PTO-3

27
Kabupaten Mesuji PENJELASAN III MUSYAWARAH-MUSYAWARAH PNPM MANDIRI PERDESAAN 3.1 Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa ( Musrenbang Desa I ) Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa yang selanjutnya disebut MUSRENBANG-DESA) adalah forum musyawarah tahunan yang dilaksanakan secara partisipatif oleh para pemangku kepentingan desa (pihak berkepentingan untuk mengatasi permasalahan desa dan pihak yang akan terkena dampak hasil musyawarah) untuk menyepakati rencana 1 (satu) tahunan dalam bentuk Rencana Kerja Pembangunan Desa ( RKPDes) yang dijabarkan dari hasil proses review RPJMDes. Pelaksanaan Musrenbang desa dilakukan pada bulan Januari. Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPDes) merupakan jabaran Rencana kerja Pembangunan desa yang meliputi Rencana Kegiatan pembangunan untuk Tahun Anggaran Berjalan sesuai hasil perencanaan tahun sebelumnya dan Rencana Kegiatan Pembangunan Tahun yang akan datang. Dalam mekanisme pelaksanaan program, usulan kegiatan yang akan diajukan untuk mengakses BLM PNPM dalam proses Musrenbang desa, adalah menginformasikan kembali jenis usulan untuk mengakses BLM PNPM Tahun Anggaran berjalan (N0) berdasarkan hasil proses partisipatif yang sudah dilaksanakan tahun sebelumnya. Status Usulan kegiatan yang akan digunakan untuk mengakses BLM PNPM Tahun Anggaran Berjalan, sudah dalam proses penyusunan Disain dan RAB. RKP yang akan dijadikan sebagai acuan Rencana Kerja Pembangunan tahun yang akan datang, diperoleh dari review RPJMDes dan RKPDes tahun sebelumnya. Dalam RKPDes tahun yang akan datang, sudah ditetapkan juga jenis-jenis usulan kegiatan yang sesuai dengan kriteria pendanaan PNPM untuk persiapan usulan yang akan dimanfaatkan untuk mengakses BLM PNPM Tahun N+1.maupun sumber dana lain dan kegiatan yang akan diteruskan untuk proses Musyawarah Pembangunan Kecamatan dan kabupaten. Hasil yang diharapkan dari Murenbangdes adalah : a. Tersosialisasikanya hasil Review RPJMDes b. Terevaluasinya RKP Des tahun sebelumnya yang telah didanai oleh SKPD teknis melalui UPTD terkait. c. Ditetapkanya kembali usulan kegiatan desa yang telah dipersiapkan dalam RKP tahun sebelumnya untuk mengakses BLM PNPM Tahun Anggaran Berjalan., dan sumber pendanaan lainnya. Penjelasan III: Musyawarah-Musyawarah PNPM Mandiri Perdesaan 1

description

PENJELASAN III MUSYAWARAH-MUSYAWARAH PNPM MANDIRI PERDESAAN

Transcript of PTO-3

Page 1: PTO-3

Kabupaten Mesuji

PENJELASAN III

MUSYAWARAH-MUSYAWARAH PNPM MANDIRI PERDESAAN

3.1 Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa ( Musrenbang Desa I )

Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa yang selanjutnya disebut MUSRENBANG-DESA) adalah forum musyawarah tahunan yang dilaksanakan secara partisipatif oleh para pemangku kepentingan desa (pihak berkepentingan untuk mengatasi permasalahan desa dan pihak yang akan terkena dampak hasil musyawarah) untuk menyepakati rencana 1 (satu) tahunan dalam bentuk Rencana Kerja Pembangunan Desa ( RKPDes) yang dijabarkan dari hasil proses review RPJMDes. Pelaksanaan Musrenbang desa dilakukan pada bulan Januari.Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPDes) merupakan jabaran Rencana kerja Pembangunan desa yang meliputi Rencana Kegiatan pembangunan untuk Tahun Anggaran Berjalan sesuai hasil perencanaan tahun sebelumnya dan Rencana Kegiatan Pembangunan Tahun yang akan datang.Dalam mekanisme pelaksanaan program, usulan kegiatan yang akan diajukan untuk mengakses BLM PNPM dalam proses Musrenbang desa, adalah menginformasikan kembali jenis usulan untuk mengakses BLM PNPM Tahun Anggaran berjalan (N0) berdasarkan hasil proses partisipatif yang sudah dilaksanakan tahun sebelumnya. Status Usulan kegiatan yang akan digunakan untuk mengakses BLM PNPM Tahun Anggaran Berjalan, sudah dalam proses penyusunan Disain dan RAB.RKP yang akan dijadikan sebagai acuan Rencana Kerja Pembangunan tahun yang akan datang, diperoleh dari review RPJMDes dan RKPDes tahun sebelumnya. Dalam RKPDes tahun yang akan datang, sudah ditetapkan juga jenis-jenis usulan kegiatan yang sesuai dengan kriteria pendanaan PNPM untuk persiapan usulan yang akan dimanfaatkan untuk mengakses BLM PNPM Tahun N+1.maupun sumber dana lain dan kegiatan yang akan diteruskan untuk proses Musyawarah Pembangunan Kecamatan dan kabupaten.

Hasil yang diharapkan dari Murenbangdes adalah :

a. Tersosialisasikanya hasil Review RPJMDesb. Terevaluasinya RKP Des tahun sebelumnya yang telah didanai oleh SKPD

teknis melalui UPTD terkait.c. Ditetapkanya kembali usulan kegiatan desa yang telah dipersiapkan dalam RKP

tahun sebelumnya untuk mengakses BLM PNPM Tahun Anggaran Berjalan., dan sumber pendanaan lainnya.

d. Disepakatinya kegiatan yang akan didanai dengan dana goro, swadaya atau ADD dan RKPDes yang disiapkan untuk mengakses BLM PNPM tahun berikutnya dan RKPDes yang akan dibawa ke tahap perencanaan selanjutnya di tingkat Musrenbang kecamatan

e. Disepakatinya APBDesf. Terpilihnya wakil-wakil desa yang akan hadir dalam musyawarah antar desa

prioritas usulan terdiri dari 6 orang meliputi kepala desa, ketua TPK, dan 4 orang wakil masyarakat. Minimal 3 dari 6 wakil tersebut adalah perempuan,

Peserta dari musdes perencanaan meliputi:

a. Kepala desa dan aparat desa,

Penjelasan III: Musyawarah-Musyawarah PNPM Mandiri Perdesaan 1

Page 2: PTO-3

Kabupaten Mesuji

b. BPD atau sebutan lainnya,c. UPTD terkaitd. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), e. Wakil RTM desa, f. Wakil perempuan,g. LSM/ormas,h. Tokoh masyarakat, tokoh agama,i. Anggota masyarakat lainnya yang berminat untuk hadir.

Proses ini difasilitasi oleh kader desa dan atau Fasilitator Kecamatan. Fasilitator perlu mengupayakan seoptimal mungkin agar sekurang-kurangnya 40% dari peserta Musdes Perencanaan adalah perempuan.

3.2 Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kecamatan / Musyawarah Antar Desa I

Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kecamatan dilaksanakan dalam rangka untuk melakukan sinkronisasi antara hasil proses Musrenbangdesa dan proses perencanaan reguler. Dalam Pelaksanaan Musyawarah pembangunan kecamatan, akan disampaikan rencana kerja sektoral di desa-desa dalam kecamatan dalam Tahun Anggaran berjalan sekaligus mendapatkan masukan dalam rangka untuk menyusun rencana kerja pembangunan tahun berikutnya berdasarkan rekapitulasi RKPdes yang disampaikan oleh desa desa. Dalam RKPdes yang disampaikan, desa sudah memisahkan jenis-jenis kegiatan yang akan diusulkan untuk mengakses dana APBN,APBD dan BLM PNPM, dengan demikian pihak SKPD dan perwakilan legistatif sudah mengetahui rencana desa berdasarkan skenario usulan pendanaan.. Pelaksanaan Musrenbang Kecamatan dilaksanakan pada bulan Februari.

