PUIIYONO - digilib.uns.ac.id fileDAFTAR ISI DAFTARISI HALAMAN 112 113 1 Upaya-upayaBank Indonesia...

9
PUIIYONO Upaya upaya Bank Indonesia Dalam Menanggulangi Pfincucian Dang Berdasarkan Undang undang Bank Indonesia EDI HERDIYANTO implenientasi Prinsip Mengenai Nasabah(Know Your Customer) Oieh Kalangan Pasar Modal dan Efektivitasnya dalam Mencegah Terjadinya Tindak Pidana Pencucian Uang RAHAYU SUBEKTI Pemberian Hak Sewa Atas Tanab Kepada Petani di Kawasan Situs PurbakalaOieng SASMINI Strategi Pengeiolaan dan Pengamanan Pulau pulau Terluar Bleb Pemerintab Indonesia (Analisis berdasarkan United Nations Convention on the Law of the SealUNCLOS m2) SUPANTO Pengembangan Xebijakan Hukum Pidana Untuk Menanggulangi Pembajakan Perangkat Lunak Komputer Sebagai Kejahatan Ekonomi Bidang Hak Kekayaan Intelektual ROFIKAH Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) tfarietas lanaman Obat di Gunung lawu Wilayah Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar MUH. RUSTAMAJI MBnjajaki Teknologi Open Linux Sebagai Solusi Pencegahan Pelanggaran Hak CiptaProgram Komputer di Indonesia SUGENGPRAPTONO Beberapa Problematika Investasi di Era Btonomi Daerah WIDAASTUTI Kendala Pelaksanaan Gitjeling sebagai salab satu sanksi dalam Hukum Pajak SYAFRUDIN Y. EksRkusr Putusan A nal di Indonesia

Transcript of PUIIYONO - digilib.uns.ac.id fileDAFTAR ISI DAFTARISI HALAMAN 112 113 1 Upaya-upayaBank Indonesia...

Page 1: PUIIYONO - digilib.uns.ac.id fileDAFTAR ISI DAFTARISI HALAMAN 112 113 1 Upaya-upayaBank Indonesia dalam Menanggulangi Pencucian Uang Berdasarkan Undang Undang Bank Indonesia Pujiyono

PUIIYONOUpaya upayaBank Indonesia Dalam MenanggulangiPfincucian Dang Berdasarkan Undang undang Bank Indonesia

EDI HERDIYANTOimplenientasi Prinsip Mengenai Nasabah(Know Your Customer)Oieh Kalangan Pasar Modal dan Efektivitasnya dalam MencegahTerjadinya Tindak Pidana Pencucian Uang

RAHAYU SUBEKTIPemberian Hak Sewa Atas Tanab Kepada Petani diKawasan Situs PurbakalaOieng

SASMINIStrategi Pengeiolaan dan Pengamanan Pulau pulauTerluar Bleb Pemerintab Indonesia

(Analisis berdasarkan United Nations Convention on the Lawof the SealUNCLOS m2)

SUPANTOPengembangan Xebijakan Hukum Pidana Untuk MenanggulangiPembajakan Perangkat Lunak Komputer Sebagai KejahatanEkonomi Bidang Hak Kekayaan Intelektual

ROFIKAHPerlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) tfarietas lanamanObat di Gunung lawu Wilayah Kecamatan TawangmanguKabupaten Karanganyar

MUH. RUSTAMAJIMBnjajaki Teknologi Open Linux Sebagai Solusi PencegahanPelanggaran Hak CiptaProgram Komputer di Indonesia

SUGENGPRAPTONOBeberapa Problematika Investasi di Era Btonomi Daerah

WIDAASTUTIKendala Pelaksanaan Gitjeling sebagaisalab satu sanksi dalam Hukum Pajak

SYAFRUDINY.EksRkusr Putusan A nal di Indonesia

Page 2: PUIIYONO - digilib.uns.ac.id fileDAFTAR ISI DAFTARISI HALAMAN 112 113 1 Upaya-upayaBank Indonesia dalam Menanggulangi Pencucian Uang Berdasarkan Undang Undang Bank Indonesia Pujiyono

Editorial

DAFTAR ISI

DAFTARISI

HALAMAN

112

113

1 Upaya-upaya Bank Indonesia dalam Menanggulangi Pencucian Uang Berdasarkan UndangUndang Bank IndonesiaPujiyono

115

2. Implementasi Prinsip Mengenai Nasabah (Know Your Customer) Oleh Kalangan Pasar Modaldan Efektivitasnya dalam Mencegah TerjadinyaTindak Pidana Pencucian Uang 127Edi Herdiyanto

