PT.indofod
-
Upload
mustafa-rahmatillah -
Category
Documents
-
view
319 -
download
6
description
Transcript of PT.indofod
PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk (INDF)
Indofood-Nestle Dirikan Perusahaan PatunganJumat, 25 Februari 2005Oleh : Taufik Hidayat.
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (dahulu PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Gizindo Primanusantara, PT Indosentra Pelangi, PT Indobiskuit Mandiri Makmur, dan PT Ciptakemas Abadi) (IDX: ICBP) merupakan produsen berbagai jenis makanan dan minuman yang bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1990 oleh Sudono Salim dengan nama Panganjaya Intikusuma yang pada tahun 1994 menjadi Indofood. Perusahaan ini mengekspor bahan makanannya hingga Australia, Asia, dan Eropa.
Sejarah dari PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk dahulu mencapai kesepakatan denangan perusahaan asal Swiss, Nestle S.A, untuk mendirikan perusahaan joint venture yang bergerak di bidang manufaktur, penjualan, pemasaran, dan distribusi produk kuliner di Indonesia maupun untuk ekspor. Kedua perusahaan sama-sama memiliki 50% saham di perusahaan yang diberi nama PT Nestle Indofood Citarasa Indonesia.
Baik ISM maupun Nestle percaya, mereka dapat bersaing secara lebih efektif di Indonesia melalui penggabungan kekuatan dalam bentuk perusahaan dan tim yang berdedikasi untuk itu.
Menurut Anthoni Salim, Dirut & CEO ISM, pendirian usaha patungan ini akan menciptakan peluang untuk memanfaatkan dan mengembangkan kekuatan yang dimiliki kedua perusahaan yang menjalin usaha patungan tersebut.
Dalam kerjasama ini, ISM akan memberikan lisensi penggunaan merek-mereknya untuk produk kuliner, seperti Indofood, Piring Lombok, dan lainnya kepada perusahaan baru ini. Sementara itu, Nestle memberikan lisensi penggunaan merek Maggi-nya. Perusahaan patungan ini diharapkan akan memulai operasinya pada 1 April 2005.
Dalam beberapa dekade ini PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood) telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di rak para pedagang eceran.
Produk utama
Indomie Pop Mie Sarimi Supermi Mie Telur Cap 3 Ayam Pop Bihun Cheetos Chiki Jet-Z Lays Potato Chips Chitato Potato Chips Qtela Cassava Chips Indomilk Cap Enaak Tiga Sapi Indoeskrim Kremer Crima Nice Yogurt Orchid Butter Kecap Indofood Sambal Indofood Promina SUN Piring Lombok Bumbu Kaldu Indofood Bumbu Instan Indofood Bumbu Racik Indofood Bimoli Simas Palmia Happy Salad Oil Bogasari La Fonte Trenz Bim-Bim Canasta Maggi Quaker Oats Fruitamin Tekita
dari banyak Produk Indoofood yang sudah disebutkan tadi gw paling menyukai salah satu produknya yaitu Indomie
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kawasan industri merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan kehidupan masyarakat
di era yang maju saat ini. Semakin berkembangnya kawasan industi dalam suatu wilayah
menunjukkan peningkatan kebutuhan masyarakat akan produk yang dihasilkan. Kawasan
Industri Makassar atau lebih dikenal dengan PT. KIMA merupakan salah satu kawasan dalam
kota Makassar yang didalamnya terdapat banyak industri untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat kota Makassar dan sekitarnya.Adanya kawasan industri ditengah masyarakat dapat
membawa manfaat maupun dampak negatif yang merugikan masyarakat disekitanya bila tidak
dikelola secara tepat.
Setiap produksi pastilah menghasilkan limbah, begitu juga halnya di PT
Indofood_Indomie. Limbah merupakan konsekuensi logis dari yang pendirian suatu industri
walaupun tidak semua industri menghasilkan limbah. Bila limbah yang dihasilkan mengandung
senyawa kimia yang berbahaya maka akan menimbulkan pencemaran air, tanah maupun udara
yang akan mempenagruhi kesehatan manusia.
Aktivitas industri yang beragam meningkatkan jumlah kuantitas limbah yang dihasilakn
dan karakteristik limbah yang dihasilkan makin kompleks. Akibatnya biaya infestasi yang
dibutuhkan untuk pengadaan sarana pengolahan limbah meningkat dan lahan yang dibutuhkan
semakin luas. Saat ini biaya penanganan limbah merupakan salah satu hal yang mendesak bagi
pihak industri disamping masalah ketersediaan lahan makin sulit di daerah perkotaan.