Dalam rangka pelaksanaan PNPM mandiri Perdesaan, bersamaan dengan pelaksanaan Musrenbang Kecamatan, dilakukan Musyawarah Antar Desa Penetapan usulan untuk kegiatan-kegiatan yang akan didanai dengan BLM PNPM Tahun Anggaran Berjalan.

Dalam Kerangka Integrasi, pada saat Musrenbang Kecamatan, secara bersamaan, di tingkat kecamatan telah diinformasikan kegiatan SKPD Teknis yang akan dilaksanakan di desa demikian juga untuk pelaksanaan PNPM, pada saat yang sama juga akan menginformasikan desa desa yang akan memperoleh dana kegiatan. Kondisi seperti ini dapat dimanfaatkan untuk saling uji silang ada tidaknya overlapping pendanaan.

Hasil yang diharapkan dalam pelaksanaan Musrenbang Kecamatan adalah :a. Ditetapkannya pendanaan usulan kegiatan sesuai dengan keputusan MAD

Prioritas Usulan,b. Disetujuinya ketetapan tentang pemberlakuan sanksi lokal,c. Disampaikannya rancangan jadwal pelaksanaan kegiatan di kecamatan,d. Disepakatinya rancangan jadwal pelaksanaan kegiatan setiap desa,e. Ditetapkannya rancangan AD-ART BKAD menjadi ketetapan AD/ART

BKAD. Penyusunan AD-ART BKAD ini sendiri dilakukan setelah MAD prioritas usulan. Bagi kecamatan yang sudah mempunyai AD-ART BKAD, agendanya adalah pembahasan Rencana Kerja BKAD/Prioritas Pembangunan Kecamatan berdasarkan dari hasil perumusan pada MAD prioritas usulan,

f. Disampaikannya usulan-usulan desa yang akan diajukan dan didanai dari sumber lain (APBD, ADD, atau pihak ketiga lain), yang dapat disampaikan

Penjelasan III: Musyawarah-Musyawarah PNPM Mandiri Perdesaan 2

Page 3: PTO-3

Kabupaten Mesuji

melalui musrenbang kecamatan sekaligus ditetapkannya penunjukan wakil MAD/BKAD untuk memproses pada tahapan berikutnya di kabupaten (forum SKPD) sebagai bagian dari utusan kecamatan.

g. Ditetapkannya prioritas kegiatan pembangunan kecamatan yang dapat diajukan sebagai renstra kecamatan, serta utusan kecamatan yang nantinya mewakili masyarakat dalam Forum SKPD.

Dokumen yang dihasilkan:1. Berita acara hasil musyawarah2. Daftar usulan yang didanai 3. RKTL pelaksanaan 4. Renstra kecamatan5. AD-ART BKAD

Peserta MAD Penetapan Usulan terdiri dari:a. Enam orang wakil per desa: Kepala desa, 2 orang wakil dari BPD/nama lain

yang sejenis (jika sudah ada), dan 3 orang tokoh masyarakat (minimal 3 dari keenam wakil tersebut adalah perempuan) dari semua desa di kecamatan.

b. Secara umum unsur-unsur yang hadir dalam MAD adalah: Camat dan staf terkait, Wakil dari seluruh instansi sektoral kecamatan (ISK), Kades di lingkungan kecamatan, BPD atau sebutan lainnya, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Wakil RTM dari setiap desa, Wakil perempuan dari setiap desa, Komite sekolah, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)/Organisasi Massa (ormas), Tokoh masyarakat, tokoh agama, Anggota masyarakat lainnya yang berminat untuk hadir.

Sedangkan pendanaan atas penyelenggaraan MAD berasal dari DOK program, swadaya desa, atau masyarakat.

Hasil dari keputusan MAD penetapan usulan disahkan sesegera mungkin oleh Camat atas nama Bupati menjadi Surat Penetapan Camat (SPC) yang berisi tentang daftar alokasi bantuan PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan yang bersangkutan. SPC berikut lampirannya, mencantumkan nama desa, jenis kegiatan termasuk jumlah alokasi dananya, dikirimkan oleh PjOK kepada TK PNPM Mandiri Kabupaten dengan tembusan kepada Bupati, Fasilitator Kecamatan dan Fasilitator Kabupaten.

3.1. MAD-2

MAD Sosialisasi (MAD-2) merupakan pertemuan antar desa untuk melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan yang sudah dilakukan, sosialisasi awal tentang tujuan, prinsip, kebijakan, prosedur maupun hal-hal lain yang berkaitan dengan PNPM Mandiri Perdesaan serta untuk menentukan kesepakatan-kesepakatan selanjutnya antar desa dalam melaksanakan PNPM Mandiri Perdesaan.

1. Agenda pembahasan pada MAD – 2 adalah : Evaluasi progres pelaksanaan kegiatan yang sedang atau telah dilaksanakan,

dengan pendanaan BLM 40% Tahap I Melakukan sosialisasi dan informasi pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan

tahun berikutnya sesuai Indikasi Lokasi dan Alokasi.

Penjelasan III: Musyawarah-Musyawarah PNPM Mandiri Perdesaan 3

Page 4: PTO-3

Kabupaten Mesuji

Mendiseminasikan informasi pokok PNPM Mandiri Perdesaan meliputi tujuan, prinsip-prinsip, kebijakan, pendanaan, organisasi, proses dan prosedur yang dilakukan.

Menginformasikan rencana program atau proyek dari kabupaten (bersumber dari yang benar-benar akan dilaksanakan di kecamatan, pada tahun berjalan dan pada tahun berikutnya.

Menginformasikan kebutuhan pelaku-pelaku PNPM Mandiri Perdesaan di tingkat desa dan antar desa, seperti: TPK, TPU, KPMD, UPK dan PL, BKAD, Setrawan Kecamatan dan Tenaga Pelatih Masyarakat (TPM).

Memilih dan menyepakati dua orang peserta menjadi Ketua dan Sekretaris (Notulis) MAD yang akan bertugas hingga akhir PNPM Mandiri Perdesaan,

Menyepakati dan menetapkan aturan dan sanksi-sanksi yang harus diterapkan dalam pelaksanan PNPM Mandiri Perdesaan,

Menyepakati jadwal kegiatan musdes sosialisasi, pelatihan KPMD dan MAD prioritas usulan.

Pada Kecamatan baru, menjelaskan perlunya desa melakukan kerjasama antara desa dan menjelasakan mekanisme pembentukan Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD

Menjelaskan kewajiban desa untuk menyusun dokumen RPJMDes dan RKPDes, yang dilaksanakan melalui kegiatan Perencanaan Pembangunan Desa (PPD).

Menyampaikan Perubahan kebijakan dasar pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan

Menyepakati agenda kegiatan kegiatan yang akan dilakukan selanjutnya.

2. Waktu : segera setelah ditetapkannya ancar-ancar lokasi kegiatan, dilakukan sebelum pelaksanaan Musdes Sosialisasi atau selambat-lambatnya dua minggu setelah fasilitator pertama kali ditugaskan di kecamatan tersebut.

3. Tempat : Kantor Kecamatan atau Balai Pertemuan di Kecamatan, atau tempat lain yang memungkinkan untuk penyelenggaraan pertemuan.

4. Peserta : a. Camat dan staf terkait,b. Pengurus BKAD pada lokasi lamac. Tim 6 terdiri Kades, BPD, perwakilan RTM, tokoh

masyarakat, sekurang-kurangnya 3 orang perempuan)d. Wakil dari seluruh instansi sektoral kecamatan (ISK),e. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM),f. Lima orang KPMD (Untuk Lokasi Lama).g. Komite Sekolah,h. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)/Organisasi Massa

(ormas),i. Anggota masyarakat lainnya yang berminat untuk hadir.j.

