PTK TUAS

download PTK TUAS

of 15

description

PPPPPPPPPPPPPP

Transcript of PTK TUAS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVMENT DIVISION ( STAD ) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA BANGUN RUANG BALOK DAN KUBUS PADA SISWA KELAS IV SDN 021 RAMBAH TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013

BAB IPENDAHULUANA. LATAR BELAKANG MASALAHPendidikan dikatakan berkualitas, jika pembelajarannya berlangsung secara menarik dan menantang. Sehingga siswa dapat belajar sebanyak mungkin melalui proses yang berkelanjutan dan bermakna. Disinilah letaknya peran seorang guru. Tanpa memperhatikan hal tersebut di atas dalam proses pembelajaran, akan terjadi hal-hal sebagai berikut, siswa kurang aktif dan tidak berminat dalam pembelajaran, tujuan pembelajaran tidak akan tercapai, yang mengakibatkan hasil belajar yang diperoleh siswa tidak sesuai dengan yang diharapkan.Menurut Slameto (2003 : 2), Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksinya dengan lingkunganya, selanjutnya menurut Gagne dan Brig, (dikutip oleh Suryosubroto, 2009 : 15), mengemukakan bahwa Pengajaran bukanlah sesuatu yang terjadi secara kebetulan, melainkan adanya kemampuan guru yang dimiliki tentang dasar-dasar mengajar yang baik . Dalam proses belajar mengajar guru mempunyai peranan yang sangat penting. Guru tidak hanya memberikan pengetahuan ke dalam pemikiran siswa secara aktif dalam membangun pengetahuannya. Tetapi dalam proses ini guru berperan sebagai fasilitator dalam memberi dukungan dan kesempatan kepada siswa untuk menerapkan pendapat dan strateginya dalam menyajikan materi pembelajaran. Berdasarkan kegiatan pra survey (pengamatan sementara) yang penulis lakukan di SDN 021 Rambah, pada tanggal 1 September 2012, yaitu khususnya pada kelas IV dapat diambil beberapa identifikasi masalah :1) Metode mengajar guru kurang bervariasi, umumnya hanya menggunakan metode konvensional yaitu ceramah.

2) Keterlibatan siswa untuk berpartisisi dalam memberikan pendapat dan mengajukan pertanyaan masih rendah.3) Ketuntasan hasil belajar siswa (KKM) kelas IV SDN 021 Rambah secara klasikal masih belum tuntas, yaitu hanya 36,15 % yang tuntas dalam belajar.4) Masih terbatasnya media pembelajaran dan buku referensi penunjang yang dimiliki guru dalam menggali dan mengembangankan pengetahuan Matematika di sekolah, kebanyakan hanya berharap pada rangkuman atau ringkasan LKS.5) Belum pernah diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achivement Division (STAD) .

2. Identifikasi MasalahPembelajaran bermakna menurut Surachman, (2002) adalah pembelajaran yang dirancang dan disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Identifikasi masalah dalam laporan ini adalah sebagai berikut:a. Siswa tidak terfokus ketika proses pembelajaran berlangsung, siswa malas bertanya, siswa selalu diam.b. Metode mengajar guru kurang bervariasi, umumnya guru hanya menggunakan metode mengajar konvensional, yaitu ceramah.c. Ketuntasan hasil belajar (KKM) siswa kelas IV pada SDN 021 Rambah Tahun Pelajaran 2012 / 2013 secara klasikal masih belum tuntas, yaitu hanya 36,15 % yang tuntas dalam belajar.d. Siswa tidak termotivasi untuk belajar, dan banyak diam ketika diberikan pertanyaan dari guru.

3. Analisis MasalahAdapun analisis masalah yang dikemukakan pada laporan ini adalah sebagai beikut :a. Guru lebih mendominasi kegiatan pembelajaran.b. Penerapan strategi, metode, model, media, taktik dan teknik yang tidak sesuai dengan kebutuhan siswa.

c. Kemampuan guru untuk memberikan variasi dalam proses pembelajaran masih terbatas.

4.Alternatif dan Prioritas Pemecahan MasalahPenulis mengupayakan untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa tentang bangun ruang balok dan kubus pada siswa kelas IV B SDN 172 Rambah Tahun pelajaran 2012 / 2013 dengan menggunakan Model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achivement Division (STAD).

B. RUMUSAN MASALAHBerdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang penulis maksud adalah: Apakah dengan mempergunakan Model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achivement Division (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar Matematika Bangun Ruang Balok dan Kubus pada Siswa kelas IV SDN 172 Rambah Tahun Pelajaran 2012/2013 ? .

C.TUJUAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARANTujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar matematika bangun ruang balok dan kubus pada siswa kelas IV SDN 021 Rambah Tahun Pelajaran 2012 / 2013 melalui pembelajaran Model kooperatif tipe Student Teams Achivement Division (STAD).