Sampai tahun 2011, di dalam Kawasan Industri Makassar terdapat sekitar 230 industri
didalamnya. Pengolahan limbah dikawasan tersebut dilakukan secara komunal dengan
menyalurak limbah melalui pipa dan dialirkan ke lokasi pengolahan limbah cair yang juga
terdapat di dalam kawasan tersebut. Di antara 230 industri yang menggunakan fasilitas tersebut
terdapat 18 industri yang menghasilkan limbah cair yang berpotensi berbahaya karena
mengandung bahan anorganik yang sulit dinetralisasi oleh lingkungan dan selebihnya hanya
menghasilkan jenis limbah cair organik yang masih dapat diolah secara sederhana dan dampak
yang ditimbulkan cenderung sedikit.
Industrialisasi dapat mendorong perkembangan pembanguanan, memacu laju
pertumbuhan ekonomi akan tetapi indutri juga mengandung risiko lingkungan. Oleh karena itu
adanya aktifitas industri dalam suatu kawasan dapat mengundang kritik dan sorotan masyarakat.
Yang dipermasalahkan adalah dampak negatif limbahnya yang menimbulkan gangguan
kesehatan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses produksi mie instan dari PT Indofood
2. Jenis limbah apa saja yang dihasilkan oleh PT Indofood?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penyusunan laporan ini adalah :
1. Untuk mengetahui proses produksi mie instan pada PT.Indofood
2. Untuk mengetahui limbah yang dihasilkan dari proses produksi di PT.Indofood
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Proses Produksi Mie Instan
Mie Instan adalah mi yang sudah dimasak terlebih dahulu dan dicampur dengan minyak, dan
bisa dipersiapkan untuk konsumsi hanya dengan menambahkan air panas dan bumbu - bumbu
yang sudah ada dalam paketnya.Bahan-bahan Pembuatan Mie diantaranya :
a. Tepung terigu merupakan bahan dasar pembuatan mie. Tepung terigu diperoleh dari biji gandum
(Triticum vulgare) yang digiling. Tepung terigu berfungsi membentuk struktur mie, sumber
protein dan karbohidrat. Kandungan protein utama tepung terigu yang berperan dalam
pembuatan mie adalah gluten. Gluten dapat dibentuk dari gliadin (prolamin dalam gandum) dan
glutenin. Protein dalam tepung terigu untuk pembuatan mie harus dalam jumlah yang cukup
tinggi supaya mie menjadi elastis dan tahan terhadap penarikan sewaktu proses produksinya.
Bahan-bahan lain yang digunakan antara lain air, garam, bahan pengembang, zat warna, bumbu
dan telur.
b. Air berfungsi sebagai media reaksi antara gluten dan karbohidrat, melarutkan garam, dan
membentuk sifat kenyal gluten. Pati dan gluten akan mengembang dengan adanya air. Air yang
digunakan sebaiknya memiliki pH antara 6 – 9, hal ini disebabkan absorpsi air makin meningkat
dengan naiknya pH. Makin banyak air yang diserap, mie menjadi tidak mudah patah. Jumlah air
yang optimum membentuk pasta yang baik.
c. Garam berperan dalam memberi rasa, memperkuat tekstur mie, meningkatkan fleksibilitas dan
elastisitas mieserta mengikat air. Garam dapat menghambat aktivitas enzim protease dan amilase
sehingga pasta tidak bersifat lengket dan tidak mengembang secara berlebihan.
d. Putih telur akan menghasilkan suatu lapisan yang tipis dan kuat pada permukaan mie. Lapisan
tersebut cukup efektif untuk mencegah penyerapan minyak sewaktu digoreng dan kekeruhan
saus mie sewaktu pemasakan.
e. Lesitin pada kuning telur merupakan pengemulsi yang baik, dapat mempercepat hidrasi air pada
terigu, dan bersifat mengembangkan adonan.
