PUBLIC RELATIONS

17
PERKEMBANGAN PUBLIK RELATION DI INDONESIA DAN DI UK

description

 

Transcript of PUBLIC RELATIONS

Page 1: PUBLIC RELATIONS

PERKEMBANGAN PUBLIK RELATION DI INDONESIA DAN DI UK

A. HUBUNGAN MASYARAKAT

Hubungan masyarakat, atau sering disingkat humas adalah seni menciptakan pengertian

publik yang lebih baik sehingga dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap suatu

individu atau organisasi. Menurut IPRA (International Public Relations Association) Humas

adalah fungsi manajemen dari ciri yang terencana dan berkelanjutan melalui organisasi dan

lembaga swasta atau publik (public) untuk memperoleh pengertian, simpati, dan dukungan

dari mereka yang terkait atau mungkin ada hubungannya dengan penelitian opini public di

antara mereka.

Sebagai sebuah profesi seorang Humas bertanggung jawab untuk memberikan

informasi, mendidik, meyakinkan, meraih simpati, dan membangkitkan ketertarikan

masyarakat akan sesuatu atau membuat masyarakat mengerti dan menerima sebuah

situasi. Seorang humas selanjutnya diharapkan untuk membuat program-program dalam

mengambil tindakan secara sengaja dan terencana dalam upaya-upayanya

mempertahankan, menciptakan, dan memelihara pengertian bersama antara organisasi

dan masyarakatnya.

Posisi humas merupakan penunjang tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh suatu

manajemen organisasi. Sasaran humas adalah publik internal dan eksternal, dimana secara

operasional humas bertugas membina hubungan harmonis antara organisasi dengan

publiknya dan mencegah timbulnya rintangan psikologis yang mungkin terjadi di antara

keduanya.

Contoh dari kegiatan-kegiatan Humas adalah :

Melobi

berbicara di depan publik

menyelenggarakan acara

membuat pernyataan tertulis.

Page 2: PUBLIC RELATIONS

B. Sejarah Humas

Di dunia

Konsep dasar Humas diperkenalkan pada tahun 1906 oleh Ivy Lee saat ia berhasil

menjembatani konflik buruh batubara dan pengusaha. Konsep ini lalu dikenal sebagai

Declaration of Principle (Deklarasi Azas-Azas Dasar) yaitu prinsip yang terbuka dan tidak

menyembunyikan data dan fakta.

Di Indonesia

Humas di Indonesia dikenal pada tahun 1950an dimana humas bertugas untuk

menjelaskan peran dan fungsi-fungsi setiap kementrian, jawatan, lembaga, badan, dan

lain sebagainya.

C. Pekerjaan seorang humas

Pekerjaan seorang humas adalah tugas-tugas yang dilakukan oleh seorang humas dalam

mempromosikan pengertian dan pengetahuan akan seluruh fakta-fakta tentang runtutan

situasi atau sebuah situasi dengan sedemikian rupa sehingga mendapatkan simpati akan

kejadian tersebut.

Pada umumnya kesan yang jelek datang dari ketidak-pedulian, prasangka buruk, sikap

melawan, dan apatis. Seorang petugas humas harus mampu untuk mengubah hal-hal ini

menjadi pengetahuan dan pengertian, penerimaan dan ketertarikan.

Bagian penting dari pekerjaan petugas Humas dalam suatu organisasi adalah :

Membuat kesan (image)

Pengetahuan dan pengertian

Menciptakan ketertarikan

Penerimaan

Simpati

Page 3: PUBLIC RELATIONS

Humas adalah sebuah proses yang terus menerus dari usaha-usaha manajemen untuk

memperoleh kemauan baik dan pengertian dari pelanggan, pegawai, dan publik yang lebih

luas. Dalam pekerjaannya, seorang humas membuat analisis ke dalam dan perbaikan diri,

serta membuat pernyataan-pernyataan keluar.

Pada umumnya kesan yang jelek datang dari ketidak-pedulian, prasangka buruk, sikap

melawan, dan apatis. Seorang humas harus mampu untuk mengubah hal-hal ini menjadi

pengetahuan dan pengertian, penerimaan dan ketertarikan.