5. Pemandu : Fasilitator Kecamatan dan PjOK (bisa dibantu oleh Fasilitator Kabupaten)

6. Metode : Ceramah, curah pendapat dan diskusi.

7. Materi : a. Petunjuk Teknis Operasional,b. Penjelasan 1 Petunjuk Teknis Operasional Kegiatan

tentang Sosialisasi,c. Penjelasan 3 Petunjuk Operasional Kegiatan tentang

Penjelasan III: Musyawarah-Musyawarah PNPM Mandiri Perdesaan 4

Page 5: PTO-3

Kabupaten Mesuji

Musyawarah-Musyawarah PNPM Mandiri Perdesaand. Penjelasan 5 Petunjuk Teknis Operasional Kegiatan

mengenai Tugas, Tanggungjawab dan Proses Pemilihan Pelaku PNPM Mandiri Perdesaan.

8. Alat : a. Poster dan lembar balik,b. Peta Kecamatan,c. Skema/Alur Perencanaan yang terintegrasi.d. Daftar hadir,e. Alat bantu sosialisasi: VCD/DVD tentang PNPM, dsbnya.

3.2. MD-3

Musdes Sosialisasi MD-3) adalah musyawarah masyarakat desa yang dilaksanakan segera setelah MAD sosialisasi (MAD-2), merupakan forum sosialisasi PNPM Mandiri Perdesaan di tingkat desa.MD-3 juga sebagai forum musyawarah pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan Tahap-1 yang dapat disenergikan dengan agenda lainnya sesuai kepentingan desa.

1. Agenda MD – 3 adalah : Bagi desa yang baru dapat dimanfaatkan untuk memperkenalkan PNPM Mandiri

Perdesaan kepada BPD, aparat pemerintah desa, Lembaga Kemasyarakatan Desa, Kelembagaan Lokal, tokoh masyarakat dan masyarakat umum di desa,

Menegaskan kembali kewajiban desa untuk menyusun dokumen RPJMDes dan RKPdes sebagaimana diatur dalam Permendagri nomor 66 Tahun 2007 dan Petunjuk Teknis Perencanaan Pembangunan Desa, dan menggunakan dokumen tersebut sebagai acuan dalam pelaksanaan musyawarah perencanaan pembangunan di desa.

Menginformasikan indikasi lokasi dan alokasi PNPM Mandiri Perdesaan tahun berikutnya.

Melaporkan realisasi dari rencana kegiatan yang didanai PNPM Mandiri Perdesaan dan mempertanggung jawabkan semua pengeluaran keuangan yang digunakan untuk:i) Biaya-biaya bahanii) Upah/ongkosiii) Honoriv) Pinjaman kepada kelompok (ekonomi)v) Operasional dan lain-lain. vi) Mengevaluasi hasil pekerjaannya

Memperbaiki kelemahan-kelemahan pelaksanaan yang dirasa kurang optimal. Membuat persiapan pelaksanaan tahap berikutnya.

2. Waktu : Segera setelah pelaksanaan MAD – 2 (sosialisasi).

3. Tempat : Balai desa atau tempat pertemuan yang lazim dipakai.

4. Peserta :a. Kepala desa dan aparat desa,b. BPD atau sebutan lainnya,c. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM),d. Kelembagaan Masyarakat Lokal (Kelompok Tani, Paguyuban

Seni, Lembaga adat dll)e. Wakil RTM desa,f. Wakil perempuan,g. LSM/ormas,h. Tokoh masyarakat, tokoh agama,

Penjelasan III: Musyawarah-Musyawarah PNPM Mandiri Perdesaan 5

Page 6: PTO-3

Kabupaten Mesuji

i. Anggota masyarakat lainnya yang berminat untuk hadir.

5. Pemandu : Fasilitator Kecamatan dan PjOK.

6. Metode : Ceramah, curah pendapat dan diskusi.

7. Materi : a. Petunjuk Teknis Operasionalb. Penjelasan 1 Petunjuk Teknis Operasional Kegiatan mengenai

Sosialisasic. Penjelasan 3 Petunjuk Operasional Kegiatan tentang

Musyawarah-Musyawarah PNPM Mandiri Perdesaand. Penjelasan 5 Petunjuk Operasional Kegiatan mengenai Tugas,

Tanggung jawab dan Proses Pemilihan Pelaku PNPM Mandiri Perdesaan.

e. Petunjuk Teknis Perencanaan Pembangunan Desa (PPD)f.

8. Alat :a. Poster dan lembar balik PNPM Mandiri Perdesaanb. Alur Kegiatan Normal, Optimalisasi dan Integrasic. Daftar hadird. Alat bantu sosialisasi: VCD/DVD tentang PNPM, dsbnyae. Bahan-bahan untuk melakukan pemungutan suara tertutup

(kertas dan alat tulis,dll).

9. Persiapan :a. PjOK bersama Fasilitator kecamatan dan BKAD memastikan kembali jadwal dan tempat pelaksanaan MusdesSosialisasi dengan Kepala Desa yang bersangkutan.

b. PjOK bersama Fasilitator kecamatan dan BKAD memastikan calon-calon KPMD, PL, TPK, TPU hasil identifikasi sebelumnya dapat hadir di musyawarah desa sosialisasi.

c. PjOK bersama Fasilitator kecamatan dan BKAD memastikan informasi pelaksanaan musyawarah desa sosialisasi telah tersebar di masyarakat, baik melalui papan-papan informasi atau media pertemuan–pertemuan yang ada di desa.

d. PjOK bersama Fasilitator kecamatan dan BKAD mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan desa yang akan dikunjungi dalam rangka memfasilitasi pertemuan tersebut.

e. PjOK bersama Fasilitator kecamatan dan BKAD menyiapkan materi yang akan disampaikan, alat dan tempat yang akan digunakan. Usahakan tempat duduk ditata menjadi setengah lingkaran atau seperti huruf “U”.

f. PjOK bersama Fasilitator kecamatan dan BKAD melakukan penyeleksian awal calon KPMD dan calon TPK (acuan seleksi serta wawancara calon KPMD dan calon TPK dapat dilihat dalam penjelasan 5 PTO).

g. Fasilitator kecamatan dan BKAD menuliskan nama-nama calon KPMD dan nama-nama calon TPK hasil seleksi dalam kertas lebar dengan huruf besar dan mudah dibaca oleh banyak orang.

h. Fasilitator kecamatan dan BKAD memastikan tempat pertemuan dan peralatan lainnya yang memungkinkan terselenggaranya pertemuan secara efektif.

i. Fasilitator kecamatan dan BKAD menyiapkan agenda pertemuan, notulen pertemuan dan daftar hadir

j.

Penjelasan III: Musyawarah-Musyawarah PNPM Mandiri Perdesaan 6

Page 7: PTO-3

Kabupaten Mesuji

3.3. PERTEMUAN KELOMPOK UNTUK PENGGALIAN GAGASAN

Penggalian gagasan atau disebut dengan musyawarah dusun/kelompok/RW/RT atau sebutan lainnya, dilakukan untuk mengidentifikasi potensi dan masalah. Selanjutnya hasil penggalian gagasan ini menjadi bahan evaluasi atau masukan untuk review RPJMDes.

Pada proses penggalian gagasan juga dilakukan pemilahan gagasan-gagasan khusus perempuan (MKP) yang akan dibahas dan ditetapkan pada MDKP.

1. Agenda dalam penggalian gagasan adalah : Memperkenalkan PNPM Mandiri Perdesaan kepada kelompok laki-laki,

perempuan, atau campuran. Melakukan pendataan dan memperbaharui data RTM. Melakukan Penyusunan atau mereview Peta Sosial/Sketsa Desa, Diagram

Kelembagaan dan Kalender Musim Menggali gagasan kegiatan untuk diusulkan dalam musyawarah khusus

perempuan dan musyawarah desa perencanaan. Sekaligus gagasan untuk dituangkan dalam dokumen perencanaan desa (RPJMDes) dan RKPDes.

Menentukan utusan kelompok/dusun ke musyawarah khusus perempuan dan musdes perencanaan.

