PTK Pendidikan Agama Islam 3

27
”Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam ( PAI ) di kelas V dengan menggunakan Metode Umpan Balik” ( Penelitian Tindakan Kelas di SD Negeri Cinangka 3 Kecamatan Cinangka Kabupaten Serang) Oleh : ……………………………………. NIP. xxxxxxxxx SDN CINANGKA 3

Transcript of PTK Pendidikan Agama Islam 3

”Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran

Pendidikan Agama Islam ( PAI ) di kelas V dengan menggunakan

Metode Umpan Balik”

( Penelitian Tindakan Kelas  di SD Negeri Cinangka 3

Kecamatan Cinangka Kabupaten Serang)

Oleh :

…………………………………….

NIP. xxxxxxxxx

SDN CINANGKA 3

UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN CINANGKA

KABUPATEN SERANG

TAHUN 2011

BAB  I

P E N D A H U L U A N

A.    Latar Belakang

Sumber daya manusia yang profesional dapat diperoleh melalui berbagai

pengembangan secara menyeluruh. Potensi sumber daya manusia pada hakikatnya

adalah salah satu modal dasar pembangunan nasional. Namun selama ini masih

dirasakan bahwa potensi sumber daya manusia tersebut belum dapat dimanfaatkan

secara optimal mengingat sebagian besar dari angkatan kerja, tingkat keterampilan

dan pendidikannya masih rendah. Rendahnya pendidikan akan sangat berpengaruh

besar terhadap sikap mental tenaga kerja yang berakibat rendahnya unjuk kerja

Untuk mendapatkan manusia-manusia potensial dibutuhkan kelembagaan pendidikan

yang tangguh, yaitu yang dapat memberikan bekal kepada siswa dalam

mengembangkan kehidupan sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara dan

mempersiapkan siswa untuk mengikuti pendidikan selanjutnya.

Adanya keinginan untuk meningkatkan kualitas diri sesuai nilai dan norma

yang berlaku di lingkungan, diperlukan peningkatan pendidikan. Untuk memenuhi

kebutuhan itu, terjadi perubahan kurikulum yang disesuaikan dengan perkembangan

dan kemajuan jaman yang telah dipertimbangkan dalam kebijakan. Kebijakan

nasional yang berlaku. Implementasi kebijakan tersebut adalah penerapan kurikulum

2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)  yang berisi  tentang

seperangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi yang dibakukan untuk

mencapai tujuan nasional dan cara penerapannya disesuaikan dengan keadaan dan

kemampuan daerah, serta Sekolah/Madrasah.

Adapun yang dimaksud dengan kompetensi adalah “Pengetahuan,

keterampilan dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan

bertindak, dalam arti memiliki pengetahuan keterampilan dan nilai-nilai dasar untuk

melakukan sesuatu” (Depdiknas 2006:2).

Sesuai dengan zamannya, guru yang bermutu harus mempunyai kemampuan

profesional. Dalam hal ini Proyek Pengembangan Pendidikan Guru (1979)

merumuskan tiga kemapuan penting yang harus dimiliki oleh seorang guru yang

profesional yaitu (1) kompetensi profesional, (2) kompetensi personal, dan (3)

kompetensi sosial (Arikunto, 1990:238-239). Guru merupakan kunci dalam

meningkatkan mutu pendidikan dan mereka berada di titik sentral dari setiap usaha

reformasi pendidikan yang diarahkan pada perubahan-perubahan kualitatif. Berbagai

usaha dilakukan dalam peningkatan mutu pendidikan tidak akan menunjukkan hasil

yang berarti apabila tetap mengesampingkan guru. Guru dengan keterlibatannya

dalam pembaharuan kurikulum, pengembangan metode-metode mengajar,

penyediaan sarana dan prasarana akan mengubah wajah pendidikan itu sendiri.

Diantaranya pendidikan yang diajarkan di sekolah dasar adalah mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam. Berdasarkan hasil tes formatif siswa pada

pembelajaran PAI di kelas V SDN Cinangka 3   Kecamatan Cinangka Kabupaten

Serang tentang Iman kepada hari akhir masih rendah itu terlihat dari nilai rata-rata

siswa 5,15.

Suatu kenyataan bahwa pembelajaran PAI yang dialami selama ini masih

jauh dari yang diharapkan, yaitu dilaksanakan guru dengan lebih menekankan pada

metode ceramah yang tidak kreatif. Sering dilaksanakan dalam suatu kegiatan

pembelajaran, sehingga aktivitas pembelajaran selalu didominasikan oleh  guru.

