PUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Penilaian) - tuv.com · Sedang Memiliki data potensi tegakan per tipe...
Transcript of PUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Penilaian) - tuv.com · Sedang Memiliki data potensi tegakan per tipe...
PUBLIC SUMMARY
(Resume Hasil Penilaian)
HASIL PENILAIAN KINERJA PHPL
IUPHHK- HA
PT. YOTEFA SARANAN TIMBER
SK IUPHHK-HA Nomor : SK.570/Menhut-II/2011 Tanggal : 3 Oktober 2011 Luas Areal : ± 123.565 Ha
Lokasi Unit Manajemen
Kabupaten Teluk Bintuni
Provinsi Papua Barat
Oleh :
LP-PHPL PT. TUV RHEINLAND INDONESIA
RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PHPL IUPHHK-HA
PT. YOTEFA SARANA TIMBER
1. IDENTITAS LPPHPL PT. TÜV RHEINLAND INDONESIA
1. Nama Lembaga Sertifikasi : PT. TÜV Rheinland Indonesia
2. Alamat : Menara Karya 10th Floor
Jl. H.R. Rasuna Said Block X-5 Kav. 1-2,
Jakarta 12950 INDONESIA
Telp. +62-21-579 44 579, Fax .+62-21-579 44 579
e-mail : [email protected]
3 Akte Pendirian : No. 3 tanggal 11 September 1996 Notaris Siti Mariam Muchtar Widodo, SH, dengan
Akta perubahan :No. 3 tanggal 28 Juli 1998 Notaris Siti Mariam Muchtar Widodo, SH No. 6 tanggal 10 September 2003 Notaris Siti Mariam Muchtar Widodo, SH
Akta No.34 tanggal 14 Juli 2010 Notaris H. Dana Sasmita, S.H
Akta No.06 Nopember 2013 Notaris Fitri Susanti, S.H, M.Kn
4. Pengurus Lembaga VLK :
Akta No.06 Nopember 2013 Notaris
Fitri Susanti, S.H, M.Kn
Komisaris Utama :
Stephan Nikolaus Schmitt
Komisaris :
Holger Helmut Kunz ,
DR. Nirmala Chandra Dewi Motik M,SH,
DR. Indaryati S Adisuryo motik, MBA.
Direktur Utama :
Ir. M. Bascharul Asana, MBA
Direktur :
Edmundus Wiharyono ,
Abdul Qohar
Kepala LV-LK dan PHPL :
Dian Susanty Soeminta, S.Hut
4. Tim Auditor PHPL-VLK Endang Abdul Rosad (Lead/Prasyarat)
Darnawi (Auditor Produksi)
Abdulah Mujahid (Auditor Ekologi)
M. Nurul Anwar (Auditor Sosial)
Yudi Wahyudin (Auditor VLK)
2. IDENTITAS AUDITEE
1. Nama Unit Manajemen PT. YOTEFA SARANA TIMBER
2. Alamat Kantor Pusat Jakarta:
Komplek Wisma Idola Tunggal, Jl. S. Parman Kav
67 Slipi Jakarta 11410
Tlp : (021)5306448
Fax : (021)5306458
Kantor Cabang:
Jl. Gunung salju (Depan Gereja Bethani) Fanindi
Manokwari, Papua Barat 98311
Tlp : (0986)212996
Fax : (0911) 211652
3. Lokasi Unit Manajemen Kabupaten Teluk Bintuni, di Provinsi Papua Barat
4. Luas Areal Hutan yang
Disertifikasi
± 123.565 Ha
5. SK IUPHHK -HA SK.570/MENHUT-II/2011, tanggal 3 Oktober 2011 (Perpanjangan)
6. Susunan Komisaris dan
Pengurus Perusahaan
Berdasarkan Akta No. 13 tanggal 9 November
2006 B. Rum Riviani Warsito, SH, susunan
Komisaris dan Pengurus Perusahaan adalah
sebagai berikut:
Komisaris : Agus Sutanto
Direktur Utama : Hunawan Widjajanto
Direktur : Ir. I.A. Soegeng Soetanto
7. Pemilik Perusahaan/Saham 1. Agus Sutant
2. Andi Sutanto
3. Yunita Koeswoyo
4. Hunawan Widjajanto
8. Penanggung Jawab Sertifikasi Ir. Neneng SM Teguh
3. RINGKASAN TAHAPAN
Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan
Audit Tahap I Tanggal September 2014, PT. TUV Rheinland Indonesia
Berdasarkan hasil audit I disimpulkan dapat dilanjutkan audit II
Koordinasi dengan Instansi Kehutanan
Tanggal 10 Oktober 2014 dan Tanggal 17 Oktober 2014, Dinas Kehutanan Propinsi Papua Barat, BP2HP dan BPKH
Koordinasi di BP2HP, Dinas
Kehutanan Propinsi, BPKH dilakukan
pada saat datang dan selesai
penilaian lapangan.