3. Pemberian HakSewaAtasTanah Kepada Petani Di Kawasan SitusPurbakalaDiengRahayu Subekti

141

4. Srategi Pengelolaan Dan Pengamanan Pulau-Pulau Teriuar Oleh Pemerintah Indonesia (AnaiisisBerdasarkan United Nations Convention onthe Lawofthe SeaAJNCLOS 1982) 152Sasmini

5. Pengembangan Kebijakan Hukum Pidana untuk Menanggulangi Pembajakan Perangkat LunakKomputer Sebagai Kejahatan Ekonomi Bidang Hak Kekayaan Intelektual 161Supanto, Prasetyo Hadi Purwandoko, Harjono, Setiono

6. Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Varieias Tanaman Obat Di Gunung Lawu WilayahKecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar 171Rofikah,MochNajib Imanullah, RochmaliZultan

7. Menjajaki Teknoiogi Open Source Linux Sebagai Solusi Pencegahan Peianggaran Hak CiptaProgram Komputer Di Indonesia 181Muhammad Rustamaji

8. Beberapa Problematika investasi DI EraOtonomi DaerahSugeng Praptono

y/ Kendala Pelaksanaan "Gijzeling"Sebagai Salah Satu Sanksi Dalam Hukum PajakWida Astuti

190

203

10. Eksekusi Putusan Arbitrase Internasional Di Indonesia (Sebuah Perspektif atas UU Nomor30Tahun1999) — 210SyafrudinYudowibowo

Biodata Penulis 217

• • . •

Page 3: PUIIYONO - digilib.uns.ac.id fileDAFTAR ISI DAFTARISI HALAMAN 112 113 1 Upaya-upayaBank Indonesia dalam Menanggulangi Pencucian Uang Berdasarkan Undang Undang Bank Indonesia Pujiyono

KENDALAPELAKSANAAN "GIJZELING"SEBAGAI SALAH SATU SANKSIDALAM HUKUM PAJAK

WidaAstuti

Abstract

Gijzeling orhostage institution in taxing law constitutes the government's effort in increasing the State'sincome from taxing sector. Asone ofthe state's cash inflow sources, the taxfinally is utilized fordevelopmentforthe sake ofpublic welfareand prosperity. The state oftensuffersfrom lostsince there are some taxobligators forgetting to pay tax, even tends to avoid theirobligation in paying tax. Thus, the govemmentestablishes a mechanismproviding compulsory powerforthe taxobligator, namelyGijzeling or LembagaPaksa Badan(Agency Compulsory Institution). In gijzeling implementation there are some constraints: theabsence ofspecialplaceforhostage, cultural factor in which the taxing apparatus is less firm, and there isstill any justice mafiathat enables some parties conducting some approaches.

Keywords: Gijzeling, Lembaga Paksa Badan (Agency Compulsory Institution), Tax Sanction

Pendahuluan

Latar belakang penerapan Gijzelingdalam hukum pajak adalah didasarkan padakenyataan yang tak bisa dipungkiri bahwaNegara kerap kallsulituntukmemungutpajakkarena banyak wajib pajak yang tidak patuhdalam membayar pajak. Meskipun pemerintahtelah memberikan kelonggaran denganmemberikan peringatan terlebih dahulu melaluisurat pemberitahuan pajak, namun terkadangwajib pajak tetap saja lalai untuk membayarpajak, bahkan cenderung untuk menghindarikewajiban membayar pajak.

Dalam beberapa tahun ini akibat krisismoneter/ekonomi di Indonesia banyakperusahaan atau perorangan yang mengalamikesulitan membayar pajak.

Hal ini mungkin terjadi karena memangtidak mampu, akan tetapi tidak jarang yangtidak membayar pajak karena mereka tidakmau membayar atau tidak beritikad baik untukmembayar pajak. Padahal sektor pajakmemegang peranan penting dalamperkembangan kesejahteraan bangsa, karenapajak merupakan salah satu sumberpemasukan kas Negara yang pada akhirnyadipergunakan untuk pembangunan dengantujuan akhir kesejahteraan dan kemakmuranrakyat. Hal ini mendorong pemerintah untukmenciptakan suatu mekanisme yang dapatmemberikan daya pemaksa bagi para wajibpajak yang "bander. Salah satu mekanismetersebutyaitu Gijzeling atau Lembaga PaksaBadan.