Adapun proses produksi mie instan sabagai berikut :
a. mixer 1 fungsinya untuk mengaduk campuran bahan baku yang diperlukan sebagai bahan dasar
b. mixer 2 fungsinya untuk mengaduk lebih rata adonan yang dihasilkan oleh mixer 1 supaya
adonan tersebutdapat dimasukkan kedalam dounht sheet roller.
c. Doungt sheet combining machine terdiri dari 2 buah roller yang berfungsi untuk mengatur
supaya ketebalan dari adonan mie dapat diproses kembali menuju ke continuos roller, dimana
ketebalan antara adonan yang satu dengan yang lain tidak sama untuk menuju ke ketebalan yang
lebih tipis.
d. Continuos press roller ini juga digerakkan oleh motor untuk mengatur ketebalan dari lembaran
adonan yang akan di bentuk menjadi mie. Continuos press rollerterdiri dari 6 buah roller yang
berfungsi untuk mengatur ketebalan adonan secara bertahap dari satu roller menuju roller
seterusnya supaya menjadi lebih tipis, sehingga dapat dimasukkan menuju ke roller yang
berbentuk sisir, yang juga merupakan bagian dari ke 6 yang dimaksud, sehingga dapat membuat
adonan menjadi mie
e. Steamer conveyor untuk mensteam adonan yang sudah dalam bentuk mie yang kemudian di
angkut dengan menggunakan konveyor menuju ke bagian steamer. Konveyer digerakkan oleh
motor yang kecepatan diatur sesuai dengan putaran roller dari adonan setelah selesai dari proses
adonan maka diteruskan menuju proses pemotongan ‘cutting’ yang dipotong sesuai dengan
ukuran yang diinginkan.
f. Transport adalah sarana yang digerakkan dengan menggunakan konveyor yang mengangkut
hasil pemotongan yang sudah berbentuk mie sesuai dengan ukuran yang diinginkan kemudian
dimasukkan kedalam wadah masing-masing sesuai ukuran yang ada. Dalam hal ini yang
berperan adalah kecepatan motor harus sangat sinkron kdengan yang lain, suppaya mie tersebut
jatuh tepat pada wadah yang telah disediakan
g. Fryer adalah pengorengan yang menggunakan minyak kelapa sebagai media penggorengan. Mie
yang masuk kebagian transport yang telah disediakan dicelupkan kedalam minyak penggorengan
h. Cooling adalah tempat untuk mendinginkan hasil produksi berupa mie yang keluar dari
penggorengan dengan memakai kipas sebagai pendingin.
Noodle transfer device adalah media tempat pembagian mie yang telah didinginkan untuk
diteruskan menuju proses pembungkusan dengan menggunakan mesin packaging yang terbagi
menjadi beberapa jalur yang berfungsi untuk supaya mie yang akan dibungkus dapat secara satu
persatu masuk ke dalam mesin pembungkus ( Wrapping Machine )
B. Proses Produksi Mie Instan Pada PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
Beberapa hasil produk dari Indofood mulai dari makanan bayi, snack,, mie instan,susu,
kecap, saus sambal, tepung bumbu, hingga minyak goreng dan tepung terigu yang menjadi bahan
utama dalam proses produksi pembuatan mie instan. Berikut adalah gambar beberapa produk
yang dihasilkan PT Indofood.
Gambar 1. Hasil Produk Dari PT Indofood
PTIndofood yang terletak di kawasan Kima ini khusus memproduksi jenis makanan Mie
Instan. Mie instan merupakan bahan makanan yang sangat familiar semua dikalangan
masyarakat. Hampir setiap orang yang tinggal di kota sudah biasa melihat atau mengkonsumsi
mie instan.Bahan baku utama mi instan adalah tepung terigu, minyak goreng dan bumbu. untuk
mi instan Indomie menggunakan tepung terigu Bogasari, minyak goreng bimoli dan bumbu
yang di kirim dari pabrik bumbu di Jawa. Sementara untuk kemasannya menggunakan kemasan
yang bersifat food grade artinya dinyatakan aman dan layak untuk digunakan sebagai pengemas
makanan yang dikirim dari Cikupat.
Dalam proses produksinya, waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan sebungkus mie
mulai dari proses pengolahan tepung sampai pengepakan membutuhkan waktu ± 15 menit.
Berdasarkan hasil wawancara, dalam sehari PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk yang berada
di Makassar ini dapat memproduksi hingga 2.400.000 bungkus mie instan dengan waktu
produksi 3 x 7 jam produksi dalam sehari. Banyaknya tenaga yang dipekerjakan dalam industri
ini hingga tahun 2011 adalah sebanyak 600 pekerja yang dalam sehari bekerja selama 7 jam
perhari.