Auditor meminta masukan kinerja
auditee dan memberikan laporan
pada waktu koordinasi setelah
penilaian lapangan
Konsultasi Publik Tanggal 11 Oktober 2014, Base Camp Touh PT. YST di Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua barat
Konsultasi publik ini dihadiri oleh
Tokoh Masyarakat Kampung Atibo,
Lembaga Masyarakat Adat, Kepala
Suku Yettu, Kepala Kampung Tihibo,
Kepala Kampung Pasamai, JPIK Kab.
Teluk Bintuni, Babinsa Manimeri.
Hasil Konsultasi Publik Telah dibuat
Berita Acara.
Pertemuan Pembukaan
Tanggal 11 Oktober 2014, Base Camp Touh PT. YST di Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat
Pertemuan pembukaan dihadiri oleh
perwakilan PT Yotefa sarana Timber
yang hadir terdiri dari Management
Representative, Manager
Pengusahaan Hutan, Kepala Bidang,
Kepala Bagian dan Staf PT Yotefa
Sarana Timber serta Tim Auditor
Lembaga Sertifikasi PT TUV Rheinland
Indonesia. Perincian pelaksanaan
pertemuan pembukaan adalah :
Pembukaan Rapat dan Perkenalan
Seluruh Tim Auditee
Lead Auditor menjelaskan maksud
dan tujuan, ruang lingkup, jadwal,
metodologi, prosedur penilaian dan
ketentuan/ mekanisme
pengambilan keputusan
Meminta ketersediaan,
kelengkapan data dan transparansi
data.
Pada saat pertemuan disepakati
antara lain jadwal audit pada
dasarnya fleksibel antara audit
dokumen dan lapangan
Penandatanganan Berita Acara
Pertemuan
Verifikasi Dokumen dan Observasi Lapangan
Tanggal 11 s/d 15 Oktober 2014, Base Camp Touh dan Areal Kerja PT YST
Verifikasi dokumen dan observasi lapangan dapat berjalan dengan baik dan seluruh parameter penilaian sesuai peraturan yang berlaku dapat diselesaikan.
Pertemuan Penutupan
Tanggal 16 Oktober 2014, Base Camp Touh PT. YST di Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat
Pertemuan penutupan dihadiri oleh perwakilan PT. Yotefa Sarana Timber yang terdiri dari : dari Management Representative, Manager Pengusahaan Hutan, Kepala Bidang, Kepala Bagian dan Staf PT Yotefa Sarana Timber serta Tim Auditor Lembaga Sertifikasi PT TUV Rheinland
Indonesia. Lead Auditor memaparkan hasil verifikasi dan melakukan konfirmasi hasil dan temuan di lapangan serta menginformasikan batas waktu penyampaian dokumen tambahan serta Lead Auditor dan Auditee menandatangani Notulensi Pertemuan Penutupan.
Pengambilan Keputusan
Kantor PT. TUV Rheinland Indonesia.
Dilakukan sesuai dengan ketentuan Perdirjen BUK No. P.5/VI-BPPHH/2014 Lampiran 3.1 tentang Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL).
RINGKASAN HASIL PENILAIAN
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
Prasyarat
1.1. Kepastian Kawasan Pemegang Izin dan Pemegang Hak Pengelolaan
Sedang Ketersediaan dokumen legal dan administrasi tata
batas PT. YST di kantor lapangan belum
lengkap.
Penataan batas PT. YST belum temu gelang ( <
100%), dengan realisasi sepanjang (76,06%),
namun terdapat upaya untuk mencapai tata batas
hingga temu gelang yang dibuktikan dengan
adanya Pedoman tata batas
Terdapat pengakuan para pihak atas eksistensi
areal PT. YST yaitu Pemerintah, Pemegang
IUPHHK-HA lain dan masyarakat sekitar arel
kerja sebagai pemegang hak ulayat dan tidak
terdapat konflik batas
Tidak terdapat perubahan fungsi kawasan. Areal
kerja IUPHHK-HA PT. YST seluas ± 123.565 Ha
terletak pada Hutan Produksi Terbatas (HPT) dan
Hutan Produksi Tetap (HP)
Tidak ditemukan adanya penggunaan izin di luar
sektor kehutanan, seperti pertambangan,
perkebunan, transmigrasi dan lain-lain
1.2.Komitmen Pemegang Izin
Sedang Terdapat komitmen pemilik ijin untuk melakukan
PHPL yang dinyatakan secara tertulis dalam visi,
misi dan tujuan perusahaan
Telah dilakukan sosialisasi Visi dan Misi IUPHHK-
HA PT. YST kepada karyawan dan sebagian
masyarakat serta dibuktikan dengan adanya
Berita Acara Sosialisasi Visi dan Misi yang
dilampiri daftar hadir dan dokumentasi
pelaksanaan sosialisasi namun pemahaman Visi
dan Misi Perusahaan dari karyawan level bawah
masih kurang
Visi misi telah diimplementasikan dalam
pelaksanaan PHPL namun masih belum
seluruhnya.
1.3. Jumlah dan Kecukupan Tenaga Profesional Bidang Kehutanan pada Seluruh Tingkatan Untuk Mendukung Pemanfaatan Implementasi Penelitian, Pendidikan dan Latihan
Sedang Keberadaan tenaga profesional bidang kehutanan
di lapangan jumlahnya masih kurang.