Yustisia Edisl Nomor 72 Mel - Agustus 2006

B. Pengertian dan Landasan HukumGijzeling1. Pengertian Gijzeling

Gijzelingatau lembaga penyanderaansering juga disebut lifsdwang atau paksabadan atau sandera badan (UU No. 49/Prp/1960jis Keputusan Menteri KeuanganRepublik Indonesia Nomor 336/KMK.01/2000). Istilah Gijzeling itu sendiri berasaldari istilah Belanda yang berarti "Sandra"(PERMA No. 2 Tahun 1964 dan PERMANo. 4 Tahun 1974). Pengaturan lembagaGijzeling atau sandera badansesungguhnya sudah ada sejak sebelumIndonesia merdeka, setelah Indonesiamerdeka masih berlaku berdasarkan Pasal

11 aturan peralihan UUD1945.Lembaga penyanderaan diatur dalam

Pasal 209 - Pasal 223 HIR serta Pasal

242 - Pasal 257 R.Bg. ketentuan tersebutpada tahun 1964 diberlakukan olehMahkamah Agung dengan Surat EdaranMahkamah Agung Nomor 2 Tahun 1964dan Nomor 4 Tahun 1975 karena dianggaptidak manusiawi dan bertentangan denganSila pertama Pancasila. Namun lembagaini kemudian dihidupkan kembali denganPeraturan Mahkamah Agung Nomor 1Tahun 2000.

Lembaga Paksa Badan olehberbagai peraturan perundang-undangandiartikan bermacam-macam. Undang-Undang No. 19 Tahun 1997 tentang

Kendala Pelaksanaan Gijzeling sebagai 203

Page 4: PUIIYONO - digilib.uns.ac.id fileDAFTAR ISI DAFTARISI HALAMAN 112 113 1 Upaya-upayaBank Indonesia dalam Menanggulangi Pencucian Uang Berdasarkan Undang Undang Bank Indonesia Pujiyono

Penagihan Pajak dengan surat paksamengartikan paksa badan adalah penge-kangan sementara waktu kebebasanpenanggung pajak dengan menempat-kannya ditempat tertentu, Undang-undangini menggunakan istiiah penyanderaan(Pasal 1 angka 18 UUNo. 19 Tahun 2000).Keputusan Menteri Keuangan Nomor 336/KMK.01/2000 mengartikan paksa badan(lifsdwang) sebagai upaya penagihan

dalam rangka menyelamatkan uangNegara dengan cara pengekangan kebebasan untuk sementara waktu di suatu

tempat tertentu, terhadap Debitur yangtergolong mampu namun beritikad tidakbaik (Pasal 1 angka 9 Keputusan MenteriKeuangan No. 336/KMK.01/2000).Saat ini Paksa Badan diketemukan

dalam berbagai peraturan perundang-undangansebagai nampak dalam Matrik di bawah ini.

ATURAN MENGENAI PAKSA BADAN DALAM SISTEM HUKUM INDONESIA

Peraturan Pasal Pokok Pengaturan

Reglement Buitengewesten, (RBg),Herziene Inlandsch Reglement(HIP).

Pasal 209 dan 210 Jika tidak ada atau tidak cukupbarang untuk memastikan penjalanankeputusan, Ketua Pengadilan Negeridapat memberi perintah untukmenjalankan surat sita untukmenyandera debitor.

UU No. 49/Prp/1960 tentang PanitiaUrusan Piutang negara

Pasal 1 Penyanderaan dalam rangka utangkepada Negara

Perma No. 1 Tahun 2000 tentangpencabutan Surat EdaranMahkamah Agung (SEMA) No. 2Tahun 1964 dan No. 4 Tahun 1975

Pasal 1 Upaya menghidupkan kembalilembaga gijzeling terhitung sejak 30Juni 2000 paksa badan dilakukanmelalui penetapan pengadilan.

UU No. 19 Tahun 2000 tentangPenagihan Pajak Dengan SuratPaksa

Pasal 33 ayat 1 dan 2 Penyanderaan terhadap pengutangpajak yang terhutang sekurang-kurangnya Rp. 100 juta dan diragukanitikad baiknya.

PPNo. 137 Tahun 2000 Pasal 3 Penyanderaan dilaksanakanberdasarkan izin yang dikeluarkanoleh Menteri, Gubernur atau kepalaDaerah Tingkat I.

SKB Menteri keuangan dan MenteriKehakiman dan Hak Asasi manusia

No. M-02.UM.01 Tahun 2003 dan

No. 294/KMK.03/2003 tentang tatacara penitipan penanggung pajakyang disandera di Rumah TahananNegara dalam rangka penagihanpajak dengan surat paksa.