D. MANFAAT PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARANPenelitian ini dapat memberikan manfaat kepada pihak-pihak tertentu, antara lain:Siswa :1. Meningkatkan minat dan hasil belajar siswa.2. Memotivasi kegiatan belajar siswa.3. Kemampuan berfikir siswa bertambah, sesuai dengan tingkat perkembangannya.4. Terciptanya pembelajaran yang kondusif.

Guru :1. Meningkaykan professionalisme guru dalam proses pembelajaran.2. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sendiri.3. Sebagai tolok ukur untuk menentukan tindakan dalam pembelajaran.

Sekolah :1. Meningkatkan kualitas pendidikan untuk siswa.2. Sekolah mempunyai kesempatan yang besar untuk berkembang pesat.3. Memotivasi guru supaya berpartisipasi dalam melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Peneliti :Dapat merubah pengetahuan, keterampilan, wawasan serta kompetensinya untuk meningkatkan professionalisme guru pada bidang pendidikan, khususnya pada proses pembelajaran di kelasnya.

BAB IITINJAUAN TOERITIS

A. Pembelajaran Matematika Matematika merupakan suatu bahan kajian yang memiliki obyek abstrak dan dibangun melalui proses penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya sehingga keterkaitan dalam matematika bersifat sangat kuat dan jelas (Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo, 2005).Matematika berfungsi untuk mengembangkan kemampuan bernalar melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi, dan eksperimen, sebagai alat pemecahan masalah melalui pola pikir dan model matematika, serta sebagai alat komunikasi melalui simbol, tabel, grafik, diagram, dalam menjelaskan gagasan (Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo, 2005). Pembelajaran Matematika bertujuan melatih cara berfikir dan bernalar, mengembangkan aktivitas kreatif, mengembangkan kemampuan memecahkan masalah, dan mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi dan mengkomunikasikan gagasan (Mohamad Nur, 2003)Penilaian yang dilakukan lebih berfokus pada penilaian berbasis kelas. Dalam merancang penilaian, termasuk memilih teknik dan alat penilaian yang digunakan adalah penilaian tertulis, penilaian kinerja, dan penilaian karya atau portofolio.Standar Kompetensi dirancang secara berdiversivikasi, untuk melayani semua kelompok siswa (normal, sedang, tinggi). Kelompok normal adalah kelompok yang memerlukan waktu belajar relatif lebih lama dari kelompok sedang, sehingga perlu diberikan pelayanan dalam bentuk menambah waktu belajar atau memberikan remediasi. Sedangkan kelompok tinggi adalah kelompok yang memiliki kecepatan belajar lebih cepat dari kelompok sedang, sehingga guru dapat memberikan pelayanan dalam bentuk akselerasi (percepatan) belajar atau memberikan materi pengayaan (Mohamad Nur, 2003).Beberapa aspek penilaian sebagai berikut:a. Karya meliputi: garis bilangan, maket, model, peta, rumus, dan bangun ruang.b. Kinerja atau unjuk kerja meliputi: menghitung, menimbang, mengukur jarak, menafsir, mencatat data, dan membuat tabel, grafik, diagram.

c. Perilaku: menunjukkan sifat teliti, menunjukkan sikap kritis, dan kebiasaan berfikir logis (Nur Mohamad, 2003).

B. Model Pembelajaran Kooperatif STAD Pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pengajaran dimana siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota saling bekerja sama dan membantu untuk memahami suatu bahan pembelajaran. Belajar belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pembelajaran.Model pembelajaran kooperatif ini dikembangkan berdasarkan teori belajar kognitif-konstruktivis. Salah satu teori Vygotsky, yaitu tentang penekanan pada hakikat sosiokultural dari pembelajaran. Vygotsky yakin bahwa fungsi mental yang lebih tinggi akan muncul dalam percakapan atau kerjasama antar individu. Implikasi dari teori Vygotsky ini dapat berbentuk pembelajaran kooperatif. Penerapan model pembelajaran kooperatif ini juga sesuai dengan yang dikehendaki oleh prinsip-prinsip CTL (contextual teaching and learning), yaitu tentang learning community (Depag RI, 2004).Langkah-langkah pembelajaran kooperatif Student Teams Achievment Division (STAD) dapat dilihat pada tabel berikut:Langkah-langkah Model Pembelajaran STAD

FaseTingkah laku Guru

Fase 1Menyampaikan kompetensi yang diharapkan dan memotivasi siswaGuru menyampaikan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator yang diharapkan, dan memotivasi siswa belajar.

Fase 2Menyajikan informasiGuru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demontrasi atau lewat bahan bacaan.

Fase 3Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok bekerja dan belajarGuru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan diskusi secara efisien.