2. Waktu : Setelah pelaksanaan MD - 3 dan pelatihan KPMD. Bagi desa yang baru berpatisipasi akan lebih baik apabila Tim Penyusun RPJMDes/RKPDes sudah mendapatkan pelatihan

3. Tempat : Tempat pertemuan kelompok/dusun atau tempat lainnya,

4. Peserta : Warga masyarakat dusun/kelompok,

5. Pemandu : KPMD, Anggota tim 11 (Tim Penyusun RPJMdes)

6. Materi : a. Petunjuk Teknis Operasional.b. Penjelasan 2 Petunjuk Operasional Kegiatan tentang

Fasilitasi dan Pelatihan.c. Penjelasan 3 Petunjuk Operasional Kegiatan tentang

Musyawarah-Musyawarah PNPM Mandiri Perdesaand. Petunjuk Teknis Perencanaan Pembangunan Desa (PPD)

7. Alat : a. Poster dan lembar balik PNPM Mandiri Perdesaanb. Alur proses penyusunan Dokumen RPJMDes dan RKPDes.c. Daftar hadird. Bahan-bahan untuk membuat/updating peta desa/dusun

(spidol, kertas plano, isolasi/selotape)

Proses Pertemuan Dusun atau Kelompok Lainnya Untuk Pembuatan/Review Peta Sosial

Tahap awal dari proses penggalian gagasan adalah mengadakan transformasi sektoral yang dilanjutkan dengan pertemuan di dusun/kelompok untuk membuat peta sosial/sketsa desa bersama-sama dengan warga dusun setempat. Metode atau teknik yang digunakan dalam pembuatan peta sosial dalam pertemuan dusun sebagai berikut :

Penjelasan III: Musyawarah-Musyawarah PNPM Mandiri Perdesaan 7

Page 8: PTO-3

Kabupaten Mesuji

a. Penentuan Klasifikasi Kesejahteraan Tujuan penentuan klasifikasi kesejahteraan adalah mengelompokkan rumah tangga di desa dalam kategori kaya, menengah dan miskin menurut kriteria dan istilah setempat. Hasil pengelompokan selanjutnya digunakan untuk menggambarkan rumah tangga-rumah tangga yang ada di desa pada sebuah peta. Dalam proses ini, fasilitator harus mendokumentasikan kriteria dan daftar rumah tangga miskin.

i) Langkah-langkah penentuan klasifikasi kesejahteraan sebagai berikut: Masyarakat yang hadir diminta untuk mengungkapkan bagaimana tingkatan

kesejahteraan yang ada dalam masyarakat selama ini, atau bagaimana mereka membedakan rumah tangga dalam komunitas desa mereka, misalnya ada rumah tangga yang kaya, menengah atau miskin. Jenis tingkatan yang disebutkan masyarakat dicatat.

Masyarakat yang hadir dibagi menjadi 3 kelompok diskusi; kelompok diskusi tentang rumah tangga kaya, menengah, dan miskin.

Setiap kelompok diminta membuat sebuah gambar yang menjelaskan tentang tingkat kesejahteraan sesuai topik bahasannya,(gambar mengacu pada realitas yang ada di masyarakat)

Selesai membuat gambar, pandu setiap kelompok untuk mendiskusikan ciri-ciri tingkat kesejahteraan sesuai topik bahasannya. Ciri-ciri yang disepakati kemudian dituliskan dalam kertas.

Pemetaan RTM partisipatif: Masyarakat diminta untuk melakukan pemetaan RTM partisipatif untuk lebih menjabarkan kategori miskin dan sangat miskin. Pengertian Pemetaan RTM Partisipatif adalah merumuskan kriteria dan mengidentifikasi nama kepala keluarga, jumlah, dan lokasi RTM dan sangat miskin di dusun. Tujuan dari Pemetaan adalah mendapatkan kriteria dan baseline data RTM yang mendekati kenyataan tentang kelompok sasaran program. Pemetaan ini juga bermanfaat untuk digunakan sebagai aspek yang dominan dalam menentukan kelayakan suatu usulan oleh team verifikasi usulan. Kegiatan ini dilakukan di dusun dan difasilitasi oleh KPMD di bawah supervisi Fasilitator Kecamatan. Kegiatan ini dilakukan dengan tahap, pertama, menggunakan alat penentuan kriteria dan kategori rumah tangga miskin dan sangat miskin, dan kedua melakukan pemetaan berdasarkan kriteria dan kategori itu.

ii) Langkah-langkah untuk melakukan pemetaan RTM partisipatif adalah sebagai berikut: Fasilitator menampilkan kertas plano yang membagi kategori rumah tangga

miskin, yaitu miskin dan sangat miskin, Peserta diminta untuk menentukan ciri-ciri, untuk menentukan ciri-ciri ini

peserta dibagi dalam 2 kelompok yaitu kelompok miskin dan sangat miskin atau bisa langsung dengancurah pendapat atau urun rembug.

Ciri-ciri yang telah disepakati dituliskan oleh fasilitator pada kertas plano, ciri-ciri ini dikelompokkan menjadi kriteria dan dituliskan dalam lembar formulir yang telah disediakan (seperti di bawah), untuk ciri-ciri yang sama/serupa dipastikan ciri-ciri itu termasuk pada kriteria yang mana, apakah miskin atau sangat miskin. Unsur yang menjadi kriteria misalnya tentang kondisi rumah, kondisi penghuni rumah, kemampuan memenuhi kebutuhan pokok, pendidikan, kesehatan. Unsur ini bisa dikembangkan sesuai dengan kondisi lokal,

Kriteria ini selanjutnya dimasukkan dalam kategori miskin dan sangat miskin, bisa salah satunya atau keduanya dengan memberi tanda contreng (√),

Berdasarkan kriteria dan kategori itu peserta diminta untuk mengisi formulir pendataan RTM tingkat dusun,

Penjelasan III: Musyawarah-Musyawarah PNPM Mandiri Perdesaan 8

Page 9: PTO-3

Kabupaten Mesuji

Formulir pendataan RTM yang sudah lengkap dipergunakan untuk menyusun peta sosial dusun, penulisan usulan, verifikasi usulan, musyawarah desa, dan musyawarah antar desa,

Kedua formulir ini menjadi bahan untuk penyusunandata dasar kemiskinan tingkat desa dan kecamatan, oleh karena itu harus diarsipkan dengan baik.

Contoh Formulir Kriteria dan Kategori RTM

No Kriteria Kategori (V)Miskin Sangat Miskin

Contoh Formulir Pemetaan RTM

No Nama AlamatJumlah

AnggotaKeluarga

KategoriMiskin Sangat Miskin

b. Penyusunan Peta Sosial / Kemiskinan (Sketsa Dusun)Setelah membuat klasifikasi tingkat kesejahteraan, peserta pertemuan dusun difasilitasi oleh KPMD untuk membuat peta sosial/sketsa dusun.Penyusunan peta sosial dilakukan dengan menggambarkan dalam sebuah sketsa peta dusun/desa tentang:Kondisi geografis, sumber daya alam, fasilitas umum, dan potensi desa lainnya, termasuk yang di luar batas desa tetapi membawa pengaruh besar terhadap sosial ekonomi desa, seperti hutan, tambang, kebun, pabrik, pasar, dan alur transportasi strategis. Peta atau sketsa ini dilengkapi dengan hasil pemetaan rumah tangga miskin yang telah dilakukan sebelumnya.Hasil penyusunan peta sosial dipakai untuk dasar menggali gagasan masyarakat sesuai kebutuhan dan berguna bagi mayoritas RTM, serta dapat digunakan sebagai alat bantu dalam melaksanakan dan memantau tahapan PNPM Mandiri Perdesaan, seperti: penulisan usulan, verifikasi, musyawarah desa dan musyawarah antar desa.

c. Pembuatan Diagram Kelembagaan Untuk melengkapi peta sosial yang telah dibuat, selanjutnya adalah melakukan pemetaan lembaga-lembaga yang ada di dusun dan desa, termasuk kelompok simpan pinjam perempuan, serta pola hubungan yang ada. Dengan mengkaji sistem keorganisasian yang ada di masyarakat, fungsi, peran, pengaruh lembaga-lembaga yang ada. Tujuan pemetaan lembaga desa adalah agar masyarakat dapat memanfaatkan lembaga yang ada untuk sarana memecahkan masalah yang dihadapi serta mengoptimalkan potensi lingkungan yang dimiliki. Pemetaan lembaga dengan menggunakan metode diagram Venn yaitu dengan menemukenali lembaga yang paling dekat dengan lokasi masyarakat, kekuatan dan potensinya, hubungan antar lembaga, serta peluang dan manfaatnya bagi masyarakat.