Siswa menjadi pelajaran yang pasif, dan cepat merasa bosan dalam belajar. Hal ini

dikarenakan pula langkanya penggunaan/pemanfaatan alat-alat penunjang

pembelajaran. Siswa hanya hanya menjadi pendengar, penulis ringkasan atau

pencatat materi yang ada pada buku sumber.

Penggunaan metode umpan balik merupakan solusi dari masalah yang ada

pada penelitian, sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa pda mata pelajaran

PAI kelas V.

Umpan balik merupakan sebuah proses di kelas yang telah menjadi daya tarik

tersendiri bagi para peneliti praktik pembelajaran sejak tahun 1970-an hingga

sekarang ini. Secara konsisten, para peneliti telah menemukan bukti-bukti bahwa

ketika guru mampu menggunakan prosedur umpan balik yang efektif ternyata dapat

meningkatkan prestasi belajar siswanya.

Setiap anak didik mempunyai motivasi belajar yang berlainan. Oleh karena itu,

setiap guru dituntut unutk memahami hal ini agar pengajaran yang dilakukan tidak

asal-asalan. Guru yag mengabaikan perbedaan motivasi dalam diri anak setiap anak

didik cenderung mengalami kegagalan dalam melaksankan tugasnya mengajar di

kelas  (Syaiful Bahri D dan Aswan Zain, 2006:142).

Dengan umpan balik dimaksudkan bahwa guru dan siswa menciptakan

suasana pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan. Guru dapat merangsang

siswa agar lebih aktif dalam pembelajaran. Umpan balik yang efektif merupakan

bagian integral dari sebuah dialog instruksional antara guru dengan siswa, siswa

dengan siswa, maupun siswa dengan dirinya sendiri, dan bukanlah sebuah praktik

yang terpisahkan (Akhmad Sudrajat, 2009)

Berdasarkan data tersebut peneliti tertarik untuk melakukan Penelitian

Tindakan Kelas, dalam upaya memperbaiki nilai mata pelajaran PAI dengan judul

penelitian “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI di kelas V

dengan menggunakan Metode Umpan Balik”

Dengan demikian peneliti berkesimpulan bahwa penelitian ini mutlak harus

dilaksanakan, kerugian yang sangat besar bila penelitian ini tidak dalaksanakan, bagi

guru dan siswa. Guru tidak akan bisa mengembangkan kreatifitasnya dalam mengajar

dan bagi siswa sendiri tidak akan bisa menerima pelajaran secara optimal.

1.      Identifikasi Masalah

Dari hasil diskusi peneliti dengan teman sejawat, ada beberapa masalah yang

terjadi pada KBM, sebagai berikut :

Pada Mata Pelajaran PAI adalah :

1)       Ketika pembelajaran berlangsung, siswa pasif terhadap materi yang disampaikan

oleh guru dan sulit memahami materi yang disampaikan

2)       Tingkat penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran sangat rendah

3)       Ketika pembelajaran berlangsung, sebagian besar siswa belum dapat menjawab

pertanyaan guru dengan benar

2. Analisis Masalah

Melalui hasil penelitian dengan bantuan teman sejawat diketahui bahwa yang

menjadi faktor penyebab kurang aktifnya siswa selama pembelajaran berlangsung,

dan  rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pembelajran sebagai

berikut :

Pelajaran PAI adalah :

1)      Guru kurang memberikan motivasi terhadap siswa, saat pembelajaran

berlangsung

2)      Guru tidak menggunakan alat peraga sehingga pelajaran menjadi tidak menarik

3)      Guru tidak menggunakan metode yang bervariasi

4)      Guru belum menerapakan metode atau pendekatan pembelajaran yang tepat

B.     Rumusan Masalah

Pada penelitian ini peneliti merumuskan beberapa permasalahan yang

sekiranya relevan dan judul penelitian menjadi lebih jelas, maka permasalahan

penelitian dirumusakan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :

a. Apakah penerapan metode umpan balik  dapat meningatkan aktifitas siswa pada

pembelajaran PAI di kelas V SDN Cinangka 3  Kecamatan Cinangka Kabupaten

Serang ?

b. Apakah  metode umpan balik  dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada

pembelajaran PAI di kelas V SDN Cinangka 3  Kecamatan Cinangka Kabupaten

Serang ?