Fase 4Membimbing kelompok bekerja dan belajarGuru membimbing kelompok kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.

Fase 5EvaluasiGuru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.

Fase 6Memberikan penghargaanGuru mencari cara-cara untuk menghargai upaya hasil belajar individu maupun kelompok.

C. Hubungan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dengan Hasil Belajar.Model pembelajar kooperatif tipe Stad merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan pembelajaran yang aktif, efektif, kreatif, dan menyenangkan. Dengan pembelajaran kooperatif siswa termotivasi, mempunyai keinginan untuk belajar. Persiapan pembelajaran akan memberikan hasil yang efektif dan maksimal. Sehingga tujuan pembelajaran tercapai dengan tuntas.Bahkan Steven & Slavin (1995), menyatakan siswa yang belajar dengan mengikuti pembelajaran kelompok/kooperatif selama periode dua tahun ajaran menunjukkan hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diorganisasikan secara tradisional.

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian1. Subjek PenelitianSasaran atau subjek penelitian yang penulis lakukan ini adalah seluruh siswa kelas IV pada SDN 021 Rambah Tahun Pelajaran 2012 / 2013 dengan mata pelajaran Matematika Bangun Ruang Balok dan Kubus dengan jumlah siswa 22 orang.

2. Tempat PenelitianPenelitian ini penulis lakukan di kelas IV pada SDN 021 Rambah Pada Tahun Pelajaran 2012 / 2013.

3. Waktu PenelitianDengan pertimbangan waktu yang akan dipergunakan dalam penelitian ini, maka penulis menentukan batas waktu penelitian selama 2 bulan yaitu terhitung mulai waktu persiapan sampai menyusun laporan dari bulan Agustus sampai September 2012 pada semester II Tahun Pelajaran 2012 / 2013.Tabel 1: Jadwal Pelaksanaan Perbaikan Pembelajanaran Siklus I dan Siklus IINOHari / TanggalMata PelajaranSiklusJabatan PenelitianKet

1.16-04-2012MATEMATIKAIKaryono, S. Pd(Teman Sejawat )Terlaksana

2.19-04-2012MATEMATIKAIISupardi S. Pd(Teman Sejawat)Terlaksana

B. DESAIN PROSEDUR PERBAIKAN PEMBELAJARAN1. Siklus I Mata Pelajaran Matematikaa. Perencanaan Tindakan perbaikan Siklus I mata pelajaran Matematika dilaksanakan pada hari Senin tanggal 16 September 2012 jam ke 1 dan 2. Materi pelajaran yang akan dibahas adalah Bangun Ruang Balok dan Kubus. Tindakan perencanaan yang diambil antara lain mempersiapkan silabus, RPP, lembaran observasi guru, lembaran observasi siswa, mempersiapkan alat peraga, dan dokumentasi.b. Pelaksanaan1)Kegiatan awal : Berdoa dan salam- Tanya jawab pelajaran yang akan disajikan - Menyampaian tujuan pembelajaran.2)Kegiatan inti : Tanya jawab dan diskusi kelas Mengatur siswa dalam kelompok Menyampaikan materi pembelajaran Siswa berdiskusi dalam kelompok Merangkum hasil diskusi Mempresentasikan hasil diskusi Mengerjakan LKS Menyimpulkan materi pembelajaran 3) Kegiatan akhir : Refleksi Evaluasi Pemberian PRc. Pengamatan (Observasi)Selama tindakan perbaikan pembelajaran pada siklus I mata pelajaran Matematika. Penulis Bekerja sama dengan observer atau teman sejawat untuk melakukan obsrevasi. Hal-hal yang diobservasi yaitu aktifitas siswa dan aktifitas guru.d. Pemantapan (Refleksi)Di akhir tindakan perbaikan pembelajaran, penulis melakukan evaluasi pembelajaran. Rata-rata nilai siswa 61,82. Nilai rata-rata tersebut telah memenuhi KKM, namun ketuntasan klasikal belum mencapai target yang ditetapkan yaitu 64,00 %. Sementara pada siklus I ini baru mencapai 59,09%. Untuk itu penulis merencanakan akan melaksanakan perbaikan pembelajaran pada siklus II.