Penjelasan III: Musyawarah-Musyawarah PNPM Mandiri Perdesaan 9

Page 10: PTO-3

Kabupaten Mesuji

d. Pembuatan Kalender MusimUntuk melengkapi sketsa desa dan diagram kelembagaan, perlu disusun kalender musim. Kalender musim adalah alat kajian untuk mengetahui kejadian/kegiatan dalam kehidupan masyarakat yang berkaitan dengan perubahan waktu.

e. Musyawarah Penggalian GagasanTahapan berikutnya setelah pertemuan dusun pembuatan Sketsa Desa, Diagram Kelembagaan dan Kalender Musim adalah musyawarah penggalian gagasan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penggalian gagasan adalah sebagai berikut:i) Sketsa Desa, data RTM, dan lembar diagram kelembagaan yang telah

disepakati ditampilkan dan dijelaskan kepada peserta oleh fasilitator, serta sampaikan tentang visi program yang berupaya untuk mengurangi kemiskinan pada RTM yang ada,

ii) Fasilitator mengajak peserta untuk menemukenali masalah yang sering dihadapi dan mengakibatkan sebagian warga masih miskin. Apa penyebab masalah tersebut? Apa yang harus dilakukan, dibangun, disediakan? Hasilnya dituliskan pada kertas plano,

iii) Fasilitator mengajak peserta menemukan potensi serta sumber daya lokal yang ada, pada peta yang ada diperlihatkan apakah sudah tercantum, jika belum perlu dilengkapi sesuai lokasi yang ada,

iv) Peserta diminta untuk menyampaikan gagasan kegiatan yang dapat mengatasi masalah kemiskinan, dan didukung potensi/sumberdaya lokal, sebagaimana yang ada pada peta sosial, gagasan yang disampaikan peserta setelah disepakati dituliskan pada tabel di bawah ini, dan digambarkan/diberi tanda mencolok (merah) pada lokasi sesuai peta sosial, perlu disampaikan penegasan bahwa gagasan-gagasan yang disampaikan peserta tidak terbatas pada kurun waktu saat ini, tetapi menjangkau sampai dengan lima (5) tahun yang akan datang.

v) Tabel yang berisi gagasan-gagasan tersebut harus didokumentasikan dengan baik.

vi) Diskusikan dengan peserta untuk membahas setiap gagasan berdasarkan kriteria-kriteria: Lebih bermanfaat untuk rumah tangga miskin daripada untuk lainnya, (sesuai

tabel pemetaan RTM), Mendukung pengembangan perekonomian masyarakat. Berdampak langsung bagi peningkatan kesejahteraan, Bisa dikerjakan oleh masyarakat, Didukung oleh sumber daya yang ada, Memiliki potensi untuk berkembang dan berkelanjutan.

vii) KPMD memandu pemilihan wakil kelompok yang dianggap mampu mewakili aspirasi mereka untuk hadir pada musyawarah khusus perempuan atau musdes perencanaan. Selesai pemilihan, KPMD menegaskan kembali bahwa disamping wakil-wakil terpilih, terbuka kesempatan bagi siapa saja yang berminat untuk hadir.

viii) KPMD menjelaskan proses penentuan gagasan sebagai usulan desa akan dilakukan pada musyawarah desa (khusus perempuan dan / atau perencanaan).

ix) KPMD membacakan gagasan yang muncul dan nama wakil-wakil dari kelompok sekaligus menjelaskan kembali kepada peserta musyawarah bahwa gagasan-gagasan dari masyarakat tidak otomatis mendapatkan pendanaan dari PNPM Mandiri Perdesaan, tetapi harus dikompetisikan dengan gagasan atau usulan lainnya. Pengambilan keputusan pendanaannya akan dilakukan pada pertemuan MAD.

x) KPMD meminta kesepakatan dari yang hadir untuk melakukan pertemuan lagi bila pertemuan pertama dianggap belum banyak yang hadirmengemukakan gagasannya.

Penjelasan III: Musyawarah-Musyawarah PNPM Mandiri Perdesaan 10

Page 11: PTO-3

Kabupaten Mesuji

xi) KPMD membuat berita acara proses sosialisasi dan penggalian gagasan kelompok

xii) Penutup.

3.4. MDKP

Musyawarah khusus perempuan merupakan pertemuan penggalian gagasan di tingkat desa yang hanya dihadiri oleh perempuan untuk membahas gagasan yang berasal dari kelompok-kelompok perempuan (MKP) sekaligus menentukan kegiatan SPP dan non SPP yang akan ditetapkan pada MD - 4.

1. Agenda MDKP adalah : Menentukan usulan kegiatan yang merupakan aspirasi perempuan, meliputi:

kegiatan pembangunan prasarana, kegiatan peningkatan kapasitas kelompok usaha ekonomi produktif, kegiatan bidang kesehatan, kegiatan bidang pendidikan.

Menentukan usulan kegiatan simpan pinjam bagi kelompok simpan pinjam khusus perempuan yang masih berjalan aktif dan berusia minimal 1 tahun.

Memilih wakil perempuan untuk hadir dalam MAD - 3 (prioritas usulan). Memilih wakil perempuan yang akan terlibat dalam penulisan usulan

2. Waktu : Setelah penggalian gagasan di kelompok/dusun.

3. Tempat : Balai desa atau tempat pertemuan lainnya

4. Peserta : Wakil-wakil perempuan dari dusun-dusun, wakil-wakil dari kelompok perempuan yang ada di desa dan perempuan desa lainnya yang berminat untuk hadir.

5. Pemandu : KPMD (perempuan) dibantu oleh KPMD lainnya dan Fasilitator Kecamatan

6. Materi : Hasil – hasil Penggalian gagasan yang berupa : Peta sosial Kalender Musim Diagram Kelembagaan dan Hasil rekap gagasan MKP

7. Alat a. Poster dan lembar balik PNPM Mandiri Perdesaanb. Daftar hadirc. Data RTMd. Spidol, kertas plano, isolasi/selotape.

MD-4

MD-4 dimaksudkan untuk menyampaikan laporan pertanggungjawaban penggunaan dana tahap II kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan oleh TPK kepada masyarakat. Musyawarah ini diintegrasikan untuk proses evaluasi RPJMDes, penyusunan draft RKPDes tahun berikutnya dan penetapan kegiatan yang akan diusulkan melalui pendanaan PNPM Mandiri Perdesaan.

1. Agenda : a. Melaporkan realisasi dari rencana kegiatan yang didanai PNPM Mandiri Perdesaan.

b. Mempertanggung jawabkan semua pengeluaran keuangan yang digunakan untuk:

Penjelasan III: Musyawarah-Musyawarah PNPM Mandiri Perdesaan 11

Page 12: PTO-3

Kabupaten Mesuji

i) Biaya-biaya bahanii) Upah/ongkosiii) Honoriv) Pinjaman kepada kelompok (ekonomi)v) Operasional dan lain-lain.vi) Mengevaluasi hasil pekerjaannya

c. Memperbaiki kelemahan-kelemahan pelaksanaan yang dirasa kurang optimal.

d. Membuat persiapan pelaksanaan tahap berikutnya.

2. Waktu : Setelah selesai penyaluran dana 40 % ke dua dari UPK ke TPK..

3. Tempat : Balai desa atau tempat pertemuan lainnya.

4. Peserta : Wakil dari dusun-dusun, wakil berbagai kelompok di desa,tokoh-tokoh masyarakat, pelaku-pelaku yang pernah terlibat di dalam PNPM Mandiri Perdesaan, tim pemantau dari masyarakat serta masyarakat umum lainnya yang berminat untuk hadir.