Pasal 2 SKB ini hanya berlaku bagi daerahtempat penaggung pajak yangdisandera dan belum ada tempatpenyanderaannya yang dibentuk oiehDepartemen Keuangan.

UU No. 37/2004 tentang Kepailitandan Penundaan Kewajibanpembayaran utang.

Pasai 93 Penahanan debitor pailit melaluiputusan pengadilan.

Sumber : Pusat Data hukum online, 2004.

204 Yustisia Edisi Nomor 72 Mei - Agustus 2006 Kendala Pelaksanaan Gijzeling sebagai

N

Page 5: PUIIYONO - digilib.uns.ac.id fileDAFTAR ISI DAFTARISI HALAMAN 112 113 1 Upaya-upayaBank Indonesia dalam Menanggulangi Pencucian Uang Berdasarkan Undang Undang Bank Indonesia Pujiyono

lb

ili.n

2. Pengaturan Gijzeling DalamUndang-undang No. 19 Tahun 2000

Menurut undang-undang tersebutpengertian dari penagihan pajak adalahserangkaian tindakan agar penanggungpajak melunasi utang pajak dan biayapenagihan pajakdengan menegur ataumemperingatkan, melaksanakan penagihan seketika, dan sekaligus, membe-ritahukan surat paksa, mengusulkanpencegahan, melaksanakan penyitaan,melaksanakan penyanderaan, menjualbarang yang telah disita (Pasal 1angka 9Undang-Undang No. 19 Tahun 2000).

Jelsjfs dalam undang-undang inipenyanderaan dikaitkan dengan upayauntuk memperoleh pemenuhan utangpajak oleh wajib pajak atau penanggungpajak. Penyanderaan menurut undang-undang ini merupakan salah satu upayapaksa dan merupakan upaya terakhirdalam penagihan dengan surat paksa agarwajib pajak atau penaggung pajakmelunasi utang pajaknya. (Ilyas WirawandanRicard Burton, 2001:40).

Penyanderaan ini merupakan salahsatu penagihan pajak yang wujudnyaberupa pengekangan sementara waktuterhadap kebebasan penanggung pajakdengan menempatkannya pada tempattertentu. (Walauyo dan Wirawan, 2002:69). Agar penyanderaan tidak dilaksa-nakan sewenang-wenang dan juga tidakbertentangan dengan rasa keadilanbersama, maka diberikan syarat-syarattertentu, baik syarat yang bersifatkuantitatif yakni harus memenuhi utangpajak dalam jumlah tertentu, maupunsyarat yang bersifat kualitatif, yaknidiragukan itikad baik penanggung pajak.Indikasi itikad tidak baik tersebut antaralain penanggung pajak didugamenyembunyikan harta kekayaannyasehingga tidak ada atau tidak cukupbarang yang disita untuk jaminanpelunasan utang-utang pajak, atauterdapat dugaan yang kuat bahwapenaggung pajak akan melarikan diri(Pasal 3 ayat (1) huruf a PeraturanPemerintah No. 5Tahun 1998).

Tentang penyanderaan ini di dalamUndang-Undang No. 19Tahun 2000diaturdalam Bab V(Pasal 33 s.d. Pasal 36).

Yustisia Edisi Nomor 72 Mei - Agustus 2006

Adapun pokok-pokok pengaturanpenyanderaan menurut ketentuan Undang-Undang No. 19 Tahun 2000 tersebut adalahsebagai berikut:

a. Penyanderaan hanya dapat dilakukanterhadap penanggung pajak yang tidakmelunasi utang pajaiknya setelah lewatjangka. waktu 14 (empat belas) hariterhitung sejak tanggal surat paksadiberitahukan kepada penanggung pajak.

b. Penyanderaan hanya dapat dilakukanterhadap penanggung pajak yangmempunyai utang pajak sekurang-kurangnya sebesar Rp. 100.000.000,00(seratusjuta rupiah) dan diragukan itikadbaiknya;dalam melunasi utang pajak.

:. Penyanderaan hanyadapat dilaksanakanberdasarkan suratperintah penyanderaanyang diterbitkan oleh pejabat setelah izintertulis Menteri atau Gubemur KepalaDaerah Tingkat I.

I. Masa penyanderaan paling lama 6(enam)bulan dan dapat diperpanjang untukselama-lamanya 6 (enam)bulan.Surat perintah penyanderaan memuatsekurang-kurangnya :1) Identitas penanggung pajak.2) Alasan penyanderaan.3) Izin penyanderaan.4) Lamanya penyanderaan; dan5) Tempatpenyanderaan.Penyanderaan tidak boleh dilaksanakandalam hal penanggung pajak sedangberibadah atau sedang pengikuti sidangresmi, atau sedang mengikuti pemjlihanumum.