Bahan utama yang digunakan dalam proses produksi adalah tepung terigu dan minyak
goreng. Tepung terigu adalah salah satu produk yang dihasilkan oleh PT Indofood yang berada
diluar kota Makassar. Tepung yang berbahan dasar gandum di impor dari Australia, kemudian
gandum tersebut diolah menjadi tepung terigu yang berkualitas tinggi. Begitu pula dengan
minyak goreng merk Bimoli yang bahan bakunya berasal dari dalam negeri diproduksi dalam
naungan industri yaitu PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Hasil produk ini dijadikan bagi
PT Indofood itu sendiri untuk mengolahnya lebih lanjut untuk menghadilkan produk lain atau
dapat langsung dipasarkan. Sebagai bahan tambahan dalam mie instan berupa bumbu tidak
diproduksi langsung oleh PT Indofood yang ada dikawasan KIMA ini, tetapi bumbu-bumbu ini
berasal dari PT Indofood yang berada di pulau Jawa. Alasan mengapa bumbu ini tidak
diproduksi di wilayah Makassar, karena syarat untuk mendirikan satu industri yang mengolah
bumbu dalam satu wilayah harus memiliki 5 pabrik yang memproduksi mie instan. Oleh karena
itu bumbu mie instan berasal dari luar kota Makassar.
Proses pembuatan mie di pabrik PT Indofood Tbk ternyata cukup sederhana. Ada tiga
tahap penting dalam pembuatan mie instan sampai siap dipasarkan. Tahap yang pertama yaitu
tahap pendahuluan, tahap pembuatan, dan tahap terakhir adalah penyimpanan.
1. Tahap pendahuluan yaitu melakukan quality control yaitu dengan menyeleksi bahan-bahan yang
sesuai standar yang diinginkan oleh produsen contohnya terigu. Tujuan dari proses ini adalah
agar produk yang dihasilkan berkualitas dan tahan lama. Bahan yang tidak memenuhi standar
dikembalikan pada pihak produsen bahan.
2. Tahap kedua dalam proses produksi adalah pembuatan mie. Tahapan ini terbagi menjadi enam
peoses, yaitu:
a. Mixingyaitu mencampur bahan baku dengan cairan formula yang diaduk menggunakan mesin
pengaduk (mixer) hingga adonan tercampur rata dengan tingkat kekenyalan yang sesuai untuk
dibentuk.
b. Penggilingan yaitu membentuk adonan menjadi tipis. Penipisan adonan mie terdapat dalam tiga
ukuran dengan ketebalan yang berbeda. Penipisan pertama adonan digiling dengan cukup tebal,
penipisan kedua ukurannya sudah lebih tipis dari yang pertama, dan yang terakhir penggilingan
adonan dengan ukuran yang tipis dengan ketebalan sekitar 2 milimeter.
c. Slicing (pengirisan), penyisiran dan penggelombangan yaitu adonan mie yang sudah digiling
tipis, diiris menjadi 8 bagian sesuai ukuran kemudian adonen mie masuk kemesin yang
didalamnya terdapat alat seperti sisir yang membelah adonan menjadia bagian-bagian yang
panjang dan bergelombang. Sampai pada tahap ini beluma ada limbah yang dihasilkan.
Gambar. ProsesPenggilingan Sampai Pengukusan
d. Pengukusan. Adonan mie yang telah bebrntuk panjang dan bergelombang digiring ke dalam
mesin steambox (pengukusan). Pada tahap ini dihasilkan limbah berupa uap panas dan sedikit air
yang terkadang menetes dari dalam mesin.
Gambar 2. Proses Pengukusan Dengan Steambox
e. Cutting (pemotongan) dan pelipatan yaitu mie yang telah dikukus tadi dipotong dengan ukuran
panjang yang telah diatur kemudian mie dilipat dua sehingga berbentuk persegi panjang berlapis.
Gambar 3. Proses Cutting
f. Friying (penggorengan) mie ditransport ke dalam mesin yang berisi minyak goreng. Mesin
penggorengan ini bentuknya tertutup. Proses ini menghasiulkan limbah berupa sisa minyak.
Pengolahn sisa minyak adalah dengan menggunakannya kembali dengan cara penambahan
dengan minyak baru dan bahan kimia berupa TBH untuk menjaga kadar asam basa dan lemak
minyak serta tidak menimbulkan ketengikan. Proses penggunaan kembali minyak oleh pihak
produsen disebut sirkulasi minyak sehingga tidak terdapat limbah sisa minyak yang dibuang.