5. Pemandu : KPMD dibantu oleh Fasilitator Kecamatan , BKAD dan PjOK.

6. Materi : a. Petunjuk Teknis Operasionalb. Penjelasan 3 Petunjuk Teknis Operasional tentang

musyawarah-musyawarah PNPM Mandiri Perdesaanc. Penjelasan 5 Petunjuk Teknis Operasional mengenai

Tugas, Tanggung jawab dan Proses Pemilihan Pelaku-pelaku PNPM Mandiri Perdesaan.

d. Proposal kegiatan, gambar desain dan RABe. Laporan perkembangan kegiatan dan penggunaan dana.

7. Alat a. Daftar hadirb. Spidol, kertas plano, isolasi/selotape, dll.

8. Persiapan : a. Memastikan kembali jadwal dan tempat pelaksanaan dengan Kepala Desa yang bersangkutan dan Ketua Tim Pelaksana.

b. KPMD menyiapkan agenda pertemuan, notulen dan daftar hadir.

c. KPMD memastikan informasi pelaksanaan dan agenda Musyawarah desa pertanggung jawaban telah tersebar di masyarakat, baik melalui papan-papan informasi atau disampaikan secara lisan dalam pertemuan–pertemuan yang ada di desa.

d. Informasi penting yang ingin disampaikan telah ditulis pada kertas lebar dengan huruf besar dan mudah dibaca oleh banyak orang dari jarak yang relatif jauh.

e. KPMD membantu tim pelaksana kegiatan menyiapkan, materi yang akan disampaikan, alat dan tempat yang akan digunakan. Usahakan tempat duduk ditata menjadi setengah lingkaran atau seperti huruf “U”.

Proses Evaluasi RPJMDes dan penyusunan RKPDes

Penjelasan III: Musyawarah-Musyawarah PNPM Mandiri Perdesaan 12

Page 13: PTO-3

Kabupaten Mesuji

a. Pemaparan rencana kegiatan desa selama 5 tahun yang tertuang dalam dokumen RPJMDes yang disandingkan dengan hasil proses review dokumen perencanaan atau penggalian gagasan dari tingkat kelompok dan dusun yang telah dilaksanakan sebelumnya.

b. Forum musyawarah menyepakati hasil review RPJMDesc. Forum musyawarah menyusun masukan untuk draft RKPDes tahun berikutnya yang

kegiatannya mengacu pada dokumen RPJMDes yang telah disepakatid. Menetapkan kegiatan-kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan yang akan diusulkan pada

forum MAD-3 (MAD Prioritas)

Sesudah MD-4 terlaksana di seluruh desa, BKAD memfasilitasi terselenggaranya forum yang membahas rencana kegiatan yang berbasis kewilayahan (lintas desa).

3.5. MAD- 3

MAD prioritas usulan adalah pertemuan di kecamatan yang bertujuan membahas dan menyusun prioritas usulan kegiatan yang akan didanai oleh PNPM Mandiri Perdesaan. Penyusunan prioritas didasarkan atas kriteria kelayakan sebagaimana yang digunakan oleh TV dalam menilai usulan kegiatan. Penyusunan prioritas usulan-usulan SPP dilakukan secara terpisah sebelum penyusunan prioritas usulan-usulan desa lainnya. Selain penentuan prioritas usulan juga dilakukan evaluasi serta pemilihan pelaku - pelaku di tingkat kecamatan (anggota UPK dan pengurus BKAD)

1. Agenda MAD – 3 adalah : Memilih dan menetapkan pelaku di kecamatan (pengurus UPK, PL, PL UPK dan

BKAD) Menyusun dan menetapkan urutan atau peringkat usulan kegiatan dari tiap desa

sesuai dengan skala prioritas yang telah disepakati. Menetapkan jadwal MAD penetapan usulan usulan serta waktu penyelesaian

pembuatan desain dan RAB. Pertanggung jawaban penggunaan dana operasional kegiatan. Memberikan umpan balik mengenai kualitas pendampingan Fasilitator

Kabupaten, Fasilitator Kecamatan , PL dan pelaku-pelaku yang terlibat dalam PNPM Mandiri Perdesaan.

Merumuskan prioritas usulan kegiatan desa yang akan didanai oleh PNPM Mandiri Perdesaan dan memberikan masukan untuk usulan kegiatan yang akan didanai oleh APBD.

2. Waktu : Setelah MD-4 (Musdes Perencanaan), penulisan usulan dan verifikasi seluruh usulan.

3. Tempat : Kantor Kecamatan atau Balai Pertemuan di Kecamatan, atau tempat lain yang memungkinkan untuk penyelenggaraan pertemuan.

4. Peserta : a. Camat dan staf terkaitb. Instansi dinas terkait tingkat kecamatanc. SKPD Kabupatend. Anggota DPRDe. Tim Pengamatk. Tim 6 terdiri Kades, BPD, perwakilan RTM, tokoh

masyarakat (unsur adat, agama), sekurang-kurangnya 3 orang perempuan

f. Calon pengurus UPK, PL dan BKAD (jika dilakukan pemilihan)

Penjelasan III: Musyawarah-Musyawarah PNPM Mandiri Perdesaan 13

Page 14: PTO-3

Kabupaten Mesuji

g. Anggota masyarakat lainnya yang berminat untuk hadir.5. Pemandu : Fasilitator Kecamatan dan PjOK (bisa dibantu oleh Fasilitator

Kabupaten)

6. Metode : Ceramah, curah pendapat dan diskusi.

7. Materi : a. Petunjuk Teknis Operasionalb. Penjelasan 1 Petunjuk Teknis Operasional mengenai

Sosialisasic. Penjelasan 2 Petunjuk Teknis Operasional mengenai

Fasilitasi dan Pelatihan.d. Penjelasan 3 Petunjuk Teknis Operasional mengenai

Musyawarah-Musyawarah PNPM Mandiri Perdesaan.e. Penjelasan 5 Petunjuk Teknis Operasional mengenai

Tugas, Tanggung jawab dan Proses Pemilihan Pelaku-pelaku PNPM Mandiri Perdesaan.

8. Alat :a. Poster dan lembar balikb. Peta Kecamatan.c. Daftar hadird. Bahan-bahan untuk melakukan pemungutan suara secara

tertutup (kertas, alat tulis, dll).

9. Persiapan : a. PjOK bersama Fasilitator Kecamatan dan BKAD telah membentuk tim pengamat berdasarkan calon-calon yang diajukan desa untuk menjaga proses MAD.

b. PjOK bersama Fasilitator Kecamatan dan BKAD berkoordinasi dengan Camat, merencanakan tanggal dan tempat pertemuan.

c. PjOK bersama Fasilitator Kecamatan dan BKAD mengidentifikasi data program yang masuk ke desa-desa di Kecamatan yang bersangkutan.

d. PjOK bersama Fasilitator Kecamatan dan BKAD membuat surat undangan yang ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris MAD mengetahui Camat atau yang mewakilinya. Seminggu sebelumnya, undangan sudah disebarluaskan kepada wakil-wakil desa yang sudah terpilih dan ditetapkan dalam Musyawarah desa perencanaan serta masyarakat umum melalui papan informasi dan pertemuan-pertemuan informal yang ada di desa.

e. Undangan harus memuat: waktu dan tempat pertemuan, tujuan dan agenda pertemuan, serta wakil-wakil per desa yang terdiri dari kepala desa, Ketua Tim Pelaksana dan empat orang wakil masyarakat (minimal 3 dari keenam wakil tersebut adalah perempuan). Dalam undangan juga disebutkan bahwa terbuka kesempatan bagi masyarakat lainnya yang berminat untuk hadir dalam MAD prioritas usulan.

f. PjOK bersama Fasilitator Kecamatan dan BKAD memastikan informasi akan diadakannya MAD prioritas usulan telah tersebar dan diketahui oleh masyarakat, baik yang melalui undangan resmi maupun pengumuman secara lisan dan tertulis. Hal ini dilakukan dengan kunjungan ke desa maupun menanyakan langsung kepada orang desa yang kebetulan datang ke kecamatan

g. PjOK bersama Fasilitator Kecamatan dan BKAD

Penjelasan III: Musyawarah-Musyawarah PNPM Mandiri Perdesaan 14

Page 15: PTO-3

Kabupaten Mesuji

mempersiapkan materi yang akan disampaikan, alat dan tempat yang akan digunakan. Usahakan tempat duduk ditata menjadi setengah lingkaran atau seperti huruf “U”.

h. Daftar usulan dituliskan pada kertas lebar dengan tulisan yang besar dan ditempelkan di dinding (atau media lainnya) agar peserta mudah membacanya.

i. PjOK bersama Fasilitator Kecamatan dan BKAD mempersiapkan komposisi kelompok kecil untuk pembahasan usulan (diskusi kelompok).

j. Fasilitator Kecamatan memberitahukan kepada Fasilitator Kabupaten tempat dan waktu akan diselenggarakannya MAD prioritas usulan.