Realisasi peningkatan kompetensi SDM PT. YST
pada tahun 2010 sampai dengan 2014 sebesar
63,15 % dari rencana
Dokumen ketenagakerjaan PT. YST tersedia
lengkap
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
1.4. Kapasitas dan Mekanisme untuk Perencanaan Pelaksanaan Pemantauan Periodik, Evaluasi dan Penyajian Umpan Balik Mengenai Kemajuan Pencapaian (Kegiatan) IUPHHK–HA/RE/ HT/ Pemegang Hak Pengelolaan
Baik Tersedia Struktur organisasi dan job description
PT. YST yang disahkan SK Direktur PT. YST
Nomor 005/SDM-E/YST/VIII/2014 Tanggal 15
Agustus 2014
PT. YST telah memiliki perangkat SIM dan
tenaga pelaksana SIM di Kantor Pusat Jakarta,
Kantor Cabang Manokwari, dan Base Camp Tou
Organisasi SPI tersedia, tetapi belum berjalan
efektif untuk mengontrol seluruh tahapan kegiatan
dalam kerangka PHPL
Terdapat keterlaksanaan sebagian tindak koreksi
manajemen berbasis hasil monitoring dan
evaluasi
1.5. Persetujuan atas dasar informasi awal tanpa paksaan (PADIATAPA)
Baik Kegiatan penebangan pada Blok RKT 2010, 2011,
2012, 2013, dan 2014 yang akan mempengaruhi
kepentingan hak-hak masyarakat pemilik hak
ulayat (Marga Teinom, Horna, Tiri, Onyo, Menci,
dan Marga Iba), telah mendapatkan persetujuan
atas dasar informasi awal yang memadai
Terdapat sebagian persetujuan dari para pihak
dalam proses tata batas areal kerja IUPHHK-HA
PT. YST
Terdapat persetujuan dalam proses dan
pelaksanaan CSR/CD dari seluruh masyarakat
Kampung yang ada di sekitar areal kerja
Terdapat persetujuan dalam proses penetapan
Kawasan Lindung dari sebagian para pihak
Produksi
2.1 Penataan areal kerja jangka panjang dalam pengelolaan hutan lestari
Sedang Terdapat dokumen rencana jangka panjang
sepuluh tahunan berupa RKUPHHK yang
berdasarkan hasil IHMB periode tahun 2013 –
2022 yang telah disahkan oleh pejabat
Departemen Kehutanan dengan nomor SK.
15/BUHA-2/2013
Penataan areal kerja berupa Blok tebang tahun
2010 dan 2011 telah sesuai dengan Blok pada
rencana jangka panajang (RKPHS & RKL IV)
Blok 2013 telah sesuai dengan Blok yang
direncanakan pada RKUPHHK periode tahun
2013 s/d 2022 sedangkan blok 2014 tidak sesuai
dengan RKUPHHK. Blok tebang pada tahun
2011/2012 belum mengacu pada dokumen
perencanaan jangka panjang
Tanda batas blok dan petak yang tidak terlihat
dengan jelas dilapangan
2.2 Tingkat penebangan/ pemanen-an lestari utk setiap jenis hasil hutan kayu utama
Sedang Memiliki data potensi tegakan per tipe ekosistem
dari hasil IHMB/Survei Potensi dan hasil ITSP 3
tahun terakhir, dan memiliki kelengkapan peta
pendukungnya (jalur survey, peta pohon)
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
dan nir kayu pada setiap ekosistem hutan.
PT. Yotefa Sarana Timber telah melakukan
pengukuran di Plot PUP tetapi data data tersebut
tidak dapat dilakukan analisis
Hasil pengukuran PUP selama 5 tahun terakhit
belum dilakukan analisis sedangkan penentuan
jatah tebangan tahunan menggunakan data hasil
IHMB
2.3 Pelaksanaan penerapan tahapan sistem silvikultur untuk menjamin regenerasi hutan
Baik Terdapat dokumen SOP seluruh tahapan
Silvikultur sistem TPTI yang telah dilaksanakan di
areal kerja dan pada prosedur kerja/prosesnya
SOP PAK belum sesuai dengan ketentuan teknis
Unit manajemen telah melaksanakan seluruh
kegiatan TPTI tetapi masih terdapat kegiatan yang
belum sesuai dengan SOP yang disusun dan
disahkan
Jumlah pohon inti dan pohon yang disisakan
(tidak ditebang) dari jenis-jenis komersial yang
tersebar merata yang terdiri dari kelompok
meranti , kelompok rimba campuran dan
kelompok kayu Indah
Terdapat pohon induk jenis komersial yang
menjamin ketersediaan permudaan tingkat semai
dan terdapat permudaan tingkat tiang dan/atau
pancang dari jenis-jenis komersial yang tersebar
mampu menjamin terjadinya kelestarian
pemanenan hasil pada rotasi ke -3.
