Ptk Pembelajaran

16
07/19/22 07/19/22 DISKUSI-IMPLEMENTASI-CAR- DISKUSI-IMPLEMENTASI-CAR- CPCU CPCU 1 Pembelajaran Beorientasi Pembelajaran Beorientasi PTK PTK ( ( TEACHING TEACHING BASED RESEARCH BASED RESEARCH ) )

description

jknklnjknk

Transcript of Ptk Pembelajaran

  • Pembelajaran Beorientasi PTK (TEACHING BASED RESEARCH)

    DISKUSI-IMPLEMENTASI-CAR-CPCU

  • Apa Pembelajaran berorientasi PTK?

    Pembelajaran yang dikembangkan berorientasi analisis masalah (kebutuhan siswa) dan ketepatan tindakan untuk menciptakan KBM yang efektif.

    DISKUSI-IMPLEMENTASI-CAR-CPCU

  • Pembelajaran berorientasi PTK

    Sebelum memulai pelajaran, ciptakan diskusi dengan rekan guru sejenis dan cobalah identifikasi masalah-masalah KBM.

    DISKUSI-IMPLEMENTASI-CAR-CPCU

  • Pembelajaran berorientasi PTK

    Asumsikan penyebab masalah yang paling dominan danDiskusikan (berikan tindakan-tindakan yang mungkin dilakukan)

    DISKUSI-IMPLEMENTASI-CAR-CPCU

  • Pembelajaran berorientasi PTK

    Integrasikan tindakan yang dipilih dalam Rencana Pembelajaran dan pelaksanan KBM.danjangan lupa selalu minta feedback terakhir (wawancara, angket) dari siswa. Umpan balik ini menjadi sumber inspirasi untuk memperbaiki pelajaran berikutnya.

    DISKUSI-IMPLEMENTASI-CAR-CPCU

  • Pembelajaran berorientasi PTK

    Berpikir Reflektif (Reflective Thinking) dapat dimulai dengan memperhatikan kejadian penting (critical incidents) di dalam kelas. Sebagai contoh: Rini itu sudah sekian kali, bila hendak meruncingkan pencil, pasti sopan sekali minta ijin kepada saya,gurunya. Bagi saya, Ini kejadian penuh makna (critical). Jangan-jangan saya sebagai guru terlalu keras, kaku, menyeramkan dlm menerapkan aturan. Saya akan tanya tentang hal ini kepada beberapa siswa. Hasilnya : saya kan mengubah pola pengelolaan kelas. Saya akan lebih rileks. Lebih dekat dengan anak, agar kelas tidak kaku, menakutkan, namun menjadi tempat siswa belajar.

    DISKUSI-IMPLEMENTASI-CAR-CPCU

  • Pembelajaran berorientasi PTK

    Action Inquiry (Bertindak Reflektif)Tina adalah guru musik SMA kelas 1. Ia memiliki 35 siswa-siswi di kelasnya. Sudah 1 bulan Ia mengajar musik, ia sadar tidak semua siswa berbakat muasik. Ada sekitar 25 anak yang lamban belajar musik. Selebihnya 10 siswa sangat berbakat muasik. Ia berfikir mengama demikian, faktor-faktor apa penyebab 25 anak tadi tertinggal dalam muasik. Tina mempunyai 3 asumsi: (1) jangan-jangan memang kemampuan dasarnya rendah, (2) jangan-jangan materi musik terlalu berat bagi mereka, dan (3) jangan-jangan metode mengajar saya kurang pas.

    DISKUSI-IMPLEMENTASI-CAR-CPCU

  • Pembelajaran berorientasi PTK

    Action Inquiry (lanjutan)Untuk asumsi 1, Tina mempelajari dokumen (raport) SMA kelas VI, ternyata nilai-nilai Mat, Bahasa, IPA rata-rata > 6. Jadi asumsi ini salah, mereka memiliki kemampuan dasar cukup.Untuk asumsi 2, Tina menyebar angket, menanyakan tentang materi musik. Hasilnya sebagian besar siswa menyatakan materi susah diikuti, anak-anak tidak mau yang teoritis.Untuk asumsi 3, Tina mewancarai siswa, hasilnya: siswa menginginkan pembelajaran musik dengan praktek, tidak teoretis.

    DISKUSI-IMPLEMENTASI-CAR-CPCU

  • Pembelajaran berorientasi PTK

    Action Inquiry (lanjutan)Tina kini memiliki data yang cukup, dan memutuskan: mengubah metode dan materi. Tina mengembangkan model pembelajaran musik Praktek Langsung (praktikum lebih banyak daripada teori).Tina melakukan pembelajaran ini selama satu tahun. Ulangi dan Ulangi.Hasilnya sebagian besar siswa pandai bermain musik, 25 siswa tadi rata-rata hasilnya tidak kalah dengan yang berbakat. Tina puas dg hasil ini, namun tetap berjaga-jaga, mempertahankan kondisi ini.Tina mengembangkan Action Plan yang berisi langkah-langkah mempertahankan kondisi ini.

