkah demi selangkah Ku ingat jasahmu selalu Pak pos selalu datang ke rumahku

Kring...kring...kring... Begitulah bunyi bel sepedamu Sepeda tua yang kau rawat dengan baik Kau datang ke rumahku sambil membawa Surat untukku

Puisi ini memberikan gambaran yang jelas tentang kerja seorang pak pos. Pengamatannya pada profesi yang satu ini sangat mendetil. Saya rasa saat penciptaan puisi ini pengarang melakukan wawancara. Mengapa saya berpendapat demikian? Hal ini terlihat pada baris ketiga dan keempat. Kalau ini benar berarti anak-anak pun serius dalam menghasilkan sebuah karya.

Pada dasarnya anak sekarang memang sangat kritis dan berani. Bila ada sesuatu yang menarik perhatiannya dan menimbulkan tanya, anak-anak tak segan bertanya mencari jawabnya. Bahkan dalam berkhayalpun anak sekarang lebih berani. Coba kita simak puisi yang berjudul Bermimpi menjadi Astronot karya Yunan Syaiful Haq yang terdapat dalam buku Cahaya Hati Bocah.

Bermimpi menjadi Astronot

Pada suatu malam aku bermimpi menjadi astronot Aku menaiki roket Aku berada di luar angkasa Ketika aku mendarat di sebuah planet Aku keluar dari roket Di luar aku dapat terbang bagaikan burung terbang

Page 5: Puisi & Prosa anak

Mira Nurhayati, Konferensi Internasional Kesusastraan XIX / hiski halaman 5 dari 10 Batu, 12-14 Agustus 2008

Aku senang sekali, dapat terbang kesana-kemari Tapi sayangnya aku terbangun dari tidurku Ternyata aku hanya mimpi Tapi aku senang telah merasa menjadi astronot

Sungguh khayalan yang luar biasa. Anak sekarang memang berbeda dengan sewaktu saya kecil. Dalam hal mimpi saja terlihat perbedaannya. Tetapi memang khayalan anak sekarang berbeda dengan zaman kita kecil. Bila kita perhatikan kutipan tersebut terlihat bahasa anak-anak yang kental. Satu lagi, ternyata, meski tidak tinggal d i kota metropolitan khayalan anak tak berbeda, kreatif dan cerdas. Kenyataan ini memberikan gambaran d i manapun seorang anak berada tidak ada yang bisa melarangnya untuk berkhayal. Dunia anak tak menabukan khayalan. Secara jujur kita harus mengakui bahwa terkadang apa yan ada d i pikiran mereka tidak pernah bisa diduga dan dimengerti oleh orang dewasa.

Selain puisi, ada juga karya prosa dalam dalam buku Mencontoh Nabi malah anak-anak telah menuliskan dongeng dan cerita pengalaman. Dongeng-dongeng yang ada dalam buku itu sungguh murni rekaan mereka. Meskipun bahasa yang d igunakan masih sederhana dan penuh kepolosan.

Isi cerita dalam prosa anak-anak memang lebih sederhana daripada prosa yang d iciptakan oleh orang dewasa. Begitupula dengan tema yang tidak sekompleks prosa orang dewasa. Umumnya isi dan tema masih berhubungan dengan hal-hal konkrit yang ada d i sekitarnya. Misalnya, tentang pekerjaan, binatang, atau keluarga. Demikian juga untuk dongeng, tokoh dan tema yang dipilih tidak jauh berbeda dengan dongeng yang sudah ada. Namun penyampaiannya tidak terlalu panjang.

Cobalah simak dongeng berikut yang berkisah tentang kebaikan hati kucing dan jiwa penolongnya. Dongeng ini merupakan karya ananda Aliya Fauziah berjudul Kucing yang Baik Hati terdapat pada buku Mencontoh Nabi.

Pada Suatu hari seekor kucing sedang berjalan-jalan dan melihat seekor kelinci yang sedang menangis. Hik hik.. Lalu kucing mendekati kelinci dan bertanya Mengapa engkau menangis kelinci?

Page 6: Puisi & Prosa anak

Mira Nurhayati, Konferensi Internasional Kesusastraan XIX / hiski halaman 6 dari 10 Batu, 12-14 Agustus 2008

Lalu kelinci menjawab, Saya tidak tahu jalan pulang ke rumah.

Kucing pun menawarkan diri untuk membantu kelinci yang masih menangis. Mereka berdua bersama-sama mencari rumah kelinci. Setelah beberapa menit, akhirnya kucing menemukan rumah kelinci. Kelinci senang sekali dan berterima kasih kepada kucing. Kucing pun tidak menangis lagi. Kucing senang sekali dapat menolong kelinci.

