Puasa

7
Oleh : 1. Apriska Ardilia Putri 2. Aulia Maulida 3. Dyas Aisyah Rahmawati 4. Crisma luqmandani 5. M. Alfin Khoirun Naim

Transcript of Puasa

Page 1: Puasa

Oleh :

1. Apriska Ardilia Putri

2. Aulia Maulida

3. Dyas Aisyah Rahmawati

4. Crisma luqmandani

5. M. Alfin Khoirun Naim

Page 2: Puasa

Puasa merupakan terjemah dari shoum (bahasa Arab) yang berarti menahan

diri dari sesuatu. Sedangkan menurut istilah puasa adalah menahan diri dari segala

sesuatu yang membatalkan puasa dimulai dari terbit fajar (subuh) sampai terbenam

matahari (maghrib).

Pengertian puasa ini telah diterangkan dalam firman Allah surat Al-Baqarah (2) ayat

187:

Page 3: Puasa

Artinya:

Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri

kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka.

Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah

mengampuni kamu dan memberi ma'af kepadamu. Maka sekarang campurilah

mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah

hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian

sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri

mereka itu, sedang kamu beri'tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, Maka

janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya

kepada manusia, supaya mereka bertakwa. (Q.S Al-Baqarah [2]: 187)

Dalam Islam ada beberapa macam puasa, yang paling kita kenal adalah

puasa Ramadhan. Puasa Ramadhan hukumnya wajib bagi yang memenuhi syarat

wajib. Kewajiban ini beradasarkan firman Allah:

Artinya:

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana

diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa (Q.S. Al-Baqarah [2]:

183)

Dalam ayat tersebut terkandung tujuan utama dari ibadah puasa, yakni

Page 4: Puasa

• Rukun puasa :

1. Niat

2. Menahan diri dari makan dan minum serta yang membatalkan puasa

dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari

• Syarat wajib puasa :

1. Islam 4. Suci dari haid dan nifas (khusus

wanita)

2. Baligh 5. Mampu melaksanakan puasa

3. Berakal sehat

• Syarat sah puasa :

1. Islam 3. Suci dari haid dan nifas

2. Mumayyiz 4. Pada waktu yang tidak

terlarang berpuasa

• Macam-macam puasa :

1. Puasa wajib

2. Puasa sunah

3. Puasa makhruh

4. Puasa haram

Page 5: Puasa

Puasa yang makruh dilakukan adalah puasa pada hari Jumat dan Sabtu yang tidak bermaksud mengqadha‟ Ramadhan, membayar nadzar atau kafarat, atau tidak diniatkan untuk puasa sunnah tertentu. Jadi seseorang yang puasa pada hari Jumat atau Sabtu dengan niat mengqadha‟ puasa Ramadhan tidak termasuk puasa makruh. Misal tanggal 9 Dzulhijjah jatuh pada hari Sabtu maka puasa hari Sabtu pada waktu itu menjadi puasa sunnah bukan makruh. Ada pendapat lain yang lebih keras bahkan menyatakan bahwa puasa pada hari Jumat tergolong puasa haram jika dilakukan tanpa didahului hari sebelum atau sesudahya.

Menurut fiqih 4 (empat) mazhab, puasa makruh itu antara lain :

1. Puasa pada hari Jumat secara tersendiriBerpuasa pada hari Jumat hukumnya makruh apabila puasa itu dilakukan secara mandiri. Artinya, hanya mengkhususkan hari Jumat saja untuk berpuasa.Dari Abu Hurairah ra. berkata: “Saya mendengar Nabi saw. bersabda: “Janganlah kamu berpuasa pada hari Jum‟at, melainkan bersama satu hari sebelumnya atau sesudahnya.” [9]

2. Puasa sehari atau dua hari sebelum bulan RamadhanDari Abu Hurairah r.a dari Nabi saw. beliau bersabda: “Janganlah salah seorang dari kamu mendahului bulan Ramadhan dengan puasa sehari atau dua hari, kecuali seseorang yang biasa berpuasa, maka berpuasalah hari itu.”[10]