Penanggung pajakyang disandera dilepas:1) Apabila utang pajak dan biaya

penagihan pajak telah dibayarlunas.2) Apabila jangka waktu yang

ditetapkan dalam surat perintahpenyanderaan itutelah terpenuhi.

3) Berdasarkan putusan pengadilanyang telah mempunyai kekuatanhukum tetap; atau

4) Berdasarkan pertimbangan tertentudari Menteri atau Gubemur KepalaDaerah Tingkat I.

Sebelum penanggung pajak dilepaspejabat segera memberitahukan secaratertulis kepada tempat penyanderaansebagaimana tercantum dalam suratperintah penyanderaan.

e.

f.

Kendala Pelaksanaan Gijzeling sebagai 205

Page 6: PUIIYONO - digilib.uns.ac.id fileDAFTAR ISI DAFTARISI HALAMAN 112 113 1 Upaya-upayaBank Indonesia dalam Menanggulangi Pencucian Uang Berdasarkan Undang Undang Bank Indonesia Pujiyono

1)

2)

3)

4)

5)

6)

3.

PenanggungpajakyUgdSinderadapatmengajukangdgataWterriadappelak-sanaanpenyanderalhhanyakepadapengadilannegeri.Dalamhalgugatanpenanggungpajakdikabulkandanputusanpengadilantelahmempunyaikekuatanhukumtetap,penanggungpajakdapatmemohonrehabilitasinamabaikdangantirugiatasmasapenyanderaanyangtelahdijalaninya.Besarnyagantirugisebagaimanadimak-sudpadaayat(4)Pasal34adalahRp.100.000,00(seratusriburupiah)setiaphari.perubahanbesarnyanilaigantirugisebagaimanadimaksudpadaayat(5)Pasal34ditetapkanolehMenteri.penanggungpajaktidakdapatmengajukangugatanterhadappelaksanaanpenyanderaansetelahmasapenyanderaanberakhir.

penyanderaanterhadappenanggungpajaktidakmengakibatkanhapusnyautangpajakdanterhentinyapelaksanaanpenagihanpajak.Ketentuanmengenaitempatpenyan

deraan,tatacarapenyanderaan,rehabilitasinamabaikpenanggungpajakdanpemberiangantirugilebihlanjutdenganPeraturanPemerintahNo.137tahun2000.dalamPeraturanPemerintahtersebuttempattertentuyangdijadikantempatpenyanderaanbagipenanggungpajakhamsmemenuhisyarattertutupdan{erasingdarimasyarakat,mempunyaifasilitasterbatas.danmempunyaisistempengamanandanpengawasanyangmemadai.

DalamPeraturan'PemerintahtersebutjugadinyatakanbahwasebelumtempatpenyanderaandibentukpenanggungpajakyangdisanderadititipkandiRumahTahananNegaradanterpisahdaritahananlain.Biayapenyanderaandibebankankepadapenanggungpajakyangdisanderadandiperhitungkansebagaibiayapenagihanpajak.Termasukdalambiayapenyanderaanantaralain,biayahidupselamadalampenyanderaandirumahtahananNegaradanbiayapenangkapandalamhalpenanggungpajakmelarikandiridarirumahtahanan.(GalangAsmara,2006:78).

KendalaDalamPelaksanaanGijzelingGijzelingataulembagapenyanderaanini

meskisudahlamadiaturtetapibanyakwajib

&

pajakyangtidakmemahami,apalagimasyarakatawam.Saatinidalampraktekmekanismepenyanderaandilakukansecarabertahap,pertamaakandiberikansuratteguranjikatidakmendapattanggapa14harikemudianakandiberikansuratpaksa,selanjutnyakalaubelummaumembayarjugadalamwaktu14hariDitjenPajakakanmengajukansuratsita,dilanjutkanpelelangan,pencegahandanpenyanderaan.penyanderaansebagaialatpaksayangakanditerapkanterakhirapabilaalatpaksalainyatidakdapatditetapkan.UntukwilayaSurakartasanksiinibelumpemahterjadisedanguntukkantorpajakpusat(Jakarta)jugamasihsangatsedikit.

Adabeberapahalyangmenurutpenulismenjadikendaladalampelaksanaangijzeling:a.Belumadanyatempatkhususuntuk

penyanderaan.