2. Siklus II Mata Pelajaran Matematikaa. PerencanaanTindakan perbaikan Siklus II mata pelajaran Matematika dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 19 September 2012 jam ke 1 dan 2. Materi pelajaran yang akan dibahas adalah Bangun Ruang Balok dan Kubus. Tindakan perencanaan yang diambil antara lain mempersiapkan silabus, RPP, lembaran observasi guru, lembaran observasi siswa, mempersiapkan alat peraga, dan dokumentasib. Pelaksanaan 1)Kegiatan awal : Berdoa dan salam- Tanya jawab pelajaran yang akan disajikan - Menyampaian tujuan pembelajaran.2)Kegiatan inti : Tanya jawab dan diskusi kelas Mengatur siswa dalam kelompok Menyampaikan materi pembelajaran Siswa berdiskusi dalam kelompok Merangkum hasil diskusi Mempresentasikan hasil diskusi Mengerjakan LKS Menyimpulkan materi pembelajaran 3) Kegiatan akhir : Refleksi Evaluasi Pemberian PRc. Pengamatan (Observasi)Selama tindakan perbaikan pembelajaran pada siklus II mata pelajaran Matematika. Penulis Bekerja sama dengan observer atau teman sejawat untuk melakukan obsrevasi. Hal-hal yang diobservasi yaitu aktifitas siswa dan aktifitas guru.

d. Pemantapan (Refleksi)Di akhir tindakan perbaikan pembelajaran, penulis melakukan evaluasi pembelajaran. Rata-rata nilai siswa 72,50. Nilai rata-rata tersebut telah memenuhi KKM. Dan ketuntasan klasikal telah mencapai target yang ditetapkan, (86,36 %).

C. TEKNIK ANALISIS DATAKI =Jumlah skor yang diperoleh siswaX 100%

Jumlah skor maksimal

danKK =Jumlah siswa yang tuntasX 100%

Jumlah total siswa

Keterangan :KI=Ketuntasan IndividualKK=Ketuntasan Klasikal(Adi Suryanto, dkk, 2009:4.15)

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

A. DESKRIPSI HASIL PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARANHasil evaluasi mata pelajaran matematika kelas IV pada prasiklus, perbaikan siklus I dan perbaikan siklus II.

B.PEMBAHASANJika dilihat dari data hasil nilai siswa pada tabel dan grafik di atas, dapat dijelaskan bahwa :1. Pada mata pelajaran matematika Prasiklus, perbaikan pembelajaran siklus I dan perbaikan pembelajaran siklus II telah menunjukkan peningkatan yang baik

BAB VSIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUTA.SIMPULANPelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I dan II sudah dilakukan, pada hari senin tanggal 16 September 2012 dan hari kamis tanggal 19 September 2012. Proses perbaikan pembelajaran berjalan dengan baik, sehingga siswa dalam belajar terlihat aktif, bersemangat, dan termotivasi, bahkan hasil belajar siswa cukup baik, sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai. Untuk lebih jelasnya lihat tabel 2 tentang rata rata hasil belajar mata pelajaran Matematika bangun ruang balok dan kubus pada siswa kelas IV SDN 021 Rambah Tahun Pelajaran 2012 / 2013 dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Dengan adanya temuan-temuan seperti di atas, maka penulis membuat beberapa kesimpulan sebagai berikut:1. Rata-rata nilai hasil belajar siswa dalam pembelajaran mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus II. Pada siklus I rata-rata nilai hasil belajar siswa mencapai 61,82 meningkat menjadi 72,50 pada siklus II.2. Nilai dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus II. Peningkatan ini dapat dibuktikan dengan kenaikan rata-rata nilai hasil belajar siswa pada siklus I dan II.Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar Matematika bangun ruang balok dan kubus pada siswa kelas IV SDN 021 Rambah Tahun Pelajaran 2012 / 2013.B.SARAN TINDAKLANJUTMengingat hasil yang diperoleh dalam penelitian tindakan kelas (PTK) oleh penulis cukup baik, maka dapat disarankan untuk:1. Bagi teman-teman guru, untuk mengatasi permasalahan pembelajaran matematika yang cenderung tidak disukai oleh siswa , maka sebagai alternatif penyelesaiannya adalah menerapkan model kooperatif STAD.2. Untuk meningkatkan mutu dan hasil pembelajaran di sekolah, penulis menyarankan kepada tenaga pendidik (guru) hendaknya melakukan tindakan perbaikan pembelajaran di kelas sekaligus menerapkan model pembelajaran yang bervariasi.3. Guru hendaknya selalu memberikan motivasi dan bimbingan secara pribadi maupun klasikal dalam meningkatkan kemampuan siswa untuk belajar di sekolah.

DAFTAR PUSTAKA

Adi Suryanto, dkk. (2009 : 4.15). Evaluasi Pembelajaran di SD. Jakarta : Universitas Terbuka.

Arends. (1997). Model Pembelajaran Jigsaw. Dapat diakses melalui URL : http//penelitiantindakankelas.blogspot.com.

Arikunto,Suharsimi & Suharjono & Supardi. 2006, Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Bahkan Steven & Slavin. (1995). Strategi pembelajaran di SD. Jakarta : Universitas Terbuka.

Benjamin Bloom. (1956). Strategi pembelajaran di SD. Jakarta : Universitas Terbuka.