C.    Tujuan Perbaikan

Tujuan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

a.    Untuk memperoleh data tentang penerapan metode umpan balik  pada

pembelajaran PAI di kelas V  SDN Cinangka 3  Kecamatan Cinangka

Kabupaten Serang

b.    Ingin memperoleh data tentang dampak penggunaan metode umpan balik

terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran PAI di kelas V

SDN Cinangka 3  Kecamatan Cinangka Kabupaten Serang

D.    Manfaat Perbaikan

1. Manfaat Bagi Peneliti

a.       Hasil penelitian tindakan kelas ini dapat digunakan dalam mengajar dan

sebagai acuan untuk proses pembelajaran yang akan dilaksanakan, dan

b.      Sebagai tolak ukur dalam pelajaran PAI  siswa SD

2. Manfaat Bagi Guru

a.       Meningkatkan kreatifitas.

b.      Menciptakan guru professional.

c.       Meningkatkan pola ajar yang bermutu.

3. Manfaat Bagi Siswa :

a.       Meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran

b.      Siswa terlibat aktif dalam belajar

c.       Meningkatan hasil belajar siswa

4. Manfaat bagi Sekolah

a.       Mengetahui masalah proses belajar di sekolah

b.      Untuk bahan refleksi terhadap kemajuan sekolah

c.       Untuk meningkatkan mutu kualitas dan kuantitas sekolah

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Proses belajar merupakan bentuk prilaku manusia yang sangat penting dan

utama bagi kelangsungan hidup manusia. Proses belajar membantu manusia

menyesuaikan diri dengan lingkungan di sekitarnyaagar ia dapat mempertahankan

kelangsungan hidupnya. Banyak pengertian belajar yang dikemukakan oleh para ahli,

salah satunya menurut Gagne (1984), bahwa belajar adalah suatu proses di mana

suatu organisme berubah prilakunya sebagai akibat pengalaman ( Strategi Belajar

Mengajar, 2004:2.3), Juga menurut Gagne (1984) belajar dapat didefinisikan sebagai

suatu proses di mana suatu organisme berubah akibat pengalaman.

Dengan menjalani proses, akan terjadi perubahan dalam diri seseorang,

apabila sebelum menjalani proses belajar seseorang belum mempunyai pengetahuan

akan sesuatu hal dan belum mepunyai keterampilan tertentu dan bersikap tidak

menolak pada infomasi yang diberikan, maka setelah menjalani proses belajar  Ia

akan menjadi tahu atau lebih tahu, dan menjadi trampil atau lebih trampil. Proses

perubahan yang terjadi harus relative bersifat menetapkan tidak terjadi hanya pada

saat ini Nampak, tetapi juga pada perilaku yang mungkin terjadi pada masa

mendatang

Berdasarkan uraian di atas, maka proses pengajaran dimaknai sebagai suatu

proses terencana dan memiliki tujuan tertentu, baik yang ditetapkan oleh siswa

maupun oleh pengajar, sehingga individu yang terlibat dalam proses tersebut akan

mengalami perubahan sebagaimana yang diharapkan. Dari artian ini proses

pengajaran merupakan proses yang dengan sengaja dirancang sedemikian rupa sesuai

dengan tujuan yang telah ditetapkan untuk dapat mengubah perilaku siswa.

Dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran PAI dan PKn, guru

hendaknya menyampaikan atau mengalihkan pesan atau pengetahuan yang diyakini

berguna bagi siswa dikemudian hari untuk dipelajari dan difahami. Selain itu, dalam

proses belajar mengajar, guru juga menyampaikan cara efektif  yang dapat dilakukan

siswa untuk dapat memahami atau mempelajari materi yang disampaikan, serta

memberikan umpan balik mengenai perkembangan proses belajar yang dijalani

siswa. Dari sisi siswa juga diharapkan agar mereka dapat menyampaikan informasi

kepada guru bahwa materi yang disampaikan guru , tidak atau belum dapat difahami

atau dimengerti, sehingga dapat dilakukan pengulangan proses belajar.