3. Puasa pada hari syak (meragukan)Dari Shilah bin Zufar berkata: Kami berada di sisi Amar pada hari yang diragukan Ramadhan-nya, lalu didatangkan seekor kambing, maka sebagian kaum menjauh. Maka „Ammar berkata: Barangsiapa yang berpuasa hari ini maka berarti dia mendurhakai Abal Qasim saw.[11]

Page 6: Puasa

Penjelasan puasa yang dimakruhkan hari-hari itu yaitu

makruh tanjih artinya belum mencapai derajat haram.

Sedangkan puasa yang makruh mencapai derajat haram

sebagai berikut :

1. Puasa wishal yaitu puasa dua hari atau lebih tanpa berbuka. Rasul

bersabda : Janganlah lamu berpuasa wishal.(H.R.Bukhari). dan

Beliau bersabda : Jauhilah darimu dan puasa wishal.(H.R.Mutafaqun

alaih)

2. Puasa hari yang meragukan yaitu hari 30 di bulan Sya‟ban. Rasul

Saw. bersabda : “Barangsiapa berpuasa di hari yang meragukan

maka ia telah berdosa ke Aba Qasim.

3. Shaum Dahr yaitu puasa sepanjang tahun. Yaitu puasa sunat tanpa

berbuka. Rasul bersabda :tidak ada baginya puasa barangsiapa yang

berpuasa sepanjang tahun.

4. Puasa seorang istri tanpa idzin suaminya dan ia ada(hadir) disisinya.

Rasul bersabda Saw. : “Tidak ada puasa sehari bagi seorang istri

sedangkan suaminya disisinya kecuali ia mendapat izin terlebih

dahulu.kecuali bulan Ramadhan.

Page 7: Puasa

Ada puasa pada waktu tertentu yang hukumnya haram dilakukan, baik karena

waktunya atau karena kondisi pelakukanya.

a. Hari Raya Idul Fitri

Tanggal 1 Syawwal telah ditetapkan sebagai hari raya sakral umat Islam. Hari itu adalah hari

kemenangan yang harus dirayakan dengan bergembira. Karena itu syariat telah mengatur

bahwa di hari itu tidak diperkenankan seseorang untuk berpuasa sampai pada tingkat haram.

Meski tidak ada yang bisa dimakan, paling tidak harus membatalkan puasanya atau tidak

berniat untuk puasa.

b. Hari Raya Idul Adha

Hal yang sama juga pada tanggal 10 Zulhijjah sebagai Hari Raya kedua bagi umat Islam.

Hari itu diharamkan untuk berpuasa dan umat Islam disunnahkan untuk menyembelih hewan

Qurban dan membagikannya kepada fakir msikin dan kerabat serta keluarga. Agar

semuanya bisa ikut merasakan kegembiraan dengan menyantap hewan qurban itu dan

merayakan hari besar.

c. Hari Tasyrik

Hari tasyrik adalah tanggal 11, 12 dan 13 bulan Zulhijjah. Pada tiga hari itu umat Islam masih

dalam suasana perayaan hari Raya Idul Adha sehingga masih diharamkan untuk berpuasa.

Pada tiga hari itu masih dibolehkan utnuk menyembelih hewan qurban sebagai ibadah yang

disunnahkan sejak zaman nabi Ibrahim as.

d. Puasa sepanjang tahun / selamanya

Diharamkan bagi seseorang untuk berpuasa terus setiap hari. Meski dia sanggup untuk

mengerjakannya karena memang tubuhnya kuat. Tetapi secara syar`i puasa seperti itu

dilarang oleh Islam. Bagi mereka yang ingin banyak puasa, Rasulullah SAW menyarankan

untuk berpuasa seperti puasa Nabi Daud as yaitu sehari puasa dan sehari berbuka.