Kesederhanaan juga tampak pada penceritaannya tetapi mudah d imengerti pesan yang ingin d isampaikan. Hal yang sama juga terlihat pada cerita pengalaman. Pada bagian ini menunjukkan bahwa tolong menolong pun bisa d ilakukan pada makhluk lain. Bentuk itu dapat d ilihat dalam prosa berjudul Pergi Ke Pantai karangan Syafiq Isro Umarghani terdapat dalam buku Mencontoh Nabi.

Kemarin saya melihat binatang laut yang bergerak di pasir pantai. tapi lama-lama dia melemah. Saya mengambil bintang laut itu dan saya mengembalikannya ke laut. Tapi dia masih tidak bisa bergerak. Lama, satu menit kemudian dia bergerak dan berenang ke salah satu batu karang dan menepi. Ketika dia menempel di batu, dia membalikkan batu itu, ternyata di bawahnya ada lobster, lobster itu pun selamat. Saya bersyukur pada Allah, karena binatang dapat menolong binatang lain.

Saya pikir tidak hanya kekaguman pada pencipta dan rasa syukur saja yang tergambar dari cerita itu. Ungkapan hati penuh ketulusan juga termasuk di dalamnya. Uniknya, dalam sebuah cerita bisa termuat beberapa nilai tanpa mengurangi atau merusak jalan cerita. Mari kita simak cerita yang berjudul Burung Kutilang yang Baik Hati karya Syarifah Husnayain masih dalam buku Mencontoh Nabi.

Burung kutilang yang baik

Pada suatu hari burung Kutilang sedang mencari makanan, dia sangat lapar terbang ke sana kemari, akhirnya ia dapat makan. Ketika itu burung Kutilang

Page 7: Puisi & Prosa anak

Mira Nurhayati, Konferensi Internasional Kesusastraan XIX / hiski halaman 7 dari 10 Batu, 12-14 Agustus 2008

melihat seekor burung yang sangat kelaparan, mungkin sudah 1 minggu belum makan. Ia bertanya pada burung yang kelaparan, Kamu tingal dimana?

Aku tidak punya tempat tinggal, jawab burung itu. Burung kutilang merasa iba, Oh, maukah kamu tinggal di rumahku?

Oh, terima kasih, kata burung itu senang. Ayo, kuantar untuk sampai ke rumahku, ajak burung

Kutilang.

Sesampai di rumah burung Kutilang langsung memberinya makanan dan bertanya pada burung yang kelaparan itu, Siapa namanu?

Namaku burung Pipit.

Kenapa kamu sampai ke sini? tanya burung Kutilang ingin tahu. Aku dibuang manusia ke hutan ini, katanya sedih. Oh, begitu ceritanya, A lhamdulillah kamu bertemu aku,

tidak jadi mati kelaparan. Oh ya, sekarang sudah malam, maukah engkau tidur? Iya dari tadi aku belum tidur. Ayo kita idur, ajak burung

Pipit.

Tak lama mereka pun tidur dengan nyenyak.

Sementara itu ada yang mengetuk pintu. Yang mengetuk pintu adalah si sapi teman baik burung kutilang.Ternyata pintu tidak dibuka. Dalam hati si Sapi, mungkin dia sudah tidur. Lalu pulanglah sapi sendirian.

Paginya, burung Kutilang membangunkan burung Pipit, mengajaknya mandi dan bermain. Mereka bermain terbang-terbangan, lalu burung kutilang terkena ranting kayu yang tajam lalu terjatuh. Burung Pipit cepat-cepat menolongnya, Oh kakimu berdarah, tenang saja Kutilang aku akan menolongmu.

Oh, terima kasih kamu baik sekali Pipit.

Page 8: Puisi & Prosa anak

Mira Nurhayati, Konferensi Internasional Kesusastraan XIX / hiski halaman 8 dari 10 Batu, 12-14 Agustus 2008

Dalam cerita itu setidaknya ada tiga nilai yang bisa kita petik. Pertama, sesama makhluk Tuhan harus salng tolong menolong. Terlihat dari sikap burung Kutilang yang menolong burung Pipit yang sedang tertimpa kemalangan. Kedua, jangan memaksa bertamu jika tidak dibukakan pintu. Sapi yang datang bertandang tidak d ibukakan pintu. Akhirnya ia memilih pulang dan tidak memaksa. Padahal Sapi dan burung Kutilang berteman baik. Ketiga, membalas budi baik. Di akhir cerita, sikap ini d iperlihatkan oleh burung Pipit dengan menolong burung Kutilang yang terkena musibah.