2.4 Ketersediaan dan penerapan teknologi ramah lingkungan untuk pemanfaatan hutan.
Sedang Terdapat SOP pemafaatan hutan ramah
lingkungan dengan NO. PROD-03 versi : 01,
namun belum berdasarkan kondisi areal kerja
Terdapat penerapan teknologi ramah lingkungan
pada 1 - 2 tahapan kegiatan pemanenan hasil
Tingkat kerusakan tegakan tinggal rata-rata untuk
semua tingkatan permudaan/pohon 20,6 %
Fe ≥0,70
2.5 Realisasi penebangan sesuai dengan rencana kerja penebangan/ pemanenan/ pemanfaatan pada areal kerja
Baik Terdapat dokumen RKT 2010 s/d 2014 yang
disahkan oleh kepala dinas kehutanan propinsi
Papua Barat dan disusun berdasarkan RKUPHHK
periode tahun 2013 s/d 2022
Terdapat peta kerja sesuai RKT yang disahkan
oleh pejabat yang berwenang yang
menggambarkan areal yang boleh
ditebang/dipanen/dimanfaatkan/ditanam/dipelihara
beserta areal yang ditetapkan sebagai kawasan
lindung
Terdapat implementasi peta kerja berupa
penandaan pada sebagian batas blok
tebangan/dipanen/dimanfaatkan/ditanam/dipelihar
a beserta areal yang ditetapkan sebagai kawasan
lindung.
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
Realisasi volume tebangan, kurang dari 70%
sedangkan luas sebesar 25,3 % dari rencana
tebangan tahunan pada lokasi yang sesuai
dengan RKT
2.6 Tingkat investasi dan reinvestasi yang memadai dan memenuhi kebutuhan dalam peman-faatan hutan, adminis-trasi, penelitian dan pengembangan, serta peningkatan kemampuan sumberdaya manusia.
Buruk Tidak terdapat laporan untuk tahun terakhir sehingga tidak terdapat pernyataan dari akuntan publik sedangkan nilai likuiditas dan solvabilitas rata rata < 100% dan rentabilitas positif
Realisasi alokasi dana hanya mencukupi < 59% dari kebutuhan kelola hutan yang seharusnya
Alokasi dana untuk seluruh bidang kegiatan kurang proporsional
Realisasi pendanaan untuk kegiatan teknis kehutanan lancar namun tidak sesuai dengan tata waktu
Realisasi kegiatan pembinaan hutan, perlindungan hutan dan penanaman tanah kosong di area lpemegang izin oleh IUPHHK-HA sebesar 64,95%.
Realisasi pelaksanaan kegiatan pembinaan hutan (luas dan kualitas tegakan) 60-80% dari yang direncanakan
Ekologi
3.1. Keberadaan, kemantapan dan kondisi kawasan dilindungi pada setiap tipe hutan
Baik Luas kawasan lindung sesuai dengan dokumen
perencanaan yang ada seperti AMDAL/UKL-
UPL/DPPL/DPLH,RKURPKH; dan sesuai dengan
kondisi biofisiknya
Kawasan Lindung IUPHHK HT PT. YST yang
sudah ditandai dan tanda batasnya dikenali seluas
92,54 %.
Kondisi Kawasan Lindung sebagian besar
berhutan 99,9 % dari total luas kawasan lindung
Terdapat pengakuan kawasan lindung dari
sebagian para pihak (minimal 50 %)
Berdasarkan uraian diatas menunjukkan bahwa
terdapat laporan pengelolaan kawasan lindung
sudah ada, tetapi belum sesuai dengan ketentuan
terhadap seluruh kawasan lindung
3.2. Perlindungan dan pengamanan hutan
Sedang PT. YST telah memiliki prosedur perlindungan dan
pengamanan hutan tetapi tidak mencakup seluruh
gangguan yang ada
PT. YST memiliki jenis, jumlah dan fungsi sarana
prasarana yang belum sesuai dengan ketentuan
Tersedia SDM perlindungan hutan dengan jumlah
yang memadai tetapi kualifikasi personilnya belum
memadai
PT. YOTEFA Sarana Timber telah melakukan
Kegiatan perlindungan dan pengamanan hutan
diimplementasikan melalui tindakan tertentu
(preemptif/ preventif/represif) tetapi belum
mempertimbangkan jenis-jenis gangguan yang
ada
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
3.3. Pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah dan air akibat pemanfaatan
hutan
Sedang PT. YST telah mempunyai SOP terkait
pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap
tanah dan air cukup lengkap sesuai dengan
potensi dampak (AMDAL, 1994 dan RKUPHHK
2013-2022), tetapi belum dilengkapi form isian,
format laporan dan belum ada cap perusahaan
Jumlah sarana pengelolaan dan pemantauan
tidak sesuai dengan ketentuan (AMDAL, dll.)
tetapi berfungsi dengan baik
PT. Yotefa Sarana Timber tersedia personilnya
tetapi jumlah dan/atau kualifikasinya belum
memadai
PT. YST telah memiliki dokumen perencanaan
berupa Rencana Pengelolaan Lingkungan yang
dibuat pada tahun 1994, implementasinya berupa
kegiatan penanaman kiri kanan jalan angkutan,
penanaman tanah kosong (eks TPK/TPn),
pembuatan rintangan erosi (soil trap). Sedangkan
yang belum diimplementasikan adalah kegiatan
pembuatan bangunan konservasi /terasering di
tebing jalan.