D. Fungsi humas

Menurut Edward L.Bernays humas memiliki fungsi sebagai berikut :

1. memberikan penerangan kepada publik,

2. melakukan persuasi kepada publik untuk mengubah sikap dan tingkah laku public

3. Upaya untuk menyatukan sikap dan perilaku suatu lembaga sesuai dengan sikap dan

perbuatan masyarakat, atau sebaliknya.

E. PR di Indonesia

Tahun 1944

Alwi Dahlan pada konvensi Humas.

Tahun 1950

Munculnya beberapa perusahaan minyak diantaranya Shell, Stanvac, Caltex. Sebagai

perusahaan multinasional, mereka memiliki organ bernama (PR). Sebut saja S.

Maimoen, R Imam Sajono dan Soedarso. (latar belakang mereka dari kalangan

jurnalistik)

Tahun 1954

Garuda Indonesian Airways mulai mengembangkan unit PR.

Tahun 1955

Mabes Polri menjadi institusi pemerintah pertama yang memiliki unit PR. Kemudian

diikuti oleh RRI.

Tahun 60-an

Page 4: PUBLIC RELATIONS

istilah ”purel” sebagai akronim public relations makin populer digunakan ketimbang

term kehumasan.

Tahun 1962

Presidium Kabinet PM Juanda, menginstruksikan agar setiap instansi pemerintah harus

membentuk bagian atau divisi Humas (PR), ditahun itulah, periode pertama cikal bakal

adanya Humas di Indonesia.

Tahun 1964

Universitas Padjajaran menjadi universitas pertama yang membuka Fakultas Public

Relations. Ibu Oemi Abdulrachman yang menjadi dekannya. Setelah itu, banyak

berkembang pendidikan PR dalam bentuk program studi hingga pendidikan ditingkat

diploma.

Tahun 1970

sekitar 20 tahun national Development Information Office mendukung pengelolalaan PR

pemerintah RI untuk dunia internasional.

Tahun 1972

PT Inscore Zecha yang dipimpin M. Alwi Dahlan tercatat sebagai konsultan PR pertama

yang berdiri di Indonesia.

Tanggal 15 Desember 1972

merupakan moment delarasi asosiasi PR Indonesia, Perhumas. ketika itu beberapa PRO

perusahaan minyak dan konsultan serta akademisi termasuk Menteri Dalam Negeri

menjadi anggota pendiri.

Tahun 1974

posisi unit PR dalam organisasi pemerintah sudah mulai dipegang pejabat eselon III.

Beberapa tahun kemudian meningkat menjadi eselon II. Karena itulah di tahun 1974 ada

Badan Koordinasi Humas (Bakohumas) yang diketuai Direktur Humas Pembangunan

Menteri Penerangan.

Tahun 1977

Perhumas bersama asosiasi humas di negara-negara ASEAN bergabung dalam Federasi

Organisasi PR ASEAN. (26 Oktober) Tahun 1978

Page 5: PUBLIC RELATIONS

Kongres PR Asean pertama di tahun di Manila.

Tahun 1987

Asosiasi Perusahaan PR Indonesia (APPRI) dibentuk yang bergerak dalam konsultan jasa

kehumasan. (10 April)

Tahun 1993

Konvensi Humas di Bandung telah menetapkan Kode Etik Kehumasan Indonesia. ( KEKI )

Tahun 1955

PRtumbuh dikalangan swasta bidang professional khusus (spesialisasi) Humas bidang

idustri pelayanan jasa. Ditandai terbentuknya Himpunan Humas Hotel Berbintang (H-3)

Tahun 1966

Berdirinya Forum Humas Perbankan. (Forkamas)

Tahun 2003

tercatat sebagai kelahiran PR Society Indonesia. (11 November)

F. Hubungan Masyarakat di Indonesia

Saat ini, istilah Public Relations di Indonesia sekarang sudah semakin dikenal. Berbeda

pada masa tahun tujuh puluhan bahkan pada tahun delapan puluhan, masih banyak

masyarakat masih bertanya-tanya mengenai istilah Public Relations. Bahkan sempat ada

sebuah citra negatif yang terbentuk bagi seorang perempuan yang berprofesi sebagai PR

karena identik dengan kerja lobi, menemani, dan menyenangkan tamu.