3.6. MD – 5

Musyawarah desa ini merupakan musyawarah desa peratnggungjawaban akhir dan serah terima kegiatan kegiatan tahun berjalan. Forum ini sekaligus dimanfaatkan untuk pelaksanaan lokakarya desa.

1. Agenda MD – 5 adalah : Pertanggungjawaban akhir dan serah terima pelaksanaan kegiatan

PNPM.Forum ini juga dimungkinkan untuk pertanggungjawaban dan serah terima pelaksanaan kegiatan pembangunan lainnya.

Lokakarya desa untuk membahas draft RKP Desa tahun berikutnya (N+1) yang telah disusun pada saat MD-4

Evaluasi dan pemilihan pelaku-pelaku di tingkat desa (KPMD, TPK)

2. Proses musyawarah desa pertanggung jawaban dan serah terima

1. Pembukaan oleh Kepala Desa atau yang mewakilinya.2. Penyampaian dan penjelasan tugas yang telah dilakukan oleh pelaku-pelaku

yang terlibat dan kendala-kendala yang dihadapi. 3. Penyampaian dan penjelasan serta pertanggung jawaban oleh TPK kepada

masyarakat, mengenai:a. Hasil pekerjaan/status kegiatan yang telah dilaksanakan.b. Kendala-kendala yang dihadapi selama pelaksanaan serta

pemecahannya.c. Penggunaan dana administrasi dan operasional

4. Penyampaian hasil pemantauan oleh Tim Pemantau dari masyarakat dilanjutkan dengan Tanya jawab dan klarifikasi (penjelasan).

5. Bila ditemukan masalah atau beberapa hal yang belum jelas, disepakati rencana tindak lanjut penyelesaian sebelum dilakukan serah terima kegiatan.Bila forum menerima pertanggunjawaban tersebut, maka dilakukan penyerahan semua hasil pekerjaan dari Tim Pelaksana kepada masyarakat yang diwakili tokoh masyarakat dan kepala desa atau yang mewakilinya.

6. Pembahasan rencana pemeliharaan termasuk membentuk tim pemelihara yang akan mengkoordinasikan pemeliharaan kegiatan-kegiatan.

7. Membuat berita acara hasil musyawarah8. Penutup.

3. Proses Lokakarya Desa 1. Pembahasan draft RKPDes berdasarkan masukan-masukan dari masyarakat

yang dihasilkan pada MD – 4

Penjelasan III: Musyawarah-Musyawarah PNPM Mandiri Perdesaan 15

Page 16: PTO-3

Kabupaten Mesuji

2. Penentuan prioritas rencana kegiatan desa yang akan disusun menjadi draft final RKPDes untuk dibahas sekaligus ditetapkan pada MD-1/Musrenbang desa.

3.7. MUSYAWARAH-MUSYAWARAH KHUSUS

Jika dipandang perlu, seperti; untuk penanganan masalah, pembahasan hal-hal tertentu yang diperlukan dan lain-lainnya, maka dapat diselenggarakan musyawarah di luar seperti tersebut di atas, baik di tingkat kelompok/dusun, desa atau antar desa. Penyelenggaraan pertemuan-pertemuan lainnya dapat difasilitasi oleh KPMD, PL, Fasilitator Kecamatan , BKAD, PjOK atau lainnya dan hasil musyawarah dalam pertemuan tersebut dituangkan dalam berita acara. Penyelenggaraan pertemuan lainnya ini harus diselenggarakan secara terbuka dan melibatkan peran serta masyarakat.

3.8. MUSRENBANG DESA/MUSDES PERENCANAAN (MD – 1)

MD – 1 adalah musyawarah desa yang dilaksanakan bersamaan dengan musrenbang perencanaan desa (musrenbangdes).

1. Agenda yang dibahas dalam forum ini adalah : Mengkonfirmasi usulan yang akan didanai BLM PNPM dan usulan yang

didanai APBDes tahun berjalan sebagai dasar pembuatan SK Kepala Desa tentang RKPDes Menyepakati indikasi RKPDes untuk tahun berikutnya (N+1) Menetapkan usulan yang akan dikirim ke Musrenbang Kecamatan

Dalam MD – 1 yang disinergikan dengan musrenbang desa agar pelaksanaannya optimal maka perlu didukung dengan bahan-bahan sebagai berikut : peta desa/sketsa, Kalender Musim, Diagram Kelembagaan hasil penggabungan dari setiap dusun, rekap data RTM dusun, rekap gagasan semua dusun, rekap masalah semua dusun, dan usulan kelompok perempuan.

2. Waktu : Setelah MD - 5.

3. Tempat : Balai desa atau tempat pertemuan lainnya

4. Peserta : Wakil dari dusun-dusun, wakil-wakil dari berbagai kelompok di desa dan masyarakat umum lainnya yang berminat untuk hadir.

5. Pemandu : KPMD dibantu oleh Fasilitator Kecamatan, PL, BKAD, PjOK

6. Materi : a. Laporan pertanggungjawaban TPKb. Draft RKPDes hasil masukan MD – 4

7. Alat : a. Poster dan lembar balik PNPM Mandiri Perdesaanb. Daftar hadirc. Data RTMd. Peta sosial

Penjelasan III: Musyawarah-Musyawarah PNPM Mandiri Perdesaan 16

Page 17: PTO-3

Kabupaten Mesuji

e. Peta lembagaf. Spidol, kertas plano, isolasi/selotape, dll

8. Persiapan : a. KPMD memastikan kembali jadwal dan tempat pelaksanaan Musyawarah desa perencanaan dengan Kepala Desa yang bersangkutan dan Ketua Tim Pelaksana.

b. KPMD memastikan informasi pelaksanaan Musyawarah desa perencanaan telah tersebar di masyarakat, baik melalui papan-papan informasi atau disampaikan secara lisan dalam pertemuan–pertemuan yang ada di desa.

c. KPMD, Fasilitator Kecamatan dan PjOK mengumpulkan informasi mengenai rencana pengembangan daerah atau kegiatan pemerintah dan swasta di dalam dan di sekitar desa.

d. KPMD menuliskan usulan-usulan hasil kesepakatan Musyawarah Khusus Perempuan pada kertas lebar dengan huruf besar dan mudah dibaca oleh banyak orang dari jarak yang relatif jauh.

e. KPMD mengidentifikasi dan menuliskan seluruh gagasan prioritas yang berasal dari kelompok laki-laki dan campuran pada kertas lebar dengan huruf besar dan mudah dibaca oleh banyak orang dari jarak yang relatif jauh.

f. KPMD Memastikan Draft RKPDes Tahun Berikutnya sudah tersedia dan dapat dipresentasikan.

g. KPMD menyiapkan agenda pertemuan, notulen dan daftar hadir.

h. KPMD menyiapkan,materi yang akan disampaikan, alat dan tempat yang akan digunakan. Usahakan tempat duduk ditata menjadi setengah lingkaran atau seperti huruf “U”.

i. KPMD memastikan bahwa surat persetujuan desa untuk membentuk/bergabung dalam BKAD telah ditandatangani kepala desa/ketua BPD.