IUPHHK PT. YST telah memiliki dokumen
perencanaan pemantauan dampak terhadap
tanah dan air yaitu Dokumen RPL tahun 1995..
Sedangkan implementasinya adalah pengukuran
erosi, pengukuran tinggi muka air, pengukuran
curah hujan dan dilaporkan secara periodic.
Sedangkan yang belum diimplementasikan adalah
pengukuran sedimen dan pengukuran kualitas air
sungai
PT. YST masih terdapat indikasi terjadinya
dampak penting terhadap tanah dan air seperti
erosi dan sedimentasi yang terjadi di kiri kanan
jalan angkutan terutama yang kemiringan
lerengnya > 15%. Upaya pengelolaan dampak
dilakukan dengan pembuatan saluran drainase,
sedimen trap serta penanaman di areal terbuka
3.4. Identifikasi spesies flora dan fauna yang dilindungi dan/ atau langka (endangered), jarang (rare), terancam punah (threatened) dan endemik.
Sedang PT. YST mempunyai SOP Konservasi Pohon
Dilindungi- Identifikasi fauna Jarang, Langka,
terancam punah, endemik dan dilindungi dan
Konservasi Pohon Dilindungi- Identifikasi flora
Jarang, Langka, terancam punah, endemik dan
dilindungi . SOP tersebut belum mencakup
seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka,
jarang, terancam punah dan endemik yang
terdapat di areal pemegang izin, tetapi sudah lebih
dari 50 %.
PT. Yotefa Sarana Timber telah terdapat
implementasi identifikasi flora dan fauna tetapi
tidak mencakup seluruh jenis yang dilindungi
dan/atau langka, jarang, terancam punah dan
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
endemik yang terdapat di areal pemegang izin
3.5. Pengelolaan flora untuk :
1. Luasan tertentu dari HP yang tidak ter ganggu, dan bagian yang tidak rusak.
2. Perlindungan terhadap species flora dilindungi/ jairang, langka dan terancam punah dan endemik.
Sedang PT. YST telah memiliki prosedur pengelolaan
flora, yaitu SOP Pengelolaan Flora dan Fauna
Dilindungi Jarang, Langka, terancam punah,
endemik, tetapi sudah mencakup 50 % seluruh
jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang,
terancam punah dan endemik yang terdapat di
areal pemegang izin
YST telah mengimplementasikan pengelolaan
flora mencakup 83 % dari seluruh jenis yang
dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam
punah dan endemik yang terdapat di areal
pemegang izin
Terdapat gangguan terhadap kondisi sebagian
spesies flora Dilindungi dan/atau Jarang, Langka,
terancam punah, dan endemik yang terdapat di
areal pemegang izin.
3.6. Pengelolaan fauna untuk :
1. Luasan tertentu dari HP yang tidak ter ganggu, dan bagian yang tidak rusak.
2. Perlindungan terhadap species flora dilindungi/ jairang, langka dan terancam punah dan endemik.
Sedang PT. YST telah memiliki prosedur pengelolaan
fauna, yaitu SOP Pengelolaan Fauna Dilindungi
Jarang, Langka, terancam punah, endemik, tetapi
sudah mencakup lebih dari 50 % dari seluruh
jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang,
terancam punah dan endemik yang terdapat di
areal pemegang izin
PT. YST telah mengimplementasikan pengelolaan
fauna, tetapi belum sesuai dengan SOP
Pengelolaan Fauna dan Fauna Dilindungi
Jarang, Langka, terancam punah
Terdapat gangguan terhadap kondisi spesies
fauna Dilindungi dan/atau Jarang, Langka,
terancam punah, dan endemik yang terdapat di
areal pemegang izin berupa perburuan satwa
yang dilakukan oleh masyarakat yang mempunyai
hak ulayat, mereka berburu satwa liar untuk
dimakan
Sosial
4.1. Kejelasan deliniasi kawasan Operasional perusahaan/pemegang izin dengan kawasan masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat
Baik Telah tersedia dokumen yang berkaitan dengan
dengan pola penguasaan dan pemanfaatan
SDA/SDH setempat, identifikasi hak-hak dasar
masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat
setempat, dan rencana pemanfaatan SDH oleh
pemegang izin, namun namun dokumen tersebut
sudah tidak update lagi, karena disusun 16 tahun
yang lalu, sehingga telah terjadi banyak
perkembangan kondisis ekonomi dan sosial
masyarakat. Namun demikian masih terdapat data
yang bias digunakan diantaranya adalah data-
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
data kampung, nama nama suku dan kegiatan
keagamaan
Telah tersedia mekanisme yang mengatur
pembuatan batas kawasan secara parsitipatif dan
penyelesaian konflik batas kawasan.