Undang-undangtentangpenagihanpajakdengansuratpajakyangdidalamnyamengaturtentangsandera,belumadaketentuantentangpenagananparasanderadalamsebuahtempattertentu.SementaraitumenurutsuratkeputusanMenteriKeuangandanMenteriHukumdanHakAsasimanusiaditentukanbahwasambilmenunggutempatkhususuntukpenyanderaanmakapelaksanaanpenyanderaandilakukanpadalembagapemasyarakatansetempatdimanakantorwilayahpelayananpajakyangmengeluarkansuratperintahpenyanderaanituberada.

FaktorBudayaatasKurangtegasnyaAparatPerpajakan

Tegaknyasuatusistemhukumberkaitandenganbudayahukummasyarakat.Budayahukumadalahsikapmasyarakatterhadaphukumdansistemhukum,sepertikepercayaan,nilai,idedanharapan-harapan.Jugaseringdiartikansebagaisituasipemikiransosialdankekuatansosialyangmenentukanbagaimanahukumituditaati,dilanggardandisimpangi.Tanpabudayahukumyangkondusifmakasuatusistemhukumtidakakanefektifbahkanmenjadilumpuh.Apabilamasyarakatmematuhihukumtanpakesadaranakanurgensidantuntutannilai-nilaiyangdiyakininyamakapenegakanhukumakansia-sia.Bilakitakaitkandengankorupsisudahmem-budaya,merasukdalamkehidupan

b.

206YustisiaEdisiNomor72Mei-Agustus2006KendalaPelaksanaanGijzelingsebagai

1';

Page 7: PUIIYONO - digilib.uns.ac.id fileDAFTAR ISI DAFTARISI HALAMAN 112 113 1 Upaya-upayaBank Indonesia dalam Menanggulangi Pencucian Uang Berdasarkan Undang Undang Bank Indonesia Pujiyono

masyarakat Indonesia. Hal ini dapatdipahami sebab sebelum dijajah BelandaNegara kita adalah Negara kerajaandengan sistem feodalisme, dimanaseluruh kekayaan dianggap milikrajaataupenguasayang memiliki. Dengan sistemtersebut para penguasa yang korup takmerasa bersalah karena mereka memiliki

Negara. Budaya seperti ini di Belandajuga dikenal dengan nama familysystem,sedangkan di Amerika Serikat budayaseperti ini disebut spoil system.

Tidak mengherankan kiranyabilaparaelit yang memegang tampuk kekuasaanselama ini melakukan korupsi, sebabmereka merasa berjasa terhadap Negarainiapalagi selama 32 tahun pemerintahanorba meski kita sudah di alam

kemerdekaan tapi sistem yang berlakutetap feudal dan sekarang ini sedangterjadi perubahan dari feodalisme kedemokrasi, tapi konsep culturalmasyarakat kita saat ini belum berubahmasih bersifat feudal. Oleh karena itu

harus ada perubahan konsep culturalsecara bertahap, sebab berubah pikiranorang tidak secepat mengubah undang-undang, diperlukan waktu yang sangatlama, untuk itu harus terus menerusmengkampanyekan gerakan anti korupsidan budaya malu.

Budaya korupsi di masyarakat kitasekarang ini telah melalui prosessosialisasi, internalisasi dan akhirnyamasyarakat tidak sadar lagibahwa semuatelah merasuk ke dalam jiwanya. Korupsiakhirnya menjadi bagian dari law of life.Masyarakat tidak lagi menyadari korupsikarena norma-normanya internalized.Menerima hadiah, bonus sudah biasapadahal apa yang di kerjakan itu bagiandari tugasnya. Mestinya mereka sadarbahwa itu merupakan bagian dari systemmanagement. Memberikan hadiah padayang tidak perlu diberi hadiah, danmemberikan motivasi pada mereka yangtidak perlu di beri motivasi, karena apayang akan dikerjakan memang sudahkewajibannya.

Menurut Gunnar myrdal dalam Robert klitgaard, terdapat perubahan dalamadat istiadat mengenai dimana, bagai-mana dan harapan mendapat keuntunganpribadi setiap Negara mempunyai criteria

Yustisia Edisi Nomor 72 Mei - Agustus 2006

yang berbeda sehingga korupsi kurangdituntut ke pengadilan, lebih cepatditerima, atau barangkali bahkanmerupakan dariadapt istiadatnya. Contoh,meluaskan korupsi di Meksiko sebagaidisebabkan karena disana orang lebihmementingkan hubungan-hubunganpribadi. Meluasnya personalisme didalammasyarakat yaitu loyalitas primer kepadakeluarga dan sahabat-sahabat bukan kearah pemerintah atau badan administrasi,mempunyai dampak menentukanterhadap tingkat korupsi. Sebaliknya diAfrika, kebiasaan memberi hadiah kepadakepala suku merupakan salah satu adatistiadat. (Robert Klitgaard, 1998: 83).

