PTK Latar Belakang

3
Pembelajaran merupakan suatu proses transfer ilmu yang melibatkan pendidik dan peserta didik, dimana dalam prosesnya pendidik berperan sebagai fasilitator yang mengelola sumber dan fasilitas belajar untuk peserta didik sehingga dapat meningkatkan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki oleh peserta didik. Pembelajaran yang ideal hendaknya terjadi apabila antara pendidik dan peserta didik melakukan interaksi yang berkaitan dengan proses transfer ilmu sehingga dalam proses evaluasi diperoleh hasil yang sesuai keinginan. Kondisi kelas yang kondusif juga sangat berpengaruh terhadap kemampuan dan prestasi belajar peserta didik. Proses pembelajaran yang tidak sesuai dengan harapan merupakan salah satu faktor yang berkontribusi terhadap rendahnya mutu pendidikan. Berbagai masukan lain di antaranya kondisi peserta didik (kesehatan, kebugaran, dan lain-lain), kualitas pendidik, kurikulum, terbatasnya anggaran, terbatasnya sarana, dan sebagainya, merupakan faktor yang tekait erat dengan mutu. Proses pembelajaran yang tidak sesuai dengan harapan ini akan menyebabkan rendahnya hasil prestasi belajar peserta didik. Dalam kegiatan pembelajaran, seringkali timbul masalah dari peserta didik misalnya kurangnya konsentrasi peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Hal ini akan menyebabkan pemahaman peserta didik terhadap suatu jenis materi pelajaran tidak maksimal juga. Keadaan yang demikian akan menyebabkan rendahnya hasil belajar peserta didik dalam materi pelajaran tersebut.

Transcript of PTK Latar Belakang

Pembelajaran merupakan suatu proses transfer ilmu yang melibatkan pendidik dan peserta didik, dimana dalam prosesnya pendidik berperan sebagai fasilitator yang mengelola sumber dan fasilitas belajar untuk peserta didik sehingga dapat meningkatkan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki oleh peserta didik. Pembelajaran yang ideal hendaknya terjadi apabila antara pendidik dan peserta didik melakukan interaksi yang berkaitan dengan proses transfer ilmu sehingga dalam proses evaluasi diperoleh hasil yang sesuai keinginan. Kondisi kelas yang kondusif juga sangat berpengaruh terhadap kemampuan dan prestasi belajar peserta didik.Proses pembelajaran yang tidak sesuai dengan harapan merupakan salah satu faktor yang berkontribusi terhadap rendahnya mutu pendidikan. Berbagai masukan lain di antaranya kondisi peserta didik (kesehatan, kebugaran, dan lain-lain), kualitas pendidik, kurikulum, terbatasnya anggaran, terbatasnya sarana, dan sebagainya, merupakan faktor yang tekait erat dengan mutu. Proses pembelajaran yang tidak sesuai dengan harapan ini akan menyebabkan rendahnya hasil prestasi belajar peserta didik.Dalam kegiatan pembelajaran, seringkali timbul masalah dari peserta didik misalnya kurangnya konsentrasi peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Hal ini akan menyebabkan pemahaman peserta didik terhadap suatu jenis materi pelajaran tidak maksimal juga. Keadaan yang demikian akan menyebabkan rendahnya hasil belajar peserta didik dalam materi pelajaran tersebut. Melihat adanya permasalahan yang timbul tersebut, maka diperlukan adanya upaya untuk meningkatkan konsentrasi peserta didik sehingga dapat membantu dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik tersebut. Upaya yang dapat dilakuakan antara lain denga mengganti metode pembelajaran yang dilakukan di kelas. Terdapat berbagai metode yang dapat digunakan untuk membantu dalam proses pembelajaran. Salah satu metode yang kerap digunakan adalah metode pembelajaran kooperatif. Metode pembelajaran kooperatif terdiri dari beberapa tipe, salah satunya adalah tipe make a match.Dalam model pembelajaran make a match, siswa diarahkan untuk belajar sambil bermain yaitu memberikan peluang siswa belajar secara santai dengan menumbuhkan rasa tanggung jawab, kerjasama yang baik, persaingan yang sportif dan keterlibatan belajar. Make a match ini diterapkan dengan cara guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi jawaban dan soal, kemudian siswa dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok pertama berperan sebagai pemegang kartu soal, kelompok kedua berperan sebagai pemegang kartu jawaban. Penerapan metode ini dimulai dari teknik yaitu siswa disuruh mencari pasangan kartu soal dan kartu jawaban, sebelum batas waktunya, siswa yang dapat mencocokkan kartunya diberi poin. Kegiatan yang dilakukan ini merupakan upaya guru untuk menarik perhatian dan konsentrasi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran sehingga pada akhirnya dapat menciptakan keaktifan dan motivasi serta mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik. Motivasi yang kuat, erat hubungannya dengan peningkatan keaktifan siswa dan motivasi belajar dapat ditujukan ke arah kegiatan-kegiatan kreatif. Apabila motivasi yang dimiliki oleh siswa diberi berbagai tantangan, akan tumbuh kegiatan kreatif. Penerapan pembelajaran make a match ini dapat membangkitkan keingintahuan dan kerja sama diantara siswa serta mampu menciptakan kondisi yang menyenangkan. Dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe make a match ini diharapkan konsentrasi peserta didik dapat meningkat sehingga hasil belajar peserta didik juga dapat meningkat.