Jika ditelusuri dari perjalanan panjang sejarah perdaban, praktik humas di Indonesia

sebenarnya sudah ada sejak zaman Mataram atau sejak Panembahan Senopati ketika

mengumumkan bahwa ia dan keturunannya merupakan pasangan dan mendapatkan

lindungan dari Ratu Pantai Selatan. Ini dibuat untuk menyaingi adipati-adipati pantai utara

yang lebih bisa mendapat restu Para Wali.

Dalam konteks modern, sejarah Humas di Indonesia dimulai sejak tanggal 18 Agustus

1945 ketika Bung Karno memutuskan menunda siding PPPKI ketika memberikan

keterangan Pers mengenai pemilihan Presiden sebelum merumuskan UUD. Tapi para ahli

sejarah humas sepakat menayatakan bahwa Humas Otentik yang berlaku di indonesia

Page 6: PUBLIC RELATIONS

dimulai sejak proklamasi 17 Agustus 1945. Berikutnya seiring dengan kemajuan teknologi,

proyek mercusuar membentuk citra dengan adanya Radio Republik Indonesia (RRI) dan

Televisi Republik Indonesia (TVRI). Dalam perkembangannya pemerintah membentuk

DEPPEN, Setneg, Jubir, DEPKOMINFO dan lain-lain. Di era saat ini banyak orang atau

perusajhaan menggunakan jasa PR Consultants seperti John Hopkins, Inscore, Adcom, dll.

Menurut Onong Uchjana Effendy (1991: 12), public relations di Indonesia dimulai sejak

tahun 1950. Perkembangan hubungan masyarakat di Indonesia bergerak menyertai kondisi

politik dan kenegaraan saat itu. Pada waktu itu pemerintah Indonesia menyadari perlunya

rakyat Indonesia untuk mengetahui segala perkembangan yang terjadi sejak pengakuan

kedaulatan Indonesia oleh kerajaan Belanda. Berawal dari pemikiran tersebut maka

kegiatan kehumasan mulai dilembagakan dengan menyandang nama hubungan

masyarakat karena kegiatan yang dilakukan lebih banyak untuk ke luar organisasi.

Menurut Rhenald Kasali dalam bukunya Manajemen PR disebutkan bahwa PR di

Indonesia mulai berkembang seiring dengan perkembangan PR di dunia atau Asia. Public

Relations awalnya digunakan untuk kepentingan usaha dalam bentuk seperti Olimpiade

Korea Selatan, Glassnot Perestroika, Kasus Lemak Babi 1988, dan lain-lain. Olimpiade yang

diselenggarakan oleh tuan rumah Korea Selatan di tahun 1988 menggunakan salah satu

jasa konsultan PR. Olimpiade adalah suatu event international menyita perhatian semua

orang bahkan samapai saat ini. Sebagai tuan rumah, Korea Selatan ingin bangkit

menunjukkan eksitensi dirinya yang memang salah satu keinginannya adalah membuka

pasar di dunia untuk memasarakan produk – produknya. Dalam kaitan inilah PR berfunngsi.

Public Relations digunakan oleh pihak swasta di Indonesia pertama kali oleh PERTAMINA,

sebuah perusahaan minyak. Public Relations di Indonesia memang sudah banyak

digunakan baik itu di pihak pemerintah maupun swasta di berbagai sektor. Konsep Public

Relations dipahami dan digunakan oleh pihak–pihak tersebut dengan berbagai macam

pemahaman dan berbagai macam bentuk implementasinya. (Iwan Awaluddin Yusuf)

Page 7: PUBLIC RELATIONS

G. Sejarah Public Relations di Barat

Teknik-teknik public relations (PR) diterapkan oleh pemerintah di negara-negara Eropa

dan Amerika Serikat, demikian juga di banyak negara berkembang dimana pemerintahnya

merupakan pihak utama yang mengadakan berbagai inisiatif dalam mempengaruhi

perubahan sosial. Sejarah PR di negara Barat dan di negara berkembang akan diuraikan

berdasarkan sejarah Humas dari buku Frank Jefkins berjudul “Public Relations”.