Permasalahan yang timbul dalam prakteknya
berkaitan dengan fee kompensasai produksi kayu
yang diselesaikan oleh Unit Manajamen langsung
dengan suku pemilik hak tanah ulayat/adat.
PT YST telah memiliki mekanisme yang mengatur
pengakuan hak-hak dasar masyarakat hukum
adat dan masyarakat setempat dalam
perencanaan pemanfataan SDH yang legal legkap
dan jelas
Terdapat bukti- bukti tentang luas dan batas
kawasan pemegang izin dengan batas kawasan
yang dimiliki oleh masyarakat hukum adat/
setempat
Terdapat persetujuan para pihak dan konflik dapat
dikelola dengan baik.
4.2. Implementasi tanggungjawab sosial perusahaan sesuai dengan Peraturan perundangan yang berlaku
Sedang Telah tersedia sebagian dokumen yang
menyangkut tanggung jawab sosial pemegang izin
sesuai dengan peraturan perundangan yang
relevan
Telah tersedia sebagian mekanisme yang terkait
tentang pemenuhan kewajiban sosial pemegang
izin terhadap masyarakat
Terdapat bukti pelaksanaan kegiatan sosialisasi
mengenai hak dan kewajiban pemegang izin
terhadap masyarakat dalam mengelola SDH
namun hanya sebagian.
PT. YST selaku pemegang izin telah
melaksanakan sebagian tanggung jawab sosial
terhadap masyarakat/ implementasi hak-hak
dasar masyarakat hukum adat dan masyarakat
setempat dalam pengelolaan SDH
Tersedia sebagian laporan kelola sosial terkait
pelaksanaan tanggungjawab sosial pemegang izin
termasuk ganti rugi. Laporan kelola sosial yang
dibuat hanya memuat data keuangan, foto
kegiatan dan berita acara, serta belum dilengkapi
dengan analisis permasalahan dan keberhasilan
kegiatan
4.3. Ketersediaan mekanisme dan implementasi distribusi manfaat yang adil antar para pihak
Sedang Data dan informasi yang berkaitan tentang
masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat
setempat yang terlibat, tergantung, terpengaruh
oleh aktivitas pengelolaan SDH, tidak lengkap
Telah tersedia mekanisme yang legal, lengkap
dan jelas mengenai peningkatan peran serta dan
aktivitas ekonomi masyarakat
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
Tersedia sebagian dokumen rencana pemegang
izin mengenai kegiatan peningkatan peran serta
dan aktivitas ekonomi masyarakat. Dokumen
perencanaa tersebut belum disusun secara
terperinci menjadi detail rencana bulanan dengan
indikator target pencapaian baik realisasi fisik
maupun keuangan
Telah terdapat bukti implementasi sebagian besar
(≥ 50%) kegiatan peran serta dan aktivitas
ekonomi masyarakat hukum adat dan/atau
masyarakat setempat oleh pemegang izin
Berdasarkan penelusuran dokumen/ laporan telah
tersedia laporan mengenai pelaksanaan distribusi
manfaat kepada para pihak, namun belum
dilengkapi dengan analisis permasalahan dan
keberhasilan kegiatan
4.4. Keberadaan mekanisme resolusi konflik yang handal
Baik Telah tersedia mekanisme resolusi konflik yang
lengkap dan jelas alur dan tahapan penyelesaian
konfliknya
Tidak tersedia peta konflik, namun tersedia peta
hak ulayat yang disepakati oleh para ketua
adat/suku. Setiap konflik yang timbul akibat
kegiatan operasional PT YST dapat diselesaikan
dengan baik
Tersedia organisasi kelembagaan konflik namun
belum memiliki rencana kerja dan rencana alokasi
anggaran biaya operasional yang secara khusus
untuk operasional kegiatannya
Telah tersedia dokumen penanganan konflik yang
jelas dan lengkap
4.5. Perlindungan, Pengembangan dan Peningkatan Kesejahteraan Tenaga Kerja
Baik Pemegang Izin telah merealisasikan seluruh
hubungan industrial dengan seluruh karyawan
sesuai dengan peraturan perusahaan
Realisasi peningkatan kompetensi SDM PT. YST
pada tahun 2010 sampai dengan 2014 sebesar
63,15 % dari rencana
Telah tersedia dokumen standar jenjang karir dan
telah diimplementasikan seluruhnya
Telah tersedia dokumen Peraturan Perusahaan
yang mengatur hak dan kewajiban karyawan
termasuk tunjangan kesejahteraan karyawan yang
secara keseluruhan telah dilaksanakan oleh PT.