    DISKUSI-IMPLEMENTASI-CAR-CPCU

  • Pembelajaran berorientasi PTK

    Action Research di KelasWardoyo adalah guru Fisika. Ia hafal benar tidak semua siswa tertarik fisika. Kata sebagian siswa Fisika itu sulit, menjemukan, penuh rumus, dll.Ia bertanya-tanya, kok bisa begitu? Wardoyo kemudian mengajak rekan guru Fisika di SMA yang sama (2 orang) untuk menjawab pertanyaan tersebut. Mereka menganalisis masalah tersebut dengan model Fish Bone. Mereka mencari akar penyebab mengapa sebagian besar siswa enggan berminat Fisika. Mereka mengembangkan angket, wawancara dan lembar observasi. Sebelum dibagikan ke siswa, semua instrumen diteliti, dicek, apakah sudah baik, mengukur apa yang diukur, tidak bias, dan bisa dipercaya. Wardoyo yakin, banyak kepala lebih baik dari pada satu kepala. Hasilnya, mereka sepakat instrumennya sudah valid. Siap dibagikan ke siswa.

    DISKUSI-IMPLEMENTASI-CAR-CPCU

  • Pembelajaran berorientasi PTK

    Action Research di KelasHasil angket, wawancara, dan observasi adalah sebagian besar siswa merasakan materi Fisika terlalu teoritis, susah dibayangkan, dst. Siswa menghendaki penjelasan yang lebih kongkritWardoyo, dkk. Ingat akan teori motivasi, bahwa siswa akan tertarik belajar jika dihadapkan ke hal-hal kongkrit dan menantang. Mereka memutuskan untuk memanfaatkan mainan anak yang menggambarkan fenomena IPA. Pendekatan ini adalah Toys and Trick.Setiap kali mengajar Fisika, Wardoyo selalu membawa mainan anak (botol agua, air, jepitan, selang, dst). Ia juga minta salah satu teman untuk mengamati perilakunya saat mengajar. Ia menamakan teman itu Pak CeFe (Critical Friend) yang siap tulus memberi umpan balik.

    DISKUSI-IMPLEMENTASI-CAR-CPCU

  • Pembelajaran berorientasi PTK

    Action Research di KelasSetiap usai pelajaran Wardoyo tidak lupa untuk meminta komentar siswa, dan tentu komentar Pak CeFe.Setiap topik bahasan usai, Wardoyo mengadakan ulangan. Hasil ulangan dianalisis bersama, tentang ketuntasan, soal paling sulit, mudah. Kegiatan ini terus berlansung sampai 3 - 4 bulan, sampai ia harus melaporkan tindakannya. Ia melaporkan pengalamannya ini dalam sebuah laporan yang formal dan mempresentasikan kemajuan kelas di Seminar tingkat Kabupaten, Propinsi, bahkan Nasional. Pendek kata, Wardoyo menceriterakan kemajuan yang ia lihat, alami, setelah menerapkan Toys and Tricks.

    DISKUSI-IMPLEMENTASI-CAR-CPCU

  • Pembelajaran berorientasi PTK

    Action Research di KelasNamun sebagai guru Fisika yang andal, Ia belum puas dengan hasil tsb. Setiap kali mengajar, ia pasti membawa media, dan lab ia dekorasi dengan mainan anak-anak. Ia yakin betul, perubahan itu bukan barang mudah.Sampai satu tahun berjalan, Wardoyo, selalu membawa media tsb untuk menarik minat siswa. Hasilnya lumayan: siswa tertarik fisika, hasil belajar lebih baik, dan senang di kelas. Tentu akan selalu ingat dengan Mr. Toys and Tricks (Wardoyo).

    DISKUSI-IMPLEMENTASI-CAR-CPCU

  • Pembelajaran berorientasi PTK

    Anda punya pengalaman? Mari kita bagi pengalaman itu.Think globally, but act locally. Berpikir global, bertindak lokal.

    Untuk mengubah Dunia, tidak usah bikin panitia. Kita mulai dari diri kita sendiri, yaitu: tindakan nyata untuk proses KBM yang lebih baik (better learning)

    DISKUSI-IMPLEMENTASI-CAR-CPCU

  • Pembelajaran berorientasi PTK

    Integrasikan tindakan yang dipilih dalam Rencana Pembelajaran dan pelaksanan KBM.danjangan lupa selalu minta feedback terakhir (wawancara, angket) dari siswa. Umpan balik ini menjadi sumber inspirasi untuk memperbaiki pelajaran berikutnya.

    DISKUSI-IMPLEMENTASI-CAR-CPCU

  • Pembelajaran berorientasi PTK

    Selamat Mencoba !

    DISKUSI-IMPLEMENTASI-CAR-CPCU