Di Indonesia kondisi seperti itu jugaterjadi, baik dalam organisasi ataupundalam masyarakat. Sebagai contoh,disuatu bagian dari organisasi dan dapatmuncul budaya uang pelicin, amplop,hadiah dan Iain-Iain yang mengarahkeakibat yang tidak baik bagi orang.Budaya organisasi seperti ini akanmempunyai pengaruh yang sangat kuatkepada anggota-anggota organisasitersebut terutama pada kebiasaannya,cara pandangnya, dan sikapnya dalammenghadapi sesuatu keadaan. Apabilakulturini tidak ditanganidengan baik makasejumlah organisasi mungkin akanmelakukan berbagai bentuk perbuatanyang tidak baik yang lama kelamaandianggap sebagai kebiasaan. (Sholahudin,2003:8).

Demikianjuga nilai-nilai yang berlakudimasyarakat konduktifuntuk terjadinyakorupsi. Mlsalnya banyak anggotamasyarakat yangdalam pergaulan sehari-hari temyata dalammenghargaiseseoranglebih didasarkan pada kekayaan yangdimiliki orang yangbersangkutan. Ini dapatdilihat bahwa sebagian besar anggotamasyarakat akan memberikan pelakuanyangberbedaterhadap seseorangdenganmelihat penampilan atau kendaraan yangmewah. Juga apabila masyarakatmengetahiH adanya orang yangmelakukan perbuatan yang salah yangmengarah keperbuatan korupsi ataumemberiu kontribusi kepada perbuatankorupsi masyarakat tidak bertindak apa-apa, misalnya adanya pungutan uangtambahan dalam urusan-urusan perijinan,

Kendala Pelaksanaan Gijzeling sebagai .. 207

Page 8: PUIIYONO - digilib.uns.ac.id fileDAFTAR ISI DAFTARISI HALAMAN 112 113 1 Upaya-upayaBank Indonesia dalam Menanggulangi Pencucian Uang Berdasarkan Undang Undang Bank Indonesia Pujiyono

masyarakat memandang cuek kejadian-kejadian tersebut karena menganggap halseperti ini adalah hal biasa. Masyarakatpermissive terhadap terjadinya kondisisangat konduktif untuk terjadinya korupsi.

Penyalah-artian pengertian dalambudaya bangsa indoensia juga sangatkonduktif untuk menjadi korupsi.Pemahaman seperti ini sedikit banyakmenjadikan banyak permissive terhadappraktek korupsi di Indonesia. Dampakberikutnya memang seseorang untukmencari-cari alasan untuk membenarkan

perbuatan korupsiyang dilakukandengandalil merupakan budaya timur. Misalnyapengertian kekeluargaan disalah artikandengan pengertian dalam segala hal makayang dinomorsatukan adalah keluargaatau kerabatnya. Apabila diwaktukemudian ada yang mengetahui praktekseperti ini, maka dicari-cari alasan bahwaitu adalah budaya timur, budaya asli bangaIndonesia. Misalnya lagi ada pengertianmikul dhuwur mendem jero, memangmerupakanungkapan budaya jawa.Pengertian ungkapan tersebut kemudiandisalah artikan, dengan pengertian bahwaapabila ada keluarga atau senior kitamelakukan perbuatan korupsi, maska kitaharus membantu menyembunyikan ataumenutup-nutupi perbuatan tersebut. Halseperti ini bukanlah pengertian yang salahdari ungkapan jawa tersebut. Karena ituperlu adanya kajian tersendiri untukmencegal, jangan sampai pengertian-pengertian yang dimiliki oleh bangsa Indonesia di salah artikan atau dipelesetkanuntuk kepentingan menutupi pebuatankorupsi.

Masih adanya Mafia Peradilan yangmemungkinkan untuk melakukanpendekafan-pendekatan.