YST
VLK
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
1.1.1. Pemegang izin mampu menunjukkan keabsahan IUPHHK
Memenuhi a. PT. YST telah memperoleh Ijin Usaha Pemanfaatan
Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam melalui Surat
Keputusan Menteri Kehutanan Nomor
SK.570/MENHUT-II/2011, tanggal 3 Oktober 2011
di Kabupaten Teluk Bintuni, Propinsi Papua Barat,
Luas ± 123.565 Ha
b. PT. Yotefa Sarana Timber dapat menunjukan SPP
dan bukti bayar IIUPH : Berupa Aplikasi Pengiriman
Uang dan Tujuan pengiriman : Bendahara Umum
penerima setoran IIUPH, Tanggal pembayaran
telah sesuai dengan bukti Pengirim dan sesuai
dengan SPP
NA c. tidak ditemukan adanya penggunaan izin di luar SK
IUPHHK-HA PT. YST, seperti pertambangan,
perkebunan, transmigrasi dan lain-lain
2.1.1. RKUPHHK/RPKH dan Rencana Kerja Tahunan (RKT/Bagan Kerja/RTT) disahkan oleh yang berwenang
Memenuhi a. PT. YSR telah memiliki dokumen RKUPHHK-HA
Berbasis IHMB periode 2013-2022 yang telah
disahkan oleh A.n. Menteri Kehutanan, Direktur
Jenderal Bina Usaha Kehutanan U.b. Direktur Bina
Usaha Hutan Alam dan dilengkapi dengan Peta
RKUPHHK-HA serta telah memiliki RKT yang telah
disahkan dan ditandatangani Kepala Dinas
Kehutanan Provinsi Papua Barat serta dilengkapi
dengan Peta Rencana Kerja Tahunan
Memenuhi b. PT. YST telah memetakan areal/lokasi yang tidak
ditebang pada Peta RKTUPHHK-HA dan Peta
Kawasan Lindung serta dapat diverifikasi
keberadaannya di lapangan
Memenuhi c. Blok/petak tebang pada peta persetujuan RKT
2013 dan RKT 2014 seluruhnya telah ditandai
dengan stempel/cap dari Dinas Kehutanan Provinsi
Papua Barat serta keberadaan blok tebang, petak
tebang dapat dibuktikan di lapangan
2.2.1. Pemegang izin mempunyai rencana kerja yang sah sesuai dengan peraturan yang berlaku
Memenuhi a. PT. YST telah memiliki dokumen Rencana Kerja
Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dalam
Hutan Alam pada Hutan Produksi Berbasis IHMB
Periode Periode 2013 – 2022 dan telah mendapat
pengesahan berdasarkan Keputusan menteri
Kehutanan Nomor SK.15/BUHA-2/2013 tanggal
22 April 2013 serta dilengkapi dengan Peta RKU
dengan skala 1 : 100.000
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
NA b. PT. Yotepa Sarana Timber adalah merupakan
perusahaan yang mendapatkan Izin Usaha
Pemanfaatan Hasil Hutan Alam (IUPHHK-HA)
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan
Republik Indonesia Nomor: SK.570/MENHUT-
II/2011, tanggal 3 Oktober 2011, tentang
Pemberian Perpanjangan IUPHHK-HA pada PT.
YOTEFA SARANA TIMBER atas areal Hutan
Produksi seluas ± 123.565 Ha di Kabupaten Teluk
Bintuni, Provinsi Papua Barat, yang berlaku selama
45 tahun, dari tanggal 3 Oktober 2011 s/d 2
Oktober 2056. Selama periode Oktober 2013 s/d
September 2014, kegiatan penyiapan lahan
seluruhnya dilakukan pada areal bekas hutan alam,
sehingga PT. Yotefa Sarana Timber tidak ada
penyiapan lahan untuk pembangunan hutan
tanaman industri
3.1.1. Seluruh kayu bulat yang ditebang/dipanen atau yang dipanen/dimanfaatkan telah di LHP-kan
Memenuhi PT. YST telah menunjukkan seluruh dokumen
LHP periode Oktober 2013 sampai dengan
September 2014 yang telah dibuat oleh Petugas
Pembuat LHP dan disahkan oleh P2LHP ; LHP
yang dibuat dan disahkan sesuai dengan fisik
kayu; serta nomor Batang di di lapangan sesuai
dengan dokumen LHP
3.1.2. Seluruh kayu yang diangkut keluar areal izin dilindungi dengan surat keterangan sahnya hasil hutan
Memenuhi Kayu yang diangkut dari PT. YST dengan tujuan
Industri telah disertai dengan dokumen Surat
Keterangan Sahnya Hasil Hutan (SKSKB, FA-KB)
dan dibuat oleh pejabat yang berwenang
3.1.3. Pembuktian asal usul kayu bulat (KB) dari pemegang IUPHHK-HA/IUPHHK-HT/IUPHHK-RE/Pemegang Hak Pengelolaan
Memenuhi a. Berdasarkan hasil verifikasi lapangan kesesuaian
antara tanda-tanda atau label pada kayu di
TPn/TPK Hutan dan TPK Antara dengan dokumen
LHP terdapat kesesuiaan dan dapat ditelusuri
sampai ke Blok/petak tebang (Tunggak)
Memenuhi b. PT. YST telah menerapkan SI-PUHH Online
dimana penandaan identitas log sudah
menggunakan Barcode serta berdasarkan verifikasi
lapangan menunjukkan bahwa identitas pada kayu