3.9. PENETAPAN USULAN (MAD - 1) DAN MUSRENBANG KECAMATAN

MAD - 1 adalah musyawarah antar desa penetapan usulan untuk mengambil keputusan pendanaan terhadap kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan yang mengacu pada daftar prioritas hasil MAD – 3. Forum ini dilaksanakaan bersamaan dengan musyawarah perencanaan pembangunan kecamatan (Musrenbang Kecamatan).

1. Agenda dalam Forum MAD-1 : Menetapkan usulan yang akan dibiayai melalui PNPM Mandiri Perdesaan Membahas dan menyepakati hasil-hasil Musrenbang dari tingkat desa/kelurahan

yang akan menjadi prioritas kegiatan pembangunan di wilayah kecamatan bersangkutan berdasarkan urusan wajib (bidang Pendidikan, Kesehatan, Sarana Prasarana, Ekonomi Koperasi, Sosial Budaya, dll) dan urusan pilihan (Pertanian, Peternakan, Perikanan, Kehutanan, Pertambangan, dll);

Melakukan klasifikasi atas kegiatan prioritas pembangunan kecamatan sesuai dengan fungsi-fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten

Menetapkan usulan kegiatan yang akan dikirim ke Musrenbang Kabupaten Menyepakati sanksi-sanksi dan tata cara perguliran yang akan diterapkan

selama pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan di wilayah kecamatan tersebut

Penjelasan III: Musyawarah-Musyawarah PNPM Mandiri Perdesaan 17

Page 18: PTO-3

Kabupaten Mesuji

serta memilih minimal 3 orang wakil MAD sebagai pengawas kinerja UPK dalam mengelola dana PNPM Mandiri Perdesaan.

Membahas berbagai keluhan yang timbul selama proses di tahap sosialisasi dan perencanaan.

2. Waktu : Setelah MD – 1 (Musrenbang desa).

3. Tempat : Kantor Kecamatan atau Balai Pertemuan di Kecamatan, atau tempat lain yang memungkinkan untuk penyelenggaraan pertemuan.

4. Peserta : a. Camat dan staf terkaitb. Ketua dan Sekretaris MAD.c. Instansi dinas terkait tingkat kecamatand. Tim Pengamate. Enam orang wakil per desa: Kepala desa, Ketua Tim

Pelaksana, dan 4 orang wakil masyarakat.f. Pengurus UPKg. Seluruh KPMD dan PLh. Anggota masyarakat lainnya yang berminat untuk hadir.

5. Pemandu : Fasilitator Kecamatan dan PjOK serta BKAD (bisa dibantu oleh Fasilitator Kabupaten).

6. Metode : Ceramah, curah pendapat dan diskusi.

7. Materi : Hasil MD-1Hasil Musrenbang desaHasil MAD - 3

8. Alat a. Daftar hadirb. Dokumen usulan desa.

9. Persiapan : a. Desa telah mengetahui dan menyetujui bentuk desain jenis kegiatan dengan segala perubahannya yang akan dibawa ke MAD penetapan usulan.

b. Menyiapkan undangan yang ditandatangani Ketua MAD dan Sekretaris atau pengurus BKAD, diketahui Camat dan menyampaikannya satu minggu sebelum pelaksanaan MAD penetapan usulan.

c. Undangan harus memuat: waktu dan tempat pertemuan, tujuan dan agenda pertemuan, serta wakil-wakil per desa yang terdiri dari kepala desa, Ketua Tim Pelaksana dan empat orang wakil masyarakat (minimal 3 dari keenam wakil tersebut adalah perempuan). Dalam undangan juga disebutkan bahwa terbuka kesempatan bagi masyarakat lainnya yang berminat untuk hadir dalam MAD penetapan usulan.

d. Fasilitator Kecamatan , BKAD dan PjOK memastikan informasi akan diadakannya MAD penetapan usulan telah tersebar dan diketahui oleh masyarakat, baik yang melalui undangan resmi maupun pengumuman secara lisan dan tertulis. Hal ini dilakukan dengan kunjungan ke desa maupun menanyakan langsung kepada orang desa yang kebetulan datang ke kecamatan

e. PjOK bersama Fasilitator Kecamatan dan BKAD

Penjelasan III: Musyawarah-Musyawarah PNPM Mandiri Perdesaan 18

Page 19: PTO-3

Kabupaten Mesuji

mempersiapkan agenda dan susunan acara serta peran masing-masing.

f. Daftar peringkat desa dituliskan pada kertas lebar dengan tulisan yang besar dan ditempelkan di dinding (atau media lainnya) agar peserta mudah membacanya.

g. Pendanaan, akomodasi, konsumsi, ATK, daftar hadir dan penataan ruangan dipersiapkan dengan baik.

3.10. MUSYAWARAH DESA INFORMASI HASIL MAD (MD – 2)

Musdes ini merupakan musyawarah sosialisasi atau penyebarluasan hasil penetapan alokasi dana PNPM Mandiri Perdesaan yang diputuskan dalam MAD penetapan usulan. Musyawarah desa informasi hasil MAD dilaksanakan di desa yang mendapatkan dana maupun yang tidak mendapatkan dana PNPM Mandiri Perdesaan.

1. Agenda MD – 2 adalah : Memberikan informasi hasil keputusan MAD-1 tentang kegiatan yang akan

didanai melalui PNPM Membahas persiapan pelaksanaan kegiatan hasil RKP desa baik yang didanai

melalui PNPM, ADD dan sumberdana lainnya Bagi desa yang mendapat alokasi dana, tujuan lainnya adalah:

i) Menetapkan susunan lengkap TPK.ii) Menyepakati besar insentif pekerja dan tata cara pembayarannya.iii) Menyepakati jadwal pelaksaan tiap kegitan yang akan dilaksanakan.iv) Menyepakati sanksi-sanksi yang akan diberlakukan di desa tersebut.v) Menjelaskan mekanisme pengadaan bahan dan alat.vi) Menyepakati realisasi sumbangan atau kontribusi masyarakat.vii) Membentuk tim khusus yang akan memantau pelaksanaan PNPM Mandiri

Perdesaan viii) Menyusun RKTL pelaksanaan kegiatan

2. Waktu : Setelah pelaksanaan MAD - 1 (penetapan usulan).

3. Tempat : Balai desa atau tempat pertemuan lainnya

4. Peserta : Wakil dari dusun-dusun, wakil-wakil dari berbagai kelompok di desa dan masyarakat umum lainnya yang berminat untuk hadir.

5. Pemandu : KPMD dibantu oleh Fasilitator Kecamatan, BKAD dan PjOK

6. Materi : a. Hasil MAD – 1b. Hasil Musrenbang Kecamatan

7. Alat a. Poster dan lembar balik PNPM Mandiri Perdesaanb. Daftar hadirc. Spidol, kertas plano, isolasi/selotape.

8. Persiapan : a. Memastikan kembali jadwal dan tempat pelaksanaan Musyawarah desa informasi hasil MAD dengan Kepala Desa yang bersangkutan dan Ketua Tim Pelaksana.

b. KPMD memastikan informasi pelaksanaan hasil Musyawarah Desa Penetapan Usulan telah tersebar di

Penjelasan III: Musyawarah-Musyawarah PNPM Mandiri Perdesaan 19

Page 20: PTO-3

Kabupaten Mesuji

masyarakat, baik melalui papan-papan informasi atau disampaikan secara lisan dalam pertemuan–pertemuan yang ada di desa.

c. KPMD menuliskan keputusan MAD penetapan usulan pada kertas lebar dengan huruf besar dan mudah dibaca oleh banyak orang dari jarak yang relatif jauh.

d. KPMD menyiapkan agenda pertemuan, notulen dan daftar hadir.

e. KPMD menyiapkan,materi yang akan disampaikan, alat dan tempat yang akan digunakan.Usahakan tempat duduk ditata menjadi setengah lingkaran atau seperti huruf “U”.

Penjelasan III: Musyawarah-Musyawarah PNPM Mandiri Perdesaan 20