Penegakan hukum adalah pelaksanaan konkrit hukum dalam kehidupanmasyarakat sehari-hari. Peradilan bisadisebut sebagai suatu macam penegakanhukum oleh karena aktivitasnya tidakterlepas dari hukumyang telah dibuatdandisediakan oleh badan pembuat hukum.Peradilan menunjuk kepada prosesmengadili. Sedang pengadilan merupakansalah satu lembaga dalam prosestersebut. Lembaga-lembaga yang teriibatdalam proses mengadili adalah kepoli-

sian, kejaksaan, advokat, pengadilan danlembaga pemasyarakatan. Peradilanmerupakan bagian penting dalam prosesmengadili perkara, dimana hakimmelakukan pemeriksaan terhadapkenyataan yang .terjadi, serta meng-hukumnya dengan peraturan yang berlaku.Pada waktu diputuskan tentangbagaimana atau apa hukum yang berlakuuntuk suatu kasus maka waktu itulah

penegakan hukum mencapai puncaknya.Tugas utama peradilan adalah

memberikan keadilan kepada masyarakattanpa pandang bulu. Peradilan dilakukandengan sederhana, cepat dan biaya murah(UU NO. 35 Tahun 1999). Sedangpengadilan merupakan salah satu palingutama bagi suatu -Negara. Lembaga inimenjadi instrument vital sekaligus refleksibagi banyak hal, seperti menegakkanhukum, pembangunan ekonomi, martabatdan moral bangsa, ketertiban dansebagainya. Undang-undang atauberbagai kaidah hukum boleh tidak bagus,tetapi penegakan hukumnya haruslahprima, primanya penegakan hukum ituditampilkan dalam berabgai putusan tepatdari institusi pengadilan. Artinya parahakim itu di pengadilan negeri dengantepat dan ekstra bijak menjatuhkanputusan yang kemudian menjadi cerminbagi tegaknya hukum, munculnya lawandorder. Masalahnya untuk menghasilkanputusan pengadilan yang bagus, tidak bisatidak, hakim harus memiliki criteria yanglengkap. Harus cerdas, sebab dengankecerdasan hakim dapat melihat suatuperkara dengan jernih dan tepat. Hakimharus menguasai bidangnya, punyakejujuran, hati nurani, bermoral tinggi,manusiawi dan uwelas asih" yang kuat.Tanpa criteria ini sulit diharapkan hakimdapat menjatuhkan putusan yangmemenuhi rasa keadilan masyarakat.Hakim seharusnya memahami betul apayang dikemukakan pujangga besar William Shakespeare, / Stand here for law(saya berdiridisinidemi hukum)

C. PenutupSekarang inipemerintah sangat mengan-

dalkan penerimaan Negara dari sektor pajakbahkan pada tahun 2006- 80 % dari anggaran

208 Yustisia Edisi Nomor 72 Mei - Agustus 2006 Kendala Pelaksanaan Gijzeling sebagai ....

Page 9: PUIIYONO - digilib.uns.ac.id fileDAFTAR ISI DAFTARISI HALAMAN 112 113 1 Upaya-upayaBank Indonesia dalam Menanggulangi Pencucian Uang Berdasarkan Undang Undang Bank Indonesia Pujiyono

pendapatan dan belanja Negara merupakanpenerimaan dari pajak. Maka agar supaya target tersebut terpenuhi aparat pajak harusberani bertindak tegas, meskipun terhadaporang yang secara ekonomi kuat,yaitudenganberani memberi sanksi "Gijzeling" karenasanksi ini menurut Rochmad Soemitro lebih

menitik beratkan pada aspek kejiwaan/physikologis dan martabat manusia. Orangdisandera karena utangnya kepada Negara/masyarakat, oleh masyarakat dianggapsebagaiketidakpatuhan terhadapNegara yangsangat dicela dan mengurangi penghargaaanterhadap diri pelanggar dan ini akanberakibat.

DAFTARPUSTAKA

Basah Syahran. 1985. Eksistensi dan Tolak Ukur Peradilan Administrasi di Indonesia. Bandung: Alumni.Galang Asmara, 2006. Peradilan Pajak &Lembaga Penyanderaan. Yogyakarta: Laksabang Pressindo.Ilyas Wirawan dan Richard Burton. 2001. Hukum Pajak. Jakarta: SalembaEmpat.

Soemitor, Rochmad. 1976.Peradilan Administrasi dan Hukum Pajak diIndonesia. Bandung: Eresco.

Waluyo dan Wirawan B. Ilyas. 2002.Perpajakan Indonesia. Jakarta:Salemba.

Undang-undang No. 19Tahun 2000 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa.

Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 1Tahun 2000 tentang Lembaga Paksa Badan.

Yustisia Edisi Nomor 72 Mei - Agustus 2006 Kendala Pelaksanaan Gijzeling sebagai .... 209