Keberhasilan proses pembelajaran tidak terlepas dari cara pendidik mengajar

dan peserta didik belajar, sebab baik tidaknya proses pembelajaran dapat dilihat dan

dirasakan oleh pendidik dan peserta didik sendiri. Proses belajar mengajar dikatakan

berhasil apabila ada perubahan pada diri peserta didik, menyangkut pengetahuan

sikap dan keterampilan, dan juga didalam proses pembelajaran peserta didik harus

menunjukan kegairahan belajar yang tinggi, semangat kerja yang besar dan percaya

pada diri sendiri (Ade Rukmana dan Asep Suryana, 2006: 13).

Sebagai orang yang menginginkan keberhasilan dalam mengajar, guru selalu

mempertahankan agar umpan balik selalu berlangsung dalam diri anak. Umpan balik

itu tidak hanya dalam bentuk fisik tetapi juga dalam bentuk mental yang selalu

berproses untuk menyerap bahan pelajaran yang diberikan guru. Untuk mendapatkan

umpan balik dari anak didik diperlukan beberapa teknik yang sesuai dan tepat

dengan diri anak didik sebagai makhluk individual. Berikut ini beberapa teknik untuk

mendapatkan umpan balik dair anak didik (Syaiful Bahri D dan Aswan Zain,

2006:143) :

1)      Memancing Apersepsi Anak

2)      Memanfaatkan Taktik Alat Bantu yang Akseptabel

3)      Memilih Bentuk Motivasi yang Akurat

4)      Menggunakan Metode yang Bervariasi

            Berdasarkan analisis teori-teori di atas, dalam memperbaiki hasil belajar

siswa terutama mata pelajaran PAI dan PKn, penelitian ini difokuskan untuk

meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode umpan balik.

Untuk mengetahui berhasil tidaknya seorang guru dalam menyampaikan

materi pembelajaran bisa dilihat dari hasil kerja siswa. Untuk itu guru haru

mengadakan penilaian, dengan mengadakan penilaian, guru dapat melihat sejauh

mana kemampuan siswa dalam menyerap materi pembelajaran. Hopkins dan Stanley

(1981) menyatakan bahwa “Ada kelompok pelaku pendidikan yang harus

memperhatikan hasil penilaian. Kelompok  tersebut adalah (guru, anak didik dan

orang tua murid)”

Dalam melaksanakan penilaian, ada beberapa cara, misalnya dengan tes

lisan atau tes tertulis. Tes lisan bisa berupa tanya jawab langsung dengan siswa,

sedangkan tes tulis ada uraian, essay dan pilihan ganda. Guru bisa mengambil satu

diantara cara penilaian tersebut, bisa juga digunakan semua seperti ulangan semester.

BAB III

PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A.    1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Perbaikan pembelajaran dilaksankana di SD Negeri Cinangka 3  Kecamatan

Cinangka Kabupaten Serang Provinsi Banten, dari tanggal 28 September  2011

sampai dengan tanggal 05 Oktober   2011 dengan jadwal sebagai berikut :

Obyek Penelitian yaitu :

  Kelas                           : V  

  Mata Pelajaran            : PAI        

  Tema                           : Iman Kepada Hari Akhir

  Siklus                          : 1 dan 2

Waktu Pelaksanaan :

  Siklus 1           pada tanggal  28 September  2011 Jam Pertama

  Siklus 2           pada tanggal  05  Oktober   2011 Jam Pertama

2.  Prosedur Pelaksanaan

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang akan dilaksankan mempunyai

langkah-langkah sebagai berikut :

1.      Mengkondisikan siswa agar siap menerima pelajaran yang akan disampaikan

2.      Menyampaikan materi pelajaran secara runtut dan jelas

3.      Membahas materi pelajaran dengan menggunakan  maetode bervariasi

4.      Menyimpulkan materi pelajaran

5.      Memberikan tugas dan pekerjaan rumah sebagai pengayaan akan materi yang

diajarkan

Sesuai dengan masalah yang dihadapi yaitu banyaknya siswa yang

memperoleh  niali rendah  dan  tidak dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh

guru. Maka beberapa kegiatan khusus yang dapat perhatian dalam perbaikan  mata

pelajaran PAI adalah pemberian tugas dengan pendekatan keterampilan proses.