Gambar 4. Mie Ditranspot Ke Penggorengan
g. Cooling (pendinginan) yaitu proses dimana mie yang telah digoreng dengan suhu tinggi
didinginkan menggunakan mesin pendingin agar mie tidak perlu waktu yang lama untuk
didiamkan sebelum dibungkus karena suhunya telah disesuiakan dengan mesin ini. Limbah yang
dihasilkan dapat berupa limbah cair hasil pendinginan.
h. Wrapping Dan Packing
Setelah dilakukan proses cooling, mie akan di wrapping dan packing.Wrapping merupakan
pembungkusan mie dengan kemasan yang sesuai dengan mie yang telah dibuat. Kemudian mie
yang telah dikemas diberi kode produksi dan tanggal kadarluarsa mie.Pada packing mie yang
telah terkemas dan diberi kode produksi, kemudian ditumpuk pada karton kemasan sejumlah
yang telah ditentukan, kemudian mie diberi lakban. Tujuan dari pemberian kemasan adalah
untuk melindungi produk dari kotoran, debu dan penggangu lainnya yang dapat menurunkan
kualitas mie.Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengemasan adalah kode produksi, mutu
karton, kondisi pengeleman, berat rata-rata dan cemaran. Adapun limbah yang dihasilkan berupa
sisa kardus dan juga dihasilkan mie yang hancur rusak (HP).
3. Tahap terakhir setelah pengemasan yaitu tahap penyimpanan. Mie yang telah terbungkus rapi
ditranport ke salah satu bagian pabrik kemudian dengan menggunakan tenaga manusia kardus
yang berisi mie ini disusun diatas mesin bermotor pengangkiu barang yang kemudian akan
dibawa ke gudang yang telah diatur sirkulasinya. Sistem penyimpanan dan pengeluaran yaitu
first in first out yaitu barang yang duluan masuk digudang penyimpanan itu yang didahulukan
untuk dipasarkan.
Gambar 5. Proses Tranport Mie Sebelum Penyimapan
Masakadaluarsamieyaitu 8 bulankedepanmulaidarihariproduksi sampai ke
konsumendengantidakmenggunakanbahanpengawet.Salah satu alasan mengapa proses produksi
harus higienis dan menggunakan bahan yang berkualitas adalah untuk menjaga mie agar awet
selama 8 bulan setelah tanggal produksi. Untuk pemasaran. Mie yang telah disimpan diangkut ke
truk untuk didistribusikan dengan tetap menjaga kualitas mie yang akan dibawa. Salaha satu
upaya untuk menjaga agar mie tidak cepat rusak yaitu dengan menutupkan plastik dan terpal
pada belakang truk agar panas maupun hujan tidak mempengaruhi mie.
Sebagianbesar proses dilakukan dengan mesin. Untuk menghindari kontaminasi bakteri
pada produk, parakaryawannya menggunakan pakaian khusus yang
hanyadigunakanketikaberadadalampabrikdilengkapidenganpelindungkepaladan masker serta
diwajibkan mencucitangan dengan menggunakan desinfektan seperti alcohol sebelum mulai
bekerja. Proses pengolahan mi instan telah memperoleh sertifikat halal dari LP POM MUI
(Lembaga Penelitian Pemeriksaan Obat dan Makanan Majelis Ulama Indonesia)
dantelahmemilikisertifikat ISO 9001: 2000.Berbagai sertifikat yang telah diperoleh industri
pengolahan indomie mencerminkan betapa PT Indofood selalu berusaha menjamin bahwa mutu
setiap bungkus mi instan indomie aman dan layak dikonsumsi.
Limbah PT IndofoofSuksesMkamurTbk
Untukpengolahanlimbahpadat yang kami dapatkandaripenjelasanbapakIswanto, selama
proses produksi mi instan PT Indofood banyaklimbah yang dihasilkan. Untuklimbahpadat, selain
karton yang dihasilkan darisisa produksi.Untuk mengolahnya, pihak Indofood mengatasinya
dengan pemanfaatan sisa karton yang sudah tidak digunakanlagi, atau dengan mengubahnya
menjadi uang (menjualnya). Sealin itu dihasilkan juga limbah padatdarisisa-sisaproduksi mi (mi
rusak). Hal initerjadikarena ada kesalahan dari system produksinya. Mie yang telah rusak karena
hancur dan pecah dijadikan pakan ternak.
Untuk limbah cair, menurut penjelasan bapak Iswanto, untuk PT Indofood belum memiliki
system pengolahan sendiri, tapi memanfaatkan System Waste Water Treatment Plant yang akan
diolah pada satu tempat sehinnga limbahnya dialirkan melaui pipa.
Sedangkanuntuk emeisi gas yang dihasilkan, pihak Indofood jugabelummemiliki sistem
pengolahanuntukemisi gas. Akan tetapi, tetap dilakukan pengontrolan kadar limbah tiap 3 - 6
sekali