Pada 1809, Departemen Keuangan Kerajaan Inggris menunjuk seorang juru bicara resmi.

Pada 1854, Dinas Pos Kerajaan Inggris, dalam salah satu laporan tahunannya, mengakui

perlunya penjelasan secara luas atas pelayanan yang dilakukannya kepada masyarakat

umum.

Pada 1912, Pemerintah inggris mulai menggunakan taktik PR yang lebih terarah dan

rinci. Pada waktu itu, Llyod George yang menjabat sebagai Chancellor of the Exchequer

(Bendahara Negara), mengorganisasikan sebuah tim tersendiri yang bertugas untuk

memberi penjelasan perihal rancangan program pensiun bagi kaum lanjut usia yang

pertama di dunia kepada masyarakat luas.

Setelah Perang Dunia I, pemerintah dari berbagai negara mulai memakai metode-metode PR

dalam menjelaskan program kesehatan dan perumahan nasional kepada rakyatnya.

1926-1933, di Inggris berlangsung suatu upaya PR terpadu yang terbesar pada

zamannya. Ketika itu, Sir Stephen Tallents, atas nama Dewan Pemasaran Kerajaan

(Empire Marketing Board) telah mengeluarkan £1 juta untuk menjadikan buah-buahan

serta berbagai macam produk Inggris lainnya lebih dikenal oleh rakyatnya sendiri. Usaha

PR besar-besaran tersebut dilakukan melalui serangkaian film, poster-poster, dan

pameran.

Pada 1948, Sir Stephen Tallents menjadi presiden yang pertama bagi sebuah lembaga

formal pertama yang bertujuan mengembangkan bidang PR, yakni Institute of Public

Relations (IPR). Namanya lantas diabadikan menjadi suatu tanda penghargaan tahunan

(Sir Stephen Tallents Medal) yang disampaikan secara langsung oleh presiden IPR

kepada tokoh-tokoh tertentu yang dinilai berjasa dalam bidang PR.

Page 8: PUBLIC RELATIONS

Tahun 1948 memang merupakan tahun yang sangat bersejarah bagi masyarakat PR

Inggris dan Amerika Serikat. Pada tahun itu terbentuklah Institute of Public Relations di

Inggris serta Public Relations Society of America di Amerika Serikat.

Public Relations Society of America adalah salah satu biro konsultan PR yang pertama di

Amerika Serikat yang dibentuk seorang jurnalis bernama Ivy Ledbetter Lee. Ia pernah

menangani PR perusahaan industri batubara dan perusahan kereta api - Pennsylvania

Railroad. Pada 1914, ia menjadi salah seorang penasehat utama raja minyak Amerika, John

D. Rockefeller.

Pekerjaan PR di masa itu benar-benar berat. Ivy selalu dituntut untuk memastikan

adanya peliputan pers yang adil atas sepak terjang perusahaan batubara dan kereta api

dimana ia bekerja, terutama sekali pada saat-saat krisis. Ia melakukannya dengan

menciptakan dan memelihara hubungan yang baik antara perusahan dengan pihak luar,

terutama kalangan media massa. Ivy begitu tekun mengerjakan segala pekerjaannya,

bahkan ia lebih jauh merintis perumusan prinsip-prinsip dasar untuk menciptakan suatu

hubungan yang baik dengan lembaga pers. Pada 1906, Ivy menyampaikan kumpulan

prinsip-prinsip pokok itu. Ia berjanji akan “menyediakan berbagai macam informasi yang

cepat dan akurat, khususnya mengenai segala sesuatu yang bernilai tinggi dan menyangkut

kepentingan-kepentingan umum sehingga memang perlu diketahui oleh segenap lapisan

masyarakat”.