B.       Deskripsi Persiklus1.      Rencana Perbaikan

1)      Mata Pelajaran PAI

a.       Siklus I

      Masalah yang akan diselesaikan

  Penyusunan materi pelajaran secara sistematis

  Konsentrasi siswa dalam menerima pelajaran

      Cara mengatasinya

  Membuat rencana pelajaran ( RPP )

  Memberi  motivasi siswa dalam belajar

  Menerangkan materi pelajaran dengan  menggunakan metode tanya jawab

  Membuat instrumen penilaian

  Memberikan latihan sebagai kegiatan akhir

b.      Siklus II

      Masalah yang diselesaikan

  Penguasaan materi yang kurang tepat

  Kurang memberi latihan

      Cara mengatasinya

  Meningkatkan gairah belajar siswa, guru menjelaskan  materi dengan

menggunakan metode bervariasi

  Memperlihatkan gambar-gambar / chart yang disiapkan sebagai alat

memotivasi siswa

  Menjelaskan materi dengan menggunakan alat peraga

  Menyimpulkan materi dan  menuliskan hal-hal penting

  Memberikan tugas cerita individu / pekerjaan rumah

BAB IV

PELAKSANAAN PENELITIAN

A.      Deskripsi Per Siklus

1.      Hasil Pengolahan Data

a.      Mata Pelajaran PAI kelas V

Hasil observasi terhadap nilai rata-rata yang diperoleh siswa kelas V SDN Cinangka

3  pada mata pelajaran PAI  sebagai berikut :

Table 1

Rekapitulasi Hasil Tes Formatif  Siswa Kelas V

Mata Pelajaran PAI

NO

NAMA SISWA

N I L A I

Pra SikusSesudah perbaikan

Siklus I Siklus II

1 Haerudin 4 8 9

2 Anang 5 8 8.3

3 Dian Herdiana 4 6 8

4 Uyoh. R 4 6 7.5

5 A. Juli. A 7 7 7.5

6 Mesa Lestari 4 6 7.5

7 Herul Saefulloh 5 6 8.5

8 Nur Amaliah 7 7 8

9 Maya Amelia 5 6 9

10 Yudiansyah 5 7 8

11 Aris Rizki Juliana 5 6 7.5

12 Ilham Haris 5 6 7

13 Nina Khairunnisa 5 8 8

14 Rian Dani 4 5 7.5

15 Siti Khodijah 3 6 8

16 Tomi Supendi 5 5 8.5

17 Yunita Sari 8 8 9

18 M. Hapiddudin 4 6 8

19 Neng Iya Ikhtiana 7 7 7.5

20 Taufik Hidayat 6 6 8

21 Mela Febrianti 7 7 8

22 Haerudin 5 5 7.5

JUMLAH 114 142 176

RATA-RATA 5.18 6.45 7.99

Nilai rata-rata sebelum perbaikan pelajaran                = 114 : 22 = 5.18

Nilai rata-rata sesudah perbaikan pelajaran                 :

         Siklus I                        =          142       : 22  = 6.45

         Siklus II                      =          176      : 22  = 7.99

2.      Deskripsi  Temuan dan Refleksi

Temuan :

Berdasarkan hasil diskusi dengan teman sejawat dan supervisor pembelajaran

yang dilaksanakan telah menunjukan suatu peningkatan dari 23.5% menjadi 36.32%

untuk mata pelajaran PAI. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan nilai rata-rata  tes

formatif dalam pelajaran PAI kelas V. Hasil pengamatan supervisor secara kuantitas

adalah sebagai berikut :

Pembelajaran PAI

Terdapat 10 siswa yang dapat menjawab pertanyaan dari guru.

Refleksi

Terdapat perbaikan dalam pembelajaran yang dilaksanakan yaitu :

  Perbaiakan yang terikat dalam pembelajaran IPA adalah guru telah menggunakan

alat peraga yang sesuai denhan materi pelajaran dan menggunakan pendekatan

keterampilan proses pada konsep alat pencernaan makanan pada manusia

B.       Pembahasan Singkat Mengenai Temuan

Dari hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilaksankan Peneliti telah

menyajikan hasil observasi dari pembelajaran Imu PAI yang  peneliti  sajikan dalam

bentuk tabel ; ( Hasil Pengolahan Data ). Terlampir.

PAI Kelas V :

Setelah adanya perbaikan terlihat perubahan nilai yang signifikan dari nilai

rata-rata siswa kelas V dari  rata-rata 5,18 menjadi 7,99 atau semula 6 orang siswa

atau  27,2% yang mampu menguasai materi 60%  keatas, sesudah perbaikan ada 14

orang siswa atau 63.6% yang mampu menguasai materi pelajaran diatas 75%.