Tidak semua anak mampu melakukan hal ini. Orang dewasa pun belum tentu bisa membuat cerita sedemikian. Meski dari sisi isi dan tema cenderung klise namun tidak d itemukan kesan menggurui atau memerintah. Saya akan ambilkan contoh lain yang tidak menggunakan binatang sebagai tokoh. Kisah ini tentang sikap seorang anak yang bernama Rina dan bersikap sombong. Namun, kesombongannya itu harus berakhir saat sakit. Dongeng itu berjudul Jangan Sombong Rina karya Miranda.

Jangan Sombong Rina

Ada sebuah rumah sangat besar, rumah itu ternyata ditempati oleh Rina. Rina sangat sombong karena kekayaannya dan temannya bernama Mita hanya mempunyai rumah yang sangat sederhana.

Pada suatu pagi Mita dan Rina pergi ke sekolah, mereka tidak berangkat bersama-sama, meski mereka bertetangga. Tiba-tiba di jalanan turun hujan yang sangat deras. Mita tahu bahwa akan turun hujan, Mita selalu membawa payungnya dan segera memakainya. Sedangkan Rina yang sombong, selalu mengejek Mita dan payungnya, akhirnya kehujanan.

Kata Rina, Wah, aku kedinginan nih, bisa-bisa aku sakit demam.

Sedangkan Mita, Untung aku bawa paying, kalau tidak aku sakit demam deh.

Page 9: Puisi & Prosa anak

Mira Nurhayati, Konferensi Internasional Kesusastraan XIX / hiski halaman 9 dari 10 Batu, 12-14 Agustus 2008

Sampai di sekolah, Rina bersin-bersin. Kata Rina dalam hati, Kenapa aku kehujanan? O mungkin aku sombong karena kekayaanku dan suka mengejek, ternyata aku salah dan sadar.

Siang harinya, Rina dibawa ibunya ke dokter. Kata dokter, Rina sakit demam.

Sore harinya, Mita menjenguk Rina yang sedang sakit dan Mita bertanya kepada Rina, Mengapa kamu sakit demam?

Iya karena tadi pagi aku tidak membawa paying, maafkan aku Mita karena selalu mengejekmu, kata Rina.

Iya, makanya kamu jangan sombong, begitulah akibatnya, nasehat Mita yang membuat Rina menjadi malu.

Dari cerita ini juga ada nilai yang ingin d isampaikan. Namun, lagi-lagi tidak ada kesan menggurui dan memerintah. Tadi kita sudah membacakan dua contoh cerpen karya anak-anak yang rupanya memiliki keunikannya yang tersendiri dalam penyampaian.

3. Penutup

Uraian d i atas menjelaskan bahwa anak-anak adalah pribadi yang belum matang secara fisik dan emosi. Dalam menghadapi suatu masalah, biasanya mereka berpikir secara dangkal sesuai dengan pengalaman yang mereka terima. Hal tersebut menjelaskan berbagai bentuk kepolosan yang umum dilakukan oleh anak-anak.

Dua buku kumpulan puisi Cahaya Hati Bocah dan kumpulan dongeng, cerita pengalaman, dan puisi Mencontoh Nabi adalah buku-buku yang berisi nilai-nilai dan pengalaman sehari-hari. Hal ini menunjukkan sastra pun dapat d ijad ikan sarana menanamkan nilai tanpa harus meluangkan waktu tersendiri.

Buku-buku itu d itulis oleh siswa siswi kelas 1, 2, dan 3 SD Islam Terpadu Asy-Syaamil Bontang dan d iterbitkan oleh Forum Lingkar Pena Kalimantan Timur. Ini menampakkan bahwa anak-anak d i Kaltim juga

Page 10: Puisi & Prosa anak

Mira Nurhayati, Konferensi Internasional Kesusastraan XIX / hiski halaman 10 dari 10 Batu, 12-14 Agustus 2008

memiliki potensi menjad i penulis sastra kelak. Imajinasi yang d itampilkan tidak kalah dengan imajinasi anak-anak dari kota lain. Karya mereka pun patut d i perhitungkan dalam konteks sastra anak Indonesia. Kepolosan dalm berperilaku pun ternyata tidak mengahalangi untuk berkarya justru itulah yang menjadi kekuatan karya-karya dalam kedua buku itu.

Daftar Pustaka

Alwi, Hasan. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa Departemaen Pendidikan Nasional.

Hurlock, Elizabeth. 1980. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Pradopo, Rahmat Djoko. 1987. Pengkajian Puisi, Yogyakarta: UGM Press.

Tarigan, Henri Guntur. 1995. Dasar-dasar Psikosastra. Bandung: Angkasa.

Wellek, Rene and Austin Warren.1965. Theory of Literature. New York: A Harvest Book Harcourt, Brace and World, Inc.

Page 11: Puisi & Prosa anak

This document was created with Win2PDF available at http://www.daneprairie.com.The unregistered version of Win2PDF is for evaluation or non-commercial use only.