Fungsi PR pada lembaga pemerintahan memang sudah berlangsung di Inggris sejak 200

tahun sebelumnya. Akan tetapi pelaksanaan fungsi-fungsi PR oleh kalangan swasta serta

tumbuhnya bisnis konsultasi PR, harus diakui lebih dulu berkembang di Amerika Serikat.

Terjadinya Perang Dunia II membuat perkembangan PR di Inggris sedikit tersendat. Dunia

usaha dan perdagangan memjadi lumpuh, diberlakukan penjatahan bahan pokok. Banyak

ahli periklanan dan perintis praktisi PR yang direkrut oleh pemerintah untuk menjalankan

berbagai fungsi propaganda perang.

Penghujung 1940-an, para praktisi PR baru dapat kembali mengurus bidang konsultasi

PR. Meskipun demikian, pada periode antara PD I dan II (1920-an - 1930-an), kegiatan-

kegiatan PR internal di lingkungan bisnis tetap berjalan. Sebagian dari sekian banyak macam

Page 9: PUBLIC RELATIONS

fungsi PR yang baru berkembang itu disebut “advertorial”. Produk-produk konsumsi baru,

seperti mobil dan radio, bermunculan dengan derasnya dan menjadi populer dalam waktu

yang relatif singkat. Periklanan memegang peranan penting dalam memperkenalkan dan

mempopulerkan produk-produk tersebut kepada masyarakat.

Sejalan dengan hal itu, teknik-teknik PR juga berkembang pesat serta melahirkan

berbagai macam bentuk perangkat PR yang baru, seperti jurnal internal, presentasi slide,

film dokumenter, dan juru bicara keliling (travelling lecturers). Seiring dengan kemajuan-

kemajuan PR selama 200 tahun terakhir ini, berkembang pula sejumlah wahana dan alat

komunikasi modern. Selama periode yang cukup panjang tersebut, pers; media cetak dan

radio, dan bioskop memainkan peranan yang sangat besar sebelum munculnya alat-alat

komunikasi dan informasi yang lebih baru serta lebih canggih seperti televisi, video dan

satelit. Perkembangan penting lain yang turut menyertainya adalah semakin majunya

tingkat pendidikan dan tingkat melek huruf di kalangan masyarakat luas.

Public Relations di Era Modern

Pada akhir tahun 1990-an ketika terjadi era booming dot.com, praktisi hubungan

masyarakat menggunakan berbagai peralatan dan teknologi mulai dari pensil, kertas hingga

PDA dan internet. Pada tahun 1990-an alat dominan yang dipergunakan adalah siaran pers dan

press kit. Press rilis digunakan untuk menyampaikan berita-berita informasi umum terhadap

para editor dan reporter. Meskipun alat dan teknologi konvensional tetap mendominasi praktik

hubungan masyarakat, namun peralatan dan teknologi baru yang mendasari perkembangan

terakhir dalam bisa video, audio, dan komunikasi komputer dengan cepat menggantikannya.

Berbagai bentuk teknologi baru tersebut memungkinkan praktisi hubungan masyarakat

mendapat kesempatan yang tidak mereka duga dalam menjangkau jutaan orang. Jarak jangkau

jutaan orang tersebut sesuatu yang tidak memungkinkan di masa lalu.

Beberapa metode baru yang digunakan oleh praktisi hubungan masyarakat diantaranya

adalah; Video News Releases (VNRs) yang merupakan cerita siap tayang di televisi yang

disiapkan untuk program berita gratis selama penanyangan. Rilis berita video ini seringkali

digunakan bagi penyebaran informasi kesehatan, layanan pelanggan, kemajuan teknologi, serta

Page 10: PUBLIC RELATIONS

cerita bisnis. Metode lain adalah webscast yang merupakan produksi siaran yang

menggabungkan video streaming dan audio. Biasanya webcast digunakan untuk mengirimkan

press conference langsung atau even-even lain dengan target massa tertentu.

Rilis interaktif merupakan informasi yang dikirim melalui email atau ditampilkan pada

situs untuk dilihat oleh masyarakat secara umum. Biasanya rilis interaktif ini berisi dari siapa,

apa, kapan, dimana, dan mengapa dari topik yang disiarkan, serta biasanya ditambah dengan

link yang mengarahkan penerima rilis pada informasi tertentu seperti brosur atau foto-foto.