Perbaikan pembelajaran PAI materi  iman kepada hari akhir dengan

menggunakan alat bantu pembelajaran dan metode umpan balik dapat meningkatkan

hasil belajar siswa terlihat nilai rata-rata dari pra  siklus  5.18, siklus I 6.45 dan siklus

II 7.99.

 

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.      Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan pada

pembelajaran PAI kelas V dengan menggunakan metode umpan balik, maka dapat

ditarik kesimpulan bahwa penggunaan metode umpan balik dalam pembelajaran PAI

di kelas V dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dibuktikan dari nilai

rata-rata hasil tes formatif, pada mata pelajaran PAI di kelas V diperoleh nilai pra

siklus  5.18, siklus I 6.45 dan siklus II 7.99  terlihat ada peningkatan yang signifikan

dari setiap siklusnya.

Dengan demikian penggunaan metode umpan balik dalam pembelajaran  PAI

di sekolah dasar dapat merangsang siswa untuk memahami dan menemukan

pemecahan masalah yang ditemuinya selama proses pembelajaran, menemukan  ide

dan gagasan baru dalam memodifikasi keadaaan yang disaksikan langsung,

menumbuhkan sifat kritis yang dinyatakan dalam wujud kemauan bertanya dan

mengemukakan pendapat  serta melatih keterampilan siswa dalam

mengkomunkasikan hasil suatu  kegiatan baik secara lisan maupun secara tertulis.

Dengan kata lain, penggunaan metode umpan balik dalam pembelajaran lebih

meningkatkan kemampuan pemahaman siswa, mengefektifkan pencapaian tujuan,

baik tujuan secara umum maupun khusus dan meningkatkan hasil belajar siswa

 

2.      Saran

Berdasarkan hasil penelitian dalam pembelajaran PAI dengan menggunakan

metode umpan balik, maka peneliti dapat merekomendasikan hal-hal sebagai

berikut:

1.      Untuk Guru

Hendaknya guru menggunakan metode umpan balik dalam pembelajaran  PAI,

untuk meningkatkan kemampuan guru dan siswa dalam pembelajaran, dan

menjadikan acuan  untuk menajdi guru yang prodesional, dan juga hendaknya

dalam setiap materi disertakan alat peraga agar tidak terjadi verbalisme.

2.      Kepala Sekolah

Kepala Sekolah dapat menjadikan  penggunaan metode umpan balik  sebagai

bahan pembinaan profesional bagi guru-guru dalam rangka peningkatan mutu

pembelajaran  PAI di kelas.

3.      Untuk Pengawas

Salah satu tugas pengawas adalah memberikan pengarahan kepada guru-guru

dalam kegiatan pembelajaran, maka untuk itu dalam mengarahkan para guru

dalam satu gugus tersebut untuk mencoba menerapkan metode edan pendekatan

yang bervariasi dalam kegiatan pembelajaran  PAI untuk meningkatkan

kemampuan siswa dalam memahami materi pembelajaran, karena hal ini telah

berhasil seperti yang telah dilakukan oleh peneliti.

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. 2006, Kurikukum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar Dan Madrasah Ibtidaiyah, Jakarta: CV. Timur Putra Mandiri

Djamarah, S.B. dan Zain Aswan.  (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Kuraesin, E. (2004). Belajar PAI  Untuk Siswa SD. Bandung: PT. Sarana Panca Karya Nusa

Mikarsa, H. Tafik, A. dan Priyanti, P.J. (2002). Pendidikan Anak SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Rukmana, A dan Suryana, A. (2006). Pengelolaan Kelas. Bandung: UPI PRESS

Rahman. A. (2009). PAI Kelas V. Solo : Indonesia Jaya

Sudrajat, A. (2009). Umpan Balik Yang Efektif Bagi Siswa. [Online]. Tersedia: http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2009/10/12/umpan-balik-yang-efektif-bagi-siswa/

Wardani I. G. A. K. Dr. Prof, Siti Julaeha, MA, Ngadi Marsinah, M.Pd.(2005).Penetapan Kemampuan Profesional ( Panduan ).Jakarta : Universitas Terbuka

Wardani I. G. A. K. Dr.Wihardit Kuswaya Drs.Med, Noehi Nasution Drs. MA.(2004).Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta : Universitas Terbuka

Winataputra Udin S. (2003). Materi Pokok Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Universitas Terbuka.