dapat ditelusuri sampai ke petak tebang
3.1.4 Pemegang izin mampu membuktikan adanya catatan angkutan kayu ke luar TPK
Memenuhi Arsip Dokumen SKSKB dan FA-KB sebagai
lampirannya, tersedia dan seluruhnya dibuat oleh
petugas yang berwenang
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
3.2.1. Pemegang izin menunjukkan bukti pelunasan Dana Reboisasi (DR) dan atau Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH)
Memenuhi a. PT. YST telah membayar PSDH dan DR sesuai
dengan Surat Perintah Pembayaran PSDH yang
telah diterbitkan sesuai dengan LHP yang telah
disahkan
Memenuhi b. Berdasarkan bukti bukti pembayaran (aplikasi
Bank) bahwa PT. YST telah membayar PSDH dan
DR sesuai SPP yang dikeluarkan oleh Pejabat
penagih
Memenuhi c. Dari hasil pemeriksaan dokumen SPP dan bukti
setor, seluruh kayu yang telah di LHP-kan telah
diterbitkan SPP PSDH sesuai dengan tarif yang
berlaku, dan telah dibayar lunas
3.3.1. Pemegang izin yang mengirimkan kayu bulat antar pulau memiliki pengakuan sebagai Pedagang Kayu Antar Pulau Terdaftar (PKAPT)
Memenuhi PT. YOTEFA SARANA TIMBER telah
mendapatkan Pengakuan Sebagai Pedagang
Kayu Antar Pulau Terdaftar (PKAPT) dengan
Nomor PKAPT: 26.02.1.03552 yang berlaku
sampai dengan 16 Mei 2018, dikeluarkan oleh
Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri
Departemen Perdagangan RI
3.3.2. Pengangkutan kayu bulat yang menggunakan kapal harus kapal yang berbendera Indonesia dan memiliki izin yang sah
Memenuhi Alat angkut yang digunakan oleh PT. YST dalam
pengangkutan Kayu dengan tujuan industri keluar
Pulau, telah dilengkapi dengan Surat Persetujuan
Berlayar
4.1.1. Pemegang izin telah memiliki Dokumen AMDAL/DPPL/UKL-UPL meliputi Analisa Dampak Lingkungan (ANDAL), Rencana Kelola Lingkungan (RKL), dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) yang telah disahkan sesuai peraturan yang berlaku meliputi seluruh areal kerjanya
Memenuhi PT. YST telah memiliki Dokumen Laporan Utama
Analisis Dampak Lingkungan (Andal) dan telah
mendapatkan pengesahan/Persetujuan Komisi
Pusat AMDAL DEPHUT Nomor: 212/DJ-
VI/AMDAL/95, tanggal 10 Oktober 1995
4.1.2. Pemegang izin memiliki laporan pelaksanaan RKL dan RPL yang menunjukkan penerapan tindakan
Memenuhi a. PT. YST telah memiliki dokumen RKL dan RPL yang telah mendapatkan pengesahan/persetujuan dari Komisi Pusat AMDAL DEPHUT Nomor: 212/DJ-VI/AMDAL/95, tanggal 10 Oktober 1995.
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
untuk mengatasi dampak lingkungan dan menyediakan manfaat social.
Memenuhi b. PT. YST telah melaksanakan pengelolaan dan pemantauan lingkungan, serta terbukti di lapangan
5.1.1. Prosedur dan Implementasi K3
Memenuhi a. PT. YST telah memiliki dokumen mengenai
pelaksanaan/prosedur kegiatan keselamatan dan
kesehatah kerja /K3 dalam melaksanakan kegiatan
pengelolaan hutan dilapangan, dan telah dibentuk
pengurus P2K3
Memenuhi b. Dari hasil pengecekan terhadap kelengkapan
kesehatan keselamatan kerja dan peralatan
perlindungan hutan masih berfungsi dengan baik
Memenuhi c. PT. YST telah memiliki Laporan Kecelakaan Kerja
yang isinya memuat kronologis penyebab kejadian,
Denah Lokasi Kejadian dan penanganan kejadian
telah melakukan sosialisasi K3
5.2.1. Kebebasan berserikat bagi pekerja
Memenuhi PT. YST telah terdapat Serikat Pekerja/Serikat
Buruh, Yaitu : Serikat Pekerja seluruh Indonesia
Unit Perkayuan dan Perhutanan (PUK.FSPSI PT.
YOTEFA SARANAN TIMBER)
5.2.2. Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP)
Memenuhi PT. YST telah memiliki dokumen Kesepakatan
Kerja Besama Antara Unit Kerja Perkayuan dan
Perhutanan PUK F.SPSI dengan PT. Yotefa
Sarana Timber dan telah ditandatangani oleh
pihak yang membuat kesepakatan yaitu : dari
pihak karyawan PUK-F.SPSI dan Pihak
perusahaan serta disahkan Oleh An. Kepala
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabid
Hubungan Industrial dan Pengawasan
Ketenagakerjaan Kabupaten Teluk Bintuni
5.2.3. Perusahaan tidak mempekerjakan anak di bawah umur
Memenuhi Berdasarkan hasil penelaahan terhadap dokumen
daftar karyawan di PT. YST tidak terdapat
karyawan yang usianya di bawah umur