Fungsi humas juga berkaitan dengan komunikasi organisasi dalam menjawab pertanyaan-

pertanyaan yang mempengaruhi layanan masyarakat dari perusahaan atau pekerja sebagai

pemberitahuan awal dalam isu-isu yang muncul berkaitan dengan keberhasilan organisasi.

Humas juga berfungsi sebagai pendukung manajemen dengan penekanan pada publisitas,

promosi, dan hubungan media.Di antara berbagai macam peran humas, publisitas dan

hubungan media merupakan yang paling penting. Lebih dari 70 persen dari sepekan para

praktisi humas bekerjasama dengan pers untuk meliput berita bagi klien mereka.

Hubungan masyarakat yang baik akan memberikan banyak keuntungan seperti

kredibilitas dan akuntabilitas, indentitas publik yang lebih kuat, dan peliputan pers yang lebih

kooperatif, sensitifitas yang lebih besar terhadap kebutuhan masyarakat. Hubungan masyarakat

yang jelek bisa bertahan, seringkali karena orang yang bertugas di bidang humas menjalankan

tugasnya kurang baik, atau perusahaan yang menyewa mereka berjalan diluar kepentingan

publik.

Salah satu contoh klasik dari humas yang jelak adalah apa yang dilakukan oleh

perusahaan minyak Exxon pada musibah yang mengenai salah satu tankernya, Exxon Valdez

pada tahun 1989 yang beroperasi di sekitar Valdez, Alaska, menumpahkan lebih dari 250 juta

gallon minyak mentah. Musibah tersebut merupakan kejadian terbesar yang pernah terjadi di

Amerika Utara yang berpengaruh pada lebih 1200 square meter samudra, dan merusak lebih

dari 600 mil pantai, dan menewaskan lebih dari 4000 mamalia laut.

Setelah musibah terjadi pemimpin Exxon saat itu, Lawrence Rawl memutuskan untuk

tidak mengunjungi lokasi kejadian, dan aktivitas tersebut diartikan oleh penduduk di sekitar

wilayah tumpahan sebagai bentuk kesombongan. Dia juga tidak memberikan komentar

Page 11: PUBLIC RELATIONS

mengenai musibah tersebut sepanjang minggu, dan perusahaan mendirikan pusat media di

New York dan bukan di Valdez.

Tindakan tersebut mengakibatkan serangan dari media sebagai sikap yang tidak

responsif, dan sentimen massa beralih kepada mereka. Setelah semua urusan dipenuhi,

musibah tersebut mengharuskan perusahaan Exxon mengeluarkan lebih dari $ 2,5 miliar uang

untuk membersihkan laut, biaya hukum, dan berbagai pengeluaran lain.

Beberapa kritik terhadap bidang hubungan masyarakat adalah; humas profesional

diciptakan untuk merancukan pandangan masyarakat dan untuk mewakili kepenytingan dari

perusahaan yang besar yang menggunakan fasilitas masyarakat. Di masa lalu praktek humas

adakalanya melakukan photo atau berita fiktif untuk mempromosikan apa yang menjadi

kepentingan mereka. Saat ini profesi hubungan masyarakat menggunakan pendekatan baru

untuk memahami implikasi dan menghindari penyalahgunaan profesi jurnalistik.

Praktisi humas profesional saat ini memegang sarjana di berbagai bidang seperti ilmu-

ilmu sosial, jurnalisme, pemasaran, komunikasi masa dan sastra Inggris. Juga lebih dari

pendidikan tinggi di Amerika menawarkan program dalam bidang humas. Para praktisi

meningkatkan efektifitas klien mereka untuk menentukan bagaimana efektifitas kerja mereka.

Beberapa contoh dari riset tersebut adalah; melalukan evaluasi pengawasan terhadap

monitoring, analisis trend, serta berbagai bentuk aktivitas lainnya yang bertujuan menggali

feedback dari klien dan masyarakat.